Tuesday, November 18, 2025

Strategi Diversifikasi Investasi Alutsista ( Bagian 2 Habis)

 Analisis Historis Dinamis

Dinamika geopolitik kawasan sangat dinamis dan sulit ditebak. Ketika bagian pertama dari tulisan ini diterbitkan beberapa hari yang lalu, belum ada tanda akan ada perubahan esensial dari Defense Cooperation Arrangement (DCA], antara Indonesia dan Australia. Kunjungan Presiden Prabowo ke Australia tanggal 12 Nopember 2025 tepat sebulan setelah terbentuknya aliansi militer Australia dan Papua Nugini "Pukpuk Treaty" tanggal 12 Oktober 2025. Aliansi ini bagian dari upaya diplomasi antisipasi Australia untuk mempertahankan dominasinya terhadap Papua Nugini. Terutama sejak China mulai menanamkan pengaruhnya di negara-negara pasifik selatan.

Kunjungan Prabowo ke Canberra sesungguhnya memberikan keyakinan tentang semakin berkembangnya marwah diplomasi Indonesia. Pengembangan postur pertahanan dan perkuatan alutsista TNI yang semakin berbintang diniscayakan menjadi faktor utama pembaharuan DCA. Perjanjian kerjasama pertahanan dengan Australia ini diperluas menjadi kemitraan strategis komprehensif, multi dimensi. Mirip dengan perjanjian kemitraan strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat. Asesories dari kunjungan ini adalah sambutan tuan rumah yang begitu hangat dan serba militer. Australia memamerkan sejumlah alutsistanya kepada Prabowo.

PM Australia Anthony Albanese dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto diatas kapal perang LHD (kapal induk helikopter) HMAS Canberra memperbaharui DCA dengan sebuah Headline : Jika salah satu negara terancam oleh negara lain maka kedua negara akan saling berkonsultasi dan membantu. Paragraf ini menjadi penguat DCA tahun 2024. Meski kadar kekentalannya tetap masih setingkat dibawah aliansi militer. Masih setingkat dibawah Pukpuk Treaty antara Australia dan Papua Nugini. Karena sesuai politik luar negeri yang bebas aktif dan dinamis, Indonesia tidak ingin terjebak dalam aliansi militer dari negara manapun. 

Dalam perspektif kita, performa diplomasi Indonesia sebenarnya berada diatas angin dalam pembaharuan DCA dengan Australia kali ini. Kita meyakini bahwa inisiatif amandeman DCA ini bukan dari Jakarta. DCA tahun 2024 sebenarnya sudah cukup bagi Indonesia. Toh dalam takdir hubungan bertetangga antar negara yang penting adalah saling menghargai, saling berkomunikasi dan tidak usil dengan urusan dalam negeri tetangganya. Padahal sejauh ini banyak catatan historis bertetangga dengan negeri berwajah Eropah di selatan kita ini. Ada kesan yang kuat Canberra selama ini merasa lebih superior, cenderung mendikte dan high profile dalam tampilan diplomatik.

Mari kita simak catatan itu. Indonesia-Australia tanda tangan perjanjian keamanan tahun 1995. Nyatanya ketika Timor Timur bergolak tahun 1999, kawan kita ini ikut bermain api. Canberra menyurati Jakarta agar melaksanakan referendum. Australia juga grusa grusu ngebet ingin menjadi leader pasukan INTERFET di Timor Timur. Dalam suasana seperti ini, suatu ketika 2 jet tempur Hawk Indonesia yang berpatroli bertemu dan mempertanyakan penerbangan beberapa jet tempur Hornet Australia di udara pulau Roti NTT. Malam harinya tiba-tiba 5 jet tempur Hornet Australia melakukan manuver provokasi di atas Kupang. Lalu dimana sebenarnya "harga diri" perjanjian keamanan tahun 1995 itu.

Amandemen DCA ini sangat dimungkinkan karena  pengaruh program extra ordinary penguatan militer Indonesia yang dikenal dengan Optimum Essential Force (OEF) tahun 2025-2030. OEF adalah lanjutan dari program MEF (minimum essential force) 2010-2024. Pola diplomasi Indonesia yang mulai mendunia juga menjadi perhatian Australia. Seperti dalam perumusan perdamaian Gaza, bantuan kemanusiaan untuk Gaza, kesediaan mengirim ribuan pasukan perdamaian TNI ke Gaza. Pemberitaan program percepatan perolehan investasi alutsista dan memodernisasi alutsista TNI yang sudah ada, getarannya terasa sampai Canberra. 

