Tuesday, October 25, 2022

Pohang Ditekuk Mirage Dipeluk

Ini adalah soal urusan alutsista bekas karena keduanya adalah alutsista yang segera dipensiunkan pemiliknya. Tetapi mengapa Pohang ditekuk dan Mirage dipeluk tentu punya jalan cerita masing-masing. Dan jalan cerita itu menjadi menarik untuk dicermati karena keduanya, 3 kapal perang Pohang Class dari Korsel dan 12 jet tempur Mirage dari Qatar sejatinya sangat dibutuhkan secara instan dan cepat saji untuk memperkuat pertahanan negeri kepulauan ini.

Korsel beberapa waktu lalu berniat untuk menghibahkan 3 kapal perang jenis korvet Pohang Class kepada Indonesia. Tidak ada makan siang gratis, begitu juga dengan hibah alutsista bekas ini sangat diyakini terkait dengan upaya marketing diplomasi Korsel untuk bisa melanjutkan proyek tiga kapal selam Nagapasa Class batch 2 yang MOUnya sudah diteken tiga tahun lalu. Kementerian Pertahanan bersama Bappenas lalu membuat action plan dan road map untuk mendatangkan 3 kapal striking force ini sampai kemudian bertemu dengan angka US $21 juta agar ketiganya datang dan operasional. Namun ternyata Kementerian Keuangan menolak memberikan PSP (penetapan sumber pembiayaan) alias tidak berkenan. Pohang gagal datang.

Tetapi mengapa pada saat yang bersamaan ada lampu hijau dari Kementerian Keuangan bersetuju untuk mempersiapkan sumber pendanaan 12 jet tempur Mirage dari Qatar. Padahal sebelumnya tidak ada rencana untuk akuisisi jet tempur made in Perancis ini dalam planning Kementerian Pertahanan. Yang mengemuka adalah pengadaan 42 jet tempur Rafale dari Perancis dan 36 jet tempur F15 IDN dari AS. Termasuk pengadaan 6 kapal perang heavy fregate Fremm Class dan 2 kapal selam Scorpene Class dari Perancis. Mirage tiba-tiba muncul kepermukaan dan mencuri perhatian.

Dalam pandangan kita bisa saja penolakan halus Pohang Class terkait dengan kurang tertariknya Indonesia untuk melanjutkan proyek kerjasama pembangunan 3 kapal selam Nagapasa jilid dua. Ini juga terkait dengan performansi 3 kapal selam yang sudah selesai dibuat dalam program Nagapasa jilid satu yaitu KRI Nagapasa 403, KRI Ardadedali 404 dan KRI Alugoro 405. Indonesia tidak puas dengan kinerja kapal selam jenis U209 improved ini. Selama sembilan tahun Indonesia menjalin kerjasama alih tekonologi pembuatan 3 kapal selam dengan Korsel. Kapal selam ketiga KRI Alugoro 405 dibuat di galangan kapal selam PT PAL Surabaya.

Apalagi baru saja terungkap ada 9 kapal selam milik angkatan laut Korsel dari jenis U214 yang notabene fotocopy pabrikan Jerman bermasalah di modul inverternya. Bahkan satu diantaranya harus ditarik pulang ketika sedang menyelam di Laut China Timur Januari 2022 yang lalu. Cacat fungsional armada kapal selam ini sangat memukul kekuatan angkatan laut Korsel. Padahal negeri itu harus siaga penuh menghadapi permusuhan dengan saudara sekandungnya Korut. Kita ketahui Nagapasa Class adalah U209 Jerman yang dibangun Korsel setelah negeri ginseng itu berguru dengan Mahaguru kapal selam Jerman selama 10 tahun dan membuat U209 dan U214 untuk angkatan lautnya.

Soal pengadaan dadakan 12 jet tempur Mirage dari Qatar dengan PSP US $ 750 juta sangat dimungkinkan karena keputusan politik pemerintah Indonesia untuk menjalin kerjasama multi bidang dalam skala besar dengan Qatar dan UEA. Terutama pembangunan IKN, bidang investasi dan kerjasama pertahanan. Disamping itu kehadiran cepat jet tempur Mirage adalah untuk mengisi ketersediaan skadron tempur di Natuna yang saat ini diisi jet latih tempur Golden Eagle. Sementara jet tempur Rafale baru akan datang tahun 2026, masih lama. Jika semuanya berjalan lancar Mirage diprediksi segera datang akhir tahun depan. Kita memang sedang berkejaran dengan waktu untuk memperkuat tameng Natuna.

Percepatan proses pengadaan alutsista adalah keharusan dalam mengejar tingkat keterisian program MEF (minimum essential force) jilid 3 yang berakhir tahun 2024. Maka selayaknya kita sambut kehadiran 12 jet tempur Mirage dan berharap proses pengadaan 2 kapal selam Scorpene bisa terselesaikan secepatnya. Alutsista strategis seperti jet tempur, kapal perang dan kapal selam sangat dibutuhkan dalam menghadapi potensi konflik besar di Laut China Selatan. Kehadirannya tentu bagian dari diplomasi militer kita sekaligus membangun rasa percaya diri. Bahwa kita harus mempunyai kekuatan angkatan laut dan udara yang setara teknologinya dengan negara kawasan. Bergegaslah.

****

Jagarin Pane / 24 Oktober 2022

100 comments:

Anonymous said...

Bung Jagarin, akan kah kita juga akan membeli mirage 2000-9 milik UEA?

Anonymous said...

Bung jagarin gmn kabar arowhead kita

sanjaya said...

Kabar nya di pameran ID22 ada kontrak dgn Naval Group,sama airbus juga ya bung?

Jagarin Pane said...

On going project

Jagarin Pane said...

Kita tunggu, biasanya ada momen seremoni sekaligus publikasi marketing.

wijaya281 said...

Bung jagarin kan yg santer terdengar yg mau diakuisisi katanya mirage UEA tapi yg datang duluan Mirage qatar apakah ini tanda tanda F15 udah deal krn kita pake lobby qatar buat ngelobi pentagon? Trus apakah bakal ada mirage jilid 2 dari UEA?



Anonymous said...

kabarnya total 14 mirage, 5 dari Qatar 9 dari UEA yang akan diakuisisi

Bo said...

Kalo 700 juta usd dapat 24+ unit 2nd mirage yg sudah diretrofit/upgrade + senjata rudalnya lengkap, menurut sy sih ok sj.

Bo said...

Harusnya slot kapasitas produksi indhan kita tidak boleh dibiarkan nganggur. Line prod di pindad, dok galangan di pal, dan hanggar ptdi. Jangan dibiarkan kosong sepi.

Rads said...

hasil jalan2nya pak prabowo ke boeing dan lockheed martin pak jagarin...

Anonymous said...

kami selalu tunggu n bahkan setiap hari kami buka, kapan b jaragin nulis lagi , intinya jangan kelamaan kami menunggu tulisan b jaragin khusus info alutsista terkini utk TNI

black eagle said...

Pendanaan utk FREMM aja msh kurang...apalgi mo bicara scorepane ?....

black eagle said...

Pendanaan kalsel blm jelas krn msh memikirkan kekurangan utk pengadaan FREMM ...blm lg utk mogami class...durung ono duite

Sawargi said...

Bung jagarin kenapa pemerintah kita belum juga melunasi tunggakan program pespur KFX/IFX, Apakah pemerintah kita gak punya duit?... Kesannya kan pingin enak sendiri.

Pusing pusing said...

