Friday, February 3, 2023

Bergegas Atur Strategi Militer

Kesepakatan baru tanggal 2 Februari 2023 antara AS dan Filipina untuk menyediakan akses 4 pangkalan militer Filipina sebagai "pangkalan aju" militer AS adalah langkah strategi penting. Strategi mempersiapkan palagan paling mematikan jika terjadi pertempuran hebat di kawasan Indo Pasifik. Selama ini bagi AS dan sekutunya di Timur Jauh, ketiadaan akses pangkalan militer di Filipina seperti mata rantai "bulan sabit" yang terputus alurnya. Mulai dari Panmunjom Korsel, Okinawa Jepang, Hawaii, Guam, Taiwan, Darwin Australia dan Kokos di Samudra Hindia. 

Aliansi militer AUKUS antara AS, Inggris dan Australia sudah lebih dulu dibentuk dengan Australia sebagai garda terdepan menghadapi China. Program cepat sajinya adalah mempersenjatai Australia dengan armada kapal selam bertenaga nuklir dan berpotensi membawa senjata nuklir. Aliansi satu nasab "anglo saxon" ini bersama Taiwan, Jepang, Korsel, Kanada sejatinya sudah membentuk NATO Timur Jauh. Karena sesungguhnya yang pantas berhadapan secara militer dengan China adalah aliansi ini. Sementara Jepang sudah mendapat "lampu hijau" dari AS untuk memperkuat militernya dari defensif menuju ofensif.

Jika AS dan sekutunya bergegas atur strategi abcd, penantang hegemoninya tidak tinggal diam. Hanya beda cara. Kalau AS dan sekutunya cenderung show of force, berkesan psywar maka gaya diplomasi militer China sedikit bicara banyak kerja. Dengan Rusia sudah ada aliansi strategis untuk langkah dan kepentingan bersama. Apalagi dengan Korea Utara, sudah menjadi sekutu tradisional China. Sementara Rusia dengan Iran sudah seperti kakak adik dalam perang di Ukraina. Demikian juga antara Iran dan China. Korea Utara sudah terang-terangan bersekutu dengan Rusia dalam perang di Ukraina. Maka jika 4 negara ini China, Rusia, Iran, Korut membentuk aliansi militer skala penuh maka bisa dipastikan persekutuan militer barat menjadi mendapat rival tanding yang sepadan.

AS pernah mendapat akses militer penuh untuk pangkalan militer besar di Clark AFB dan Subic Navy Base di Filipina. Dua pangkalan militer ini menjadi home base utama untuk menggempur pasukan Vietnam Utara dan Vietcong dalam perang Vietnam selama 15 tahun. Meski akhirnya AS harus menelan kekalahan paling menyakitkan dan angkat kaki secara militer dari Vietnam tahun 1975. Setelah Presiden Ferdinand Marcos digulingkan, mayoritas rakyat Filipina tidak menghendaki kehadiran militer AS di negerinya. Akhirnya kedua pangkalan militer legendaris itu ditutup abadi. 

Nah, Kamis 2 Februari 2023 kemarin putranya Ferdinand Marcos, Bongbong Marcos Jr yang baru terpilih menjadi Presiden Filipina bersetuju membuka akses 4 pangkalan militer di negerinya. Tiga pangkalan militer terletak di pulau Luzon dan satu lainnya di pulau Palawan. Ini semata-mata karena kepentingan nasionalnya yang terancam karena dinamika Laut China Selatan (LCS) yang semakin memanas. Namun penggunaan 4 pangkalan militer itu tidak sama seperti yang dulu yang mengakibatkan dampak sosial dan asusila bagi rakyat Filipina di sekitar pangkalan militer terbesar di Asia saat itu.

