Kunjungan Menhan ke
Perancis barusan membuat gegap gempita pemberitaan media nasional dan
internasional. 48 Rafale, 4 Scorpene, 2 Gowind. Sempat melambung antara
angan-angan dan kenyataan, begitu menggerunkan headlinenya. Tetapi kemudian
kita harus berhitung cermat dan cerdas.
Mengapa
begitu, karena soal jet tempur Sukhoi SU35 saja belum ada perkembangannya alias
jalan ditempat. Proses pengadaan 32 jet tempur F16 Viper belum kelar juga. Lalu
kabar proyek transfer teknologi kapal selam Nagapasa Class jilid dua dengan
Korsel diganggu desas desus, termasuk proyek pengembangan jet tempur IFX. Terus
gimana dong.
Kita saat
ini sudah berada di MEF ( Minimum Essential Force) jilid 3 (2020-2024).
Pertaruhan marwahnya disini. Kalau program sesuai target, nilainya biasa saja.
Tapi dengan perkembangan kawasan yang gampang demam, mudah naik tensi, maka
harus ada percepatan hasil melebihi target MEF 3.
Sukhoi SU35, belum datang juga |
Maka
percepatlah pengadaan 32 jet tempur F16 Viper, 6 Hercules, 2 kapal perang Iver,
2 kapal perang PKR 10514 batch 2. Datangkan segera Sukhoi SU35, tank amfibi
BMP-3F dan panser amfibi BT-3F. Ini kan sudah jelas riwayat prosesnya.
Berdasarkan
list belanja banyak yang mau datang. Ada satuan peluru kendali darat ke udara
jarak menengah Nassam2 untuk pertahanan Ibukota dan Natuna. Ada Astross Mk2,
ada Oerlikon Skyshield, ada sejumlah radar untuk menutup blankspot.
Penyelesaian pembangunan 3 KCR (Kapal Cepat Rudal), 3 LST, 1 kapal LPD rumah
sakit, 6 KPC (Kapal Patroli Cepat), 11 Heli AKS, 9 Heli Bell 412 Epi, 9 Heli
Caracal dan lain-lain. Banyak sih kalau mau didetailkan.
Yang
spektakuler nanti adalah hadirnya 2 kapal perang terbesar yang dimiliki
Indonesia dari kelas Iver buatan Denmark. Termasuk tambahan kapal selam
Scorpene selain lanjutan pembuatan 3 kapal selam Nagapasa Class. Bakal rame
dah. Semua sibuk dapat proyek gede-gede. Industri pertahanan nasional baik BUMN
dan Swasta sedang berbunga dan berbuah indah.
Ada juga
proyek pengembangan UAV /UCAV yang akan menjadi primadona manajemen pertempuran
masa depan. Sudah disiapkan roadmapnya. Terbunuhnya jenderal garda revolusi
Iran di Baghdad beberapa waktu lalu adalah bukti kecanggihan UAV/ UCAV.
F16 Viper, yang digadang-gadang itu |
MEF jilid
3 ini adalah finalisasi keseluruhan program modernisasi militer Indonesia yang
dimulai sejak jaman SBY jilid 2. Namun bukan berarti semua akan berakhir di MEF
jilid 3. Ke depan after MEF 3 program penguatan militer kita akan terus
berjalan.
Tanda-tanda
penambahan anggaran pertahanan makin jelas. Meski untuk tahun ini sudah
ditetapkan pagu anggaran sebesar 131 T. Sangat terbuka ada dana on call
sebagaimana disampaikan Menkeu. Prediksi jumlah dana on call yang disiapkan ada
di kisaran 30-36 Trilyun.
Lima
tahun ke depan ini adalah kesibukan Kemenhan yang luar biasa. Beruntunglah kita
karena Kementerian ini dinakhodai oleh orang yang cerdas, pintar dan bergerak
cepat. Lima tahun ini waktu yang pendek karena kita akan menghadirkan sejumlah
alutsista strategis beraneka ragam.
Presiden
Jokowi sangat percaya dengan kemampuan Menhan Prabowo dan berharap anggaran
Kemenhan bisa dipergunakan tepat guna dan tidak di mark up. Sebuah sindiran dan
boleh jadi sebuah teguran untuk Kemenhan.
Anggaran
Kemenhan saat ini baru ada di 0,8% dari PDB kita. Jika angka itu ada di 1% saja
dari PDB, artinya jumlah nominal duitnya ada di rentang 200 Trilyun. Sebuah
jumlah yang biasa-biasa saja karena kita sedang membangun investasi bidang
pertahanan. Kita meyakini jumlah 200 Trilyun itu akan dicapai pada tahun 2022
mendatang.
Investasi
pertahanan dengan nilai terbesar adalah rukun marwah fardhu kifayah yang harus dilaksanakan
pemerintah dan parlemen. Kalau tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh
dosanya ditanggung seluruh komponen negara. Wujudnya kita dipermalukan soal
teritori atau bahkan terjadi aneksasi terhadap bagian tertentu teritori kita.
Di Natuna barusan, kita sudah "ngamuk" sementara kapal-kapal CCG
masih menari dan bergoyang di ZEE kita. Mereka keluar ZEE kita karena sudah
kenyang dan penuh kapal-kapal nelayannya.
Bergegaslah, jangan kelamaan mikir. Datangkan alutsista canggih,
kembangkan industri pertahanan, lanjutkan proyek jet tempur IFX, lanjutkan
Nagapasa Class. Percepat produksi tank Harimau, roket RHan. Lanjutkan produksi
panser Anoa. Sekali lagi MEF 3 adalah perhitungan dan pertaruhan marwah
pertahanan kita.
****
Semarang, 24 Januari
2020
Penulis adalah pemerhati pertahanan dan alutsista TNI
Penulis adalah pemerhati pertahanan dan alutsista TNI