Mirage 2000-5 ex QAtar
Kalo melihat kedatangan pesawat tempur baru tniau Rafael Perancis tahap 1 sebanyak 6unit butuh waktu lebih dari 5tahun diukur dari pembayaran oleh RI, lalu utk kfx-ifx menunggu perakitan di PT DI juga butuh waktu lebih dari 5th bahkan bisa lebih lama lagi lalu pembelian F15ex USA juga menunggu waktu lebih dari 5tahun bahkan bisa lebih lama lagi. Selama menunggu masa penantian tibanya pesawat tempur baru itu praktis tniau hanya mengandalkan SU27 SU30 F16emlu dan F16C/D ex hibah USA buat pesawat tempur garis depan penjaga kedaulatan negara RI tapi ada kemungkinan karena perang Ukraina vs Rusia berlangsung lama dan belum ada tanda tanda berhenti damai, maka kemungkinan besar pasokan suku cadang buat SU27 dan SU30 tniau bisa terputus alias tidak ada pasokan suku cadangnya baik dari Rusia maupun dari Belarusia serta Ukraina, akibatnya kemungkinan nantinya SU27 dan SU30 tniau bakalan tidak bisa terbang karena kwatir jatuh akibat langkah suku cadang.
Utk menyiasatinya harus ada pesawat tempur pengganti peran dan tugas dari SU27 maupun SU30 tniau dan pesawat tempur pengganti ini harus cepat cepat datang dan bergabung dgn tniau sehingga pesawat tempur pengganti ini bisa berdampingan dgn F16 emlu maupun F16 C-D ex hibah USA buat mengawal kedaulatan wilayah RI.
Dan setelah dicari ditimbang dianalisa oleh kemhan-tniau ternyata Mirage 2000-5 ex QAtar maupun ex UEA yg akan menjadi pesawat tempur pengganti buat tniau. Alasannya karena Mirage 2000-5 ex QAtar ini masih oke layak terbang dan terawat baik berikut masih ada stok gudang buat spare part nya di AU Qatar maupun UEA bahkan pihak Qatar maupun UEA bisa melobih pabrikan pesawat tempur Perancis utk mendukung tersedianya suku cadang maupun teknis service berkala buat Mirage 2000-5 tniau ini, apalagi tniau juga sebagai pengguna Rafael Perancis tahab 1 sebanyak 6unit sehingga pihak tniau tidak akan mengalami kesulitan soal service berkala maupun spare part nya.
Kira kira begitulah alasannya.

Pusing pusing said...

Korvet Pohang ex Korsel ditolak karena galangan kapal swasta di indonesia sudah bisa bikin OPV 90m buat tnial yaitu PT DRU Lampung bahkan ada kabar baru bahwa galangan kapal swasta di Banten juga menyodorkan desain OPV baru buat tnial.

Pusing pusing said...

Untuk kapal selam baru tnial sebetulnya sudah ada dana yaitu USD600 juta dari pengumuman Menkeu RI buat pengganti KRI nanggala yg tenggelam lalu hampir USD 1milyar buat akuisisi 3unit kasel u209 changbogo class Korsel tahap2 utk tnial yg sekarang ditunda utk waktu yg tidak jelas.
Jadi sebetulnya ada dana USD 1,6milyar buat pembelian kasel baru tnia dan bila dana tersebut dibelikan kasel scorpeen Perancis full loaded ready use akan dapat 4unit buat tnial.

Jagarin Pane said...

Sedang diproses pak

Jagarin Pane said...

Logikanya masuk akal 👍🏾

Siluman buaya said...

Tahun 2009 ditolak mentah2,
Alasan biaya operasional mehong,
Sekarang dikejar2, alasan udah kepepec cuy,
Su 35 ditelikung caatsa, rafale baru nongol 2026.
Bukti kalau perencanaan mef agak "kacau balau"
Nggak realistis dan berubah2 sesuai kepentingan dan pandangan yg menjabat.

Anonymous said...

Pt capautra jg lg nyelesain korvet bung karno jd bkn ovp lg..

Anonymous said...

Swasta hebat tanpa banyak brita bisa bikin ini bisa bikin itu dan produknya jd di produksi,tp jstru sebalik dgn bumn/bmns kdg cuma euphoria aja cntohnya yg terbaru si elang hitam trus arowhead yg trus di undur..

Pusing pusing said...

Mirage 2000-5 bekas
Sudah jelas dan terang benderang bahwa RI mengakuisisi 12unit Mirage 2000-5 ex AU Qatar. Lalu pertanyaannya apakah RI juga mau beli sekian unit Mirage 2000-5 bekas pake AU UEA bila pihak UEA mau menjualnya dan menawarkannya ke pihak RI karena pengganti Mirage 2000-5 AU UEA yaitu Rafael udah berdatangan?
Analisa saya bila Menkeu RI mau menggelontorkan dana pembelian Mirage 2000-5 ex AU UEA, maka belilah sekian unit, pertimbangannya adalah Mirage 2000-5 baik itu ex AU Qatar maupun ex AU UEA sama sama masih bagus masih laik terbang dan terawat dgn baik serta stok suku cadang di gudang masing masing AU masih banyak tersedia. Bila RI mau juga beli Mirage 2000-5 ex AU UEA, maka pertimbangannya adalah utk pelan pelan mempensiunkan armada
tersisa hawk 209 maupun hawk 200 tniau, sehingga peran dan tugas hawk tniau itu dipindahkan ke armada F16 emlu tniau maupun armada F16C/D ex hibah USA utk tniau, lalu tugas dan peran seluruh armada F16 milik tniau dipindahkan ke armada Mirage 2000-5 ex AU Qatar maupun ex AU UEA. Armada T50i tniau tetap bertugas dan berperan seperti biasanya..Kira kira demikian analisanya utk Mirage 2000-5 buat tniau

Pusing pusing said...

Mudah-mudahan UEA menawarkan Mirage 2000-5 ex AU UEA kepada RI dan mudah-mudahan pula yg ditawarkan bekas ini sudah diterima semua olehke RI adalah sebanyak 18unit Mirage 2000-5 ex AU UEA.
Bila iya harap RI langsung beli ke18unit itu.
Nanti setelah semua Mirage 2000 -5 bekas ini sudah diterima semuanya oleh tniau, maka total akan ada 30 unit Mirage 2000-5 tniau.
Lalu 10unit taruh di lanud pekan baru lalu 10unit lagi taruh di lanud Makasar dan 10unit lagi taruh di lanud Kupang.
Lanud utama Iswahyudi ditaruh semua F16 tniau dgn catatan secara bertahap armada hawk 209 dan hawk 200 tniau beserta SU27 dan SU30 tniau mulai dipensiunkan.
Dan nantinya lanud utama Iswahyudi tinggal membantu lanud Pekanbaru lanud Makasar dan lanud Kupang, misalnya lanud Kupang butuh bantuan sekian unit F16 tniau, maka lanud utama Iswahyudi tinggal mengirim unit F16;tniau beserta pilotnya kepada lanud Kupang yg memerlukan bantuannya,ndemikian juga seterusnya utk lanud lanud yg lainnya.
Setelah melewati tahun 2030, maka di tahun tahun tersebut pesanan Rafael Perancis+F15ex:USA+kfx-ifx korsel-ri utk tniau mulai berdatangan sehingga nantinya setelah semuanya sudah lengkap maka tugas dan peran Mirage 2000-5 tniau dipindahkan ke Rafael dan F15ex tniau, begitu juga tugas dan peran armada F16 tniau dipindahkan ke kfx-ifx tniau.bkadi saat itulah armada Mirage 2000-5 tniau dan semua armada F16 tniau mulai dipensiunkan bertahap. Kira kira begitulah gambarannya ya, mudah-mudahan ya

Anonymous said...

Masih kuat kah kakek mirage meladeni pemuda seperti f35,j20, f18 super hornet, f15 sg atau viper dll om? Apakah si kakek ini masih jos?

Pusing pusing said...

Semua pesawat tempur baru kalo pilotnya kaga punya nyali ya percuma juga dgn pesawat tempur gaek tapi pilotnya punya nyali gede tanpa takut mati, jadi semuanya tergantung dari nyali gede pilotnya dan nyali gede ini harus didukung dgn keahlian bertempur duel udara dari si pilotnya serta si pilotnya juga harus paham betul luar dalam dari pesawat tempur yg dibawanya, kira kira begitu ya.

Pusing pusing said...