Bagaimana dengan Natuna. Menurut AS jelas bagian dari strategi militer bulan sabit meski tidak ada akses militer asing ke pangkalan militer di Natuna. Bagi Indonesia, Natuna adalah benteng teritori paling bergengsi dan strategis, maka dibangunlah pangkalan militer tiga matra. Dalam kesehariannya konvoi kapal perang berbagai negara wira wiri, terus menerus, bergantian bahkan berpapasan di perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) kita di Natuna. Perairan ZEE sah dilintasi pelayaran internasional sebagaimana diatur konvensi hukum laut internasional UNCLOS 1982. Yang tidak boleh adalah mengeksplorasi dan mengambil sumber daya alam yang ada di ZEE tersebut kecuali negara yang diakui berdaulat. Indonesia diakui berdaulat di ZEE 200 mil laut namun ZEE bukan bagian dari kedaulatan teritori sebuah negara. Kedaulatan teritori laut Indonesia adalah 12 mil dari garis pantai.

Mengantisipasi dinamika dan demam berkepanjangan di LCS maka diplomasi militer Indonesia adalah mengembangkan kekuatan laut dan udara seoptimal mungkin. Perang di Ukraina memberikan pelajaran penting bahwa kekuatan pertahanan harus dibangun dari diri sendiri. Meski dalam strategi militer kawasan, Indonesia diklaim sebagai bagian dari aliansi "teman tapi mesra" AS. Namun pembangunan kekuatan pertahanan adalah marwah dan harga diri kita. Sejarah kebangsaan kita adalah sejarah marwah dan martabat. Kemerdekaan diperoleh dari perjuangan darah dan air mata. Maka mengembangkuatkan militer kita adalah dalam rangka kehormatan teritori. Jadi Rafale, F15, IFX, Fremm, Mogami, Maestrale, Scorpene adalah alutsista strategis yang wajib ada demi untuk menjaga marwah dan harga diri NKRI secara militer. Ini juga bagian dari bergegas atur strategi militer.

****

Jagarin Pane / 3 Februari 2023


60 comments:

Cenko said...

Lama kutunggu karyamu Bung Jag...terima kasih atas pencerahannya

Pusing pusing said...

TNI yang jaya
Kejayaan TNI sebetulnya terletak di radar pasif radar aktif dan rudal rudal presisi maupun rudal rudal fire and forget. Utk urusan rudal sudah muncul rudal petir rudal mera5pi dan rudal pasopati. Ketiga rudal ini embrio munculnya rudal buatan anak bangsa. Kedepan TNI harus fokus pada ketiga rudal tersebut dan usahakan ketiga rudal tersebut dibuat utk mencapai jarak sasaran 300km, setelah berhasil mencapai jarak sasaran 300km langsung akuisisi ditubuh TNI. Utk itu RI harus menguasai teknologi rudal presisi maupun rudal fire and forget serta RI harus menguasai juga tak ologi radar pasif maupun radar aktif. Kalo sudah dikuasai barulah RI akan berjaya karena disegani dunia internasional dan kususnya TNI juga disegani tentara tentara dari negara lain.

Pusing pusing said...

Lanjutan
Kalo RI udah menguasai seluruh teknolo5gi radar pasif radar aktif rudal presis6i dan rudal fire and forget serta sudah bisa membuatnya sendiri produk dalam negri, maka5 dgn sendirinya masalah na5tuna akan redup tahap demi tahap karena RRC akan berfikir 7vkali mengganggu RI karena ternyata RI udah ma5mpu buat sendiri radar pasif radar a5ktif rudal pres6isi maupun rudal fire and forget

Jagarin Pane said...

Thx atensinya

Pusing pusing said...

Rudal pasopati cocok utk ditaruh di KRI dan usahakan dibuat dg jangkauannya sampai 300-500km.
Rudal petir cocok utk drone bunuh diri alias drone kamikase dan usahakan dibuat utk bisa menja5ngk5au 300km.
Rudal mera5pi cocok utk rudal anti rudal s6erta cocok utk rudda5l anti serangan udara.5

jhon rambo said...

Wajib ada itu kapan datangnya bung?

Anonymous said...

Palagan pasifik yg sebagian besar lautan berbeda dengan Perang timur Tengah n ukraina
AL N AU sangat berperan besar
Jadi langkah utama yg harus ekstra cepat dilakukan adalah dengan mempercepat dann memperbanyak alutsista kedua matra tsb
1.Kapal perang dan Kasel
2.Pesawat tempur
3.Rudal pertahanan pantai
dan SAM kelas MERADS(medium range air defense syatem) untuk AD


Ayoeng said...

