Program pengadaan jet tempur Rafale F3R buatan Perancis sudah sampai pada kepastian kedatangannya. Artinya kontrak efektif yang sudah diteken dan dilanjut dengan pembayaran uang muka bisa memastikan jadwal ketibaannya. Tahap awal 6 unit dulu dari pesanan 42 unit Rafale. Sementara pada saat yang bersamaan ada berita lain yang menjadi pengiring kabar gembira Rafale. Yaitu "rencana cepat saji" mendatangkan 14 jet tempur bekas pakai Mirage 2000. Dua kabar yang membungakan dan menggemuruhkan.
Tetapi pertanyaannya mengapa harus ada Mirage 2000. Kan sudah pesan Rafale. Mari kita berangkat dari rangkaian proses pengadaan jet tempur sebelumnya. Proses pengadaan cepat saji jet tempur Mirage 2000 tidak terlepas dari interval waktu yang hilang selama 7 tahun. Lho kok bisa. Ya iyalah. Tahun 2016 dimulai proses pengadaan jet tempur Sukhoi SU35. Sejak tahun 2017 proses pengadaan jet tempur heavy fighter ini sudah menuju kontrak efektif. Artinya mulai tahun 2021 kemarin kita seharusnya sudah mulai menerima kedatangan jet tempur multi role buatan Rusia tersebut.
Tapi tiba-tiba ada UU CAATSA dari pemilik hegemoni Paman Sam sebagai imbas pencaplokan Rusia terhadap semenanjung Krimea milik Ukraina tahun 2014. Setiap negara yang bertransaksi persenjataan dengan Rusia akan dikenakan sanksi, begitu ancaman Pakde Sam sambil mendelik. Dan proses pembayaran uang muka tidak dapat dilanjutkan karena ancaman CAATSA. Kalau diteruskan fasilitas GSP ekspor kita ke AS bisa dicabut. Dan nilainya milyaran dollar. Itu yang didepan mata. Maka terjadilah "blank spot" alias kekosongan ketersediaan alutsista jet tempur untuk skadron udara 14 Iswahyudi sampai hari ini.
Tetapi kemudian ada pertanyaan lain mengapa tidak melanjutkan tambahan F16 "gurun" atau F16 Viper sebagaimana pernah diprogramkan sebelumnya. Bukankah kita sudah memiliki 10 jet tempur F16 generasi awal yang dibeli tahun 1989 dan 24 jet tempur F16 "gurun" blok 52Id yang dibeli tahun 2013. Apalagi saat ini insinyur dan teknisi TNI AU dengan supervisi Lockheed Martin AS sedang memodernisasi infrastruktur tempur 10 F16 generasi pertama di Iswahyudi AFB. Sebuah model transfer teknologi yang sangat menguntungkan. Teknisi TNI AU jadi paham banget dengan jeroan F16. Saat ini sudah selesai 6 unit F16, 3 diantaranya sudah diuji manuver tempurnya pada Latgab Pitch Black baru-baru ini di Australia. Dan sukses.
Menurut pandangan kita menghadirkan Mirage sebagai crash program tidak terlepas dari ruang kerjasama skala besar dan multi bidang serta imbal balik yang telah, sedang dan akan dibangun dengan Uni Emirat Arab (UEA). Negeri sultan ini adalah salah satu negara Arab yang paling mesra hubungannya dengan Indonesia. Ada nama Muhammad Bin Zayed (MBZ) pemimpin tertinggi UEA sebagai nama jalan tol layang Jakarta-Cikampek. Ada pembangunan Masjid Raya di Solo donasi ratusan milyar dari UEA. Juga ada jalan Joko Widodo di Abu Dhabi UEA. Negara Arab super kaya ini menjadi salah satu investor terbesar pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk IKN. Indonesia sedang membangun kerjasama pertahanan dengan UEA.
UEA sudah lebih dulu memesan 80 jet tempur Rafale F3R. Sementara inventory Mirage 2000 UEA akan pensiun seiring kedatangan si Rafale. Bisa saja kan dalam pembicaraan dan negosiasi dua negara sahabat, kita kemudian ditawarkan Mirage sebagai imbal jasa kerjasama investasi UEA di Indonesia. Dan saat ini kita memang sedang membutuhkan ketersediaan jet tempur dalam waktu cepat. Untuk mengisi stop gap kedatangan Rafale akhir tahun 2026. Bukankah situasi geopolitik di Indo Pasifik khususnya Laut China Selatan semakin berbahaya dari waktu ke waktu. Si vis pacem parabellum, jika ingin damai bersiaplah untuk perang.