Di dunia penerbangan militer tidak pernah diajarkan secara real nyata cara cara menghindari diri atau melepaskan diri dari kejaran rudal lawan yg mendekat dgn langsung praktek lapangan, itu susah dilakukan saat latihan latihan tempur, jadi ya saat terjadi pertempuran udara yg sesungguhnya pastilah akan beda jauh dari saat latihan tempur karena saat terjadi perang terbuka maka semuanya diserahkan kepada sipilotnya yg membawa pesawat tempur utk meladeni lawan atau utk meladeni rudal lawan yg mengejarnya dan itu dibutuhkan nyali yg gede dari si pilotnya yg pesawat tempurnya sedang dikejar rudal lawan.

Pusing pusing said...

Inti dari sebuah pesawat tempur itu bukan di pesawat tempurnya tapi di pilot yg membawa pesawat tempur, si pilotnya harus sering sering diajarkan praktek langsung dilapangan soal kejar kejaran di udara lalu kejar kejaran di daerah pegunungan lalu diajarkan kejar kejaran karena dikejar rudal, itu semua susah dilakukan karena akan memakan korban si pilotnya itu sendiri bila tidak lihai kejar kejara, disamping itu negara harus menyediakan anggaran dana yg gede setiap latihan praktek langsung di lapangan soal kejar kejaran, jadi ya karena tidak ada anggarannya ya semuanya akan diserahkan kepada si pilotnya yg membawa pesawat tempur, punya nyali gede siap mati atau ciut nyalinya saat kejar kejaran sedang terjadi, kira kira begitu gambarannya ya.

Anonymous said...

angka 750 jt usd itu sangat besar boss ........, kalo dibelikan pespur bekas akan sangat beresiko terhadap kemampuan sayap udara negara kita, walau msh bagus kondisinya, faktor usia dan teknologi akan menjadi masalah di masa depan, ingat boss pespur bukan pesawat komersial, lebih baik beli baru, sabar musti jadi kunci utk mendapatkan pespur dg teknologi terbaru .....
kalo tekno jadul msh mau dipakai, ya kapan bisa kuasai udara ? sementara negara tetangga kita sdh punya pespur mutakhir .... ahhh entahlah ........ !!!

Sawargi said...

Mungkin ada baiknya juga kalau destroyer dan kasel china AGAK sering jalan2 di laut natuna, biar pemerintah kita keluar dari zona nyaman yg akhirnya merasa harus berpacu dengan waktu dalam pengadaan alutsista gahar, tidak maju mundur gamang dan banyak mikir, istilahnya AMBIL DULU APA YG ADA KEK, SOAL RESIKO BELAKANGAN, mungkin dulu kalau gak ada peristiwa ambalat, sekarang kita gak bakalan punya kapal2 perang yg lumayan mumpuni.

Pusing pusing said...

USD 750juta kurang lebih ya biaya akuisisi 12jet tempur Mirage 2000-5 ex AU Qatar utk tniau. Perinciannya kurang lebih mirip mirip akuisisi F16 C/D ex coast Quard USA kalo kaga salah sebanyak 24unit dgn biaya yg hampir sama USD 750juta, kira kira begitulah penggunaan uang sebesar USD 750juta utk akuisisi Mirage 2000-5 bekas utk tniau, kebetulan Mirage 2000-5 ex AU Qatar ini masih rendah jam terbangnya dan kebanyakan parkir di hanggar tapi tetap dirawat rutin tiap harinya, kira kira begitu infonya ya dan utk negara tetangga RI yg bisa beli pesawat baru canggih itu karena mereka itu jadi sekutu dekat USA sehingga tidak heran mereka mudah mendapat jet tempur baru yg Gress, RI aja tidak diijinkan utk akuisisi F35 buat tniau karena ya itulah RI bukan sekutu dekat USA dan bukan anggota NATA

Pusing pusing said...

Dari jamannya presiden Soekarno pemerintah USA pernah mengajak RI jadi sekutu dekat USA seperti Australia, sebabnya karena di wilayah Asia ada beberapa negara komunis tapi RI tidak mau, sampai detik ini juga RI tidak mau jadi sekutu dekat USA Australia dan Singapore.
Padahal kalo RI mau jadi sekutu dekat USA pastilah bukan Singapore atau Australia yg jadi andalan USA tapi RI yg akan dijadikan ada ndalan utama USA sebagai sekutu paling dekat USA dan tentunya alutsista TNI bakalan canggih mirip mirip punya militer USA. Sayang RI bukan sekutu dekat USA.

Gugus depan said...

Rapopo,asal datang sama senjatanya,air to air,air to ground,anti ship klo ada bisa di gotong.

Pusing pusing said...

Inti dari kecanggihan sebuah pesawat tempur itu ada di perangkat elektroniknya yaitu
1. Radar
Radar versi terbaru adalah radar AESA karena bisa menangkap kedatangan jet tempur musuh dalam jarak sekitar 100-150km.
2. Piranti elektronik analisa dan proses komputer buat solusi membela diri.piranti analisa ini adalah menganalisa koordinat posisi jet tempur musuh yg infonya dari radar AESA tadi lalu hasil analisa diteruskan ke komputer utk diolah secepatnya guna memperoleh data data pilihan buat bela diri si pilot sehingga si pilotnya tinggal memilih mau yg mana opsi bela diri yg akan diambil. Tapi semua itu ada batasnya ya terutama bila posisi lawan sudah masuk jarak 30km, maka kemungkinan besar radar AESA tidak banyak membantu karena rudal rudal jarak jauh dan menengah di jet tempur sudah habis dan tersisa rudal jarak pendek+ peluru senjata mitraliur 12,7mm dan disinilah mulai diserahkan sepenuhnya kepada skill si pilot utk cari opsi sendiri buat bela diri yaitu kabur atau duel dgn jet tempur lawan. Disini akan terlihat skill si pilot jet tempur lawan bahwa jet tempur lawan bisa lolos dari rudal jarak jauh maupun rudal jarak menengah.Kebanyakan pilot pilih kabur daripada ajak duel si pilot jet tempur lawan karena sudah terlihat jelas skillnya bisa lolos dari kejaran rudal jarak jauh maupun rudal jarak menengah.
Kira kira begitu gambaran sekilasnya ya.

Pusing pusing said...

Tambahan :
Utk jarak 50km ke bawah radar AESA di jet tempur generasi 5 tetap berfungsi dan fungsinya sama persis seperti radar radar jet tempur generasi ke3 maupun ke2.

Pusing pusing said...

Yang ditakuti oleh semua pilot jet tempur baik yg jet tempurnya jadul maupun yg termutakhir sekalipun tetap aja sangat takut kepada radar radar lawan di darat serta rudal rudal darat ke udara milik musuh.biarpun jet tempurnya keluaran terbaru dgn membawa teknologi tempur terkini tetap saja akan sia sia bila tertangkap di layar radar radar darat musuh sehingga pihak musuh bisa menganalisa kemana pergi atau rute si jet tempur yg tertangkap layar radar musuh lalu sebagai tindakan lanjutan pastinya musuh akan segera mengirim rudal rudal darat ke udara apakah itu dari type fire and forget maupun yg berpandu alias smart rudal.jadi bukan jet tempur yg ditakuti jet tempur musuh tapi radar radar berbasis darat beserta rudal rudal darat ke udara inilah yg sebenarnya ditakuti pihak jet tempur musuh, biarpun jet tempur musuh itu F35 terbaru tetap saja akan sia sia bila tertangkap di layar radar radar berbasis darat milik musuh, begitu ya kira kira gambarannya ya

Pusing pusing said...

