Thursday, March 3, 2022

Semakin Menghebat

Catatan invasi Rusia ke Ukraina sampai hari ke tujuh adalah tidak terbendungnya langkah pasukan Rusia dan alutsistanya.  Mengalir deras dengan iringan dentuman hebat yang melumat sasarannya. Teknologi alutsista canggih yang dimiliki Rusia memperlihatkan unjuk kinerja tempur yang luar biasa. Dan itu belum semuanya. Sementara dari perbatasan negara-negara NATO di Eropa riuh rendah publikasi kedatangan ribuan tentara dan alutsista NATO hanya sampai di garis border Polandia dan Rumania, tidak lebih dari itu. AS dan NATO tidak ingin intervensi dengan alasan Ukraina belum menjadi anggota NAT0. Namun sangat diyakini alasan sesungguhnya adalah ketidakberanian aliansi militer terhebat sedunia itu karena adanya ancaman perang nuklir dari Vladimir Putin. 

Sejauh ini skore sementara 2-0 untuk Putin.  Skore 1-0 tercipta karena Putin yang menginvasi Ukraina membuat NATO terdiam meski awalnya gembar-gembor gertak sana gertak sini, ancam sana ancam sini. Skore 2-0 barusan tercipta karena manuver militer gertak sambal NATO mengerahkan pasukan dan jet tempur ke Rumania dan Polandia hanya sebatas itu saja, tidak lebih dari itu. Dan sejauh ini tak ada yang mampu menghadang Rusia. Ukraina semakin bonyok, bantuan militer NATO yang dijanjikan tidak datang jua. Dan jangan main-main dengan negara nuklir nomor satu Rusia yang selalu dipojokkan dan diremehkan oleh pemilik hegemoni. Rusia bisa saja melakukan serangan nuklir mematikan,game over, tiji tibeh, mati siji mati kabeh.

AS dan NATO secara psywar hari-hari ini berada dalam tekanan psikologi militer yang hebat. Belum pernah mereka mengalami dilema sedahsyat ini sejak berdirinya pakta militer atlantik utara itu. Maju kena mundur kena. Mereka mendapat "lawan tak bertanding" yang sepadan, pemberani dan militan. Selama ini AS dan NATO selalu menjadi pemenang dalam setiap operasi militer, selalu merasa diatas angin dan menjadi pemilik hegemoni militer termasuk hegemoni opini pembenaran. Lihat aksi militernya di Afghanistan, Irak, Libya, Suriah. Lihat aksi intelijennya di Venezuela, Iran, Panama, Nikaragua. Aliansi militer NATO adalah satu-satunya super power di planet bumi yang malang melintang sejak perang dingin berakhir tahun 1991. Dan sekarang mendapat ujian terbesar, ujian marwah diri dari Rusia dengan ancaman perang nuklir.

Ketika perang dingin terjadi ada dua blok militer di Eropa yang saling pamer kekuatan, gelar alutsista besar-besaran, saling melotot satu sama lain. NATO di Eropa Barat mendapat lawan, kekuatan  penyeimbang dari blok militer Eropa Timur yaitu Pakta Warsawa. Secara historis dua kekuatan militer penyeimbang ini justru mampu menciptakan perdamaian di Eropa selama hampir setengah abad. Kondisi "si vis pacem parabellum" ini memberikan peluang kemampuan membangun ekonomi kesejahteraan bagi Eropa dan dunia. Selama perang dingin pertumbuhan ekonomi kesejahteraan di dunia berkembang dengan cemerlang. Kekuatan dua super power dunia itu tidak membuat keduanya mentang-mentang, malah berhati-hati karena ada rival setaranya. Sementara tingkat kesejahteraan dan teknologi bertumbuh pesat di era Cold War.

Ranking kekuatan ekonomi AS saat ini sudah dibayang-bayangi China. Prediksi lima tahun ke depan China akan menjadi kekuatan ekonomi nomor satu di dunia. Sejalan dengan itu pembangunan kekuatan militernya diniscayakan akan menjadi kekuatan yang disegani. Baru-baru ini China dan Rusia menyepakati kerjasama strategis di segala bidang. Artinya aliansi strategis ini menjadi ancaman terbesar hegemoni AS yang sudah mulai tergerus. Pertempuran di Ukraina adalah contoh soal terpukulnya hegemoni. Meski secara konstitusi PBB Rusia jelas-jelas salah besar  menyerbu teritori negara lain. Namun jika kita menganalisis penyebabnya secara sistematis, jalan diplomasi yang ditempuh tidak terpenuhi, langkah militer yang diterjang adalah bagian dari diplomasi itu sendiri.