Ini adalah bagian dari program percepatan MEF (Minimum Essential Force) jilid tiga TNI sampai dengan tahun 2024. Ketersediaan alutsista strategis jet tempur dan kapal perang heavy fregate adalah harga mati, tidak bisa ditawar meski harganya naik. Jangan sampai kita terlambat memenuhi persyaratan minimal ini. Kalau kita mau berseteru secara militer demi harga diri teritori, penuhi dulu persyaratan minimalnya. Oleh sebab itu dengan sejuta doa mari kita tunggu kedatangan dua jenis jet tempur lintas generasi buatan Perancis ini. Sembari melukis tulisan kaligrafi: Mirage Rafale Bienvenue.
****
Jagarin Pane / 23 September 2022
31 comments:
Mantaplah kalo begitu
Berharap dapat pesanan & TOT kapal induk Mistral kedepannya
Mantab kita tunggu kedatangannya
mau tanya bung Jagarin..
apakah produk militer perancis rawan kena EMBARGO ?
Mudah2an miragenya cepat datang..karna naga slalu siap menerkam..
Gue suka dengan India
Walau katanya sistem kasta dan bla BLA BLA BLA
Tapi kata pemerintahnya India bukan negara yg dapat ditekan oleh siapapun
Kok disini apa kabar takut ya sama caatsa,India bebas caatsa beli s400 beli minyak beli gas mana caatsa as untuk India takut ya as
Belajarlah dari India mereka bangun militer dulu ekonominya menyusul
Jika beli alutsista darimana pun semua tergantung as,jika as bilang embargo ya embargo
Kecuali dari cina dan Rusia
Jadi kalau masih beli bukan dari cina dan Rusia jangan harap bebas embargo as.
Ngerti sekarang kan
Perancis mitra kerjasama pertahanan yang netral. Tdk pernah ada embargo alutsista perancis.
Rafael - Mirage 2000
Stop akuisisi Mirage 2000 ex air force UEA karena harus menyediakan dana baru buat peralatan pendukung kegiatan service berkala lalu harus direkondisi dulu utk mendekati kemampuan saat masih baru Gress supaya laik terbang dan spare partnya belum tentu tersedia dari pabrik walau ada si pemilik Mirage 2000 punya uangnya dan yg terakhir pastinya harga setiap spare part Mirage 2000 apa terjangkau kantung tniau?, buang buang uang mending distop aja akuisisi Mirage 2000 bekas utk tniau.
Yang tepat utk mengisi waktu menunggu kedatangan unit pertama dari 6unit Rafael baru utk tniau, alangkah baiknya pemerintah Indonesia melalui Kemhan membeli Rafael generasi pertama dari air force Perancis yg hendak dipensiunkan setelah Rafael generasi terbaru berdatangan mengisi kekuatan air force Perancis, nggak usah banyak banyak cukup 6-10unit saja dan sekalian utk melatih para calon pilot tniau yang akan menerbangkan pesawat tempur Rafael baru tniau , itu lebih bagus lebih brilian lebih oke ketimbang beli bekas Mirage 2000 utk tniau.
sayangnya pemerintah perancis gak menawarkan rafale bekasnya.. atau tanya AS apakah dijual f15 versi lama mereka yang akan dipensiunkan.
menurut saya, beli sebanyak2nya mirage 2000 dan pesawat bekas f16 lainnya dari eropa atau f15 bekas AS (kalo ditawarkan) untuk mengisi gap selama 6 - 12 tahun ke depan ...
usul, tetap beli SU-35 dan SU-34 untuk melakukan taktik terbang jarak jauh untuk memberangus pangkalan militer cina di LCS dengan rudal udarat ke darat sementara cina lagi asyik menggempur kita ..
Setuju bgt..knp tdk dibelikan pesawat AEW saja spt posedon
Kalau ngomong mah gampang tapi coba kalau anda yg berada di posisi pemerintah, mereka itu bukan cuma ngurusin militer doang...militer dan ekonomi itu ibarat ayam dan telur, mana yg lebih duluan, tapi yg jelas kalau ekonomi lagi sulit gak punya duit mau beli alutsista pake apaan?
Stock rafale bekas sudah habis bro,diboyong yunani.kita kurang gercep wktu itu.
No opsi lgi ya ambil aja
Varian mirage 2000 milik UEA paling canggih asal full weapon lah.
Go block ekonomi kita sangat tergantung dgn AS, jadi stop coment takut2 , matamu..
