Tanpa banyak publikasi, sepanjang tahun ini angkatan laut Indonesia secara
terus menerus menghadirkan sejumlah kapal perang striking force dan
memperlihatkan taji tempurnya di Ambalat. Sejumlah KRI dari Armada Dua silih
berganti mengawal teritori perairan Kaltara bersinergi dengan pesawat intai dan
jet tempur TNI AU. Berita ini kalah seru dengan konflik di Laut China Selatan
(LCS) yang melibatkan China dan AS.
Bulan Februari tahun ini Malaysia memperlihatkan buku putih pertahanannya, bagaimana strategi pertahanannya 10 tahun ke depan. Namun titik perhatian kita adalah adanya tampilan peta baru teritori Malaysia. Dan memasukkan perairan Ambalat dalam wilayah teritori dan ZEE nya. Secara geopolitik dan geostrategis, Ambalat adalah wilayah kedaulatan Malaysia, menurut Buku Putihnya.
Ketika Buku Putih itu terbit sudah banyak kemajuan yang didapat dalam perkuatan militer Indonesia selama 10 tahun terakhir. Tahun 2005 yang lalu kekuatan alutsista kita tertinggal dari Malaysia. Dan jiran yang satu ini karena merasa menang dalam sengketa Sipadan dan Ligitan lalu memperlihatkan keangkuhan militernya. Berkali-kali dengan arogannya melecehkan teritori Indonesia. Bahkan ketika Presiden SBY berkunjung ke Ambalat, pesawat mereka melintas di atas kapal perang yang dinaiki RI-1.
Interoperability antar matra di AmbalatKondisi sekarang sudah terbalik. Militer kita sudah jauh mengungguli Malaysia. Perolehan asset kapal perang baru kita meningkat signifikan. Juga untuk matra udara dan darat kita banyak memperoleh asset-asset berteknologi terkini. Program Minimum Essential Force (MEF) yang digagas dan dimulai sejak Presiden SBY tahun 2009 telah menghasilkan postur kekuatan TNI yang jauh lebih baik.
Sementara Malaysia hampir tidak terdengar berita memperoleh alutsista anyar
dan berkelas. Pembangunan fregat Maharajalela Class ruwet dan terhenti.
Pergantian helikopter jadul Nuri tidak terlaksana. Operasional jet tempur
Sukhoi tidak maksimal bahkan ada kabar 1 jet tempur Sukhoinya mengalami
"keletihan logam" karena sering dipakai atraksi demo.
Persoalan ketersendatan pembangunan militer Malaysia tidak terlepas dari gaya rezim terdahulu yang disinyalir banyak menyalahgunakan wewenang. Padahal ancaman terhadap teritori Malaysia di depan mata. Klaim China terhadap perairan LCS di Sabah banyak mempermalukan Kerajaan. Setidaknya ada 89 kali pelanggaran yang dilakukan China namun Malaysia tidak memberikan respon militer alias diam saja.
Persoalan Sabah dengan Filipina juga mencuat belakangan ini. Berdasarkan catatan sejarah, Sabah bagi Filipina adalah wilayah bekas Kesultanan Sulu. Ini juga merupakan ancaman teritori kedaulatan Malaysia. Perkuatan militer Filipina saat ini harus diantisipasi Malaysia meski tujuan utamanya adalah untuk menghadapi China di LCS. Bisa jadi militer Filipina menjadi kekuatan penggentar untuk konflik Sabah kelak.
Kesiapan Armada TNI AL dari Armada DuaHampir semua negara ASEAN meningkatkan belanja militernya sementara Malaysia tertatih-tatih melakukannya. Persoalan kemelut politik di Semenanjung yang masih ruwet menyita energi konstruktif untuk negeri serumpun itu. Belum lagi letak geografi Sabah dan Ambalat yang jauh dari Semenanjung. Dalam bingkai strategi militer akan menyulitkan Malaysia manakala terjadi konflik di Sabah dan Ambalat.
Indonesia punya pangkalan militer di Tanjung Pinang, Pontianak dan Natuna. Bahkan Natuna mampu melakukan blokade militer jika memang diperlukan. Malaysia semenanjung akan mengalami kesulitan dalam suplai militer ke Ambalat manakala terjadi konflik. Penyergapan yang dilakukan 2 jet tempur F16 TNI AU terhadap Hercules Malaysia yang menuju ke Sarawak setahun lalu adalah contoh soalnya.
