Analisis Historis Dinamis
Dinamika geopolitik kawasan sangat dinamis dan sulit ditebak. Ketika bagian pertama dari tulisan ini diterbitkan beberapa hari yang lalu, belum ada tanda akan ada perubahan esensial dari Defense Cooperation Arrangement (DCA], antara Indonesia dan Australia. Kunjungan Presiden Prabowo ke Australia tanggal 12 Nopember 2025 tepat sebulan setelah terbentuknya aliansi militer Australia dan Papua Nugini "Pukpuk Treaty" tanggal 12 Oktober 2025. Aliansi ini bagian dari upaya diplomasi antisipasi Australia untuk mempertahankan dominasinya terhadap Papua Nugini. Terutama sejak China mulai menanamkan pengaruhnya di negara-negara pasifik selatan.
Kunjungan Prabowo ke Canberra sesungguhnya memberikan keyakinan tentang semakin berkembangnya marwah diplomasi Indonesia. Pengembangan postur pertahanan dan perkuatan alutsista TNI yang semakin berbintang diniscayakan menjadi faktor utama pembaharuan DCA. Perjanjian kerjasama pertahanan dengan Australia ini diperluas menjadi kemitraan strategis komprehensif, multi dimensi. Mirip dengan perjanjian kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat. Asesories dari kunjungan ini adalah sambutan tuan rumah yang begitu hangat dan serba militer. Australia memamerkan sejumlah alutsistanya kepada Prabowo.
PM Australia Anthony Albanese dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto diatas kapal perang LHD (kapal induk helikopter) HMAS Canberra memperbaharui DCA dengan sebuah Headline : Jika salah satu negara terancam oleh negara lain maka kedua negara akan saling berkonsultasi dan membantu. Paragraf ini menjadi penguat DCA tahun 2024. Meski kadar kekentalannya tetap masih setingkat dibawah aliansi militer. Masih setingkat dibawah Pukpuk Treaty antara Australia dan Papua Nugini. Karena sesuai politik luar negeri yang bebas aktif dan dinamis, Indonesia tidak ingin terjebak dalam aliansi militer dari negara manapun.
Dalam perspektif kita, performa diplomasi Indonesia sebenarnya berada diatas angin dalam pembaharuan DCA dengan Australia kali ini. Kita meyakini bahwa inisiatif amandeman DCA ini bukan dari Jakarta. DCA tahun 2024 sebenarnya sudah cukup bagi Indonesia. Toh dalam takdir hubungan bertetangga antar negara yang penting adalah saling menghargai, saling berkomunikasi dan tidak usil dengan urusan dalam negeri tetangganya. Padahal sejauh ini banyak catatan historis bertetangga dengan negeri berwajah Eropah di selatan kita ini. Ada kesan yang kuat Canberra selama ini merasa lebih superior, cenderung mendikte dan high profile dalam tampilan diplomatik.
Mari kita simak catatan itu. Indonesia-Australia tanda tangan perjanjian keamanan tahun 1995. Nyatanya ketika Timor Timur bergolak tahun 1999, kawan kita ini ikut bermain api. Canberra menyurati Jakarta agar melaksanakan referendum. Australia juga grusa grusu ngebet ingin menjadi leader pasukan INTERFET di Timor Timur. Dalam suasana seperti ini, suatu ketika 2 jet tempur Hawk Indonesia yang berpatroli bertemu dan mempertanyakan penerbangan beberapa jet tempur Hornet Australia di udara pulau Roti NTT. Malam harinya tiba-tiba 5 jet tempur Hornet Australia melakukan manuver provokasi di atas Kupang. Lalu dimana sebenarnya "harga diri" perjanjian keamanan tahun 1995 itu.
Amandemen DCA ini sangat dimungkinkan karena pengaruh program extra ordinary penguatan militer Indonesia yang dikenal dengan Optimum Essential Force (OEF) tahun 2025-2030. OEF adalah lanjutan dari program MEF (minimum essential force) 2010-2024. Pola diplomasi Indonesia yang mulai mendunia juga menjadi perhatian Australia. Seperti dalam perumusan perdamaian Gaza, bantuan kemanusiaan untuk Gaza, kesediaan mengirim ribuan pasukan perdamaian TNI ke Gaza. Pemberitaan program percepatan perolehan investasi alutsista dan memodernisasi alutsista TNI yang sudah ada, getarannya terasa sampai Canberra.
