Tuesday, February 21, 2023

Menunggu Fremm Mogami

Matahari duaribu duapuluhtiga menjelang akhir Pebruari. Meski lebih banyak mendung dan hujannya, sinarnya tetap mampu menghangatkan daun hijau flora sembari menanti berbuah. Sama halnya dengan menanti dan menunggu sebuah kepastian akan kelanjutan serial Fremm dan Mogami, apakah jadi merekah berbuah. Bibitnya sudah ditanam sejak tahun 2021 dan sejauh ini karena pandemi Covid tersendat persemaiannya. Dan kita saat ini menunggu pertumbuhan berita gembiranya.

Berkali-kali kita sampaikan di berbagai artikel dan seminar, bahwa kita harus bergegas dan bertegas diri untuk menguatkan teritori. Dinamika konflik kawasan, peta geopolitik dan geostrategis adalah fakta on the spot yang sudah dan sedang terjadi. Jangan lagi ngomong tidak ada musuh 20 tahun ke depan bla bla bla. Bahwa dengan demikian satu-satunya jalan untuk mengejar ketertinggalan ketersediaan alutsista, Indonesia harus extra ordinary dalam program percepatan perolehannya. Oleh sebab itu pengadaan 6 kapal perang heavy fregate Fremm dan menyusul 8 heavy fregate Mogami merupakan credit point langkah strategis extra ordinary. Negara kepulauan terbesar di dunia ini harus memilik armada angkatan laut yang sebanding dengan luasnya wilayah perairan. Tidak bisa tidak.

Fincantieri Italia, perusahaan pembuat kapal perang ternama, pertengahan tahun 2021 melalui MOU dengan Kemenhan RI telah bersedia membangun 6 heavy fregate Fremm Class untuk Angkatan Laut Indonesia. Termasuk memasok 2 kapal perang fregate "siap pakai karena bekas pakai" Maestrale Class sambil menunggu penyelesaian pembangunan Fremm (Fregate Europe Multi Mission). Ini berita yang menyenangkan dan membanggakan. Beberapa bulan kemudian Mitsubishi Jepang bersedia juga membangun 8 unit heavy fregate Mogami Class. Skenarionya 4 unit dibangun di Jepang. 4 unit lainnya dibangun di Indonesia.

Kedua berita tahun 2021 ini bergaung luas di kalangan netizen forum militer tanah air. Kesannya adalah spektakuler dan disambut hangat bercampur bangga. Perhitungannya adalah ada penambahan 16 unit kapal perang heavy fregate. Dengan rincian 2 unit Arrowhead Iver Class yang sedang dibangun di PT PAL, 6 unit Fremm Class dan 8 unit Mogami Class. Ditambah 2 unit Maestrale Class dan 2 unit Martadinata class yang sudah operasional. Dengan perhitungan 5 fregate sepuh Ahmad Yani Class  pensiun, maka gambaran ke depan kita bakal punya 20 kapal perang striking force fregate. Menjadikan kita sebagai negara dengan kekuatan angkatan laut terbesar di ASEAN. Ketersediaan aset 20 KRI berkualifikasi fregate diyakini dapat menjadi kekuatan diplomasi militer Indonesia di kawasan Laut China Selatan (LCS).

Begitu besar harapan kita dengan realisasi pengadaan alutsista matra laut ini. Namun memang semuanya harus diperhitungkan cermat karena pandemi selama dua tahun ini menguras stamina anggaran nasional. Rasio hutang terhadap PDB sebelum pandemi ada di kisaran 30% meningkat 40% selama pandemi. Imbasnya adalah Kementerian Keuangan harus melakukan seleksi ketat dalam PSP (penentuan sumber pembiayaan) belanja investasi alutsista. Dalam Undang Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, rasio hutang terhadap PDB masih diperkenankan sampai limit 60%. Secara bertahap kita melihat sepanjang tahun 2022 ada beberapa kali penerbitan PSP Kemenkeu untuk anggaran pembelian jet tempur Rafale dan lain-lain. Berangkat dari terbitnya serial PSP tahun 2022,  kita optimis tahun ini akan terbit PSP untuk Fremm dan Mogami secara bertahap.

Untuk mengantisipasi terjadinya konflik berskala besar di kawasan LCS, kapal perang berkualifikasi fregat adalah standar minimal yang harus tersedia disamping kekuatan pukul bawah air yaitu kapal selam. Skenario pertempuran di Indo Pasifik khususnya LCS, jika terjadi, adalah pertempuran laut dan udara sebagaimana perang Pasifik dalam serial Perang Dunia II. Ini berbeda dengan perang Rusia Ukraina saat ini yang  merupakan perang darat. Sejauh ini kekuatan striking force TNI AL bertumpu pada 2 KRI Martadinata Class, 3 KRI Bung Tomo Class, 5 KRI Ahmad Yani Class ,4 KRI Diponegoro Class dan 4 kapal selam. Kekuatan ini masih belum memenuhi kriteria minimum essential force untuk mengawal perairan Indonesia yang sangat strategis. 