Pola diplomasi AS dan sekutunya yang selalu mau menang sendiri sudah saatnya direnovasi, diperbaharui. Momentumnya ada di pertempuran dahsyat Rusia-Ukraina. Tidak bisa lagi memakai pola dan metode menang-menangan. Kemarahan Rusia adalah kemarahan marwah negara yang selalu dikerdilkan dan dianggap musuh abadi. Mengurung Rusia di Eropa Timur dengan ekspansi keanggotaan NATO sangat tidak pantas karena secara defacto dan dejure sudah tidak ada lagi perang dingin atau potensi perang besar. Ambisi perluasan keanggotaan NATO di Ukraina akhirnya berbuah pertempuran hebat setelah perang dunia kedua. Kita semua menginginkan penyelesaian damai dan bermartabat. Saatnya membuka mata hati bening untuk perdamaian dunia.

****

Jagarin Pane / 03 Maret 2022

64 comments:

Koteka said...

Ukraina ibaratnya seperti duri dalam daging baik utk Rusia maupun US / NATO.

Presiden Ukraina sebelumnya pro terhadap Rusia sehingga US / NATO merasa tdk nyaman.

Demikian juga Presiden Ukraina yg sekarang pro US / NATO giliran Rusia yg meradang dgn kebijakannya.

Menghancurkan Ukraina itu LEBIH BAIK bagi Rusia dan US / NATO hanya caranya yg memang berbeda menurut kedua pihak.

Semoga Indonesia manfaatkan krisis Ukraina ini dgn menawarkan kepada ahli" perancang dan pembuat peralatan militer ( radar, rudal dll ) utk bekerja di INHAN Indonesia.
Syukur" mereka mau jadi WNI.

Yg pasti dan jelas negara" lain juga melakukan hal yg sama utk rekrut ahli" strategis dari Ukraina ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Anonymous said...

kekuatan senjata rusia blm semua dikeluarkan alias baru sedikit dari total kemampuan, sayap udara dan sirip laut blm muncul dg nyata di medan perang ukraina, apakah akan terus mengandalkan kemampuan konvensional kendaraan tempur dan lapis baja ... sangat menarik utk di cermati.

strategi rusia menyimpan arsenal udara dan laut pada awal perang, sangat berbeda dg strategi amerika di irak yg bertumpu pada kekuatan pesawat tempur dan bomber merebut supremasi udara dan menghancurkan sasaran strategis di darat.

rusia mungkin hanya menunggu waktu yg tepat utk mengirim kekuatan udara dan laut, bila serbuan darat gagal, maka pilihan serbuan udara menjadi penentu utk mengakhiri perang berlarut.

Insaflah manusia���������� said...

Gue dukung Rusia karna Rusia netral bahkan baik pada muslim
Beda sama Ukraina mereka dukung Israel karna presiden Ukraina sekarang itu Yahudi dan mendukung Israel.
Lihat cuitan lama presiden Ukraina
Panas gue lihatnya sekarang mampus koe Ukraina rasakan apa yg dirasakan oleh palestina

Chiko said...

Bung jagarin…..mohon koreksi jika salah, menurut pendapat saya Abah Putin ini orangnya masih sabar dan berperikemanusiaan, karena Russia menyerang Ukraina dengan semi konvensional, padahal Kalo Abah Putin mau bisa saja Russia mengirim Avangard Missile yg kata NATO “almost impossible to intercept” ke Istana Presiden Ukraina dan dapat dipastikan presiden Ukraina terlempar ke Jamban kalian๐Ÿ˜€….pasti cepat selesai perangnya.
Apalagi Abah Putin pernah ngomong “Masalah kiamat adalah urusan Tuhan, tapi kalo negara barat ingin kiamat itu Urusan Russia”statemen ini tambah bikin Presiden Jo Abidin,NATO dan TNI USA ketar ketir. (Abah ngomong gini ada di yutub lho kalo ga salah๐Ÿ˜€)

Ohh iya, mungkin kita masih ingat kalo tdk salah sehari setelah penyerangan ke Ukraina, ada 1 rudal yang mengenai apartemen di Ukraina…According to a Russian insider,90% possible target CIA-SAD(Spesial Activities Division) office in Ukraine.

Jadi bagaimana dampaknya dengan Indonesia? Kalo menurut saya dampaknya sangat besar, minyak goreng di Indonesia masih langka, disana yang perang disini minta pemilu diundur,dijawa timur kedelai langka……saya khawatir kalo disana perangnya tambah lama yang disini orang yang waras tambah langka.
Sekian bung jagarin…..salam sehat.

Anonymous said...

Di mana posisi rusia pas azarbaijan vs armenia? Sekarang itu gak ada yg namanya perang atas nama agama, yg ada itu hanyalah perang buat kepentingan negaranya masing2, tak peduli apakah negara tersebut negara arab atau islam, lihat contohnya pas perang teluk, siapa yg mengizinkan pangkalan udaranya di pake amerika buat menyerang irak? Siapa Yg memberi makanan dan logistik buat tentara amerika? Atau kenapa sekarang negara2 arab lebih memilih hubungan dengan israel daripada membela paletina? atau bagaimana turkinya erdogan yg dulunya sangat galak terhadap israel sekarang sudah mulai mesra lagi, jadi Sekarang yg di pikirkan tiap negara itu bagaimana negaranya bisa aman dan ekonominya bisa maju, itu aja TITIK.