Om Admin kabarnya Pohang class udah positif mau dibungkus trus masih ada bakalan hibah alutsista lain yg akan diberikan negara teman ke Indonesia lagi kah ?

Anonymous said...

fremm dan scorpene, F15 aja mbulet...keburu digebug baru oleng....

Jagarin Pane said...

Tarik ulur, lobby tkt tinggi, akhirnya psp nya terbit.

Jagarin Pane said...

Setuju

Anonymous said...

Baru nongol bung....

Anonymous said...

Bung jagarin gimana kabar rudal ss 01 n di pt di apakah sdg di uji coba atau mandeg karna setau sy rudal termasuk ke dalam proyek strategis

Anonymous said...

Sayangnya F15 berpeluang besar gagal dan di ganti viper. Akhirnya tercapai keinginan gerombolan dari dalam yg tidak ingin militer indonesia kuat.alasannya harga F16 viper lebih murah, harga terjangkau, kita sudah terbiasa dan akrab dgn F16 bisa melakukan perawatan kalau yg F. 15 kita perlu belajar dan menyesuaikan diri. Emangnya ini beli motor untuk ngojek atau beli sayur ke warung pertimbangannya seperti itu. Ini alutsista woooi untuk bertempur adu nyawa. Justru sebenarnya kalau maju harus menerima dan belajar hal2 baru. Hal2 baru dalam teknologi itu sudah pasti hal2 yg lebih modern dan mumpuni.apa gunanya F16 walaupun viper sekalipun menghadapi F35,F15 ,J20,su 35 bahkan myanmar pun sudah berencana beli su 57.kapan majunya jika tidak mmembuka diri terhadap hal2 baru dari dari teknologi. Hal2 yang baru itu intinya menyuruh kita untuk terus belajar jgn malas.

Pusing pusing said...

Pendapat anda 100% benar tapi harus dilihat dulu keuangan negara, alokasi anggaran dari hasil utang utk modernisasi Alutsista TNI itu hanya USD 25,7 milyar ya dan itu harus dibagi utk 3 Matra TNI, tniau udah dapat baru jet tempur Rafale perancis+KF21 Korsel, nah Tnial belum dapat dan masih ditimbang timbang pengadaan heavy fregat FREMM Itali bes6erta kasel scoorpen Perancis belum lagi pengadaan rudal rudal jarak menengah dan jauh berikut peerangkatvlunak beserta radar radar berpandu, lalu juga utk TNIAD mau dibeliin apa dari dana pinjaman utang tersebut. jadi memang logis F15EX USA dibatalkan saja supaya dananya dialihkan utk TNIAL +TNIAD.5

Pusing pusing said...

Strategi pertahanan RI
Dari Sabang sampe merakeu sudah harus tertutup jangkauan r5adar aktif berbasis6 darat lalu radar pasif ditempatkan di darat di wilayah tertentu yg menjadi perkiraan datangnya jet siluman musuh, disiinisudah harus tersedia rudal rudal jarak jauh jangk5auan 300-500km baik fire and forget maupun rudal berpandu baik itu yg ditaruh di darat di KRI maupun di jet tempur tniau, lalu sudah harus punya rudal ruddal jarak5 menengah jangkauan 100-300km baik itu fire and forget maupun rudal perpansu yg juga di taruh di dari di KRI maupun di jet tempur tniau. Bila rudal rudal tersebut gagal mengusir musuh berarti siap siap musuh akan mendarat di daratan wilayah RI,vdi situas6i ini TNIau maupun TNIal sudah gagal mengusir musuh,nah di sini peperangan akan berlangsung di pantai pendaratan maupun di landasan bandara udara dan itu tugas6nyavmarinir tnial maupun kopasgat tniau 5menghadang musuh dan bila gagal juga bera5rti musuh sudah mendarat di daratan w5ilayah RI dan ini tugasnyavTNIARvmengha5dangvdan mengus6ir mus6uh keluar w5ilayah RI. K5alo udah beginisanggupkah tniad mengus6ir mus6uh?5

Koteka said...

Geografi Indonesia terdiri dari kepulauan yg dipisahkan lautan. Sebenarnya harus jadi patokan dasar strategi militer dan TOT alutsista terutama rudal anti kapal dan pesawat.