Oleh sebab itu eksekusi final program percepatan pengadaan alutsista strategis kapal perang heavy fregate Fremm dan Mogami adalah harapan besar yang dinanti dan ditunggu. Meski prediksi jumlah yang akan diperoleh tidak sebesar perjanjian awal MOU. Misalnya hanya 4 unit Fremm dan 4 unit Mogami yang akan diproses dalam kontrak efektif, semuanya akan dimaklumi. Semua pihak, Fincantieri dan Mitsubishi serta TNI AL diyakini merasa lapang hati dengan proses final ini. Angkatan Laut Indonesia adalah kekuatan garis depan dalam potensi konflik berskala besar di LCS dan Indo Pasifik. Negara di kawasan regional semuanya sudah bersiap, Filipina, Vietnam,  Australia, Jepang, Korsel, Taiwan dan AS. Maka kita pun layak dan harus bersiap dengan memperkuat alutsista untuk melindungi teritori NKRI sekaligus sebagai investasi pertahanan. Si Vis Pacem Para Bellum, jika ingin damai bersiaplah untuk perang.

****

Jagarin Pane / 21 Pebruari 2023


72 comments:

Pusing pusing said...

Karena dana utk alokasi TNI Al dari USD25,7milyar terbatas, maka kemungkinan utk tnial yg dipesan itu adalah 3 heavy fregat A140 Arrow Inggris + 3 havey fregat FREMM Itali + 3 fregat mogami Jepang + 3 kasel scoorpen Perancis.

Ayoeng said...

Ayok buruan dibungkus jangan pake lama

Pusing pusing said...

Dana anggaran utk alokasi kapal perang TNIAL terbatas tapi udah ada solusinya yaitu kapal perang kecil rudal utk taktik hitband run dan kapalnya itu adalah KCR40 dan KCR60 tapi permasalahan kemudian timbul yaitu pemilihan rudal rudalnya, kemudian dipilih rudal C705 RRC yg berharga murah tetapi timbul permasalahan lagi, sepertinya RI kebingungan pilih rudal rudal utk kapal perangnya, light fregat sigma class tnial sampe sekarang belum diisi rudal walau sudah diinstall rumah ruddalnya. Jadi sebetulnya ada masalah apa kok bingung pilih rudal ruddal utk kapal perang RI?

Pusing pusing said...

Bagaimana mau belii heavy fregat FREMM Itali atau mogami Jepang? KRI yg ada dan masih aktif berdinas aja tidak ada rudal bahkan rudal rudal di KRI tua aja dico5poti dan belum diganti rudal jenis ba5ru, disini bisa dilihat sepertinya RI kebingungan pilih ruda5l utk ka5pal perangnya karena rudal rudal Madre in eropa5 pada mahal harganya, ditaw6ari rudal murah RRC juga kebingungan nerima5nya.

Pusing pusing said...

Dengan anggaran dari USD25,7milyar, alokasi utkpembelian alutsista baru tnial sebaiknya diprioritaskan pembelian 3unit kasel diesel electrik scoorpen perancis lalu pembelian 2+2unit heavy fregat A140 i5nggris lalu pembelian 4unit light fregat sigma class Belanda. Sebagai pengganti fregat Ahmad Yani tnial adalah 2+4 light fregatt sigma class belanda sedangkan heavy fregat A140 Inggris sebagai KRI terbaru dikelas heavy fregat. Tapi dengan syarat itu semua dibeli full loaded dan Ready use

Pusing pusing said...

Kalo masih ada sisa anggaran dari alokasi utk tnial seperti yg disebut di atas tadi barulah dipertimbangkan utk tambah kasel diesel elektrik baru sebanyak 1atau2unit apakah itu pilih kasel scoorpen Perancis atau kasel U214 Turkey. Jadi lupakan FREMM Itali dan lupakan mogami Jepang.

Pusing pusing said...

Beripikir realistik
Ingat anggaran terbatas dari negara utk TNI, harga 1unit heavy fregat FREMM Itali full loaded and ready to use itu setara dgn 2unit light fregat sigma class bela5nda+masih ada sisa uang, nah sisa uang inilah bisa dipake beli stok peluru Canon dan stok rudal.
6unit heavy fregat FREMM Itali kalo5 dibelikan bisa didapat 12unit light fregat sigma Belanda full loaded beserta lengkap stok peluru dan rudalnya.

