World Directory Of Modern Military Warship (WDMMW) belum lama ini mempublikasikan ranking kekuatan angkatan laut seluruh dunia tahun 2025. Angkatan Laut Indonesia ternyata berada di ranking 4 besar dunia setelah AS, China dan Rusia. Dalam catatan WDMMW aset kapal perang TNI AL berjumlah 245 denganTrue Value Rating (TVR) 137,3 poin. TVR adalah akumulasi penilaian dari kuantitas dan kualitas kapal perang, modernisasi, pertumbuhan kapal perang, dukungan logistik, dukungan industri pertahanan, kemampuan serang, interoperablitas dan pengalaman angkatan laut. Ranking dibawah Indonesian Navy berurutan masuk 10 besar adalah Korsel, Jepang, India, Perancis, Inggris, Turki. Sementara di kawasan geopolitik kita Australia ada di urutan 20, Thailand 21, Singapura 24, Filipina 30 dan Malaysia 32.
Banyak kalangan netizen forum militer yang under estimate dengan posisi 4 besar TNI AL ini. Sama halnya dengan publikasi pemeringkatan kekuatan militer Indonesia oleh Global Fire Power (GFP). Peringkat kekuatan militer Indonesia menurut GFP tahun 2025 ada di urutan 13 besar dunia, nomor satu di ASEAN dan Australia. Ketika GFP menerbitkan dinamika ranking sejak 5 tahun yang lalu, netizen forum militer Indonesia "mentertawakan" dan tidak percaya. Padahal indikator dan kriteria yang dipergunakan GFP untuk menentukan ranking sangat kompleks, tidak hanya soal kepemilikan alutsista AD, AL dan AU. Ketidakpercayaan ini sangat mungkin berangkat dari mindset persepsi dan perspektif tentang keunggulan kepemilikan aset alutsista canggih Australia dan Singapura. Soal kepemilikan alutsista canggih dua jiran ini adalah fakta. Namun penilaian GFP adalah menggabungkan berbagai indikator penguat komprehensif. Dan menempatkan komponen alutsista sebagai bagian dari kekuatan militer sebuah negara.
Dalam perspektif mindset sebagian netizen kekuatan alutsista adalah segalanya. Sementara GFP mengukurnya dari belasan indikator selain alutsista. Seperti jumlah pasukan, komponen cadangan, jumlah populasi, geografi, luas teritori, kekuatan sumber daya alam gas dan minyak bumi, anggaran pertahanan, purchase power, labour force, infrastruktur airport dan pelabuhan, gross domestic product dan lain lain. Indikator ini sesungguhnya menunjukkan bahwa kekuatan militer bagian dari kekuatan pertahanan dan ketahanan nasional sebuah negara. Barulah setelah kementerian pertahanan Indonesia memakai data GFP sebagai salah satu rujukan, penetapan ranking kekuatan militer Indonesia dari GFP tidak lagi diributkan netizen forum militer.
Dalam pandangan kita penilaian The Big Four Indonesian Navy oleh WDMMW adalah proporsional dan wajar. Terlepas dari berbagai komentar "tak yakin" dari sebagian netizen. Salah satu penilaian TVR WDMMW dalam penentuan ranking adalah pembuktian kemampuan sebuah negara memodernisasi dan menambah kapal perang. Indonesia mendapat kredit poin untuk dua kriteria ini. Sementara banyak negara lain yang punya nama besar seperti Inggris, Perancis, Jepang, India relatif stagnan dalam pertumbuhan kapal perangnya.
Dalam program MEF (minimum essential force) TNI tahun 2010-2024, TNI AL berhasil menambah sedikitnya 70 kapal perang berbagai jenis. Seperti 6 kapal cepat rudal produk PT PAL, 9 kapal cepat rudal produk swasta nasional, 25 kapal patroli cepat produk swasta nasional, 4 kapal tanker produk swasta nasional, 3 kapal LPD (landing platform dock) produk PT PAL, 14 kapal LST (landing ship tank) produk swasta nasional. Ada lagi 3 kapal selam Nagapasa Class produk transfer teknologi Korsel DSME dan PT PAL, 2 korvet Martadinata Class kerjasama Belanda DSNS dan PT PAL. Pengadaan utuh dari luar negeri yaitu 3 light frigate Bung Tomo Class dari Inggris, 2 kapal intelijen bawah air Rigel Class dari Perancis dan 2 kapal penghancur ranjau Pulau Fani Class dari Jerman.