Bisa dibayangkan begitu masifnya pengadaan berbagai jenis alutsista TNI saat ini dan diversifikasinya. 42 jet tempur Rafale segera tiba bertahap. 6 jet latih tempur T50 menjelang tiba. 1 pesawat angkut berat terbesar A400M sudah tiba. 25 radar GCI Thales dan Retia sedang dalam proses instalasi. 2 KRI heavy frigate Brawijaya Class sudah ditangan. 2 KRI heavy frigate Merah Putih yang dibangun PT PAL menjelang sentuh air. 2 kapal selam Scorpene sedang proses bangun. PT PAL sukses mengembangkan teknologi kapal selam tanpa awak dan akan membangun 30 unit. Belum lagi pertumbuhan cepat  kapal perang OPV, kapal cepat rudal (KCR), landing platform dock (LPD) produksi dalam negeri.

Sementara pengadaan 48 jet tempur KAAN, 2 kapal frigate Istif Class, 2 kapal cepat rudal, puluhan rudal Atmaca, rudal balistik KHAN, puluhan drone Anka, Bayraktar dan lain-lain semuanya produk Turkiye. Tidak lepas dari perhatian dan pantauan Australia. Canberra "nguping terus" sembari mengguman: what's next.  Belum lagi kerjasama jet tempur KF21 Boramae dengan Korsel yang mulai produksi massal. Indonesia punya alokasi 48 jet tempur. Beberapa alutsista China juga dilirik Jakarta sebagai bagian dari kebijakan diversifikasi investasi alutsista. Seperti coastal missile, jet tempur J10 Chengdu dan kapal perang frigate. Yang lebih bergetar tentu saja adalah akuisisi kapal induk bekas AL Italia INS Giuseppe Garibaldi. Formula  interoperability dalam manajemen pertempuran modern network centric warfare (NCW) adalah bagian dari strategi diversifikasi ini.

Program percepatan pemenuhan investasi alutsista TNI belum pernah semeriah saat ini. Yang bisa menyainginya adalah era Trikora dan Dwikora. Dinamika geopolitik saat ini yang bernuansa susah ditebak dan ngeri-ngeri sedap, luasnya wilayah negeri, kekayaan sumber daya alam, pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan penguat bargaining posisi diplomasi Indonesia, adalah indikator utama yang menjadi keharusan mutlak untuk memperkuat pertahanan negara. Negeri yang luas ini harus mempunyai payung pertahanan yang kuat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kesejahteraan dan kekuatan ekonomi Indonesia yang saat ini berada di posisi 16 besar dunia.

Strategi diversifikasi pengadaan alutsista dalam pandangan kita adalah kecerdasan membaca peta geopolitik kawasan. Pola ini untuk mengantisipasi adanya embargo dan menyesuaikan dengan karakter potensi konflik di sekitar rumah besar kita. Termasuk menguatkan industri pertahanan dalam negeri yang sudah terbukti menjadi pemasok alutsista panser, tank, roket dan kapal perang. Industri pertahanan kita juga bekerjasama dengan Turkiye dan Korsel. Apalagi saat ini alutsista non barat seperti Turkiye dan China sedang naik daun. Pada saat kita sedang berupaya untuk mempercepat perolehan alutsista, ada jiran yang kemudian ingin mengajak lebih bersahabat lagi. Bukankah ini bagian dari menguatnya marwah diplomasi pertahanan kita. 

****

Jagarin Pane / 18 November 2025


58 comments:

Anonymous said...

Yang pertama komen, Terimakasih bang jagarin untuk pencerahannya

Anonymous said...

bang jagarin terimakasih untuk ulasannya, tetap waspada dengan ausie dan di biak harus minimal 12 j10c atau 12 su35. setelah era pak prabowo bisa saja ausie kembali ketabiatnya berkhianat terhadap ri.

Jagarin Pane said...

Thx again

Anonymous said...

Yang perlu ditimbang ditimbang yang perlu diwaspadai diwaspadai hope for the best planing for the worst

Unknown said...

tetap waspada selama OTHR Jindalee aktif wilayah tengah & timur Indonesia tetap dalam cover mereka

Cah Pekkok said...

