Monday, August 21, 2023

Habis Latgab Terbitlah Latma

Agenda latihan tempur militer Indonesia sepanjang tahun ini "ramai lancar, padat acara, gegap gempita". Baru saja akhir bulan Juli dan awal bulan Agustus 2023 TNI melakukan latihan gabungan interoperability yang bernilai spektakuler. Disebut spektakuler karena sejumlah KRI yang mendapat tugas, sukses menembak dengan alutsista strategis 4 peluru kendali NSM (Naval Strike Missile) sekaligus. Dan diakhiri dengan pengeboman oleh jet tempur F16 ke "tubuh baja" KRI Slamet Riyadi 352 yang sudah pensiun. Fregat legendaris itu terbakar,  terbelah dan akhirnya tenggelam. Sebuah show of force sukses yang menjadi perhatian kawasan Indo Pasifik.

Nah, pada akhir bulan Agustus 2023 ini ada agenda besar lainnya yang menunggu. Yaitu latihan bersama (Latma) Super Garuda Shield (SGS) ke 17 yang mengikutsertakan puluhan negara. Pemeran utamanya adalah Indonesia dan Amerika Serikat karena awal mulanya adalah bilateral. Selain Indonesia ada empat negara yang akan mengirimkan pasukan dan alutsista pada SGS kali ini yaitu AS, Australia, Singapura dan Jepang. Rancangan simulasi pendaratan pasukan marinir skala besar di pantai Situbondo Jawa Timur menjadi pembeda dengan SGS tahun sebelumnya. Yang berpusat di Puslatpur TNI AD Baturaja. Tahun lalu memang ada pendaratan pasukan marinir di Dabo Singkep Kepulauan Riau, namun hanya marinir Indonesia yang melakukan.

Setelah SGS, pada bulan September 2023 Indonesia menjadi tuan rumah latihan angkatan laut ASEAN. Namanya ASEX-01N (Asean Solidity Exercise In Natuna) di Laut Natuna Selatan. Ini untuk pertama kalinya  ASEAN bersepakat mengadakan latihan militer gabungan. Sebuah unjuk sinergitas antara politik luar negeri dan diplomasi militer ASEAN dengan kepemimpinan Indonesia. Jadi kalau diurut dengan agenda sebelumnya, jadwal latihan militer Indonesia memang sudah padat acara. Awal bulan Juni 2023 yang lalu ada Multilateral Navy Exercise Komodo (MNEK) di Selat Makasar yang melibatkan puluhan kapal perang berbagai negara. Kemudian berlanjut awal bulan Juli 2023 ada latihan Armada Jaya TNI AL di Laut Jawa yang mengerahkan puluhan KRI.

Pada ruang internasional yang lain, pasukan TNI baru saja selesai mengikuti Talisman Sabre di Australia. Latihan militer skala besar ini diikuti 30.000 pasukan dari 13 negara berlangsung akhir Juli sampai 14 Agustus 2023.Talisman Sabre sudah dimulai sejak tahun 2005 awalnya hanya bilateral antara AS dan Australia. Kemudian berkembang menjadi belasan negara. Persis sama dengan Garuda Shield di Indonesia sejak tahun 2007, awalnya hanya bersama AS. Sekarang menjadi multilateral exercise dan mencakup tiga matra. Semuanya berbasis dinamika perkembangan geopolitik dan geostrategis di kawasan Indo Pasifik. Karena ada upaya "negara baru kuat" mengganggu stabilitas kawasan, klaim wilayah, wajar saja sejumlah negara menggemakan komunitas militer dan latihan bersama sebagai antisipasi.

Masih dalam bingkai antisipasi, pilot-pilot TNI AU baru saja menyelesaikan simulasi pengisian avtur jet tempur F16 dengan pesawat tanker RAAF Australia di langit Jawa Timur selama 4 hari mulai 7 sampai 11 Agustus 2023. Ini juga bagian dari format diplomasi militer, salah satu pola manajemen pertempuran jarak jauh. Jarak Iswahyudi ke Natuna mengharuskan F16 isi BBM di udara. Skenario latihan militer antar negara sebenarnya adalah antisipasi terhadap sesuatu yang masuk radar prediksi. Kawasan Indo Pasifik berdasarkan prediksi strategis menjadi pusat konflik skala besar hari ini dan seterusnya. Embrionya sudah jelas, Panmunjom Korea, Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Bahkan Selat Taiwan "bisulnya" sudah merah padam dan bernanah.

Makna dari padatnya agenda latihan militer ini mengharuskan kesiapan seluruh alutsista yang dimiliki TNI baik matra darat, laut dan udara. Dengan SGS yang berkualifikasi kolosal, berbagai jenis alutsista TNI akan berpartisipasi. Seperti main battle tank Leopard, MLRS Astross II Mk6, artileri Caesar Nexter, helikopter Apache, jet tempur F16, pesawat Hercules, KRI striking force, KRI LPD, tank amfibi, MLRS Vampire dan lain-lain. AS sebagai mitra strategis sepanjang sejarah Garuda Shield yang tahun ini memasuki episode ke17 akan menghadirkan berbagai jenis alutsista mutakhir seperti pesawat angkut besar sejumlah kapal perang. Australia mengirim sejumlah tank Abrams, Singapura mengirim 2 kapal perang, Jepang mengirimkan sejumlah pasukan bela diri.

Berbagai serial latihan yang dilakukan militer Indonesia baik secara nasional maupun skala internasional dalam perspektif kita diniscayakan memberikan rasa percaya diri dan meluaskan pengalaman on the spot mengelola teknologi pertempuran. Dengan perolehan alutsista edisi terkini dan frekuensi latihan yang terus menerus, TNI mampu menguatkan ilmu perang modern TNI. Sebagai contoh penembakan peluru kendali canggih Exocet MM40 Blok 3 pada latihan Armada Jaya TNI AL dan Latgab TNI yang hanya berjarak satu bulan adalah bukti kemampuan unjuk kerja dan endurance pertempuran modern militer Indonesia.

Contoh lain, interaksi alutsista AS, Australia dan Indonesia dengan tank Abrams dan tank Leopard, MLRS Himars dan MLRS Astross bersama alutsista matra darat lainnya. Sinergitas teknologi berbagai jenis alutsista dengan kemampuan interoperability dapat meningkatkan kualitas familiarisasi bagi prajurit operator teknologi militer. Lebih dari itu pergelaran latihan militer multilateral yang intensif ini, menggaungkan pesan kuat ke segala arah bahwa Indonesia dan sejumlah negara di kawasan Indo Pasifik punya tanggung jawab menjaga iklim kondusivitas kawasan. Latihan militer multinasional sesungguhnya adalah show of force, unjuk kekuatan dan bagian dari cara mengingatkan pada pihak sono "anda sopan kami segan, anda melotot kami pamer otot, anda ngotot kami betot".

****

Jagarin Pane / 20 Agustus 2023


122 comments:

Anonymous said...

Matabz

Anonymous said...

Semoga pusing pusing gak coment , marai ruwet , gak jelas , nambah masalah dg narasinya

Anonymous said...

Pusing2 diblock aja komentnya

Anonymous said...

Bang jagaring sampai di mana untu kita sih modernisasi terpadu Indonesia
Kok sampai ke bobolan pindah patok sampai 20km oleh temor leste
Kalau boleh saran nih bang jagarin kenapa patok kita dak dikasih pelacak kayak mobil nantinya jika bergeser ketemu lewat pantauwa santelik lewat koordinat dan bisa di tindak dengan cepat misalnya mengunakan dron untuk mengintai dan memotret bukti
.
Aku curiganya bahwasanya TNI terpadu itu masih belum tercapai
Soalnya jika semua itu tercapai di perlukan perangkat siber yang mempuni antara teknologi dan sdmnya
Seolah olah kita berfokus pada yang nampak dan tak mempunyai target ancaman
Kenapa saya bilang begitu
Soalnya belanja kita kayak gaya gayaaan untuk pembutian 2024
.
Bang jagaring sekali kali bahas apah sih yang akan menjadi ancaman jangka pendek dan menengah Indonesia 5sampai 10 tahun kedepan
Dan prioritas apa yang perlu kita miliki
Untuk menangkalnya
Dan 5 sampai 10 tahun kedepan kita mau kemana fokusnya

Pusing pusing said...

