Saturday, February 12, 2022

Rafale, Diplomasi Militer Dilarang Melarang

Indonesia dan Perancis membuat Februari ini terasa segar bugar dan ceria di mata netizen forum militer tanah air. Kamis 10 Februari 2022 ditanda tangani kerjasama militer pengadaan alutsista terbesar dan termegah. Sampai-sampai AS tidak sampai duabelas jam kemudian mengumumkan persetujuan buru-buru kesediaan menjual 36 jet tempur F15 varian terkini kepada Indonesia. Maka secara terang benderang dalam satu hari ada dua berita militer spektakuler yang mencengangkan kawasan Indo Pasifik termasuk China yang menjadi sebab musabab utama upaya penguatan siginfikan alutsista TNI. 

Ya, China telah mengusik harga diri teritori NKRI, dengan mengeklaim zona ekonomi eksklusif (ZEE)  Laut Natuna Utara (LNU), mengerahkan sejumlah kapal coast guard dan kapal perang berulang kali, show of force. Kemudian melakukan psywar terhadap pengeboran Migas di ZEE LNU dengan "nungguin" pekerjaan pengeboran berbulan-bulan. Dan yang terakhir ini yang paling menyesakkan, melalui nota diplomatik China melarang Indonesia melakukan pengeboran atau aktivitas apapun di LNU yang di "nine dash line" kan nya. Karena ini halaman rumah kita, nota diplomatik tidak kita gubris. Jawaban kita sangat tegas dengan bahasa militer, dilarang melarang. Indonesia mengerahkan sejumlah kapal Bakamla dan KRI ke lokasi pengeboran dan yang terakhir ini shopping besar-besaran untuk investasi pertahanan pengadaan alutsista gahar dari Perancis dan AS. 

Menteri pertahanan Perancis Florence Parly yang cantik,mungil dan imut disambut hangat di Jakarta lalu sowan ke Presiden Joko Widodo. Selanjutnya bersama Menhan RI bergerak ke Medan Merdeka Barat  untuk menyaksikan sign kontrak pengadaan alutsista milyaran dollar yaitu 42 jet tempur canggih Rafale dan infrastruktur pendukungnya, 2 kapal selam Scorpene, satelit militer dan lain-lain. Publikasi penandatanganan ini terang benderang dan cepat menyebar sampai Pentagon. Maka tak lama kemudian tersiar pengumuman persetujuan pengadaan 36 jet tempur canggih F15 ID dari pemerintah AS. Sebuah episode sehari penuh yang pasti mencengangkan China. Betapa gagahnya Indonesia untuk berupaya mengibarkan bendera "dilarang melarang".

"Drama" ini mengingatkan kisah nyata sebelumnya manakala Prabowo yang baru dilantik sebagai Menteri Pertahanan, ingin shoping alutsista di AS namun terhalang masuk. Kemudian dia menjalankan strategi marwah diri dan kehormatan negeri. Menjalankan koneksi sebab akibat "dilarang melarang" dengan diplomasi militer cerdas berwibawa, melobby Austria untuk melepas Typhoon nya yang sedang bermasalah, sekaligus berkunjung ke Paris untuk melirik Rafale. Tak lama kemudian Washington luluh dan membentang karpet merah untuk ahlan wa sahlan, mempersilakan Menhan Prabowo bertandang ke Paman Sam. Kunjungan Menhan Indonesia disambut hangat di Pentagon. Dilarang melarang sudah terjawab.

Indonesia sedang membangun investasi pertahanan secara sistematis untuk jangka panjang. Artinya belanja investasi pertahanan dilakukan sekaligus dalam jumlah besar alias borongan untuk masa manfaat 30 tahun ke depan. Sepintas anggaran untuk investasi benteng NKRI ini terlihat fantastis. Namun jika dilihat dari durasi manfaat teknis selama 30 tahun maka nilai investasi menjadi wajar dan biasa saja. Beli borongan, sekaligus utk 30 tahun masa manfaat dengan pembayaran hutang yang berdurasi sama. Artinya antara masa manfaat dengan cicilan pembayaran secara kredit tidak memberatkan.  Apalagi dengan dukungan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia yang semakin membesar dan menguat. 

Saat ini PDB kita ada di urutan 15 besar dunia. Jadi masuk anggota grup elite G20. Prediksi beberapa lembaga keuangan dunia memperkirakan PDB Indonesia tahun 2030 ada di urutan ke 10-11, dan tahun 2045 ada di urutan ke 5-6. Artinya ketika kita membeli alutsista secara besar-besaran selama tiga tahun ini (2022-2024) dengan durasi pembayaran diatas 10 tahun. Maka jika dikaitkan dengan peningkatan PDB yang berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi, maka DSR (Debt Service Ratio) atau rasio hutang kita terhadap PDB semakin menurun. Agak mirip-mirip dengan beli rumah melalui KPR. Setelah bayar uang muka rumah bisa ditempati dan cicilan pembayaran dengan durasi 10-15 tahun semakin lama semakin ringan. Beli alutsista juga begitu, tidak ada beli secara tunai. Setelah bayar uang muka barang diproduksi dan dikirim.

Investasi pertahanan sangat diperlukan karena asset alutsista yang ada sekarang sudah banyak yang berusia tua. Contoh KRI Ahmad Yani Class yang berjumlah 6 unit dibeli dari Belanda tahun delapan puluhan, beli bekas dari Belanda. Dan Belanda mempergunakan kapal perang frigate itu sejak tahun enam puluhan. Berarti usianya sudah masuk kategori lansia alias uzur. Investasi pertahanan sangat mendesak dilakukan karena ancaman terhadap kedaulatan teritori negeri kita sudah di depan mata. Sudah terang-terangan, bahkan sudah berani melarang di rumah orang. Maka meski kita cinta perdamaian kita lebih cinta kemerdekaan. Si vis pacem parabellum, jika ingin damai bersiaplah untuk perang. Semua itu harus dijawab dengan menguatkan marwah teritori agar kita tidak dianggap ikan teri oleh negeri yang haus klaim teritori.

****

Jagarin Pane / 12 Februari 2022

115 comments:

Unknown said...

Siji

Pablo monero andalas said...

Bang jag... Analisa cerdas. Semoga terjadi. Tapi ngomong2 Rafale udah jadi tanda tanya DPR. Trus ada satu fraksi partai yang ngomong lebih baik nambah herkules aja dari pada pesawat tempur. Hmmmm bau baunya...

Ayoeng said...

Semoga setelah beli scorpene bakalan dibeliin juga kapal induk kelas Mistral

WIRO 212 said...

ABAH,Usalan njenengan dan progres alutsista TNI udah jelas terang benderang......adem HATI INI .klau ada yg teriak2 yg ini yg itu biarin aja klau lapar dan haus berhenti sendiri.MATUR SUWUN ABAH rasanya tidur lebih nyaman.

Anonymous said...

Alhamdulillah 42 unit
Alhamdulillah gak ketengan lagi
Alhamdulillah unit baru
Alhamdulillah bukan unit bekas pakai
Alhamdulillah menyusul 36 unit elang F-15ID

Jiran sebelah sesak nafas...

Unknown said...

Rasanya beli secara kredit dengan durasi lama tidak menjadi masalah. Mudah mudahan dlm kurun waktu tsb kita bisa buat tdk hanya dr generasi 4,5 terapi bisa sampai generasi 5 atau 6 melalui pt DI dengan dasar kerjasama dari korea

Jagarin Pane said...

Parlemen bicara, mempertanyakan adalah hal yang biasa supaya kelihatan fungsi pengawasannya.

Bagong said...

Yg penting sekarang fokus beli rudal

WIRO 212 said...

Setuju kang BAGONG

Scorpene said...

Saya lihat dmana2 didunia maya hampir semua bangsa indonesia gembira, setuju dan mendukung pembelian alutsista baru,canggih dan punya efek gentar yg tinggi.hampir semua semua mendukung program kemenhan periode sekarang.mereka tidak peduli dari mana sumber dananya biarpun harus di biayai dgn PLN berapapun nominalnya mereka dukung dgn sukarela bahkan dgn gembira.bukti rakyat indonesia cinta TNI mereka tidak sudi indonesia dgn TNI nya dianggap remeh negara lain. Hanya segelintir orang yg tidak senang yaitu sekelompok orang2 dari partai ingusan yg tidak satupun wakilnya yg lolos ke senayan.hua ha ha ha.

Unknown said...

Supaya kelihatan fungsinyašŸ¤”

Galih said...