Bang sekali kali bahas rop up pengbangun pertahanan 2026_ 2030
Kok sekarang kayaknya masing masing negara fokus propaganda

Apa bener 2030 jadi rame rame
Bahas dong bang
Adaapa di tahun itu

Garuda Tangerang said...

Bang dengan berbagai macam ragam alutsista dari berbeda negara

Apakah tidak jadi masalah di logistik dan perawatan nya ya

Logistic Nightmare ga bang nanti nya

Pusing pusing said...

Indonesia dikepung oleh negara negara sekutu USA, kenapa ? Inti dari sekuti USA adalah menolak penggunaan produk made in China. Sedang di Indonesia banyak sekali produk made in China yg masuk bahkan utk investasi saja banyak investor China yg masuk ke Indonesia. Utk menjalankan roda pembangunan Indonesia butuh uang dan uangnya itu banyak yg datang / berasal dari investor China. Nah di sinilah mulai timbul kecurigaan dari USA beserta sekutunya yaitu apakah Indonesia sudah condong ke China , situasi ini mirip mirip dgn era Soekarno yg condong ke Blok timur waktu itu. Untung saja Indonesia tidak membeli alutsista militer made in China dalam jumlah besar , moliter Indonesia cukup hati hati bila membeli produk alutsista made in China karena bisa berpengaruh besar terhadap sorotan tajam USA dan sekutunya.
Inilah dilema buat pemerintah Indonesia perihal produk China maupun investor China yg datang ke Indonesia. Sebab sekarang ini USA sedang perang dagang dgn China. Di saat USA sedang hot hotnya perang dagang dgn China eh Indonesia malah pilih investor china buat investasi di Indonesia. Usa dan sekutunya takut kalo kalo Indonesia condong ke China dan berpihak ke China . Makanya sebelum semuanya terjadi yaitu bila suatu saat nanti Indonesia berpihak ke China, maka buru buru para negara tetangga Indonesia menjadi sekutu USA dgn kerjasama militernya. Memang posisi Indonesia sangat dilematis, kenapa? Ya karena Indonesia butuh uang besar buat jalankan pembangunan dan yg menjanjikan uang besarnya itu datang dari para investor China yg menanankan investasi di Indonesia.

Anonymous said...

Yang lagi hangatt bung IMIPP

Pusing pusing said...

Perlukah Indonesia melakukan diversifikasi alutsista militernya ? Sangat sulit menjawabnya, kalo iya berarti Indonesia akan dicap sebagai sekutu China oleh USA dan ini akan mempersulit posisi Indonesia di dunia internasional, posisi Indonesia akan mirip mirip dgn posisi Iran Pakistan dan Korea Utara. Yang dikwatirkan adalah perdagangan bebas barang barang dari Indonesia akan ditolak masuk oleh banyak negara yg akan menyebabkan devisa negara akan mengecil. Diversifikasi alutsista belum dilakukan oleh Indonesia tapi di bidang ekonomi makin banyak investor China yg masuk ke Indonesia dan ini membawa dampak besar bagi para negara tetangga Indonesia yg semuanya itu adalah sekutu USA. Utk ukuran ekonomi Indonesia aja yg banyak investor dari China sudah membuat was was para negara tetangga Indonesia apalagi bila Indonesia berani melakukan diversifikasi alutsista militernya . Ini akan membawa problem baru bagi Indonesia yg pastinya akan mempersulit posisi Indonesia di kancah dunia internasional. Diversifikasi alutsista bisa membawa dampak buruk bagi alutsista baru TNI yg di beli dari negara negara eropa, bisa saja produsen alutsista dari eropa itu mempersulit supali penjualan suku cadang yg diperlukan alutsista baru TNI. Bisa kacau situasi alutsista baru TNI yg di beli dari eropa. Berubah haluan ke teknologi Turkey ? Bisa tapi harganya akan melonjak tajam alias akan mahal karena jasa kredit eksport menuju Turkey itu bunganya akan tinggi karena inflasi ekonomi di Turkey masih tinggi, beda dgn jasa kredit eksport ke negara negara eropa yg bunganya kecil.
Memang tidak mudah melakukan diversifikasi alutsista militer. Yang penting harus dijaga oleh Indonesia adalah jangan mau jadi sekutu China karena kelihatannya China sedang menarik Indonesia utk masuk jadi sekutunya dgn kemudahan kemudahan investasi yg ditawarkan oleh China ke Indonesia. Yang jadi pertanyaan adalah bila kelak Indonesia jadi aekutu China apakah China bersedia ready 100% memback up Indonesia bila Indonesia diserang oleh sekutu USA karena contohnya saja Venezuela yg sekutu Rusia aja saat hot hotnya ketegangan dgn USA amat kelihatan kalo Rusia tidak bisa ready 100% memback up Venezuela bila benar benar diserang USA.