Bisa dibayangkan begitu masifnya pengadaan berbagai jenis alutsista TNI saat ini dan diversifikasinya. 42 jet tempur Rafale segera tiba bertahap. 6 jet latih tempur T50 menjelang tiba. 1 pesawat angkut berat terbesar A400M sudah tiba. 25 radar GCI Thales dan Retia sedang dalam proses instalasi. 2 KRI heavy frigate Brawijaya Class sudah ditangan. 2 KRI heavy frigate Merah Putih yang dibangun PT PAL menjelang sentuh air. 2 kapal selam Scorpene sedang proses bangun. PT PAL sukses mengembangkan teknologi kapal selam tanpa awak dan akan membangun 30 unit. Belum lagi pertumbuhan cepat kapal perang OPV, kapal cepat rudal (KCR), landing platform dock (LPD) produksi dalam negeri.
Sementara pengadaan 48 jet tempur KAAN, 2 kapal frigate Istif Class, 2 kapal cepat rudal, puluhan rudal Atmaca, rudal balistik KHAN, puluhan drone Anka, Bayraktar dan lain-lain semuanya produk Turkiye. Tidak lepas dari perhatian dan pantauan Australia. Canberra "nguping terus" sembari mengguman: what's next. Belum lagi kerjasama jet tempur KF21 Boramae dengan Korsel yang mulai produksi massal. Indonesia punya alokasi 48 jet tempur. Beberapa alutsista China juga dilirik Jakarta sebagai bagian dari kebijakan diversifikasi investasi alutsista. Seperti coastal missile, jet tempur J10 Chengdu dan kapal perang frigate. Yang lebih bergetar tentu saja adalah akuisisi kapal induk bekas AL Italia INS Giuseppe Garibaldi. Formula interoperability dalam manajemen pertempuran modern network centric warfare (NCW) adalah bagian dari strategi diversifikasi ini.
Program percepatan pemenuhan investasi alutsista TNI belum pernah semeriah saat ini. Yang bisa menyainginya adalah era Trikora dan Dwikora. Dinamika geopolitik saat ini yang bernuansa susah ditebak dan ngeri-ngeri sedap, luasnya wilayah negeri, kekayaan sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan penguat bargaining posisi diplomasi Indonesia, adalah indikator utama yang menjadi keharusan mutlak untuk memperkuat pertahanan negara. Negeri yang luas ini harus mempunyai payung pertahanan yang kuat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kesejahteraan dan kekuatan ekonomi Indonesia yang saat ini berada di posisi 16 besar dunia.
Strategi diversifikasi pengadaan alutsista dalam pandangan kita adalah kecerdasan membaca peta geopolitik kawasan. Pola ini untuk mengantisipasi adanya embargo dan menyesuaikan dengan karakter potensi konflik di sekitar rumah besar kita. Termasuk menguatkan industri pertahanan dalam negeri yang sudah terbukti menjadi pemasok alutsista panser, tank, roket dan kapal perang. Industri pertahanan kita juga bekerjasama dengan Turkiye dan Korsel. Apalagi saat ini alutsista non barat seperti Turkiye dan China sedang naik daun. Pada saat kita sedang berupaya untuk mempercepat perolehan alutsista, ada jiran yang kemudian ingin mengajak lebih bersahabat lagi. Bukankah ini bagian dari menguatnya marwah diplomasi pertahanan kita.
****
Jagarin Pane / 18 November 2025
34 comments:
Yang pertama komen, Terimakasih bang jagarin untuk pencerahannya
bang jagarin terimakasih untuk ulasannya, tetap waspada dengan ausie dan di biak harus minimal 12 j10c atau 12 su35. setelah era pak prabowo bisa saja ausie kembali ketabiatnya berkhianat terhadap ri.