Anda ini siapa sih? Apakah anda yg punya rubrik ini? Bpk H. Jagarin aja kaga masalah kenapa anda mancing mancing masalah? Anda ini orang dewasa yg berpikiran dewasa ataukah anda ini orang dewasa berpikir a!ak anak?

Pusing pusing said...

Kenapa beda pendapat kok membuat anda marah? Ingat, negara Republik Indonesia bisa berdiri tegak karena menyatukan perbedaan yg begitu besar dan banyak lalu di Pancasila juga ada Bhineka Tunggal Ika, coba anda artikan ya?

Pusing pusing said...

Anda kalo mau block komen pusing pusing harus minta ijin dulu ke yg punya rubrik ini yaitu bpk H. Jagarin. Saran saya jadilah orang dewasa yg bener benar berpikir dewasa dan jangan jadi orang dewasa yg berpikir seperti anak anak .

Pusing pusing said...

Yg pastipusing pusing akan terus beri komen dan pastinya anda akan pusing 7 keliling ya, kalo anda mau baca komen pusing pusing tolong siapkan koyo cabe dulu ya .supaya kalo anda pusing ada obatnya.

Anonymous said...

prinsip utama latma sebenarnya mempererat hubungan militer antar dua negara atau berbagai negara, kualitas latihannya sendiri sdh ditentukan dari awal, sy yakin tiap negara tdk mungkin mengeluarkan kemampuan yg bersifat rahasia ...
kalau dicermati, semua latihan bersama yg dilakukan saat dunia sdg panas, polanya sama saja yaitu menghimpun kekuatan bersama untuk mengalahkan musuh dg doktrin keroyokan ... hehe he
musti dicermati dan di antisipasi jgn sampai tamu peserta lama bisa mempelajari taktik dan strategi tempur individu maupun kelompok, mempelajari kondisi geografis dan lokasi² strategis termasuk jalur transportasi, komunikasi dan jaringan logistik negara kita.

Anonymous said...

Bung jagarin kenapa sih kita sering latihan bersama dengan negara2 yg sering ribut dengan kita, seperti malaysia dan australia. kalau kita lihat kenegara lain mereka latihannya itu dengan sekutu terdekatnya contohnya rusia+cina+ korut atau amerika+australia+korsel+jepang...apakah itu cuma sekedar basa basi diplomatik militer semata? Atau apa? Karena kalau menurut saya australia membeli alutsista kelas wahid seperti F35 atau kasel nuklir tujuannya bukan buat melawan cina tapi buat melawan kita, cina cuma di jadikan alibi saja.

Jagarin Pane said...

Memang tdk harus polos2an gitu. Tdk utk mengumbar taktik, taktik intelijen juga berjalan.

Jagarin Pane said...

Dinamika kepentingan bersama karena ada potensi musuh bersama dari perspektif militer.

Anonymous said...

berita terbaru Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk komitmen pembelian 24 unit jet tempur terbaru Boeing F-15EX.

Anonymous said...

Di akhir masa jabatan pa menhan ngebut salah satunya TTD MOU 24 f 15 x ......tpi kabar progres freegat fremm seakan menghilang ..bung jag adakah kabar terbaru nasib kontrak fremm? Hatur nuhun 🙏

Pusing pusing said...

Yang jelas ancaman nyata bagi RI di depan mata adalah konflik Natuna. Akibatnya TNI jadi sering diajak latihan bersama oleh USA maupun Australia dan sepertinya Ri diajak diskusi oleh USA ± Australia ttg cara cara solusi bila konflik natuna meledak jadi perang terbuka, makanya bu=u buru dibentuk AUKUS + pembelian besar besaran F35 dan C130j utk AU Australia+ kapal selam nuklir utk AL Australia. Cuma sepertinya juga RI punya cara lain utk masalah konflik Natuna yaitu dgn merangkul RRC +menawarkan kue pembangunan di RI seperti pembangunan KA cepat JKT Bandung lalu ajak bangun pabrik mengolah biji nikel jadi bahan baku litium lalu ajak bangun pabrik pembuatan baterai litium lalu ajak bangin pabrik sepeda motor listrik mobil listrik bus listrik dan truk listrik dan ternyata RRC mau dirangkul RI dan inilah yg membuat USA beserta AUKUSnya bertanya tanya ada gerangan apa kok malah RI merangkul RRC?
Sekarang USA + AUKUSnya sedang wait dan see sampai dimana RI masih bisa merangkul RRC sehingga konflik natuna tidak sampai pecah perang terbuka.

Pusing pusing said...

Setelah RI berhasil merangkul RRC dan dgn berjalannya waktu RI kelihatan lebih akrab dgn RRC ketimbang USA + Australia, kelihatan lebih akrab inilah yg dinilai oleh USA ternyata RI lebih condong ke RRC. Inilah yg menjadi salah satu sebab RI tidak diijinkan beli F35 walau cuma 12unit saja + menjadi asal muasal timbulnya CAATSA karena selain RRC tertarik dirangkul RI ternyata dipraktekkan juga oleh RRC merangkul negara negara lain.

Pusing pusing said...

Sepertinya utk heavy fregat FREMM italy dan Mogami jepang menjadi tidak jelas kelanjutannya karena dananya kalo ada dialihkan utk heavy fregat merah putih buatan PT PAL yg dengar dengar mau dibangun sampai 12unit. Demikian pula F15 ex usa juga tidak jelas karena memang dananya tidak ada , dana yg ada mau digunakan utk menggenapi jet tempur baru Rafael perancis sampai 42unit, kalo dipaksa utk beli juga F15ex USA terpaksa RI harus cari cari urang pinjaman luar negeri lagi siluar yg sudah ada sebesar USD 35,5milyar.. Disinilah letak kebingunan RI karena kalo menolak terang terangan ke USA utk tidak jadi beli, USA bisa marah ke RI mengingat perdagangan RI di USA mengalami surplus yg menguntungkan RI daripada USA sendiri. Makanya diambilah trik supaya USA tidak marah yaitu dgn tanda tangan MoU yg artinya di atas kertas RI tertarik utk beli F15ex USA aja dan belum ada pembayaran apapun utk deal jadi beli.. masalahnya bagi RI kan udah ada rafael perancis sebanyak 42 unit lalu nanti akan ada 48unit IFX buatan PT DI sehingga dirasa belum perlu akuisisi F15ex, kira kira begitu ya.

Pusing pusing said...

Konflik Natuna
Versi USA dan sekutunya ingin militer RI unjuk gigi di depan militer RRC saat bertemu di laut natuna, makanya USA dan Australia lebih sering ajak militer RI latihan militer bersama sama dan dari latihan militer bersama tempo waktu ternyata USA + Australi mrlihat sesuatu di militer RI yg bisa mereka andalkan kususnya pada sisi prajurit prajurit TNI yg mungkin tidak ada di pasuka pasukan USA Australia walau alutsista militer RI banyak yg ketinggalan jaman, utk alutsista tni yg modern ternyata USA+Autralia lebih menyuruh RI beli sendiri, akibatnya bisa kebobolan soal utang pinjaman luar negeri buat beli alutsista modern semua matra.
Makanya pemerintah RI putar otak utk mencegah perang terbuka di laut natuna dan caranya ya ajak RRC berbisnis menanamkan investasi di RI karena RI sedang giat giatnya cari investor asik buat roda pembangunan ekonomi RI dan ternyata RRC menyambut ajakan RI seperti yg sy tulis di atas tadi . Mudah mudahan dgn cara ini bisa membawa RRC meninggalkan perang terbuka di laut natuna sehingga laut natuna tenang kembali seperti semula.

