Thursday, December 10, 2020

Pertarungan Di TikunganTerakhir

Pejabat Menteri Pertahanan AS langsung terbang ke Jakarta ketika mengetahui posisi marketing alutsistanya merasa disepelekan dan disalip oleh kompetitor Eropa, Perancis. Melalui publikasi luas di media internasional Perancis hampir pasti memperoleh pesanan 36 jet tempur Rafale untuk Indonesia. Sementara dengan Austria pembelian 15 jet tempur Eurofighter Typhoon bekas pakai sudah hampir final. Lha nasib F16 Viper pripun njih. Wis sampeyan mangkat teng jekardahh, titah Trump sebelum lengser keprabon.

Menteri Christopher Miller dan tim lobby marketing Kemenhan AS berdiskusi hangat dengan Kemenhan RI. Nilai tawar Indonesia sangat bergema di ruang rapat yang sejuk karena Jakarta sedang menikmati indahnya hujan Desember. Prabowo tidak ingin membeli jet tempur F16 Viper. Tegas dia katakan, kami ingin jet tempur F15, F18 atau F35. Sementara itu jiran sebelah pada nguping menunggu info lanjutan. Termasuk juga kompetitor Perancis.  Namun tiba-tiba senyap beberapa saat sebelum kemudian media Asia Nikkei mempublikasi luas hasrat besar Indonesia ini.

Prabowo ingin jet tempur double engine. F16 meski generasi paling mutakhir Viper tetaplah single engine. Layaklah, melihat hotspot Natuna, Ambalat dan luasnya teritori negeri, kita butuh jet tempur berdaya gebuk tinggi. Maka sayonara lah F16 Viper. Paman Sam mengalah. Padahal Taiwan yang sekutu dekatnya saja dan berada pada posisi terdekat dengan China hanya diberi F16 Viper. AS akhirnya mempersilakan kita memilih F15 atau F18. Sementara untuk jet tempur siluman F35 bukan tidak disetujui namun antrian daftar tunggu mencapai 10 tahun. Kelamaan. 

Lalu mengapa 15 jet tempur Typhoon tetap diambil. Karena kita butuh segera mengoperasikan jet tempur ini. Barang sudah ada, bekas pakai meski jarang dipakai Austria. Typhoon yang juga double engine diperlukan segera sebagai pesawat intersep utamanya untuk melindungi Natuna. Sementara yang lain apakah itu Rafale, F15 masih harus menunggu proses produksi setidaknya 4 tahun. Typhoon kalau oke bisa datang semester kedua tahun depan. Gap 4-5 tahun harus diisi dengan Typhoon.

Tetapi apakah kemudian Rafale bisa disalip di tikungan terakhir, kita berpandangan tidak. Pertarungan di tikungan terakhir memang seru namun Rafale tetap berlanjut, mungkin jumlahnya yang dikurangi dari 36 menjadi 24 unit. Nah yang 12 unit untuk jet tempur F15. Atau bisa saja kombinasinya 32 Rafale dan 16 F15. Semua akan terjawab di bulan Januari 2021 nanti. Pandangan lain menyebut shopping list yang dibeli dari AS melalui program FMS yang sudah disetujui adalah pesawat Hercules type H dan J, helikopter Chinook, helikopter Blackhawk, rudal Amraam. Peluang Osprey kelihatannya mengecil, terlalu mahal dan terkesan mewah.

Biasanya lobby tingkat tinggi AS lewat pejabat Kemenhannya yang datang terburu-buru menunjukkan poin penting untuk digarisbawahi.  Jangan permalukan AS, jangan tinggalkan AS dan jangan remehkan AS. Karena kita sudah diberi perpanjangan fasilitas ekspor GSP, dan AS sudah berjanji akan investasi besar di Indonesia. Paman Sam sudah membuka pintu seluas-luasnya untuk kita. Pakde Sam sudah banyak ngalah demi kemitraan menjaga Laut China Selatan. Tidak ada makan siang gratis. Pintar-pintarlah kita membawa diri di ruang diplomasi yang sangat dinamis ini. Dan tetap netral.

Yang menggembirakan adalah pernyataan seorang pejabat Kemenhan RI yang sudah tersebar luas di media internasional. Bahwa Indonesia akan menambah 100 jet tempur mutakhir, melatih 300 pilot jet tempur dan 100 pilot Hercules. Ini program besar dan harus terealisir mengingat hot spot yang dihadapi Indonesia juga termasuk kelas berat. Pernyataan ini tentu membanggakan termasuk ketika kita diperbolehkan menggunakan jet tempur F15 yang sangat terkenal itu.

Indonesia sedang bergiat kuat untuk segera memenuhi kekuatan alutsistanya di seluruh matra. Kebutuhan kapal selam untuk TNI AL dengan kandidat terkuat Scorpene dari Perancis. Satuan peluru kendali darat ke udara (SAM) jarak menengah dan jarak jauh. Juga helikopter serang, tank amfibi, panser amfibi untuk Marinir. Sejumlah kapal perang jenis Fregat dari Belanda, Jepang, Perancis dan Italia. Semuanya sedang berproses. Khusus untuk pengadaan 2 kapal perang real fregate Iver Class dari Denmark sudah final, tinggal menunggu sign kontrak dalam waktu dekat.

Maka di hari-hari mendatang, minggu mendatang dan bulan mendatang diniscayakan kita akan mendapatkan berita yang menggembirakan untuk tentara kita. Penandatanganan kontrak alutsista strategis secara beruntun dan kedatangan berbagai jenis alutsista adalah anugerah dan kebutuhan. Bahwa negeri ini perlu payung kekuatan yang memadai untuk melindungi teritori karena teritori adalah harga diri dan marwah negara. Kita harus kuat secara ekonomi dan militer, dua-duanya harus seiring sejalan. Tidak bisa tidak. Jika ingin damai bersiaplah untuk perang. Si Vis Pacem Parabellum. Vivere Pericoloso, nyerempet-nyerempet bahaya tidak mengapa.

****

Jagarin Pane /10 Desember 2020

108 comments:

Unknown said...