Indonesia harus belajar banyak kepada korea Utara soal pertahanan negara, kenapa?
Korea Utara alutsista militernya udah pada jadul baik itu tanknya pansernya kapal perangnya kapal angkut militernya maupun jet tempurnya semua sudah jadul tapi tetap saja USA beserta NATO amat takut kepada korea Utara dan tidak berani petantang petenteng di depan Korea Utara, kenapa? Ternyata dibalik semua alutsistanya yg jadul jadul itu Korea Utara punya stok gudang rudal rudal yg amat banyak jumlah maupun typenya dan walaupun kebanyakan rudal rudal Korea Utara jadul toh USA beserta NATO tetap tidak berani dan gegabah terhadap Korea Utara.
Di sinilah kuncinya untuk ditakuti disegani oleh musuh yaitu harus punya stok gudang rudal rudal berbagai jenis dan type yg amat banyak terutama utk rudal pertahanan udara alias rudal darat ke udara harus dibanyakin stok gudangnya.
Apabila Indonesia mau meniru langkah langkah yg ditempuh Korea Utara ini, pastilah USA beserta NATO akan takut akan segan bila ingin bikin masalah dgn Indonesia.

Pusing pusing said...

Jadi sudah jelas ya biarpun Alutsista militer jadul jadul toh tidak apa- apa, teruskan pakai saja yg jadul jadul, hore hore hidup alutsista jadul jadul, kenapa? Ya karena ternyata dibalik alutsista yg jadul jadul rupanya
punya stok gudang yg amat banyak jumlah rudal rudal baik itu rudal fire and forget maupun rudal berpandu alias smart rudal.
Itulah kuncinya ya.

Pusing pusing said...

Mengapa Mirage 2000-5 ex AU Qatar buat tniau ?
Alasan utama karena tniau kwatir kesiapan tempur SU27&SU30tniau menurun drastis akibat perang Ukraina vs rusia. Spare part kedua jet tempur itu ada di Belarusia Ukraina dan Rusia sendiri. Sebagai jalan keluar harus dicari jet tempur pengganti yg datangnya 1-2t tahun dari sekarang, mau beli yg baru tidak mungkin karena datangnya pasti lebih lebih dari 5 THN dan itu bertahap, nah yang mungkin adalah beli jet tempur bekas sebanyak 1skwadron (12-16 unit), setelah dicari cari kandidatnya ada 3 yaitu tornado ex Inggris dan Jerman lalu Saab grifen C/D ex AU Swedia dan terakhir mirage 2000-5 ex AU Qatar.
Tornado dicoret karena tidak menjamin spare partnya, lalu setelah diadakan pertemuan si pemilik+ si pabrik pembuat jet tempur ternyata yg oke hanyalah mirage 2000-5 ex AU Qatar, semua stok gudang senjata berikut sparevpart diberikan semuanya ke tniau berikut pabrik si pembuat jet tempur mendukung soal service rutin beserta spare partnya.
Pilihan ini adalah pilihan darurat karena kesiapan tempur SU27&SU30:tniau menurun akibat kelangkaan suku cadangnya gara gara perang Ukraina vs Rusia.
Mudah mudahan berguna ya

Pusing pusing said...

Dan secara kebetulan juga ternyata stok gudang untuk senjata berikut rudal rudal Mirage 2000-5 di AU Qatar begitu lengkap dan jumlahnya memadai, semuanya itu juga diserahkan lengkap kepada tniau istilahnya cuci gudang tanpa sisa.

Anonymous said...

Dengan masuknya mirage 2000-5 ex Qatar ke jajaran alutsista TNI AU berarti ini merupakan pesawat paling canggih yg dimiliki AU bukan ? Mohon Pencerahannya

Pusing pusing said...

Iya betul, Mirage 2000-5 adalah jet tempur buatan Perancis dari benua Eropa yang merupakan versi terakhir dan terlengkap dari segi teknologi utk keluarga jet tempur Mirage. Saingannya versi awal yaitu Mirage 2000-1 adalah F16 A/B dari USA lalu tornado versi awal dari Jerman lalu SU27 versi awal dari Rusia lalu F14:Tom Cat dari USA lalu F15 versi awal dari USA.
Begitulah gambarannya, jadi Mirage 2000-5 ex AU Qatar ini utk tniau ini setara dengan jet tempur typoon versi kedua dan jet tempur Rafael versi pertama dan kedua.

Pusing pusing said...

Seputar F15ex USA
Ada hal menarik soal keinginan RI akuisisi F15ex baru buat tniau karena ada tawaran menarik dari USA soal itu dan jumlahnya 36unit yg ditawarkan ke RI . Menariknya kenapa? Karena kemungkinan ada 2tawaran yaitu F15ex baru atau F15 versi awal AU Jepang sebanyak 100 unit. Kalo beli baru F15ex sebanyak 36 unit tentu biaya pembeliannya besar cuma ada opsi menarik sesuai kantong RI yaitu beli sekian unit F15ex AU Jepang yg harus direkondisi mendekati kemampuan seperti baru yg istilahnya EMLU persis seperti F16A/B emlu tniau.
Bila RI berminat padavF15 ex AU Jepang ini berarti bisa menghemat uang dan serah terima ke tniau bisa lebih cepat sekitar 2-3th dari sekarang dan tentunya F15 ex AU Jepang ini harus melalui proses rekondisi dulu/EMLU sebelum sampe ke tangan tniau. Jadi RI tinggal pilih mau yg mana? beli baru atau beli bekas?, Kalo beli baru proses serah terima bakalan makan waktu lama sekitar 5-10th dari sekarang tapi kalo mau cepat cepat mendapat F15 buat tniau ya beli bekas ex AU Jepang karena proses sampai ke tangan Tniau tidak lama paling 2-3 th dihitung dari sekarang serta biaya akuisisinya murah tidak semahal kalo beli F15EX baru,. tinggal dipilih saja mana yg terbaik bagi RI.

Anonymous said...

Ancaman depan mata dan kita kekurangan pesawat, Jika dapatnya 100 pesawat dan bisa tiba di Indonesia 2-3 tahun mendatang ... pilih F15 ex jepang saja, itu pilihan terbaik

Pusing pusing said...

Mencermati F15 bekas
Bila Kemhan RI mau bersabar mungkin tahan dulu pembelian Mirage 2000-5 ex AU Qatar, kenapa? Karena ada F15 versi awal ex AU Jepang sebanyak 100 unit yg sedang ditawarkan via Boeing selaku pabrikan F15 USA. Maksudnya begini bila RI beli 100unit F15 bekas ini tentu tidak makan waktu utk sampe ke tangan TNIau dan sekaligus utk mengganti peran dan tugas armada hawk tniau berikut armada SU27&SU30 tniau sekaligus sehingga kekuatan jet tempur garis depan tniau ada di tangan F16 tniau + F15 ex AU Jepang. Tentunya bila di beli 100 unit F15 bekas ini harus melalui proses rekondisi dan EMLU guna mendapatkan kemampuan terbang dan tempur seperti pesawat baru Gress, dana utk akuisisi 100unit ini tidaklah besar cuma ada cumanya yaitu belum ada rudalnya dan rudalnya harus beli terpisah dari harga jual unit jet tempurnya.Yang menariknya juga F15 ex AU Jepang ini perangkat avioniknya beserta seluruh perangkat elektroniknya bisa diganti dgn punya F15ex baru. Bila dari dulu opsi ini dipikirkan tentu tidak usah ribet ribet beli Rafael Perancis yg baru + tidak usah beli Mirage 2000-5 ex AU Qatar. Kelemahannya ada satu yaitu RI harus terus dekat dgn USA supaya tidak ada embargo militer karena jet tempur garis depan tniau yang yaitu F16 + F15 ex AU Jepang ini dua duanya buatan USA dan sangat rentan sekali terkena embargo militer dari USA.

Pusing pusing said...