Pusing pusing said...

Tinggal dipilih aja mau beli yg mana fregat buat tnial

Anonymous said...

Indonesia tidak sudi lagi nambah frigate sigma bukannya apa2 karena sudah dikibuli soal tot oleh belanda bangsat itu. Ada beberapa perjanjian TOT yg diingkari sibelanda bangsat dgn berbagai alasan.

Anonymous said...

Makanya indonesia tidak menggubris tawaran belanda soal penambahan sigma clas bahkan ditawari frigate yg lebih bongsor dan gahar yaitu frigate De Zeven Provincien pun tidak dihiraukan dan akhirnya berpaling ke iver dan FREEM bahkan Mogami juga dilirik. Akhirnya si penjajah itu pun gigit jari

Anonymous said...

Gak tau juga bisa saja situasi dan kondisi berubah danterjadi pergantian pengambil keputusan sehingga balik kucing lagi ke sigma. Yg gak enaknya ya itu kelicikan,kecurangan dan kebohongan si penjajah soal TOT. Yg terbaik ya tetap lah freem beli lah walaupun cuma satu atau 2 biji

Jagarin Pane said...

Martadinata class adalah pelajaran pahit, maka meski delegasi tingkat tinggi Belanda datang utk melobby Sigma 10544 batch 2, sudah tutup buku.

Bayu Sadewa said...

Ingat natuna jgn sampai menyesal ingat order kapal perang dll untuk kedaulatan bangsa ga kaya beli cilok

jhon rambo said...

Gara gara IKN

Anonymous said...

Gimana mo melupakan kalaul lawan Indonesia adalah cina

Anonymous said...

Justru Indonesia berpikiran realistis makanya memilih heavy frigate karna lawanya si naga yg punya frigate besar2

Anonymous said...

Ya heavy frigatelah sdh cukup kita di bilang cina bikin perahu truss

black eagle said...

Bener bgt setuju bgt.. stop IKN....fokus k penguatan otot TNI....

Anonymous said...

Saya setuju dengan Pak Haji Jagarin. Semua hubungan dengan negara lain yang tidak memberikan dampak signifikan bagi negara kita harus dievaluasi. Belanda datang untuk melobi sigma 10544 tidak harus ditanggapi iya, Indonesia harus mencari heavy fregat mengimbangi kapal perang cina setidaknya bisa menghadapi, kalau kapal sigma sekelas kapal korvet ringan. Dengan heavy fregat, jumlah rudal dan torpedo yang diangkut lebih banyak, apalagi jika ada negara lain keluarkan destroyer, setidaknya mental Indonesia tidak langsung ciut, ingat kru kapal perang juga manusia hmyg harus dipikirkan keselamatan kru dan juga perasaan keluarga, pilih kapal perang berukuran kecil menghadapi paus di samudera apalagi pausnya bergerombol bukan sendirian, perlu alutsista yang mumpuni

Pusing pusing said...

Heavy fregat FREMM Itali orisinil itu kwalitas kapal beserta persenjataan lengkapnya standar nato dan itu harga barunya per unit sangat mahal, RI dijamin tidak akan sanggup membelinya lalu dijamin tidak akan sanggup memelihara ya karena semua itu berbiaya mahal. Yang ditawarkan ke RI itu adalah heavy fregat FREMM Itali yang kwalitas dan kelengkapan persenjataannya dibaw6ah standar nato alias di downgrade apalagi bila RI belinya kosongan dan persenjataannya dilengkapi kemudian tunggu anggaran yg turun berikutnya, nah kalo5 udah begini apa yg diharapkan dari sebuah pembelian heavy fregat FREMM Itali? Mendingan nerusin penambahan light fregat si7gma class Belanda yg secara kwalitas dan pengoperasiannya sudah dikuasai tnial, sangat wajar bila Belanda males malesan kasih ToT karena belinya kecil diketeng lagi alias koso5ngan

Pusing pusing said...

Dulu waktu dibuka tender kontrak pengadaan fregat baru utk tnial itu dimenangkan oleh Damen Belanda dgn model kapal light frigat sigma class, kena5pa? Karena harga pena5w5aran wak5tu tender paling murah karena tnial belinya kosongan kelengkapan senjata menyusul kemudian dan Damen Belanda siap kasih ToT asalkan belinya 20unit k5apal tidak masalah secara bertahap pembeliannya

Pusing pusing said...