Sekarang saja Malaysia mengalami kesulitan dalam distribusi kapal perang dan jet tempur. Armada lautnya kekurangan kapal combatan. Bagaimana menjaga perairan Semenanjung, lalu terpotong jalur militernya ke Sabah dan Sarawak karena ada pangkalan militer China di Paracel dan Spratly serta pangkalan militer Indonesia di Natuna. Makanya saat ini kehadiran armada laut Malaysia di Ambalat nihil meski Buku Putih pertahanannya jelas memasukkan Ambalat sebagai wilayahnya. Artinya Buku Putih itu tidak bergigi. Sementara kita sepanjang tahun ini mengawal ketat perairan Ambalat, karena itu wilayah kita.
Pelajarannya adalah, apapun itu, kekuatan egois dan diplomasi sebuah negara harus diikuti dengan kekuatan militer yang setara. Si Vis Pacem Para Bellum adalah semboyan kewibawaan militer. Jika ingin damai bersiaplah untuk perang. Diplomasi militer adalah menjalankan semboyan ini.
Jika militer kita kuat dan disegani maka kekuatan diplomasi kita juga disegani. Jadi sangat dimungkinkan tidak terjadi perang karena masing-masing merasa segan. Contoh jelasnya konflik India-China baru-baru ini. Karena saling segan yang terjadi kemudian tawurannantar personil yang menewaskan lebih 70 serdadu kedua negara. Bukan karena letusan senjata.
Kehadiran sejumlah KRI dan jet tempur di Ambalat adalah diplomasi militer untuk menunjukkan kekuatan militer Indonesia. Sekaligus untuk menegaskan marwah dan kedaulatan teritori NKRI. Ada dua hal yang menjadi faktor nihilnya kehadiran kapal perang Malaysia disana. Kurangnya armada kapal perang mereka atau merasa kalah mental beruji nyali dengan kapal perang kita.
****
Jagarin Pane / 29 Agustus 2020
242 comments:
«Oldest ‹Older 201 – 242 of 242Dana kredit ini diberikan Amerika ataupun Perancis pastinya utk memberi alutsista mereka bukan utk membeli alutsista dari negara lainnya. Saran saya adalah membeli F35 atau F15 Krn kita belum punya pesawat real fighter selain sukhoi dan rudalnya. Sedangkan Perancis raffale, kasel, fregat, dan rudal.
Bro Nomad, yang dilobi pemerintah itu F16 Viper atau F35 sih? Menurut informasi, Indonesia harus mengakuisisi F16 Viper dulu sebelum F35 agar tidak kagok dengan lompatan teknologinya. Secara, infrastruktur untuk F35 juga belum siap. Makanya USA membuat standar bagi negara manapun yang ingin membeli F35.
Btw, 20 billion itu sudah disetujui belum?
Typoon lbh baik 4+ dri f16 bekas lgi yang ada dulu aja dah lbh cepat dtng drpd tungggu baru 2025 datang.
Mslh upgrade belakngan spt f16 emlu.
24 f16viper + 15 typhoon bekas tp berkulitas
Lumayan ada pwnambahan sambil tunggu ifx yg masih lama.
Yaa gud
Yaa gud
Betol..dan typhoon ini program crash interim darurat.
Klo program baru sudah ada proses f16viper
Indonesian delegation on ukrainian armor corporation , they were thought to interested in BMP-1 , BMP-2 Modernization and the new BMP-V (Vartoviy) and Varta MRAP for joint local production
http://instagr.am/p/CEt-KRNBgfN/
Mulai bergerak..
Di tunggu kabar TOT rudal Neptune dari ukraina
"Hmmm, ternyata user (TNI AU), DPR dan PT DI belum pernah diajak bicara soal rencana pengadaan typhoon ini .....jadi selama ini pak bowo konsultasi sama siapa ?"
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200727190000-32-529497/dpr-mengaku-tak-pernah-diajak-prabowo-bicarakan-typhoon
Semoga di borong rudal Neptune nya hhihi
Dpr kerja nya tidor aja napain di ajak
Sistem shorad Korkut Turki juga sudah demo di depan delegasi RI.
jadi di masa depan gw prediksi bakalan diisi ini aja arsenal TNI AU-Kohanudnas
F16V, Typhoon/Rafale, KFX/IFX, F35 (dgn catatan CAATSA masih ada)
atau
F16V, KFX/IFX, Su-35, F-35A (CAATSA dicabut)
gw aga berat masukin Rafale krn arsenal udara kita belum pernah diisi barang Dassault, tapi krn CAATSA ya alternatif apapun bisa terjadi
Klo 24 f16 viper dah pasti 90%
Klo f35 masih lobby.