Beli nyicil F15ex baru
Di berita tersebar bahwa BPK Prabowo berusaha beli baru F15ex utk tniau dgn cara dicicil uangnya, ini berarti beli baru F15ex secara bertahap tidak bisa langsung sekaligus 36unit karena anggaran terbatas. Sedang pihak USA menawarkan langsung F15ex baru ke RI berikut Alutsista militer yg lain dgn total biaya USD 14milyar. Karena di satu sisi RI udah deal beli baru Rafael Perancis secara bertahap pula dan SBG tahap 1 beli 6unit dulu. Ini semua karena anggaran yg terbatas.
Ada cara menyiasati kondisi itu yaitu tetap fokus beli baru jet tempur Rafael walau bertahap sesuai komitmen RI dgn Perancis, lalu kalo bisa batalkan beli Mirage 2000-5 ex AU Qatar, lalu batalkan beli baru F15ex dan sebagai gantinya beli F15 bekas AU Jepang serta berapa unit yg mau dibeli terserah tniau aja tapi semua F15ex AU Jepang ini harus di emlu dulu dan kalo ada dananya minta tolong avionik beserta peralatan elektronik diganti dgn milik F15ex baru sehingga akhirnya RI tetap dapat jet tempur baru Rafael Perancis secara bertahap + dapat Mirage 2000-5;ex AU Qatar yg difungsikan sebagai jet tempur sementara sampai jet tempur baru Rafael Perancis buat TNIAU sudah lengkap 36unit + dapat F15 ex AU Jepang yang difungsikan sebagai jet tempur pengganti armada hawk TNIAU sekaligus juga pengganti jet tempur SU27 maupun SU30 TNIAU. Kalo bisa belilah sekitar 36unit F15:ex AU Jepang buat tniau.
Nantinya setelah lengkap unit Rafael baru yg dibeli buat TNIAU, maka pelan pelan Mirage 2000-5 ex AU Qatar dipensiunkan atau dijual sehingga nantinya pada waktu itu jet tempur tniau ada Rafael Perancis kondisi baru + F16 TNIAU + F15 ex AU Jepang dan nantinya juga kalo KF21Boromase sudah diproduksi PT DI lalu satu per satu masuk dinas TNIAU, maka secara bertahap F16 TNIAU mulai dipensiunkan sehingga nantinya jet tempur tniau jadi Rafael Perancis + F15;ex AU Jepang + KF21 Boromase dan disaat itulah mulai dibeli jet tempur generasi 5 yaitu jet tempur F35 USA persis seperti keinginan semula atau langsung lompat ke jet tempur generasi 6.
Kira kira begitulah gambarannya ya.

Pusing pusing said...

Mudah mudahan bisa dibatalkan pembelian Mirage 2000-5 ex AU Qatar, dan bila bisa dibatalkan, maka segera beli F15 ex AU Jepang sekaligus 50unit atau kalo mau langsung sekaligus beli 100 unit F15ex AU Jepang. Kalo ini udah dilakukan, maka segera minta pabrikan Boeing utk secepatnya melakukan proses EMLU tahap1 sebanyak12-16 unit supaya apa? Supaya bisa cepat cepat datang ke RI 2-3 THN dari sekarang supaya SU27&SU30 tniau bisa dipensiunkan sekaligus berbarengan armada hawk tniau dipensiunkan juga bertahap.
Lalu tahap2 mintalah KPD pabrikan Boeing utk juga segera melakukan proses EMLU berikut ganti avionik beserta perangkat elektronik yg lama ke punya F15ex sehingga walau bekas tapi punya avionik dan perangkat elektronik baru sekelas dgn punya F15ex. Setelah tahap2 selesai dan seluruh unit utk masuk operasi tniau, maka barulah F15bekas tahap1 dikirim balik ke pabrikan Boeing utk ganti avionik beserta perangkat elektronik baru seperti punya F15ex.
Kalo ini bisa terwujud berarti TOP buat tniau beserta Kemhan RI

Anonymous said...

kita tuh pesawat tempur dikit.. kenapa sih selalu ada pikiran untuk mempensiunkan pesawat yang sudah ada, yaitu SU27/30 dan Hawk? aneh banget .. saya sih tidak setuju kedua jenis pesawat tersebut dipensiunkan, kaya kita kebanyakan duit dan kebanyakan pesawat saja..

saya usul seperti ini:
beli 42 Rafale yang baru
Beli 36 F15IDN yang baru

dan tetap beli 24- 30 Mirage 2000-5 ex Qatar (dan ex UEA)
kalo bisa beli juga 100 F15 ex Jepang

pesawat yang sudah dibeli jangan asal dipensiunkan dan dihancurkan
sebaiknya tetap dirawat dan diupgrade seperti negara-negara lain, terlebih Indonesia adalah negara yang lua, butuh banyak pesawat

Pusing pusing said...

Soal F15 ex AU Jepang
Dari ulasan saya di atas tadi ada sesuatu yg terselip tanpa diduga duga bila memang benar RI beli secara bertahap atau langsung beli 100unit F15 ex AU Jepang serta menunda dulu beli Mirage 2000-5 ex AU Qatar. Yang terselip itu artinya dana yg disediakan Menkeu RI sebesar USD 750juta kalo tidak salah ya bisa dialihkan utk beli secara bertahap F15 ex AU Jepang sekaligus proses EMLU ya serta supaya unit tahap 1 ini bisa didatangkan ke RI secepatnya antara 2-3 THN dan kemudian dana yg disediakan Menkeu RI utk beli secara bertahap F15ex USA kondisi baru bisa dialihkan utk beli lagi tahap2 F15 ex AU Jepang sebanyak unit dari dana yg disediakan Menkeu RI itu berikut sudah termasuk proses EMLU beserta ganti avionik+piranti elektronik dgn punya F15ex baru.
Bila sudah terwujud akuisisi bertahap ini sampe 100unit F15 ex AU Jepang ini berarti target MEF jilid3 utk tniau soal jet tempur yg ideal sudah terpenuhi unitnya yaitu armada F16 tniau sebanyak 30-34 unit + 100 unit F15 ex AU Jepang, di sini unit unit SU27&SU30 Tniau + armada hawk tniau tidak dimasukkan karena direncanakan utk dipensiunkan.
Belum lagi nanti satu per satu jet tempur baru Rafael Perancis utk Tniau berdatangan tentu sudah melampaui target MEF jilid3;utk tniau dalam hal jumlah jet tempur.

Pusing pusing said...

Pendapat anda benar dan tidak salah tapi kalo kondisi keuangan negara bagus terus sehingga negara bisa kasih anggaran militernya dgn dana yg besar. Tapi perlu diingat juga bahwa terlalu banyak merek jet tempur akan mempersulit proses di stok gudang buat suku cadangnya + proses pengiriman dari stok gudang ke lapangan di mana jet tempurnya sedang rusak .

Waipios said...

Yg bener mo di pensiunkan mas padahal itu andalan Indonesia utk menakuti australi..tp klu mmg bnar berarti nunggu kita di embargo lg sy yakin pasti di gunakan lagi..

Waipios said...

Mungin sebaiknya klu menurut sy tdk di batalkan karna utk mirage sepertinya Indonesia ingin mempelajari altssta prancis lbih mendalam sblm mnggnakan rafale tp klu seandainya trwjud Indo jg mengakuisisi f15 jepang alngkah bagusnya karna musuh kita sdh di dpan mata..

Anonymous said...

minta Perancis siapkan 6 rafa bekas ... syukur² kasih free alias bonus atas pembelian 42 unit rafa baru.

rafa bekas bisa dipakai utk latihan dan konversi skill pilot, biaya kirim rafa dan repair maintenance paling mahal 5 jt euro tuh ... !!!

dapet valas jaman gini sulit boss ... berhemat lebih baik, itu duit 750 jt hasil jualan SDA, pajek rakyat dll.

Pusing pusing said...

