Seiring dengan terus berdatangannya berbagai jenis alutsista TNI berkualitas,
maka tuntutan untuk melakukan uji hebat dan uji canggih dilakukan secara
berjenjang di semua matra TNI. Puncaknya adalah menggelar unjuk kerja latihan
untuk setiap matra, dan puncak dari semua aktivitas itu adalah menggelar
latihan gabungan TNI.
Pekan kedua dan ketiga bulan Juli ini dua matra TNI menggelar latihan
militer skala besar di masing-masing matra di Jawa Timur. Angkatan laut
menggelar kekuatannya di Laut Jawa
dengan serial Armada Jaya (AYA) yang sudah memasuki jilid ke 37. Sementara
Angkatan Udara punya acara dengan waktu relatif sama, menggelar simulasi
Angkasa Yudha (AYU) di Madiun, Malang dan Lumajang.
Semua puncak latihan internal matra TNI dilakukan setahun sekali. Untuk
latihan gabungan TNI dengan model interoperability skala besar biasanya
dilakukan 4 tahun sekali. Ini tidak termasuk latihan PPRC (Pasukan Pemukul
Reaksi Cepat) yang waktunya sesuai kebutuhan di lapangan. Jadi bisa setahun sekali bisa setahun dua
kali dan seterusnya.
F16, alutsista strategis yang dimiliki Indonesia |
Saat TNI AL sedang melakukan berbagai simulasi pertempuran laut dengan
kekuatan puluhan KRI berbagai jenis dan ribuan prajurit Marinir. Hari-hari ini terlihat kesibukan yang luar
biasa di pangkalan utama TNI AL di Surabaya untuk embarkasi pasukan dan
alutsista. Sementara lokasi latihan tempur ada di laut Jawa dan berakhir di
pantai Situbondo.
Sementara itu TNI AU mengerahkan seluruh kekuatannya untuk AYU 2019. Ada jet
tempur Sukhoi SU27/30, ada F16, ada Hawk, T50 dan Super Tucaco bersama dengan
ribuan prajurit Paskhas dan sejumlah alutsista lain seperti radar, rudal, bom
dll. Ada 7 skadron tempur yang
dilibatkan dalam Angkasa Yudha 2019. Rute latihan dari markas besar Iswahyudi
AFB kemudian ada Abdul Rahman Saleh AFB dan area latihan tempur Lumajang.
Simulasi pertempuran pada hakekatnya adalah menguji kesiapan pasukan dan
alutsista dengan berbagai model yang disiapkan. Untuk Armada Jaya, ada simulasi
pertempuran laut antar kapal perang, anti serangan udara, anti kapal selam dan
berakhir dengan serbuan pantai oleh pasukan Marinir.
Angkasa Yudha juga menampilkan pertempuran udara, misalnya antara F16 dan
Hawk, Sukhoi dan F16, pengeboman bertubi-tubi, perebutan Air Force Base dan
penerjunan pasukan. Yang menarik untuk kedua simulasi pertempuran laut dan
udara kali ini adalah menggunakan metode dua pihak saling mengendalikan. Jadi
seperti pertempuran yang sesungguhnya.
KRI Nagapasa 403, kapal selam terbaru Indonesia |
Model interoperabilty berguna untuk saling koordinasi sekaligus menghindari
friendly fire atar sesama pasukan. Termasuk juga model perang elektronika dan
cyber army yang menjadi ciri khas pertempuran modern. Kurikulum latihan seperti
ini mutlak harus kita kuasai karena kunci kemenangan pertempuran modern adalah
asupan gizi intelijen dengan kekuatan teknologi pertempuran yang dimiliki.
Kapal-kapal perang yang kita miliki
sudah menyesuaikan dengan teknologi persenjataan yang modern, misalnya
KRI Raden Eddy Martadinata 331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai 332. Tiga Kapal selam terbaru yang kita miliki
juga sudah memiliki kualitas persenjataan dan teknologi pertempuran modern yang
memadai.
Empat jet tempur Sukhoi SU27 dan Sukhoi SU30 yang dibeli pada era Presiden Megawati
sudah diupgrade setara dengan adik kelasnya. 15 Jet latih tempur T50 sedang
diupgrade dengan memasang radar tempurnya sehingga nantinya berubah menjadi
fighter FA50. 10 Jet tempur F16 blok 15 sedang dalam tahap peningkatan
kemampuan tempur.
Maka menggelar AYA dan AYU setiap tahun adalah dalam rangka menguji
alutsista baru untuk dapat diketahui keunggulan teknologinya, daya tahannya dan
kesiapan satuan tempur yang mengoperasikannya. Simulasi pertempuran sejatinya
adalah pertempuran itu sendiri yang diskenariokan sebagai bagian dari unjuk
kekuatan untuk percaya diri.
Ke depan ini dengan semakin banyaknya alutsista baru yang canggih
berdatangan, tuntutan untuk mensinergikan berbagai jenis alutsista itu dalam satu
model sinergitas interoperability mutlak diperlukan. Kesiapan itu sudah
diperlihatkan melalui simulasi AYA dan AYU dan akan terus disempurnakan dalam
tahun-tahun mendatang.
****
Jakarta, 11 Juli 2019
Jagarin Pane