Pusing pusing said...

Indonesia kaya dengan sumber daya alamnya, banyak sumber daya alamnya belum digali karena butuh biaya yg tinggi dan yg sanggup menyediakan biaya yg tinggi itu hanya para investor, ada investor dari Rusia ada investor dari China dan ada investor dari negara negara sekutu USA termasuk investor dari USA sendiri. Kalo indonesia berlakukan aturan yg ketat pasti banyak sekali para investor tersebut yg mengurungkan niat berinves di Indonesia. Dari semua investor tersebut yg gerak cepat berinvest di Indonesia adalah para investor dari China karena mereka punya slogan cing cailah alias semua bisa di atur. Ciang cai inilah yg tidak dipunyai oleh para investor non China. Yang sangat berbahaya dari para investor China ini adalah bila mereka berhasil menyetir pemerintah Indonesia, kenapa ? Karena dengan menyetir ini akan mempermudah gerakan mereka saat berinvest di Indonesia. Setiap pemerintah yg berhasil disetir mereka pastilah akan tumbuh subur korupsi kolusi dan nepotisme ( KKN ), kenapa ? Sebetulnya KKN inilah yg sebetulnya adalah situasi yg diinginkan oleh para investor. Dgn KKN inilah para investor akan dapat segala kemudahan dari pucuk pimpinan pemerintahan. Para pelaku KKN inilah yg memperbolehkan para investor mengeruk kekayaan alam sepuas puasnya tanpa di awasi oleh pihak yg berwenang. Cuma sayangnya hanya para investor dari China yg gesit duluan dgn slogan cing cailah. Itulah yg membuat USA marah kepada China sehingga akhirnya Indonesia dikepung oleh sekutu sekutu USA.

Pusing pusing said...

Ada yg bertanya soal IMIP yg sedang heboh sekarang ini, pusing pusing lebih condong ke dermaga kapal yg ada di lokasi tambang nikel milik para investor China karena tanpa ada pengawasan yg ketat dari pemerintahvIndonesia sudah berapa ton biji nikel yg berhasil dibawa keluar dari Indonesia via dermaga kapal tersebut tiap harinya.
Sebetulnya inti persoalannya ada di sini bukan di bandara udara privat IMIP. Apa itu persoalannya ? Yaitu adakah pengawasan yg ketat dari pemerintah Indonesia terhadap setiap ton biji nikel sebelum masuk ke kapal di dermaga lokasi tambang nikel. Kalo tidak hati hati alias teliti maka di sinilah celah utk bermain praktek praktek KKN ( Korupsi Kolusi Nepotisme ).

Jagarin Pane said...

Gak ada masalah. Itu sukhoi, f16, hawk, t50. Super tucano semua oke suku cadangnya.

Cah Pekkok said...

MLRS Ajuna sudah lulus uji
Tinggal di produksi
Linknya:https://garudamiliter.blogspot.com/2025/11/video-rhan-122b-arjuna.html?m=1

Pusing pusing said...

Kalo menurut pusing pusing MLRS Rhan 122mm sangat cocok diusung oleh panser model badak atau panser cobra apc atau tank harimau apc.

Pusing pusing said...