Kalo tidak salah uang USD 750juta itu hasil utang dari pagu letter utang PLN dan kalo tidak salah yg berhutang ke luar negeri itu PLN dan ini dikontrol oleh Menkeu RI, sebagian dana dari hasil utang PLN inilah yg diserahkan pembelian Alutsista militer.
Soal kecanggihan SU27&SU30:sudah dibocorkan oleh Ukraina ke NATO sehingga Australia jadi tahu kelemahannya. Salah satu kelemahannya adalah boros BBM sehingga tidak bisa lama lama duel di udara sehingga si pilot SU27&SU30 ini harus bisa secepat mungkin selesaikan urusan duel udara karena bisa bisa kehabisan BBM dan akhirnya jatuh tanpa ditembak musuh. Lalu soal rudal rudal yg dibeli RI utk SU27&SU30 tniau itu rudal ORI atau rudal ke, maksudnya rudal ORI itu rudal yg sama persis seperti yg di pake AU Rusia sedang rudal ke adalah rudal export yg kemampuannya sengaja diturunkan alias di downgrade.jadi kalo begitu apa masih mengagung agungkan kehebatan SU27&SU30 ?

Pusing pusing said...

Duel udara
Kemampuan duel udara jet tempur SU27&SU39 vs F16 adalah
1. Bila masing masing pilot skillnya kurang hasil akhir pasti jet tempur SU yg menang.
2. Bila ternyata Skull pilot F16 lebih hebat maka dipastikan F16 akan menang dalam duel udara lawan SU27/SU30.
3. Bila masing masing pilotvsama hebatnya skillnya maka yg terjadi tergantung dari:
- masing masing pilot harus menguasai kelincahan pesawatnya
-lihat sisa rudal yg tersedi-lihat sisa BBM yg ada
--lihat nyali masing masing pilot yaitu siap mati?
- dan yg terakhir bila BBM sudah menipis biasanya si pilot pilih opsi kabur walaupun jet tempurnya SU27/SU30.
Kira kira begitu gambarannya ya.

Pusing pusing said...

SU35
Kehebatan dan kelemahan SU35 juga udah dibocorkan Ukraina ke USA beserta NATO sehingga USA dan sekutunya jadi tau kelemahannya, makanya Rusia jadi bingung karena sebagian suku cadang SU27 SU30 dan SU35:itu dibuat di Belarusia Ukraina dan Rusia juga Ukraina jadi pabrik pembuat jet tempur SU27&SU30 di luar Rusia, ada komponen vital SU35 dibuat di Ukraina kalo kaga salah itu mesinnya merek saturn, merek itu buatan Ukraina.
Jadi sudah terbuka lebar kelemahan SU27 SU30 SU35 sehingga terpaksa Rusia menurunkan jet tempur barunya generasi5:yaitu SU57, nah SU57 ini asli semua ciptaan dan buatan pabrik di Rusia sendiri sehingga ukraina dan belarusia tidak tau kelemahannya sehingga USA+Nato belum tau bocorannya.
Jadi kesimpulannya lupakan SU27 SU30 SU35.Kehebatan SU35 itu di teknik duel udara serta menhindar terjangan rudal dan cara teknik Cobra cuma si pilot harus selalu perhatikan BBM tersisa di jet tempurnya, karena jet tempur Rusia termasuk SU35 sangat boros bbmnya.

Gempur Bukan Waria said...

Rasanya yg komen disini layak jadi Menhan, setelah jadi menhan baru mencret bertahun2 ndak sembuh-sembuh. he..he..he....

Anonymous said...

menurut gue sih, tetap strategis untuk beli SU 35 walaupun rahasianya sudah diketahui ..
Australia juga sudah tahu kelemahaman F16 kita.. dan juga pasti tahu kelemahan F15 kita nanti
jadi ya tidak apa2 jika kita beli SU 35, yang penting nantinya adalah strategi berperang, skill pilot dan kondisi tempur saat itu (mungkin strategis juga untuk jajaki kerjasama dengan Rusia untuk mengefisienkan bahan bakar SU 35).

yang strategis juga harus dibeli adalah pesawat pembom, untuk itu kita beli saja dulu pesawat tempur pembom SU 34 sebanyak 2 batch (24 buah), untuk di utara (sasaran pangkalan militer cina di LCS) dan di selatan (sasaran pangkalan militer / kota di Australia dan PNG) ... jadi nanti sewaktu mereka serang RI, pesawat2 tersebut dapat menyerang pangkalan / kota atau kantong logistik mereka di belakang pertempuran.

nanti, jika memungkinkan beli satu skuadron pesawat pembom, mengingat musuh potensial nanti adalah Australia, Cina, India ... yang paling logis adalah pembom dari Rusia

lalu adanya kebutuhan untuk membeli rudal hanud (jarak sedang dan menengah) yang banyak serta memperbanyak drone pembunuh (ditempatkan di P. Belitung, P.Natuna, di P. Tanimbar, P. Dolok)



Anonymous said...

bingung jg gue ........ tuh ada komen ada pespur tekno nya sdh diketahui lawan dan kawan, coba anda pikir kalo bikin sendiri ... apakah lawan bisa tahu 100% rahasia nya ?

kalo namanya beli barang impor, jgn berharap punya kemampuan teknologi rahasia, beli rafa tornado, sukhoi, mig, f series, dll. kagak usah halu punya pespur beli impor punya kelebihan tempur, kagak usah promosi pespur gue paling gahar, biasa aja boss ... namanya jg impor !!! pabrikan jelas simpen rahasia, negara lain yg punya pespur sejenis jg sdh hafal kemampuannya.

ntar kalo kita bisa bikin sendiri dg kandungan lokal minimum 50%, bolehlah sedikit bangga, sulit bagi lawan & kawan utk tahu kemampuan tempur sebenarnya .... jangan kebanyakan baca brosur boss .... promosi dan brosur senjata mah bener cuman bo'ong kalo pake syarat penggunaan perang.

Koteka said...

Amerika itu pintar terutama kaki tangannya / marketing alutsista di Indonesia.
Begitu kontrak Rafale ,tdk lama USA tawarkan F 15 ke Indonesia .

Mendengar Indonesia berminat dengan Mirage 2000 ada tawaran F 15 eks Jepang .

Pointnya jelas INDONESIA TIDAK DIHARAPKAN JADI KUAT MILITERNYA.

PILPRES 2024 sangat kelihatan siapa" saja yg berpihak ke AAA.
Pondasi yg sekarang pasti dihancurkan. Terutama industri" mineral akan hancur kita kembali ekspOr barang mentah dan itu yg diinginkan AAA.
Otomatis militer juga hancur krn tdk ditunjang dgn kekuatan ekonomi.

Waipios said...

Kalau menurut sy mmg dr dl Indonesia tdk di harapkan militernya kuat orang br sgini aja si kangguru udah gak lelap bobok..,mengenai altssta trsbt klihatan jlas bahwa us tdk ingin pengaruhnya berkurang termasuk dgn prancis..

Pusing pusing said...

Mock up jet tempur 4,5
PT Infoglobal meluncurkan sebuah rancangan mock up jet tempur generasi4,5. Dan tentunya PT Infoglobal ini sudah familier dgn perangkat elektronik yg ada di kokpit jet tempur. Karya yg paling hebat adalah bisa menghidupkan bahkan membuat Baru persis seperti perangkat elektronik yg rusak dan kebetulan sudah tidak dibuat si pabriknya contoh perangkat yg ada di jet tempur F5 Tiger tniau lalu jet tempur hawk tniau bisa difungsikan kembali perangkat elektronik yg rusak dan tidak ada suku cadangnya. Malahkan kalo tidak salah PT Infoglobal sudah bisa merangsang dan membuat sendiri radar buat jet tempur walau bukan radar AESA tapi radar setingkat dgn radar bawaan F16C/D tniau.
Dengan kehebatan PT Infoglobal ini sudah seharusnya digandeng oleh PT DI maupun PT LEN dalam kalibrasi pembuatan KFX/IFX yg nantinya akan dibuat di PT DI.
Maksudnya nantinya saat KFX/IFX ini mulai diproduksi di PT DI akan ada 2versi yaitu versi asli Korsel maupun versi RI, nah di versi RI inilah biarkan PT LEN maupun PT Infoglobal berkreasi menciptakan radar dan piranti perangkat elektronik beserta kabel kabel sambungannya sehingga di harapkan pelan pelan IFX buatan PT DI ini memakai radar maupun perangkat elektronik buatan PT LEN +PT Infoglobal, apalagi di pameran indo defend PT Infoglobal meluncurkan desain mock up jet tempur generasi 4,5.. Dan kebatnya lagi kalo bisa rancang bangun desain mock up jet tempur ini bisa dikawinkan dgn produksi IFX di PT DI nantinya sehingga nantinya juga IFX produk PT DI ini akan berbeda dan produk KFX Korsel karena IFX buatan PT DI akan memakai produk PT Infoglobal maupun PT LEN. Mudah mudahan terwujud perkawinan silang antara IFX yg akan dibuat di PT DI dgn produk jet tempur generasi 4,5 ciptaan PT Infoglobal, amin

Pusing pusing said...