Mirage 2000 tampang jelek jeroan siap herexxxx
Ntar kalau jadi beli kemudian kena CAATSA, semua barang jadi pada naik dan ekonomi susah, ente ngeluh nyalahin pemerintah dan demo berjilid²
Jet tempur tniau masa depan
Saat saat inilah waktu yg tepat bagi tniau menyederhanahan merek , jet tempur yg dimiliki utk mempermudawatan perbaikan dan biaya biaya service rutine lainnya, saat Rafael Perancis dibeli bertahap oleh RI, maka sebaiknya hanya refael Perancis yg dibeli dan diperbanyak jumlah unitnya saja dan jangan melirik merek lain seperti F15ex USA, cukup jet tempur Rafael baru utk tniau utk tugas garis depan multi role, KF21 Korsel yg sebanyak 48unit utk menggantikan tugas dan peran F16;tniau serta SUb27&30 TNIAU, sedang tugas dan peran hawk 209 dan hawk 200 digantikan oleh F16 A/B beserta F16 C/Dbtniau, hawk 209 beserta hawk 200 bersiap siap pensiun. Jadi dengan kekuatan 3 merek jet tempur bagi tniau, maka semakin ringan biaya biaya yg dikeluarkan utk memelihara supaya semua jet tempur tniau dari 3 merek tadi siap terbang siap tempur siap bertugas. Untuk T50i Korsel tetap sebagai pesawat training calon calon pilot jet tempur tniau dari 3merek tadi.
Utk F16 tniau yg sekarang dimiliki oleh tniau sebaiknya segera pelan pelan diganti dgn F16 Viper baru sebanyak 32 - 42unit. Utk KF21 Korsel sebaiknya RI bersungguh sungguh pegang teguh bergandengan tangan dgn Korsel supaya TOT dan produksi serta perawatan pemeliharaan KF21 mudah dilakukan di Indonesia karena kedepannya jet tempur Rafael - KF21 - F16:Viper lah yg bahu membahu menjaga garis terdepan wilayah teritorial dan ZEE indonesia dari rong ringan musuh negara lain.
Jet tempur tniau masa depan (revisi)
Di pembahasan awal di atas formasi jet tempur tniau masa depan adalah Rafael - KF21 - F16viper, nah ada pemikiran brilian bahwa KF21 Korsel sebaiknya menggantikan tugas dan peran jet tempur hawk 200&209 tniau juga menggantikan tugas dan peran semua jet tempur F-16 A/B/C/D tniau, nah disinilah bisa dijodohkan duet jet tempur Rafael Perancis dgn F15EX USA utk tniau, sebagai jet tempur garis terdepan multirole menjaga wilayah teritorial dan ZEE indonesia, sehingga jet tempur masa depan tniau adalah Rafael - F15EX - KF21. Dilihat dari sinilah maka tniau sudah menyederhanakan merek jet tempur tniau sehingga lebih mudah biaya biaya perawatan service rutin berikut pengadaan spare part yg harus rutin diganti guna menjaga agar semua jet tempur tniau siap terbang siap tugas negara 24jam standby.
Utk kerjasama KF21 korsel-ri sekarang ini sedang ditunda karena pembayaran 20% ditunda RI, ada apa? Sebetulnya pertanyaan ini gampang utk dijawab RI yaitu RI harus menganalisa apa mau terus bangun sendiri jet tempur dari nol atau tidak. Bila jawabannya tidak berarti tinggalkan KF21 Korsel lalu ganti dengan beli F15EX USA sebanyak 2-3skwadron lalu tinggal dipikirkan soal mengurus service rutine jet tempur F15EX supaya ready 24jam. Dan bila jawabannya RI mau bangun sendiri jet tempur berarti tinggalkan akuisisi F15EX USA Daan segera teruskan kerjasama KF21 Korsel-RI dgn segera bayar pembayaran 20% yg ditunda itu sehingga setelah dibayar bgn 20% itu, maka makin langgeng kerjasama KF21 korsel-ri ini sehingga akhirnya terwujudlah pembangunan KF21 utk RI yg dibangun di hanggar PT di sebanyak 48unit. Dan kedepannya pastinya PT di dapat mengembangkan sendiri teknologi KF21 milik Indonesia dgn selera tniau
Jet tempur KF21
Bulan Oktober nanti pihak Korsel akan menguji coba prototype pertama KF21 terbang yg sesungguhnya selayaknya sebuah pesawat tempur terbang tapi bukan uji coba peran tempur udara atau peran tempur serang darat ya. Nantinya bila sudah banyak prototype KF21 diuji terbang, maka pihak Indonesia juga harus ikut serta menguji coba terbang KF21 supaya pilot uji KF21 dari Indonesia bisa tau spek spek kualitas KF21;saat terbang di udara Ke depannya nanti saat KF21 sudah mulai dibuat di hanggar PT di berikut penyerahan sebuah prototype KF21 utk Indonesia dari Korsel, maka prototype KF21;Indonesia ini wajib diuji terbang oleh para pilot F16 tniau + para pilot SU27&SU30 tniau yg punya jam terbang tinggi utk diikutsertakan uji terbang dgn prototype KF21;Indonesia ini supaya dari para pilot tniau inilah nantinya dapat info apakah KF21 indonesia ini setara dgn F16 tniau lalu apakah juga setara dgn SU27&SU30 tniau, bila jawabannya ya maka sudah sepantasnya KF21 indonesia ini mulai menggantikan peran dan tugas F16;+;SU27 + SU30 tniau sekaligus sehingga disinilah tniau bisa mulai menyederhanakan kepemilikan merek jet tempur menjadi satu atau dua merek saja sehingga memudahkan mengurus perawatan service rutin berkala memudahkan menyiapkan spare part yg rutin diganti memudahkan menyiapkan senjata senjata yg diperlukan KF21 serta yg paling penting bisa menyiapkan semua KF21 tniau ready 24jam utk menjalankan peran dan tugas negara.