Jagarin Pane said...

Putin tdk asal bombardir, dan kelihatan di medan perang pasukan rusia tdk bermusuhan dgn rakyat ukraina. Klo dia mau langsung bom bertubi2 kiev dan hancur lebur.

Koteka said...

Pemikiran yg benar dan tdk menggiring orang berpikir rasis , senang mendengar pendapat seperti ini ๐Ÿค๐Ÿค๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Yakhont said...

Patut disayangkan usa+eropa / NATO menyebarluaskan informasi dan berita lewat kanal digital medsos spt whatsapp, youtub, facebook, tv2 online dll berupa fitnah Propaganda yg isinya mendiskreditkan dan menyudutkan Russia..
Sisi humanity dari prajurit2 russia yg memberi bantuan berupa makanan dan minuman serta kebutuhan utk. Rakyat ukraina yg wilayahnya sudah dikuasai prajurit russia..yg justru pemerintah ukraina sendiri mengabaikan pemberian bantuan utk rakyatnya..

Pemerintah Ukraina dlm hal ini Presiden Zelensky jelas2 menjadikan Rakyat nya sendiri sebagai Tameng hidup menghadapi Russia..

Unknown said...

Karena yg dihadapi adalah Ukraina yg menurut Rusia tidak perlu mengerahkan alat perang canggih gahar mumpuni dan tentara yang yg profesional tapi cukup Rusia kerahkan tentara yg masih hijau alias yg jam terbangnya masih sedikit + alutsista yg konvensional aja dan itu sudah membuat heboh dunia internasional serta Ukraina udah teriak teriak, bagaimana kalo Rusia kerahkan tentara yg jam terbangnya udah tinggi berikut alat perang yg canggih gahar mumpuni pastinya Ukraina akan kibarkan bendera putih.
Perang jaman sekarang adalah perang kepentingan mempertahankan kedaulatan lalu perang memperebutkan pengaruh termasuk bisa saja perang agama, cuma yg harus dimengerti apapun yg namanya perang itu harus punya modal uang atau dukungan uang buat biaya selama perang terutama logistik makanan minuman bahan bakar yg pertama Tama harus lancar disalurkan karena kalo kaga pastinya tentara akan kelaparan dan kehausan serta kalo kaga ada bahan bakar bagaimana kendaraan tempur bisa bergerak.
Walaupun ada perang agama itu semua juga perlu dukungan uang yg kuat lalu dukungan logistik makanan minuman dan bahan bakar karena namanya perang tidak ada yg serba gratis, siapapun yg memberi bantuan senjata pastinya ada udang dibalik bakwan.

black eagle said...

Kondisi spt ini belajaran penting bg RI..apa msh hrs non blok? Trus penyelamatan WNI tolong pasus kita jgn narsis lah tugas menyelamatkan lbh penting drpd foto2 ...

Hubbi said...

Klo NATO ikut terjun lngsung secara militer sama dengan ww3 dimulai. Menurut gw langkahnya udah tepat dngan menahan diri. Perang modern tidak hnya soal militer, tetapi finansial n ekonomi. Serangan finansial n ekonomi telah secara langsung n instan mnghantam sisi makro ekonomi russia, jangka panjangnya sisi mikro akan trkena dampak yg sangat merusak.

Perang baru memasuki fase awal yg bnyak didominasi missile jarak jauh n serangan udara. Titik kritisnya ketika serangan darat besar2an sudah dilakukan.
Ukraina sbgai area konflik sudah pasti mengalami kerusakan fisik berat, tetapi pihak russia jikapun bs menang perang, ekonominya akan rusak parah.
Prediksi gw, perang bakal berlarut, meskipun kyiv bs jatuh.

Tp mudah2an ada solusi damai.

Yakhont said...

Miris.. bukannya memberi bantuan makanan dan obat2an, negara2 eropa anggota NATO dan usa malah kirim dan suplai senjata2 mematikan utk. Ukraina..
Mengadu domba antara ukraina dg russia yg sebenarnya adalah satu bangsa yg pecah karna soviet bubar..

Sawargi said...

Seperti lagunya grup band gigi" PERDAMAIAN PERDAMAIAN, BANYAK YG CINTA DAMAI TAPI PERANG SEMAKIN RAMAI, PUSING PUSING KU MEMIKIRNYA".

Kremes said...

Kadrun ngapain ente disini,pulang ke gurun sono

Unknown said...

Tapi kalau dilihat kenapa dalam pemberitaanya rusia yang kalah pak jagarin. Ada yg beritanya sudah ribuan tentara rusia tewas. Ratusan helikopter pesawat tempur di tembak jatuh rudal stinger.ratusan tank dan kendaraan angkut lapis baja rusia gosong di hantam rudal jevelin dan diambil rakyat ukraina yg jualan barang rongsokan, Ada pasukan rusia yg nangis dan saling tembak. Ada pasukan rusia kehabisan makanan nangis minta makanan ke penduduk sipil okraina. pasukan elit chenchen di lumpuhkan pasukan ukraina dll. Mana sih yang benar?