Bung Jagarin akhirnya nggak tahan juga untuk rilis analisanya atad deal dasyat di bulan Februari ini...salam sehat bung.

suryo projo said...

pembelian Rafale 42 unit yg ditandai kontrak efejtif 6 unit dan dilanjutkan pembelian dan kibtrak F15ID dalam waktu dekat, termasuk kapal selam scorpene, semata mata untuk melindungi kedaulatan dan kapabilutas Indonesia sebagai negara kepulaian terbesar di Dunia, dengab Wilayah udara sebesar USA, yang sesuai perwncanaan Restra yg dimulai sejak tahun 2006 , Sejak menhan Yuwono Sudarsono, memang diproyeksikan harus mepunyai 10 Hingga 12.Skuwadron pesawat tempur , agar bisa mengkafer wilayah yg bgt luas, sekarang kita hanya punya 3.Skuwadron tempur,

Memang gertakan China di Natuna ada pengaruh mempercepat proses Alutsista yang memang sdh terlambat mengalami kemandekan yg disusun sesuai tahapan Restra, karena adanya adagium baru saat lalu tidak ada musuh dan Indinesia tdk akan diserang Negara lain, padahal Doktrin pertahanan sesusai Doktrin yg kita anut, Offensif aktif, kata kata bijak, Si Vis Parcem Parabelum, tetap harus kita pegang Teguh, melihat situasi Indo Pasifik yg sewaktu waktu bisa terjadi Gesekan. Bravo untuk mbah Jagarin.

Anonymous said...

Penasaran.. Rafale varian yg mana yang dibeli.. F3R apa F4 ??

Unknown said...

Indonesia sebetulnya udah telat puluhan tahun meremajakan alutsista militer yg sudah masuk usia tua dan itu terjadi saat era Soeharto malahan dan secara kebetulan tiba tiba muncullah konflik laut Natuna sehingga mau tidak mau suka tidak suka Indonesia harus memulai segera meremajakan alutsista militer yg udah usia tua, dan kebetulan juga moment ini saat pak Prabowo menjabat menhan RI. Hampir disemua lini baik Matra darat laut dan udara alutsistanya hampir semuanya usia tua dan kebetulan saat menhan RI sebelum pak braboei tniad sudah terlebih dahulu kebagian peremajaan alutsista tniad, sedang alutsista tnial tniau sepertinya telat karena mungkin harga baru alutsista tnial tniau rata rata mahal mahal.
Untungnya tnial kapal patroli kelas KAL KP28m KP40m sudah banyak diganti Barru buatan galangan dalam negeri.
Syukurlah pak Prabowo saat ini mulai meremajakan semua alutsista tnial tniau.
Moment penting saat ini adalah beli baru alutsista semua Matra dengan skema kredit durasi 30tahun seperti KPR rumah dan ini adalah seperti dulu saat Soekarno beli besar besaran alutsista militer buat TNI utk persiapan Trikora yang semuanya itu dibeli tidak cash melainkan kredit dan tahun 90an kredit pembelian alutsista besar besaran dari Rusia era soekarno baru lunas terbayar tapi hampir seluruh alutsista yg dibeli era Soekarno pada mangkrak tidak terurus karena kesulitan suku cadang dan tidak ada teknisi Rusia yg bersedia memperbaiki semenjak Soekarno jatuh dan berganti ke orde baru. Hanya beberapa alutsista yg dibeli besar besaran era Soekarno buatan Rusia yg masih siap operasi sampai era80an dgn proses kanibalisme tanpa retrofit tanpa rekondisi.
Di moment kedua yang menggembirakan ini mudah mudahan semua alutsista militer buat TNI yg dibeli besar besaran dgn skem kredit 30th nanti setelah selesai lunas kreditnya alutsista militer yg dibeli masih terawar baik dan siap tempur semuanya dan jangan mengulang kembali seperti era Soekarno yg beli besar besaran dgn kredit tapi pada rontok tidak terawat tidak siap tugas karena tidak ada suku cadang dan tidak ada teknisi Rusia yg bersedia memperbaikinya.

Anonymous said...

Mantul analisanya bung jag, semoga kedepannya bertambah jg koleksi arsenal TNI dg rudal-rudal bvr & radar yg mumpuni

Bagong said...

Yg bikin ane penasaran adalah kalau rafale jelas ada totnya atau offsetnya, kalau 200 triliun F15 dapat apaan coba, kan kita butuh ilmu kemandirian?

Sawargi said...

Intinya mah bagaimana pun juga kita harus berterima kasih sama cina, karena mereka lah pejabat kita jadi tersengat dan terpaksa borong2 mainan mahal dengan jumlah yg lumayan banyak juga, mudah2an kedepannya cina bisa ngirim mainannya yg lebih heboh lagi ke natuna, biar pejabat kita pun borong2 mainannya bisa lebih heboh lagi...MEMANG ADA HIKMAH DI BALIK CINA...hehe.

Jagarin Pane said...

Amin.

Jagarin Pane said...

Barakallah

Unknown said...

Yang ga setuju PSI hehe

Anonymous said...

Belum tentu juga kalau Menhan_nya bukan Pak Prabowo..
Apresiasi setinggi-tingginya buat Beliau Menhan Bp. Prabowo Subianto, yg sudah bekerja keras dari awal menjabat sampai detik ini..

Anonymous said...

tentu hrs disyukuri deal alutsista dg Perancis, ini sbg jawaban atas kritik pihak yg tdk percaya kemampuan industri senjata domestik, lihat tuh Perancis yakin sign kontrak dg DI, Pindad, PAL, LEN ...... mau komen apa lagiii ???

Sandy yudha said...

Berterima kasihlah kepada tuhan yg telah menciptakan cina dan pak prabowo.pak prabowo dari dulu memang di kenal sebagai perwira petarung.terjun langsung ke kancah pertempuran bersama prajuritnya. Soal alutsista dari dulu beliau seleseleranya amat tinggi.bahkan beliau pernah membiayai sendiri dari kocek pribadi peralatan tempur kopasus kesatuanya.

Anonymous said...

Terbukti kebenaran kata2 gusdur sewaktu masih hidup. "yang paling iklas kepada indonesia itu ya PRABOWOOO.... "
Dibaca dgn logat jawa yg baik dan benar yaa.

Anonymous said...

Pertama
Kita dapat jaminan pasokan mesin jet buat KF-21 nantinya.. mesin jet KF-21/IFX akan menggunakan mesin jet buatan usa
Kedua
Kita dapat jaminan antrian buat inden pesawat gen.5 yaitu F-35
Syarat buat mendapatkan pesawat gen.5, RI harus memiliki pesawat gen.4,5 dulu buatan usa (F16v or F15ex)
Hehehehehe.....

Anonymous said...

Pecaahh ini mah..
42 Rafale, 36 F-15ID total 70 lebih pesawat tempur baru, slot sisanya akan diisi pespur KF21/IFX hingga capai total 100 unit pesawat tempur baru..
Gass..!!

Sawargi said...

Atau sudilah kiranya F35 nya singapura atau ostrali tuk sekali kali bisa terbang jalan2 di atas langit kita tanpa izin, biar pak presiden dan pak menhan terpaksa borong S400 nya rusia, kedepanya kita gak ada yg tahu dan mungkin saja itu bisa terjadi karena sejatinya hubungan antar negara di manapun tidak ada istilah kawan sejati yg ada hanyalah kepentingan negaranya masing2, apalagi dalam hubungan bertetangga karena kebanyakan di dunia ini negara yg ribut2 yaa antar sesama tetangga.

Defent studies said...

Btul bung..

Defent studies said...

Ya tp bagaimanapun prabowo tdk akan mengeluarkan jurus2 trsbt tanpa ada arahan dr atasannya,pokoknya semua harus di syukuri bravo Indonesia..!!

Defent studies said...

Amin..

Anonymous said...

...."China telah mengusik harga diri teritori NKRI, dengan mengeklaim zona ekonomi eksklusif (ZEE) Laut Natuna Utara (LNU), mengerahkan sejumlah kapal coast guard dan kapal perang berulang kali, show of force. Kemudian melakukan psywar terhadap pengeboran Migas di ZEE LNU dengan "nungguin" pekerjaan pengeboran berbulan-bulan. Dan yang terakhir ini yang paling menyesakkan, melalui nota diplomatik China melarang Indonesia melakukan pengeboran atau aktivitas apapun di LNU yang di "nine dash line" kan nya"......

Pertinnyiannya yg melakukan pengeboran siapa ?
jika yg ngebor pihak indonesia, china agaknya nimbrung jd pengawal. Jika yg ngebor pihak china, artinya indonesia siap2 meletuskan meriamnya. begitu kah?

Liang Tai Seng said...

Arahan dari atasannya...??? Dari Mukidi...??? Ngelawak loe.šŸ¤­šŸ¤­šŸ¤­šŸ¤­šŸ˜šŸ˜šŸ˜šŸ˜

i-one said...

Cocok, jangankan 42, beli generasi 5, generasi 6 tahun tahun depan pun oke. Gpp kan rakyat yang bayar, jelas, dari pada duit dikorupsi...:D

Anonymous said...

Menanti kejutan lagi nih nanti di Singapore AirShow 15-18 Februari 22...
Kira2 sign contract alutsista apalagi ya kemenhan...Pesawat Awacs Airborne Early Warning_kah..atau...
Siap2 sport jantung..wkwkwk..

Anonymous said...

SCALP-EG, METEOR, HAMMER bungkuss..

kak hary said...

Ah teore saya untuk menggertak supaya
tidak pelit alutsista usa maka china di suruh mengerrak Indonesia sehingga usa terkejut, prancis terkejut

Unknown said...