Thx again
Yang perlu ditimbang ditimbang yang perlu diwaspadai diwaspadai hope for the best planing for the worst
tetap waspada selama OTHR Jindalee aktif wilayah tengah & timur Indonesia tetap dalam cover mereka
Bang sekali kali bahas rop up pengbangun pertahanan 2026_ 2030
Kok sekarang kayaknya masing masing negara fokus propaganda
Apa bener 2030 jadi rame rame
Bahas dong bang
Adaapa di tahun itu
Bang dengan berbagai macam ragam alutsista dari berbeda negara
Apakah tidak jadi masalah di logistik dan perawatan nya ya
Logistic Nightmare ga bang nanti nya
Indonesia dikepung oleh negara negara sekutu USA, kenapa ? Inti dari sekuti USA adalah menolak penggunaan produk made in China. Sedang di Indonesia banyak sekali produk made in China yg masuk bahkan utk investasi saja banyak investor China yg masuk ke Indonesia. Utk menjalankan roda pembangunan Indonesia butuh uang dan uangnya itu banyak yg datang / berasal dari investor China. Nah di sinilah mulai timbul kecurigaan dari USA beserta sekutunya yaitu apakah Indonesia sudah condong ke China , situasi ini mirip mirip dgn era Soekarno yg condong ke Blok timur waktu itu. Untung saja Indonesia tidak membeli alutsista militer made in China dalam jumlah besar , moliter Indonesia cukup hati hati bila membeli produk alutsista made in China karena bisa berpengaruh besar terhadap sorotan tajam USA dan sekutunya.
Inilah dilema buat pemerintah Indonesia perihal produk China maupun investor China yg datang ke Indonesia. Sebab sekarang ini USA sedang perang dagang dgn China. Di saat USA sedang hot hotnya perang dagang dgn China eh Indonesia malah pilih investor china buat investasi di Indonesia. Usa dan sekutunya takut kalo kalo Indonesia condong ke China dan berpihak ke China . Makanya sebelum semuanya terjadi yaitu bila suatu saat nanti Indonesia berpihak ke China, maka buru buru para negara tetangga Indonesia menjadi sekutu USA dgn kerjasama militernya. Memang posisi Indonesia sangat dilematis, kenapa? Ya karena Indonesia butuh uang besar buat jalankan pembangunan dan yg menjanjikan uang besarnya itu datang dari para investor China yg menanankan investasi di Indonesia.
Yang lagi hangatt bung IMIPP
Perlukah Indonesia melakukan diversifikasi alutsista militernya ? Sangat sulit menjawabnya, kalo iya berarti Indonesia akan dicap sebagai sekutu China oleh USA dan ini akan mempersulit posisi Indonesia di dunia internasional, posisi Indonesia akan mirip mirip dgn posisi Iran Pakistan dan Korea Utara. Yang dikwatirkan adalah perdagangan bebas barang barang dari Indonesia akan ditolak masuk oleh banyak negara yg akan menyebabkan devisa negara akan mengecil. Diversifikasi alutsista belum dilakukan oleh Indonesia tapi di bidang ekonomi makin banyak investor China yg masuk ke Indonesia dan ini membawa dampak besar bagi para negara tetangga Indonesia yg semuanya itu adalah sekutu USA. Utk ukuran ekonomi Indonesia aja yg banyak investor dari China sudah membuat was was para negara tetangga Indonesia apalagi bila Indonesia berani melakukan diversifikasi alutsista militernya . Ini akan membawa problem baru bagi Indonesia yg pastinya akan mempersulit posisi Indonesia di kancah dunia internasional. Diversifikasi alutsista bisa membawa dampak buruk bagi alutsista baru TNI yg di beli dari negara negara eropa, bisa saja produsen alutsista dari eropa itu mempersulit supali penjualan suku cadang yg diperlukan alutsista baru TNI. Bisa kacau situasi alutsista baru TNI yg di beli dari eropa. Berubah haluan ke teknologi Turkey ? Bisa tapi harganya akan melonjak tajam alias akan mahal karena jasa kredit eksport menuju Turkey itu bunganya akan tinggi karena inflasi ekonomi di Turkey masih tinggi, beda dgn jasa kredit eksport ke negara negara eropa yg bunganya kecil.
Memang tidak mudah melakukan diversifikasi alutsista militer. Yang penting harus dijaga oleh Indonesia adalah jangan mau jadi sekutu China karena kelihatannya China sedang menarik Indonesia utk masuk jadi sekutunya dgn kemudahan kemudahan investasi yg ditawarkan oleh China ke Indonesia. Yang jadi pertanyaan adalah bila kelak Indonesia jadi aekutu China apakah China bersedia ready 100% memback up Indonesia bila Indonesia diserang oleh sekutu USA karena contohnya saja Venezuela yg sekutu Rusia aja saat hot hotnya ketegangan dgn USA amat kelihatan kalo Rusia tidak bisa ready 100% memback up Venezuela bila benar benar diserang USA.