Jongos said...

Sedikit opini tentang Cyber War, sebagai pendamping serangan konvensional Rusia ke Ukraina : https://bit.ly/35uwxtU

. said...

Kremes si bipang najis.. Luh aja sana pulang dari dunia ini

. said...

Itu berita propaganda om..

Insaflah manusia���������� said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Menurut beberapa pengamat Rusia akan kalah dalam perang ini.selain ukraina negara2 NATO itu sudah kirim pasukan melawan rusia dengan kedok tentara bayaran. Rusia juga hadapi sanksi dan embargo yg di koordinas AS dan sekutunya.ada juga propaganda yang menggiring opini masyarakat dunia bahwa putin itu jahat, sadis ia adalah ancaman bagi kedamaian dunia. Dia sama saja dgn hitler. belum lagi adanya pengkhianat disekitar putin yang pura2 loyal namun menunggu momen yg tepat untuk membunuh dan menggulingkan putin tambah lagi banyak rakyat rusia yg anti putin yang terpengaruh propaganda barat.padahal putin berusaha melindungi negara dan bangsa rusia. Putin adalah pemimpin terkuat didunia yang menghalangi NWO.Putin satu satu harapan menghalangi keangkuhan serta dominasi blok barat. Semoga analisa mereka semua salah.

mbuh said...

perang ini paling menarik selain perang militer juga perang ekonomi, dengan kekuatan angkata bersenjata yg kuat rusia malah hanya mengunakan darat lain hanya stbyy, mungkin ini mungkin memakan waktu cukup panjang sedangkan sangsi terus dilanjutkan apa tak tik apa yg rusia untuk membokar kemelut ini?,,,, wis biaa jadi contoh bila negara kita di serang dan di embargo

Unknown said...

Amerika dan Eropa tutup mata dan tutup telinga ketika Israel tiap jam membunuh org pelestina dan merampas tanah pelestina. Kita negara cinta damai.... Perang hanya membuat rakyat kecil menderita. Sisi lain sikap putin yg perlu d contoh oleh peminpin Indonesia adalah tegas terhadap kedaulatan negaranya apabila ada ancaman dr negara luar

Defent studies said...

Wni dah di pulangkan dari airport bucharest dan di kawal oleh sat bravo pasukan khusus tni au dgn mengunakan pesawat garuda dan dah nyampe aahmdllah selamat..

Defent studies said...

Rusia pernah berkata Indonesia adlh sahabat kami bila terjadi perang siap membantu dan itu pernah di tunjukan rusia ketika tni al mengerahkan 5 kri dgn formasi siap menyerang ke ostralali karna ostralali kdapatan menyadap tlpon presiden sby waktu itu dan ktika itu si kangguru langsung tlpon mentri prangnya yg lg dl ke inggris dan ktika itu 2 kapal perang besar rusia latihan tempur di laut internasional di dekat pulau crismas ostralali,knp tiba2 ada kapal prang rusia latihan dkt ostralali yaitu utk antisipasi bila usa/inggris membantu bila memang terjadi perang antara garuda dan kangguru..

Defent studies said...

Kita berterima kasih kpd negara lain yg mempunyai komitmen seperti rusia trsbt tp depannya kita jgn lg pantang mundur utk masalah kmandirian itu kunci utamanya kita harus sama seperti mereka trutama dlm hal membangun alutssta baik itu darat,laut dan udara bahkan kalau bisa lbih hebat kdrpannya dlm hal penguasaan teknologi alutsta supaya kita btul2 di anggap teman dan tdk mudah di kadalin lg seperti pengalaman2 kita yg lalu .

Unknown said...

Terkadang negara negara seperti Rusia, Cina memang dibutuhkan sebagai penyeimbang kekuatan baik dari segi militer ekonomi maupun ideologi.

kak hary said...

Ada aqua

Anonymous said...

Apakah setiap konvoi pasukan rusia tidak di kawal perlindungan udara, sehingga di beberapa kejadian si BAYRAKTAR TB2 bisa bebas menyerang mereka.

Unknown said...

BBM NAIK BOSSS???? YNTKNS........ URAAAAA

Unknown said...

YNTKNS.... ya ndak tau kok nanya saya..

Redsnaper said...

Rusia adalah negara besar dan kuat.....fakta dan nyata ketika WW II, negara yang berhasil menaklukan Nazi dan memukul mundur balik kenegara asalnya Jerman ialah Rusia.
Padahal saat itu Rusia hanya seorang diri, tidak seperti barat. Dimana AS, Inggris dan sekutunya berusaha membendung Nazi tapi selalu gagal.
Sekarang juga terbukti lagi, Rusia vs puluhan negara NATO.

Unknown said...

Lagu itu bukan dari grup band gigi tetapi dr grup nasida ria. Grup religi

. said...

Adanya le minerale om

Unknown said...