Bagus ulasan Bung Jagarin. Saya bersyukur kepada Allah telah memberikan taufik-Nya kepada Menhan Prabowo. Beliau selain berlatar belakang militer, seorang negarawan dan diplomat sejati dan seorang bisnisman yang faham betul kebutuhan bangsa & negosiasi tingkat tinggi dengan kecerdasan yang luar biasa. Bayangkan, tak berapa lama setelah tanda tangan kontrak Dassault Rafale, Deplu AS mengeluarkan rilis resmi di DSCA tentang potensi penjualan 36 F-15ID. Dan di waktu yang hampir bersamaan pula, Direktur Kepala KF-X/ I-FX Mr. Yi Sang Seok terburu-buru datang ke Indonesia seraya menyerahkan miniatur pesawat tempur KF-21 Boramae.

Ini semua menunjukkan kecerdasan diplomasi Mr. Prabowo Subianto. Bila dengan jabatan Menhan saja beliau dapat melakukan gebrakan luar biasa seperti ini, bagaimana lagi seandainya beliau diberikan amanah untuk menjadi Presiden RI. Semoga negara kita di masa depan kembali bangkit menjadi Macan Asia. Terima kasih Mr. Prabowo, Mr. Jokowi dan Mrs. Sri Mulyani.

Btw, ada informasi yang beredar bahwa Indonesia sedang merencanakan pengadaan pesawat AEW&C. Bila benar informasi ini, semoga yang terpilih adalah Boeing 737 AEW&C.

Kabar lainnya yang beredar, dalam rencana strategis Kemenhan, ada daftar 4 unit destroyer. Semoga saja rencana Menhan segera terwujud demi memperkuat daya tawar dan efek gentar bangsa Indonesia di mata dunia.

Unknown said...

Saran menarik utk BPK Prabowo

Dengan mengakuisisi alutsista baru buat TNI semua Matra secara bertahap tapi pasti namun tetap pada prorsnya yaitu hanya utk meremajaan alutsista TNI yg banyak sudah berusia tua. Lalu pertanyaannya mau dikemanakan alutsista tua yg mau dipensiunkan itu? Ada hal menarik nih BPK Prabowo yaitu nanti semua alutsista TNI yg tua tua sudah dipensiunkan karena udah diganti dengan alutsista yg baru, sebaiknya segera dicek alutsista ex TNI yg dipensiunkan bertahap karena usia tua, maksudnya segera dicek masih oke nggak penampilannya lalu kami masih oke penampilannya segera dikumpulkan disu atu tempat lalu dibuatkan sebuah museum atau beberapa museum di beberapa kota dan pajanglah alutsista ex TNI itu di museum itu supaya bisa dilihat dari generasi ke generasi alutsista militer yg pernah menjaga ibu Pertiwi.
Museum ini berilah nama yaitu museum pertahanan ibu Pertiwi dan letak museumnya kalo bisa di pelabuhan karena alutsista ex TNI ini ada yg ex tnial ex marinir ex tniau ex tniad sehingga bisa jadi tempat santai saat berlibur dan tentunya buat wisata baik lokal maupun internasional.
Para wisatawan yg datang ke museum itu bisa melihat ex KRI KRI tnial lalu bisa melihat jet jet tempur maupun pesawat angkut serta helikopter ex tniau lalu juga bisa melihat alutsista ex tniad.
Supaya tidak bisa konsep museum ini disatukan dengan mall sehingga para wisatawan ini bisa shoping di mall lalu bisa melihat lihat museum ini.
Semoga bisa terlaksana sehingga generasi mendatang bisa melihat langsung alutsista ex TNI yg pernah menjaga ibu Pertiwi.

satriya wirang said...

Memang sangat terlambat .tapi dari pada tidak sama sekali.bravo indonesia

Unknown said...

Finlandia beli 64 F35 dapet harga 12,5M mudah mudah F15 EX bisa dinego lagi

rozi said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Enaknya mesin alutsista tua tsb dibedah dan dipelajari dan ditiru sistemnya sehingga kita bisa buat sendiri disesuai dgn kebutuhan kita dan sesuai kemajuan jaman

Anonymous said...

2 'Scorpene plus AIP' plus tehnologinya...

Tercium aroma kekecewaan dan sakit hati Perancis ke Australia Aukus atas pembatalan sepihak proyek kapal selam made in Naval
Menjadi berkah tersendiri buat PT.PAL & Indonesia..

Anonymous said...

Setuju.. semoga Boeing 737 AEW&C E-7A Wedgetail yang dipinang.

Koteka said...

Strategi " Militerpolitik " yg dilakukan Indonesia ( MENHANKAM ) efek dominonya sangat dahsyat.

Amerika dan KORSEL tersengat dgn kontrak ALUTSISTA antara Indonesia dan Perancis.

Kontrak ini dilihat dari waktu realusasinya paling cepat 3 tahn kedepan.

Ditahun 2024 adalah tahun suksesi Presiden Indonesia selanjutnya setelah Jokowi.

Bagi yg tdk suka Indonesia maju dibidang ekonomi dan militer tentu sulit membendung strategi ekonomi dan militer pemerintah saat ini.

Peluang menghambat atau menghancurkan Indonesia adalah memilih boneka atau antek negara" yg tdk suka Indonesia maju sebagai Presiden pemenang 2024.

Program infrastruktur strategis dan strategi militer kita yg sdh berjalan semua diubah atau dihentikan.

Semoga 2024 calon presiden adalah figur yg utamakan kemajuan bangsa dan negara dibanding ego pribadi atau kelompok,amin.

Anonymous said...

Banyak sekali orang2 atau kelompok yg tidak suka dg Menhan sekarang.. termasuk sales marketing & makelar alutsista dilingkaran kemenhan yg saat ini dibuat tak berkutik, mati kutu sejak Menhan dijabat Bpk. Prabowo..
Sistem nya sekarang G to G...langsung Pemerintah resmi
Dari dulu Mark up anggaran alutsista gila2an.. Menhan Prabowo_lah yg berani berantas.. salut

Semoga 2024 lanjut..

wijaya281 said...

Salah satunya tante conie klo comment negative terus. Kemarin di metro malah ngoceh dia buat pernyataan itu pesawat ntar dibayar sumber uangnya dari mana krn dia bilang dia tahu klo dana sebesar itu pemerintah ngga punya. Kan lucu emang siapa sih conie ini sampai berani bilang klo pemerintah ngga punya uang pejabat bukan menteri juga bukan bisanya ngomong kayak gitu. Emang presiden sama menhan apa harus lapor ke dia dari mana sumber anggaran buat beli alusista . Asli gw klo liat ini nenek nenek muak mau muntah gw.

wijaya281 said...

Semoga sebelum 2024 semua alusista kayak f 15 dan rafale sudah teken kontrak semua. Klo prabowo yg jadi presiden berarti program penguatan TNI aman. Tapi klo bukan dia dijamin si nenek lampir sama mba brewok pasti campur tangan ini

Sawargi said...

Tapi si ibu pengamat mah pesimis kita mampu beli pesawat sebanyak itu.

wijaya281 said...

Pesimis krn perusahaannya ngga diajak join sama jkw and Prabowo he2. Koar koar di TV bilang negara ngga punya uang buat beli 42 rafale. Kayak dia yg paling tau aja kondisi keuangan negara. Padahal yg paling tau kondisi keuangan negara ya cuma mva sri. Conie conie kapan loe tobat.

Anonymous said...

Si coleeeey maunya indonesia beli pespur jf sulfur

Unknown said...

Untuk mengetahui Indonesia punya uang cash + simpanan non uang cash hanya beberapa orang dan lembaga atau badan pemerintah yg mengetahuinya dan itu bersifat rahasia negara yg tidak boleh bocor.
Untuk pinjam uang di bank bank internatuonal tentu harus dihitung dulu kemampuan bayar cicilan utang per bulan atau per tahun dan yg menghitung mampu atau tidak bayar cicilan utang itu ya tentunya kementrian keuangan menggandeng bank central negara. Dari merekalah dapat isyarat lampu hijau atau lampu kuning atau lampu merah bila mau meneruskan pinjaman luar negeri.
Nah masalah pembelian jet tempur Rafael Perancis utk tniau tentunya sudah dihitung masak masak soal bayar cicilan utang bila pake skema pinjaman luar negeri, makanya belinya tidak bisa langsung 42unit jet tempur Rafael tapi belinya bertahap dan tahap pertama dimulai dengan beli 6unit dulu.
Beli jet tempur Rafael utk tniau tentu memakai pinjaman luar negeri lalu kalo mau beli lagi jet tempur lain yaitu jet tempur F15ex baru dari USA tentunya juga pake skema pinjaman luar negeri tapi pinjaman luar negeri pembelian Rafael perancis harus terpisah dari pinjaman luar negeri utk pembelian F15ex karena sumber pinjaman luar negerinya berbeda banknya.
Kenapa tidak beli cash aja? Jawabannya tentu ada di tangan kementrian keuangan RI dan pastinya merekalah yg berhitung dan punya hitungannya soal untung ruginya kalo beli cash atau pake skema pinjaman luar negeri. Dari situlah presiden RI mendapat infonya lebih baik belinya pake.......... Supaya tidak mengganggu putaran roda ekonomi Indonesia yg sedang berputar lancar.