Yang terbaru produk swasta dalam negeri adalah korvet KRI Bung Karno, KRI Bung Hatta, KRI Raja Ali Fisabilillah dan KRI Lukas Rumkoren. Sementara PT PAL saat ini sedang membangun 2 heavy frigate Merah Putih panjang 140 meter. Dan sedang mempersiapkan pembangunan 2 kapal selam Scorpene kerjasama transfer teknologi dengan Naval Group Perancis. Dari Fincantieri Italia kita beli barang yang sudah jadi dan sedang dalam perjalanan ke Indonesia. Adalah kapal perang terbesar dan tercanggih di ASEAN yang durasi waktu belinya hanya 2 tahun. Yaitu heavy frigate KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi. Dari Turkiye sedang berproses pembangunan 2 kapal serang cepat full combat pesanan Indonesia dan 2 kapal perang frigate Milgem Istif Class. 2 frigate ini awalnya juga untuk AL Turkiye, namun dengan kerjasama pertahanan RI-Turkiye dan lobby bisnis, 2 frigate ini dialihkan untuk Indonesia. Luar biasa program extra ordinary kementerian pertahanan Indonesia untuk percepatan perolehan aset investasi pertahanan.
Dukungan industri pertahanan maritim dalam negeri baik BUMN dan swasta nasional sangat berperan untuk menambah kekuatan armada tempur TNI AL. Ini bagian dari penilaian WDMMW dalam menentukan ranking Navy Power Indonesia. Penambahan lebih dari 70 KRI, dua pertiganya adalah produk industri pertahanan maritim nasional. PT PAL sebagai BUMN strategis dan galangan kapal swasta nasional mendominasi pembangunan puluhan kapal perang berbagai jenis untuk TNI AL selama program MEF tahun 2010-2024.
Program modernisasi 41 kapal perang TNI AL berbagai jenis dilaksanakan secara paralel. Mulai dari repowering, pembaharuan CMS, radar dan persenjataan. PT PAL ditunjuk menjadi lead integrator upgrade 41 KRI. Bersama beberapa galangan kapal swasta nasional melakukan refurbishment dan modernisasi 41 KRI secara paralel. Kabar terakhir menyebut bahwa PT PAL bekerjasama dengan Roketsan Turki akan mempersenjatai KRI striking force 3 KRI Fatahillah Class dan 12 KRI Patimura Class dengan peluru kendali anti kapal permukaan SSM Atmaca buatan Turkiye. Ini adalah bagian dari program R41, (refurbishment 41 KRI eksisting).
Galangan kapal swasta nasional yang berada di Batam, Banten, Jakarta, Bekasi, Lampung dan Banyuwangi selama program MEF diberi kepercayaan pemerintah membangun puluhan KRI. Terbukti sukses dengan beroperasinya kapal perang berbagai jenis buatan anak negeri. Dan berlanjut sampai sekarang. Industri pertahanan maritim Indonesia saat ini mampu berkibar mekar untuk menguatkan armada TNI AL. Sebuah prestasi yang pantas diapresiasi. Seluruh galangan kapal swasta ini menjadi bagian dari industri pertahanan maritim nasional yang bersama BUMN strategis PT PAL akan terus berkarya dan berinovasi. Prestasi ini jelas memberikan nilai tambah untuk penentuan ranking Indonesian Navy.
Saat ini Interoperabilitas komunikasi taktikal dan pertukaran data antar KRI dengan platform combat management system (CMS) yang berbeda sudah bisa saling bertukar data secara real time. Interoperabilitas adalah sebuah keharusan mutlak dalam manajemen pertempuran modern. Uji pertukaran data melalui Link Id produk PT (Persero) LEN Indonesia sukses berinterkoneksi antara KRI Halasan dan KRI Belati. Untuk keseluruhan matra, TNI sudah memiliki format perangkat kesisteman network centric warfare (NCW) produk Scytalys Yunani. Ini adalah perangkat sistem pertahanan yang terintegrasi antara TNI AD, TNI AL, TNI AU yang disebut dengan C4ISR (command, controle, communication, computer, intelligence, surveilance and reconnaissance).
