Barusan Menkopolhukam Wiranto memberikan kabar bagus yang membungakan. Anggaran khusus untuk beli alutsista tahun
2019 sudah disiapkan, besarannya 75 trilyun rupiah. Dari jumlah yang besar itu
sangat terbuka pembelian alutsista TNI dalam jumlah yang signifikan. Dan sebagaimana prediksi kita akan ada
kontrak pengadaan alutsista dalam skala besar.
Kita patut mensyukuri, karena perkuatan alutsista militer kita sejatinya
bukan beban negara tetapi investasi untuk tujuan jangka panjang sejalan dengan
perjalanan eksitensi bangsa ini. Program MEF yang sudah berjalan selama 9 tahun
akan semakin memperlihatkan kuantitas dan kualitas persenjataan TNI. Meski harus diakui masih jauh dari kriteria
ideal.
Sudah ada dua, mau nambah dua lagi Martadinata Class |
Prediksi jenis alutsista yang akan dibeli Indonesia tahun depan adalah :
1.
2 Kapal perang jenis destroyer Iver Class
2.
2 Kapal perang pengadaan lanjutan Martadinata
Class
3.
3 Kapal cepat rudal
4.
2 Kapal penyapu ranjau
5.
2 Kapal selam pengadaan lanjutan Nagapasa
Class
6.
5 Pesawat angkut berat Hercules type J
7.
8 Helikopter angkut serba guna Chinook
8.
8 Helikopter serang Apache batch 2
9.
16 jet tempur F16
Viper
10. 60 Tank amfibi untuk Marinir
11. 60 Panser amfibi untuk Marinir
12. 60 Tank harimau untuk TNI AD
13. 5 battery peluru kendali Nassam
14. 16 UAV
15. 5 Radar Master T
Sementara dalam waktu dekat ini akan ada peluncuran kapal selam baru KRI
405 Alugoro bersama 1 kapal perang jenis LPD KRI Semarang 504 di Surabaya. Kapal perang lainnya yang akan diselesaikan
tahun ini adalah 2 kapal jenis LST Bintuni Class, 1 kapal tanker Tarakan Class, 2 Kapal cepat rudal dan 3 Kapal patroli cepat.
Kita juga sedang menantikan kedatangan alutsista jenis peluru kendali jarak
sedang Nassam, kedatangan lanjutan rudal Starstreak, Radar master T dan MLRS
Astross. Sementara 11 jet tempur Sukhoi SU35 yang sudah ditandatangani
kontraknya akan mulai berdatangan akhir tahun depan lengkap dengan
persenjataannya.
Program pengadaan Tank harimau produksi bersama Pindad dan Turki sedang
mempersiapkan produksi massal akhir tahun ini. TNI AD untuk tahap I memesan 54
unit sementara kebutuhan yang diperlukan matra darat ini ada di kisaran 400
unit. Paskhas TNI AU juga sudah mulai menerima puluhan Ranpur Turangga dari
industri pertahanan swasta nasional.
Dengan begitu semakin cerah dan benderang perjalanan perkuatan alutsista
militer kita. Dan program ini akan
berlanjut terus sampai tahun 2024 sebagaimana harapan target Minimum Essential
Force (MEF) TNI bisa tercapai. Setelah itu tentu akan bergerak pada kebutuhan
menuju kriteria ideal. Semoga.
****
Jagarin Pane / 26 Oktober 2018