Defent studies said...

Amin..

Defent studies said...

Lo yg pelawak!pakai logikamu gak mungkin tentara bergerak tanpa printah komandan..tai kau..!!

sukarni said...

42 Rafae dan 36 F15 ID bungkus Gan, semoga anggaran terseda untuk semua itu.
Bangsa dan Rakyat Indonesia akan mendukung meskipun harus ngutang dulu.
Krn kedaulatan NKRI harus dipertahankan dan harus diperjuangkan, meskipun sangat mahal.

Demikian juga marwah dan harga diri bangsa harus digagah perkasakan sehingga nilai tawar dalam diplomasi semakin yahuuuud, serta keseganan negara lain melecehkan bangsa kita tercinta.
Ke depan, supaya ada joint produksi dan/atau alih teknologi yang lebih besar, kita genapkan Rafale menjadi 100 unit.

Supaya bisa produksi sparpart/suku cadang yang selama ini rawan embargo.
Semoga Indonesia semkin kuat, maju dan jaya sepanjang masa. amin

Anonymous said...

Setelah teken kontrak untuk Rafale, dilanjut untuk F15 ID, kemudian jangan lupa untuk upgrade semua F-16 kita minimal F52 atau F62, kemudian kapal patroli bobot 8000 ton, dengan panjang 130 meter, lebar 12 meter, bisa menampung peluncur rudal jelajah sebanyak 40 rudal jelajah, yang pemasangannya bisa menampung 40 unit rudal plus 40 unit rudal jelajah, 30 unit torpedo, bisa menampung kapal patroli speed sebanyak 4 unit, 2 helikopter anti kapal selam, dan 2 heli angkut

Unknown said...

Oh ternyata analisa pihak tnial soal menghadapi arogan kapal perang China yg besar besar bukan dengan menandingi dengan kapal perang yg besar besar tapi dengan fast missile boat yg artinya kapal perang besar dikeroyok kapal perang kecil pake rudal. Inilah strategi paling pas dengan mengadaan banyak fast missile boat yg dipersenjatai rudal dgn jangkauan 250km. Fast missile boat ini hanya panjang 19m tonase kurang dari 500 ton tapi lincah bermanuver mempunyai kecepatan laju yg tinggi sekitar max 35-40 Knot dan kapalnya itu udah ada produk dalam negeri buatan PT Lundin banyuwangi yg nama kapalnya tank boat Antasena. Antasena inilah yg nantinya andalan tnial di garis depan menghadapi kapal perang China yg besar besar dan Antasena ini akan diproduksi banyak utk tnial lalu dipasang rudal dgn jangkauan 250km.

. said...

Wkwkwkw China juga nggak giblok2 amat mereka memperhitungkan segalanya .
Kapal kecil2 kok lawan armada China .
Kita lupa pada sejarah masa lalu bawah kapal macan tutul di tenggelamkan Belanda dgn muda .
Masih mau mengulangi hal yg sama ??

Anonymous said...

Tank boat Antasena gotong rudal NSM??.. analisa ngawur....
Rudal NSM buat kri Golok class..

Pusing pusing said...

Hanya sekedar info ya, memang benar KRI macan tutul tenggelam di tembak kapal perang Belanda berukuran heavy fregat tapi mau tau apa sebabnya bisa begitu? Coba buka buku tenggelamnya KRI macan tutul, KRI macan tutul adalah kapal cepat terpedo yg dibeli baru dari Jerman sebanyak 6-8 unit tapi belum dilengkapi terpedo dan karena waktu itu awak buah kapal belum terbiasa mengawaki kapal baru tersebut karena belum diadakan test latihan bagi awak tapi karena baru datang dan keadaan mendesak terpaksalah diuji coba langsung hanya utk monitoring keadaan di garis depan dan bukan utk berperang karena awaknya belum terbiasa belum terlatih dan juga belum ada terpesona.
Kebetulan juga yg naik di KRI macan tutul itu kebanyakan orang alias terlalu overload karena hanya utk melihat lihat saja keadaan garis depan, dalam perjalanan ke garis depan ternyata ada masalah kemudi dimana kemudi ada sedikit problem pemakaian dan diwaktu yg bersamaan muncullah pesawat mata mata Belanda sehingga kepergok, karena masalah kemudi tidak bisa diatasi karena kapal baru tiba tiba saja muncullah 2 heavy fregat Belanda. Inilah kenapa KRI macan tutul tidak dapat melawan yg hanya disebabkan adanya kerusakan kemudi lalu tidak ada terpedo lalu kebanyakan orang lalu awaknya belum terbiasa dan terlatih bawa kapal baru ini yg belum pernah diuji coba karena baru datang .
Jadi inilah penyebabnya kenapa KRI macan tutul dengan mudah ditembak lalu tenggelam.
Jadi bukan karena kapalnya kecil lalu dengan mudah ditembak ditenggelamkan kapal perang ukuran besar.

Pusing pusing said...

Setelah menembak dan tenggelamlah KRI macan tutul muncul pertanyaan di benak awak buah heavy fregat Belanda yaitu mengapa KRI macan tutul kok pasrah aja tidak melawan atau kabur atau menembakkan terpedo dan juga kenapa kapal terpedo KRI macan tutul kok bawa banyak orang?, Menurut awak buah heavy fregat Belanda timbul kecurigaan yaitu jangan jangan ada masalah di KRI macan tutul.
Setelah berjalannya waktu dan bergantinya orde lama ke orde baru barulah awak kapal heavy fregat Belanda itu mendapat jawabannya soal tenggelamnya KRI macan tutul yaitu kri macan tutul ada kerusakan kemudi saat kepergok pesawat mata mata Belanda dan di KRI macan tutul belum ada terpesona lalu awaknya belum terbiasa di kapal barunya lalu kebanyakan bawa orang utk melihat lihat garis depan.
Mau tau jawaban komandan kapal Belanda yg nembak KRI macan tutul? Mereka menyesal menembak kapal musuh yg tidak bersenjata yg lagi rusak kemudinya dan mereka mengira bahwa kapal cepat terpedo yg dibeli baru oleh Indonesia sudah dilengkapi terpedo dan awaknya sudah terlatih dgn kapal barunya walaupun ternyata dilapangan berbeda jauh dari anggapan komandan kapal perang Belanda itu.
Itu cerita singkatnya ya, kalo mau lebih dalam bacalah buku tenggelamnya KRI macan tutul.

Pusing pusing said...

Ulasan di atas tadi adalah KRI macan tutul tenggelam ditembak oleh kapal perang Belanda yg ukurannya heavy fregat.
Nah ada yg menarik soal kapal perang besar vs kapal cepat yg ukurannya kecil kecil yaitu saat perang meletus antara Israel vs Mesir dimana kapal heavy fregat Israel ditenggelamkan oleh kapal cepat rudal kelas Komar milik mesir.
Mau tau kenapa bisa begitu ya kapal heavy fregat dapat ditembak dan ditenggelamkan oleh sebuah kapal cepat yg ukurannya cuma 28m-40m dan hanya bawa 2rudal saja. Usut punya usut ternyata awak kapal heavy fregat Israel mengganggap enteng Al Mesir sehingga mereka jadi takabur lengah dan tidak waspada ditambah dengan adanya suatu masalah di sistem heavy fregat Israel yg sedang diperbaiki di laut dan tiba tiba muncullah kapal cepat kelas Komar Mesir dihadapan heavy fregat Israel dan tanpa permisi kulonuun langsung saja 2 rudal di kapal cepat kelas Komar milik mesir ditembakkan dan langsung mengenai heavy fregat Israel yg sedang mengalami masalah sistem di kapal tersebut dan sedang diperbaiki di laut.
Langsung saja lambung kapal cebol dan beberapa jam kemudian heavy fregat Israel tenggelam membawa ratusan mayat awak buah kapal heavy fregat Israel.
Kesimpulannya adalah jangan anggap remeh kapal perang kecil yang ukurannya dibawah 40m dan kapal perang kecil ini bila bawa 2rudal jarak jauh atau jarak menengah bisa menenggelamkan heavy fregat musuh cuma caranya ya munculnya harus tiba tiba supaya tidak terdeteksi heavy fregat musuh.

Pusing pusing said...

Bukan analisa ngawur ya, dari info Google news KRI golok akan membawa 8tabung rudal beserta rudalnya dan kebetulan ada penawaran dari Norwegia via PT Lundin ada rudal Norwegia yg cocok utk KRI golok dan kebetulan juga rudal Norwegia yg ditawarkan itu dapat mencapai 250km lalu PT ludin juga menawarkan fast missle boat ukuran 19m dgn kecepatan maksimal 40knot utk tnial yg berbasis tank boat Antasena dan fast missile boat yg akan diproduksi PT ludin utk tnial memang dasar rancangannya dari tank boat Antasena tapi dimodifikasi utk membawa 2 tabung rudal beserta rudalnya dan rudalnya itu adalah rudal Norwegia berjangkauan 250km yg sedang ditawarkan PT ludin ke tnial.
Begitu infonya ya.