Berpikir realistik itu adalah melihat dulu besaran anggaran yg dikasih negara utk belii alat perang buat TNI, jatah dari usd25,7milyar buat tnial itu berapa? Dan itu harus dipilih apakah utk belii heavy fregat FREMM Itali sebanyak 6unit kapa5l ataukah utk beli mogami class fregat Jepang 5sebanyak 8 unit k5a5pa5l atauk5ah beli kasel diesel scoorpen Perancis sebanyak 2 atau 3 unit k5apal seelam dan inipun sangat memb5ingungkan RI mau pilih yg mana karena anggaran alokasi utk tnial terbatas dari USd 25,7 milyar

Pusing pusing said...

Uang yg dianggarkan sebanyak USD 25,7 milyar dari utang luar negeri itu sebetulnya hanya utk mengganti alat perang TNI yg sudah berusia tua dan bukan utk perang bila konflik laut natuna pecah.

Pusing pusing said...

Harga 1unit heavy fregat FREMM Itali standar nato kondisi lengkap ready use itu hampir menyentuh USD 1miilyar dan bila 1unitfremm itu tenggelam kena hajarv5rudal jarak jauh yg datang bertubi tubi apakah tidak rugi negara?: Alangkah baiik5nya beli s6aja ruddal permuk5aan k5e permukaan jarak jauh yg kecepatannya diatas 1match lalu perbanyak stok gudangnya.
Co5nto5h saja ya korvet Fatahilah bila dipasa5ng kembali 4unit rudal jarak5 jauh kecepatan tinggi itu aja udah buat RRc jaga jarak lalu semua k5apal tua KRI dipasang 4unit rudal jarak5 jauh kecepatan tinggi maka dipas6tikan RRC tidak5 akan berani main main dgn RI.

Pusing pusing said...

Makanya ide KCR40 dan kcr 60 utk taktik perang laut hit and run udah benar cuma masalahnya ada di rudalnya mau pake buatan mana5? Yg penting perbanyak KCR40 dan KCR60 lalu pasang 4bhvrudal di masing masing kcr dan ruddalnya harus jarak jjauh berkecepatan tinggi.

Pusing pusing said...

Selain kcr kcr tersebut sebaiknya juga RI punya KCP 40m atau KCP60m, KCP adalah kapal cepat terpedo yg 1unitvkcp dilengkapi dgn 4 tabunngvterpedo jenis terpedo5 SUT versii terbaru dan diperbanyak unit kapalnya, jadi sudah punya kcr40 KCR60 lalu punya KCP dalam jumlah banyak pastinya RRC tidak akan berani main main dgn RI.

Pusing pusing said...

Itulah KRI KRI baru type hit and run yg tidak memberatkan anggaran negara.

Pusing pusing said...

Pengadaan baru kcr40 sebanyak 10unit lengkap dgn rudal rudal jarak jauh kecepatan tinggi + pengadaan baru KCR60 sebanyak 10unit lengka5p dgn rudal rudal jarak jauh kecepatan tinggi + pengadaan baru k5cp sebanyak 10 unit lengkap dgn terpedo SUT vers6i terbaru masih jauh lebih murah daripada pengadaan baru 1unit heavy fregat FREMM Itali konsis6i kosong.

Pusing pusing said...

Ada baiknya alokasi anggaran utk beli heavy fregat FREMM italy dari USd 25,7miilyar digeser ke pembelian kasel disel scoorpen Perancis sebanyak 2atau3unit kasel lengkap rea5dy use ka5rena suda5h a5da pembangunan heavy frega5t A140 arrow inggris di ptvpal.

Anonymous said...

Kombinasi antara KCR baik kelas 40 maupun 60 dan Fregate FREMM serta Arrowhead adalah kombinasi yg sesuai. KCR dengan rudal rudalnya baik itu jenis NSM, Exocet maupun atmaca dari Turkiye dapat difungsikan sebagai pertahanan dalam karena memang endurance kapal kapal KCR tidak terlalu jauh,harga relatif tidak mahal dan dapat di produksi di dalam negeri, serta daya tahan terhadap ombak apabila cuaca buruk terbatas. Sedangkan kelas FREMM dan Arrowhead dapat bermain jauh dari teritori Indonesia, sesuai dengan ancaman yg ada saat ini yaitu laut natuna utara dimana makin jauh ke utara adalah laut luas maka kapal kapal dengan endurance yg lama, daya angkut senjata yg lebih banyak, ketahanan terhadap cuaca yg lebih baik adalah syarat mutlak yg harus dipenuhi. kalau kita perhatikan kapal kapal dari angkatan laut maupun cost guard cina yg memenuhi perairan natuna utara selalu kapal kapal besar karena untuk mengcover klaim hanya kapal kapal jenis tsb yg bisa. Jadi FREMM menjadi suatu keharusan.