Urraaa

KL:::::>>>keledai lemah said...

URAAAAAA MBAH PUTIN EMANG STROONG

Unknown said...

Yg ngomong kadtun golongan PKI mampus aja lo!!

Unknown said...

Bro yg namanya nyerang sebuah negara berdaulat...apapun alasannya tdk dapat dibenarkan

Anonymous said...

Ya wis....yg perangnya rusia vs ukraina, yg ribut2 malah kalian, malu sama umur. Hehehe.

Anonymous said...

Kalau buat rusia dan AS mah bukan masalah salah benar, yg penting kemauan mereka bisa tercapai.

Anonymous said...

Di aransemen ulang dan di populerkan lagi oleh grup band gigi.

Unknown said...

Kalau nyerang iraq dan afganistan itu bisa di benarkan ya walaupun alasannya mengada2

Anonymous said...

Mereka itu tak peduli apa kata dunia.

Bagong said...

Uraaa kita butuh banyak rudal

Melon, malaysewa tercirit nak Rafale said...

Malaysewa nak ingin jadi mediator perang Russia vs Ukraina wkwkwkwkwkwk

Anonymous said...

Dan butuh banyak uang...hehe.

Anonymous said...

Sekarang negara2 arab pun sudah mulai pada tutup mata tutup telinga bahkan tutup mata hati, cuma qatar yg masih membuka mata hati dan dompetnya buat palestina, negara2 arab lebih merasa terancam oleh iran daripada oleh israel, para penguasa negara2 arab takut kekuasaannya hilang di ambil alih oleh kaum syiah yg di dukung iran.

Anonymous said...

Dari pengalaman Ukraina, Rusia dan NATO tersebut, bisa diambil pelajaran adalah sebagai antisipasi klaim 9 garis putus di laut Cina Selatan oleh Indonesia, mulai membangun PLTN dalam mengantisipasi keterbatasan energi, jika khawatir terjadi kebocoran akibat gempa, meskipun pulau Kalimantan tidak menjadi jaminan tidak terjadi gempa dan tsunami, setidaknya Indonesia sudah mempunyai pertimbangan yang matang, dengan membangun PLTN di pulau yang terpisah dari pulau Kalimantan, tidak jauh dari pulau Kalimantan, juga dipikirkan tempat pembuangan limbah nuklir, selain mulai dipikirkan untuk keluar dari negara profilerasi nuklir, supaya tdk dianggap main-main oleh cina, jangan terpancing atau berada di atas angin dengan pandangan dari cina, supaya jangan ada negara yang main2 dengan Indonesia, karena Indonesia bisa maju dalam segala hal, tdk kemungkinan akan mengalahkan negara besar, karena Indonesia juga belum bisa mengalahkan cina dalam hal pengerahan SDM jika perang lawan cina, cina lebih dulu maju di bidang teknologi dan militer dibandingkan Indonesia, setidaknya dibutuhkan 10-15 tahun untuk dapat mengimbangi cina, untuk bidang teknologi dan kemampuan militer yang mumpuni sampai mereka memiliki nuklir militer, dan kapal induk, dsbnya singkatnya kemampuan untuk menyerang negara lain beribu kali lipat, nah untuk memperkecil tsb, Indonesia jangan mudah puas diri jangan mudah puas hanya dengan beberapa helikopter Apache merasa sanggup kalahkan cina, apalagi Indonesia jauh dari negara lain, tdk seperti Ukraina yang berbatas langsung dengan Polandia dan romania, sehingga mendapatkan dukungan, masih ada jalur yang terbuka untuk memberikan bantuan, tdk seperti Indonesia yang merupakan negara kepulauan, sedangkan berbatas darat dng negara lain hanya pada Sabah dan Serawak Malaysia, juga dengan Brunai Darussalam, yang apabila dikumpulkan semua alutsista cina baik udara dan laut serta darat, semua jalur udara, laut dan darat Indonesia bisa diblokir apalagi kemampuan produksi Alustista cina untuk membuat fregat bisa 1 unit untuk 1 tahun, dibandingkan dengan Indonesia membuat fregat butuh lebih dari 4 tahun atau lebih, jadi memperkecil perbandingan kemampuan, setidaknya Indonesia perlu memiliki kapal patroli yang dipersenjatai rudal dan torpedo ukuran 95 meter sejumlah 1500 unit atau lebih, kapal perang fregat setidaknya 1000 unit atau lebih, kapal perang destroyer setidaknya 500 unit, kapal perang patroli 60 meter setidaknya 1000 unit, kapal selam mini bobot 900 ton yang bisa meluncurkan rudal jelajah, dan torpedo setidaknya 700 unit, dan drone yg dipersenjatai rudal, dilengkapi dispanser flare, radar, kamera, penglihatan malam dan infra red, serta roket setidaknya 10 ribu unit, kapal selam bobot 2000 ton setidaknya 100 unit, kapal selam Bobot 3000 ton setidaknya 50 Unit atau lebih, jet tempur 1500 unit, bahkan kalau perlu dilobi USA, jika ada F-16, F15 dan F18 bekas, yg masih kondisi layak dibeli, selain membeli persenjataan artileri darat dan artileri anti serangan udara, beli juga FA 50 unit, yg dilengkapi radar, meriam dan rudal, Indonesia harus punya rudal puluhan ribu bahkan ratusan ribu atau lebih bahkan jika perlu puluhan juta unit rudal, untuk bisa melakukan pertahanan diri bahkan serangan balik, bandingkan Ukraina yg tidak memiliki superioritas udara dan laut serta daratnya jadi bulan2an Rusia, dan sekutunya, Indonesia darurat tank, panser bercanon 90 mm, dan panser berkemampuan anti tank, serta anti serangan udara, kalau perlu masing-masing dimiliki puluhan ribu bahkan ratusan ribu unit, demikian pula Indonesia kekurangan heli serang, heli serbu, pesawat amoihibi yang dipersenjatai, tank dan panser amphibi yang dipersenjatai tdk hanya dng meriam 30 atau 56 mm, melainkan juga dilengkapi dengan peluncur rudal anti tank dan anti pesawat, dilengkapi penglihatan malam dan infra merah, memperbanyak kendaraan truk yang dipersenjaatai rudal anti tank, dibagian samping truk, seperti mobil James Bond, bahkan di belakang bisa meluncurkan rudal, kemudian memperbanyak alat komunikasi satelit, juga alat komunikasi dan radar portabel