Bagaimana mewujudkan perkawiinan silang antara IFX yg akan diproduksi PT DI dgn jet tempur ciptaan PT Innfoglobal? Sat satunya cara adalah bayar lunas tunggakan iuran koloberasi Korsel-RI dalam penciptaan dan pembuatan KFX-IFX.v Caranya adalah batalkan pembelian Mirage 2000-5 ex AU Qatar senilai USD 735,5juta kalo tidak salah ya. Setelah itu bayar sisa tunggakan iuran tahun depan aja, teruskan fokus belajar soal pembuatan KFX-IFX sampe hafal luar dalam sesuai perjanjian semula saat pertama kali tanda tangan kerjasama antar negara antar pemerintah Korsel-RI. Dan kenapa harus seperti begini? Karena nantinya diiharapkan jet tempur garis depan TNIAU ada di Rafael Perancis dan IFX buatan PT DI. Dan disaat itulah RI mulai beli F35 USA sebagai jet tempur generasi5 atau mungkin PT DI-PT Infoglobal bisa menciptakan dan membuat sendiri jet tempur generasi5 hasil pengembangan produk IFX itu sendiri, mudah mudahan terwujud, amin.

Anonymous said...

Komen nya pada gregetan ya liat Marwah Indonesia yg hancur lebur. Pengen bangkitt... Siapkan anak"di kalian dengan baikkk didik mereka taruh mereka di posisi" strategis negri iniik

Waipios said...

Amin..

Pusing pusing said...

Apa iya karena ini?
Menurut berita yg beredar luas di Korsel USA mewanti wanti pihak teknisi Korsel utk menutup rapat rapat akses teknologi inti di KFX-IFX dari teknisi teknisi yg dikirim PT DI.
Apa itu teknologi inti? Biasanya itu adalah radar+ perangkat elektronik yg mengolah input data yang ujung akhirnya memunculkan di layar display opsi bagi si pilot utk memilih mana tindakan yg mau diambil.
Nah kebetulan di KFX-IFX ini sebagian besar part by partnya buatan USA dan kebetulan di kokpit KFX-IFX itu semuanya buatan USA dan Korsel mendapat lisensinya. Radarnya sudah AESA walau buatan hamwha Korsel tapi partnya Made in USA. Yg ditakuti USA itu mungkin ada teknisi teknisi yg dikirim PT DI itu ada yg berasal dari PT Infoglobal dan karena reputasi PT Infoglobal ini sudah santer terdengar sampe ke telinga USA kenapa? Karena USA kaget sekali kalo PT Infoglobal bisa memperbaiki perangkat elektronik yg rusak di F5 Tiger dan hawk milik tniau dan kebetulan juga spare partnya sudah tidak diproduksi lagi. Ternyata ditangan PT Infoglobal perangkat yg rusak itu bisa dihidupkan lagi dgn memakai part part merek lain bahkan PT Infoglobal bisa membuatkan produk baru persis sama dgn perangkat elektronik yg rusak tadi, dan dengar dengar PT Infoglobalini juga sudah bisa membuat radar buat jet tempur sekelas dgn punya F16C/D. Karena kehebatan ini maka USA amat kwatir teknologi radar AESA beserta perangkat elektronik proses datanya bocor ke tangan PT Infoglobal sehingga dikwatirkan nantinya PT infoglobal bisa meniru dan membuat sendiri.inilah ygmungkin ya sebetulnya ditakuti oleh USA.

Pusing pusing said...

Dan wanti wanti USA ini terbukti benar karena tiba tiba saja PT Infoglobal meliris mock up kokpit jet tempur modern yg serba digital lalu berselang beberapa bulan tiba tiba saja PT Infoglobal ini meliris mock up desain jet tempur generasi 4,5.
Hebat bukan ternyata ilmu teknologi yg dipegang PT Infoglobal sudah melangkah jauh ke depan.
Makanya saat PT DI mau merancang dan membangun jet tempur baru haruslah menggandeng PT Infoglobal ini supaya terciptalah jet tempur baru asli Made in Indonesia apakah itu jet tempur generasi 4,5 atau generasi 5.;Dan soal dapur pacunya tinggal memilih produk luar negeri yg speknya disesuaikan dgn jet tempur yg mau dibuat .

Anonymous said...

bung, tetap mirage 2000 ex qatar harus didatangkan, dan kalo bisa ditambah dengan ex UEA untuk mengisi kekurangan uantitas pespur RI saat ini sambil menunggu 10 tahun lebih kedatangan pesawat Rafale dan F15 ..

kalo bisa juga segera ditambah pembelian F16 bekas dari belanda untuk mengisi kekurangan kuantitas ini, dan diupgrade nantinya melalui EMLU

Hawk jangan dipensiunkan tapi diupgrade, mungkin oleh PT Infoglobal

terus lobi AS untuk mengecualikan Indonesia dari CAATSA
sangat penting kita memiliki SU 35 dan SU 34

Waipios said...

👍

Waipios said...

Ok..

Anonymous said...

Mohon info bosqu apa dan bagaimana itu PT Infoglobal.

wijaya281 said...

Bung jagarin cepetan artikel barunya. Lagi rame nih indo defense. Bahas akuisisi rudal dari turki

Anonymous said...

Baru sibuk liputan

Waipios said...

Itu hebatnya turki ktka mrka meluncurkan rudal pertamanya atmaca sekarang semua jnis rudal mrka bs bikin sdgkan indo msh sbuk uji coba rhan 122 mm..uji coba..uji coba trus dr thn 60 an waktu itu roket kartika..

Anonymous said...

Seharusnya menhan saat ini gak gedebak gedebuk jika menhan sebelumnya tidak berprinsip "Tidak akan ada perang"..
Padahal prinsip di dunia jelas jika tidak ingin ada perang, "Jangan berperang jika lawan bisa sama sama menghancurkan".
Maka penting no 1 adalah di kuasi teknologi Rudal, itulah senjata penghancur utama.

Anonymous said...

OMONG KOSONG perkuatan militer jika hanya beli....
Rusia China bisa membuat semua senjata, apa kelemahan mereka saat ini ?? TEKHNOLOGI CHIP..
Rudal Rusia, china, iran dan Pesawat Rusia, china , iran itu hanya kalah canggih di Chip..
Apakah NKRI paham sejauh ini ??
Yg kita beli, yg kita bangun hanya untuk GAGAH GAGAHAN DIMATA, membohongi org dungu yg gak paham esensi dari Alutsista (*maaf).
Jika ingin Real membangun, maka bangunlah sesuatu yg memang REAL PENGGENTAR sehingga pantas di sebut ALITSISTA PENCEGAH..

-Prioritaskan Riset dan Bangun pabrik chip.
-Prioditaskan dan bangun Riset Rudal sehingga menjangkau seluruh belahan dunia.
Lihatlah pesawat pembom Usa, china, Rusia kelas berat, bentuknya sama dgn pesawat komersial tapi ketika lewat sebuah negara, negara tersebut ketar ketir.. Isi nya yg membuat ketar ketir bukan bentuk pesawatnya..
Baca Blog blog militer isi kontennya penjilat semua, gak ada yg berani kritik demi kemanjuan NKRI... Sudah banyak penjilat di negri ini, yg bangsa ini butuhkan adalah kritis tanpa membenci...