Anonymous said...

Ini si pusing pusing komennya mulai tidak sehat ini. Bahkan sudah menjurus kepada pelecehan kepada bangsa dan negara indonesia.pola pikirnya tetap ssama jika dipelajari. Tidak ingin Militer indonesia menjadi kuat. Maunya indonesia tetap oke silahkan modernisasinya alutsistanya tapi dgn syarat ada limitnya.Tidak boleh melebihi negara gerombolan di kawasan apapun alasanya. Jgn kan melebihi setara pun jgn sampai. Maka dibuat argumen penggalangan opini Indonesia cukup punya armada tempur utama cukup sigma class dgn persenjataan lengkap (walaupun lengkap tetap didowngrade kualitasnya) dgn alasan ya itu harga yg. Murah dan terjangkau tidak membebani APBN. kemudian dari matra udara cukuplah kita F16 besi tua gurun arizona. Bukankah kah kita sudah mengusai, kenal lama dan akrab dgn teknologinya. Jadi bisa maintenance sendiri sehingga lebih ekonomis.kalaupun mau tingkatkan cukuplah dgn ke versi F16 viper yg sudah sangat canggih.Ini orang mau jual beli dagang atau menjaga kedaulatan,keselamatan bangsa? Ini makin ngaco aja ini orang.kalau terjadi kemungkinan terburuk terjadi senggol senggolan apalagi sampai baku hantam dan bacok2kan menyangkut wilayah kedaulatan bangsa di kawasan ini umpamanya di Natuna semua alutsista kebanggan yg ada dalam pemikiran, dan opini orang ini niscaya hanya jadi sampah yg gosonng di medan tempur.karena kualitas dan daya tempurnya menengah ke bawah.sedangkan lawannya negara2 dgn kualitas dan kwantis jauh diatas kita. Waspadai pemikiran orang ini

Anonymous said...

Dan pernyataan kamu si pusing pusingan yang sangat menyakitkan Bangsa dan rakyat indonesia yg sejati adalah bahwa "Frigate FREEM italy yg orisinil lengkap dgn persenjataan standar NATO sangat mahal Indonesia tidak sanggup membelinya karena sangat mahal dan dijamin tidak sanggup memeliharannya karena berbiaya mahal" tulisan kamu ini sangat2 melecehkan harkat dan martabat bangsa dan negara indonesia. Tau apa kau tentang bangsa dan negara ini? Hati2 lah bangsa indonesia dgn opini dan pemikiran orang ini. Dia benar2 sudah menghina bangsa indonesia

Anonymous said...

Negara Indonesia ini sangat kaya sejatinya lebih kaya dari pada negara2 eropa negara penjajah dan perampok itu. Kekayaan dan kejayaan eropa barat itu berasal dari rampokan negara2 asia afrika salah satunya indonesia ini.kalau armada indonesia kuat bisa di andalkan mengamankan perairan natuna utara saja dan mampu memberantas illegal fishing tersisa hanya 10 persen dan membuat industri perikanan saja niscaya bisa membeli freem hingga 20 unit.itu dari NATUNA saja. Belum lagi bicara soal freeport. Itu gunungan emas dalam arti sebenarnya bukan kiasan. Itu mulai di tambang setiap hari mulai dari tahun 1967 sampai sekarang belum juga habis2nya. Bahkan sampai kamu matipun. Belum lagi kalau militer Indonesia kuat pungut restribusi dari setiap kapal yg lewat di selat malaka ALKI 1 ALKI 2 DAN ALKI 3 sudah bisa kau bayangkan betapa kayanya indonesia. Belum lagi SDA lainya barang tambang . Indonesia masih punya harta harta karun alami di natuna, blok masela dll. Kurang ajar betul pernyataanmu indonesia tidak sanggup beli dan rawat FREEM. lebih dari itu bisa di beli. WASPADAI ORANG INI DGN SEGALA PEMIKURANYA JIKA KALIAN BANGSA INDONESIA SEJATI DAN CINTA NEGARA UNI

Anonymous said...

Negara ini jadi begini karena oknum2 pengkhianat bangsa yg tega menjual dan menggadaikan bangsa ini kepada bangsa Asing dgn imbalan duit masuk ke kantong pribadi. Kalau kamu anggap IndIndonesia tidak sanggup beli FREEM DAN PERSENJATAAN serta MENANGGUNG PERAWATANYA KAMU JELAS SALAH KARENA NEGARA INI SEJATINYA KAYA🤬🤬🤬

Pusing pusing said...