Anonymous said...

Membangun puluhan bahkan ratusan ribu titik bungker yang dilengkapi alat komunikasi satelit, kendaraan angkut, ambulance, terhubung dengan bungker yang menyimpan drum dan tangki BBM, dan bungker logistik obat2an serta makanan, dilengkapi puluhan ribu bahkan ratusan ribu tempat tidur bersusun yg telah diberikan penomoran dan tanda, memudahkan mendata warga yang mengungsi di bungker, dilengkapi sarana penyimpanan alutsista cadangan untuk melakukan serangan balik baik alutsista udara, laut dan darat

Unknown said...

Yang penting harus efektif dan efisien

Unknown said...

TIDAK SETUJU PLTN. NEGARA2 MAJU AJA BERENCANA TUTUP PLTN NYA.ITU NEGARA MAJU PENGUASAAN TEKNOLOGI DAN DISIPLINNYA SANGAT TINGGI.CONTOHNYA JERMAN,JEPANG MAU TUTUP PLTN NYA. KOK INDONESIA YG PENGUASAAN TEKNOLOGI, DI SIPLINNYA RENDAH MALAH BANGUN PLTN. BELUM LAGI GARONG2 KORUPTOR YG AKAN MENGKORUP ANGGARAN PLTN BELUM LAGI KONDISI GEOGRAFIS YG SERING TERJADI GEMPA BELUM LAGI DI KAJI DI SISI PERTAHANAN INDONESIA BELUM PUNYA SISTIM ARHANUD YG MUMPUNI YG MELIPUTI JARAK PANJANG,MENENGAH,DAN PENDEK YG DAPAT MENGCOVER SELURUH WILAYAH INDONESIA DI KATAKAKAN MUMPUNI JIKA DARI SISI TEKNOLOGI MEMANG BISA DI ANDALKAN DAN HARUS DI BUAT OLEH ANAK BANGSA SENDIRI MULAI DARI SEPELE SAMPAI KE YG PALING RUMIT BUATAN DALAM NEGRI JADI KEBAL EMBARGO. KALAU TIDAK MAMPUS SEMUA JIKA DI RUDAL MUSUH DARI JARAK RATUSAN HINGGA RIBUAN KM. MASIH BANYAK ALTERNATIF ENERGI DI RI SEPERTI GEOTHERMAL, ENERGI MATAHARI,AIR, ANGIN DLL. YG BISA DI TERIMA AKAL ITU BIKIN JARINGAN BUNKER UNTUK PPERLINDUNGAN RAKYAT DARI SERANGAN UDARA DI TAMBAH SISTIM ARHANUD LONG RANGE,MEDIUM,DAN MANPADS.

Unknown said...