Mempertahankan Indonesia berarti harus perkuat AL . INHAN Indonesia yg memproduksi ALUTSISTA Kapal Perang sudah terbukti lebih baik dan siap dibanding INHAN yg lain.
Dengan target puluhan atau ratusan KRI dgn standar rudal anti kapal dan pesawat di setiap KRI tentu modal yg kuat utk nego dgn negara penghasil rudal utk TOT sebagai syarat pembelian rudal utk KRI.
Dengan jlh puluhan atau ratusan rudal tentu produsen setuju TOT.

Yang terjadi adalah setiap pembelian alutsista adalah berdasarkan anggaran tahun yg berjalan bukan jangka panjang. Akibatnya nilai pembeliannya bagi produsen alutsista dunia dilihat sangat sedikit tdk memenuhi target jlh pembelian utk TOT.

Semua tentu tidak lepas dari pengaruh DINASTI POLITIK YG BERKUASA.
Penguasa berganti makelar senjata juga berubah.
Makelar senjata itu normal dan wajar . Yg tdk wajar itu pengadaan dan kontraknya hanya berdasarkan ego masa jabatan dinasti bukan jangka panjang utk martabat dan wibawa bangsa Indonesia.
Indonesia 💪💪🇮🇩🇮🇩

Pusing pusing said...

Menakut nakuti musuh
Ada cara ampuh buat menakuti musuh supaya berpikir 7kali kalo mau menyerang RI dan caranya adalah RI harus bisa membuat sendiri rudal jarak jauh antar benua yang jangkauannya harus di atas 1000km sehingga mis6alkan Australia menyerang RI maka RI tinggal kirim rudal jarak jauhvantar benua k5e ko5ta besar di ausstrali begitu juugavk5a5lo5 fhi5navmenyera5ng RI5 tinggal RIivkirium rudalvjarak5 jauh a5ntar benua ke kota k5ota bes6a5r di china

Anonymous said...

Kalau ini mah cerita dongeng sebelum tidur untuk anak2 lansia. Buaha ha ha ha....

Pusing pusing said...

Memang itu cerita dongeng anak anak karena kenyataannya RI kaga punya rudal jarak jauh antar benua, tapi sebetulnya senjata ampuh canggih gaharbdan mumpuni itu adalah rudal jarak jauh antar benua + senjata Laser sebagai penerus6 meriam Canon otomatis.

Pusing pusing said...

F-16 viper block70/72 adalah generasi baru keluarga F16 dan masuk sebagai jet tempur generasi 4,5, baru saja ada kabar prototype nya baru lulus uji terbang dan pembeli pertama adalah Bahrain. Jadi i5ni benar benar jet tempur baru Gress, menurut kabar jet tempur ini5 Setara dgn Rafael perancis.
Jauh jauh hari USA udah menaw5ark5an ke tniau sebelum tniau membeli F35 dan ini adalah syarat dari USA utk tniau sebelum beli F35 tapi akhirnya RI kepincut beli Rafael perancis.

Pusing pusing said...

Sudah ada rudal petir dan drone kamikase raj5ati produk PT Dahana. Pakelah kedua rudal dan drone ini sebagai sasaran latihan menembak di KRI KRI tnial artinya rudal petir atau drone kamikase rajati ini ditembakk5a5n langsung menuju KRI KRI tnia5l lalu disini latihan menembak dilakukan utk menjatuhkan ruddal petir atau drone kamikase rajati sebelum mena5brak kapal KRI tnial supaya awa5k k5apal KRI s6ia5p menghadapi sera5ngan rudal yg sesungguhnya

Alutsista TNI said...

Dekati Jepang. Apakah Jepang mau jual F15 secondnya ? Jika mau Indonesia beli langsung upgrade seluruhnya termasuk body pesawat dilakukan cek fisik dan dilakukan audit fisik dan tehnik serta audit sistem operasi, sistem pemeliharaan dan sistem tehniknya juga dulu cadangnya dicek baut, kabel dan avionik serta mesin, juga kaca penutup, helm, serta tangki bahan bakar, penggantian terakhir, nama teknisinya, dsbnya

Gempur Bukan Waria said...