Pusing pusing said...

Pemerintah RI soal konflik natuna sudah banyak belajar soal perang Ukraina vs Rusia dimana ukraina tidak punya uang tapi teriak teriak minta sumbangan alutsista buat berperang melawan Rusia. Pemerintah RI menyadari akan keterbatasan dana utk membeli alutsista modern mengikuti perkembangan jaman bagi semua matra dan RI tidak mau teriak teriak minta sumbangan alutsista swperti yg dilakukan Ukraina . Jalan keluar versi RI akan terbatasnya dana ya merangkul RRC dgn mengajak berbisnis menanamkan investasi di RI daripada melakukan perang terbuka yg berdampak merugikan semua pihak tidak saja RRC dan RI yg rugi juga kawasan sekitar laut natuna juga ikut rugi. Itulah solusi yg sedang dicoba pemerintah RI utk mencegah perang terbuka di laut natuna, dan mudah mudahan berhasil.

Pusing pusing said...

Ada satu hal yg harus kita waspadai soal militer RRC yaitu mereka punya senjata nuklir yaitu rudal nuklir antar benua. Bila terjadi perang terbuka di laut natuna dan bila militer RRC terpojok karenadikeroyok militer dari beberapa negara bisa saja mereka mulai aktifkan senjata nuklir. Kalo sudah begini bisa ditebak akan hancur hancuran kawasan disekitar laut natuna, imbas dari radioaktif nuklir bisa sampai ke australia dalam waktu singkat. Kalo militer RRC tersesak dan mulai pake senjata nuklir lalu bagaimana militer RI menangkalnya? Yg pasti militer USA beserta sekutunya akan turun tangan bantu militer RI dgn memakai senjata nuklir juga. Kalo sudah begini situasinya apa yg diharapkan dalam pertempuran di lut natuna? Semua pihak akan rugi besar hancur hancuran. Apa kita semua mau begitu? Itulah pertanyaan yg ada dibenak pemerintah RI.

Anonymous said...

Ngomong opo pusig pusing iki

Pusing pusing said...

Ngomong opo yoo? Penae opo?

Pusing pusing said...

Penae omonge iki jenenge zero enemy kandane pemerintah RI

Pusing pusing said...

Andai kata benar terjadi perang terbuka antara kawasan sekitar laut natuna dgn RRC taktik perang gerilya hutan tidak bisa diterapkan lagi karena musuh sudah punya obatnya yaitu bom napalm bom urat syaraf ( bom biologis) dan drone drone kamikase, perang gerilya hutan tinggal kenangan manis masa lalu .

Pusing pusing said...

Jadi emang benar dan sangat brilian ide pemerintah RI utk merangkul calon musuh supaya tidak berperang mending kita berbisnis bareng bareng cari cuan.

Anonymous said...

Mending membaca cersilnya WIRO SABLENG PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212 dari pada tambah pusing beneran

Anonymous said...

Abah JAGARIN tentu tambah ringan mikirnya dan ANALISISnya, bukan begitu ABAH?

Anonymous said...

Tapi kayaknya pemerintah terlena dan lupa untuk ingin mandiri
Toh apa kabar kejadian timah
Yang di bawa cina cuma cuma
Tak ada kelanjutan tindaknya

Apakah ini yang di sebut negara merdeka
Kenapa dak sekalian kita ikut jadi profensi RRC aja
Toh penopang ekonomi kita rata rata cina

Pusing pusing said...

Kan udah dibilang siapin dulu koyo cabe sebelum baca komen pusing pusing, koyo cabe bisa membantu meringankan pusing di kepala saat baca komen pusing pusing.

Pusing pusing said...

Lebih jelasnya silahkan tanya sendiri ke pemerintah RI ya, pusing pusing hanya mencoba menerangkan aja solusi solusi.

Anonymous said...

Pak menhan sangat berkepentingan tuk merealisasikan semua program pertahananya termasuk pembelian alutsista gahar yg salah satunya F15EX ini karena kalau gak terlaksana akan jadi sasaran empuk lawan politiknya, seperti pembelian pespur bekas dari qatar itu jadi bulan bulanan lawan politiknya...makanya ayo pak menhan beli semua alutsista yg sudah di rencanakan biar nama bapak semakin harum di 2024.

Anonymous said...

Harus di akui cina memang hebat 🤭.

Anonymous said...

Konon katanya pada era tahun 80 an ekonomi kita ini sudah di atas cina, artinya negara kita dulu lebih kaya dan maju dari cina, dan pada waktu itu sungai sungai yg ada di cina sudah banyak yg tercemar limbah, warnanya hitam pekat dan bau sama seperti sungai yg ada di jakarta sekarang...tapi sekarang kok serba terbalik, kenapa yah???🤔🤔🤔

Koteka said...

LATGAB adalah upaya Indonesia meningkatkan kemampuan prajuritnya menjadi prajurit profesional.
Baik dalam kordinasi dgn ketiga angkatan TNI AD, TNI AL dan TNI AU maupun dalam pengoperasian alutsista strategis tentu berdasarkan politik Indonesia yg Non Block.

LATMA antar negara tentu punya kepentingan dari negara super power . Seperti kepentingan geopolitik dan geostrategis diwilayah tertentu seperti di asia tenggara.

Yang sulit diprediksi dari LATMA seperti SGS ini adalah Indonesia secara tdk langsung memihak kepada salah satu aliansi militer yg bertikai.

Sikap ngambang ini tentu didoktrin terus utk meyakinkan Indonesia bahwa kami bukan musuh tapi mereka / dia adalah musuh Indonesia.

Selama proses doktrin ini berjalan oleh ALIANSI MILITER SUPER POWER yg bersaing pengaruhi Indonesia.
Ada konsekwensi yg pasti Indonesia terima dari negara" super power ini. Ini yg dialami oleh Ukraina.

Pemimpin Ukraina berganti dan arah politik berubah. Proses penghancuran terhadap Ukraina dilakukan.

Potensi ekonomi dan INHAN militer Ukraina yg potensial akhirnya hancur dan tdk ada kepastian bangkitnya.

Sy punya pandangan sendiri tentang sejarah masa lalu negara" supor power yg terjadi di Indonesia serta dampaknya utk masa depan Indonesia.

Cina punya kenangan yg buruk dgn sejarah Indonesia yaitu PKI.
Kebencian ini yg selalu didaur ulang oleh kelompok tertentu di Indonesia serta negara Amerika cs supaya Cina tidak punyak dampak yg kuat di Indonesia.
Terutama kekuatan ekonomi.
Investasi Cina di Indonesia sangat besar dan mempunyai dampak positif buat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Walaupun terjadi pro dan kontra itu biasa selama kesepakatan ekonomi itu dilakukan dgn benar utk kemajuan Indonesia bukan utk oknum dan kelompok.

Diluar dari sejarah PKI. Cina tdk pernah ribut dan menekan Indonesia masalah HAM, SEPARATIS dan aturan pembelian alutsista yg mengaitkan dgn urusan politik Indonesia.

Amerika cs dianggap sebagai negara penyelamat Indonesia dari ancaman Cina / Komunis.
Saat terjadi perang dingin antara Amerika cs melawan Unisovyet cs.
Timor Timur dibiarkan masuk Indonesia( jadi satpam ). Setelah Unisovyet bubar. Timor Timur diambil dari Indonesia dgn cara menyakitkan.
KKB mendapat dukungan dari negara" barat. Freport dirampok habis"an sekian puluhan tahun sebelum kita kuasai saham 51%.

Skrg Amerika cs SANGAT TIDAK SUKA dgn KEBIJAKAN HILIRISASI hasil tambang serta Kelapa Sawit kita dipersulit.

Skrg mereka melihat Indonesia ini SANGAT BERBAHAYA bukan karena KEKUATAN MILITER tapi kebijakan HILIRISASI yg bisa HANCURKAN INDUSTRI MEREKA.
Dampaknya jelas bisa terjadi penutupan industri" besar dinegara mereka dan menimbulkan demonstrasi dari pekerja yg di PHK.