Kalo melihat perang Ukraina ini secara teliti memang Ukraina dan Rusia sama sama salah. Kalo memang penyebabnya adalah 2provinsi di Ukraina yg sedang memisahkan diri utk menjadi negara merdeka berdaulat yg kebetulan 2provinsi ini lebih memilih pro Rusia serta karena Ukraina menolah keras 2provinsi itu memisahkan diri dari Ukraina lalu Ukraina bersiap mengirim pasukannya utk mencegah pemisahan diri 2provinsi itu yg akibatnya 2provinsi itu meminta bantuan militer kepada Rusia yg kemudian direspon Rusia mengirim pasukan utk melindungi 2provinsi itu dari serangan pasukan Ukraina sehingga timbullah perang Ukraina.
Baik Ukraina maupun Rusia memang sama sama salah dimana tidak dipikirkan kedua pihak opsi lain yg lebih damai utk mengatasi pemisahan diri 2provinsi itu dari Ukraina.
Rusia kalo memangau bantu 2provinsi itu dari serangan pasukan Ukraina sebaiknya Rusia tidak menyerang wilayah Ukraina yg diluar dari 2provinsi itu tapi cukup menyiagakan pasukannya disepanjang perbatasan antara 2provinsi itu dgn Ukraina yg artinya pasukan Rusia cukup jadi satpam aja sembari melihat respon dari pasukan Ukraina.
Bila respon pasukan Ukraina negatif maka seharusnya pasukan Rusia sebagai satpam ini hanya bertindak menahan membendung pergerakan pasukan Ukraina yg mau memasuki wilayah 2provinsi itu.
Jadi tidak seharusnya Rusia menyerang wilayah lain di Ukraina yg bukan wilayah 2provinsi itu sehingga perangnya hanya diperbatasan wilayah di 2provinsi yg sedang memisahkan diri dari Ukraina karena kedatangan pasukan Rusia karena permintaan dari 2provinsi itu.

Pusing pusing said...

Ternyata info dari milimeter ternyata USA punya garnisun di Al Yang di Suriah tenggara yg mendidik pemberontak melawan pemerintah sah Suriah Bashar ashaad. Menurut berita tersebut para pemberontak itu ada yg sebagian anggota ISIS dan Meraka bersedia dikirim ke perang Ukraina via Polandia utk melawan tentara Rusia bila USA bersedia membayar para pemberontak itu sesuai bayaran yg diminta oleh pemberontak itu. Pemberontak didikan USA ini sudah dicap teroris oleh pemerintah sah Suriah Bashar ashaad karena sebagian mereka terpapar ISIS.
Kalo USA bersedia membayar dgn bayaran yg sesuai permintaan para pemberontak itu, wah pastinya perang di Ukraina makin menjadi jadi parah.
Ternyata USA beserta sekutunya hanya berani mengirim pemberontak teroris dan bukan pasukannya sendiri utk melawan tentara Rusia di perang Ukraina. Dan ternyata dari hasil intelijen Rusia para pemberontak yg dicap teroris itu ternyata hasil didikan USA beserta sekutunya.utk menggoyang pemerintahan yg sah di Suriah.

Pusing pusing said...

Kalo melihat pola perang yg diterapkan di Ukraina sepertinya tentara bayaran USA beserta sekutunya bergabung dengan tentara Ukraina vs tentara Rusia + tentara Chechnya. Di sini tentara Ukraina adalah gabungan tentara resmi+wamil+penduduk sipil Ukraina yg berani angkat senjata sedang tentara Rusia adalah para calon tentara baru yang masih dalam pendidikan tapi langsung praktek terjun langsung ke Medan perang yg sesungguhnya.
Kalo melihat polanya demikian ada pelajaran yg dapat ditarik kalo dalam Medan perang bukan saja tentara resmi yg terjun tetapi juga tentara bayaran dari sebuah perusahaan swasta serta tentara bayaran ex pemberontak teroris ex perang di tanah tanah Arab seperti Libya Suriah Irak misalnya.
Kalo memang demikian lebih baik tentara resmi ditarik aja dan digantikan dengan tentara bayaran supaya yg bertempur itu tentara bayaran vs tentara bayaran, tujuannya apa? Supaya para tentara bayaran masing masing pihak yg bertikai pasti bertanya elu dibayar berapa sama bosmu, disinilah pasti para tentara bayaran akan tau pihak mana yg membayar lebih ke tentara bayarannya sehingga tentara bayaran ygvdibayar kurang oleh pihak yg membayarnya pastinya akan ngambek ogah ogahan berperang, nah kalo sudah begini pastinya perang akan dimenangkan oleh pihak yg berani bayar lebih para tentara bayarannya.
Kalo begini mah asik jadi tentara bayaran sedang tentara resminya cuma nonton doang di markas masing masing sambil minum kopi ngerokok makan gorengan.

Pusing pusing said...

Kiprah para tentara bayaran makin naik daun dan makin terkenal aja di Medan peperangan di masa depan. Para tentara bayaran bila dikontrak dari suatu perusahaan swasta pastilah para tentara bayaran ini adalah para tentara resmi suatu negara yang mengundurkan diri usai bertugas minimal 5thbdi kesatuan tentara di negaranya dan tentu rata rata para tentara bayaran dari perusahaan swasta ini sudah punya pengalaman tempur di Medan terbuka yg sesungguhnya dan bukan cuma latihan latihan tempur doang. Dan yg paling hebat adalah para pemberontak teroris di sepanjang tanah tanah Arab karena merekalah kenyang pertempur di Medan yg sesungguhnya.
Jadi bila ketemu dengan para tentara bayaran ini di Medan perang harap waspada dan hati hati karena para tentara bayaran ini sudah kenyang pengalaman perang di Medan yg sesungguhnya, jadi jangan sembrono menghadapi para tentara bayaran ini, mereka lebih lihai lebih paham dan lebih lincah dan lebih berpengalaman menggunakan taktik dan strategi bergerak utk bertempur. Bagi tentara resmi suatu negara juga harus extra hati hati melawan tentara bayaran ini karena mereka jauh lebih berpengalaman di Medan tempur yg sesungguhnya karena mereka berasal dari Medan tempur peperangan yg terjadi konflik konflik panas di dunia internasional.

