Kabar beruntun sebagai ungkapan "merpati tidak pernah ingkar janji", minggu-minggu ini adalah tindak lanjut 2 memorandum of understanding (MOU) menjadi realisasi. Meski belum diumumkan secara resmi namun sudah bocor halus di kalangan forum militer tanah air. Yaitu realisasi pengadaan jet tempur Sukhoi SU35 dari Rusia dan jet tempur Mirage 2000-5 ex Qatar. Kemudian edisi berita terkini adalah kehadiran petinggi Boeing di Jakarta untuk upaya realisasi pembelian jet tempur canggih F15 Id dari AS. Ini juga sudah ada MOUnya sejak tahun 2023. Jadi ada tambahan beberapa merek alutsista strategis jet tempur yang akan menjadi aset investasi pertahanan Indonesia.
Seperti biasa selalu ada berbagai tanggapan, pernyataan dan pertanyaan dari netizen forum militer tanah air. Maklumlah kita berada di era medsos, literasi dan narasi digital. Salah satunya mengapa kita membeli banyak merek alutsista jet tempur. Bukankah sudah ada jet tempur F16, Hawk, Sukhoi, T50 dan Rafale. Mengapa tidak F16 saja yang kuantitasnya ditambah dan di upgrade. Atau Rafalenya yang ditambah. Bukankah membeli banyak merek akan menimbulkan kendala soal maintenance.Termasuk ketersediaan dan kesiapan pilot serta ekosistem teknisi jika berbeda "kurikulum merek".
Yang harus dipahami, secara kuantitas kita masih kekurangan jet tempur untuk negeri kepulauan ini yang luasnya setara dengan benua Eropa. Saat ini TNI AU punya aset alutsista pemukul 16 jet tempur Sukhoi, 33 jet tempur F16, 30 jet tempur Hawk, 13 jet tempur T50 dan 13 pesawat counter insurgency Super Tucano. Dan yang sedang dinanti kedatangannya adalah 42 jet tempur Rafale edisi mutakhir. Untuk mencukupi kekuatan standar yang berkorelasi dengan luas wilayah teritori dan dinamika kawasan, Indonesia masih membutuhkan puluhan jet tempur dengan kekuatan minimal 12 skuadron tempur.
Soal banyaknya merek tidak lantas kemudian menjadi sebuah sebutan sebagai show room alutsista atau show of force. Pengalaman embargo after insiden Santa Cruz Timor Leste memberikan pelajaran dan pengalaman pahit ketika bergantung pada satu merek, satu pabrikan dan satu negara. TNI AU waktu itu punya 12 jet tempur F16 fighting falcon dari AS. Embargo suku cadang membuat elang penempur nelongso. Hanya 3 unit yang siap terbang ala kadarnya. Kemudian 3 Juli tahun 2003 terjadi insiden Bawean dengan show of force 5 jet tempur F18 Hornet dari kapal induk AS USS Carl Vinson yang melintas di Laut Jawa menuju Darwin. TNI AU kemudian mengerahkan 2 jet tempur F16 untuk mengingatkan manuver F18 membahayakan penerbangan sipil dari dan ke Juanda Surabaya.
Embargo dan insiden ini kemudian yang menjadi pemicu pembelian 4 jet tempur Sukhoi dalam program cepat saji pemerintahan Megawati. Hanya dalam hitungan bulan barang harus sudah sampai. Agar bisa tampil dalam HUT TNI tahun 2004. Dalam bahasa militer show of force 5 Hornet US Navy merupakan simbol ejekan dan pelecehan teritori. Kemudian Indonesia membalasnya dengan bahasa militer juga. Membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia. 4 jet tempur ini kemudian tampil dalam perayaan HUT TNI 5 Oktober 2004.
Soal embargo ini memang menyakitkan. Termasuk ketika 4 jet tempur Hawk yang dibawa pilot Inggris secara ferry. Ketika sampai di Bangkok ditinggal begitu saja oleh pilotnya. Padahal hanya selangkah lagi sampai di Medan. Indonesia membeli 40 jet tempur Hawk dari BAE System Inggris. Ini adalah sebuah pertolongan untuk sebuah perusahaan Inggris BAE System yang hampir bangkrut waktu itu. Embargo yang diperlihatkam Inggris terhadap proses pengadaan alutsista yang sedang berlangsung adalah cermin arogansi dan dominasi London. Juga ketika TNI AD menggunakan tank Scorpion dan jet tempur Hawk di Aceh tahun 2003 ternyata tidak diperbolehkan oleh negara pembuatnya, Inggris. Keterlaluan.
Realisasi pembelian 12 jet tempur Mirage ex Qatar adalah tindak lanjut kesepakatan MOU dan bagian dari kesepakatan investasi Qatar di Indonesia sebesar US$ 2 milyar. Tetangga Qatar, Uni Emirat Arab bahkan sudah kontrak efektif pembuatan kapal perang jenis landing platform dock (LPD) 163 meter ke PT PAL Indonesia. Nilai kontraknya US$ 408 juta. Qatar dan UEA adalah mitra strategis Indonesia. Sementara itu realisasi pembelian 6 jet tempur Sukhoi SU35 sebenarnya adalah pembelian yang tertunda. Menjelang kontrak efektif 11 unit SU35 tahun 2018, tiba-tiba ada ancaman UU CAATSA dari AS yang sedang marah dengan Rusia. Sebagai akibat pencaplokan Semenanjung Crimea milik Ukraina. Sebanyak 6 unit SU35 ini akan memperkuat Skuadron Sukhoi di Makassar yang juga menjadi payung pertahanan IKN.
Demikian juga dengan realisasi pembelian jet tempur canggih F15 Id dari AS. Pada MOU tahun 2023 Indonesia berencana membeli 24 jet tempur twin engine ini. Jika dalam realisasi nanti kita hanya membeli 16 unit untuk satu skuadron, sudah sangat membantu dan menjadi satu keputusan yang tepat. Terutama untuk ketersediaan anggaran. Pembelian jet tempur F15 Id juga menjadi salah satu opsi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia AS yang surplus terus puluhan tahun untuk Indonesia. Untuk tahun 2024 surplus untuk Indonesia ke AS sebesar US$16,84 milyar. Sekilas info, beberapa jenis alutsista yang sudah dan sedang dibeli Indonesia adalah 8 helikopter Apache, 5 pesawat Super HercuΔΊes dan 22 helikopter Black Hawk.
Penambahan aset alutsista sebagai investasi pertahanan negeri ini semuanya adalah untuk mengejar ketertinggalan menuju kesetaraan. Kekuatan pertahanan mutlak kita perkuat sebagai pengawal kekuatan ekonomi dan eksistensi negeri. Indonesia masih membutuhkan berbagai jenis alutsista striking force seperti jet tempur, drone bersenjata, radar, kapal perang, kapal selam, peluru kendali. Pengadaan berbagai merek alutsista adalah dalam upaya meminimalisir embargo, adanya kesepakatan imbal dagang, kesepakatan investasi dan penguasaan teknologi. Kalau disebut menjadi show room alutsista tidak juga. Kan nanti ada alutsista yang harus pensiun. Apalagi disebut show of force, belum waktunya. Karena sesungguhnya kekuatan alutsista kita saat ini belum sampai pada kriteria standar apalagi gahar. Kita baru menuju ke kekuatan kriteria standar.
****
Jagarin Pane / 19 April 2025
187 comments:
Lama banget artikelnya ditunggu tunggu mas, akhirnya muncul juga. Di beberapa forum militer tentang di aktifkannya kembali rencana Republik ini dalam akuisisi pespur SU-35 dan Mirage-2000 memang sdh ada dibahas. Sy sangat mendukung setiap program pemerintah dalam memajukan tentara kita. Tapi apakah keputusan akuisisi ini nanti tidak menjadi pemicu Amerika menerapkan sangsi yg lebih keras kepada kita?
Sementara timnya marketing boing sedang bujuk rayu sedikit maksa pemerintah kita utk beli minimal 24 pesawat f 15 x nya
Dukung penuh sebagai rakyat SU35 dan Mirage 2000 ex qatar
Harus kapok belajar dari pengalaman jangan beli pesawat tempur dari USA
Bang haji jagarin ... Tolong bahas juga kapal serbu amphibi mistral dari Perancis. ... Sepertinya cocok juga dijadikan untuk operasional drone tb3 yang dari Turki. wassalam.
Kondisi saat ini emang kurang menguntungkan bagi Indonesia dimana kita terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi diperparah dgn terjadinya perang dagang utamanya usa dan Tiongkok imbasnya tarif tax msk Amerika melambung tinggi ...yg tentu berimbas PD moderenisasi dan penguatan alutista disinilah ... kehati-hatian pemerintah dalam menyikapinya dimana di satu sisi kita mengirimkan tim negosiasi di sisi lain Amerika mengirimkan tim marketing Boeing dgn percaya diri yg tinggi Indonesia akan membeli dagangannya ..mungkinkah hal tersebut menjadi salah satu persyaratan usa utk menurunkan atau meringankan tax yg msk ke negara tersebut ? Menarik dan patut dicermati dimana memang kebutuhan utk pesawat tempur Indonesia yg mempunyai beberapa opsi seperti Mirage, su 35, boromae, dll
Saya kira tidak sejauh itu reaksi AS. Apalagi ada rencana beli jet tempur F15 Id. Geopolitik Indo Pasific membuat posisi Indonesia diperhitungkan.
Jika memang harus membeli pesawat Sukhoi sangat oke, akan tetapi jika bisa dibeli langsung 1 skuadron walau dibayar nyicil dengan spek yang terbaru. Karena pesawat ini jika deal akan mulai berdatangan di tahun 2031
PAL mau buat LHD kan
Apabila memungkinkan memang su 35 merupakan pilihan utama efek getarnya sangat tinggi ..para tetangga yg suka usil tentu sangat segan dgn adanya su 35 dan jika itu bisa dilaksanakan 1 sampai 2 skuadron tentu sangat baik minimal kita memilik 3 skuadron seri SU ....dan kalo perlu memiliki SU 57 dibandingkan dgn f 15 yg rawan embargo dan banyak pantangan tpi memang ujung ujungnya tergantung dari geo politik dan bagaimana pemerintahan kita memainkan peran karna dalam kondisi sekarang kita tidak hanya berbicara ada uang/ bajet bisa beli sesuai dgn keinginan tetapi harus dipikirkan efek dan politik luar negeri yg rumit dan berhati hati dalam melangkah Demi kestabilan ekonomi, kawasan dll
contoh paling anyar adalah pespur F35, konon katanya sekarang negara2 eropa nyesel beli F35 gara2 sikap trump...jadi tidak ada sahabat yg abadi setiap saat bisa saja berubah dengan cepat.
jadikanlah turkiye dan iran sebagai role model dalam kemandirian alutsista di setiap matra. dua negara yg keadaan ekonominya mungkin hampir mirip dengan kita, dua negara yg sudah kenyang di embargo oleh produsen2 alutsista dunia tapi sekarang sudah menjelma menjadi produsen alutsista kelas wahid.sekarang mainan mereka sudah di dunia drone, rudal balistik, rudal hipersonik, laser dan satelit militer yg hebatnya mereka sudah bisa membuat sendiri.
Bung jagarin bagaimana dgn kapal induk geuseppe geralbadi jadi dibeli indonesia kah ? atw cm sekedar numpang lewat
Sedang proses kan.
Kita sedang menuju kesana. Contoh industri pertahanan maritim kita sudah semakin maju.
Bertahap, 6 unit dulu sbg pembuka. Moga bisa menjadi 1 skuadron nantinya utk perlindungan IKN.