PROXY WAR dan BONEKA" mereka siapkan di negara" yg melawan kepentingan mereka seperti Indonesia.

Mereka sedang menghitung KEKUATAN DEVISA Indonesia dan cara menguranginya.
Diantaranya MENAWARKAN ALUTSISTA dgn harga mahal dan realisasinya paling cepat 5 thn kedepan dan juga bisa diembargo dgn alasan politik .
Masa 5 tahun kedepan adalah masa yg tepat untuk melemahkan bila perlu hancurkan Indonesia seperti Ukraina.

Latihan militer yg digalang oleh negara super power sebenarnya hanya kamuflase menutup kelemahan ekonomi mereka yg rapuh.

Perang Ukraina telah perpanjang dan menambah devisa mereka.
Dan itu blom cukup sepertinya mengUKRAINAKAN Indonesia baru mereka puas dan bisa tidur nyenyak. Kekayaan makin menumpuk.

Indonesia pasti bisa melewati semuanya 💪💪🇮🇩🇮🇩

Anonymous said...

Aamiin

Pusing pusing said...

Tenang saudara saudariku, pak menhan kita namanya udah harum semerbak karena tiap hari kan pake parfum terus setiap mau berangkat kerja. Tidak usahlah belu yang magal mahal karena nanti takutnya kaga bisa bayar utang pinjaman luar negeri. USD35,5 milyar dana pinjaman luar negeri tidak termasuk beli F15ex USA.

Anonymous said...

Kedepan alutsista akan semakin sedikit jenisnya dan semakin mahal,
tinggal tersisa F35 untuk Gen 5 sedangkan Gen 4,5 tersisa Rafale, gripen, F16 Viper, F15 Eagle II, Eurofighter.Kesemuannya mengandung Komponen dari US jadi kesemuannya rawan embargo. Bahkan buatan rusia saja yg mengembargo US dengan CAATSA nya. Mau bikin baru seperti Kf 21 atau yg lainnya terdapat komponen US juga karena terkait dengan supply chain. Pilihan akan semakin sempit kedepannya karena produsen pesawat hanya akan membuat satu jenis pesawat saja yg bisa melakukan semua peran.
kalau tidak sekarang membeli maka kedepan akan semakin sulit memiliki karena dana pembelian akan semakin difokuskan untuk kemajuan ekonomi dan barang pembuat alutsista semakin langka.
Kalau mau murah dan cepat yang tersedia adalah barang bekas yang selama ini di cemooh oleh kebanyakan orang.
Pilihan terakhir mau murah dan baru adalah barang muatan Cina Mau ???

LoneWolf said...

Setelah F-15 EX The MiG killer,. Lanjut ke Sikorsky S-70M BlackHawk.
Gasss...!

Jagarin Pane said...

Langkah tegap👍👍

Jagarin Pane said...

Sebuah cakrawala pandang yang beyond visual range. Proxy war saat ini termasuk membangun kebenaran dari persepsi. Peran media mainstream sudah kalah awu dari medsos. Pandangan diatas harus dikumandangkan terus karena itulah yg terjadi sekarang.

Jagarin Pane said...

Hehee bisa aja😄😄

Anonymous said...

Bukan atuh, abah malah tambah puyeng.😁😁😁

Ayoeng said...

Om Admin adakah langkah lompatan belanja alutsista yg akan bikin surprise berikutnya setelah rafale, mirage, f15id, blackhawk... mungkinkah Apache, Osprey, Chinook, Viper, Boramae ???

Anonymous said...

kalau gak salah, yg melobi pemerintah AS supaya menjual F15EX itu kan kita, bukannya AS yg menawarkan ke kita dan kalau memang benar pemerintah AS setuju menjual senjatanya ke kita tujuannya untuk mengurangi devisa kita, berarti pak menhan ini termakan jebakan batman dong.

Pusing pusing said...

Yang bikin surprise nantinya bagi pemerintah RI adalah pusing dan puyeng karena semua alutsista baru yg modern dan terkini canggihnya itu pake dana utang dari pinjaman luar negeri, utang PLN sebesar USD 35,5 milyar itu tidak termasuk beli F15ex maupun helikopter S70m black hawk, jadi kalo benar deal bayar utk beli 24unit F15ex dan deal bayar 24unit S70m black hawk berarti utang pinjaman luar negeri utk beli alutsista baru pastinya lebih besar sari USD35,5milyar yaitu sekitar USD 50milyar. Itupun belum beli fregat FREMM Italy dan fregat mogami jepang. Wow fantastik besar uang pinjaman luar negeri. Hayo ada yg mau bantu pemerintah RI utk bayar utang utang pinjaman luar negeri utk beli baru alutsista di atas ? Yang mau bantu bayarin utang tersebut silahkan hubungi Menkeu RI ya.

Jagarin Pane said...

Boramae yg paling realistis.

Anonymous said...

Uang segitu dengan kekayaan alam indonesia yg melimpah dan menjaga aset Negara yg byk kecil Bahlul , menhan kita bukan orang bodoh kayak Lo , mending diem drpd komen gak mutu

Anonymous said...

Ini utk investasi jangka panjang bahlul, gak usah mikir gmn caranya banyar sdh ada yg mikir , lo duduk saja di bucu katil gak usah coment

Pusing pusing said...

Emang, kekayaan alam indonesia banyak dan melimpah tapi ingat itu masih di dalam tanah alias belum berharga. Makanya supaya berharga butuh uang utk mengangkatnya dari dalam tanah lalu memprosesnya via pabrik menjadi bahan mentah lalu memprosesnya lagi menjadi bahan baku lalu memprosesnya lagijasu barang jadi siap dijual. Dan ini semua bu=uh dana yg besar, RI tidak punya dananya sehingga ditawarkan ke pihak investor asing yg mau menanamkan uang dan usahanya di RI. Dari para investor itu kebanyakan yg datang itu pengusaha RRC, makanya anda anda yg berkata kasar terhadap pusing pusing harus banyak banyak belajar lagi utk tidak berkata kasar ya, anda yg berkata kasar itu seperti anda itu anak anak bukan orang dewasa.
Yang jadi masalah adalah kalo semua investor yg datang itu semuanya para pengusaha RRC lalu bagaimana anda anda ini harus berkata, apakah harus berkata hidup pengusaha RRC? Apakah harus omong uang anda memberi berkah ke kami bangsa Indonesia? Atau jangan jangan ntar ada yg bilang RI dijajah sama RRC di bidang ekonomi lalu ntar ada yg bilang tentara RRC sudah masuk ke RI.

Pusing pusing said...

Anda termasuk orang yg kaga peduli sama nasib bangsa indonesia yg punya banyak utang luar negeri?

Pusing pusing said...

Pusing pusing selalu akan beri komen terserah komennya itu diterima atau dicaci maki, yg jelas yg mencaci maki komen pusing pusing itu adalah orang dewasa tapi pikirannya seperti anak anak .

Pusing pusing said...

Nanti kalo semua investor asing yg datang ke RI semuanya pengusaha RRC sehingga kekayaan alam RI yg mengelolah dari terpendam di dalam tanah lalu menjadi barang jadi siap dijual lalu apakah anda atau kita semua orang asli indonesia menjadi bangga? Itu artinya kita hidup dibawah sayap sayap tangan tangan terampil bermodal para pengusaha RRC dan nantinya apakah anda siap hidup pengusaha RRC?

Anonymous said...

Adueh............

Pusing pusing said...

Jadi jelas ya ntar utang pinjaman luar negeri utk beli alutsista baru teknologi terkini itu berkat campur tangan siapa alias tangan tangan para investor bermodal yg kebanyakan pengusaha RRC. Anda bangga akan itu?

Pusing pusing said...

Maksudnya ntar utang pinjaman luar negeri utk beli alutsista baru teknologi terkini dibayarin/dilunasi oleh........