Wah wah wah ada yg mulai tiddak suka dgn tulisan saya ya, saya hanya berpikir realita yg terjadi di lapangan, anggaran yg isediakan pemerintah RI utk modernisasi Alutsista TNI itu sebesar USD 25,7milyar dan yg dimaksud modernisasi itu adalah penggantian alutsis6ta TNI yg berusia tua,buang sebes6ar itu bera5sal dari pinjaman luar negeri dan uang sebes6ar itu utk alokasi dana alutsista tniau lalu berikutnya tnial lalu tniad. yg namanya pendapat itu bo5leh berbeda beda jadi jangan marah kalo5 ada beda pendapat karena semuanya itu cuma tulisan saran saran KPD pemerintah RI dran tulisan tulisan saran ini bukan penentu keputusan ya,bpene tubkeputusan itu beli apa kaga atau ditunda hanya ada di tangan Menkeu RI dran yg mengajukan apa yg mau dibeli itu ditangan Kemenhan. Jadi jangan ada yg emosi marah kalo5 ada beda pendapat beda logika beda berpikir ap6alagi mengaitkan dgn pelecehan bangsa dan negara, kenyataan yg terjadi di RI itu memang tidak s6eindah seperti keinginan bersama utk punya aluts6ista yg gahar canggih mumpuni, semuanya itu kembali lagi kepada pemerintah RI yg menyediakan anggaran utk beli alutsista baru TNI dan mohon maaf k5alo ternyata pemerintah RI baru bisa beli alutsista TNI diluar keinginan kita bersama, memang benar kekayaan alam tanah indo5nes5ia itu aduhai mengiurkan karena bisa menghasilkan uang banyak tapi sekali lagi tapi ternyata kenyataan dilapangan sangat berbeda5 jauh, kenapa bisa begitu? Jangan tanya saya k5arena saya tidak5 tau sebabnya apa, s6ilahkan tanya sendiri ke pemerintah RI.

Pusing pusing said...

Boleh boleh saja kita semua bermimpi ingin beli alutsista militer yg canggih gahar dran mumpuni tapi lihatlah apa yg terjadi di lapangan s6ecara teori bo5leh boleh saja idealis tapi secara praktek lapangan pasti ada perpedaan dgn teori

Pusing pusing said...

Kenapa itu bisa terjadi? Karena bukan di tangan kita yg memanage kekayaan alam tanah indonesia dan yg memenage kekayaan alam tanah indonesia itu adalah pemerintah RI, jadi harap dimahlumi ya jangan pake emosi membaca perbedaan logiika dan pikiran dalam sebuah tulisan

Pusing pusing said...

Perang yg terjadi jaman modern sekarang ini bukan lagi fregat lawan fregat atau destroyer lawan destroyer Daan bukan kapal selam lawan kapal seelam tapi perangnya adalah fregat lawan drone kamikase atau fregat lawan rudal presisi, jadi law5an tanding nya adalah drone kamikase dan ruddal presisi, masalahnya siap atau kaga menghadapi perang lawan drone kamikase atau perang lawan rudal presisi?
Misalnya RRC bawa k5apal perang besar kelas cruiser atau destro5yer, apakah harus kita layani tantangan RRC itu dengan kapal k5apal perang besar kelas cruiser dan des6troyer juga?, Itu pemikiran yg salah, yg benar ada5lah k5ita lawan dgn kirim dro5ne kamikase + kirim juga rudal rudal pres6isi + k5alo ada kirim5 juga ruda5l antar benua k5e kota kota di RRC.

Pusing pusing said...

Ada kejadian penting dan luar biasa beberapa tahun silam di dekat perairan Iran dimana beberapa kapal perang perusak USA dikepung oleh puluhan k5cr dan k5cp Al iran lalu apa yg terjadi? Kapal pera5ng USA putar balik alias tidak5 berani. Nah model kaya5 ini yg bisa5 ditiru tnial utk menghadapi kapal kapal pera5ngvRRC di laut Natuna.

Pusing pusing said...

Yang namanya perang tidak ada duel satu lawan satu tapi yg ada adalah taktik atur siasat utk mengeroyok musuh sampe musuh babak belur

sukarni said...

Tidak usah pusing pusing. Kedaulatan NKRI itu harga mati dan memang harus mahal biaya mempertahankannya. Kami rakyat yang cinta NKRI sangat mendukung pemerintah untuk memperkuat TNI dengan ALUTSISTA nya yang canggih dan piih tanding dengan kekuatan manapun.