Chang bogo1 milik Korsel Navy sebanyak 9 unit akan dipensiunkan bertahap, 1 unit pertama yg pensiun akan dihadiahkan utk Polandia Navy supaya Korsel mulus tender pengadaan kapal selam Polandia Navy. Chang bogo 1 ini yg milik Korsel Navy adalah versi standar asli eksport dari Jerman yaitu type 209 / 1200 di mana 1 unit dibangun di jerman dan 8 unit lagi dibangun di Korsel dgn aupervisi Jerman. Chang bogo 1 Korsel Navy ini sama dgn Nagapasa class milik TNIAL cuma besanya adalah nagapasa class TNIAL sudah bukan standar asli eksport Jerman tapi sudah dimodifikasi oleh Korsel sedang chang bogo 1 Korsel Navy belum ada modifikasi dari Korsel. Nah karena TNI AL lagi cari kapal selam intern yg kandidatnya adalah kapal selam bekas China Navy atau Soryu class bekas Jepang Navy arau Todayo class Jepang Navy yg masih aktif ada baiknya chang bogo 1 Korsel Navy yg mau dipensiunkan bertahap dilirik dicek dan dibungkus oleh TNI AL minimal 6 unit.
Kalo chang bogo 1 ex Korsel Navy sudah diakuisisi oleh TNIAL kan bisa dijadikan study banding nagapasa xlass, nanti akan ketahuan dari studi banding ini kelemahan dari nagapasa class yg selama ini dikeluhkan oleh TNI AL sehingga nantinya proses perbaikan dari nagapasa class bisa segera dilakukan karena sudah ketemu biang keroknya.

Pusing pusing said...

Bila minimal 6 unit chang bogo 1 ex Korsel Navy berhasil di akuisisi TNIAL sebagai kapal selam intern, maka kekuatan bawah air TNI AL akan meningkat drastis, lumayanlah sambil menunggu perbaikan nagapasa class +menunggu scoorpen class batterai lirium, kenapa lumayan ? Karena 2 unit bisa dioperasikan si wllayah barat 2 unit dioperasikan di wilayah tengah dan 2 unit lagi dioperasikan di wilayah timur. Nantinya MRO 6 unit chang bogo 1 ex Korsel Navy bisa dilakukan sendiri di PT PAL karena masih asli teknologi Jerman bukan teknologi Korsel serta spare partnya bisa dibeli langsung ke jerman bukan ke Korsel. Di sinilah letak PT PAL tidak kehilangan ilmu teknologi kapal selam asli Jerman punya.

Cah Pekkok said...

https://youtu.be/8otXHnZMs4c?si=nZWCua2rot_RuaVj

.
Gimana nih kelanjutan radar AESA buatan dalam Negeri

Kok dak ada kabar kayak hantu aja
Om Jaga Pane dan Pusing Pusing
.
Coba cari kebenarannya
Bener aja
Apa cuma propaganda
🫡🫡🫡🫡

Tegar said...

Apa yang dilakukan oleh negara dalam mengawal kepentingan dan harga diri bangsa, sayangnya tidak seiring dengan kecerdasan BUMN PERTAHANAN Nasional.....bodohnya minta ampun (kecuali PAL)....MIN BAHAS DONG KENAPA YA BUMN PERTAHANAN KITA KOK ANEH, tahunya ngemis TOT dan bikin perjanjian kerja sama (apa mereka nggak sadar kalau mereka bodoh)

Tegar said...

Min ulas dong kenapa sih BUMN pertahanan kita goblok ya.....kecuali PAL

Endho said...

Dulu MEF di era Pak SBY yg gak tau ujung tanduknya..skr di Era Pak Prabowo beralih ke OEF dan sdh keliatan batang hidungnya,...nanti taun 2030an alutsista gahar TNI berjejer pertegas macan Asia bangkit lg..bravo TNI 🇲🇨

Hendra said...

Saya sangat bangga skrng TNI kita semakin kuat.kalau bisa di kota kupang di taruh pesawat tempur kapal peramg yg canggih rudal pertahanan di daerah kefa dan di tambah batalion lagi......dari setiap unsur darat laut dam udara

Cah Pekkok said...

Ayo... bung",
buat Analisis yang bener !
Jadikan blog ini sebagai data link
😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎
🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑
🤓🤓🤓🤓🤓🤓🤓🤓🤓🤓🤓🤓🤓
🤠🤠🤠🤠🤠🤠🤠🤠🤠🤠🤠🤠🤠
🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀🙀
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦🚦

Anonymous said...

Dlm bidang rudal kita yg goblok!

Anonymous said...

Kemarin sy jg komen Indonesia itu pengemis tot! Kecuali info global! Memalukan..dikit dikit tot..ngapain bumnis 10 tu slama 32 THN!

Anonymous said...

Yg jlas Indonesia punya Aisah.termasuk 1 bibi sy.

Anonymous said...