Pusing pusing said...

Harus waspada dan extra hati hati menyingkapi utang pinjaman luar negeri utk beli alutsista baru teknologi terkini, jangan sampe terjerat utang dan jangan sampe terjerat oleh para investor asing yg kebanyakan para pengusaha dari RRC . Itu point utama yg saya maksud selama berkomen di rubrik bpk H. Jagarin ini. Point utamanya adalah kita bangsa Indonesia tidak akan berperang dgn tentara RRC di laut natuna yg sedang hot hotnya.

Pusing pusing said...

Bangsa Indonesia harus waspada bila menjalin bisnis dgn investor asing dari RRC karena mereka mengenal produk barang original lalu ada barang KW 1 lalu ada barang KW 2 sehingga inilah yg menimbulkan permainan permainan disaat tender proyek gol lalu dijalankanyg akibatnya dikawatirkan hasil kerjaan banyak yg tidak sesuai standar mutu yg diinginkan saat tender proyek.

Pusing pusing said...

Jaman dulu saat Soekarno hatta dkk masih muda mereka semua disebut kaum muda atau kaum terpelajar bukan kaum rakyat jelata, merwka semua gemar membaca buku buku karya seorang penulis, bagi mereka tidak ada hari tanpa baca buku, di buku itulah mereka mendapat ilmu yg bermanfaat buat mendirikan negara yg merdeka brbas dari belenggu penjajahan. Makanya karena mereka semua rajin baca buku maka kalo menemui sebuah buku yg isinya atau pembahasannya diluar pemikiran mereka, mereka akan antusias membacanya bukan dicaci maki. Dengan membaca maka kita akan peroleh sebuah ilmu yg bermanfaat bagi kehidupan ini.

Pusing pusing said...

Kenapa adueh....... ? Yaitulah yg dinamakan buah simalakama, beli alutsista baru yg modern harus cari cari utang dulu yg namtinya membuat pusing pemerintah tapi kalo tidak mau berutang dulu berarti tidak ada pembelian baru alutsista yg modern alias pake aja alutsista yg sudah tua tua.
Kedua kejadian tersebut juga membawa dampak yg membuat pikiran otak jadi pusing mumet yaitu alutsista sudah tua berumur lalu gimana mau berperang? Lalu cari utang buat beli alutsista baru modern yg tentunya utang tersebut harus dibayar dgn cara cari investor asing yg mau mengelolah sumber kekayaan alam yg melimpah di tanah RI utk diolah menjadi barang jadi siap jual sehingga menghasilkan cuan. Ternyata investor asing yg datang kebanyakan dari pengusaha RRC dan kebetulan juga RI lagi berkonflik di laut natuna dgn militer RRC. Apa nggak pusing itu pemerintah RI?

Pusing pusing said...

Iran dan Korea Utara
Ada pelajaran berharga dari kedua negara ini utk kemajuan kemandirian alutsista militer made in Indonesia. Kedua negara itu sampai detik ini masih diembargo total oleh negara negara Barat sehingga roda ekonomi kedua negara itu jadi kacau balau aluas jadi bangkrut. Tujuan dari embargo total terhadap kedua negara ini adalah supaya kedua negara ini tunduk dan mengikuti perintah dan keinginan bangsa bangsa barat yg dikomandoi oleh USA. Tapi kenyataannya menjadi diluar dugaan semua, akibat dari embargo total itu membawa kedua negara menjadi terkenal dibidang rudal rudak berbagai tupe lalu drone drone monitor lapangan drone drone pembawa bom roket kecil rudal kecil bahkan ada drone drone kamikase. Produk kedua negara inilah yg terbukti sangat ampuh di medan perang Ukraina vs Rusia. Usa beserta sekutunya termasuk Ukraina sendiri angkat topi terhadap produk prosuk tersebut dari Iran maupun Korea Utara.
Gara gara produk tersebut menjadi Iran + Korea Utara disegani dan ditakuti oleh USA bersama NATO. Apalagi sekarang Iran dan Korea Utara sudah mampu membuat sendiri rudal rudal antar benua jarak jauh yg bisa diisi bom nuklir. Yang harus diperhatikan disini adalah bahwa Iran dan Korea Utara kaga punya jet tempur canggih kaga punya kapal perang canggih kaga punya tank dan panser yg canggih semuanya sudah jadul jadul tapi itu semua bagi mereka tidak apa apa dan yg terpenting bagi mereka adalah bisa buat sendiri rudal rudal berbagai type bahkan sampe bisa buat sendiri rudal rudal antar benua +jarak jauh lalu bisa bikin sendiri semua drone drone tempur yg menakutkan negara sekelas USA bersama sekutunya.
Inilah yg harus ditiru oleh Indonesia, apa Indonesia mau menirunya? Kalo berani menirunya siap siap konsekwensinya adalah diembargo total oleh USA beserta sekutunya . Bagaimana?

Anonymous said...

Bung jagarin ketika sekarang kita beli alutsista dari AS, apakah sudah dapat jaminan dari mereka tidak akan mengembargo lagi? Atau ikut campur dalam penggunaan alutsista yg kita beli? Seperti tidak boleh digunakan untuk melawan sekutu2 AS macam australia dan singapura.

Anonymous said...

Karena untuk melawan cina mungkin semua alutsista yg kita beli dari berbagai negara bisa di gunakan untuk melawan cina, tapi untuk melawan australia yg sudah punya F35 dan bakal punya kasel nuklir, sepertinya alutsista kita tidak leluasa untuk di gunakan terutama yg buatan AS. Karena seperti yg kita tahu amerika tidak ingin ada negara yg mengungguli militernya singapura dan australia di kawasan.

Pusing pusing said...

Embargo adalah cara ampuh yg ditempuh USA beserta sekutunya utk negara negara yg tidak mau ikut keinginan USA. Pembelian semua produk alutsista made in USA atau sekutunya tidak bisa lepas dari bayang bayang embargo karena USA beserta sekutunya akan memonitor terus pennggunaan sebuah produk alutsista made in USA beserta sekutunya yg dibeli negara lain sampai usia produk alutsistanya itu menjadi besi tua /rongsokan. Rumusnya kalo mau bebas embargo ya ciptain sendiri dan buat sendiri produk sebuah alutsista militer. Embargo juga dilakukan oleh Rusia maupun RRC tapi caranya Rusia + RRC lebih halus yaitu bilang saja stok gudang spare part habis tidak diproduksi lagi, dan embargo dari Rusia + RRC hanya kusus utk alutsista militer saja.embargo yg dilakukan USA beserta sekutunya sangat kasar sampe menyentuh bidang ekonomi dan perdagangan export import.

Anonymous said...

Dan untuk menjaga hegemoninya militer singapura dan australia maka tidak ada yg di izinkan tuk membeli F35 di kawasan kecuali mereka berdua, termasuk kita pun tidak diperbolehkan dengan alasan level kita belum waktunya untuk memiliki F35.

Pusing pusing said...

Semua produk alutsista militer made in USA dan sekutunya itu yg benar benar qualitas original hanya boleh dipake oleh USA beserta sekutunya. Di luar USA dan sekutunya tidak boleh pake original, bila ada negara lain di luar sekutu USA beli produk alutsista militer made in USA dan sekutunya dipastikan qualitasnya bukan original tapi sudah di downgrade dulu alias versi eksport. Makanya bila kita dengar atau melihat ada versi eksport itu adalah kata halus dari versi downgrade.

Pusing pusing said...

Contoh versi downgrade dgn versi original
Bisa kita lihat pada kapal selam diesel elektrik changbogo class milik TNIAL dgn milik AL Korea Selatan. Changbogo class milik TNIAL sangat mengecewakan sedang yg milik AL Korea Selatan sangat membanggakan terutama terlihat saat latihan bareng antar Angkatan Laut USA dgn Korea Selatan yg katanya sulit dideteksi keberadaannya saat menyelam. Kenapa bisa beda kualitasnya? Padahal bentuk disain dan typenya sama antara milik TNIAL dgn milik AL Korea Selatan?
Jawabannya adalah itulah yg namanya kualitas downgrade dan original. Makanya TNIAL sangat marah dgn produsen kapal selam changbogo class Korea Selatan. Akibatnya pembelian batch ke2 dicuekin TNIAL .