Anonymous said...

Wkwkwkkwwkkwkw blm ada pemimpin yg benari bilang GUE INDONESIA ke dunia. Makanya gak jadi". Untung aja gak jadi Bancak'an negara lain walau ekonomi semua lini sudah di kuasai asing setidak nya INDONESIA belum jadi artefak dunia.
Masih bisa kita membangun kejayaan yg akan datang. BANGKILAH KALIAN SEMUA WAHAI SODARAKU ..DIDIK DOKTRIN anak kalian untuk Indonesia kita. Malulah sama nenek moyang kita hanya jadi PECUNDANG di negri sendiri.sriwijaya Majapahit Kutai Ternate Tidore Buton Mataram Siliwangi Aceh Minang duhh banyak yg belum kesebut mereka semua dgn kejayaan nya.

Bo said...

Bung Jag, lebih seru lagi kalo kita bahas Indodefence 2022. Banyak kejutan disana

Jagarin Pane said...

Banyak kejutan, jadi nulisnya gelagapan 😀😀

Anonymous said...

Ada kabar TNI AD akan beli rudal balistik jarak jauh merk khan dari turkiye.

Waipios said...

Emang bener rudak balistik utk tni ad..

Sawargi said...

Saya harap bahasannya ada tentang rudal balistik KHAN dari turki, siap cenat cenut...hehe

Moon said...

Bukan akan ,udah kontrak efektif kok , Hisar o dan Hisar u juga sudah kontrak efektif tinggal menunggu pengadaan siper yang masih pengembangan memiliki jarak maksimal 150 km

Moon said...

Untuk rudal balistik Khan jarak 280 - 300 km dengan presisi tinggi ,Hisar O dan Hisar U sudah kontrak efektif , tinggal menunggu pengadaan batch berikut y yaitu siper yang masih dalam pengembangan

Anonymous said...

I 22 sikatan Infoglobal

Pusing pusing said...

Ternyata Boeing pabrik pembuat F15ex menolak cara RI membeli dengan dicicil, kemungkinan besar Boeing ingin yg ditawarkan sebanyak 36unit F15ex itu dibayar lunas dan bukan dibeli bertahap seperti yg terjadi pada Rafael Perancis.
Solusi atasi masalah ini adalah bertanya dulu ke Menkeu RI ada duit atau kaga lalu bila ada itu disediakan anggaran utk pembelian secara bertahap atau bagaimana?
Solusi terbaiknya adalah batalkan beli F15EX dan anggaran yg disediakan bertahap oleh Menkeu RI itu dialihkan utk beli Rafael tahap 2 sekian unit. Dan karena batal beli F15EX USA ini, maka utk menunggu kedatangan unit unit Rafael Perancis tahap 1 , maka bolehlah beli Mirage 2000-5 ex AU Qatar sebanyak 12 unit seperti yg telah diberitakan.kalo udah begini, maka gambaran jet tempur garis depan tniau ada di Rafael Perancis dan Mirage 2000-5 ex AU Qatar. Di saat inilah maka RI harus sungguh sungguh terhadap proyek KFX-IFX korsel-rI dgn melunasi tunggakan iuran kerjasama supaya nantinya PT DI dapat memproduksi IFX versi Indonesia utk tniau sebagai pengganti Mirage 2000-5 tniau. Kenapa SU27&SU30 tniau tidak dimasukkan ke jet tempur andalan tniau ? Alasannya karena mencegah jet tempurnya itu jatuh saat terbang karena didera kelangkaan suku cadang akibat perang ukraina-rusia. Dan sebaiknya armada SU tniau ini digudangkan saja sembari menawarkan ke pihak pihak yg mau membelinya. Juga armada Hawk tniau tidak dimasukkan ke andalan jet tempur tniau? Alasannya karena usia tua lalu suku cadang asli mulai langkah lalu biaya pemeliharaan semakin tinggi maka sebaiknya dipensiunkan bertahap setelah Mirage 2000-5 bekas berdatangan ke RI.
Selain itu juga kenapa harus dipensiunkan bertahap armada hawk tniau? Jawabannya adalah supaya anggaran yg ada bisa dialihkan dan fokus ke perawatan Mirage 2000-5 bekas ini supaya tetap oke terbang dan bertempur di udara sambil menunggu kedatangan unit unit Rafael Perancis tahap1 utk tniau.

Anonymous said...

Yang dari boeing beli E-7 wedgetail dan P-8 Poseidon aja sambil perbanyak Rafale buat mempermudah maintenance

Anonymous said...

enak aja bilang SU 27/30 dikandangkan saja akibat kelangkaan suku cadang.. sudah tahu kalo beli pesawat tempur makan waktu yang lama, kayak kita kebanyakan pesawat tempur aja

ada lagi yang mau Hawk juga dipensiunkan .. nanti langit Indonesia dijaga pake apa 6 - 12 tahun ke depan bung??? mana nanti kalo datang yang baru jumlahnya sangat sedikit

SU 27/30 dan Hawk tidak perlu dipensiunkan, harus diupayakan suku cadangnya ,, tindakan yang bodoh main pensiun-pensiun kan

wijaya281 said...

Bung jagarin article barunya dong he2

Pusing pusing said...

Berpikirlah yg realistis yaitu ingat anggaran + ingat ada atau susah suku cadangnya + ingat usia pesawat sudah tua sehingga harus melalui proses EMLU dan yg terakhir mesinnya harus diganti baru atau di overhoul + ingat stok rudal rudalnya masih banyak atau tinggal sedikit serta itu semua tidak menjamin oke diterbangkan karena ada sesuatu di udara yg sulit diterangkan dan lagi pula semua jet tempur tniau itu di diwngrade alias tidak akan sama mutunya dgn AU negara yg membuatnya.

Pusing pusing said...

Menurut orang awam memang itu tindakan bodoh tapi tidak dgn yg dipikirkan para teknisi maupun pilotnya karena terus terang rata rata para pilot jet tempur amat takut menerbangkan jet tempur yg udah usia tua walaupun sudah di EMLU alias direkondisi mendekati seperti baru, kalo tidak percaya silahkan tanya sendiri langsung kepada para pilot pilot jet tempur tniau, anda akan dengar sendiri komentar mereka soal jet tempur tua walau udah di EMLU.

Jagarin Pane said...

Sdh dishare tuh😀🤝

Moon said...

Siapa lagi yang mau pensiunkan Sukhoi series TNI AU ,jauh2 hari untuk suku cadang y sudah di beli untuk jangka panjang , Sukhoi itu sebagai tulang punggung udara Indonesia garda terdepan

Waipios said...

Kalau hawk mmg udah tua tp klu su 27/30 itu blum karna itu dbli era megawati,ukuran tua pesawat itu klu sdh masuk thn k 30..

Waipios said...

Lagian ini bkn zaman uni soviet rusia negara yg bertanggung jawab terhadap klangsungan suku cadang konsumennya..

Jagarin Pane said...

Sukhoi tetap eksis kok.

Anonymous said...

komen dongo, 70% keberhasulan tugas ditunjang kualitas peralatan, sisanya SDM..analoginya coba lo naik suzuki carry dari jakarta ke banyuwangi

Anonymous said...

sok pinter lo, tp komen lo mentah bin dongo..itu sih menghibur diri aja walau pake pesawat tua, tuh contoh gmn hawk, nanggala dan lainnya dah wassalam.

Anonymous said...

hahaha tekonologi siluman itu era terkini, mana ada di jaman mbahmu. jadi jelas pesawat lebih modern dan baru punya keunggulan lebih..komenmu sok pinter tp mentah banget

Anonymous said...

Ya udah lo aja bro yg jd sekutunya wakil Indo,ingat bro lo msh ingatkan politik bebas aktip..itulah mengapa Indonesia masih selamat sampe sekarang semua yg tlah di wariskan para pendiri bangsa ini tdk sia2..