Jadi tidak usah pusing pusing.
Gunakan uang rakyat untuk beli Alutsista canggih. Kami rakyat cinta NKRI rela dan ikhlas 1000% untuk pembelian alutsista.

Sekali lagi tidak usah pusing-pusing.
untuk membeli Alutsista apapun yang dilakukan pemerintah kita dukung termasuk harus ngutang. Yang penting jangan di korupsi saja.

Ok
Gitu aja kok PUSING.

Anonymous said...

Beda pendapat bukan berarti tidak suka brooo, semua orang punya pemikiran sendiri2, hargai pendapat orang lain. yang pasti semua keputusan akan diambil oleh Kemenhan atas masukan TNI AL, kita disini boleh berpendapat apa saja, yg penting tidak menganggap orang lain aalah. OK

Jagarin Pane said...

Spirit nasionalisme 👍💪

Jagarin Pane said...

Good argument👍👍

Anonymous said...

Klo memang fremm bagus, bisa di buat di PT PAL, ambil ini aja biar mudah perawatan nya dan dlm jumlah banyak.. tdk usah mogami yg konon mahal bgt, TOT juga susah, tdk sepenuh nya dibuat PT PAL..

Pusing pusing said...

Berita bagus
Di Garuda militer disebutkan UEA memesan lpd buatan PT PAL dgn nilai kontrak USD 435juta kalo kaga salah ya dgn panjang kapal 165m.
Setelah saya lihat foto kapal LPD pesanan UEA iinni ternyata secara tidak sadar PT PAL telah memperlihatkan kesanggupannya membangun kapal peerang sepanjang 165m dan disain LPnya kalo5 ddumidif dikit dgn memperpanjang haluan memperpendek buritan sudah jadii sebuah desain real fregat asli ciptaan PT PAL, mudah mudahan orang orang PT PAl menyadari bahw desain lpd 165m itu bisa didesain ulang menjadi sebuah desain real fregat asli buatan PT PAL.

Pusing pusing said...

Komentar anda kejam sekali langsung memvonis , kenapa anda ini begitu emosi membaca tulisan yg beda pendapat dgn anda? Apakah anda lupa kalo semua komen monen di sini hanyalah shaering pendapat saja yg tidak akan di dengar pengambil keputusan di pemerintah RI terhadap keputusan pembelian suatu alutsista buat TNI Di sana mereka lebih paham dariu k5ita kita di sini si5al mana alutsista yg mau dibeli dan mana yg ditolak .atau di tunda sampai wak5tu yg tak terbatas

Pusing pusing said...

Kalo anda lebih memilih pake emosi setiap membaca tulisan yg berbeda dgn logika anda ya terserah anda sajalah dan yg terpenting saya kaga mau ikut ikutan tersulut emosi serta kaga mau ikut ikutan langsung menuduh orang.

Anonymous said...

Lpd 163 m

Anonymous said...

Kalau melihat kalimat kata2nya si pusing pusing ini kayaknya si gempurwaria eh..gempurwira fans boy militer dr malaysia yg sering jd bulan2an trol fans boy militer Indonesia di forum ds(defense studiest) ya kan..

Pusing pusing said...

Anda menganalisa tulisan tulisan saya di rubrik asuhan BPK H. Jagarin ini kurang teliti, tulisan ungkin mirip tapi tidak sama persis ya, saya selalu memberi saran shearing dan memberi solusi terbaik dari anggaran militer yg terbatas supaya tiddak membebankan keuangan negara RI, saya ini orang Jawa dan kebetulan keluarga besar kakek saya adalah pejuang 45 mempertahankan kemerdekaan RI

Anonymous said...

Kakek sy dulu adalah heho prajurit di latih jepang tp kemudian berbalik melawan jepang utk merebut kemerdekaan..

Karsonovsky said...

Saya gak mo ikutan adu argumen spt senior2 diatas,,pokoknya setiap usaha negara memperkuat tentaranya guna jaga kedaulatan wilayahnya,,saya dukung poll wan handred persen lah apalagi yg mau dibeli aset2 bagus bin keren soal pembayaran biarkan Menkeu dan DPR yg memikirkannya,,Indonesia JAYA 3X !💪😎

Pusing pusing said...

Sebetulnya judul yg paling pas adalah menunggu FREMM mogami dan kapal selam scoorpen atau u214.
Kenapa? Alokasi dari usd25,7 milyarvutk tnial cuma antara akuisisi FREMM atau mogami atau kasel, sebaiknya tunda dulu FREMM lalu prioritaskan akuis6isi kasel utk5 tnial k5arena tnial lebih membutuhkan kasel baru dariupada FREMM mengingat changbogo5 class kurang memuaskan tnialvdanvkebetulan juga sudah ada 2unit heavy fregat baru A140 arrow Inggris yg sedang dibangun PT pal.
Karena harga 1unit kasel scoorpen lengkap hampir sama alias mendekati harga 1unit FREMM lengkap

Pusing pusing said...