Pusing pusing said...

Demikian pula produsen alutsista militer made in rusia juga melakukan yg sama yaitu mendowngrade alias versi eksport. Ini terbukti saat RI beli rudal anti kapal permukaan yakhonat rusia, ternyata yg dibeli RI itu rudal yakhonat hanya jangkauan max 160km saja padahal versi original yakhonat asli rusian bisa mencapai jangkauan max 600km. Makanya RI ogah beli lagi rudal yakhonat Rusia karena downgradenya keterlaluan yaitu dari 600km diturunkan menjadi 160km saja.

Jagarin Pane said...

Klo embargo gak ada jaminan, tapi penggunaan alutsista silakan saja. Kita sdh bercermin dari kasus hawk dan scorpion.

Pusing pusing said...

Semua produk alutsista militer yg dibeli dgn versi eksport alias versi yg di downgrade amat berbahaya bila turun ke medan perang yg sesungguhnya karena akan menjadi santapan santapan produk alutsista militer musuh yg punya versi original asli.

Ranjau Laut said...

Latma garuda shield tahun datang tank harimau medium juga bisa ikut kolabs sma si MBT Leo.
Disini MT harimau bakal di Uji kemampuan sebenernya.

Anonymous said...

Benar sekali

Anonymous said...

Pusing pusing mantap👍👍

Anonymous said...

Ada yg menjadi satu pertanyaan, kenapa sekutu sekutu utama AS hampir semuanya negara2 kaya dan militernya kuat? sebut saja inggris, australia, singapura, korsel, jepang.

Anonymous said...

Dan israel.

LoneWolf said...

Satu Batalyon TNI Kavaleri Tank, YonKav 6 Naga Karimata sudah siap bergerak ke perbatasan RI - RDTL..

Ada urgensi apa kira2 konvoi Tank Prajurit TNI Baret Hitam Batalyon Kavaleri 6 Naga Karimata dikerahkan bergerak ke perbatasan RI - RDTL ( Republic Democratic of Timor Leste)??
Ada yg bisa jelaskan?

Pusing pusing said...

Yang jelas bukan antara RI dgn Timor Leaste tapi di dalam negeri Timor Leaste ada permasalahan rumit, tapi itu urusan pribadi Timor Leaste. Sudah menjadi standart internasional soal pengamanan perbatasan antar 2negara yaitu bila salah satu negara sedang genting alias urusan dalam negeri negara tersebut, maka negara terangganya yg punya perbatasan darat langsung dgn negara tersebut harus mulai siaga 1 lalu menutup perbatasan kedua negara serta segera menyiapkan minimal 1batalyon tentara utk standby berjaga jaga apabila konflik urusan dalam negeri negara tesebut tiba tiba saja menyerempet sampe wilayah berbatasan.atau menghalang halangi bila ada pelarian yg dilakukan oleh oknum oknum yg sedang berkonflik di negara tersebut atau bisa juga utk mengurus arus pengungsian yg lari dari konflik dalam negeri negara tersebut .

Anonymous said...

Itu mau parade dalam rangka 17 agustusan.

Anonymous said...

Berita berita mengenai alatista tertuju pada freegat merah putih ...jarang ada yg mengulas opv 90 ...baik progres pembangunannya maupun kelengkapan senjatanya ...barangkali ada bisa menjawab ?

Anonymous said...

Rusak deh nih... Mendominasi bgt komen nya

Anonymous said...

Belikan puyer bintang tujuh bang

Anonymous said...

Jarno ae rek pusing2Nek di komen tambah ndadi

Pusing pusing said...

Kan ada pepatah anjing menggonggong khafilah berlalu, pusing pusing akan selalu komen terus utk shearing info dunia kemiliteran, kan udah dibilang siapin dulu koyo cabe sebelum baca komen pusing pusing

Pusing pusing said...

Utk yg bertanya soal OPV 90
Pembangunannya sedang berlangsung malahan combat management system + sistem kendali penembakan+ radar penjejak sasaran + rudak permukaan ke permukaan+ rudal pertahanan udara + senjata canon 57mm pake buatan turkey. Sepertinya tidak dipublikasikan perkembangan pembangunannya karena OPV90m ini ada yg dirahasiakan mengingat OPV90m ini lebih hebat dari korvet bung Karno. Opv90m ini ada saudara kembarnya yaitu OPV bedanya hanya OPV90m ada landasan mendarat buat helikopter sedang OPV tidak ada. Walau belum jadi dan tidak dipublikasikan tapi TNIAL sudah menambah 2unit lagi sehingga total ada 4unit OPV90m+OPV. Kita tunggu ada launchingnya nanti.

Pusing pusing said...

Dengan hadirnya korvet bung Karno + OPV + OPV90m semuanya buatan galangan kapal swasta dalam negeri, maka kandidat utk mengganti kornet fatahilah class dan korvet parchim class sudah tersedia.

Pusing pusing said...

Doakan saja semoga ada galangan kapal swasta dalam negeri segera merilis desain / mock up fregat baru utk TNIAL.. Tentu dgn syarat kalo mampu merilis maka juga harus mampu membuat dan membangun fregat tersebut.

Anonymous said...

buat bung pusing pusing, coba hargai lah yg punya lapak, kalau ada yg bertanya pada bung jagarin jangan langsung main serobot saja, jadinya mungkin bung jagarin males tuk menjawabnya .

Pusing pusing said...

Bpk H. Jagarin, ada protes ke pusing pusing, oke baiklah, mohon maaf ya bpk H. Jagarin kalo pertanyaan ke bapak sy jawab dulu alias diserobot, maaf ya pak karena maksud sy cuma shearing aja yg kebetulan sy tau sedikit.

Anonymous said...

Adab atau budi pekerti itu di atas segalanya bahkan di atas ilmu.

Pusing pusing said...

Share info
Militer RI makin sering diajak USA dan Australia Latma bareng bareng dan keuntungan apa yg didapat hanya militer RI yg tau. Diluar moliter RI termasuk sy hanya menerka nerka saja. Menurut sy hasil Latma ini mungkin USA + Australia berharap banyak bahwa militer RI bisa jadi demper mereka menghadapi militer RRC bila konflik laut natuna prcah perang terbuka. Disamping militer RI USA+Australia juga sering mengajak militer filipina utk Latma. Disini demper USA+Australia menghadang militer RRC ada dua yaitu militer RI dan militer Filipina. Padahal USA + Australia tau kedua militer ini alutsistanya banyak yg usia tua. Jadi yg diharapkan USA + Australia ternyata bukan alutsistanya tetapi nyali dan kepandaian tempur para pasukan infantri militer RI dan Filipina . Saat ini USA dan sekutunya lagi bingung karena ternyata bantuannya ke Ukraina tidak sukses seperti yg diharapkan dan tinggal menunggu waktu ukraina menyerah. Disini Usa dan sekutunya melihat jelas betapa tangguhnya militer Rusia beserta alutsistanya.
Disinipun jelas terbaca bahwa USA dan sekutunya juga bingung menghadapi militer RRC bila pecah perang terbuka di laut natuna karena pastinya militer Rusia akan turun tangan membantu militer RRC. Yang ditakutkan USA beserta sekutunya adalah Iran karena bisa saja RRC + Rusia meminta Iran segera buka perang baru di daratan timur tengah dengan menyerang Israel misalnyaatau Iran ikut terjun membantu Rusia dan RRC di perang laut natuna . Itulah yg sebetulnya membuat bingung USA dan Australia ditambah RI yg diharapkan jadi bemper mereka malah merangkul RRC dgn mengundang pengusaha RRC berinvestasi di proyek proyek pembangunan ekonomi negara RI.
Dari sini, maka pusing pusing menyimpulkan tidak akan ada perang terbuka di laut natuna. Karena yg dihadapi adalah Rusia +RRC+Iran yg ketiga tiganya adalah produsen alutsista militer yg canggih gahar dan mumpuni dgn teknologi terkini. Belum lagi kalo Korea Utara ikut terjun juga membantu Rusia + RRC + Iran bila pecah perang di laut natuna. Makanya situasi ini membuat pusing USA dan sekutunya terutama Australia jadi kebingungan karena letak negaranya yg.berdekatan dgn laut natuna . Jadi kira kira begitu gambarannya ya.