Berarti tni au akan kedatangan 2 jenis pespur bekas mirage 2000-5 dan harrier mk II eks italia yg jadi satu paket dgn kapal induk geralbadi ? bagaimana menurut Bung jagarin ?
Su-35 jdnya cm 6 ya? Ga jadi 11 atau memang sengaja bertahap kah? Pdhal kl digenapkan 8 aja lumayan bs dpt 2 skadron komposit bareng Su-27/30
Hariernya gak ikut paket kayaknnya. Ini utk kapal induk drone. Tapi semua bisa berubah sebelum kontrak efektif.
Kembali ke stelan lama ngecer ....tpi klo strateginya mirip pembelian Rafale it's ok awal 6 dilanjut tahap ke 2 berjumlah 18 pesawat sedangkan tahap ke 3 berjumlah 18 pesawat yah minimal kita dapet 1 skuadronlah
opsinya banyak jadi puyeng sendiri mungkinkah di akusisi semua ?? .. dari f 15 , ifx boramae, Mirage 2000 , SU 35 bahkan terakhir msk dalam radar pembelian jet turkey TF-KAAN dengan kelebihan dan kekurangan masing 2x apabila jadi diakusisi TNI AU baik dari sisi teknis, politik dan harga termasuk perawatannya...
Indonesia beli f15 ex itu benar2 terpaksa, ini sich negosiasi payah , Soal tarif dagang π, f15 ex ini bagian dari negosiasi perang tarif Trump π¬π¬π¬, bagaimana pun terpaksa Prabowo harus beli ini jet agar tarif yang di tetapkan Trump turun lagi / normal
Jual paksa ...sama seperti Vietnam kliatanya dipaksa buat beli f 16 ππ
Semua semoga cepat terealisasi..amin
Segala macam teori / strategi pembelian pespur gen 4,5/ 5 Indonesia rontok klo da gini ....engga ngeliat murah/ mahal ato sesuai kebutuhan klo da msk ke salah satu syarat trump utk menurunkan tax ....pokonya tu beli f15 π
On the track sesuai sejarahnya
Perlukah akuisisi SU35 ? atau F15EX atau beli bekas Mirage 2000-5 ? Atau perlukah beli bekas kapal induk ex Italy Navy berikut ex 30unit jet tempur VTol Sea Harier? Jawabannya adalah di dana PLN sebesar USD 25,5 milyar utk 3 matra TNI. Jet tempur yg dibutuhkan TNIAU sudah ada yaitu Jet Rafale Perancis sebanyak 42 unit, ini jet tempur handal sekaligus mahal harganya dan masuk golongan jet tempur generasi 4,5. Aslinya TNIAU hendak menyederhanakan aset jet tempur bila hendak meremajakan jet tempur lamanya. Kalo diurut dari sejarah proses pengadaan baru Kandidatnya mengerucut ke jet tempur Rafale + jet tempur KF21 Boromae, nah ternyata berjalannya waktu KF21 tidak sukses dipinang RI karena banyak drama drama yg muncul sehingga akhirnya diganti dgn proyek kerjasama jet tempur baru generasi 5 KAAN Turkey . Kalo memang RI masih butuh lagi jet tempur baru diluar pembelian 42 unit Rafale sebaiknya teruskan akuisisi jet Rafale Perancis berikutnya karena Perancis sudah kasih kabar gembira KPD RI akan kasih ilmu sedalam dalamnya tentang jet Rafale + mulai unit ke 43 bisa dibangun dan dirakit di PT DI.
Utk kapal induk bekas ex Italy Navy sebaiknya dibatalkan saja karena biaya perawatan kapal induk lebih mahal dari kapal selam apalagi mesin penggerak gas turbinya kalo sudah rewel harus diganti baru dan harga unitnya mahal + biaya bongkar pasangnya juga mahal, ingat ada pelajaran dari Thailand Navy, dimana Thailand ini punya kapal induk dibeli baru dari galangan kapal Spanyol, ternyata terseok seok karena biaya operasionalnya mahal biaya perawatan nya mahal sehingga kapal induknya banyak diam diri bersandar di pelabuhan Thailand Navy.
Jadi pusing pusing berharap bila TNIAU masih butuh lagi jet tempur baru tetap fokus pada proses akuisisi jet tempur baru Rafale berikut dan tetap fokus pada jet tempur KAAN Turkey sehingga nantinya memudahkan anggaran buat biaya suku cadang biaya perawatan biaya operasional dan tetap pada jalur penyederhanaan jenis jet tempur yg dimiliki TNIAU.
saya tuh selalu kurang sreg dengan rekomendasinya bang pusing pusing
sori ya bang .. karena rekomendasinya tidak strategis untuk perhitungan waktu, ancaman dan proyeksi kekuatan ke depannya
Ingat sejarah embargo
Indonesia sudah dua kali terkena embargo militer yaitu saat runtuhnya Orde Lama dan berganti menjadi Orde Baru sehingga semua alutsista TNI yg di beli dari UNI SOVIET maupun dari blok timur tidak dapat dipake karena kesulitan spare part dan kesulitan tenaga ahli yg mengerjakan proses pergantian spare part sehingga terpaksalah dilakukan proses kanibalisme dan proses pemasangannya dilakukan sendiri sehingga ada yg berhasil dioperasikan ada pula yg tidak berhasil dioperasikan. Lalu embargo yg kedua adalah embargo militer yg dilakukan USA dan negara negara blok barat sehingga semua alutsista TNI buatan USA dan negara negara eropa praktis kesulitan suku cadang.
Jadi jelaslah bahwa baik sekutu barat yg dipimpin oleh USA dan sekutu blok Timur yg dipimpin oleh Rusia dulu UNI SOVIET sama sama jahat kepada Indonesia. Utk hubungan militer dan pembelian alutsista militer tidak ada yg gratis alias bebas embargo. RRC sekalipun juga demikian bila marah , maka RRC bisa mengembargo militer kepada RI dan untungnya hanya sedikit alutsista militer Made in RRC yg dibeli RI. Rusia sedang gencar mendekati RI, demikian pula USA juga RRC juga tapi ingat bayang bayang embargo pasti akan terjadi.
Karena sejarah sudah membuktikan .
Apa bisa menghindar dari jual paksa dagangan Trump terhadap tim negosiasi kita ?
Perang ?
Maaf berbeda pandangan ya, dari dulu pusing pusing selalu bilang bahwa RI tidak akan terlibat perang di Medan tempur manapun di dunia ini karena RI adalah negara merdeka yg bebas dan aktif alias mirip mirip dgn skema negara netral. Siapapun negaranya kalo bertemu dgn negara netral dia akan menghormati dan tidak akan menyerang negara netral, sejarah sudah membuktikan yaitu negara SWISS, Hitler pun kaga berani menyerang negara Swiss saat PD 2.
Perang itu berbahaya , dimana letak bahayanya? Letak bahayanya yaitu saat kalah perang, maka negara yg kalah perang akan hancur hancuran dan proses hukuman mati bagi pejabat tinggi sipil maupun militer maupun Polisi siap siap ditangkap diadili dan dihukum gantung oleh negara yg menang dalam perang Yang beruntung cuma para Bintara para tamtama dan golongan menengah bawah jajaran sipil negara yg bisa dibebaskan dan dikembalikan kepada masyarakat sipil yg kalah perang negaranya.
Ingat sejarah sudah membuktikannya.
Jadi pusing pusing berharap kepada siapapun yg memimpin Indonesia ini jaga diri jangan sampe tersulut emosi ikut perang ya karena bahaya perang tadi bila kalah perang
Yang mau perang itu adalah kubu Rusia vs kubu USA, tapi Trumph melihat ada bahaya yg menanti bagi USA sendiri, makanya USA sedang merangkul Rusia dan hasilnya positif yaitu USA menghentikan semua bantuan militer baik uang maupun peralatan berang kepada Ukraina dan Israel. Akibatnya Israel harus mundur dari daratan Suriah dan Ukraina jadi kesulitan uang dan persenjataan melawan Rusia .
Konsekwensi jika Ukraina kalah perang lalu Israel kalah perang, sudah jelas akan merugikan bagi para pejabat tinggi sipil negara para pejabat tinggi militer dan bagi para pejabat tinggi Polisi.
Indonesia sebaiknya tidak usah berperang , jadilah negara Indonesia yg bebas aktif alias mirip mirip negara netral. Pusing pusing sudah jauh jauh hari bilang bahwa Indonesia tidak akan berperang sampai kapanpun, kalau ada selisih paham antar negara sebaiknya diselesaikan dgn jalur diplomasi supaya bisa hidup damai.
Perang bikin hancur dan rusak semua pembangunan yg sudah dijalankan oleh Indonesia
Sejarah munculnya F15 EX
Munculnya penawaran F15 EX USA kepada RI adalah gara gara RI mengumumkan pembelian 42 unit jet Rafale model terbaru dari Perancis dgn total biaya USD 8,1 milyar dan pembelian dibagi tiga tahap pembayaran. Di sinilah tiba tiba muncul penawaran F15EX itu, padahal saat itu BPK Prabowo selaku Menhan RI yg baru sedang keliling dunia utk mencari alutsista yg tepat utk dibeli. Sebelum muncul F15 EX ini sebetulnya USA gencar gencarnya menawarkan F 16 Viper block 72, dan saat penawaran F16 ini RI masih dalam posisi memilih dan belum ada deal pembelian jet Rafale Perancis. Dari kabar dunia Maya F15 EX ini bukan alat tawar utk menurunkan pengenaan tax tinggi barang RI yg masuk ke USA. Jadi RI bebas mau beli atau nggak, bahkan bila RI terbatas duitnya malahan pihak Boeing menawarkan F15 Strike Eagle bekas pakai USAF kepada RI dgn harga 5% sampai 50% dari harga saat masih baru.
Yakinlah !
Pusing pusing sangat yakin bahwa siapapun presiden RI kedepannya tidak akan mau membawa bangsa Indonesia masuk ke dalam kancah peperangan termasuk BPK Prabowo sekarang ini juga demikian, kenapa?
Siapapun presiden RI pasti sudah tau kerugian kerugian bila kalah dalam perang selain itu anggaran militer tiap tahun juga kecil , peralatan banyak yg sudah berusia tua dan butuh diganti baru alias peremajaan.
Nah dana utk peremajaan aja hanya disediakan USD 25,5 milyar oleh Menkeu RI. Dari dana tersebut sudah dibelikan 42 unit jet tempur baru Rafale Perancis buat TNIAU yaitu sebesar USD 8,1 milyar lalu dana USD 2,1 milyar dibelikan 2 unit kapal selam scoorpen class terbaru Perancis buat TNI-AL Dari sini aja tinggal sisa dana sebesar kira kira USD 15 milyar. Nah bila dibelikan 10 unit kapal selam scoorpen Perancis buat TNI-AL , maka akan habis dana sebesar USD 10,5 milyar.
Sisa dana PLN jadi USD 7 milyar saja. Coba dipikir cukupkah buat meremajakan semua alutsista yg sudah usia tua? Setelah itu baru berpikir cukupkah dan siapkah utk berperang? Dari sini sudah jelas tergambar bahwa Indonesia dijamin tidak akan pernah berperang sampai kapanpun dan lebih memilih jalan diplomasi utk hidup damai aman terkendali.
Harga F15 EX baru
Tadi pagi sy buka google news ada berita bahwa Boeing menawarkan KPD RI jet tempur baru F15 EX sebanyak 24 unit dgn total harga USD 8milyar.