Amien Yaa R.A. insyaallah terlaksana dan ada wujudnya, jayalah NKRI.

sanjaya said...

Semogaa aminn.bung jagarin
Setidaknya typhon datang duluan stopgap untuk menjaga laut natuna dan sekitarnya.
Sementara jika RI deal Dri US dan prancis mungkkin rincian 24 rafale,24 F15/F18.
Atau apapun yg diambil menhan saya manut.mau prancis ok mau US ok.

sanjaya said...

Saya setuju dgn kombinasi yg pas spt bung jagarin ulas ttp ambil rafale 32 unit dan F15/F18 cukup 1 skuadron saja 16 unit gk usah byk2 ambil dri US.

Unknown said...

Bagaimana dengan nasib p8 posideon? Apakah ada rencana pengadaan?

Unknown said...

Kalau boleh berharap, saya inginnya 48 Rafale + 48 F15. Hehe

INDONESIA MAH HEBAT said...

Iya tuh min.
Kata penjaga kantin kemenhan kita ngajuin p-8 poseidon untuk angkatan laut?

Anonymous said...

Ayo indonesia.
Min beli aew&c gak yak

Unknown said...

Aku kasihan sama Rusia dia yg mati2an membela RI di kala masa perjuangan memperebutkan Papua juga pasang badan membela kita ketika diancam blok Australia eh eh eh ditinggalin dicuekin oreder SU 35 nya 😭

lelono tanpoaran said...

Menurutku Meski indonesia sebagai negara yang merdeka dan nonblok tetapi kenyataanya masih belum bisa lepaa dari belenggu negara2 besar.keinginan untuk memperkuat diri dalam rangka membela diripun harus mengikuti aturan yang ditetapkan pihak luar.jadi aku hanya berharap kepada pemimpin sekarang atau yang akan datang untuk tetap terus berusaha membangun multi alusista secara mandiri dengan memaafaatkan sdm dan sda putra putri indonesia.agar ketimpangan dengan negara2 besar tidak semakin jauh

Unknown said...

Pesawat peringatan dini jangan lupa ..biar gacor dikit..setidak nya 1 biji tiap2 skuadron tempur

Anonymous said...

Aamiin...Alhamdulillah...
Sya mkin Bangga punya TNI...
Bravo TNI!!!��
maju terus INDONESIA...��

sanjaya said...

P8 sudah masuk pengadaan

sanjaya said...

Ingat ya nanti cuma ada 2 tipe pespur yg deal yaitu Rafale dan antara F15/F18.

kampoeng biology said...

Iya, la tp Gimana lgi lawong msuh potensial kita cina, cina sudah syur asam sma alutsista rusky

Pengamat militet said...

Menurut saya untuk f 15 cukup 1 atau 2 skuadron saja untuk di taruh di natuna dan ujung pandang bersama typhoon sedangkab su 27/30 kita tarik ke iswayudi madiun, rafale kita taruh di pekan baru dan supadio pontianak dan untuk f 16 kita geser ke biaķ dan eltari kupang.hawk 100/200 sebelum pensiun bisa di taruh biak sedangkan fa 50 tetap di madiun / halim jakarta.jadi semua wilayah NKRI tercover dgn suadron pespur yg ada

Moon said...

Tambahan 100 unit jet tempur mutakhir berarti ini kelas berat semua di luar F-16 yang masuk kelas medium , nah sekarang berfikir lah masa beli Rafale cuma 36 dan f15 cuma 24 + thypoon ,udah nyampe Lom itu 100 unit ? Masih jauuuh brother

Anonymous said...

SU-35 nggak bisa komunikasi dengan pesawat dari barat. Kalau keadaan genting dan dibutuhkan segera untuk bantu pesawat kita dari barat, kemungkinan besar justru akan menjatuhkan teman sendiri karena tidak bisa membedakan antara teman & musuh. Lalu juga nggak akan bisa komunikasi dengan pesawat AEW&C seperti Boeing 737 AEW&C. Jadi harus beli pesawat AEW&C lagi dari Rusia.

Dengan kata lain, kedepannya pesawat Rusia cuma bikin repot aja.

Afiff_first said...

Pak menhan ingin membeli paspur lebih dari 100 unit..

Ini cuma perkiraan saya saja:

48 Rafale + 48 F15 + 15 typhoon = 111 unit paspur

sanjaya said...

Kmrin kan sudah ada anggaran untuk buat hanggar Sukoi di madiun klo gk salah

sanjaya said...

20 tahun kedepan kita sudah punya 170 pespur.

sanjaya said...

Bertahap bung.spt yg bung jagarin sudah ulas dan rincian nya.

Ifx jgn lp dihitung tuh 2026

sanjaya said...

Gak juga bang@unknown
Rusia tahu apa di inginkan indonesia apalgi sudah bersahbat sejak lama melebihi sekutu.
Terkdang dgn rusia kita silent2 aja.rusia siap bantu indo kpn pun.

Jagarin Pane said...

Sepaham mas nomad💪💪

Unknown said...

Heran, masih aja ada yang terlalu banyak berharap dengan SU 35 Rusia. Apa sih kelebihannya? Battle proven juga gak. Sudah gitu China malah punya SU35 versi copyan nya yang sudah pakai radar AESA, lebih canggih dari radar SU35 Rusia yang masih pakai radar PESA. Sudah gitu biaya operasional dan maintenance Sukhoi itu mahal banget, belum lagi harus dikirim ke negara asalnya dan usia mesin nya yang tergolong pendek dibandingkan pespur buatan USA dan Eropa. Walaupun jadi itu beli SU 35 yang rencananya 11 biji, itu gak bakal memberikan deterrent effect karena jumlahnya sedikit. Mending kalau belinya 3 skadron. Dan kalaupun beli, bakalan sulit kecuali kita punya uang Cash, karena gak bakal ada bank yang mau pinjamkan uangnya untuk beli SU35 karena mereka takut CAATSA. Tahu gak CAATSA?

Dari pada beli SU 35 yang gen ke 4, ya sudah benar Menhan baru ini pilih pespur buatan Eropa macam Rafale atau buatan USA yang gen ke 4,5. Atau beli Rafale 48 biji aja cukup untuk menjadi penyeimbang bahkan deterrent effect di kawasan. Nah Rafale itu bisalah menandingi F35 Australia dan Singapura.