Tyhpoon aja klo deal yg 15 nnti tambahin aja lagi hingga 2 skuadron
Sikat shorad korkut buat marinir. Kasihan marinir sampe sekarang ga punya paying shorad mobile.
Kalo bisa yg 2skuadron Typhoon brand new lah. Tetep akuisi yg 15unit untuk pengenalan dan training pilot.
Mau tanya apakah Indonesia perlu untuk pengadaan kapal perang yang tonase 3000 ton ya ?karena dana pinjaman 20B tapi untuk sigma yang 2000an ton
Yajh betull..tp rumor marinir dah dpt anggran buat Shorad dgn pilihan tunguska dan pantsir
Perlu bung..
Sebenernya 20B itu khas 24 viper dan martadinata..tp bisa beli ug laen juga.
Itu Iver kan 3000an ya
Bro Nomad. Iver 6600ton. Belhara bagus juga buat di akuisisi kemenhan. Belhara 4000ton
Saya lebih setuju untuk akuisisi jenis frigate lain yang tonase lebih besar ketimbang kelas sigma atau mungkin progam ini untuk mendapatkan transfer teknologi keseluruhan dan bisa membuat sendiri tanpa campur tangan oleh Damen
asked the admin about BMP-V , they were indigenous new IFV made by them with base reference design of BMP-2 , and are actually fairly new stuff , they were powered with western scania and caterpillar engine , the prototype is there but they are yet about to showed it to public , and indonesia delegation is one of the first group to actually seen it with their own eyes , ukrainian armour is also the one who create the truck platform for the new ukraine coastal based neptune missile .
ya kalaupun ada atau tidak ada ancaman, yo program interim MEF III ya harus tercapai targetnya gimana toh nih para pengamat abal-abal
Mantap.. Ambil dan borong rusal neptune nya ga usah banyak pertimbangan. Minta TOT buat seeker Rhan 450..
��������
Wing 300 Kohanudnas ga main main lo mau bentuk 4 skuadron
https://www.airspace-review.com/2018/10/10/menuju-ideal-essential-force-ief-indonesia-perlu-menambah-348-unit-pesawat-untuk-tni-au/
Saya duga juga akan diisi jenisnya oleh F16V dan Su27/Su30/Su35 , then here comes the CAATSA
berhubung ada CAATSA, ini yang bikin ribet, akuisi Typhoon/Rafale tanpa ada kejelasan pembatalan SU-35 jatuhnya ke KOCEK tak ada, apa nilai dri pemenuhan MEF 3 cukup sebatas tandatangan kontrak/persetujuan atau alutsista harus hadir sebelum 2024?
Selasa, 08 September 2020
Menhan Ajukan Utang Rp 296 Triliun Ke Bappenas
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengajukan utang luar negeri sebesar USD 20 miliar atau sekitar Rp 296 triliun (kurs Rp 14.800 per USD).
Berdasarkan situs intelijen khusus militer, janes.com, proposal pengajuan utang luar negeri tersebut telah diserahkan ke Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada 13 Juli 2020. Adapun utang luar negeri tersebut untuk periode lima tahun, dari 2020 hingga 2024.
"Proposal tersebut telah dikirim ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, pada 13 Juli 2020," tulis janes.com yang mengaku menerima salinan surat tersebut pada awal September 2020.
Dalam situs tersebut juga disebutkan, utang tersebut akan digunakan untuk pengadaan tiga alutsista TNI AD, TNI AU, dan TNI AL. Yang paling membutuhkan anggaran besar adalah pembelian 24 unit jet tempur F16V buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS). Sedangkan untuk TNI AL adalah pengadaan kapal fregat sekelas SIGMA 10514.
Hal tersebut pun dikonfirmasi pihak Kementerian Pertahanan. Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu Sakti Trenggono menyatakan, pengajuan proposal tersebut merupakan hal biasa.
"Oh ini 'kan hal biasa, setiap tahun 'kan semua lembaga juga mengajukan anggaran ke Bappenas. Nah anggaran itu ada yang berasal dari APBN, lalu ada juga yang dari kredit ekspor atau pinjaman dalam negeri, ini mah biasa setiap tahun begitu," kata Trenggono kepada kumparan, Senin (7/9).
Terkait skema pinjaman serta debiturnya, Trenggono menyatakan hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Bappenas.
"Ya itu kita enggak tahu, yang tahu soal anggaran kan Bappenas, kita hanya mengajukan kebutuhan saja kok," imbuhnya.
Terkait skema pinjaman serta debiturnya, Trenggono menyatakan hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Bappenas.