Berbagai pencapaian telah diperoleh Angkatan Laut Indonesia sepanjang lima belas tahun terakhir ini. Penilaian ranking yang dilakukan WDMMW untuk TNI AL bukan sesuatu yang berlebihan berdasarkan kriteria TVR. Indonesia sejauh ini mendapat predikat itu karena program strategis MEF dan pemberdayaan industri pertahanan maritim nasional. TNI AL akan terus mengembangkan kekuatannya untuk memastikan seluruh perairan republik kepulauan ini berada dalam kontrol penuh. Untuk mendukung program Indonesia Emas, TNI AL sedang mempersiapkan visi dan misi besar. Yaitu menuju kekuatan regionality deterrent. Kita sepaham karena teritori perairan negeri ini sangat luas. ALKI nya strategis, kaya sumber daya energi fosil. Dinamika konflik kawasan saat ini dan kedepan juga perlu diantisipasi. Lebih dari itu semboyan Jalesveva Jayamahe TNI AL sesungguhnya adalah jatidiri bangsa besar ini. Di laut kita jaya karena kita bangsa pelaut di negeri kepulauan terbesar di dunia.
****
Jagarin Pane / 29 Juli 2025
30 comments:
Garibaldi apa kabar
pokoknya klo AL belom punya kasel 16, korvet cukuplah..., destro 9, dan 3 carrier ship, masih kurang aja nih libido nambah aset garda laut....
Pokoknya Garibaldi harus jadi dgn paket lengkap sama sama harrier. Pesawat yg saya idam idamkan sejak SD saat liat kapal induk Amerika saat perang Irak 1991 wkwkw. Klo sampai harrier terbang di indo kayak mimpi jaman SD kesampaian wkwkw
Semoga๐คฒ
Sedang diproses kan
Mantap bung jagarin saya sangat menanti" ulasan" anda yg berbobot dan jelas nyeta oh y bung jagarin jadi 2 kapal fregat kls milgem itu kapal perang sudah ready ? Saya pikir akan dibangun di galangam pt pal
Ya hampir jadi utk AL Turki. Lalu kita beli.
Dulu saya agak pesimis dengan pak prabowo dalam belanja alutsista, eh tapi ternyata seperti orang yg lagi kelaparan semua serba di beli, belinya borongan lagi, hampir mirp2 india lah...kayanya sekarang kita jadi incaran produsen2 alutsista kelas kakap dunia ๐ช
Beliau adalah figur yang paham betul dgn kebutuhan militer Indonesia.
Kalau di timur tengah israel jadi penghalang utama bagi negara2 di kawasan untuk mendapatkan F35 kalau di asean singapura yg jadi penghalang bagi negara2 di kawasan yg menginginkan F35 karena bagi dua negara sekutu utama AS tersebut superioritas udara adalah kunci utama buat keamanan negaranya yg kecil mungil itu...KAAN adalah solusi buat negara2 sekutu AS kelas dua seperti negara kita ini, selain bebas tekanan dari si produsen yg terpenting kita seiman ๐๐๐
Kita berharap turkiye mau bermurah hati untuk memberikan TOT rudalnya karena dalam ilmu tersebut kita masih sangat jauh ketinggalan, kita baru mampu membuat roket. Di zaman sekarang rudal hipersonik jadi kunci utama buat daya gentar. Kebayang seandainya suatu saat kita berkonflik dengan australia dan kita sudah menjadi produsen rudal hipersonik seperti iran maka perangnya akan seimbang akan saling menghacurkan tapi kalau sekarang kita cuma bisa bertahan dari serangan F35 nya australia tidak bisa menyerang balik mereka seperti halnya iran pada israel.
KAAN Turkey memang salah satu solusi bagi negara negara yg dilarang membeli F35 USA. KAAN Turkey belum tentu bebas tekanan dari negara produsen KAAN walau seiman karena namanya bisnis ya bisnis uang di no1 kan. Bisa jadi bila indonesia tidak bisa menjaga keharmonisan hubungan bilateral antar negara , maka pohak Turkey bisa saja mengembargo senjata kepada Indonesia, contohnya saat pergeseran orde lama ke orde baru semua alat perang made in Uni Soviet beserta sekutu blok timur tiba tiba jadi besi tua karena diembargo spare part dan suku cadang oleh Uni Soviet dan sekutu blok timur. Makanya supaya benar benar bebas embargo senjata ya Indonesia harus sebisa mungkin membikin sendiri alat perang yg dibutuhkan oleh TNI. Turkey seiman ? Belum tentu karena Turkey hanya peduli uang dan kebetulan invlasi di Turkey cukup tinggi sehingga tidak ada satupun bank di dunia yg mau jadi jaminan pembayaran pembelian barang di Turkey. Libya dan Suriah serta Irak adalah negara yg pernah di recoki oleh Turkey padahal mereka semua seiman. Turkey dan Iran adalah musuh bebuyutan tapi hanya soal Palestina mereka berdua akur, ya itulah yg namanya Politik berbangsa dan bernegara.