Berarti harga per unit baru F15 EX lebih mahal dari harga per unit jet tempur baru Rafale Perancis. Karena 42 unit jet tempur Rafale Perancis yg dibeli utk TNIAU total harganya USD 8,1 milyar. Berarti bila RI memaksakan beli lagi 24:unit F15 EX baru seharga USD 8 milyar, maka berapakah sisa uang dari dana PLN 25,5 milyar ? Sisa dana tersebut cukupkah buat peremajaan semua peralatan TNI yg berusia tua ? Jawabannya pasti tidak cukup, lalu pertanyaannya peralatan TNI yg sudah usia tua apa masih layak dioperasikan lagi walau dgn upaya retrofit ? Disini jelas tergambar bahwa RI sebetulnya tidak siap berperang karena dana anggaran militer kecil dan dana PLN buat beli baru juga terbatas, maka sudah sepantasnya dari dulu pusing pusing selalu bilang RI tidak akan pernah berperang sampai kapanpun karena anggaran militernya terbatas, daripada kalah perang mending tidak usah berperang alias menghindari terjadinya perang, pakailah cara berdiplomasi yg canggih utk menyelesaikan perselisihan batas negara. BPK Prabowo pasti tau masalah ini. Sudah jadi sejarah RI bahwa dari dulu RI selalu mengalami yg namanya anggaran militer yg terbatas.
Perang, mudah atau susah?
Dalam perang selalu mudah dan susah mengikutinya, mudahnya adalah tinggal angkat senjata tembak membunuh atau dibunuh tapi susahnya adalah bencana yg akan timbul mengikutinya sampai perang berakhir. Bencana apakah itu ? Jawabannya adalah pelanggaran HAM saat perang terjadi, pihak siapakah yg melanggar HAM ? Pelanggaran HAM apa yg terjadi dalam perang ? Jawabannya adalah kejahatan dalam perang yg terjadi tidak sesuai dgn perjanjian Jenewa. Pasti nanti setelah perang berakhir pelanggaran HAM dalam perang akan muncul daftar daftarnya di pengadilan mahkamah International, tinggal pihak pihak yg melakukan pelanggaran HAM akan ditangkap diadili atas kejahatan perang lalu ditembak mati atau digantung. Pelaku pelaku yg melakukan pelanggaran HAM saat perang terjadi itu ada catatannya entah siapa yg membuat dan melaporkannya. Pelaku pelaku pelanggaran HAM ini yg akan diburu setelah perang berakhir dan pelaku pelaku ini sulit utk kabur atau ngumpet pasti akan tertangkap. Kebanyakan para pelaku pelaku pelanggaran HAM saat perang lebih memilih bunuh diri dari pada ditangkap setelah perang berakhir.
Dan ini juga terjadi di RI menurut media internasional yaitu kasusnya saat di Santa Cruz Timor Timur th 1992 kalo nggak salah karena di Santa Cruz ini banyak milisi bersenjata pro kemerdekaan yg membaur dgn rakyat biasa sehingga sulit dibedakan oleh ABRI waktu itu. Di Santa Cruz ini pecah tembak menembak antara ABRI dgn milisi pro kemerdekaan yg menewaskan ratusan jiwa rakyat timur timur yg tidak bersalah. Disinilah muncul pelanggaran HAM yg dilakukan oleh ABRI waktu itu kata media dunia internasional. Dan dari kasus inilah kemudian muncul embargo militer yg dilakukan oleh USA bersama negara negara Eropa lainnya, maka saat itu banyak alutsista TNI tidak bisa dipake karena kesulitan suku cadang.
Dari kasus inilah maka ABRI yg kemudian hari berubah menjadi TNI berkaca diri utk tidak melakukan pelanggaran HAM.
Jadi jelas ya bahwa perang itu sebetulnya tidak mudah karena akan selalu mengintai yg namanya pelanggaran HAM alias kejahatan kejahatan perang . Utk menghindari pelanggaran HAM saat perang terjadi adalah dgn menghindari perang dan tidak akan pernah berperang
Pembelian Boeing F-15 EX Indonesia sdh pasti terealisasi.. cm belum tahu jumlah pasti berapa unit..
Yg jadi problem adalah isu " Kill Switch" atau tombol shutdown yg disematkan USA pada pespur produk USA yg diekspor ke beberapa negara lain.. isu "Kill Switch" ini terkuak dari mulut Donald Trump sendiri..
Bagaimana dgn F-15 EX yg akan didatangkan ke Indonesia wahai Bung Jagarin? Apakah tersemat juga tombol "Kill Switch" ??
Isu ini sempat mempengaruhi beberapa negara di Eropa calon pelanggan f35 dgn isu yg berkembang ini bahkan beberapa negara Eropa kabarnya akan membatalkan pembelian f35 dan dialihkan ke eurofighter ataupun Rafale yg menjadi pertanyaannya adakah teknologi yg bisa suport untuk mengaktifkan kill switch?
Bung Jagarin...
ada brita indonesia jg akan beli J10 c china seiring pertemuan 2+2 menlu dan menhan china..
Mendukung tapi mikir sangsi ,koplak lu!
Jangan lupa pesan J35A dan J 20, heli serang, satelit, kapal pendeteksi satelit, kapal.pemburu ranjau peluncur dan rudal pertahanan udara jarak jauh, jarak menengah dan jarak pendek, syukur2 jika cina menghibahkan jet2 tempurnya tanpa indonesia hutang karena cina banyak duit, dan Indonesia dikerjain USA dipikir tarif Trump turun setelah lobi diplomatik malah yang terjadi sebaliknya bertambah
Nambah drone kamikaze dan drone yang meluncurkan rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan dan torpedo
Juga super hovercraft, mobil prngamgkut jembatan darurat
Lu yg koplak! Klu gak ngerti diam!
Sebenarnya kita sudah memilki produk 2x China utamanya pada jaman MEF awal awal di era Presiden SBY diantaranya wz 551,giant bow canon , qw 3, rudal c 705,rudal c 802 dan beberapa produk dari Norinco yg bekerjasam dgn PT Pindad khusus utk giant bow canon yg pernah terjadi insiden mematikan pada latihan di kepulauan Natuna yg menelan korban 4 prajurit TNI AD gugur PD tahun 2017 tentu tragedi ini menjadi catatan buruk terhadap produk senjata buatan China dan gagal meluncurnya rudal c705 PD latihan menembak sasaran di KRI Clurit maka dari itu ketika ada perencanaan pembelian alutsista produk China seperti destroyer, kasel pespur,drone dll kelihatanya ada sedikit keragu-raguan selain harga yg relatif lebih murah tentu harus melihat dari sisi kualitas selain efek pembelian tersebut kemungkinan akan berdampak buruk bagi hubungan dengan USA dan sekutunya
Iya, namun bergilir, setelah su35, mirage dan f15.
πLhd pal Yes!
Orang sakit di pilih JD presiden..pintar pintar bodoh rakyat amirika ini
Ah..masa..
Ah..masa..
Bisa jadi seperti itu. Tim teknis kita tentu sdh mengantisipasi dan melakukan intelligence marketing termasuk jeli dgn perjanjian hukumnya.
Lu samain Indonesia THN dl dgn sekarang..Indonesia akan JD iran kedua liat industri pertahanannya sekarang dan je depannya akan semakin maju dan seandainya embargo terjadi semua SDH bisa di minimalisasi..keledai aja gak mau terperosok ke lubang yg sama selalu..perasaan sy gak ada istilah kata pusing pusing di Indonesia kecuali di malassiaπππ€ͺ
Makanya negara pusing pusing gak pernah perang dan pahlawannya buleπ
Orang yg gak pernah memikirkan kemungkinan terburuk dlm hidupnya adalah orang bodoh..seperti pusing pusing iniπ€ͺπ
Siapa jg yg ngomongin perang..takut amat sih di serang..mentang mentang britis kg kolep krisis..π π
Takut amat sih..lagian gak da yg ngomongin perang..tenang bro..Ambalat sudah punya Indonesiaπͺπͺπͺππ€ͺπ€ͺ
Woi..bangun woi..siapa yg mo perang..klu pun mo perang level kita cina ato gak Australiπ BKN negara yg penuh banglaπ€£π€£π€£
Ahli kita di kerahkan utk ngantisipasi hal tersebut..nanti giliran presiden trumpet mencet tombol switch..Lo kok ora isoπ
Sy sngt setuju dgn anda..klu mo cari tampang desain emang cina tp quality preet..!π
Yoi pasti
Yoi, pastilah
Anda atau saya yg bodoh atau kita berdua sama sama bodoh ya?, yg terpikir dari kemungkinan terburuk adalah angkat tangan kibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah atau kabur ke luar negeri atau bunuh diri.
Yoi pasti
Indonesia tidak akan maju bila korupsi kolusi dan nepotisme masih membudaya di kehidupan masyarakat Indonesia bahkan kalo tingkat KKN ini sudah tinggi sekali apalagi dimana mana sudah pada mata duitan melulu baik itu pejabat tinggi pejabat biasa atau rakyat biasa bisa dipastikan kalo Indonesia akan hancur hancuran dan bisa jadi negara Indonesia tinggal sejarah aja. Makanya Indonesia butuh orang orang seperti Dedi Mulyadi sebagai pemimpin negara Indonesia.
Hidup BPK Dedi Mulyadi !!!
Kedatangan BPK Dedi Mulyadi sebagai presiden RI ditunggu, hanya BPK Dedi Mulyadi yg bisa menghapus kebiasaan KKN dalam kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia. Kondisi rakyat Indonesia sekarang sudah parah sudah banyak yang mata duitan sudah banyak yg tidak tau lagi mana duit halal dan mana duit haram.
Apa iya? Anda ini emang bodoh sekali atau tolol kaga ketulungan atau anda ini oon ya? Gampang sekali anda menuduh orang seperti itu, kalo benar itu kaga apa apa tapi kalo salah gimana?
Anda salah, mau lawan RRC?, kalo ditembak dgn rudal jarak jauh dari Beijing ke Jakarta gimana? Itu baru rudal doang, nah kalo Australia, itu harus perang kroyokan karena Australia tidak akan berdiri sendiri pasti dibelakangnya ada USA dan Inggris.
Nah kalo perang dgn Australi beking RI siapa ? Rusia kah ? RRC kah ? Atau Malaysia kah? Atau GAM Aceh kah? atau OPM Papua kah? Atau kubu Fretilen Timor Leste kah?
Karena yang namanya beking itu kaga gratis pasti harus ada balas Budi yg biasanya berujung pada duit duit duit.
Kan waktu Megawati jadi PresidenT RI beliau sudah kasih berita khusus utk perang RI hanya sanggup bertahan 3 hari saja, lwat dari 3 hari sudah tidak ada dukungan BBM sudah tidak ada dana anggaran duit. Jadi jelas ya.
Pencet tombol switch?
Berdasar pengalaman jet tempur Hornet Malaysia di kokpitnya banyak perangkat elektronik digital, nah di salah satu perangkat itu ada pertanyaan minta kode password, selama tidak dimasukin kode password-nya ya ada fungsi di jet tempur Hornet itu yg tidak bisa berfungsi walau jet tempur Hornet ya bisa terbang jauh di udara dan ngebut Pihak pabrik Hornet ya juga tidak mau kasih kode password-nya.
Jadi bukan tombol switch tapi ada perangkat elektronik digital yg butuh kode password-nya dari pihak pabrik pembuat jet tempur tersebut
Saya juga belum tau utk jet tempur baru buatan USA yg di downgrade apa ada perangkat elektronik digital yg butuh kode password. Kira kira begitu beritanya dan ini tidak bisa diantisipasi oleh teknisi manapun karena itu adalah rahasia pabrik kecuali para Hacker yg suka bobol dan nerobos diam diam komputer orang.