Pusing pusing said...

Dari gambaran sy di atas tadi sy yakin bahwa USA dan sekutunya juga tau tidak mungkin ada perang terbuka di laut natuna tapi potensi besar perang ada di negara Taiwan, tak mungkin USA dan sekutunya terus terusan melindungi taiwan karena dikwatirkan juga Rusia + Iran + Korea Utara turun tangan membantu RRC, sekarang ini USA dan sekutunya sedang berfikir keras cari jalan keluar terbaik supaya tidak ada perang di Taiwan.

Pusing pusing said...

Salah satu rumus utama dari perang terbuka adalah main keroyokan dgn tujuan memenangkan perang secepat mungkin tapi ternyata ada kesalahan di perang Ukraina Vs Rusia yaitu kenapa USA dan sekutunya tidak terjun langsung di medan tempur supaya RRC+ Iran ikut terseret terjun langsung di medan perang ukraina vs rusia?

Pusing pusing said...

Sekarang ini muncul negara superpower baru yaitu USA beserta sekutunya vs Rusia + RRC + Iran + Korea Utara.

Anonymous said...

Masih segar dlm ingatan warga defence id, yakhont pernah diuji dg jangkauan riil 280km. Lihat jejak digitalnya di ytube dll,
Jangan ngawur, kang.

Anonymous said...

Ojo lali minum obatnya.

Pusing pusing said...

Coba anda tanya langsung ke TNIAL soal berapa jarak sebenarnya KRI OSW yg bawa dan mau menenbakan rudal yakhonot dgn sasaran tembak ex KRI. Jadi bukan ngawur ya.

Anonymous said...

Mari njaluk spuro kok ijek pancet ae yo.yo...

Pusing pusing said...

Tenang semua, pak H. Jagarin orangnya sangat bijaksana dan lagi pula ada kesibukan di luar rubrik ini sehingga belum sempat melihat rubrik ini, selama itu kalo ada perranyaan utk beliau tapi karena ada kesibukan di luar, maka bagi pembaca pengikut setia rubrik ini boleh alias tidak apa apa menjawabnya, sy tau itu karena sudah lama sekali mengikuti rubrik bpk H. Jagarin Pane ini.

Pusing pusing said...

Podo podone wong jowo ojo ngono yo.

Pusing pusing said...

Di google news ada pemberitaan bahwa RRC dan USA sedang berusaha menuju normalisasi bidang perdagangan kalo tidak salah ya, mudah mudahan kita doakan bersama benar benar menjadi kenyataan sehingga jangka panjangnya diharapkan tidak ada lagi ketegangan militer antara RRC dan USA sehingga membuat RRC sadar diri akan kesalahannya dan akhirnya laut natuna jadi damai kembali . Semoga.

Anonymous said...

konsep dan strategi pertahanan NKRI. Yang dilakukan oleh pak menhan sekarang memang luar biasa dimana pembelian altista juga dalam peningkatan SDM terjadi lonjakan yg signifikan baik matra darat , laut dan udara ada sedikit mengganjal selain Matra laut yg memfokuskan di freegat merah putih dengan sedikit mengabaikan freegat fremm maupun mogami agar lebih bervariasi tpi utk submarine / kapal selam kok aga sedikit terlambat/ terhambat sedangkan kita ketahui efek getar kapal selam sangat luar biasa seperti negara2 x Amerika, China, Korea Utara, Rusia bahkan Australia sangat jelas berlomba utk menambah dan mengupgrade seperti Australia yg akan segera memili kapal selam nuklir akankah Indonesia akan menambah jumlah kapal selam minimal setara PD masa tahun 60 an dan apakah variasinya akan banyak seperti buatan Prancis, Jerman, Turki? Ada yang bisa jawab ??

Anonymous said...

Akankah nasib kapal selam seperti pesawat tempur ? Yang gado2x ato pelangi ( F-16, f15 USA ), ( su27, su30 Rusia) Mirage, Rafale Prancis) ( hawk inggris) ( golden eagle, boromae Korsel)

Pusing pusing said...

Sebetulnya kalo ditebak tebak pemerintah RI merasa cukup beli 42unit jet rafael perancis + segera melunasi tunggakan cicilan proyek KFX-IFX supaya IFX bisa segera diprosuksi PT DI sebanyak 48unit kalo tidak salah ya + F16 A/B diupgrade EMLU menjadi setara F16 block 52 lalu F16 C/D diupgrade setara F16 viper block 70 (F16 viper generasi awal) kalo tidak salah ya. Karena USA terus terusan mendesak agar RI segera beli F15ex USA sebanyak 36unit beserta kelengkapannya yg total jendral seharga USD13,8milyar. Kalo ditolak juga kaga enak karena takut USA marah gara gara RI surplus perdagangan di USA. Surplus ini didapat RI karena kemudahan kemudahan yg diberikan pemerintah USA berikut hanya dikenakan pajak masuk yg ringan. Bila RI tidak beli jet tempur baru yg ditawarkan USA dipastikan USA akan marah dan akibatnya bisa ditebak surplus perdagangan RI di USA bisa jauh berkurang drastis.. dari kebingungan itulah utk menyenangkan USA ya tandatangan MoU 24unit F15ex baru + 24unit helikopter S70m Sikorsky black hawk. Nah Mou S70m ini juga mengagetkan karena diawal yg ditawarkan USA cuma F16viper block72 F18 Hornet terbaru helikopter Oprey baru terakhir muncul F15ex setelah beberapa hari RI tandatangan Mou 42unit jet rafael perancis di paris perancis. MoU itu belum berarti oke deal beli bayar downpayment, Mou hanya pernyataan berminat utk beli yg waktu deal belinya belum ditentukan. Kalo utk helikopter S70m sikorsky black hawk dipastikan akan deal beli bayar downpayment karena memang lini helikopter militer RI perlu wajah baru model baru tapi utk deal beli F15ex ini menjadi akan pertanyaan karena nasib pelunasan tunggakan iuran proyek KFX-IFX jadi bagaimana? Apakah masih berlanjut atau distop selamanya karena lebih memilih beli deal F15ex USA? Kita lihat saja perkembangan nantinya

Pusing pusing said...

Utk beli baru kapal selam diesel elektrik buat TNIAL juga kelihatannya bingung karena kasel scoorpen perancis sangat mahal 2unit beserta kelengkapannya USD 2,1milyar tapi tawaran ToT kepada RI oke banget dan menjanjikan buat RI. Sedang kasel U214 jerman sepertinya agak pelit soal ToT tapi harganya dirahasiakan. Lalu tiba tiba muncul Itali dan Spanyol menawarkan kasel diesel elekrik U212 persis seperti punya AL Jerman, dimana Spanyol menawarkan U212 AIP seharga USD 520juta per unit kasel sedang Itali menawarkan U212 baterai Litium tapi harganya sy tidak tau karena kurang info ya . Sepertinya kira kira saja ya menurut saya yg termurah harga per unit kasel itu adalah U212 AIP yg ditawarkan Spanyol. Inilah yg mungkin membuat RI jadi bingung utk memilihnya karena semuanya oke.
Kalo kilas balik sepertinya RI kepincut U214 Jerman seperti yg lagi diprosuksi di Turkey utk AL Turkey dan mungkin Jerman pelit ToT dan tidak mau menurunkan harga penawaran. Kalo saja jerman berani kasih harga U214 setara dgn harga U212 AIP spanyol mungkin menurut saya RI langsung deal beli kasel diesel elektrik asli jerman U214 yg sudah dilengkapi AIP . Kira kira begitu ya gambarannya menurut saya pribadi.