Jepang pasti mau memberikan ke indonesia, masalahnya amerika mengijinkan tidak....???

Pusing pusing said...

Sebetulnya PT Infoglobal sudah siap mewujudkan mockup jet tempurnya menjadi prototype yg siap diuji terbang sampe lulus sebagai jet tempur generasi 4,5 bila pemerintah berani kasih anggaran biaya pembuatan prototype jet tempur

Pusing pusing said...

Saya berharap nantinya IFX buatan PT DI bisa dikawin silang dgn mockup jet tempur PT Infoglobal sehingga nantinya juga diiharapktan akan lahir jet tempur generasi5 asli buatan PT Infoglobal.

Anonymous said...

Jika pemimpin kuat dengan visi indonesia kuat NAGA DR SELATAN. maka saya yakin banyak kejutan dr AL dan AU kita, semoga yg GAIB benar adanya .

Anonymous said...

Anda benar 1000 persen. Tapi produksi rudal jarak jauh Dll itu sangat rumit dan sulit dari dari berbagai aspek diantaranya teknologi, belum lagi gangguan dan hambatan dari amerika diplototin beli su 35 aja dari rusia udah mencret karena deretan sanksi. Belum lagi mental busuk banyak oknum2 pejabat lihat tuh elang hitam udah jadi puyuh. Rhan aja udah satu dekade bisa dibilang jalan ditempat mana realisasi tahap produksinya? keterbatasan anggaran, belum lagi mental rusak pengamat yg bilang tidak perlu perkuat alutsista kita mau perang sama siapa? Kemana? Tapi terus terang pendapat anda benar. Tapi sulit nyaris mustahil. Kecuali tampil seorang pemimpin sejati yg dimatanya segemgam emas tidak lebih berharga dari segenggam pasir

Anonymous said...

Yg benar2 baru cuman radarnya yg sudah AESA dan sedikit sistim komputernya plus air frame.Kalau benar2 mumpuni pastilah ini barang jadi milik israel tapi nyanyatanya israel ambil F 35 karena tidak dapat raptor. Soal beli dulu F16 viper sebagai sarat F35,amerika itu buat aturan yg licik sekaligus tidak logis mengoblokin orang. Ini soal jual beli ada uang ada barang (sialnya negara ini memang kesulitan keuangan) bukan soal seperti kenaikan kelas baru bisa di SMA setelah lulus SMP. Maaf tuan cuma sedikit beda pandangan

Alutsista TNI said...

Indonesia sampaikan aja jika anggaran tidak cukup namun Jepang tidak keberatan untuk menjual, untuk menjadi alasan lobi ke USA agar diijinkan Jepang menjual F15 belas kepada Indonesia. Struktur pesawat dan wing juga canardnya harus diperkuat kembali, mesinnya saran saya beli aja yang baru sebagai pengganti yang lama, yang lama disimpan unfjm diteliti dan dibongkar untuk dipelajari, juga menjadi bahan bagi universita dalam meneliti dan untuk pengembangan, siapa tahu mereka tahu dan menguasai mesin, shg Indonesia bisa membuat dan memproduksi sendiri mesin pesawat, celah kelemahan dari mesin F15 belas Jepang. Diperbaiki, untuk model baru yang akan diproduksi

Anonymous said...

Utuk medernisasi peralatan sebaiknya tetap dijalankan sesuai rencana. Krisis di laut natuna utara dapat diatasi dengan upgrade pemasangan rudal rudal macam exocet nsm ataupun harpon pada kapal kapal uzur tni al baik kelas fregate korvet maupun kcr sambil menunggu pengganti yg baru jika dijumlah maka total ada 5 fregate uzur kelas Ahmad Yani 3 korvet uzur kelas fathilah 4 kcr uzur kelas FPB 57 dan 3 kelas Mandau total terdapat 15 yang dapat dipasangi rudal ditambah 24 kapal yg tergolong masih baru 2 kelas rem 4 kelas diponegoro 3 kelas john lee 8 kelas clurit dan 6 kelas sampari total keseluruhan 39 kapal dengan kualifikasi penggotong rudal (lumayan) untuk tni au cukup dengan penambahan f 16 bekas pakai usaf dengan penambahan spek dapat menggotong rudal anti kapal cukup 20 unit saja sehingga total 53 f 16 dengan kualifikasi anti kapal permukaan. Kenapa harus memperbanyak rudal anti kapal permukaan, dasarnya adalah untuk menghalau kapal kapal negara utara yg masuk. Yang harus diingat pembelian pesawat tempur macam rafale dan f15, fregate freem dan lain sebainya harus terus dilakukan ini adalah strategi murah dan cepat sebagai stop gap saja.

black eagle said...