Produk militer RRC
Siapa bilang produk alutsista militer Made in China itu jelek? Sebelum berkata jelek sebaiknya lihat dulu secara teliti. China soal perdagangan selalu memproduksi 2 katagori barang yaitu barang original dan barang kW. Termasuk juga produksi alutsista militer Made in China juga sama tinggal para pembeli alutsista militer itu punya duitnya seberapa, kaga mungkin punya duit sedikit dikasih yg original, duit sedikit ya dapat barang kW sedang duit banyak ya dapat original. Barang kW ya kualitas produknya mengecewakan, bila ada alutsista militer buatan China yg mengecewakan itu bisa dipastikan barang kW bukan barang original karena waktu belinya sudah dipastikan duit nya sedikit
Itulah hebatnya China dalam perdagangan terutama perdagangan alutsista militer
Selama tingkat korupsi kolusi dan nepotisme masih tinggi di Indonesia jangan harap banyak kalo Indonesia itu baik baik saja dan kalo tidak hari hati bisa bubar Indonesia ini.
Di Indonesia yg ahli soal perangkat elektronik digital di kokpit jet tempur hanyalah PT Infoglibal tapi kudu di jiplak dulu baru tau, nah dari situ jelas bahwa utk diantisipasi oleh Indionesia itu tidak mungkin karena harus dijiplak dulu dan sebelum dijiplak harus sudah hidup dulu perangkat elektronik ya itu, tidak mudah melakukannya, karena itu menyangkut kerahasiaan teknologi canggih .
Kalo anda bodoh jangan sok tau asal ngomong,, semua negara punya sisi positif dan sisi negatif, Malaysia juga demikian , bagaimana dgn Indonesia? Apa tidak punya sisi negatif dan hanya punya sisi positif ? Asal anda tau aja rakyat Timor Leste mencap Indonesia negara penjajah, tanggapan anda sebagai anak bangsa penjajah bagaimana?
Ada satu pertanyaan yg mengganjal bagaimana kabar akuisisi rudal brahmos bung jagarin kenapa beritanya semakin sepi nunggu ulasan bung jagarin saya kira akan membahas jg ttg rudal brahmos ?
ok, jadi pro cina ..
Eh ada anak kecil lagi, ini kan forum militer buat orang dewasa yg berpikiran dewasa bukan buat anak kecil karena namanya anak kecil kaga bisa paham paham mengikuti analis militer. Udah belajar yang benar ntar kalo udah dewasa baru gabung forum militer ini
Kan udah dibilang oleh BPK H Jagarin Pane bahwa dalam forum ini memperluas sudut pandang walau tidak harus sama sudut pandangnya.
Yang namanya analis militer itu harus ada info pro dan info kontra dan itu pasti , jadi bila ada info kontra tidak boleh marah atau kata katain bila terjadi beda sudut pandang, makanya sebagai orang dewasa harus sering sering belajar memahami sudut pandang yg berbeda, dunia militer itu selalu ada info pro dan info kontra, itu sangat wajar sudah dari sejarah militer pro dan kontra selalu terjadi. Makanya harus jadi orang dewasa yg berpikiran dewasa utk memahami pro dan kontra.
apabila dilihat dari banyaknya tawaran alutista kepada Indonesia ini bisa menjadi salah satu opsi yang cukup menguntungkan dengan berbagai macam skema pembelian tidak lain adalah ..Jepang yg bisa menjadi solusi apalagi belum terjadi transaksipun mereka sudah memberikan bonus berupa kapal opv 80 m dan 2 kapal cepat ...tawaran yg cukup menarik salah satunya fregate Mogami class dengan berbagai alternative pembelian dimana pembangunan fregate tersebut sebagian dikerjakan di jepang dan sebagian di Indonesia tidak menutup kemungkinan kita dapat bekerjasama kapal selam yg tidak kalah canggihnya dengan Scorpene Prancis dari beberapa berita di media tawaran tawaran kepada Indonesia cukup masif dan mulai agresif selain kepentingan eksport alutista kepada Indonesia terlihat ada misi lainnya yaitu
1.membendung pengaruh besar Tiongkok di kawasan
2. kembali eksis di kawasan sebagai produsen senjata ( dengan adanya pelonggaran eksport alutista )
3. sebagai bahan promosi produk produknya dikarnakan jepang baru mulai akan menjual produk senjata yg cukup strtegis kalah jauh dengan tiongkok, korea selatan, India , turkey dll
4. sedang mencari mitra strategis di kawasan khusus dalam mitra alutista
dari beberapa indikator tersebut kita bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan maksimal seperti TOT, persyaratan pembelian yg ringan bahkan mendapatkan hibah seperti fregate/ korvet bekas bahkan mungkin destroyer tentu hal ioni tergantung dari kebijakan Pemerintahan kita bisa menangkap peluang tersebut
Pak Prabowo sedang berjuamg untuk percepatan dalam segala aspek pertahaman.kami bangga segala strategi dalam kerja sama dan tot untuk percepatan indonesia dalam mengakuisisi dan membuat alutsitanya yg moderen dan bersaing dengan negara tetangga...
Lagi gass poll cuman bensinnya kurang apalagi lagi bingung pake Pertamax/ pertalite ato premium ??
Sepakat untuk tidak sepakat adalah kesediaan menerima pendapat dan sudut pandang orang lain. Dengan itu kita akan melihat keluasan horizon berdampingan dengan keluasan hati.ππ
Narasi konstruktif untuk kita semua.
Sekelas AS saja sekarang mulai keteteran atau lebih kasarnya ketakutan oleh kebangkitan militer cina yg katanya kualitas alutsistanya di bawah standar πππ...lebih baik kita tahu diri dan sadar diri bahwa kita belum ada apa2nya kalau di bandingkan dengan kekuatan militer cina.
Untuk bau 35 info nya berapa unit om jagain?
Kapan Rudal Khan datang?
Saran KPD Kemhan RI
Di forum ini sy menyarankan kepada Kemhan RI utk tank medium AMX 13 Canon 105mm sebaiknya digeser posisinya menjadi meriam artileri 105 mm penggerak sendiri. Jumlah unit AMX 13 105mm TNIAD kan masih banyak, kebetulan juga TNIAD masih perlu tambahan meriam artileri 105mm, nah disinilah letaknya menggeser fungsi asli tank AMX 13 105 mm ini menjadi meriam artileri 105mm berpenggerak sendiri sehingga nantinya kebutuhan TNIAD akan meriam artileri 105mm otomatis akan terpenuhi dgn masuknya AMX 13 105mm ini.
Sudah waktunya tank Harimau 105mm Canon otomatis ditambah unitnya minimal nantinya total ada 100unit utk mengganti tugas asli AMX 13 105 mm Canon. Dan disinilah perlunya ada retrofit terhadap AMX 13 105mm Canon supaya kembali fit seperti baru sehingga saat digeser fungsinya menjadi meriam artileri 105mm maka AMX 13 105mm Canon TNIAD menjadi siap bertugas.
Indonesian coast guard
Sy menyarankan kepada pemerintah RI bahwa Indonesian Coast Guard harus didorong maju ke depan sebagai penjaga teritorial wilayah pantai perairan dangkal dan perairan dalam sampai ZEE RI.
Supaya tidak ada tumpang tindih wewenang dan tugas sebaiknya semua badan dan instansi pemerintah yg menangani pantai perairan dangkal dan perairan laut dalam sebaiknya dilebur ke dalam satu badan atau instansi baru yang bernama Indonesian Coast Guard yg langsung bertanggung jawab kepada Menteri Dalam Negeri .
Jadi instansi atau badan seperti Bakamla RI lalu PolAir lalu KPLP lalu Basarnas lalu Imigrasi lalu Bea Cukai harus dilebur menjadi satu atap yaitu Indonesian Coast Guard yg khusus menjaga keamanan wilayah pantai perairan dangkal perairan laut dalam sampai ZEE RI supaya lebih mantap dan efisien di bidang anggaran dan penanganan masalahnya. Di dalam kapal Indonesian Coast Guard sudah ada petugas dari Bakamla RI + petugas dari Polisi Air + petugas dari BASARNAS + petugas dari KPLP + petugas dari Imigrasi + petugas dari Bea Cukai misalnya. Kalau ada bencana alam ya Indonesian Coast Guard yg turun tangan bergerak ke lokasi dan memberi rescue. Di Indonesian Coast Guard harus ada kapal + helikopter + pesawat terbang sayap tetap. Setiap kapal Indonesian Coast Guard sudah harus dilengkapi helikopter SAR.
Ke depan nantinya awak kapal + awal helikopter + awak pesawat terbang sayap tetap artinya Wak inti di dalam Indonesian Coast Guard akan diisi oleh para lulusan Komponen Cadangan.
Kapal LPD semarang class + LST Bituni class sangat cocok utk menjadi Kapal besar Indonesian Coast Guard menemani kapal Tuan Datu class Indonesian Coast Guard .
Dengan begini alokasi anggaran operasional menjadi efisien dan tidak ada tumpang tindih tugas wewenang dan tanggung jawab.
Semoga terwujud.
Ama perkembangan pengadaan rudal Brahmos.....dan apa kita msh memiliki Yakhont ?
Pelajaran MEF
Di jaman awal presiden BPK SBY mulai dicanangkan MEF beberapa tahap yaitu MEF 1 lalu MEF 2:dan terakhir MEF 3. Sebetulnya dibentuknya MEF ini adalah utk meremajakan alutsista TNI yg berusia tua yg sudah waktunya diremajakan dan tidak bisa ditunda tunda lagi. Pengadaan baru maupun bekas di program tiap MEF itu ada yg berhasil ada pula yg tidak berhasil. Yang tidak berhasil itu adalah soal pengadaan Fregat baru pengganti fregat Van Speihk class TNI-AL lalu penggadaian korvet baru pengganti Parchim class lalu pengadaan kapal selam konvensional pengganti Cakra class lalu pengadaan jet tempur baru pengganti F15 Tiger TNIAU lalu pengadaan rudal baru khusus utk TNI-AL beserta rudal rudal utk TNIAU. Amat disayangkan bisa tidak berhasil. Akibatnya bisa dilihat sekarang bahwa RI terseok seok soal memenuhi kebutuhan alutsista yg tidak berhasil itu. Padahal saat MEF itu dijalankan yg dicari adalah alutsista baru maupun bekas yg murah harganya tapi masih bisa mengikuti kemajuan teknologi militer yg berkembang pesat. Kalo diurut kenapa ada yg tidak berhasil? Jawabannya adalah pertemuan atau meeting yg membuang buang waktu alias mengulur waktu hanya gara gara masalah ToT dan TKDN. Entah apa yg dipikirkan oleh Kemhan RI waktu itu. Akibatnya sekarang dirasakan dimana masih banyak alutsista TNI usia tua yg terganjal peremajaan karena ternyata sekarang alutsista militer yg dibeli itu harganya mahal mahal. Kalo beli alutsista militer yg mahal mahal kelas atas , maka bisa dipastikan banyak alutsista TNI usia tua terganjal peremajaan karena banyak yg tidak dapat alokasi dana PLN.