Top gun versi Indonesia
Mudah mudahan jet tempur KF21 korsel-ri ini mampu menggantikan sekaligus peran dan tugas jet tempur F16;+ SU27 + SU30 tniau sehingga bila iya maka ketiga merek jet tempur tniau itu satu persatu mulai dipurna tugaskan alias dipensiunkan. Disaat ketiga jet tempur tniau itu pensiun sebaiknya pemerintah RI menirukan badan usaha setingkat PT seperti Garuda utk menampung ketiga jet tempur tniau yg pensiun itu, nama PT nya adalah PT TOP GUN INDONSIA, tujuan mendirikan PT ini adalah pelayanan jasa bagi dunia internasional yg membutuhkan pilot pilot tempurnya dididik oleh PT ini menjadi pilot tempur handal dan tentunya juga bila ada sebuah negara menyewa jasa PT ini utk latihan duel udara atau duel serang darat atau duel dgn kapal perang bagi Alutsista militer yg dipunyai negara penyewa itu karena PT ini punya tiga merek jet tempur ex tniau yg bisa dikaryakan atau disewa negara lain dan terserah si penyewa dari sebuah negara mau menyewa utk apa, dan ini pastinya mendatangkan pundi pundi uang buat negara dan tentu saja buat PT TOP GUN INDONSIA. Tniau pun bisa menyewa jasa PT ini utk melatih pilot pilot tniau supaya mahir bertempur di udara, dan pensiunan pilot pilot tempur dari semua negara bisa mendaftar kerja jadi pilot jet tempur di PT top gun Indonesia ini.
Dan tentunya PT top gun Indonesia ini harus merawat semua F16+SU27+SU30 ex tniau ini supaya ready disewa 24jam utk menghasilkan uang dari kontrak kontrak sewa yg ditanda tangani.
Mengenai lokasi lanud utk PT top gun Indonesia ini bisa menempati salah satu bandara di Indonesia yg mangkrak alias tidak dipake, terserah pemerintah Indonesia mau memberi bandara mana yg mangkrak itu.
Jadi kesimpulan yang paling oke dari sosok jet tempur masa depan tniau yang bisa hemat segala biaya pengeluaran karena hanya fokus pada 2merek jet tempur saja yaitu jet tempur Rafael Perancis dan jet tempur KF21 korsel-RI saja, dan inilah sosok dua jet tempur masa depan andalan tniau serta lupakan akuisisi F15EX USA yg terkesan buang buang buang uang saja, lebih baik uangnya itu buat bayar tunggakan yg 20% dari kerjasama proyek KFX/IFX antara Korsel - RI karena dari proyek ini tniau mendapat jatah 48unit jet tempur KF21, kalo masih ada dana lagi sebaiknya dana ini dipake buat akuisisi lagi tahap kedua sebanyak kurang lebih 48unit KF21 buatan PT DI utk tniau sehingga nantinya akan ada 96unit jet tempur KF21 utk tniau
Masalahnya jokowi tdk mau meneruskan program yg dibuat sby walaupun itu bagus, itulah negeri ekuador+62 yg isinya hanya saling balas dendam ndak jelas
Batalkan F15.fokuskan ke Rafale sama Ifx.tuntaskan pengembangan Rhan450 100KM.
Pasti kita di segani
Mungkin juga bung diembargo, dulu Mistral Russia buatan Perancis juga batal dikirim krn tekanan AS
Dlm sekian waktu, ga malukah sama turky yg exprot hisar ke indo. Sedang indo masih berkutat di rhan 450. Ajur jum
Mirage 20005 adalah keputusan politik, shg tdk mudah memutuskan dg cara sekedar teknis. Ada apa dibalik mirage, hanya yg punya otorita yg tahu.
Post a Comment