Mengapa bulan purnama
merah darah
Ketika perjalanan
ditengah Zulhijjah
Apakah bulan purnama
sedang ramah-tamah
Atau dia sedang
memperlihatkan amarah
Bukankah Sinabung sedang
memperlihatkan amarah
Atau si Slamet yang
pendiam tiba-tiba menjadi tidak ramah
Mengapa kalian tidak
membaca kesantunan bumi tanah
Yang menerima jasad apa
saja yang telah menjadi arwah
Mumpung kita belum
menjadi jenazah
Marilah kita berkaca pada
bulan purnama merah darah
Sujud tahajjud di hadapan
Allah
Bersyukur sembari
mengukir Alhamdulillah
Tak lupa mendoakan mereka
yang umbar amarah
Karena kalahnya tak
direlakan pasrah
Karena menangnya tak
disertakan rahim dan rahmah
Padahal (katanya)kita
bangsa yang ramah
Padahal (katanya) kita
bangsa yang bermarwah
Jangan sampai menjadi
jenazah
Baru kemudian
bersilaturrahmi antar arwah
Dan kita pun ditertawakan
Allah
Kata Malaikat:sudah
menjadi arwah kok bergaya marwah
Bulan purnama merah darah
Adalah firasat amarah
Untuk sebuah nilai yang
tak ada ramah tamahnya
Di penghujung tahun yang
bernama Zulhijjah
Ampuni kami ya Allah.....
****
Jagvane / 10 Okt 2014
(Renungan untuk bangsaku)
5 comments:
sebuah renungan yang sangat sangat bagus gan jagvane..semoga semua pemimpin dan rakyat indonesia rukun damai,tidak mementingkan golonganya masing2.. amien2
Perenungan yg sangat baik bung jagvane."kli melihat perpolitikan indonesia skrg sy hanya bisa berdo'a smg pemimpin bangsa yg tdk memperjuangkan rakya dan hanya mementingkan diri dan golongannya smg cepat2 dibungkus kain kafan dan smg aml buruknya menemani di alamkubur.amìiiiiiiiin 1000x
Semoga pemimpin yg tdk memihsk rakyat mati semua ditemani amal buruknya dialam kubur.amiiiin 2000x
tulisan yang bagus, terus berkarya ya Cak, semoga sehat selalu.
Salam Damai dan Sejahtera buat NKRI.
Enaknya yang kalah dikumpulkan di Hambalang, terus di jadikan target sniper pakai F16 block CD dari ketinggian 33000 kaki, lepaskan JDAM 3 biji, beres
Post a Comment