Trus kalau ada yang bilang: "Kalau beli pespur USA bakal di embargo suatu saat nanti"... Lah, beli alutsista dari luar ya pastinya ada peluang diembargo. Bukan cuma USA aja, tuh liat negara yang anda idolakan Uni Soviet yang dulu embargo alutsista Indonesia, walhasil alutsista kita di zaman Soekarno masuk museum semua. Emangnya Soviet gak pernah embargo Indonesia apa? Kalau gak mau diembargo ya bikin sendiri. Lagian USA itu dulu embargo kita karena kitanya yang melanggar HAM koq. Andai gak ya gak bakal diembargo.

Trus alutsista USA bisa gak dipakai melawan Australia dan Singapura? Ya bisa lah. Lagian ngapain perang sama mereka? Mau cari masalah? Kalaupun mereka yang usil, dalam aturan alutsista USA, kita dibolehkan membela diri. Wong Indonesia itu juga bukan negara agresor koq. Dan lagi dalam buku putih pertahanan Australia yang terbaru menyebutkan Indonesia sebagai mitra strategis.

Yang realistis aja mikirnya. Syukur syukur sekarang Menhan nya manuvernya cantik sampai negara-negara Eropa dan Amerika berbondong-bondong menawarkan produknya ke Indonesia. Saya malah berharap seandainya yang jadi Menhan sebelum beliau adalah juga beliau, niscaya pertahanan kita bakal kuat. Masalahnya Menhan sebelumnya gak ada gebrakan karena kurang visioner, malah bisa dibilang gagal memenuhi MEF ke 2.

Apapun itu semoga pertahanan kita semakin maju dan kuat di bawah kepemimpinan Mr. Bowo.

Unknown said...

Cocok dengan bro afiff_first. 48 Rafale + 48 F15 + 15 Typhoon. F18 gak usah aja karena kurang greget.

Kita doakan juga supaya Korea Selatan luluh hatinya untuk memberikan hak kekayaan intelektual IFX kepada Indonesia agar Indonesia bisa jual juga ke negara lain.

Sikap pemerintah sekarang sudah benar dengan membiarkan Korea Selatan dengan tidak melakukan pembayaran sehingga mereka mau memberikan Indonesia hak kekayaan intelektual untuk membuat dan memasarkan IFX secara mandiri. Pemerintah Indonesia itu lebih pintar dari yang kita kira.

Unknown said...

kok jadi ingat tahun tahun lalu ya ketika itu pak harto ( indonesia) khususnya tni au mau beli mirage prancis. menjelang deal as datang dan menelikung prancis dgn f16nya. mudah mudahan pak menhan kita sekarang tetap fokus ke rafale typoon dan sukhoinya. urusan as setelah ini deal

isan said...

Perpaduan rafale dan F15 bisa memperkuat otot2 tempur kita. Lebih baik memilih F15 daripada F18 krn F15 lebih powerfull dan sgt cocok sbg pengganti SU35 yg tdk jadi dibeli. Kebutuhan akan pesawat fighter dobel engine memang cukup besar spt halnya kebutuhan akan kapal fregat di laut krn kedua alutsista tsb masih sgt minim dipunyai oleh TNI. Pengembangan 3 armada kogabwil dan peningkatan ancaman kedepannya mengharuskan indonesia bergerak cepat utk mengejar ketinggalan. Namun jangan dilupakan pengadaan rudal dan pertahanan udara jg hrs diprioritaskan.

F-15EX said...

Gas pak menhan!
Rafale 48 unit + F-15EX 24 unit menggantikan Hawk 109/209. Borong AIM120C7 untuk jet tempur dan Nasam. Heli CH-47 Chinook 8 unit FMF-AAW Destroyer 8 unit Scorpene 4 unit P-8 5 unit E-7 5 unit.

Bayu Sadewa said...

Ulasan yg menarik bung jagarin semoga terwujud itu saja yg saya harapkan

Afiff_first said...

Bung NoMad.. kenapa saya bilang Indonesia akan membeli lebih dari 100 unit jet tempur.. memang di artikel bilang Indonesia akan membeli +100unit pespur dibawah komando pak Prabowo, berarti rentang waktu 2019-2024..
terus untuk anggaran antara 9-11 milliar dollar selama 20 tahun kedepan.. pemahaman saya Indonesia harus menyediakan anggaran khusus 9-11 milliar setiap tahunnya selama 20 tahun.. kemungkinan anggaran sebesar gitu selain untuk membeli alutsista baru tetapi juga untuk membayar hutang pinjaman lunak untuk pembelian alutsista besar-besaran 2020-2024.. itu pemahaman saya..

Anonymous said...

Typhoon, Rafale, F15/F18 ?!! Wadiddaw showroom pespur masbro....

HambaAllah said...

deal su 35 kelamaan akhir nya datanglah caatsa dan buyar lah impian itu. emang mau jd showroom ada tipon,rafael,F15,F16,su30,su27

sanjaya said...

Yunani pesan rafale sebannyak 18 unit dgn rincian 12 siap pakai dan 6 baru.

Kemungkinan besar klo kita deal rafale sesuai keinginan menhan percepatan pengadaan pespur dgn waktu 18bulan maka bisa jadi pesanan nya ada yg bekas siap pakai sisanya buat baru,klo mang mendatangkan rafale dgn cepet,maka dri 36 unit = 24 siap pakai/second dan 12 baru.
Atau 12 siap pakai/second sisanya 24 baru.

Kita tunggu kesepakatan nya

Moon said...

Kalo terus berfikiran beli Rafale dan dapat gratisan Mulu seperti Yunani harusy India juga dapat jauh lebih buanyak dari Yunani 36 unit (2 skuadron ) ,lah bisa habis itu Rafale punya angkatan udara Francis yg sedang beroperasi di kasih cuma2 Mulu bagi pelanggan yg beli Rafale , kita ada duit untuk beli Rafale 48 unit Gress sekaligus dari anggaran menhan RR Lom banyak yg terpakai anggaran militer di masa dia menhan

sanjaya said...