Indonesia kaya dengan sumber daya alamnya, banyak sumber daya alamnya belum digali karena butuh biaya yg tinggi dan yg sanggup menyediakan biaya yg tinggi itu hanya para investor, ada investor dari Rusia ada investor dari China dan ada investor dari negara negara sekutu USA termasuk investor dari USA sendiri. Kalo indonesia berlakukan aturan yg ketat pasti banyak sekali para investor tersebut yg mengurungkan niat berinves di Indonesia. Dari semua investor tersebut yg gerak cepat berinvest di Indonesia adalah para investor dari China karena mereka punya slogan cing cailah alias semua bisa di atur. Ciang cai inilah yg tidak dipunyai oleh para investor non China. Yang sangat berbahaya dari para investor China ini adalah bila mereka berhasil menyetir pemerintah Indonesia, kenapa ? Karena dengan menyetir ini akan mempermudah gerakan mereka saat berinvest di Indonesia. Setiap pemerintah yg berhasil disetir mereka pastilah akan tumbuh subur korupsi kolusi dan nepotisme ( KKN ), kenapa ? Sebetulnya KKN inilah yg sebetulnya adalah situasi yg diinginkan oleh para investor. Dgn KKN inilah para investor akan dapat segala kemudahan dari pucuk pimpinan pemerintahan. Para pelaku KKN inilah yg memperbolehkan para investor mengeruk kekayaan alam sepuas puasnya tanpa di awasi oleh pihak yg berwenang. Cuma sayangnya hanya para investor dari China yg gesit duluan dgn slogan cing cailah. Itulah yg membuat USA marah kepada China sehingga akhirnya Indonesia dikepung oleh sekutu sekutu USA.
Ada yg bertanya soal IMIP yg sedang heboh sekarang ini, pusing pusing lebih condong ke dermaga kapal yg ada di lokasi tambang nikel milik para investor China karena tanpa ada pengawasan yg ketat dari pemerintahvIndonesia sudah berapa ton biji nikel yg berhasil dibawa keluar dari Indonesia via dermaga kapal tersebut tiap harinya.
Sebetulnya inti persoalannya ada di sini bukan di bandara udara privat IMIP. Apa itu persoalannya ? Yaitu adakah pengawasan yg ketat dari pemerintah Indonesia terhadap setiap ton biji nikel sebelum masuk ke kapal di dermaga lokasi tambang nikel. Kalo tidak hati hati alias teliti maka di sinilah celah utk bermain praktek praktek KKN ( Korupsi Kolusi Nepotisme ).
Gak ada masalah. Itu sukhoi, f16, hawk, t50. Super tucano semua oke suku cadangnya.
MLRS Ajuna sudah lulus uji
Tinggal di produksi
Linknya:https://garudamiliter.blogspot.com/2025/11/video-rhan-122b-arjuna.html?m=1
Kalo menurut pusing pusing MLRS Rhan 122mm sangat cocok diusung oleh panser model badak atau panser cobra apc atau tank harimau apc.
Chang bogo1 milik Korsel Navy sebanyak 9 unit akan dipensiunkan bertahap, 1 unit pertama yg pensiun akan dihadiahkan utk Polandia Navy supaya Korsel mulus tender pengadaan kapal selam Polandia Navy. Chang bogo 1 ini yg milik Korsel Navy adalah versi standar asli eksport dari Jerman yaitu type 209 / 1200 di mana 1 unit dibangun di jerman dan 8 unit lagi dibangun di Korsel dgn aupervisi Jerman. Chang bogo 1 Korsel Navy ini sama dgn Nagapasa class milik TNIAL cuma besanya adalah nagapasa class TNIAL sudah bukan standar asli eksport Jerman tapi sudah dimodifikasi oleh Korsel sedang chang bogo 1 Korsel Navy belum ada modifikasi dari Korsel. Nah karena TNI AL lagi cari kapal selam intern yg kandidatnya adalah kapal selam bekas China Navy atau Soryu class bekas Jepang Navy arau Todayo class Jepang Navy yg masih aktif ada baiknya chang bogo 1 Korsel Navy yg mau dipensiunkan bertahap dilirik dicek dan dibungkus oleh TNI AL minimal 6 unit.
Kalo chang bogo 1 ex Korsel Navy sudah diakuisisi oleh TNIAL kan bisa dijadikan study banding nagapasa xlass, nanti akan ketahuan dari studi banding ini kelemahan dari nagapasa class yg selama ini dikeluhkan oleh TNI AL sehingga nantinya proses perbaikan dari nagapasa class bisa segera dilakukan karena sudah ketemu biang keroknya.