Menurut pusing pusing sebaiknya semua program pengadaan alutsista militer di jaman MEF tetap diteruskan semua kecuali changbogo class yg memang bermasalah dari barunya, khusus kapal selam aja yg diganti produk lain yg harganya jangan terlalu mahal. Sudah dari sejarahnya kalo anggaran militer TNI itu terbatas sehingga butuh kejelian utk memilih + membeli alutsista militer buat meremajakan alutsista TNI yg usia tua. Kejelian itu adalah tetap fokus pada peremajaan alutsista TNI yg harus diganti baru saja dan jangan melebar kemana mana karena nantinya akan menguras dana anggaran PLN. Apalagi belinya yg mahal mahal kelas atas, takutnya banyak alutsista tua yg kaga kebagian utk diremajakan/diganti baru.
Ada yg mempunyai info perkembangan hibah korvet kelas Pohang ? Kok blom Dateng aja ni
Di forum ini ada yg menanyakan soal rudal Brahmos dan yakhont. Utk rudal Brahmos baru sampai pade Mou dan belum dapat lampu hijau dari Menkeu RI sehingga belum ada alokasi anggarannya dari dana PLN.
Utk rudal yakhont stoknya udah menipis banget karena RI belinya cuma beberapa unit saja dan hanya diinstal pada KRI OSW Van Speijk class TNIAL. Untung belinya cuma beberapa unit karena ternyata RI beli rudal yakhont dari Rusia yg versi di downgrade sehingga TNI-AL tidak puas. Demikian pula nantinya rudal Brahmos India bila jadi dibeli belum tau apakah juga dapat yg versi didowngrade.
Pak bos klu comen to the poin ajja jangan menuhin tempat jadi nya malah malas baca deh......
Lagi didandani dulu di korsel.
Biar cakep full asosoris .....mudah mudahan di upgrade persenjataannya...π
Semenjak ada pusing-pusing komen diforum ini, malas sudah saya buka forum analisis militer bung jagarin. Disuruh bikin forum sendiri ndak mau (krena ndak bakal laku alias ndak ada yg buka), tapi klo komen merasa benar sendiri.
Sok tau anda, lebih baik anda banyak banyak belajar jadi orang dewasa yg menerima perbedaan pendapat dan sudut pandang, jangan jadi orang dewasa sempit pandangan , jadilah orang seperti Dedi Mulyadi gubernur Jawa Barat, hidup Dedi Mulyadi the candidats for next president RI
SU 35 Rusia
Wilayah RI dikepung oleh negara negara persemakmuran dan AUKUS sehingga keamanan wilayah RI jadi tanda tanya yaitu amankah ? Hal ini karena RI adalah negara non blok yg menyulitkan pihak sekutu USA apakah RI pro sekutu USA atau tidak apalagi di bidang ekonomi sepertinya RI lebih condong ke RRC dan ini terbukti banyak produk barang RRC diperdagangkan di RI.
Di forum ini sy pusing pusing menyarankan kepada pemerintah RI terutama utk menjaga wilayah udara RI bagian timur sebaiknya dijaga oleh jet tempur SU 35 Rusia saja sedangkan wilayah udara RI bagian barat dan tengah dijaga oleh jet tempur produk barat alias eropa saja. Utk itu sebaiknya RI beli saja 11unit SU 35 Rusia seharga USD 1,1 milyar seperti perjanjian pembelian tempo hari tidak usah pake imbal dagang tetapi beli cash dgn ToT pemeliharaan dan perawatan alias MRO saja. Kalo RI masih mau menyisakan anggaran PLN buat SU 35 Rusia ini sebaiknya beli saja SU 35 sebanyak 16 unit. Ini demi menjaga wilayah udara RI bagian timur saja dan bila ini terealisasi, maka SU 27 dan SU 30 TNIAU diupgrade alias dikembalikan kondisi tempur ya mendekati kondisi seperti baru lagi sehingga nantinya akan ada 32 unit jet tempur Rusia yg akan menjaga wilayah udara RI bagian timur yaitu 16 unit gabungan SU 27 dan SU 30 TNIAU + 16 unit SU 35 baru TNIAU.
Mohon perhatian dari pemerintah RI dan semoga terwujud.
πππ
Tak da angin tak de hujan bilang Malassia ketangkepkan lu maling dr malon
Tidak ada istilah pusing pusing di Indonesia pulang kamu ke Malon!sok mo ngerecok komen di Indonesia negarA sendiri amburadul
Pusing pusing buat artikel sendiri berani, jgn komen tempat lain yg sok tau dan hebat , maluin toh, bikin org mls baca komen loe
Yaaaaa, komen barusan di atas tadi itu komen orang dewasa atau anak kecil ya? Buka mata buka pikiran, jaman udah berubah, ada pro ada kontra, udah muncul orang orang yg mulai kontra alias sepak terjangnya dan omongan serta pikirannya beda dgn sebelumnya yang selalu pro, udah muncul orang orang seperti Bapak Aing yaitu BPK Dedi Mulyadi.
Kalo kaga mau menerima perbedaan ya jangan tinggal di RI, alangkah baiknya anda anda di forum ini yg tidak bisa menerima perbedaan sudut pandang lebih baik tinggal di Malaysia aja karena di sana tempat kumpulnya orang orang yg tidak mau terima perbedaan, sudah jelas?, kan semboyan RI itu Bhineka Tunggal Eka tertulis jelas di lambang burung Garuda, Hidup perbedaan Hidup Kang Dedi Mulyadi dan Hidup BPK H Jagarin Pane.
Hebat kan bikin puyeng orang komentar pusing pusing, ya itulah namanya pusing pusing yang akan selalu berkomentar berbeda dan yg pasti akan buat orang pusing 7 keliling, gitu aja kok repot repot marah, kalo kaga suka baca ya jangan dibaca wahai anak kecil, forum BPK H Jagarin Pane ini khusus buat pikiran orang dewasa yg bisa menerima perbedaan walau tidak suka perbedaan.
Kata Alm. Gus Dur " kalo tidak suka baca komentar orang ya jangan dibaca komentar orang itu, gitu aja kok repot repot amet ".
Sampean ini komenya kebanyakan bikin artikel sendiri bukanya menanggapi artikel bung jagarin ...jadi ya malah menuhin tempat
Yang koment kek gitu panjang ke ular sawah gitu , suruh bikin artikel aja , jata gua Ampe perih banget ini ,mana ngantuk lagi
BPK H Jagarin Pane bilang pusing pusing memperluas sudut pandang di forum ini walau tidak sama sudut pandang serta sepakat utk tidak sepakat adalah kesediaan utk menerima pendapat orang lain dan sudut pandang orang lain. Kan sudah dijelaskan oleh BPK H Jagarin Pane, kenapa kok pada sinis komen pusing pusing termasuk numpang nulis artikel juga tidak apa apa selama itu adalah info sesuai kenyataan yg terjadi bukan memberi angin surga, gitu aja kok repot repot kata Alm. Gus Dur.
Di forum BPK H Jagarin Pane ini memang harus di isi dgn. Komen yg pro maupun yang kontra semata mata utk memperluas sudut pandang berpikir soal mencari solusi dan memberi info atau memberi saran yg terbaik walau tidak sesuai dgn keinginan para pembaca forum ini tapi siapa tau diterima oleh bapak bapak TNI yg kebetulan membaca komen di forum ini, pada paham nggak para pembaca di forum ini?
Para komen komen yg anti pusing pusing seharusnya malu karena yg punya forum ini yaitu Bpk H Jagarin Pane mau menerima komen dari sudut pandang yg berbeda, mari kita semua pembaca setia di forum ini berpikir seperti BPK H Jagarin Pane.
Pusing pusing sdh putus urat malu loe πππππππ€£π€£π€£π€£, parah loe πππππ
Hey, sadar sadar ini forum punya BPK H Jagarin Pane khusus buat analisis orang dewasa yg bisa menerima perbedaan walau tidak suka perbedaan, jadi anak anak dilarang ikut komen di forum ini kecuali ank anak yg berpikiran dewasa bukan orang dewasa berpikiran anak anak.
Yang tidak bisa menerima beda pendapat mending pindah aja ke Malaysia atau ke KKB Papua karena di sanalah tempat berkumpulnya orang orang yang tidak bisa terima beda pendapat, ok?
memperbanyak korvet kelas bung hatta sebagai pengganti parchim class
Untuk memenuhi secara kuantitas alutista dan MEF( Minimum Essential Force ) dari banyaknya tawaran tawaran kepada Indonesia dengan berbagai strategi dan skema pembelian dari berbagai negara diantaranya USA, Prancis, turky, Tiongkok, Rusia dll ada alternatif pembelian alutista yang cukup menarik dan bisa dipertimbangkan yaitu Swedia dengan SAAB nya kita cukup akrab dengan produknya seperti meriam Bofors yang dipasang di beberapa KRI dengan berbagai varian produk, produk lainnya pun cukup menarik diantaranya JAS Gripen 39 pesawat gen 4,5 multi peran ( biaya pembelian ,oprasional dan pemeliharaan lebih murah dibandingkan pesawat gen 4,5 lainnya ) korvet visby class ( yg cocok dgn kondisi geografis Indonesia dengan hanya panjang 72 M tetapi full combat) ,kendaraan cv 90 kelebihan produk Swedia diantaranya
1. battle proven
2. harganya relatif lebih murah,
3. bisa full TOT
4. sedang mencari market
5.mempunyai sejarah panjang sehingga sudah teruji dari sisi kualitasnya
6. teknologi ter update
memang ada beberapa kekurangan dari produk Swedia seperti
1. beberapa komponen vital produknya masih impor dari Negara lain
2. rawan embargo
3. beberapa produknya belum dalam skala besar ( dipergunakan banyak negra )
4. ketersediaan spare parts (kecuali full TOT)
sebetulnya di Indonesia sudah ada galangan kapal swasta Nasional yg mempunyai kedekatan dengan Swedia dan SAABnya yaitu pt lundin industry bahkan KRI golokpun dan tank boat antasena terinspirasi dari produk SAAB swedia
Salah satu produk pabrikan SAAB Swedia yang cukup menonjol adalah sistem radar AEW&C Global eye yg bisa menjadi solusi kebutuhan TNI dan sudah dipergunakan beberapa negara ....tapi itu semua tergantung Kemenhan dan TNI sebagai user yg lebih mengetahui kebutuhan, skala prioritas,bujet, selera dll
Setelah launching..opv 90 dan pemberian nama ...KRI Lukas Rumkorem 392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah 391 beritanya kok menghilang apa ceremonial doank trus naik darat lagi ? Kalah dengan KRI Bung Hatta 370 yg udah patroli dan ikut pameran ke Singapura
Bung Jagarin, Rafale rontok di kasmir
opv 90 sedang sea trial yang pameran di singapura kri Bung Karno
Iya, belum ada konfirmasi dari India.
konflik Pakistan vs India memanas dan jadi uji coba alutsista canggih ngeri nih apalagi ke 2 negara mempunyai peralatan tempur baik dari blok barat , Rusia dan Tiongkok
Trims info dan ralatnya π
Jamming Elektronik
Sistem ini adalah pengacau jalur frekwensi di udara dgn memancarkan sinyal pengganggu alias sinyal virus terus menerus dalam jangkauan 0-500km kalo tidak salah. Akibatnya apabila ada jet tempur dalam jangkauan tersebut, maka dipastikan semua perangkat avionik jet tempur akan hang alias hidup tapi tidak bisa dipake sehingga jet tempur tersebut tinggal menunggu skill pilotnya mau meneruskan perang hanya menggunakan senjata Canon otomatis 12,5mm saja atau putar balik karena rudal tidak bisa difungsikan alias di on kan.
Perangkat jamming elektronik ini termasuk mahal harganya sehingga jet tempur baru kosongan tidak ada perangkat ini. Perangkat ini digantung di luar bagian bawah bodi jet tempur bukan di sayap . Selain itu ada perangkat jamming elektronik yg berbasis di darat bukan di luar bodi jet tempur, biasanya berupa perangkat radar atau jaring jaring laba laba besar yg membentang antar 0-500m.