Japan made warships is less competitive for Indonesian market. The weapon systems are US made, required US export license. European made warships has less issue with US export license. Japan will supply 8 vessels is self-proclaimed! It should be realistic, not live in fantasy.

sanjaya said...

Kita doakan aja kita warga NKRI mah manut aja,moga cepet deal Rafale

Air force said...

Kalo memang user dlm hal ini TNI ingin F15, mending kita beli satu type aja, dalam jumlah banyak, lewat skema FMS, TOT PT DI, agar memudahkan sparepart perawatan..ujung ujung nya biaya pemeliharaan lebih baik, perawatan depo TNI lebih baik juga, keselamatan pilot lebih terjamin..

Anonymous said...

Kalo anda punya 100 butir telor sebaiknya jangan ditaruh dlm satu kotak- itu beresiko, bagilah kedalam 2 ataw 3 kotak, itu lebih bijak & aman

Air force said...

Kita beli ini pesawat tempur, yg harga & by pemeliharaan nya mahal, klo trlalu banyak type ujung nya dana alokasi utk TNI hanya utk perawatan saja.. habis, padahal sebagai negara besar, smua pespur harus ready kondisinya, lagian F15 selain air superiority, pesawat ini hanya 6 negara saja yg saat ini diperbolehkan menggunakan,
USA sendiri, korsel,jepang,singapura,arab,israel..
Jadi klo kita bisa beli F15 sdh merupakan game changer kawasan dan AS anggap kita itu penting bgt, apalagi ada fasilitas dagang yg juga udah diberikan, kita butuh dan mereka mempersilahkan kita beli alutsista yg menurut saya utk saat ini sangat mewah dan punya effect detterent utk TNI AU sebab F15 ini salah satu andalan USAF, yg tdk smua negara bileh memilikinya.. liat aja thailand yg pernah ajuin beli ini padahal dia sekutu dekat AS saat itu sampai skg, dan tdk di ijinkan, akhirnya thailand beli gripen..

Air force said...

Kita beli ini pesawat tempur, yg harga & by pemeliharaan nya mahal, klo trlalu banyak type ujung nya dana alokasi utk TNI hanya utk perawatan saja.. habis, padahal sebagai negara besar, smua pespur harus ready kondisinya, lagian F15 selain air superiority, pesawat ini hanya 6 negara saja yg saat ini diperbolehkan menggunakan,
USA sendiri, korsel,jepang,singapura,arab,israel..
Jadi klo kita bisa beli F15 sdh merupakan game changer kawasan dan AS anggap kita itu penting bgt, apalagi ada fasilitas dagang yg juga udah diberikan, kita butuh dan mereka mempersilahkan kita beli alutsista yg menurut saya utk saat ini sangat mewah dan punya effect detterent utk TNI AU sebab F15 ini salah satu andalan USAF, yg tdk smua negara bileh memilikinya.. liat aja thailand yg pernah ajuin beli ini padahal dia sekutu dekat AS saat itu sampai skg, dan tdk di ijinkan, akhirnya thailand beli gripen..

Air force said...

Lagian kalo kita nambah F15,
Type pespur TNI masih ada F16, Sukhoi, T50, Hawk 100/200 (utk hawk,seharusnya pensiun krn udah lama operasioanl)..
Semua itu suku cadang nya macam2 dan beli nya dari berbagai pabrikan, yg ujung nya perawatan mahal, keselamatan pilot nya juga.. kita ada 4 type pespur.. itu jelas mahal perawwtan nya

kampoeng biology said...

Aq sek g percaya meskipun menhanx Prabowo, sebelum ada Ttd kontrak dan efektif

Ya ngaca dr MEF 2,

Law skrng menhan x getol menguatkan TNi, nnti ujung2 x sm jokowi g dk acc

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Kata siapa menhan sekarang gak getol menguatkan TNI.

Buktinya sudah ttd kontrak 2unit Frakenthal Minesweeper, ttd kontrak SCYTALYS/C4ISR untuk Network Centric Warfare dari Yunani, ttd kontrak 2unit Radar Vera NG, 3unit Oerlikon Skyshield pengadaan 2020 sudah datang, Penambahan Rudal Starstreak Forceshield yg sudah ditempatkan di Arhanud Riau & Arhanud Binjai, dll

Untuk MEF 2, terkendala karena Menhan sebelumnya dan sekarang Pak Prabowo mau menyelesaikan MEF 2 & MEF 3

sanjaya said...

Sekalian semua nnti sign kontrak sblm akhir desember.
Denmark,prancis,jepang,Us,jerman

Nusa Jaya NKRI Harga Mati said...

Kklu emang ada dananya beli F 15 48 unit,raffale 48 unit, gripen 48 unit, beli baru dan minta TOT,semua yg diatas utk fighter pemukul kita. Utk patroli pakai F 16 dan hawk. Kluperlu Hawk di upgrade,ganti mesin dan avioniknya biar bs dipakai 20 tahun lg.jaya TNI NKRI harga mati..

sanjaya said...

Gripen kan single engine
Kita dah punya f16 kok.

Air force said...

Kita beli ini pesawat tempur, yg harga & by pemeliharaan nya mahal, klo trlalu banyak type ujung nya dana alokasi utk TNI hanya utk perawatan saja.. habis, padahal sebagai negara besar, smua pespur harus ready kondisinya, lagian F15 selain air superiority, pesawat ini hanya 6 negara saja yg saat ini diperbolehkan menggunakan,
USA sendiri, korsel,jepang,singapura,arab,israel..
Jadi klo kita bisa beli F15 sdh merupakan game changer kawasan dan AS anggap kita itu penting bgt, apalagi ada fasilitas dagang yg juga udah diberikan, kita butuh dan mereka mempersilahkan kita beli alutsista yg menurut saya utk saat ini sangat mewah dan punya effect detterent utk TNI AU sebab F15 ini salah satu andalan USAF, yg tdk smua negara bileh memilikinya.. liat aja thailand yg pernah ajuin beli ini padahal dia sekutu dekat AS saat itu sampai skg, dan tdk di ijinkan, akhirnya thailand beli gripen..

sanjaya said...