Anonymous said...

Kenapa indonesia tidak lobi prancis untuk akuisisi kapal selam yg dibatalkan pembelianya oleh australia. Menurut info kapal selam itu lebih canggih dan gahar dari pada scorpene.kalau diproyeksikan kapal selam indonesia 12 unit nantinya, sekarang ada 4 unit, scorpene di pesan 2 unit berarti ada 6 unit lagi menyusul.pertanyaanya kapal selam merk apakah itu? U 214.changbogo,adiknya changbogo yg lebih besar Dan canggih mempunyai vls yg dapat menyerang daratan,A26,kilo,reis clas turki.
Terlepas dari euforia pengadaan alutsista ada hal diluar teknis yg bikin saya berfikir dan sedikit ketar ketir. Yaitu kesehatan pak prabowo.dari tampilan beliau saat menyambut parly jelas cara berjalan pak prabowo sedikit aneh. Agak susah.walaupun berusaha ditutupi pak prabowo dgn gerakan semangat dan energik tapi tetap kelihatan jalannya agak sempoyongan dan sedikit tertatih tidak seperti saat militer aktif.takutnya kalau masalah kesehatan menghalangi pak prabowo menjalankan tugas kemudian di ganti dgn yg lain program2 yg telah disusun dipersiapkan dgn matang oleh pak prabowo di obrak abrik oleh yg baru.sebagaimana program MEF series pak purnomo dan wakilnya pak syafri syamsudin di eliminasi dan di coret2 oleh si..... Untungnya saja kasel sudah tekan kontrak dan bayar DP, kalau tidak nasibnya bakal sama dgn sukhoi 35.sebaiknya program2 strategis kemenhan sekarang segera dikunci dgn kontrak efektif dan pembayaran DP sehingga tidak bisa dirubah2 diganti dan dicoret2 lagi jika mentri dan rezim berganti.iyalah kalau menhan nya mmempunyai cara berfikir dan pandangannya jauh kedepan serta maklum perang modern membutuhkan dukungan alutsista modern lha kalau pengganti kembali berfikiran indonesia tidak akan perang dalam 20 tahun kedepan, tidak ada ancaman, alutsista canggih dgn teknologi terkini tidak perlu cukup dgn alutsista tua kalau kena musuh juga matek.Wah habis itu program pak prabowo di coret2 lagi. AMBYAR KABEH

Unknown said...

Semoga setelah rafale dan F15 ex, kita dapat kabar gembira terkait pembelian destroyer 6 unit, Fregat puluhan unit, PKR puluhan unit dan kapal selam d tambah lagi 3 unit selain 2 scorpene AIP.

Tidak lupa penguatan mata mata kita berupa satelit dan Rudal-rudalnya . . .

Kuat Ekonomi, Kuat Militer dan Kuat Moral Pemimpin negeri dan rakyatnya. . .

Pusing pusing said...

Perancis bikin 2 type kapal selam yaitu type kapal selam nuklir yg sekarang dipake AL France lalu type kapal selem diesel elektrik tapi tidak pernah dipake oleh AL France dan hebatnya walau tidak pernah dipake ALnya masih bisa laku ke AL negara lain persis seperti U209 Jerman.
Nah yang diambil oleh Australi utk ALnya adalah kapal selam yang basisnya diambil dari kapal selam Perancis type nuklir cuma nuklirnya dihapus dan diganti diesel elektrik dgn beberapa tambahan tambahan perangkat elektronik selera australi sehingga terjadilah bongkar pasang desain yg menyebabkan biaya pembangunannya jadi meroket dari harga penawaran. Proses bongkar pasang dalam desain kapal selam australi ini karena sistem perangkat yg diinginkan australi try and error' sehingga masih mencari cari yg cocok dan inilah yg membuat pusing produsen kasel Perancis karena harga jadi meroket tinggi dari harga penawaran.
Ujung ceritanya tidak ketemu sistem elektronik beserta perangkatnya yg cocok utk AL Australi dan tiba tiba saja Amerika beserta Inggris menawarkan kapal selam nuklir ke AL Australi karena yg diinginkan oleh Al Australi itu hanya ada di kapal selam type nuklir. Akhirnya disambut lah penawaran USA beserta Inggris dan ditinggalkanlah produsen kasel Perancis di tengah jalan sehingga membuat keki sakit hati produsen kasel Perancis ke pemerintah australi.
Kalo Indonesia mengambil jatah kasel Australia yg batal di tengah jalan itu tidak akan mungkin karena biayanya meroket tinggi dan gagal di tengah jalan belum dibangun belum di test test dan belum diuji coba berlayar menyelam dsb.

Unknown said...

Berani maju memulai perang itu kaga gampang dan ada rumusnya yaitu antara lain sanggup menyuplai logistik yg diperlukan di Medan perang lalu team supply logistik tidak keteteran mengirim ke pasukan di Medan perang, peralatan perang yg dipake harus 100% buatan sendiri bukan buatan negara lain lalu punya teknik dan strategi yg jitu di Medan perang dan yg terakhir adalah mampu sediakan uang secara mendadak waktu tiba tiba diperlukan. Rumus ini bisa dilihat dan diuji saat latihan perang perangan dan situlah kebaca mampu atau tidak kalo benar benar terjadi perang terbuka yg sesungguhnya. Makanya setiap selesai latihan militer pemimpin pasukan dilapangan pasti tau mampu atau tidak bila terjadi perang yg sesungguhnya dan ini wajib dilaporkan ke pemimpin tertinggi di kemiliteran seperti KASAD kasau kasal dan menhan supaya mereka bisaencari jalan keluar mengatasi persoalan persoalan atas ketidak mampuan berperang di perang sesungguhnya.

Bagong said...

Fast misil boat setuju,spek 2 rudal NSM dan Cwics 30 mm, bikin yg banyak 100 buah jadi sangat diperhitungkan tuh apabila speknya anti radar seperti KRI golok, KRI Golok bikin 12 biji sebagai flagshipnya jajaran fast misile boat untuk serangan cepat pembuka

Bagong said...

Kalau belanja2 kayaknya udah banyak mau kapal perspur dll, yg penting skrng belanja banyak rudal dan sistem hanud sesegera mgkn, saatnya memikirkan perisai udara dengan sangat serius

Zeus said...

Ngomong apa nii?

Anonymous said...

Oooh gitu ya bosqu.trus kalau scorpene tidak pernah di pake angkatan laut prancis kenapa laris di beli negara lain? Apa daya tariknya? Dari hargapun cukup mahal apakah sudah batle proven? Kenapa indonesia juga minat? Saya cuma nanya dan nambah pengetahuan tidak bermaksud menguji, berdebat atau bersitegang urat leher. Berilah sedikit pencerahan bosqu

Unknown said...

Kapal selam diesel elektrik scoorpen class Perancis memang tidak dipake oleh Al France seperti halnya kapal selam diesel elektrik type 209 Jerman yg juga tidak pernah dipake AL Jerman tapi malah laris manis terjual ke AL negara diluar Jerman termasuk 2unit dibeli tnial dan diberi nama KRI Cakra & KRI nanggala, Al Jerman malah pake type 205 + type 206 + type 207 saja dan itu tidak diperjual belikan ke AL negara lain demikian juga Type 214 yg sedang ditawarkan ke tnial juga tidak dipake oleh AL Jerman dan AL Jerman hanya pake type 212 yg tidak diperjual belikan.
Demikian pula kasel diesel elektrik scoorpen perncis persis seperti itu.
Sebelum muncul kasel diesel elektrik scoorpen ada kasel diesel yg saya lupa namanya kali kaga salah namanya Agusta class dan itu dipake Al France tapi kurang laku di pasar Al dunia dan semenjak agusta class pensiun lalu Al France lebih memilih kasel nuklir dan meninggalkan kasel diesel elektrik sampe detik ini.
Makanya produsen kasel Perancis menciptakan 2kasel yaitu kasel nuklir dan kasel diesel elektrik yg kemudian dikenal dgn nama scoorpen class,, begitu ringkas ceritanya.

Sawargi said...

Mungkin Contohnya seperti turki, ketika negara2 di sekitarnya yg notabene musuhnya sudah pada punya pesawat2 tempur canggih seperti israel punya f35 dan mesir punya su35, maka turki mati2an beli S400 walaupun resikonya kena sanksi dari AS berupa di keluarkan dari program f35, mungkin di pikirannya walaupun tidak bisa memiliki f35 tapi setidaknya sudah punya penangkalnya.

Unknown said...