Turkey adalah salah satu contoh negara yg lulus belajar teknologi alutsista militer buatan teknologi perangkat elektronik buatan Elbit Israel dan teknologi rudalnya belajar dari China. Setelah lulus makanya Turkey menjelma jadi salah satu produsen alutsista militer dunia.vWaktu belajar teknologi alutsista dari Israel dan China status Turkey masih negara NATO, entah kenapa China mau kasih ilmu teknologi rudal ke Turkey padahal Turkey waktu itu anggota negara NATO. Ya itulah hebatnya Turkey.
Salam bung Haji Jagarin, mohon info foto perkembangan pekerjaan dari modernisasi 41 unit kapal perang kita, aneh juga pembangunan kapal perang merah putih dan kapal perang bung Karno aja selesai, sedangkan 41 unit dari kurang lebih 5 tahun yang lalu gak selesai juga, dan juga drone CH-4 rainbow yang pernah diadakan informasi akan diadakan untuk pengiriman logistik, sedangkan yang mengadakan PT. Dirgantara Indonesia, apakah CH-4 udah dialihfungsikan ataukah CH-4 ini merupakan drone Elang hitam yang hanya diganti catnya aja, untuk pencitraan seolah2 PT. Dirgantara Indonesia berhasil membuatnya,namun dari laporan keuangan pemasukan dan pengeluaran uang dng aset bmn menjadi tidak sinkron, antara pengadaan dng buat sendiri, tapi nilai catnya sampai mahal harganya?, maksud saya dng kondisi di berbagai negara yg terlibat konflik, uangnya dari pada beli cat yang mahal, bisa digunakan untuk mendukung anak bangsa yang bisa buat helikopter untuk dibuat dan dikembangkan serta disempurnakan menjadi heli serang, jika berhasil baru dibuat heli serang dalam jumlah besar dalam jumlah besar untuk ditempatkan di seluruh kabupaten dan kotaserta provinsi di seluruh wilayah NKRI juga termasuk di daerah perbatasan dan di pulau terluar serta di masing-masing pos TNI A.L.
Pengamat militer Abal abal yg tidak mau militer Indonesia kuat dgn propaganda pespur RI cukup F16,kapal selam cukup cangbogo,frigate cukup sigma Klass demi alasan harga murah auto pusing kejang kejang ternyata pak Prabowo lanjut beli pespur generasi kelima KAAAN Rafale,kasel scorpene,frigate istif frigate merah-putih dan dalam perjalanan pulang PPA.eh maaf๐ซข๐ซข
Seharusnya Kemhan RI sudah mengakuisisi rudal petir generasi baru bukan buat rudal penyerang tapi rudal petir dipakai sebagai rudal umpan tembak bagi senjata anti serangan udara yg dimiliki TNI disaat latihan tembak. Tujuannya tak lain adalah latihan tembak pertahanan udara oleh TNI sebisa mungkin dibuat mirip mirip pertempuran udara yg sesungguhnya supaya para prajurit yg mengawaki meriam tembak anti serangan udara yg dipunyai TNI jadi terlatih terbiasa menghadapi serangan udara via rudal petir. Makanya kalo bisa pihak Kemhan RI membeli 900 rudal petir utk latihan tembak serangan udara bagi TNIAD TNIAL dan Kopasgat TNIAU . Masing masing matra TNI itu mendapat jatah 300 unit rudal petir. Kalo habis stok rudal petirnya , maka beli lagi rudal petirnya buat jatah stok gudang sebanyak 900 unit rudal petir.
Komentar anda betul cuma masalahnya alat perang yg dibeli seperti Rafale KAAN fregat Istambul lalu OPC PPA class dibeli kosongan atau sudah sama rudal rudalnya berikut stok gudang rudal rudalnya, kenapa? Contoh KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi ternyata subeli tanpa rudal permukaan ke permukaan type otomat Italy serta tanpa rudal pertahanan udara type aster 15 atau aster30 Itali Perancis.