Sign kontrak sblm Biden dilantik.
Klo bisa sblm Hari raya Natal di barat

wirabuana@gmail.com said...

untuk Pesawat Hawk 100/200 sayang ko di pensiun kan, lebih baik di jadikan drone... ko bisa

kampoeng biology said...

Iyaw ta...? Mosok sek
La wong yg ANDA sebutkan di atas Ttd menhan rr

kampoeng biology said...

Amiin

Insaflah manusia���������� said...

Semua yg komen sebagian besar halu,kumur2,and dongeng. Gue kasih tau ya kata (( ingin)) itu jamak atau belum pasti,seperti gue ingin keliling dunia,
Ingin tapi belum mampu atau gak mampu.
Atau gue ingin beli motor 4 unit tapi belum mampu dan gak mampu,jadi kata ingin ini hanya nafsu manusia yg kekurangan dan ingin memilikinya,tapi gak mampu.atau gue ingin punya istri 4 apa harus terwujub kan nggak!!!!
Makanya gue bilang kumur2,halu,dongeng
Hua,........makanya kuasai dulu bahasa baru komen jangan gede bacot.

Afiff_first said...

Woles bro... Ngapain mas bro emosi.. biarlah kita sendiri yg halu, kenapa kamu yg emosi.. aneh mas bro ini!!!

sanjaya said...

Mang kita salah apa bung duta rudal sama anda?? Kok emosi.
Klo gk suka gk usah komen.

Moon said...

Sumber berita dari media Nikei Jepang langsung di bantah oleh salah satu petinggi Kemenhan soal as tawarkan f15 dan f18 , ternyata media itu ngutip sumber serampangan tanpa data yang valid 🤦🤦🤦🤦🙄

Moon said...

Kok masih ada sich yang ingin hawk 109/2009 di pensiunkan secepatnya ,itu pengadaan lebih muda loe di bandingkan dengan 10 F-16 e-mlu yang pengadaan F-16 e-mlu tahun 89 sedangkan hawk pengadaan tahun 95/97 Lom juga 30 tahun , kalo bisa di upgrade hawk mampu bawa c-120 amram dan juga hawk sebagai pesawat patroli karena biaya operasional yang murah

Insaflah manusia���������� said...

Maksud gue yg realistis aja kok komen,gak usah lebay kali.
Ingin beli pesawat mahal dengan jumlah banyak bahkan India dan Arab Saudi pun kalah,dari sini aja gak masuk akal....

sanjaya said...

Masih verbal
Yg pasti ttp jalan lancar rafale

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Profil Jet Tempur Hawk 209 TNI AU, Kelas Ringan Si Pemberani

https://tekno.tempo.co/amp/1353718/profil-jet-tempur-hawk-209-tni-au-kelas-ringan-si-pemberani

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Yoi Rafale tetap jalan dan tidak ada bantahan. Pakai jurus strategi pengalihan berita. Wkwkwkwkwk..
Mantap kemenhan.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

TNI AU Lakukan Upgrade Radar Warning Receiver Untuk Armada Hawk 109/209

https://www.indomiliter.com/tni-au-lakukan-upgrade-radar-warning-receiver-untuk-armada-hawk-109209/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

@Kampoeng biology

Baca link dibawah biar gak asbun & segera Move On ye:

👇👇👇👇👇

- Kemenhan Gandeng Scytalys Bangun Sistem Pertahanan RI

https://www.radarmiliter.com/2020/08/kemenhan-gandeng-scytalys-bangun-sistem.html?m=1

- Kemhan Serifikasi Oerlikon Skyshield TNI AU Hasil Pengadaan 2020

https://defense-studies.blogspot.com/2020/12/kemhan-serifikasi-oerlikon-skyshield.html?m=1

- Dua Kapal MCMV Pesanan Indonesia Masuki Tahap Awal Pengerjaan

https://defense-studies.blogspot.com/2020/12/dua-kapal-mcmv-pesanan-indonesia-masuki.html?m=1

- Arhanud 13/PBY Gelar Tradisi Penyambutan Strastreak

https://defense-studies.blogspot.com/2020/11/arhanud-13pby-gelar-tradisi-penyambutan.html?m=1

- HANKAM Tradisi Penyambutan Alutsista Rudal Starstreak

https://matabangsa.com/2020/10/02/tradisi-penyambutan-alutsista-rudal-starstreak/

Pengadaan baru 2unit Radar Vera NG 2020

👇👇👇👇

- Kunjungan Kerja Ke Pabrik Radar ERA a.s. di Pardubice

https://kemlu.go.id/prague/id/news/7138/kunjungan-kerja-ke-pabrik-radar-era-as-di-pardubice

Pengadaan Radar Vera NG zaman Pak RR di tahun 2017.

👇👇👇👇

http://defense-studies.blogspot.com/2018/11/installation-of-vera-ng-in-ranai-to-be.html?m=1

Poeras said...

Mikir Mulu Beli Kagak itulah semboyan kita

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Baca link dibawah biar gak asbun & segera Move On ye:

👇👇👇👇👇

- Kemenhan Gandeng Scytalys Bangun Sistem Pertahanan RI

https://www.radarmiliter.com/2020/08/kemenhan-gandeng-scytalys-bangun-sistem.html?m=1

- Kemhan Serifikasi Oerlikon Skyshield TNI AU Hasil Pengadaan 2020

https://defense-studies.blogspot.com/2020/12/kemhan-serifikasi-oerlikon-skyshield.html?m=1

- Dua Kapal MCMV Pesanan Indonesia Masuki Tahap Awal Pengerjaan

https://defense-studies.blogspot.com/2020/12/dua-kapal-mcmv-pesanan-indonesia-masuki.html?m=1

- Arhanud 13/PBY Gelar Tradisi Penyambutan Strastreak

https://defense-studies.blogspot.com/2020/11/arhanud-13pby-gelar-tradisi-penyambutan.html?m=1

- HANKAM Tradisi Penyambutan Alutsista Rudal Starstreak

https://matabangsa.com/2020/10/02/tradisi-penyambutan-alutsista-rudal-starstreak/

Pengadaan baru 2unit Radar Vera NG 2020

👇👇👇👇

- Kunjungan Kerja Ke Pabrik Radar ERA a.s. di Pardubice

https://kemlu.go.id/prague/id/news/7138/kunjungan-kerja-ke-pabrik-radar-era-as-di-pardubice

Pengadaan Radar Vera NG zaman Pak RR di tahun 2017.