Indonesia akhirnya tertarik mengakuisisi kasel diesel elektrik scoorpen class Perancis mungkin karena hasil pertemuan bersama antar produsen kasel Perancis dengan Kemhan RI+PT PAL+petinggi tnial.
Selain pertemuan tersebut produsen kasel Jerman didampingi Turkey juga melakukan pertemuan yg sama seperti di atas tadi.
Mungkin dari hasil pertemuan itu dirundingkan secara seksama dan mendalam untung ruginya memilih kasel scoorpen Perancis atau type 214 Jerman.
Dan hasil akhirnya setelah menimbang untung ruginya akhirnya jatuh ke tangan produsen kasel Perancis yg menjagokan kasel scoorpen class.
Kekalahan produsen kasel Jerman yg menjagokan kasel type 214 hanyalah dari sisi kemampuan menembakkan rudal dari dalam laut ke permukaan karena kasel type 214 Jerman hanya bisa menembakkan rudal harpoon USA dan inilah sialnya bagi Indonesia yaitu akan kesulitan membeli rudal harpoon dari USA karen as hingga kini USA tidak memberi ijin Indonesia beli rudal harpoon.
Makanya akhirnya jatuh ke tangan produsen kasel perancis karena kasel scoorpen class bisa menembakkan rudal dari dalam laut ke permukaan dgn pake rudal Exocet am39 buatan Perancis juga sehingga Indonesia gampang membeli rudal Exocet AM39 , gitu ceritanya walaupun harga kasel scoorpen class Perancis agak lebih mahal dari kasel type214 Jerman.

Sawargi said...

Kadang2 suka heran kalau melihat komentar beberapa pengamat militer kita, ketika wilayah kita di masuki pespur atau kapal perang asing tanpa izin, mereka seperti kebakaran jenggot ngomong sana sini seolah olah dialah yg paling merasa nasionalis yg ujung2nya nyalahin pemerintah karena di anggap terlambat memodernisasi mainan kita tapi ketika pemerintah kita membeli mainan canggih dengan jumlah banyak, mereka mengatakan apa urgensinya pemerintah borong mainan di saat pandemi begini?....serba salah pokok na mah lah, pemerintah teh mau berdiri salah, duduk salah, nungging salah, tidur pun salah.

Unknown said...

Kalo soal oke banget dan battle proven tentu kasel type 214 Jerman yang menang karena hasil data penjualannya laku keras dibanding kasel scoorpen class perancis.
Mau bukti battle proven kasel Jerman ? Lihatlah type 209 milik tnial yaitu KRI Cakra dan KRI Nanggala, itu sudah lebih dari 35th usianya tapi masih oke dgn diupgraet dan rekondisi walau KRI Nanggala tenggelam karena telat melakukan service rutine tapi tidak pernah mengecewakan tnial dan walau pernah beberapa kali terjadi loss total elektrik itu tapi masih bisa dihidupkan kembali oleh awak kamar mesin. Itu terjadi saat menyelam .
Itulah bukti battle proven kasel type 209jerman dan namanya jadi terkenal saat perang malvinas antara Inggris vs Argentina yg juga menggunakan type 209 Jerman.

Sawargi said...

Sama halnya dengan kepindahan IKN, ketika jakarta di landa banjir, kemacetan, kepadatan penduduk, kesemrawutan DLL, bagi sebagian orang yg tidak suka sama presiden pasti yg di salahin presiden tapi ketika presiden mau mindahin IKN mereka menolak dengan alasan duitnya dari mana, Apa urgensinya, takut mangkrak, takut merusak lingkungan DSB, mungkin bagi mereka waktu yg tepat buat IKN pindah itu adalah di tahun 2050 ketika jakarta sudah macet total dan hampir tenggelam.

Unknown said...

Sepengetahuan saya PSI mempertanyakan Urgensi bukan menolak. Seperti halnya orang awam.

Anonymous said...

Salam.

Segala eforia pembelian rafale dan F15ID harus juga melihat skema pembiayaannya jangan nanti eforia berubah mnjadi hujatan dan cemoohan.

Yg dibeli fix rafale hanya 6 unit kontrak efektive telah berjalan dan 2 unit kapal selam.

Kog tiba tiba punya uang buat beli ingat itu uang pembelian sukhoi 35 yg batal & sudah ada alokasi dananya dipindahkan ke Rafale & kapal selam.

Terus rafale yg 36 boleh dibeli oleh Indonesia dibeli atau tidaknya juga tergantung dari konsorsium luar negeri yg mau kasih pinjaman hutang pembelian 36 Rafale dan itu butuh waktu bertahun tahun.

Sementara untuk F15ID sama pihak amerika sebatas persetujuan boleh dibeli jadi tidaknya dibeli pihak Indonesia juga tergantung apakah pihak indonesia punya dana dan pihak luar negeri pemberi hutang bersedia memberikan hutang untuk pembelian 36 unit F15ID.

Sama dengan pwrsetujuan amerika untuk pembelian 8 unit helikopter Osprey boleh dibeli oleh Indonesia tapi kan Indonesia tidak jadi mbelinya.

Jadi jangan juga disanjung kelangit Menhan kita lalu kemudian dihujat dikarenakan gak bisa beli.

Jaya bangsaku.Jaya tentaraku.sejahtera rakyatku.

Pusing pusing said...

Fast missile boat

FMB utk tnial memang diperlukan untuk melakukan manuver perang hit and run sehingga FMB harus dipersenjatai minim 2-4 tabung rudal beserta rudalnya serta harus memiliki kecepatan maksimum 30-50 Knot.
Kandidat utk FMB ini ada ditangan KCR40m KCR60m tank boat Antasena dan KRI golok class. Diantara ke4 kandidat itu hanya 2kandidat yang punya kecepatan maksimum 30-50knot dan hanya tank boat Antasena lah yang paling cepat larinya yaitu mendekati 45-50knot.
Hanya 2kandudat tersebut yang tidak bisa terdeteksi radar musuh karena 100% bodinya beserta rangka utamanya bukan dari baja besi atau aluminium melainkan dari bahan serat carbon kwalitas tinggi dan bahan ini tidak memantulkan kembali sinyal sinyal yang dipancarkan radar musuh melainkan diserap atau dibuyarkan ke segalah arah sehingga radar musuh tidak bisa mendeteksinya karena tidak ada sinyal sinyal yang dipancarkan kembali ke radar musuh.
Jadi hanya KRI golok class dan tank boat Antasena yg cocok melakukan peran fast missile boat. KRI golok agak kebesaran bodinya sehingga laju kecepatannya kalah dari Antasena. Dan kebetulan Antasena ini masih prototype yang lagi diuji coba berkali kali. Antasena ini juga punya rancangan desain yang lain yaitu tank boat Canon 105mm lalu fast boat SAR lalu fast boat rudal.
Mungkin rancangan Antasena yg fast boat rudal inilah calon kandidat kuat buat memenuhi keinginan tnial memiliki armada 150 unit fast missile boat. Dan kenapa memilih fast missile boat? Jawabannya karena heavy fregat nunggunya lama bertahun tahun utk siap ready use tapi biayanya tidak murah, solusi supaya cepat ready use utk tnial hanyalah di tangan fast missile boat ini dan kebetulan rancangan diseainnya udah ada di PT Ludin sehingga tingga dibuatkan prototypenya lalu dipasang rudalnya lalu diuji coba di laut terbuka sampai oke barulah diproduksi 159unit buat tnial, dan ini semua tidak memerlukan waktu tunggu yang lama seperti penantian heavy fregatbyg ready use.
Dan ternyata utk rudalnya ada 2kandidat yaitu rudal Norwegia dan rudal Exocet terbaru dari Perancis yg dua duanya sama sama menjangkau jarak 250km.
Bila pihak Perancis bersedia dan setuju memberi lisensi produk rudal exocet beserta TOT nya ke Indonesia maka bisa saja calon rudal utk fast missile boat ini akan jatuh ke tangan rudal Exocet versi terbaru karena rudal ini dgn ijin Perancis bisa diproduksi sendiri di Indonesia .
Jadi sambil menanti kehadiran heavy fregat yang ready use utk tnial, maka lebih dulu akan hadir 150unit fast missile boat buat menjaga kedaulatan ibu Pertiwi di laut terbuka. Dan hebatnya lagi semuanya dibuat diproduksi di Indonesia beserta rudalnya akan diproduksi di Indonesia.

Pusing pusing said...

Saran utk maintenence pesawat militer

Alangkah baiknya pemerintah Indonesia via Kemhan RI beserta perusahaan pertahanan Indonesia mulai memajukan fasilitas GMF supaya di fasilitas GMF ini semua pesawat militer dunia internasional baik yang bersayap tetap baik yg pake mesin baling baling maupun mesin jet turbo bisa dikerjakan di GMF ini, apakah itu hanya sekedar service rutin atau overhoul ataupun rekondisi retrofit. Kalo ini bisa tercapai, maka selain mendatangkan devisa buat negara bisa membuka lapangan kerja di Indonesia serta bisa mengharumkan nama Indonesia sehingga semua negara di dunia ini tau dan tahap demi tahap menyerahkan jasa pemeliharaan service rutin atau overhoul atau retrofit ataupun rekondisi ke GMF.
Demikian juga utk pesawat tempur, maka sebaiknya via PT DI segera membuka jasa fasilitas perawatan pesawat tempur persis seperti fasilitas GMF supaya pesawat tempur negara lain mau menyerahkan segala jasa perawatan overhoul retrofit atau rekondisi pesawat tempur mereka ke jasa fasilitas sekelas GMF di Indonesia.
Dan dwngan sendirinya nama Indonesia makin harum twraium seantero dunia serta dunia internasional akan tau bahwa Indonesia punya fasilitas jasa perawatan pemeliharaan overhoul retrofit rekondisi buat pesawat militer bersayap tetap maupun pesawat jet tempur.
Dan kalo ini bisa terwujud, maka penguasaan teknologi pesawat militer berikut jet tempur sudah oke di tangan orang Indonesia khususnya GMF dan PT DI beserta PT INFO GLOBAL serta ini akan membuka lapangan pekerjaan yg luas di Indonesia karena part part dan suku cadang keperluan di fasilitas itu akan dibuat di Indonesia.
Semoga terwujud.

