Monday, August 21, 2023

Habis Latgab Terbitlah Latma

Agenda latihan tempur militer Indonesia sepanjang tahun ini "ramai lancar, padat acara, gegap gempita". Baru saja akhir bulan Juli dan awal bulan Agustus 2023 TNI melakukan latihan gabungan interoperability yang bernilai spektakuler. Disebut spektakuler karena sejumlah KRI yang mendapat tugas, sukses menembak dengan alutsista strategis 4 peluru kendali NSM (Naval Strike Missile) sekaligus. Dan diakhiri dengan pengeboman oleh jet tempur F16 ke "tubuh baja" KRI Slamet Riyadi 352 yang sudah pensiun. Fregat legendaris itu terbakar,  terbelah dan akhirnya tenggelam. Sebuah show of force sukses yang menjadi perhatian kawasan Indo Pasifik.

Nah, pada akhir bulan Agustus 2023 ini ada agenda besar lainnya yang menunggu. Yaitu latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield (SGS) ke 17 yang mengikutsertakan puluhan negara. Pemeran utamanya adalah Indonesia dan Amerika Serikat karena awal mulanya adalah bilateral. Selain Indonesia ada empat negara yang akan mengirimkan pasukan dan alutsista pada SGS kali ini yaitu AS, Australia, Singapura dan Jepang. Rancangan simulasi pendaratan pasukan marinir skala besar di pantai Situbondo Jawa Timur menjadi pembeda dengan SGS tahun sebelumnya. Yang berpusat di Puslatpur TNI AD Baturaja. Tahun lalu memang ada pendaratan pasukan marinir di Dabo Singkep Kepulauan Riau, namun hanya marinir Indonesia yang melakukan.

Setelah SGS, pada bulan September 2023 Indonesia menjadi tuan rumah latihan angkatan laut ASEAN. Namanya ASEX-01N (Asean Solidity Exercise In Natuna) di Laut Natuna Selatan. Ini untuk pertama kalinya  ASEAN bersepakat mengadakan latihan militer gabungan. Sebuah unjuk sinergitas antara politik luar negeri dan diplomasi militer ASEAN dengan kepemimpinan Indonesia. Jadi kalau diurut dengan agenda sebelumnya, jadwal latihan militer Indonesia memang sudah padat acara. Awal bulan Juni 2023 yang lalu ada Multilateral Navy Exercise Komodo (MNEK) di Selat Makasar yang melibatkan puluhan kapal perang berbagai negara. Kemudian berlanjut awal bulan Juli 2023 ada latihan Armada Jaya TNI AL di Laut Jawa yang mengerahkan puluhan KRI.

Pada ruang internasional yang lain, pasukan TNI baru saja selesai mengikuti Talisman Sabre di Australia. Latihan militer skala besar ini diikuti 30.000 pasukan dari 13 negara berlangsung akhir Juli sampai 14 Agustus 2023.Talisman Sabre sudah dimulai sejak tahun 2005 awalnya hanya bilateral antara AS dan Australia. Kemudian berkembang menjadi belasan negara. Persis sama dengan Garuda Shield di Indonesia sejak tahun 2007, awalnya hanya bersama AS. Sekarang menjadi multilateral exercise dan mencakup tiga matra. Semuanya berbasis dinamika perkembangan geopolitik dan geostrategis di kawasan Indo Pasifik. Karena ada upaya "negara baru kuat" mengganggu stabilitas kawasan, klaim wilayah, wajar saja sejumlah negara menggemakan komunitas militer dan latihan bersama sebagai antisipasi.

Masih dalam bingkai antisipasi, pilot-pilot TNI AU baru saja menyelesaikan simulasi pengisian avtur jet tempur F16 dengan pesawat tanker RAAF Australia di langit Jawa Timur selama 4 hari mulai 7 sampai 11 Agustus 2023. Ini juga bagian dari format diplomasi militer, salah satu pola manajemen pertempuran jarak jauh. Jarak Iswahyudi ke Natuna mengharuskan F16 isi BBM di udara. Skenario latihan militer antar negara sebenarnya adalah antisipasi terhadap sesuatu yang masuk radar prediksi. Kawasan Indo Pasifik berdasarkan prediksi strategis menjadi pusat konflik skala besar hari ini dan seterusnya. Embrionya sudah jelas, Panmunjom Korea, Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Bahkan Selat Taiwan "bisulnya" sudah merah padam dan bernanah.

Makna dari padatnya agenda latihan militer ini mengharuskan kesiapan seluruh alutsista yang dimiliki TNI baik matra darat, laut dan udara. Dengan SGS yang berkualifikasi kolosal, berbagai jenis alutsista TNI akan berpartisipasi. Seperti main battle tank Leopard, MLRS Astross II Mk6, artileri Caesar Nexter, helikopter Apache, jet tempur F16, pesawat Hercules, KRI striking force, KRI LPD, tank amfibi, MLRS Vampire dan lain-lain. AS sebagai mitra strategis sepanjang sejarah Garuda Shield yang tahun ini memasuki episode ke17 akan menghadirkan berbagai jenis alutsista mutakhir seperti pesawat angkut besar sejumlah kapal perang. Australia mengirim sejumlah tank Abrams, Singapura mengirim 2 kapal perang, Jepang mengirimkan sejumlah pasukan bela diri.

Berbagai serial latihan yang dilakukan militer Indonesia baik secara nasional maupun skala internasional dalam perspektif kita diniscayakan memberikan rasa percaya diri dan meluaskan pengalaman on the spot mengelola teknologi pertempuran. Dengan perolehan alutsista edisi terkini dan frekuensi latihan yang terus menerus, TNI mampu menguatkan ilmu perang modern TNI. Sebagai contoh penembakan peluru kendali canggih Exocet MM40 Blok 3 pada latihan Armada Jaya TNI AL dan Latgab TNI yang hanya berjarak satu bulan adalah bukti kemampuan unjuk kerja dan endurance pertempuran modern militer Indonesia.

Contoh lain, interaksi alutsista AS, Australia dan Indonesia dengan tank Abrams dan tank Leopard, MLRS Himars dan MLRS Astross bersama alutsista matra darat lainnya. Sinergitas teknologi berbagai jenis alutsista dengan kemampuan interoperability dapat meningkatkan kualitas familiarisasi bagi prajurit operator teknologi militer. Lebih dari itu pergelaran latihan militer multilateral yang intensif ini, menggaungkan pesan kuat ke segala arah bahwa Indonesia dan sejumlah negara di kawasan Indo Pasifik punya tanggung jawab menjaga iklim kondusivitas kawasan. Latihan militer multinasional sesungguhnya adalah show of force, unjuk kekuatan dan bagian dari cara mengingatkan pada pihak sono "anda sopan kami segan, anda melotot kami pamer otot, anda ngotot kami betot".

****

Jagarin Pane / 20 Agustus 2023