Satu2 ya jln biar kita bisa bikin aesa tanpa ada h..serahkan PD info global..tp awas ada brin..hindari..knp info global..karna hanya mereka yg punya mental dan kapability yg tak main main..liat dronenya aja mesin bikin sendiri bhkn pespurnya nanti mrk mo bikin semua sendiri termasuk mesin..knp mereka berprinsip sprti itu..karna kata mereka TDK akan pernah terjadi negara maju ato yg SDH menguasai teknologi itu akan berbagi sampai kiamat..klu ada embel2 tot hnya tuk barangnya laku..JD klu gak nekad kita akan slalu sprti ini..liat rudal contohnya..kita udah uji coba sjak THN 60..liat skrg apa ada kesimpulan di produksi masalll.. bulshit..

Cah Pekkok said...

Monggo bung jagaring bloknya di lanjudkan

Cah Pekkok said...

Aku udah kembali normal bung jagaring dan om pusing pusing🤓

Anonymous said...

Siap di laksanakan 🫡🫡🫡

Anonymous said...

Tenang, rudal kita keluar setiap musim Hujan
🌩️petir
⛈️Glodok
⚡kilat
Kari milih seng Endi bebas

Anonymous said...

Dak tau ya...🤔
Coba tanyakan sendiri
🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧

Cah Pekkok said...

Amin
🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲

Cah Pekkok said...

Om pusing pusing dan Bang jagaring
Tolong cari tau kabar dari satelik
Satria 1 yang udah di mulai dari tahun 2024 lalu
*******
Link: https://garudamiliter.blogspot.com/2024/11/satria-1-menjangkau-pedalaman-ciptakan.html?m=1

TAMALAKI MEKONGGA COMMUNITY said...

PT.PINDAD terlalu byk job,kalau mau besar sebaikx membuat perusahaan yg kerja sama swasta sehingga bisa fokus core bisnisx,ini aku lht dcampur sari,: 1.khusus pabrik alat berat (excavator, grader, vibrator roller,tire roller, atone wall, doser dan loadsr), manufaktur spare partnya jg 1 perusahaan.
2.perusahaan yg buat senjata : tank,panser, dll.
3.perusahaan yg buat rantai roda tank, dll
4.perusahaan yg buat oeluncur rudal,kendaraan atau mobil llatform rudal, mobil platform MLRS, dll.
5.perusahaan buat turret , roda dan subreker tank dan panser, laraa meriam 105,122,150, dll.

Cah Pekkok said...

Arti nomor lambung KRI TNI AL (awalan umum)

1xx: Kapal Induk (Nama Kerajaan Besar di Nusantara).

2xx: Kapal Penjelajah (Cruiser) / Perusak (Destroyer) (Nama Pulau Utama)

3xx: Fregat(Nama Raja Raja Nusantara),Korvet menggunakan (Nama Pahlawan Nasionanal Indonesia)
OPV (nama Presiden dan wakil presiden Indonesial)

4xx: Kapal Selam (Nama Senjata Mitos) / Kapal Perawat Selam (Nama empuh pembuat senjata)

5xx: Kapal Amfibi LST(nama Teluk), LPD( nama Dokter)

6xx: Kapal Cepat Rudal KCR(Nama Senjata tradisional Nusantara)

7xx: Kapal Penyapu/Pemburu Ranjau dan Hidrografi(Nama gugus bintang).

8xx:kapal kapal Cepat Torpedo(Nama Ikan khas di Indonesia)

9xx:kapal bantu Minyak(Nama Kilang Besar di Indonesia)

Wikipedia

cuma mengingatkan
jika jadi beli kapal induk

Cah Pekkok said...

Setuju😜

Pusing pusing said...