Bila minimal 6 unit chang bogo 1 ex Korsel Navy berhasil di akuisisi TNIAL sebagai kapal selam intern, maka kekuatan bawah air TNI AL akan meningkat drastis, lumayanlah sambil menunggu perbaikan nagapasa class +menunggu scoorpen class batterai lirium, kenapa lumayan ? Karena 2 unit bisa dioperasikan si wllayah barat 2 unit dioperasikan di wilayah tengah dan 2 unit lagi dioperasikan di wilayah timur. Nantinya MRO 6 unit chang bogo 1 ex Korsel Navy bisa dilakukan sendiri di PT PAL karena masih asli teknologi Jerman bukan teknologi Korsel serta spare partnya bisa dibeli langsung ke jerman bukan ke Korsel. Di sinilah letak PT PAL tidak kehilangan ilmu teknologi kapal selam asli Jerman punya.
https://youtu.be/8otXHnZMs4c?si=nZWCua2rot_RuaVj
.
Gimana nih kelanjutan radar AESA buatan dalam Negeri
Kok dak ada kabar kayak hantu aja
Om Jaga Pane dan Pusing Pusing
.
Coba cari kebenarannya
Bener aja
Apa cuma propaganda
π«‘π«‘π«‘π«‘
Apa yang dilakukan oleh negara dalam mengawal kepentingan dan harga diri bangsa, sayangnya tidak seiring dengan kecerdasan BUMN PERTAHANAN Nasional.....bodohnya minta ampun (kecuali PAL)....MIN BAHAS DONG KENAPA YA BUMN PERTAHANAN KITA KOK ANEH, tahunya ngemis TOT dan bikin perjanjian kerja sama (apa mereka nggak sadar kalau mereka bodoh)
Min ulas dong kenapa sih BUMN pertahanan kita goblok ya.....kecuali PAL
Dulu MEF di era Pak SBY yg gak tau ujung tanduknya..skr di Era Pak Prabowo beralih ke OEF dan sdh keliatan batang hidungnya,...nanti taun 2030an alutsista gahar TNI berjejer pertegas macan Asia bangkit lg..bravo TNI π²π¨
Saya sangat bangga skrng TNI kita semakin kuat.kalau bisa di kota kupang di taruh pesawat tempur kapal peramg yg canggih rudal pertahanan di daerah kefa dan di tambah batalion lagi......dari setiap unsur darat laut dam udara
Ayo... bung",
buat Analisis yang bener !
Jadikan blog ini sebagai data link
πππππππππππππ
π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€
π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€π€
π€ π€ π€ π€ π€ π€ π€ π€ π€ π€ π€ π€ π€
πππππππππππππ
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦π¦
Dlm bidang rudal kita yg goblok!
Kemarin sy jg komen Indonesia itu pengemis tot! Kecuali info global! Memalukan..dikit dikit tot..ngapain bumnis 10 tu slama 32 THN!
Yg jlas Indonesia punya Aisah.termasuk 1 bibi sy.
Satu2 ya jln biar kita bisa bikin aesa tanpa ada h..serahkan PD info global..tp awas ada brin..hindari..knp info global..karna hanya mereka yg punya mental dan kapability yg tak main main..liat dronenya aja mesin bikin sendiri bhkn pespurnya nanti mrk mo bikin semua sendiri termasuk mesin..knp mereka berprinsip sprti itu..karna kata mereka TDK akan pernah terjadi negara maju ato yg SDH menguasai teknologi itu akan berbagi sampai kiamat..klu ada embel2 tot hnya tuk barangnya laku..JD klu gak nekad kita akan slalu sprti ini..liat rudal contohnya..kita udah uji coba sjak THN 60..liat skrg apa ada kesimpulan di produksi masalll.. bulshit..
Monggo bung jagaring bloknya di lanjudkan
Aku udah kembali normal bung jagaring dan om pusing pusingπ€
Siap di laksanakan π«‘π«‘π«‘
Tenang, rudal kita keluar setiap musim Hujan
π©️petir
⛈️Glodok
⚡kilat
Kari milih seng Endi bebas
Dak tau ya...π€
Coba tanyakan sendiri
π€§π€§π€§π€§π€§π€§π€§π€§
Amin
π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²π€²
Om pusing pusing dan Bang jagaring
Tolong cari tau kabar dari satelik
Satria 1 yang udah di mulai dari tahun 2024 lalu
*******
Link: https://garudamiliter.blogspot.com/2024/11/satria-1-menjangkau-pedalaman-ciptakan.html?m=1
Post a Comment