👇👇👇👇

http://defense-studies.blogspot.com/2018/11/installation-of-vera-ng-in-ranai-to-be.html?m=1

SIPRI 2018

https://defense-studies.blogspot.com/2019/03/impor-alutsista-indonesia-2018.html

SIPRI 2019

http://defense-studies.blogspot.com/2020/03/transfer-persenjataan-indonesia-2019.html?m=1

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Nich gue kasih SIPRI 2018 & 2019 Pengadaan Alutsista ttd Pak RR

SIPRI 2018

https://defense-studies.blogspot.com/2019/03/impor-alutsista-indonesia-2018.html

SIPRI 2019

http://defense-studies.blogspot.com/2020/03/transfer-persenjataan-indonesia-2019.html?m=1

Anonymous said...

Setuju bila hawk series dihibahkan ke TNI AL untuk menghidupkan kembali wing tempur mereka.umurnya juga ga tua tua amat.banyak negara yang masih mengunakan hawk.

Bagong said...

Rafale on the way, penambahan f 16 viper realistis, dan ingat kawan yg minta su 35 itu lgsg dr AU tentunya sebagai penggunanya, apabila ada opini2 yg mengatakan su 35 not battle proven lemah, mahal operasional, tidak bisa nge link dgn alutsista lain dll saya kira kok menafikan kajian komperehensif terstruktur yg dilakukan oleh AU sebelum mengajukan pespur tsb, jadi silahkan menyimpulkan sendiri apakah sebenernya pespur yg dibutuhkan oleh AU tersebut untuk menjaga superioritas udara NKRI, apabila ada tawaran f 15 dan f 18 tentunya dibutuhkan kajian yg mendalam terlebih dahulu its not so simple

Bagong said...

Gue mah dukung AU saja apapun yg diajukan oleh AU itulah pespur terbaik yg dibutuhkan oleh AU, kalau rafale typhoon mah sudah dilirik lama cuman kajian dr sisi harga dr dulu dianggap kemahalan makane ndak brani ajuin, itu dulu ye ndak tau kalo skrg kalau memungkinkan kenapa enggak, hi hi hi

sanjaya said...

Nah itu dia..F15/F18 itu belom masuk kajian dan hrus dikaji dulu proses nya tentu nya panjang dan lama.
Rafale udah pasti dan semoga bisa cepat kontrak

sanjaya said...

Mau apa aja yg datang kita dukung aja
Klo jdi ambil F16V ya oke lah asal gak ketengan lagi.
Yg pasti ada tambahan pespur untuk isi 3 skuadron.

Moon said...

Yang mengatakan bahwa operasional Sukhoi series TNI AU itu muahal lah , ini itu lah beda Mak pespur lain, ya wajarlah su 27/30 masuk heavy fighter sekelas f15 sebagai superioritas udara ,sama f15 juga mahal operasional , tapi yg mengatakan demikian itu dari para pengamat abal2 di forum bukan sebagai user su27/30, para TNI AU malah jauh lebih senang dan jauh lebih bangga dengan Sukhoi tidak ada masalah dalam operasional Sukhoi series ini dan tidak ada pernah keluaran keluhan dari pengguna Sukhoi untuk TNI AU, mereka malah enjoy

Anonymous said...

Alutsista blok barat untuk meng counter serangan dr utara.alutsista dr blok timur untuk men counter serangan dr selatan.para punggawa bangsa yang pasti lebih cerdas dr kita mereka kenyang dengan asam garam pertahanan.mengetahui yang nampak maupun tak nampak..antidot nya Uda dpikirkan.dr berbagai aspek

Kah kah kah said...

Ingin

black eagle said...

Knp satuan UCAV tdk diperbanyak ...blajar dr perang azerbaijan mungkin ini jg lebih efisien

Bagong said...

Dengan masuknya 36 rafale dan 16 su 35 + 16 skardon sukhoi 30/27 nanti maka heavy fighter kita sudah lumayan mumpuni kalau rafale dipake skadron ramping dg 12 pespur maka total ada 5 skadron heavy, perbanyak yg medium ntar saat ini dah ada 2 skadron f 16 utk penambahan kandidat kuat ya viper tambah 3 skadron lagi, lift fighter dah ada 2 skadron hawk dan 1 skadron T50, rencana hawk juga akan diganti nah silahken mau diisi apa medium lagi atau lift,...so rinciannya :
5 skadron heavy + 5 skadron medium + 3 skadron lift = 13 skadron fighter
So realistis kan MEF insyaallah terpenuhi

Bagong said...

Berbagai macam UAV, UCAF sampai dengan drone kamikaze on the way, paling banyak ntar pasti drone kamikaze sama roket kosongan sebagai serangan awal penghabis amunisi anti serangan udara lawan

Bagong said...

Hasil kajiannya dulu itu setara dengan su 27/30, hihihi

Bagong said...

Biaya perawatan kan mahal, nanti membebani anggaran AL ndak, mereka kan sudah habis banyak anggarannya buat pemeliharaan dan beli kapal baru, jangan dibandingkan dg USA anggarannya sangat besar lah kite ntar abis buat pemeliharaan alutsista 3 matra saja, fokus dulu kesejahteraan prajurit baru pemeliharaan

sanjaya said...

Boleh juga.
Saya yakin su35 msih progres.
Amin kan aja

Mak Lampir said...

Apapun itu,kalau ketengan dan ujung-ujungnya cm sedikit.ya cm segitu,ga lebih.

ESSEN said...

hoaaam.... 🥱🥱

sanjaya said...

Lomba Moto GP tikung menikung ala Rossi dumulai.

Anonymous said...