Diversifikasi alutsista non perang
Ide sy ini timbul setelah muncul bencana alam di daerah Sumatera. Tentu alutsista perang ada yg bisa dipake utk menangani bencana alam yaitu kapal induk helikopter lalu LPD lalu LST lalu hovercraf jenis kartika buatan dislibangad TNI AD lalu Kapa multiguna buatan PT Bintoro Wijayanti jawa timur lalu helikopter lalu pesawat angkut kelas berat hercules + A400 Atlas.
Inilah ajenis alutsista perang yg bisa dipake utk menangani bencana alam.
Hovercraft Kartika adalah wahana kendaraan angkut yg bisa melewati dua lahan yaitu lahan darat dan lahan perairan sekaligus. Demikian juga kapa multiguna juga bisa melewati dua lahan seperti hovercraf Kartika karena kapa multiguna ini berjenis kendaraan roda rantai amphibi. Bencana alam yg terjadi di daerah Sumatera baru baru ini akses jalannya terpitus sehingga kendaraan truk tidak bisa lewat. Satu satunya kendaraan yg bisa lewat adalah hovercraf Kartika dan kapa multiguna .
Hovercraf Kartika dan kapa multiguna inilah satu satunya kendaraan yg bisa melewati medan lumpur medan banjir akibat bencana alam guna mengangkut barang barang logistik keperluan korban bencana alam. Makanya selain armada helikopter angkut logistik buat korban bencana alam, pemerintah harus menyediakan hovercraf Kartika + kapa multiguna dalam jumlah yg cukup buat kendaraan angkut logistik korban bencana alam sampai ke tujuan lokasi penampungan korban bencana alam. Hovercraf Kartika + kapa multiguna bisa dipake utk proses pencarian dan evakuasi korban bencana alam yg terkepung banjir badang seperti yg terjadi di daerah Sumatera.
Hovercraf Kartika bisa didatangkan via kapal induk helikopter atau LPD atau LST sedang kapa multiguna bisa di datangkan via pesawat hercules maupun A400 Atlas.
Semoga ide sy ini bisa terwujud.

Cah Pekkok said...

Di ACC 😜

Semoga saja
🙏🙏🙏👍👍

Trimakasih sarannya Om pusing pusing🫡🫡🫡🫡🫡🫡🫡🫡🫡

Nusa dan Rara said...

Pengen lihat Alusista Kapa Hovercraf Kartika TNI

Di berita Tv

Riko The Series said...

Kayak nya keren deh
🥰🥰🥰🥰🥰🥰😜

Si Bulan Koki Super said...

Tenang tak masakin berbagai makanan😂😜🥰🫡🤭🤭🤭

🍞🫓🥐🥖🥯🍖🍗🥩🥓🧀🥚🍳🥞🧇🍔🌭🥪🥨🍟🍕🫔🌮🌯🍲🥗🥫🍝🥘🧆🥙🍛🍜🦪🦞🦞🍣🍤🥡🍚🍱🍧🥮🥠🍡🍥🍘🍙🍢🥟🍨🍦🥧🍰🍮🎂🧁🍭🍬🍿🧈🍯🍪🍩🍫🥤🧋🧃🥛🍼🍵☕🫖🧉🍹🍸🫗🥃🍷🥂🍻🍺🍾🍾🍾

Pusing pusing said...

Ada hal menarik dalam menangani musibah bencana alam bagi militer , hal menariknya adalah kecepatan gerak tahap awal setelah mendengar adanya bencana alam. Bagi militer anggap aja bencana alam itu sebagai seeangan musuh mendadak terhadap kedaulatan RI. Karena yg siap 24 jam hanyalah pasukan TNI disetiap kesatuan TNI masing masing matra. Tahap awal menangani musibah bencana alam bagi TNI persis seperti menerjunkan inteligen di garis terdepan musuh utk mengambil data data kekuatan pasukan musuh. Tahap awal inilah yg dilakukan oleh team intelijen TNI utk segera dikirim ke daerah musibah bencana alam via helikopter atau penerjunan via pesawat angkut. Setelah sampai di lokasi musibah team intelijen TNI segera koordinasi dgn pemerintah daerah setempat atau tokoh masyarakat setempat yg terkena musibah. Di sini team inteligen mengumpulkan data data soal musibah bencana alam di daerah tersebut. Data data tahap awal inilah yg akan dikirim langsung ke pusat komando TNI via hp satelit, dari data data tahap awal inilah bisa langsung dikerahui jumlah warga setempat dari musibah, yg selamat serta data data inilah yg bisa dibuatkan rencana mengirim bantuan logistik korban vencana alam via kapal perang atau via helikopter atau via kapal perang. Sebelum logistik dikirim terlebih dahulu tenda tenda pengungsianb + tenda dapur umum + tenda tempat menyimpan kiriman logistik + tempat toilet + peralatan penampunyan air bersih harus dikirim dulu langsung secepat mungkin. Team intelijen TNI di tahap awal harus bisa cepat menentukan lokasi penampungan para pengungsi korban musibah + harus cepat mencari lokasi terdekat buat pendaratan helikopter pembawa logistik bagi para pengungsi atau kalo tidak ada lokasi buat pendaratan helikopter bisa xepat memberi tanda di lokasi sebagai tanda tempat logistik harus dijatuhkan via air drop.
Jadi kesimpulan adalah kecepatan gerak team intelijen TNI saat mendengar ada ber>ta bencana alam inilah yg bisa dipake acuan sebagai gerak cepar team intelijen TNI bila benar benar menghadapi serangan musuh yg terjadi tiba tiba. Dipake sebagai acuan maksudnya adalah latihan perang mendadak bagi prajurit TNI yg dalam posisi 24 jam standby ready use.