Sebetulnya yg terjadi di Indonesia ini adalah masalah anggaran yg terbatas tapi kepengin beli ini kepengen beli itu yg harga semua yg diipengenin itu tidaklah murah sedangkan mendapatkan anggaran yg terbatas itu dari pinjaman luar negeri alias berutang, itulah yg bikin pusing pemerintah RI sedangkan kekayaan alam tanah RI sangatvkaya.5

Pusing pusing said...

Dan memang kekayaan alam RI sangat kaya tapi utk memprosesnya sampai menghasilkan uang butuh dana yg tidak sedikit mungkin dana inilah ygvtidak dipunyai pemerintah RI.

Jagarin Pane said...

Sepakat bro👍👍

Pusing pusing said...

👍

Pusing pusing said...

Tapi ada tapi nya yaitu semua keluarga besar kakek saya kaga mau masuk legium veteran perang kemerdekaan karena kata mereka semua pada ikhlas berjuang tanpa pamrih tanpa uang hanya utk mempertahankan kemerdekaan 17 agustus6 1945.

Pusing pusing said...

👍👍👍siiiplah kalo begitu

Anonymous said...

Bisa beli Fremm ya alhamdulilah.. Tambah Mogami ya sipp apalagi dapat beli Kasel Scorpene Tambah mantap.. masalah anggaran yo sudah ada yg memikirkan kita hanya bisa berharap semua bisa terealisasi..Kalo harus pilih ya semua di pilih tp kalo cuma bisa beli diantara 3 itu ya saya mending kasel dulu yg di utamakan..

Anonymous said...

Yang di takutkan adalah apabila pemerintahan berganti, berganti pula kebijakan untuk pengadaan alutsista dimulai dari 0 lagi

Anonymous said...

Pengalaman kami kapal kalau LOA nya kurang dr 100 meter,saat laut Jawa 4 meter,mereka berlindung semua.apalagi cm KCR..bisa apa dilaut luas

Pusing pusing said...

Memang setiap pergantian presiden pasti ada yg berubah dan pasti juga ada yg dilanjutkan program sebelumny yg sedang berjalan namun yg pasti dari dulu hingga detik ini yg namanya peremajaan alutsista TNI dianak tirikan alias anggarannya terbatas, dijamin bung karno pun demikian dan baru buru buru beli ini beli itu pas ada mau kejadian triikora. Di era Soeharto pun peremajaan alutsista TNI yg tua tua pun samimawon bukannya diganti baru malah beli yg bekas bekas dgn alasan anggaran terbatas.entah kenapa bisa begitu. Dan erat sekarangpun sama tertunda tundavjuga

Anonymous said...

Bung jagarin knp pt pindad selalu malakukan tot dgn negara lain khususnya senjata perorangan yg mana buatan pindad kg sdh banyak sekali jenisnya termasuk ss2 series yg tlah memenangkan tni sampai 11 kali berturut2 di ajang menembak internasional,apa tdk sebaiknya pindad melakukan tot ke bidang lain yg masih kurang di kuasai seoerti rudal ataupun manpads

Anonymous said...

Poddo

Anonymous said...

KAMU PIKIR MASALAH BANGSA INDONESIA CUMAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN AJA ???! GOBLOK !!!!

TIAP ANGGARAN ITU UDAH ADA POS NYA.. BERGERAK SEMUA DI SEGALA BIDANG !! GOBLOK !!!

Bo said...

Kalo hanya light fregat sigma, PAL sudah bisa bikin mandiri, maka utk pengalaman baru heavy fregat adalah keharusan yg mengarah ke kapal perusak, begitu juga kapal selam pengalaman cbg dilanjut ke scorpene utk melengkapi literatur dan pengalaman PAL, lpd bongsor 163 menuju ke lhd atau kpl induk adalah wajib.
Utk sekelas kcr/kct/kpc, lst, opv, korvet, support dll. Bs dihandle shipyard/dockyard nasional dgn bimbingan/asistensi PAL.

Jagarin Pane said...

Mungkin TOT nya membagi teknologinya utk senjata perorangan

Waipios said...

👍🙏

Anonymous said...

Nanti kena dongfeng nangeeees

Anonymous said...

Tnang bro buatan cina sering macet termasuk rudalnya,gak percaya..tuh c705 nya di pencet2 kagak nyembur2 rudalnya akhirnya kluar tp melenceng