Pusing pusing said...

Inggris Perancis Rusia dan USA adalah negara negara yg sering terlibat di hampir konflik konflik panas di daratan bumi ini sehingga tentara tentaranya punya pengalaman tempur di perang yg sesungguhnya. Para tentara ini setelah bertugas minimal 5 thn di kesatuan tentara negaranya kebanyakan mereka mengundurkan diri lalu bergabung dengan perusahaan swasta di negaranya yg punya jasa sewa tentara bayaran yg punya pengalaman tinggi di perang sesungguhnya karena gaji yg diterima sebagai tentara bayaran lebih menjanjikan dan lebih besar bila dibanding gaji saat jadi tentara resmi di negaranya.
Karena pengalaman tempur mereka inilah maka negaranya sering memakai jasa mereka utk diterjunkan di konflik panas suatu negara di belahan dunia ini. Negaranya lebih mempercayai kemampuan tempur para tentara bayaran dibanding tentara resminya. Maka tidak heran Inggris Perancis Rusia dan USA sering memakai jasa para tentara bayaran ini utk diterjunkan di setiap konflik panas yang terjadi di belahan dunia ini.

Unknown said...

Bagi rusia,perang ukraina hanyalah tujuan awal untuk merusak ekonomi dunia yang selama ini dikuasai AS dan barat.gerak maju mundur maju diam yang dilakukan tentara rusia sempat membuat intel asing kebingungan ternyata juga bagian dari strategi rusia,kini dollar merosot dan barat kebingungan menghadapi keadaan,meski disanksi rusia tetap ta peduli karena tujuan akhirnya adalah mari binasa bersama atau jangan ganggu kami.inilah sebenarnya pesan yang ingin disampaikan rusia kepada as dan barat

Anonymous said...

Ijin share pak....

Pusing pusing said...

Di perang Ukraina ini kita bisa melihat sepak terjang USA beserta sekutunya yg serba tanggung alias setengah setengah karena yang dihadapi itu adalah Rusia ex negara super power blok timur era perang dingin. Dan kebetulan juga Rusia hanya mengerahkan pasukan beserta alutsistanya yang seadanya belum mengeluarkan pasukan beserta alutsista yg canggih gahar mumpuni dan inipun sudah buat USA beserta sekutunya di perang Ukraina kebingungan akan langkah langkah yg akan diambil rusia. Dan di perang Ukraina ini bisa dilihat model kepemimpinan yg amburadul karena para pemimpinnya di pemerintahan beserta wakil wakil rakyat tidak bisa memayungi semua etnis dan suku yg ada di Ukraina dan kebetulan juga tidak terlihat jelas kedepannya apa yg menjadi langkah pembangunan guna membawa seluruh lapisan masyarakat Ukraina menuju masyarakat yg adil dan makmur.
Intinya pemimpin beserta wakil wakil rakyat di Ukraina masih dalam posisi pro barat atau pro Rusia tanpa tau mau dibawa kemana negara dan bangsa Ukraina di masa depan. Ada jalan keluar atasi konflik di Ukraina yaitu para pemimpin pemerintahan beserta wakil wakil rakyat harus stop pro barat atau stop pro Rusia lalu alihkan pro jati diri Ukraina sendiri guna membawa bangsa dan negara Ukraina ke jalan yg cerah di masa depan yaitu berdiri di kaki sendiri serta memayungi semua ras suku dan etnis di masyarakat Ukraina sendiri yaitu kaki Ukraina bukan kaki pro barat atau kaki pro rusia sehingga negara Ukraina maju melangkah ke depan dengan langkah sendiri bukan langkah pro barat atau langkah pro Rusia.

Bagong said...

Apapun alutsistanya yg penting ada rudalnya

Anonymous said...

Apapun makanannya........minumannya.

Tukang Ngitung said...

Ngawur.

Pembunuh wanita dan anak-anak kayak gitu kok dipuja. Orang jahat seperti itu sebentar lagi akan berakhir kekuasaannya.

https://www.google.com/amp/s/www.nytimes.com/2022/03/06/world/europe/ukraine-irpin-civilian-death.amp.html


black eagle said...

Sikap Barat benar2 hipokrit dlm membawa isyu kemanusian...giliran dunia timur tengah mereka bungkam..giliran melanda bangsa eropa merek teriak2...

. said...

Matamu picek mas

mbuh said...

perang besar akan terjadi cepat ataupun lambat semua sudah terserat dan tersurat,,, banyak omong damai toh kenyataan perang makin ramai,,, ✌