Sunday, December 15, 2024

Iskandar Muda Berangkat, Diponegoro Pulang

Di tengah suasana konflik hebat di Timur Tengah, Indonesia istiqomah menjalankan misi perdamaian PBB di Lebanon. Termasuk melakukan pergantian tugas Maritim Task Force (MTF)  UNIFIL di perairan perbatasan Lebanon-Israel. KRI Diponegoro 365 yang sudah bertugas sepanjang tahun ini pulang tugas dan digantikan kapal perang striking force "satu kelas" KRI Sultan Iskandar Muda 367. Sama-sama keluaran Damen Schelde Belanda. KRI satu kelas lainnya adalah KRI Sultan Hasanudin 366 dan KRI Frans Kaisiepo 368. Semuanya dilengkapi dengan peluru kendali canggih Exocet MM40 Blok 3 dan infrastruktur tempur lainnya.

Iskandar Muda berangkat dari Navy Base Surabaya pekan ketiga Desember 2024 dengan 120 prajurit TNI AL dan 1 helikopter anti kapal selam Panther. Persiapan sudah dilakukan sejak Oktober 2024. Termasuk mengikuti latihan gabungan operasi tempur laut bersama belasan KRI di Laut Jawa seminggu yang lalu. Dengan puncaknya penembakan litoral Rudal Exocet MM 40 Blok 3 ke arah pulau Gundul di Karimunawa.

Rute perjalanan yang akan dilalui Surabaya, Jakarta, Batam, Sri Lanka, Oman, Mesir dan Beirut. Sebuah rute perjalanan panjang untuk misi mulia tugas PBB sekaligus menguatkan marwah negeri ini yang cinta perdamaian. Indonesia sudah terbiasa mengirim kapal perang ke Lebanon. Beberapa KRI bergantian tugas untuk MTF UNIFIL.

Kontribusi Indonesia untuk UNIFIL di perbatasan Lebanon-Israel saat ini adalah yang terbesar dibanding negara lain. Ada 1.230 prajurit TNI yang sedang bertugas di perbatasan Lebanon-Israel dibawah desingan puluhan jet tempur Israel yang membombardir kota-kota di Lebanon. Juga desingan roket-roket Hizbullah yang menyeberangi perbatasan udara Lebanon-Israel. Tugas penuh resiko ini tetap harus dijalankan untuk misi perdamaian PBB dan salah satu implementasi dari Pembukaan UUD 45. Selamat bertugas untuk misi perdamaian dan kemanusiaan, Jalesveva Jayamahe.

****

(Jagarin Pane)