Gempur Bukan Waria said...

Klo pesawat tempur disekelilingnya jumlahnya ratusan mungkin ribuan percuma juga punya S400, emang stok rudalnya berapa juga. Apalagi fisik rudal S400 segede gaban. Iron dome yg kecil fisiknya saja disalvo roket sama hamas tekor juga stok rudalnya sampai minta bantuan amarika utk isi ulang.

Sawargi said...

Pesawat tempur pastinya beda dengan roket, kalau roket bisa saja dikirim ratusan bahkan rebuan dan harganya pun lebih murah dari iron dome tapi kalau pesawat tempur di samping harganya yg mahal juga sangat beresiko buat nyawa sipilot, apalagi kalau yg di hadapinya sekelas s400 atau s500.tentunya yg punya pespur pun mikir2 dulu kalau mau mengirim pespurnya apalagi ngirimnya banyak2, harga dan resikonya terlalu mahal.

mas woNq said...

Next: AWACS

Pusing pusing said...

Dunia internasional sedang terheran heran kepada Indonesia soal pembelian jet tempur Rafael Perancis yang amat mahal harganya dan bertanya tanya dari mana Indonesia mendapatkan uang utk pembayarannya. Ditambah lagi penawaran dari USA soal F15ex sebayak 36 unit dengan buka harga USD13.8milyar kepada Indonesia. Ditambah lagi beli 2unit kasel diesel elektrik scoorpen class Perancis lengkap ready use alias tidak kosongan.
Berkaca dari India yg beli 36unit Rafael Perancis yang sekarang sedang beralih ke SAAB JAS39 utk pembelian sebanyak 115unit karena harga penawarannya 1/2 harga dari harga jet tempur Rafael serta irit BBM dan mampu menggotong senjata yg sama dengan punya Rafael. Disini terlihat India walau sudah menerima sebagian besar pesanan jet tempur Rafael Perancis akhirnya juga pusing soal biaya selama terbang karena boros BBM lalu ternyata perwatan pemeliharaan service overhoul jet tempur Rafael ternyata juga mahal harganya, makanya sekarang India sedang putar haluan utk berusaha membeli SAAB JAS39 versi terbaru.
Nah bagaiman dengan indonesia siap menyediakan uang dalam jumlah besar utk ongkos terbang ongkos service Rafael bila kelak sudah diterima Indonesia?

NKRI said...

Kalau takut mahal yg murah buat pesawat dari kayu dan baling2 bambu.kemarin beli su 35 banyak yg ribut biaya operasionalnya mahal. Sekarang beralih ke rafale hitungan2 biaya operasional dan pemeliharaanya jauh lebih murah dari SU 35 masih mempermasalah biaya mahal2.alutsista itu selagi masih impor apapun jenisnya tetap akan mahal.dari nilai tukar mata uang saja jelas sudah mahal belum lagi karena harganya memang mahal.berapapun BIAYA OPERASIONAL,MAINTENANCE COST, SPAREPART ITU TIDAK ADA NILAINYA HANYA SEBUTIRAN DEBU JIKA DIBANDINGKAN DGN KEDAULATAN, HARGA DIRI DAN KEHORMATAN BANGSA DALAM PERHITUNGAN SEORANG PATRIOT BANGSA SEJATI TIDAK PEDULI SIPIL MAUPUN MILITER. TERNYATA ORANG2 DALAM NEGRI SENDIRI SANGAT BANYAK YG TIDAK SUKA MELIHAT MILITER INDONESIA KUAT.NANTI KALAU ADA INSIDEN YG MELECEHKAN KEDAULATAN BANGSA OLEH BANGSA ASING MEREKA2 JUGA VOKAL TERIAK2 INDONESIA HARUS TEGAS TIDAK BISA LEMBEK BEGINI, KENAPA PEMERINTAH DIAM SAJA TIDAK BERSIKAP TEGAS DLL. PARAAAH.KALAU SOAL DANA KAN SUDAH JELAS2 BAPAK PRESIDEN SENDIRI YG NGOMONG2 BAHWA DANA 1000 TRILIYUN ADA DI KANTONG. APA LAGI YG DIRAGUKAN? DARI AWAL PEMBENTUKAN KABINETPUN BAPAK PRESIDEN SUDAH JELAS KAN BAHWA TIDAK ADA PROGRAM MENTRI SEMUANYA PROGRAM PRESIDEN. JADI PROGRAM PEMBELIAN ALUTSISTA BIAYA OPERASIONAL DLLNYA ADALAH PROGRAM YG MULIA BAPAK PRESIDEN.BAPAK JUGA SUDAH MENEGASKAN DANA 1000TRILIYUN ADA DI KANTONG.JADI PESAN PAK PRESIDEN SUDAH JELAS DAN TEGAS. TIDAK ADA KERAGUAN LAGI

Anonymous said...

Hutang pemerontah per februari tahun 2022 ini sudah turun dikisaran 5900T,jadi wajar untuk menambah hutang 400-500T yang kalau dibandingkan dengan PDB masih diangka 35%,memang harus diakui semenjak menhannya pak prabowo,stiap ulasan atau prediksi pembelian alutsista TNI jadi tak terbaca media internasional sekalipun,contohnya menhan prancis mengatakan resmi 42 unit,sedangkan pak prabowo mengatakan 6 unit awal,ke depan mungkin menyusul 36 unit....saya rasa ini bagian dari strategi untuk menahan gejolak dikawasan,begitupun pembelian fregat FREEM yang katanya belum efektif,tapi media italia mengatakan ada penyusunan senjata dan sensor(yang seharusnya ini dilakukan ketika kontrak sudah efektif)nah,para fansboy TNI harusnya tenang,kali ini strategi pemerintah harus diakui luar biasa,ada yang bilang duitnya dari mana?jawabannya ingat...surplus perdagangan tahun 2021 35 milyar dollar,ada media asing yang mengatakan bahwa pemerintah indonesia merahasiakan beberapa sumber dana..kita WAJIB bangga...MERDEKA.....

Unknown said...

Oke lah

Unknown said...

Kira kira kita kalau beli f 15 dr as akan di kasih code source tdk ya....percuma kalau tidak jadinya cuma untuk parade saja nanti

Anonymous said...

Kalimat diatas mengutip perkataan Mahathir muhamad mantan Pm malaysia yg disampaikan media.
Bagi saya, pernyataan mahathir tersebut, adalah pernyataan menunjukan ke_putus_asaan.. putus asa krn Malaysia apa daya tdk mampu membeli pesawat tempur dan alutsista lainnya termasuk kapal perang..malaysia tdk ada uang dan memang tidak ada dana sampe sekarang dan tdk ada perencanaan yg sungguh2.. krn dana negara sudah dikorupsi dirampok besar2an oleh rezim Tun abdul razak....
Pernyataan yg dilontarkan mahathir tsb, bermaksud menciutkan hasrat Pemerintah Indonesia utk. Akuisisi F-15 ex amerika..agar indonesia terpengaruh dan membatalkan pembelian pespur F-15ex.
Entah kenapa mereka selalu iri dan buruk sangka kpd negara kita..
Dalam benak saya, Malaysia hanya takut dan terlalu takut jika Indonesia akan menjadi lebih kuat dari negaranya..
Bahkan terkuat di Asia tenggara.. mereka takut segalanya
Ya, dari dulu jiran yg satu ini seakan benar2 paranoid dengan Indonesia..
Seakan tidak ridho jika Indonesia menjadi lebih kuat dan maju dari Malaysia..
Yang saya heran, ada saja orang Indonesia yg copas kata2 mahathir tsb orang malasia dan dijadikan komentar di blog ini...

Kita sedang dalam eforia pembelian alutsista pesawat tempur terbesar dalam sejarah alutsista Indonesia.

Ada banyak rangkaian kata2 dan kalimat yg indah, bung...yang anda bisa tulis di kolom komentar..
Kata2 dan kalimat yang bisa membangun semangat Nasionalisme dan Cinta tanah air Indonesia.

Salam NKRI

Unknown said...

refale yg dibeli versi yg mana ya? F3 atau F4?

Unknown said...

Rafael sebanyak 6unit tahap pertama yg dibeli deal oleh RI adalah versi terbaru kondisi lengkap ready to use bukan beli kosongan.

Gempur Bukan Waria said...

Biarkan saja yg ngoceh pengamat sok pintar itu, klo mau irit beli saja bambu runcing hanya modal golok utk maintenace jaga runcingnya tumpul.