Semua type jet tempur baru termasuk Rafale KF21 F15 EX maupun F35 tidak bisa bebas dari jamming elektronik karena memang amat mahal harga sebuah perangkat anti jamming sehingga mustahil diinstall di avionik jet tempur. Komunikasi di jet tempur termasuk perangkat radar AESA + perangkat Combat Management Tempur semuanya bekerja di jalur frekwensi di udara. Nah jalur frekwensi di udara ini yg diganggu atau dibuat kacau balau oleh perangkat jamming elektronik. Ada satu hal yg bisa menghindari diri dari jamming elektronik yaitu pilot tempur harus mematikan semua perangkat elektronik digital jet tempurnya sehingga pilot bisa terbang menuju lokasi musuh tanpa radar tanda komunikasi dan tanpa rudal rudal, persis seperti pilot tempur era PD 2 cuma masalahnya sekarang ini para pilot jet tempur tidak pernah dilatih terbang seperti pilot era PD 2 sehingga bila ada yg mati atau mal function di perangkat elektroniknya si pilot langsung balik ke kandangnya atau mendarat di landasan udara terdekat.
Stop sementara beli jet tempur baru
Ada pelajaran menarik di konflik India vs Pakistan yaitu perangkat jamming elektronik + radar AESA berbasis darat + rudal pertahanan udara. Ketiga alat ini mampu merontokkan jet tempur India dan beberapa jet tempur India harus balik kandang karena radar dan semua perangkat avioniknya kaga bisa bekerja. RI harus melihat ini, makanya RI harus punya perangkat jamming elektronik + radar AESA berbasis darat yg jangkauannya bisa sampai 500- 1000 km + rudal rudal pertahanan udara dalam jumlah yg banyak
" the Man behind the Gun "
Minimnya jam terbang, kurangnya latihan tempur dan skill pilot-pilot Prindapan di dalam kokpit Raffale juga jadi issue... ibarat kata biasa pake Bajaj tiba2 disuruh bawa Ferarri.. nyungsep dah..
Berlatih...Berlatih...Berlatih.....dan Bertempur... Bravo TNI
Swa bhuwana paksa
bagaimana sih, gegara konflik Pakistan - India kok saranin stop beli jet tempur baru ... aneh .. pesawat tempur tetap harus dibeli, baik lama maupun yang baru
Bagaimana jet tempur yg semua avioniknya sudah serba digital utk bisa menghindar dari di jamming elektronik? Jawabannya adalah semua avionik di jet tempurnya di offkan cuma bahayanya adalah mesin jet tempur bisa tiba tiba mati karena semua dikontrol oleh komputer bagi yg sudah serba digital avionik tanpa bawa anti jamming pod. Kalo bawa anti jamming pod akan terjadi perang elektronik di udara yaitu adu kecanggihan teknologi bagi yg bawa jamming pod vs yg bawa anti jamming pod, tinggal nunggu yg kalah siapa. Dalam keadaan kacau karena sudah dijamming lawan, maka disinilah dibutuhkan skill dari si pilot jet tempur karena si pilot dibutuhkan utk bisa membawa jet tempurnya tanpa radar tanpa komunikasi dan tanpa perangkat elektronik di avionik, bisa nggak si pilotnya terbang seperti era PD 2? Lalu dalam kekacauan tersebut tiba tiba musuh meluncurkan rudal jarak jauh fire and forget bisa nggak si pilotnya kabur menghindar dari kejaran rudal musuh hanya mengandalkan mata si pilotnya saja? Dalam posisi di jamming hanya rudal fire and forget saja yg bisa dioperasikan karena rudal ini tidak membutuhkan sinyal radio atau frekwensi dan hanya mengandalkan pencarian sinyal panas yg dihasilkan mesin jet tempur.
Satu satunya jet tempur yg bisa lolos dari di jamming elektronik adalah jet tempur yg masih analog semua avioniknya tanpa ada yg digital berikut radarnya juga masih analog.
Jet tempur inilah yg bisa digunakan saat terjadi jamming elektronik di udara. Dan tentunya jet tempur ini sudah pada pensiun semuanya karena sudah tua era th60-80an. Di jet tempur yg serba analog ini yg dibutuhkan adalah skill tempur dari pilotnya persis seperti pilot tempur era PD 2
Makanya utk jet tempur modern yg sudah generasi 4 lalu 4,5 lalu 5 dsb semua avionik sudah serba digital alias sudah serba komputerais. Nah yg serba komputerais inilah yg menjadi kelemahan dari jet tempur modern teknologi canggih bila di jamming oleh musuh dan rata rata si pilot jet tempur modern dan canggih ini skill tempurnya kurang bisa diandalkan karena mereka percaya pada rudal rudal yg mereka bawa terutama rudal canggih smart rudal presisi.
Apakah anda kaga membaca berita bahwa 3jet tempur baru Rafale India + 1 SU 30 India + 1 MIG 29 India berhasil di jamming elektronik lalu ditembakkan rudal udara ke udara Made in China jarak jauh fire and forget.
Sudah berapa duit India membuang duit gara gara jet tempur baru Rafale jatuh?
RI tidak punya rudal jarak jauh utk peperangan udara yg bisa ditembakkan dari jet tempur.
@pusing_pusing, komen anda banyak yang bagus-bagus dan juga cukup informatif, knp anda tidak buat blog sendiri...???
Hanya utk berbagi ilmu dunia militer di forum ini, yang tidak tahu jadi tahu dan mengerti, itu aja harapan saya.
Pelajaran bagi TNIAU soal konflik India vs Pakistan adalah soal jamming elektronik dan rudal udara ke udara jarak jauh type fire and forget, sehebat apapun jet tempur baru kalo udah di jamming akan berantakan juga + ditembak rudal jarak jauh type fire and forget aja sudah buat jet tempur mutahir generasi terbaru akhirnya jadi besi tua. Juga di perang Ukraina vs Rusia jet tempur mutahir pun akan berantakan bila di rudal oleh rudal panggul pasukan infantri di darat.
Jadi kunci keunggulan di udara ternyata bukan jet tempur baru yg mutakhir tapi jamming + rudal jarak jauh fire and forget + rudal panggul pasukan infantri di darat.
Itulah pelajaran paling berharganya.
Lagi pula ilmu dunia militer saya tidak sebagus dan setinggi ilmunya BPK H Jagarin Pane sehingga tidak pantas membuat blok sendiri. Saya hanya pengamat dunia militer kelas ecek ecek.
Bingung memilih rudal ?
Rudal ada 3 jenis yaitu rudal jarak pendek lalu rudal jarak menengah lalu rudal jarak jauh. Lalu type rudal ada 2 type yaitu rudal fire and forget lalu rudal pindah alias rudal berpandu. Yang paling mahal adalah rudal pintar karena rudal bisa diset utk mencari target sendiri dari data data yg dimasukkan ke komputer mini yg ada di rudal pintar tersebut.
RI sebaiknya harus segera beli rudal jarak jauh fire and forget saja baik itu rudal utk jet tempur maupun rudal utk kapal perang. Cuma semua jenis dan type rudal itu ada masa kadaluarsanya dan setelah itu rudal harus dibongkar diganti spare part yg sudah kadaluarsa lalu di kalibrasi lalu diuji tembak bila masih mau mempertahankannya utk di pake lagi. Dan ini butuh dana yg tidak sedikit. Seperti rudal jarak pendek TNIAD yg bernama Rapier, rudal ini jenis rudal pendek dgn type fire and forget, karena umurnya sudah di atas 20 th maka butuh penggantian spare part yg sudah kadaluarsa walau hanya disimpan di gudang. Ternyata biaya utk penyegaran kembali rudal Rapier TNIAD yg semua sudah masuk masa kadaluarsa biayanya tidak ada sehingga terpaksa rudal Rapier TNIAD dipensiunkan. Padahal bila disediakan anggaran utk memulihkan kembali seperti baru lagi, maka rudal Rapier TNIAD masih bisa dipake lagi sebagai pertahanan udara jarak pendek.
Rhan 450 bagaimana kabarnya?
Rhan 450 masih dalam tahap eksperimen dan uji coba terus karena baru menjangkau jarak 100km dan itu belum ideal, keinginan TNI adalah jarak jangkaunya minimal 200km. Type Rhan 450 ini adalah rudal fire and forget
Jet Rafale kalah dgn J10 China ?
Awal konflik India vs Pakistan ternyata 3 jet tempur Rafale India jatuh di rudal jarak jauh fire and forget J10 Pakistan. Apakah benar jet Rafale kalah dgn J10 China ?
Jawabannya adalah tidak kalah karena berdasar data pabrik jet Rafale jauh lebih unggul dari jet J 10 China. Yang jadi masalah di lapangan adalah keteledoran AU India saat memberangkatkan jet Rafalenya. Keteledorannya adalah menganggap remeh AU Pakistan karena AU India menganggap dirinya lebih hebat soal teknologi militer dibanding AU Pakistan. Sebetulnya sebelum memberangkatkan jet Rafale AU India harus dulu koordinasi dgn radar militer yg paling dekat dgn perbatasan Pakistan karena radar militer itu bisa mendeteksi jet tempur yg ada di udara Pakistan. Ditambah saat sudah terbang di udara jet Rafale India juga tidak ada koordinasi dgn radar militer tersebut gara gara terlalu percaya diri akan kecanggihan teknologi Rafale. Bila ada koordinasi dgn radar militer sebetulnya bisa diketahui bahwa di udara Pakistan ada pesawat AWACS dan J10 Pakistan yg sedang terbang . Parahnya lagi J10 Pakistan bawa jammer Pod dan rudal jarak jauh fire and forget sedang Rafale India satupun tidak ada yg membawanya. Itulah biangkeladi jatuhnya Rafale India hanya gara gara kaga ada koordinasi dgn radar militer berbasis darat + kesombongan AU India yg anggap remeh kekuatan AU Pakistan.
Bila J10 Pakistan tidak bawa jammer Pod dan hanya bawa rudal jarak pendek besar kemungkinan Rafale India yg menang dgn menjatuhkan J 10 Pakistan dgn rudal jarak pendek saat dog fight di udara
Bung jag kok ...USA seolah2x mendiamkan konflik India /Pakistan tidak seperti biasanya .....?
Pesawat AWACS
Pesawat ini adalah menara kontrol udara yg berbasis pesawat terbang sipil bukan berbasis darat. Fungsi utamanya persis seperti menara kontrol di bandara Soekarno Hatta cuma ditambahkan fitur tugas militer yaitu bisa membimbing peluru kendali pintar menuju target via pilot jet tempur yg membawa rudal tersebut. Biasanya negara yg punya pesawat AWACS ini punya kemampuan invasi atau agresor seperti USA NATO Rusia serta RRC karena biasanya terbang di luar negara pemilik pesawat AWACS. Bila pesawat ini diterbangkan sepanjang wilayah perbatasan, maka bisa mendeteksi pesawat apa saja yg sedang terbang di udara negara tetangga bahkan bisa melihat pesawat pesawat yg mau terbang di landasan udara negara tetangga yg lokasinya dekat perbatasan, helikopter negara tetangga yg mau terbang maupun yg sedang terbang bisa dipantau juga. Rudal yg sedang standby di dekat perbatasan pun bisa dipantau juga, apalagi diluncurkan ke udara bisa ditebak arah tujuan rudal itu. Itulah kehebatan pesawat AWACS. Cuma pesawat ini bila terbang nonstop boros BBM sedang radar militer yg berbasis darat yg diletakkan di dekat perbatasan negara irit BBM. Biasanya radar militer berbasis darat maupun pesawat AWACS jaman sekarang sudah dilengkapi perangkat elektronik utk jamming maupun anti jamming.