Sebelum Kemhan RI dijabat bpk Prabowo, memang prioritas pengadaan alutsista militer baik baru maupun bekas buat TNI yg harganya murah karena jatah anggaran dari Kemkeu RI memang kecil sehingga yg dicari ya yg harganya murah alias terjangkau oleh anggaran yg diberikan Kemkeu RI waktu itu. Ya itulah kenyataan yg terjadi suka atau tidak suka.
sepertinya akan trs ada kejutan baru terkait penambahan alutsista2 baru di era pak Prabowo 5 tahun kedepan. dan muaranya adalah mother ship unit ke 2 stlh uji coba dulu dng "liaoning"
Kenapa seiman seiman itu yg kamu kaji.ini bukan soal seiman.ini soal bisnis,ini soal pertahanan,ini soal kemudahan akses teknologi pertahanan
Gak masalah yg penting pelan namun pasti negara diperkuat alutsistanya
Anggara itu ada.Indonesia kaya.RI sanggup beli alutsista mahal ya.cuma mental korup oknum pejabat itu yg bikin rusak.beruntung pak Prabowo sadar dgn potensi dan ancaman terhadap negara tak pelit beli alutsista gahar๐๐
Hidup jokowiiiiii
Bung jagarin luar biasa ulasannya kali ini..biar yg nyinyir baik netizen dlm dan luar negri terutama Malon menyadari kesungguhan realita๐ช๐ช๐ช๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
Jangan terlalu serius, hidup harus ada candanya ๐๐๐
Saya setuju dgn pendapat bung Waipios, cuma yg jadi masalah di lapangan adalah faktor kebiasaan yg selalu beli kosongan dahulu lalu nunggu anggaran berikutnya kalo sudah turun baru dilengkapi persenjataan utamanya seperti rudal permukaan ke permukaan lalu rudal vls pertahanan udara. Kebiasaan ini seharusnya ditinggalkan, fokus kalo beli itu sudah lengkap persenjataannya berikut stok gudang peluru senjatanya sehingga saat masih ditangan pabriknya bisa dilihat langsung keampuhan senjatanya saat dites menembak baik itu meriam canonnya rudal rudalnya sehingga kalo saat dites di tangan pabrikan ternyata keampuhannya kurang ya harus dibatalkan pembeliannya karena Indonesia beli alat perang yg benar benar ampuh bukan beli alat perang kosongan, tujuannya adalah di garansi pabrik terhadap senjata dan rudal rudalnya yg artinya kualitas produk benar benar terjamin sebelum diserahkan ke pihak pembeli. Kalo belinya kosongan dulu berarti alat perangnya yg dibeli belum ketahuan ampuhnya karena senjata utamanya seperti rudal rudalnya belum ada di alat perang yg dibeli.
Mudah mudahan jet baru Rafale Perancis buat TNIAU dibeli sudah lengkap dgn rudal rudalnya berikut stok gudangnya, jangan sampe nunggu lagi anggaran berikutnya kalo sudah turun baru dilengkapi rudal rudalnya.
Sayang pengadaan eawc blm ada kejelasan. Semoga mengambil langkah cepat dengan pengadaan yg sdh siap produksi.
Hidup KDM Dedi Mulyadi
Ada berita baru dari amamda channel di youtube soal KF21 Boromae setelah drama drama berakhir dan kontribusi iuran utk RI dikurangi dari perjanjian awal ditandatangani proyek kerjasama KFX-IFX yg semula total kontribusi RI adalah sekitar USD 1,6milyar dikurangi menjadi sekitar USD 460juta kalo nggak salah ya, ternyata RI tidak mendapat ToT dan hanya kebagian membuat sayap + membuat penguat sayap + membuat bagian ekor belakang KF21 saja, di luar ini RI tidak dapat apa apa sehingga sebetulnya amat merugikan RI dan ternyata KF21 tidak jadi dibuat di PT DI dan bila RI mau mendapat kan KF21 ini ya harus beli dan pesawatnya dibangun di Korsel seperti pembelian jet tempur latih T50i buat TNIAU. Itulah buah dari ketidaktelitian saat awal mentanda tangani proyek kerjasama KFX - IFX tempo hari.
Post a Comment