"Ya itu kita enggak tahu, yang tahu soal anggaran kan Bappenas, kita hanya mengajukan kebutuhan saja kok," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas, Erwin Dimas menjelaskan, saat ini Bappenas tengah melakukan proses penyusunan dan pembahasan daftar pinjaman dan hibah untuk lima tahun ke depan.
Namun ia enggan memastikan apakah proposal pengajuan utang luar negeri Kemhan sebesar USD 20 miliar itu telah diterima Bappenas.
“Saat ini untuk daftar pinjaman dan hibah lima tahun ke depan dalam proses penyusunan dan pembahasan. Saya perlu cek ke datanya dulu,” kata Erwin kepada kumparan.
Berdasarkan dokumen Bappenas, proses pengajuan pinjaman luar negeri bisa dilakukan oleh seluruh kementerian/lembaga, BUMN, termasuk pemda. Pengajuan ini pada tahapannya memang harus melalui Bappenas.
Namun, proses pengajuannya sendiri memerlukan persyaratan yang cukup sulit dan harus memenuhi berbagai kriteria.
⚓️ Pertama, untuk mengajukan pinjaman luar negeri, setiap kementerian/lembaga/BUMN/pemda, wajib menuliskan rencana pemanfaatan pinjaman luar negeri, dalam periode 5 tahunan dan tahunan.
⚓️ Kedua, nantinya pihak Bappenas yang akan melakukan penilaian usulan tersebut. Setelah itu akan dilakukan daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah. Selanjutnya, penilaian ini akan kembali diberikan kepada kementerian/lembaga pengusul.
⚓️ Ketiga, kementerian/lembaga pengusul nantinya akan melakukan peningkatan kesiapan kegiatan, yang akan diberikan kembali ke Bappenas untuk dinilai kesiapan kegiatannya.
⚓️ Keempat, hasil penilaian itu akan dikembalikan ke kementerian/lembaga pengusul, selanjutnya jika memenuhi persyaratan barulah akan masuk dalam daftar kegiatan di Bappenas.
⚓️ Kelima, daftar kegiatan Bappenas tersebut akan diberikan ke Kemenkeu untuk selanjutnya dilakukan perundingan dan perjanjian.
Kelima tahapan itu baru proses pengusulan pinjaman luar negeri. Selanjutnya ada lagi tahapan usulan kegiatan hingga penetapan daftar rencana pinjaman luar negeri.
Dalam usulan kegiatan tersebut, suatu pemerintah juga mempertimbangkan dampak dari proyek yang diusulkan untuk mendapatkan pendanaan luar negeri tersebut. Mulai dari dampak lingkungan, perkiraan jumlah penduduk yang terkena dampak, alokasi pembiayaan penggantian aset, hingga mekanisme monitoring perkembangan program tersebut.
Setelah kajian mengenai dampak tersebut dinilai aman, barulah Bappenas akan menyampaikan rekomendasi kepada Kemenkeu atas usulan kementerian/lembaga pengusul.
Kemenkeu berdasarkan rekomendasi Bappenas aka menindaklanjuti usulan tersebut dengan lembaga pembiayaan luar negeri atau project lender.
Setelah sepakat, barulah dilakukan perjanjian kesepakatan atau Letter of Agreement (LoA) yang ditandatangani oleh pihak penyedia dana, Kemenkeu, Bappenas, dan kementerian/lembaga pengusul.
https://garudamiliter.blogspot.com/2018/10/blog-post_4.html?m=1
Pertinyiinnyi..
1. Apakah pengajuan kemenhan 20B USD ini sudah di setujui Presiden dan Komisi 1???
2. Siapakah negara yg bersedia menjadi kreditur 20B USD???
1 sudah diajukan ke bappenas
2 blm tau..maybe us
Bro @Nomad. Semoga aja pengajuan tersebut di setujuin Presiden dan Komisi 1. Aamiinn
Saya ada daftar list pembayaran KFX yg sudah dibayarkan pemrintah RI ke pemrintah Korsel. Saya dapat list pembayaran tersebut dari forum IDF
Ada yg mau???
Kapal perang sekarang tidak begitu mengacu pada bobot (terkhusus frigate)
Yang jelas radar persenjataan dll dengan sistem canggih dan terkini..contoh frigate REM class..jika di bandingkan dengan gepard class..persenjataan gepard lebih unggul karena menggunakan kalibr..tapi masalah radar tetap REM class yg terbaik
20b$...light frigat REM class..BELHARRA clas medium class dan...IVER class real frigate/light destroy...mantul gak tuh??,opsi diatas sudah sangat bagus..belharra pernah di tawarin,iver dah beberapa waktu lalu?so?tunggu apa lagi??..(jangan lupa TOT)
Dan yang terpenting....