Dalam konflik India vs Pakistan radar militer berbasis darat maupun pesawat AWACS India dipertanyakan keefektifan fungsi dan tugasnya karena India juga sudah punya keduanya tapi kenapa ada jet tempur AU India bisa jatuh ditembak rudal apalagi 3 unit jet Rafale AU India yang masih baru dan canggih bisa jatuh tertembak rudal.
Jangkauan Rudal Pakistan PL 15 menggunakan versi original jarak tembak 300Km
Jangkauan Rudal Meteor Refale 200Km
Jadi jelas ada gap jarak yang menguntungkan bagi Pakistan.
Cara pilot jet tempur utk menghindar dari kejaran rudal udara ke udara jarak jauh type fire and forget adalah dgn melakukan tindakan olah gerak akrobatik di udara yaitu saat rudal sudah dekat maka si pilot jet tempur harus berani berbelok tajam ke kanan atau ke kiri atau menanjak tiba tiba karena gerakan ini membuat rudal jarak jauh fire and forget kehilangan jejak panas mesin . Sebabnya adalah rudal jarak jauh fire and forget tidak bisa membelok tajam secara tiba tiba kecuali rudal type smart berpandu. Hanya rudal smart inilah yg bisa berbelok tajam mengikuti jet tempur yg dikejarnya.
Banyak pilot jet tempur tidak berani melakukan gerakan akrobatik di udara karena tidak berani melakukannya. Sebabnya karena gerakan akrobatik itu bisa membuat mesin tiba tiba kehilangan kendali atau mati mendadak sehingga akhirnya jatuh juga. Satu hal yg harus dipahami si pilot sebelum melakukan gerak akrobatik di udara saat di kejar rudal adalah harus memastikan bahwa jet tempur yg dibawanya harus dalam kondisi prima sehat serta melihat BBM cukup atau kurang karena gerak akrobatik bagi jet tempur akan membuat boros BBM sehingga kalo tidak cukup BBMnya maka akan kehabisan BBM saat melakukannya.
Ujung ujungnya mati mesin dan jatuh juga akhirnya.
Pentingnya TNI AU memiliki pesawat AWACS minimal 2
Pus pus kamu itu cuma teori blm pernah lihat atau tahu jeroannya pesawat tempur....jadi jgn berlagak sok teu ....hadeh!...cuma pengamat abal-abal
Sy memang pengamat ecek ecek, sy memang bukan pilot jet tempur, tapi sy pernah baca soal yg sy tulis soal avionik yg serba digital lalu soal jamming dan anti jamming itu dari Indomiliter dan lancer defence tahun 2010 kalo nggak salah ingat .Dan waktu itu RRC belum sehebat sekarang. Namanya juga berbagi ilmu, tapi kali ada yg tidak terima comment sy juga kaga apa apa asal jangan pake kalimat kasar, di forum BPK H Jagarin Pane ini khusus buat pemikir analis militer orang dewasa yg mau menerima perbedaan pendapat.
Kalo nggak salah tahun 2009 atau 2010 Hp blackberry Gemini track ball muncul + mulai muncul Hp Nexian layar sentuh tapi belum Android juga mulai muncul, di kedua Hp inilah sy mulai membuka di google news berita soal dunia militer seperti Jejak Tapak Milimeter lalu Indomiliter Garuda militer lalu lancer defence dll, disitulah mulai ada berita soal jet tempur avionik digital soal menggendong jammer pod lalu ada juga soal anti jammer pod lalu ada juga berita soal menghindar kejaran rudal fire and forget.
Untuk rudal PL 15 kecepatan nya sudah masuk golongan hypersonic diatas rudal meteor masih termasuk golongan kecepatan supersonic, jika sudah terkunci rudal PL 15 tersebut sangat sulit pesawat generasi 4,5 seperti Refale untuk menghindar.
Sekali lagi keunggulan peperangan modern terdiri dari (Private Satelit , Pesawat AWACS, Pesawat Tempur Generasi 4,5 or 5 bersama Wingman Drone & Radar Ground Control.
Yg jadi pertanyaan kita membeli rafale kan salah satu tujuannya untuk menjaga langit natuna dari kejahilan tiongkok sedangkan tiongkok dah punya pesawat siluman + rudal canggihnya itu, sedangkan baru ngelawan J10 nya saja sudah KO.
Jadi tambah sadar bahwa alutsista kita itu belum ada apa2nya kalau di bandingkan ama tiongkok,...tiongkok dengan seabreg alutsista canggihnya itu hampir semuanya buatan dalam negri sedangkan alutsista kita yg belum seberapa itu kebanyakan masih impor.
Iya kemungkinan besar akan bernasib sama dengan Refale india, tapi masih ada kesempatan jika Indonesia memiliki satelite militer sendiri tidak menyewa dan Indonesia segera membeli pesawat awacs , dan tentunya aset di laut Fregat dan KS saling terhubung secara real time dengan Refale, awacs, satelite dan Radar GCI, sehingga pergerakan kita terstruktur satu komando, dan jangan lupa aset Jamer kita harus memiliki daya rusak yang kuat untuk menetralisir pelacakan radar lawan.
Ada kemungkinan begitu, tapi sy coba analisa kekuatan militer Indonesia berbanding Tiongkok, dari prosentasi 12% : 100%
Tapi semuanya bisa berbanding sama ketika :
1 Indonesia Memiliki Satelite Militer sendiri dan AWACS
2. Indonesia Memiliki Rudal Jelajahi ( daya ledak konvensional & Nuklir ) dengan jarak tembak 15.000 KM
3. Memiliki Armada Kapal Induk
Sejarah sudah membuktikan Tiongkok dulu bisa menguasai Nusantara lewat armada nya menghancurkan armada singosari tapi itupun karena dibantu oleh penghianatan dari dalam Singosari sendiri, namun setelah tujuan pemberontak untuk melemahkan Singosari berhasil melalui tangan armada Tiongkok lalu kita saat itu pendiri Majapahit mampu menghancurkan hampir 98% armada Tiongkok sehingga armada yg bisa kembali ke Tiongkok hanya sebagian kecil untuk menyampaikan pesan bahwa Nusantara Sulit di taklukan.
Itu Sesuatu yg mustahil kita dapatkan dalam waktu dekat ini, perlu beberapa dekade untuk kesana, membuat roket saja perlu waktu puluhan tahun apalagi rudal jelajah terlebih kapal induk, tapi di saat itu ntah senjata apalagi yg di buat cina di masa depan
Iran sudah punya rudal fatih 360, pakistan sudah punya fateh 2 buatan sendiri sedangkan kita masih berkutat di uji coba roket dari zaman presiden SBY jokowi sampai sekarang, jadi itulah kenyataannya...negara kita bukan ditakdirkan untuk menjadi produsen alutsista kelas wahid tapi menjadi negara konsumen kelas wahid, apa2nya pingin impor.πππ
Padahal Pertahanan Negara bidang keamanan dari serangan musuh diluar negara kita itu sangat penting...
Tapi memang sampai hari ini orientasi negara kita masih mengatasnamakan kesejahteraan rakyat...sungguh jauh dari kenyataan..
Mudah mudah tidak terulang kembali kita dijajah oleh bangsa lain sd 3,5 abad..
,ππ₯Ή
Bagaimana RI mau maju ?
Ini adalah sebuah pertanyaan yg sederhana tapi sulit dijawab apalagi diwujudkan. Kenapa ini bisa terjadi ? Jawabannya adalah karena makin banyak orang orang Indonesia yg w bekerja di pemerintah TNI dan POLRU ingin cepat kaya seperti kayanya dgn memanfaatkan jabatan dan kedudukannya segala cara dilakukan ya yg halal jadi haram yg haram jadi halal alias sumber rejeki, makanya setiap proyek yg ada di RI itu selalu terjerat dgn yg namanya uang komisi uang preman uang setoran uang pelicin. Termasuk proyek pembelian alutsista baru utk TNI juga demikian yaitu selalu dibayang bayangi dgn uang setoran uang komisi uang jatah uang siluman.
Makanya apa yg bisa diharapkan bila sudah demikian yg terjadi di setiap proyek, apalagi sekarang ormas susah berani minta jatah.
Kalo ini dibiarkan terus terjadi Indonesia tidak akan maju maju tapi bisa jadi Indonesia hancur berantakan. Apa yg terjadi di RI juga terjadi di India karena sudah jadi rahasia umum kalo di India hampir semua pejabat pemerintah + Polisi India + Indian Army itu suka korupsi kolusi dan nepotisme. Jadi kalo terjadi keadaan darurat negara seperti konflik India vs Pakistan ya tentu India akan kelabakan karena semua lini proyek pemerintah di korupsi sehingga mental ASN mental Polisi dan Tentara India tidak siap utk perang karena siapnya hanya utk korupsi. Lalu pertanyaannya bagaimana dgn Indonesia yg tingkat korupsi juga tinggi sehingga menurut laporan PBB RI masuk dlm 5 - 10 kelompok negara yg tingkat korupsi nya tinggi ?
Siapa tau bisa direka ulang duel jet tempur Rafale AU India vs jet J10 AU Pakistan dgn meminta duel ulang kedua jet tempur itu tapi dgn syarat tidak membawa jammer pod tidak membawa anti jammer pod serta tidak ada ikut campur pesawat AWACS di udara. Jadi murni dual jet tempur dan ini baru bisa diketahui siapa yg paling hebat.
Yuks ramaikan diskusi ini...Perang Palestina n India telah membuka mata kita bahwa pesawat China tidak bs di anggap remeh...smg kita bs membeli Destroyer dr China dan pesawat J20 stealth dr China...harga murah tp bukan murahan terbukti Rafale n Sukhoi rontok dibuatnya...bravo TNI
Iya betul saat nya kita berani membuka persepsi positif terkait teknologi China, penawaran Paket Destroyer & KS baiknya segera di ambil, dan aplikasikan kerjasama nyata dengan China untuk latihan gabungan militer seperti garuda Shield,
Harga 1 unit F16 = 3 unit J 10..ini bener bener persaingan yg fear..selama ini kita buta harga teknologi, tapi China membuka kenyataan nya untuk menjadi lebih realistis..
Berikut urutan Negara yang paling potensial yang akan menyerang Indonesia kedepan :
1. Australia
2. Papua Nugini
3 Singapore
4. Malaysia
5. Philipine
6. Vietnam
7.Taiwan
8. China
9. Inggris
10. USA
Jadi buat Indonesia China masih jauh untuk menjadi musuh paling potensial.
Hindari beli alutsista militer RRC
Bagi RI kalo bisa menghindari membeli produk produk alutsista militer Made in China. Ada 2 masalah utama yg sedang terjadi di RI yaitu tingkat korupsi proyek proyek pemerintah masih tinggi + ada 9 naga di RI. Harga dari setiap produk alutsista militer Made in China ini sebetulnya ada harga utk barang original dan harga utk barang non original, nah harga barang barang yg non original inilah yg nantinya bakal jadi gorengan yg sedap di setiap proyek pembelian alutsista militer Made in China dan gorengan yg sedap Inah yg bisa makin tumbuh subur korupsi di RI. Modusnya gampang tinggal bermain di belakang layar dgn pihak produsen senjata Made in China alias cing cailah, bilang aja barang original makanya harga mahal tapi nanti yg dikirim ke RI barang non original. Itu yg pertama lalu yg kedua adalah soal keberadaan 9 naga di RI yg punya koneksi khusus dgn pemerintah RRC dan produsen pabrik di RRC
Kalo RI mulai bergeser ke Made in China itu bisa berbahaya karena bisa menjadi alat tawar yang ampuh bagi 9 naga ini utk menyetir roda pemerintah RI supaya pro 9 naga alias pro produk RRC dan pro proyek proyek 9naga di RI.
