Pemuda
yang bersumpah menandakan ada cikal bakal, maka jalan sejarah yang
dipergelarkan adalah menyatakan kebersamaan jalan diri untuk membingkai
dan merajut. Jahitan yang membentang luas itu adalah bhinneka warna
dalam kepalan semangat merah putih, mengumumkan dengan darah dan airmata
pada dunia bahwa kami bernama NKRI.
Jahitan itu pula yang hari
ini, pada saat kita membasuh wajah di beningnya air danau, perlu
dirajut ulang untuk memastikan langkah perjalanan kebersamaan tidak
dikoyak oleh ambisi primordial bermata uang. Kesalahan terbesar dalam
menyanyikan lagu berjudul "atas nama demokrasi" adalah simpanan lirik
lagu yang salah ketik. Maksud liriknya adalah: untuk membangun
bangsaku, berubah menjadi : membangun bank saku.
Maka yang
terjadi kemudian adalah perlombaan membangun bank saku masing-masing,
mengisi kantong dengan cara jahiliyah metode firaun. Sayangnya banyak
pelakunya berwajah wudhu dan berada di saf depan manakala menghadap "Pimpinan Tertinggi Dunia Akhirat".
Sumpah Pemuda yang perlu digelegarkan kali ini adalah menyatakan dengan
segala hormat bahwa pelaku metode firaun perlu ditenggelamkan dilaut
dalam agar nilai jera dan nasuha mampu dibenamkan bersama qarunnya.
Gelegar yang lain adalah menggariskan kembali aliran darah nasionalis
yang sempat tersumbat kolesterol primordial yang merasa lebih pantas
karena dipantas-pantaskan.
Pemuda yang bersumpah menandakan ada cikal bakal
Jika saja alinea terakhir diatas mampu disumpahkan lagi, maka akan ada cikal bakal
Bakal ada cikal bakal
Harus ada cikal bakal
Apakah masih ada cikal bakal ?
****Jagvane / 28102013