20 b itu hutang kan?bayarnya?
Pesimis saya Presiden dan komisi 1 bakal approve 20B USD yg diajukan kemenhan. Karena total hutang RI sudah 31% dari PDB. Kalo Presiden dan komisi 1 approve 20B USD, maka total hutang naik menjadi 41% dari PDB.
Sumber. Link
https://www.thejakartapost.com/news/2020/09/08/indonesias-debt-jumps-as-government-ramps-up-virus-spending.html
Demi Perkuat TNI AU, Indonesia Negosiasi Ulang dan Tunggak Bayar Program Jet Tempur Canggih KFX/IFX
Demi Perkuat TNI AU, Indonesia Negosiasi Ulang dan Tunggak Bayar Program Jet Tempur Canggih KFX/IFX
Beryl Santoso
8 September 2020, 16:13 WIB
Demi Perkuat TNI AU, Indonesia Negosiasi Ulang dan Tunggak Bayar Program Jet Tempur Canggih KFX/IFX /Korea Aerospace Industries (KAI)
ZONAJAKARTA.COM - Indonesia sedang berusaha membangun angkatan udaranya yakni TNI AU agar menjadi lebih kuat.
Salah satunya ialah program pembuatan jet tempur Korean/Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX) bersama Korea Selatan.
Namun untuk memperkuat TNI AU melalui program KFX/IFX tidaklah mudah atau bisa dikata banyak halangan.
Indonesia bahkan menunggak pembayaran ratusan juta dolar untuk iuran proyek pengembangan KFX/IFX.
Pasalnya pemerintah diketahui sedang mengupayakan negosiasi ulang program ini agar Indonesia kebagian jatah lebih banyak.
"Saat ini pemerintah akan melakukan renegosiasi tahap berikutnya terkait dengan cost share yang harus dibayar oleh pemerintah Indonesia," ujar Jubir Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada wartawan, Selasa 8 September 2020 seperti dikutip zonajakarta.com dari Galamedianews.
Dahnil mengatakan negosiasi ulang ini sekaligus membahas kelanjutan proyek pengembangan jet tempur ini. Menurut Dahnil, negosiasi ulang ini juga sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2017.
"Termasuk renegosiasi terkait keberlanjutan proyek tersebut, setelah pada 2017 Presiden memerintahkan melakukan renegosiasi terkait proyek KFX-IFX dan renegosiasi pada saat itu pemerintah Korsel belum menyepakati permintaan kita terkait penurunan cost share Indonesia dari 20 persen menjadi 15 persen, namun hanya memperoleh pengurangan menjadi 18,8 persen," jelas Dahnil.
Sebelumnya, media Korea Selatan, Yonhap News Agency, Ahad 6 September 2020), menyebutkan Indonesia dilaporkan menunda ratusan juta dolar untuk iuran proyek pengembangan jet tempur dengan Korea Selatan.
Indonesia disebut bersedia membayar sebagian biaya pengembangan karena merupakan negara mitra.
Indonesia bergabung dengan proyek KF-X dalam upaya pengadaan pesawat untuk angkatan udaranya dan untuk memajukan industri kedirgantaraan.
Indonesia disebut setuju menanggung 20 persen dari biaya pengembangan proyek 8,8 triliun won (USD 7,3 miliar) atau sekitar 1,7 triliun won.
Tetapi Indonesia dilaporkan gagal membayar sekitar 500 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir Agustus.
Meski begitu, pejabat Korsel mengatakan Indonesia sejauh ini telah membayar 227,2 miliar won.
Dilaporkan alokasi anggaran proyek KFX/IFX ini sekitar 270 miliar won dalam anggaran tahun ini.*
Sumber :
https://zonajakarta.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-18727136/demi-perkuat-tni-au-indonesia-negosiasi-ulang-dan-tunggak-bayar-program-jet-tempur-canggih-kfxifx?page=2
Link download list pembayaran angsuran KFX/IFX.
http://www.mediafire.com/file/h0239rjfxbthpm8/FB_IMG_15991289375484866.jpg/file
Kalau perlu kita klaim kalau ibu kotanya malon itu milik indonesia
Satu hal yg perlu diwaspadai dari si upin ipin, yaitu sikap musang berbulu domba. Lengah dikit bisa nyeruduk dan nyerobot dari belakang tanpa rasa malu sedikitpun. Terhadap jiran sebelah tidak perlu diserang, cukup disanjung hingga jiran tersandung.
Post a Comment