. said...

Dari pada beli f15x mending kita beli j20 spt usul Bu conie

Pusing pusing said...

Bagaimana mau beli j20 China kan lagi ribut masalah laut Natuna, lagian rudal kapal C705 China yg hendak dibikin di Indonesia dgn supervisi China aja kaga ada kabarnya lalu mutu produk jet J20 China dengan mesin Made in China aja dipertanyakan karena J20 utk angkatan udara China aja masih pake mesin Rusia dan hanya utk export aja pake mesin china.

Pusing pusing said...

Berbahagialah dan banggalah kepada NKRI karena ternyata diam diam RI memiliki uang yg kuat dan ini dibuktikan dengan berita yg sudah tersebar luas bahwa RI mengalami surplus perdagangan dengan USA USD59,9milyar periode 2016-2021 dan itu baru USA lalu bagaimana dgn perdagangan di luar USA pastinya pendapatan devisa negara besar. Semenjak adanya Corona ini mendadak dunia takjub kepada RI karena RI mampu memesan disisi vaksin utk ratusan juta penduduknya yg gratis pula sehingga dunia bertanya tanya soal kemampuan keuangan negara RI karena bisasnya RI kelihatan tidak seperti punya uang banyak tapi sebenarnya yg terjadi RI punya uang banyak, itulah kenapa dunia takjub kepada RI ditambah tiba tiba saja RI membeli 42unit jet tempur Rafael Perancis yg harganya mahal dan hanya segelintir negara yg bisa membelinya alias negara berkantong tebal ditambah RI beli 2unit kapal selam scoorpen class Perancis yg harganya lebih mahal dari changbogo class Korsel ditambah RI mau beli jet tempur F15ex USA yg juga harganya mahal belum yg lain lainnya yg tidak terekspos.
Inilah yang banyak negara dunia internasional hormat dan takjub kepada RI termasuk China akhirnya menganggap RI negara sahabat dengan menawarkan produk militernya
Ini semua gara gara tidak disangka sangka ternyata RI memiliki uang yg kuat tapi RI tidak sombong menunjukkan diri punya uang banyak. Dan baru sekarang ketahuan dunia international bahwa ternyata RI memiliki uang yg kuat alias negara berkantong tebal.

Pusing pusing said...

Kalo kita cermat berhitung berapa uang yg masuk ke kas negara dari hasil jual migas maupun non migas per tahunnya pastilah besar uangnya dan itu dgn catatan tidak dikorupsi. Uang yg besar per tahunnya yg masuk ke kas negara membuat Indonesia menjadi negara berkantong sangat tebal alias negara sultan. Tapi walaupun Indonesia adalah negara sultan tetapi Indonesia tidak sombong menunjukkan diri sebagai negara yg banyak uang sehingga banyak negara lain di dunia internasional terkecoh dengan penampilan Indonesia yg sebenarnya.
Dan ini secara tidak sengaja tersingkap saat RI pesan dosis vaksin Corona utk rakyatnya yg berjumlah ratusan juata jiwa yg menurut kalkulasi dunia internasional kalo tidak punya banyak uang pastinya negara tidak akan sanggup menyediakan disisi vaksin bagi ratusan juta jiwa penduduknya. Dan iRI ternyata sanggup penyesuaiannya dan gratis pula bagi ratusan juta jiwa penduduknya. Inilah awal mula dunia internasional takjub dan mulai hormat kepada RI yg ternyata menurut mereka RI adalah negara kelas sultan alias negara berkantong sangat tebal.

Pusing pusing said...

Wow ternyata Indonesia negara kelas sultan ya!

mbuh said...

baru tau ya ,,,, dilema untuk usa kasih f-15id gak klau gak mungkin akan pidah ke lain ,,,, bebas aktif,,, merdeka

Pusing pusing said...

Yoi saya baru tau kalo Indonesia ternyata negara kelas sultan.

Pusing pusing said...

Indonesia adalah negara kelas sultan ditambah orang orang keuangan di tubuh pemerintah pusat memiliki kelas cerdas dan cerdik yaitu berdasar kalkulasi mereka sebetulnya indinesia mampu bayar cash pembelian alutsista militer yg modern canggih gahar utk peremajaan alutsista TNI yg berusia uzur tapi mereka berpikir kalo bayar cash semua tentu simpanan uang negara turun banyak lalu dipikirkan cara lain supaya simpanan uang negara tidak turun yaitu dengan cara pinjam luar negeri alias kredit export yg diterbitkan oleh negara si produsen alutsista militer yg dibeli Indonesia.
Hitungan mereka pasti RI bisa bayar cicilan pinjaman sampai lunas kenapa? Karena ternyata Indonesia punya pundi pundi uang tiap tahunnya dari perdagangan migas maupun non migas. Dari penjualan per tahun inilah RI sanggup bayar cicilan pinjaman kredit export per tahun sampai lunas.
Inilah kenapa Indonesia adalah negara kelas sultan yang cerdas dan cerdik.

mbuh said...

ekonomi kuat tni juga kuat untuk menjaga negara dan bangsa, ini belum seberapa klau di lihat dari kebijakan dan program pemeritah semoga akan berjalan lancar "aamiin"
hilirisasi sumber daya alam yang di kebut oleh pemerintah menjadikan ekonomi kuat walau banyak penolakan terus dijalankan
pencarian sumber terbarukan yang membuat akan tidak lagi tergantung fosil ,,,,, mungkin tahun depan neraca pedapatan akan lebih besar dari pada divisit negara

pembaruan sistem pengadaan kemehan juga sekarang di perbaruhi dengan tot serta iventasi pertahanan bagi mereka menjual lumayan lah dapat dikit dikit saling menguntukan ,
kareana daya tawar negara kita lebih kuat,,,
brawo NKRI brawo TNI

Hbibi said...

Izin bertanya pak jagarin,Mengutip keterangan dari media,Biaya akuisisi 36 pesawat f15 sebesar 14 milyar dolar.
Biaya akuisisi 42 Rafale sebesar 8,1 milyar dolar.
Knp gk semua biaya dialihkan buat pesawat Rafale aja ya? Bisa dapat ratusan. Atau kalau memang f15 harus diakuisisi, kan bisa diambil setengah dr 36 atau 18 saja, sisa biaya nya dialihkan buat Rafale bisa dpt 40an unit.

Unknown said...

Pembelian f15 untuk mengimbangi surplus perdagangan Indonesia

Pusing pusing said...

Wah wah wah hebat Indonesia jadi negara kelas sultan, tidak disangka sangka, banyak negara terkecoh dgn Indonesia, akhirnya mereka terkesima dan takjub kepada kondisi keuangan negara Indonesia, bravo Indonesia, selamat dan sukses selalu utk Indonesia.

Defent studies said...

Itu kan malon jgn samakan kmampuan sdmnya dgn Indonesia,kita jg punya pabrik pesawat f16 aja udah bisa kit upgrade dan overhoul bgitu jg dgn si f14 tomcatnya uncle sam di irAn nyamoe sekarang malah lbih hebat dan gahar walaupun dah di embargo lama itu karna sdmnya yg gahar = kita kreatip,sedangkan malon jago omong doang tanpa capability kata orang singapur bilang orang malon "tong kosong nyaring bunyinya"..

Defent studies said...

Jgn dengarkan sales cipeng trsbt..

Defent studies said...

Kita memang bukan pengamat militer tau ekonomi tau apalah yg memang ahli di bidangnya tapi kita tulus memberikan masukan yg terbaik demi kemajuan kemakmuran bangsa Indonesia ke depannya..

Defent studies said...

Semua alutssta cina itu derivatipe terutama dr unisoviet/rusia mo siluman mo pun kagak,masih ingat tni beberapa tni kita gugur gara2 kanon dr cina tak terkendali sewaktu latihan,itulah kualitas jiplakan termasuk pespur mereka..

mbuh said...

semoga dengan ekonomi dan angkatan senjata yang kuat menjadikan bangsa ini pelopor perdamaian dunia seperti yang di cita citakan bung karno,,,,

Jagarin Pane said...

Itu baru persetujuan dan perkiraan anggaran dari AS. Semacam proposal harga beli. Belum ada negosiasi, juga yang akan kita beli. Semua masih berupa tahapan awal. Contoh ketika kita beli apache harga beli di Dcsa 3 kali lipat dari kontrak efektif.

Anonymous said...

Setuju bung jagarin.
Semua baru proposal harga beli sama dengan 8 helikopter osprey yg sudah disetujui boleh dibeli oleh Indonesia tapi tidak dibeli indonesia.

Anonymous said...

Bung jagarin
mau tanya apakah ada info tentang helikopter chinook indonesia harusnya unitnya sudah tiba berbarengan dengan datangnya helikopter apache 2019 tapi kenapa belum datang juga.
Ingat tsunami di Aceh singapura meminjamkan helikopter chinook dan sangat efektive.Mohon infonya.Mkasih.

Jagarin Pane said...

Chinook masih dalam proses sesuai yg disampaikan KsaušŸ™‚šŸ™