Alutsista strategis yg disebutin bang jag emng hrs ada ...persoalnya skrg pengambil keputusan ngerti urgensi ga sih mn yg lbh utama penguatan otot ato hrs maksa mbangun IKN ....Jgn smp nafsu besar tenaga kurang ...ujung3nya ditendang ...gmn bro jag???

black eagle said...

Smp hr ini utk merealisasi F15 EX , scorpane , FREMN, mogami, dan HANUD LORAD MERAD aja duite ga ono....coba yg diatas mosok ga ngerti2 urgensinya drpd bangun IKN ratusan T blm lg KC bdg jkt...mending beli otot2 diatas

Koteka said...

Kunci utama modernisasi militer Indonesia terletak di STRATEGI PENGADAAN / BELANJA ALUTSISTA.

Presiden Indonesia siapapun dari dulu , skrg dan kedepannya tentu tidak lepas dari PENASIHAT MILITER yg membantu presiden.

Penasihat militer juga manusia yg tdk bisa dibantah punya relasi atau jadi incaran produsen ALUTSISTA dunia sebagai marketing produk mereka.

Hal itu wajar dan biasa. Hanya perlu konsep yg tadi sy katakan " STRATEGI PENGADAAN ALUTSISTA yg perlu dirubah krn perkembangan keamanan dunia dan kebutuhan bagi TNI yg semakin berat.

Mencari penghasilan dari pengadaan atau belanja alutsista TNI itu sdh normal disemua negara. Tapi utamakan kualitas dan kuantitas sesuai anggaran yg tersedia bukan kurangi kualitas dan kuantitas alutsista demi meningkatkan keuntungan pribadi atau kelompok.
Yang lebih parah saling menyalahkan pimpinan.
Ayo Indonesia 💪💪🇮🇩🇮🇩

Pandu Kuper said...

Min sekali kali bahas senjata strategi kayak psikotronik

Jagarin Pane said...

Sepakat👍

Anonymous said...

Nah kalau ini saya setuju. Benar2 pemikiran yg brilian

Pusing pusing said...

Pandangan sekilas IKN
Ibukota negara boleh boleh aja di pindah cuma utk meringankan biaya pembangunan ya pindahnya ker kota lain yg s6udah ada tinggal dikmbangk5an kota itu sedemikian rupa sehingga lengkap prasana utk menjadi ibukota baru, tinggal dipilih kota mana yg kemungkinan siap utk dijadi5kan ibukota baru, jadi bukan mulai bangun dari nol utk membangun sebuah kota buat di5jadkan i5bukota baru.

Bo said...

Satu kalimat menhan kpd menkeu.
"Anggaran pertahanan gak perlu dinaikkan, tapi segera diturunkan (dicairkan)".
Makna nya urgent sekali pertahanan saat ini, namun kok belum sadar juga, bahwa ada potensi ancaman didepan mata.

Anonymous said...

IKN tidak perlu dibangun
.
lebih perlu dan mendesak membangun pertahanan dan alutsistanya yang banyak dan berkualitas

Anonymous said...

Pas terjadi kayak turkiye br nyadar hrs di pindah,ingat jakarta jau....uuh di bwh permukaan laut seandainya terjadi tsunami selesai..!!

Pusing pusing said...

Para pemerhati alutsista militer lebih condong ke laut Natuna karena takut bila sewaktu waktu meledak konflik terbuka sedang fokus para pemimpin RI ya masalah laut Natuna +;pemindahan ibukota baru di Kalimantan sedang anggaran utk kedua masalah tersebut terbatas.
Inilah hal tersulit utk membuat keputusan yg bijak.