Sejak dari era SBY saya sdh sering comment militer indonesia harus kuat dan hati hati RRC.
Ini bukan rasis karena yg saya maksud adalah Negara bukan etnis nya, yg sekarang mulai di belok belokan "menyebut RRC sebagai negara seolah etnis china".
Mengapa saya katakan hati hati RRC? karena pertumbuhan ekonomi mereka yg super pesat.. artinya cepat atau lambat mereka akn butuh SDA untuk menunjang industrinya.
Saya bersyukur china jadi kekuatan militer dan ekonomi pesaing USA, artinya kemungkinan kita di serang negara adikuasa itu semakin kecil.
Contoh : China tidak akn berani menyerang indonesia, karena Usa dan eropa tdk akn tinggal diam karena mereka tdk mau kehilangan suplai SDA indonesia untuk industri mereka begitu juga sebaliknya..
Tapi yg harus di pikirkan adalah jika USA dan RRC bersekutu memecah belah NKRI, misal USA mendapat separuh NKRI dan RRC separuh NKRI, maka celaka 13 sudah..
Maka hati hatilah pada upaya memecah belah masyarakat, hati hatilah jangan sampai pemerintah membuat kesan kelompok ini di lindungi - kelompok ini di tekan dll.. karena itu akn di pakai Proxy war asing memecah belah NKRI.. dan jika negara adikuasa sdh erat memegang satu kelompok yg di tekan, maka Suriah yg terjadi pada NKRI.. wilayah kita terlalu luas untuk memblokade suplai senjata asing masuk ke NKRI bahkan untuk satu pulau besar semisal sumatra saja armada laut kita blm sanggup, bagaimana jika itu terjadi di barat, tengah dan timur NKRI..

Anonymous said...

Menurut saya Sudah saat nya AD mengalah sementara ini, Alokasi terbesar harus pada AU dan AL.

Selain itu,yg kita butuhkan adalah mata (Radar dan Satelit) dan juga rudal pertahanan untuk serangan pesawat, rudal dan drone.
Dan melihat model peperangan di armenia - azarbaijan maka kombinasi antara rudal pertahanan udara murah untuk melawan drone, rudal pertahanan jarak jauh anti pesawat/rudal dan Jammer drone/jammer satelit akn jadi role model peperangan masa depan.. dan semua itu membutuhkan mata yg tajam (radar) karena sekali lagi kita bersyukur negara kita di kelilingi tembok alamiah (air laut) sehingga rudal,pesawat dan drone yg datang lebih mudah di ketahui karena butuh waktu untuk mencapai tujuannya.

Defent studies said...

Nice coment,kunci dr semua itu adlh kemandirian,jgn nanggung",buat hadware dan sofwarenya di dlm negri..itulah deterent yg sesungguhnya..

Moon said...

Nah ini cocok ulasannya , soaly sekarang terlihat ada 2 kubu ,yang satu terlihat sekali mereka seperti anak peliharaan untuk kekuatan dinastiy , meskipun salah tetap di biarkan sedangkan kubu yg lain terasa di diskriminasi karena bersebrangan , yg pualing terlihat menonjol adalah soal keberpihakan hukum, ini masalah y kalo tidak di selesai kan secara adil bisa membuat senjata bagi para Aseng dan asing sebagai proxy war ,perlu di selesaikan juga soal ini jangan di anggap sepele

sanjaya said...

AS ingin melemahkan ekonomi Rusia
Menarik untuk dicermati, mengapa AS juga menerapkan undang-undang CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act) untuk menjegal penjualan Su-35 oleh Rusia kepada Indonesia. Apakah Su-35 merupakan pesawat yang canggih sehingga sangat ditakuti oleh AS dan negara-negara sekutunya?

“Bukan itu masalahnya,” timpalnya.

Dijelaskan, AS merupakan negara adidaya dunia yang telah menguasai teknologi kedirgantaraan jauh melebihi teknologi yang dikembangkan oleh Rusia.

Amerika Serikat, lanjutnya, telah berhasil membuat pesawat tempur generasi kelima seperti F-22 dan F-35 jauh lebih dulu daripada Rusia.

Demikian juga dengan teknologi radar pesawat, AS jauh lebih maju daripada teknologi radar Rusia. Pun mesin pesawat yang dikembangkan, AS jauh mengungguli mesin yang dikembangkan oleh Rusia.

“Jadi, sebenarnya tidak ada kekhawatiran terhadap Su-35 dari sisi teknologi. Tujuan AS mencegah penjualan Su-35 oleh Rusia, adalah untuk melemahkan ekonomi Rusia termasuk melemahkan industri dirgantaranya,” papar sang marsekal.

Pemeliharaan pesawat perlu dipertimbangkan
Lalu apakah rencana pembelian pesawat tempur dengan tipe yang banyak akan menimbulkan masalah bagi pengguna nantinya?

“Saya bukan orang pemeliharaan. Akan tetapi, bila pembelian pesawat-pesawat tersebut nantinya menimbulkan beban yang berat bagi pengguna, sebaiknya dipikirkan juga. Prinsipnya, jangan asal membeli ini-itu dan setelah itu meninggalkan beban pemeliharaan nantinya,” urainya.

sanjaya said...

F15/F18 yg ditawarkan US jika bekas kita gak akan ambil.
Dan gak mungkin juga jual F15/F18 yg baru krn US mengutamakan sekutu nya.

Yes ambil segera Rafale 48.Acc segera

sanjaya said...

Jika mang US tawarkan F15 / F18 Ke kita paling model lama.
Jadi kita jgn mau deh.

Gus Endho said...

Berita yg happy smg terealisasi semuanya dan buat harkat n marwah RI di mata dunia semakin disegani..g sabar menanti dasault Rafale n F 15 strike eagle yg bgitu melegenda..si vis pacem parabellum, smg 180 pesawat tempur gahar berbagai varian sdh melengkapi indonesia sblm th. 2035 dan buat TNI smkin berotot baik dr segi kualitas maupun kuantitas Aamiin..

Anonymous said...