Cah Pekko said...

Di ACC om pusing pusing✌️

Cah Pekko said...

Kok cek pintere pean om pusing pusing ngombene opo

Kawa Kawa
Opo susu sari kurma nawdjua
🤭🥰🥰🥰🥰🥰

Cah Pekkok said...

Tenang bro😅

Kata atasan saya Wisnu
Atau pemilik dan penerus keluarga wardoyo ngomong dk aku

Swuasta akan lebih diutamakan
Karna kenapa

Ya karna broduknya bersaing

Cah pekkok said...

Denger denger dari keluarga wardoyo mereka akan bersih. Bersih toko perusaahan dan yang lainnya mungkin selesai tahun depan Januari 2026

Urusan bersih bersi itu
Di percayakan kepada Keluarga Kupper yang di sini selalu nongol sebagai Cah Pekkok"

Iya yang akan mengawasi
🙏🙏🙏🙏✌️

Cah Pekkok said...

Seng penting toko rokok daganganku ku lakukan

Djarum
Gudang Garam

Pusing pusing said...

Ada info baru yg menarik yaitu pengadaan 200 helikopter dan kemungkinan besar akan ada pembelian 18 unit jet latih / jet serang ringan buatan Leonardo Italy.
Yg menghebohkan kenapa tiba tiba muncul 18 unit jet latih / serang ringan ini padahal TNI AU sudah punya T50i sebanyak 16 unit, mau dikemanaka T50i TNI AU ini bila 18 unit jet latih Leonardo Italy benar benar ddiakuisisi oleh TNIAU? Lalu 200 hwlikopter baru yg mau dibeli itu buatan negara mana saja ? Kandidatnya adalah MI 17 Rusia MI 26 Rusia S70A USA rakitan Polandia Blackhawk AW189 Leonardo Italy Caracel Airbus Perancis, yg mana mau dibeli?

Anonymous said...

Ya namanya bnyk duit gak usah heboh yg penting di syukuri..dan yg penting jg TDK sewa

Madiun said...

TNI AU pastinya sudah punya pertimbangan, beberapa diantaranya jelas bahwa kedua tipe tersebut saling melengkapi jadi tidak ada redundansi peran. M346 untuk pelatihan avionik & combat manajemen (dgn AESA radar) dan T/A 50 untuk simulasi peran tempur terutama di kecepatan supersonik. Skenario lain, M346 (bisa jadi ditambah ordernya) akan memainkan peran LIFT trainer lalu T/A 50 diubah ke F/A 50 sebagai light advanced fighter. Tapi mmg lain ceritanya klo yang dibeli Yak 130 yg beda sistem. So, in syaa Allah sudah benar pilihan Kemenhan & TNI AU.

Anonymous said...

Banyak duit? Berarti belinya cash dong, namanya juga tajir melintir. Tapi kenapa info belinya pakai skema pinjaman luar negeri yg difasilitasi oleh sebuah bank kredit eksport suatu negara di eropa ya?

Cah Pekkok said...

https://youtube.com/shorts/zKFuCkHSGts?si=flMqc7hwK47BtF7M

Aku sih pengen yang seger seger kayak Ka-52E_Torminator
Daripada Apace ghusdie

Anonymous said...

Itu hal yg biasa pakai ke..tp yg jlas TDK semua mdh mendptkannya tentu malaydess SDH blanja terus kyk kita klu mereka bs bgtu jg

Anonymous said...

Ada progres perkembangan pembelian istif class ter update?🙏

Anonymous said...

Kabarnya ngilang ni ?

Cah Pekkok said...

Tunggu saja kabarnya 2026
🥰

Anonymous said...

Mana bung ulasan yg terbaru