Anonymous said...

Ini benar2 analisa yg tajam dan bijak.super sekali👍

Anonymous said...

Ndak ada itu. Akal2an kamu saja. Tidak ada patahan aktif di wilayah pantura.hampir mustahil ada tsunami. Kalau ikut goyang dikit karena gempa dari patahan aktif di selatan jawa IYAAAA!!!!!!

Anonymous said...

Emang kamu Tuhan bisa menjaminnya..!!

Anonymous said...

Pemilik teknologi tertinggi di dunia ini amirika dan mereka memiliki peralatan yg tak banyak di miliki negara lain sejak beberapa tahun yg lalu mereka sudah mewanti wanti ttg kengerian jakarta dan langkah gercep pemerintah sy rasa sdh tepat pindahkan segera ibukota kemanapun yg penting pindah!

Anonymous said...

Pemerintah tau apa yg terbaik utk di lakukan

Anonymous said...

Jangan bawa2 tuhan untuk menyudutkan orang. Udah patuh belum ke tuhan?

black eagle said...

Bang jag angkat topik UCAV turki donk...mengingat AU, AL&AD dpt jatah , spy TNI kita bkn cmn macan kertas rangking 15.. tp menghadapi OPM juga spy ratakan Teroris KKB tuntas2...kasihan prajurit TNI dan warga sipil jd byk korban

black eagle said...

Satu lg tunda dulu penambahan kodam krn yg dibutuhkan alutistanya ...klo nmbh kodam artinya belanja prajurit nambah bengkak dr gaji.tunjangan. pembangunan sarpras. pembebasan lahan dan tetek bengeknya klo dilihat cmn sekedar ngasih job para pamen dan pati yg byk ga punya jabatan aja......ntar blanja alutsistanya makin mengecil

Jagarin Pane said...

Secara singkat sdh dipublikasi di grup militer facebook.

Anonymous said...

Patuh k mamakmu

Koteka said...

Dipapua atau didaerah rawan konflik lain di Indonesia dgn gerakan separatis cukup perkuat batalyon yg berada didaerah tersebut seperti papua.

Batalyon plus yg didukung dgn alutsista dan organisasi yg lebih istimewa dibanding batalyon lain.
Batalyon plus ini dilengkapi dgn ruang komando operasi dan alutsista seperti :
01. Helikopter tempur yg bisa bergerak cepat kedaerah konflik utk menutup gerakan kkb saat mereka melakukan aksi.
02. Pasukan yg berada dibatalyon plus harus dilengkapi dgn drone dan senjata yg sesuai dgn wilayah operasi.
03. Batalyon plus ini diberi akses utk memonitor pergerakan pesawat" sipil kedaerah pedalaman sehingga mereka bisa analisa situasi yg berkembang didaerah operasi yg jadi kewenangan mereka.
04. Batalyon plus ini dipimpin oleh perwira dgn pangkat yg mumpuni dan punya akses ke MABES biar bisa cepat ambil keputusan.
Dan yg paling penting batalyon plus ini harus kelihatan SANGAR DAN BERWIBAWA. Tdk berkesan sebagai pelindung pejabat pemda atau berada dibawah pemda .

Kenapa harus begitu ? saat ini bukan dipapua saja tapi didaerah lain di Indonesia banyak tokoh atau pejabat daerah yg bermasalah ( berseberangan dgn NKRI ) justru kelihatan percaya diri dan tdk merasa gentar dgn KSATRIA PENJAGA NKRI .
Hanya pendapat saja 🙏🙏🇮🇩🇮🇩

Anonymous said...

Membangkang lah kau ke mamak kau ngapain patuh

Anonymous said...

Nambah 2 Kodam khusus di Papua, 1 di Papua tengah, 2. Papua selatan

Anonymous said...

Agar tidak berat untuk Panglima TNI memikirkan rotasi pasukan, apalagi di daerah Jawa sering alami bencana alam

Anonymous said...

Gempurwaria

Anonymous said...

Manusia takabur

Anonymous said...

Maling teriak maling

Anonymous said...

Jangan bawa kelakuan DS kalian ke Blog ini....!