Makanya sebisa mungkin militer RI menghindari diri dari pembelian produk militer Made in China walau produk militer Made in China itu canggih canggih gahar mutakhir.
China adalah masa depan. Takdir sejarahnya begitu. Indonesia melihat horizon ini dengan melakukan kerjasama multi dimensi. Kultur Asia adalah nilai tambah untuk menguatkan persahabatan sesama negara Indo Pasifik.
Perang itu membuka mindset kita ternyata teknologi persenjataan China bermutu tinggi dan murah. Barat pasti "terpukul" dengan battle proven made in China.
Selama ini kalau mendengar kata " buatan cina" itu lebih mengarah ke merendahkan atau menyepelekan, ntah itu barang otomotif, eletronik, pakaian atau alutsista, khusus di dunia alutsista buatan cina biasanya di cibir oleh orang2 yg punya keyakinan bahwa produk2 buatan amerika dan eropa itu lebih berkualitas, sekarang mata mereka terbelalak oleh insiden di perang india pakistan, kalau kata istilahnya "TERCERAHKAN" π
Kehebatan sebuah produk alutsista militer itu bila yg membelinya itu bukan sekutunya, maka yg terjadi adalah dikasih varian export alias varian downgrade, varian ini beda dgn varian originalnya walau barangnya sama . Yang paling afdhol dalam perang adalah barang original ketemu dgn barang original sehingga tinggal nunggu saja siapa yg keluar sebagai pemenang akhirnya.
Nah kalo produk alutsista militer Made in China di ada 3 pilihan yaitu varian original yg harga nya paling mahal lalu ada varian export yg dibagi dua harga yaitu harganya lebih murah serta paling murah, sehingga dgn 3 tawaran ini tinggal calon pembeli mau pilih varian yg mana, varian dgn 3 harga ini hanya terjadi pada produk alutsista militer Made in China saja.
Maksudnya lo itu tahu diri cuma "PERNAH BACA" ulasan di Indomiliter/Lancer Defence th 2010 tapi komen nya kayak udah paling expert...hadeh belajarnya kurang jauh tong...malu ama yg expert avionic! kelihatan banget... π€
Berbagi ilmu dari yang expert itu penting...termasuk latar belakang pendidikan nya.
Orang Indo itu pinter2 kok... Percaya dehπ
TNI AU lebih tahu ga perlu ngomentarin...mereka punya tim expert sendiri ...wong kamu cuma ngelihatnya dari berita doang...hadeh
Berbagi ilmu itu penting terutama dari yang expert termasuk latar belakang pendidikan nyaπ
Tapi sebaiknya setiap pembelian senjata militer di buka secara umum biar tidak terjadi korupsi...
Walaupun untuk pertahanan negara harus rahasia, tapi untuk setiap pembelian senjata harus dibuka secara rinci untuk publik..dari mulai rencana, anggaran, dan pemilihan vendor, sampai dengan eksekusi pembelian.
Terkait straegi penggunaan senjata tersebut memang harus rahasia karena untuk keamanan negara.
Kita melihat betapa gilanya korupsi pembelian senjata Refale india, Scorpen Malaysia, kita gak mau ini terjadi kedepan nya di Indonesia.
Mana mau pejabat kita terbuka dengan anggaran pertahanan negara, itukan rahasia keamanan negara (pejabat) π.itu teh ibarat ladang buat bercocok tanam yg hasil panennya sangat menguntungkan dan menggiurkan makanya banyak petaninya yg sukses πππ
Negri prendavan dan konoha kan mental rakyat dan pejabatnya sama...MENTAL KORUP... Pejabatnya maling uang rakyat dan rakyatnya pun suka ngambil tanah negara, kalau kata istilahnya " SIMBIOSIS MUTUALISME.π
Sebenarnya kalau pejabat kita serius berusaha supaya negara kita bisa mandiri dalam pembuatan alutsista, saya yakin dari dulu itu sudah bisa di lakukan masa kita kalah oleh milisi2 timur tengah, iran, pakistan, korut turkiye, brazil. Tapi ya karena mental pejabat kita yg sukanya cuma memikirkan keuntungan pribadi jadinya negara kita dalam pembuatan alutsista, ibaratnya dari bumi kaki sudah tidak menginjak lagi tapi kelangit belum nyampe2, terombang ambing oleh hujan dan angin. Kalau kata urang sunda mah " DI HANDAP TEU AKARAN DI LUHUR TEU SIRUNGAN"
Hehe makin seru juga kl sudah membahas mental pajabat dan rakyat...
Ok skrng kita kembali membahas seputar alutsista TNI yang kita cintai...
Ngomong - ongomong update armada T50 kita apakah sudah di pasang radar yg bisa mengakomodir operasional rudal udara ke udara dan rudal udara ke darat..?
Karan jumlah armada pesawat ini tidak sedikit..
Maaf bung jagarin lapaknya di penuhi oleh tulisan2 yg menyentil pejabat kita...ini mode curhatan rakyat jelata yg kesal sama tingkah laku para pejabatnya, masa negri sebesar ini dengan penduduk terbanyak ke 4 didunia tidak punya satu pun alutsista gahar buatan dalam negri yg bisa di banggakan sekaligus menjadi simbol dari kehebatan alutsista indonesia..turkiye dengan bayraktar TB 2 nya, iran dengan drone shahidnya, brazil dengan supertucanonya, india dengan tejasnya, korut dengan rudal balistiknya yg terakhir pakistan dengan fath 2 nya, mungkin kita sudah punya CN 235 atau kapal LPD tapi itu bukan termasuk alutsista murni atau katagori gahar yg bisa mengubah jalannya peperangan atau mungkin kita harus berperang dulu habis2an siapa tahu alutsista2 goibnya pada keluar π
Bener sekali bung Jagarin China sudah maju dlm.industri Militernya...gas kt bs beli 2 unit AWACS sbgai mata n telinga Pespur TNIπ²π¨
Sebagian sudah upgrade radar.
Kita sedang menuju ke arah sana. Saat ini kan baru sampai kriteria MEF. Semoga lima tahun ke depan sdh terlihat kekuatan standar dam sepuluh tahun lagi kekuatan gahar.
Yah mudah2an saja itu bisa tercapai sesuai dengan harapan kita semua, tapi maksud saya bukan cuma punya kekuatan standar dengan memiliki alutsista2 gahar, tapi punya alutsista gahar buatan dalam negri yg menjadi ikon alutsistanya indonesia, gak usah banyak2 satu saja sudah cukup tapi di kenal seluruh dunia, sekarang kalau orang membicarakan bayraktar TB2 pasti yg ada di ingatan langsung tertuju ke turkiye, kalau orang membicarakan drone shahid pasti ingatan langsung tertuju ke iran.
Negara kita terlalu banyak mengumbar kata2 " DI GADANG GADANG" atau " KEBANGGAAN" contohnya dulu ketika membeli pesawat angkut N295 yg sebagian di rakit di PTDI atau ketika kita membeli fregat kelas martadinata yg salah satunya di buat di galangan kapal PTPAL atau ketika kita membeli kapal selam chang bogo yg salah satunya di buat di galangan PT PAL atau yg terakhir kerjasama pespur IFX KFX, maka munculah kata2 " di gadang2 kita sebagai negara pertama di asean yg bisa membuat fregat sebesar itu dan kapal selam" tapi ujung2nya kebanggan itu menguap begitu saja di ganti dengan kata2 " produk cacat hasil dari sebuah TOT yg gagal karena si produsen telah membohongi pemerintah kita"...nah yg jadi pertanyaan apakah orang2 di pemerintah kita itu gak ada yg pintar sehingga terus2an di bohongin.
Apakah itu akan terulang pada proyek kasel scorpine dan kapal merah putih? Wallahu a,lam bissowwaab.
Yg jelas kita telah di tampar berkali kali oleh si ganteng kalem singapuraπ yg kalau membeli alutsista gahar gak pernah rame rame tapi eh tau taunya barangnya dah pada berdatangan, gak ribut2 ngomongin masalah TOT walaupun belinya jarang ketengan dan berkelanjutan.
Kenapa sih anda sinis sekali, apakah anda termasuk orang yg tidak bisa menerima perbedaan pendapat ? Yang punya forum ini bisa menerima perbedaan pendapat, lagi pula perbedaan pendapat itu ada sejarahnya yaitu dgn adanya perbedaan pendapat dari para tokoh tokoh pendiri RI ini tapi mereka bisa bersatu juga sehingga akhirnya lahirlah negara RI ini di atas perbedaan pendapat itu.
π
Di forum ini bila masih ada yg tidak suka perbedaan pendapat, tolong diingat baik baik bahwa di bawah kedua kaki burung Garuda RI ada tulisan Bhineka Tunggal Ika, ada yg tau artinya ?
Frigate MILGEM I-Class udah diintip ni kali aja dibeli ga pake lama udah langsung jadi
Yg dipermasalahkan disini bukan perbedaan pendapat....tapi cara penyampaiannya seolah-olah lebih expert dari TNI...cobalah anda belajar spt bung Jagarin cara mengomentari/menginfokan suatu berita.....singkat-padat-tepat sasaran & ga mbuletπ
Efek dari beda pendapat itu salah satunya seperti yg barusan anda komen di atas, itulah resiko yg harus diterima pusing pusing bila berani komen beda pendapat apalagi dicap sok tau sok pintar merasa lebih ahlinya dari para ahli, ya itulah yg dinamakan berani komen beda pendapat, persis seperti yg terjadi pada Kang Dedi Mulyadi yg berani bertindak dan ngomong beda pendapat dari kebiasaan sehari hari para gubernur Jawa Barat terpilih sebelum era KDM sehingga menimbulkan kegaduhan di media digital. Kalo kaga berani menghadapi bertubi tubi kritikan sok tau sok pintar merasa lebih ahli daripada ahlinya ya jangan coba coba komen beda pendapat. Pak H Jagarin Pane kan sudah bilang bahwa pusing pusing itu tujuannya hanya memperluas sudut pandang di dalam forum ini beda tapi tidak harus sepakat.
Akankah perang 4 hari India vs Pakistan akan merubah strategi pembelian alutsista dan pertahanan Indonesia ? Menarik untuk dibahas bung Jag di forum ini karena beberapa alutsista , pesanan dan incaran Indonesia terlibat secara langsung dalam peperangan selama 4 hari dari SU 30 , Rafale dan f 16 belum lagi rudal Brahmos dll
Membandingkan itu yg aple to aple bukan apel sama kecombrang π€....KDM tdk dalam posisi dan situasi seperti anda...jauh mah kapasitas n latar belakangnya...beliau favorit saya sejak di HMI...
Maaf saya hanya memberi saran/masukan saja kepada Anda tdk ada maksud lain...π
Suite electronics J10 tdk kalah dr Spectra Rafale, yg membedakan rudal PL-15 jangkauan n kecepatannya melebihi Meteor...langsung ambyar
Suite electronics J10 tdk kalah dari Spectra Rafale yg membedakan adlh rudal PL-15 dmn jangkauan n kecepatannya mengungguli rudal Meteor....jadi langsung ambyar
Post a Comment