Setelah baca artikel lengkapnya di situs airspace, menurut saya Indonesiavtetap perlu beli F15 baik itu baru maupun bekas untuk segera isi gap dlm hadapi konflik LCS.

Usul untuk fokus kemandirian itu bagus sekali, tapi karena itu jangan mencegah kita untuk membeli pesawat tempur bekas/baru F15. Bikin pesawat sendiri akan butuh waktu lama sementara kekuatan udara dibiarkan lemah.

Jangan pula alasan pemeliharaan menjadi halangan kita untuk memperbaharui dan meningkatkan peralatan tempur kita. Kalau selalu berpikir demikia, kita tidak akan pernah beli2 senjata baru dan hanya berangan2.

Secara garis besar, kita harus mempersiapkan diri segera.. sambil terus mengembamgkan kemampuan industri oertahanan strategis kita.

Legend of WONG EDAN said...

Rudal ngomel nangdi2 😀😀😀

Jonikrokidile said...

Bukannya lebih bagus minta F15D dobel seat ex gurun bung jagarin ketimbang typon ngga kebanyakan type pesawat nantinya bisa buat latihan juga sebelum F 15 baru datang... sekarang kan F15 lagi ngetrendnya dobel seat nanti kalo ada budget lebih bisa di upgrade kayak punya JEPANG (Japan super interseptor).salam kenal bung admin

Jonikrokidile said...

F15D kalau di upgrade kayak punya Jepang juga bagus kali bang Japan super interseptor speknya bagus Lo bang radar pake AN/APG 82V1 bisa serang darat mesin sama punya F-16 kita dari senjata jg kita ada bany sekarang ngetrendnya F15 dobel seat bang biar pilot lebih leluasa kalo nggak dapat F15 baru

Khp said...

Terusin dong infonya...

KopraL jack said...

Jargon kita : Mikir Mulu Beli KagaK

Jagarin Pane said...

Typhoon utk mengisi segera, karena terhambatnya SU35. Utk mengisi kekosongan tdk tersedianya SU35, Typhoon jadi pilihannya.
Salam hangat🙂🙏

sanjaya said...

Salam sependapat bung jagarin🍉
Typun pasti bisa datang duluan.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Desember 16, 2020
Kasal dan Dubes Denmark Bahas Pengadaan Kapal

JakartaGreater – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono., S.E, M.M menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, di Wisma Elang Laut (WEL), Jakarta, Rabu, 16/12/2020.

Kunjungan Dubes Dermark ini dalam rangka meningkatkan kerja sama bidang pertahanan, khususnya Angkatan Laut, dirilis Dispenal.

Pada pertemuan ini, Kasal merasa mendapatkan kehormatan bertatap muka dengan Dubes Denmark untuk peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, lebih spesifik Angkatan Laut kedua negara.

Disamping itu TNI AL juga berkomitmen mendukung program Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan, berkaitan pengadaan Alutsista kapal dari Denmark.

Selain itu, audiensi ini juga untuk meningkatkan kerja sama Transfer of Technology kedua negara, sehingga industri pertahanan dalam negeri Indonesia terutama galangan kapal PT PAL bisa meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di bidang rancang bangun kapal.

Dalam menerima tamu negara Demark ini, Kasal didampingi Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono., S.E, M.M., Asrena Kasal Laksda TNI Muhammad. Ali., S.E, M.M., Asintel Kasal Laksda TNI Angkasa Dipua., S.E, M.M dan Aslog Kasal Laksda TNI Puguh Santoso., S.E, M.M. Sementara itu, Dubes Dermark dalam silaturahminya ke Pemimpin TNI AL ini didampingi Mathias Bengtsson (Political Advisor) dan Andre Pandean (Commercial Advisor)

Link :

https://jakartagreater.com/kasal-dan-dubes-denmark-bahas-pengadaan-kapal/

sanjaya said...

https://www.airspace-review.com/2020/12/16/6-rafale-f3r-akan-dikirim-oleh-perancis-ke-yunani-tahun-2021/

Nah ini yunani pesan 18 rafale
6 bekas siap pakai
6 lagi rafale yg jarang terbang jrg dipakai
6 lagi baru.

rroossyyiidd said...

Semoga segera deal..

HambaAllah said...

feeling sy yg deal rapael,tipon,viper

kampoeng biology said...

Ws ora percoyo

Wiranagari said...

Wacana doang....... Cek aja hari esokkkk

Rahmad said...

Di nanti saja nggk usah menggebu gebu nanti g sesuai expetasi malah kecewa😁

sanjaya said...

Bung jagarin blm ada artikel lgi ya

Pecinta kedamaian said...

Sebentar lg diketik

IBU SUCHI said...

Assalamualaikum wr, wb, saya IBU SUCHI saya Mengucapkan banyak2
Terima kasih kepada: AKI SOLEH
atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan "4D"
alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
dan berkat bantuan AKI SOLEH saya bisa melunasi semua hutan2 saya yang ada di BANK BRI dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah,
sekarang saya sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari2
Itu semua berkat bantuan AKI SOLEH sekali lagi makasih banyak ya, AKI
yang ingin merubah nasib
seperti saya ! ! !

SILAHKAN CHAT/TLPN DI WHATSAPP AKI: 082~313~336~747

Sebelum Gabung Sama AKI Baca Duluh Kata2 Yang Dibawah Ini
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini.!!
1: Di kejar2 tagihan hutang
2: Selaluh kalah dalam bermain togel
3: Barang berharga sudah
terjual buat judi togel
4: Sudah kemana2 tapi tidak
menghasilkan, solusi yang tepat.!!
5: Sudah banyak dukun ditempati minta angka ritual belum dapat juga,
satu jalan menyelesaikan masalah anda.!!
Dijamin anda akan berhasil
silahkan buktikan sendiri

Angka:Ritual Togel: Singapura

Angka:Ritual Togel: Hongkong

Angka:Ritual Togel: Toto Malaysia

Angka:Ritual Togel: Laos

Angka:Ritual Togel: Macau

Angka:Ritual Togel: Sidney

Angka:Ritual Togel: Brunei

Angka:Ritual Togel: Thailand

" ((((((((((( KLIK DISINI ))))))))))) "