Pusing pusing said...

Pemerintah RI sedang berusaha sekuat tenaga agar kapal selam diesel elektrik AIP yg nantinya deal dibeli harus yg original dan bukan versi yg didowmgrade, makanyaa kasel scoorpen perancis per unitnya mahal karena itu barang original yg ditawarkan Perancis ke Ri, demikian pula U214 AIP Jerman sepertinya tidak mau menurunkan harga penawaran dan pelit ToT karena itu juga barang original yg ditawarkan jerman ke RI. Makanya bingung kan memilihnya.

Pusing pusing said...

Mari kita serahkan sepenuhnya kepada pilihan pemerintah RI mau beli produk yg mana karena yg tau sebabkanya kenapa beli ini kenapa beli itu ya hanya pemerintah RI yg tau sedang kita kita ini pemerhati dunia kemiliteran termasuk saya pusing pusing pemerhati abal abal dan sotoy hanya bisa meranba raba dan menerka nerka saja.

Anonymous said...

Singapore beli 4 U218 seharga USD 2,8 M

Anonymous said...

SINGAPORE: Four submarines, similar to the Invincible-class ones ordered by Singapore, cost about S$2.4 billion, Defence Minister Ng Eng Hen said on Monday (Jan 9).

Changbogo 3 unit seharga 1.08 billion

kalau 2.1 billion dapat berapa kira kira ?

Anonymous said...

Dilihat dari sejarah sejak dimulainya emf 1 dan selanjutnya para pemangku kebijakan di menhan terlihat aga sedikit gamang dalam menentukan submarine dari pilihan buatan Rusia kelas kilo ,...ataubuatan Jerman ujung 2xnya changbogo buatan Korsel yg konon katanya lebih murah dpt tot yg PD perkembangannya banyak kekurangan dari sistem batrenya dll PD saat sekarangpun terulang kembali dgn menimbang2x kekurangan dan kelebihan jg disediakan dgn bujet yg ada apakah pilihan PD kualitas ataupun kuantitas submarine tersebut tpi dari sejarah negara2x dgn bujet pas2xan mereka dgn PD menfokuskan PD sisi kuantitas ato banyaknya jumlah ks tersebut contohnya Korut, Pakistan dll karena mereka tahu bahwa efek getar KS sangat luar biasa seperti kejadian Korut mentorpedo ( torpedo usang) salah satu korvet kelas Pohang kalau tidak salah ( mohon koreksi ) PD saat itu Korut memakai ks yg sudah tua dan sering dianggap remeh oleh blok NATO akankah Indonesia lebih memilih dari sisi yg mana akankah kualitas ataupun kuantitas karena tidak mungkin memilih keduanya dgn anggaran yg terbatas ...jangan sampai pusing pusing sendiri dalam memilihnya .....hatur nuhun para pakar 🙏

Anonymous said...

Untuk pak menhan yg sekarang lebih memilih kualitas.

Anonymous said...

Maaf bang,kayaknya alutsista kt ini klu untuk perang jaman skrng bs dibilang g ada apa apanya.apalgi bt perang dimasa depan.saya bngga JD bangsa indonesia,tp terus terang sy gak bngga punya alat perang seperti yg sekarang in.kedepanny jg alutsista kt pasti g bs diandalkan bila terjadi bentrok/perang dgan negara lain.



Pusing pusing said...

Ada titik cahaya menuju kecerahan masa depan, USA dan RRC sedang bertemu membahas bidang perdagangan kedua negara buat masa depan yg cerah bagi kedua negara. Menurut saya ini adalah pintu gerbang bahwa USA dan RRC akan rujuk hidup damai tanpa konflik berkepanjangan antar kedua negara. Setelah itu terwujud tentunya kedepan tidak ada lagi konflik di laut natuna alias mereda. USA dan RRC sepertinya tidak mau meneruskan konflik yg berkepanjangan yg akan merugikan kedua negara. Kita harap masa depan akan damai selalu dan cerah. Makanya dari awal sekali pusing pusing udah bilang tidak akan ada perang antara RI dgn RRC di laut natuna. Semoga damai selalu di laut natuna.

Anonymous said...

Wow

Anonymous said...

China / Tiongkok merlilis peta baru membuat heboh negara yg berbatasan baik darat maupun laut ( Rusia ,India,Vietnam,Malaysia, Filipina , Indonesia dll ) boleh dikatakan menjauh dari titik cahaya menuju kecerahan masa depan

Anonymous said...

Itulah ciri negara besar harus sedikit arogan, galak dan sombong, jangan sebaliknya, ntar malah sering di obok obok sama negara2 kecil.

Anonymous said...

Saab has secured an SKr1. 6 billion ($165 million) order for an undisclosed number of its Saab 2000 Erieye airborne early warning and control (AEW&C) system aircraft

Swedish Air Force: On 30 June 2022, SAAB and the Swedish Defence Materiel Administration (FMV) signed a contract for the acquisition of 2 GlobalEye aircraft, to be designated S 106 in Swedish service. The deal is valued at 7.3 billion SEK (US$710 million) and deliveries are scheduled for 2027

The three E-7 Wedgetail Airborne Early Warning and Control (AEW&C) aircraft due to enter service with the UK Royal Air Force (RAF) will cost £630m each


In April 2003, Gulfstream Aerospace inked a $473-million contract with the Israeli Air Force (IAF) to develop a version of its G550 executive jet dedicated to AEW.


untuk anggaran us 800 billion kira kira pilih yang mana?

Anonymous said...

Sepakat bro.....kita pernah ngalamin tuh ...memalukan jadinya

Anonymous said...

Skalian aja paket jas gripennya 2 skuardron tanggung pesawat kita gado2x ++

Anonymous said...

Sekarang pun masih, negara seperti vanuatu masih berani ikut campur urusan dalam negri kita, dan kapal2 nelayan vietnam masih berani kucing2an dengan kapal perang TNI seperti gak ada rasa takut2nya.

Anonymous said...

Iya tu padahal udah keroyokan beberapa lembaga kplp, bakamla, KKP , satgas 18, TNI Al dll apa kapalnya kurang/ kurang gede kurang galak ato kurang solar ?

Anonymous said...

ralat satgas 115

Anonymous said...

Kurang gede dan kurang galak, diplomasi kita terlalu sopan sama dengan persepsi orang luar terhadap kita yaitu sebagai bangsa yg orangnya ramah ramah suka membantu, sedangkan di belahan dunia lain negara negara yg besar seperti AS, rusia, cina, india, mereka mempunyai sipat arogan, sombong, galak dan suka ikut campur urusan negara lain bahkan mencaplok wilayah negara lain, sedangkan kita sebaliknya tanah kita yg di caplok oleh negara tetangga.

Anonymous said...

Artikel yg menarik bung Jagarin
satu sisi kita patut berbangga hati dengan Latgab dan Latma yang di selenggarakan sebagai bentuk Respon unjuk kekuatan bersama di kawasan Indo pasifik ataupun Asean , tapi disisi lain percepatan modernisasi Alutsista dlm hal ini pespur sangat di butuhkan teringat pegasus ketika F 16 kita di lock dari jarak 200km oleh pilot Rafale ketika baru saja take off dr landasan sy pikir gimana mau menghindar jikalah ini sungguh keadaan perang? artinya pespur dengan kemampuan BVR serta sistem elektronic warfare terbaru ini benar benar urgen bagi indonesia,minggu kemarin Kroasia baru menerima 12 unit Rafale F3R bekas pakai dari angkatan udara perancis lengkap dengan sistem senjatanya ,apakah indonesia tidak tertarik??