Thursday, January 27, 2022

Memahami Strategi Pertahanan IKN

Ibukota baru Indonesia sudah diberi nama. Nusantara, sebuah nama yang sudah sangat familiar di seluruh pelosok negeri. Letak geografis Ibukota Nusantara persis bersebelahan dengan kota yang sudah tertata rapi,terurus dan modern, Balikpapan di Kalimantan Timur. Dukungan infrastruktur di dua kota "kembar dan bersaing" Balikpapan dan Samarinda, tersedianya jalan tol diantara kedua kota itu, ada bandara modern, pelabuhan laut berkelas serta selesainya jembatan megah penghubung jalan raya trans Kalimantan Kaltim-Kalsel, diyakini akan mempermudah jalur logistik proses pembangunan ibukota Nusantara.

Kekuatan pertahanan TNI AD di Kalimantan saat ini bersandar pada 2 Kodam yaitu Kodam Mulawarman di Balikpapan dengan teritori Kaltim, Kalsel dan Kaltara. Dan KodamTanjungpura di Pontianak dengan teritori Kalbar dan Kalteng. Masing-masing Kodam sudah memiliki batalyon infantri termasuk yang berkualifikasi raider, batalyon armed, kavaleri, arhanud dan skadron penerbad. TNI AU menempatkan skadron jet temput Hawk dan skadron pesawat nir awak UAV di Supadio AFB Kalbar. Sementara TNI AL punya pangkalan angkatan laut di Tarakan dan pasukan marinir di Nunukan. Hotspot pertahanan di Kalimantan ada di perairan Ambalat.

Sebagai pusat pemerintahan perlindungan total dari segala bentuk ancaman perang modern dan perang siber sudah dirancangbangun oleh Kemenhan dan TNI. Konsep besarnya adalah smart defense, network centric warfare dan dual strategy. Smart defense hardware didukung oleh infrastruktur alutsista strategis dan canggih. Termasuk didalamnya cyber war. Sementara dual strategy yaitu mensinergikan strategi pertahanan dan strategi diplomasi dalam satu kesatuan, seiring sejalan. Sebenarnya dual strategy ini sudah diterapkan sejak beberapa tahun terakhir. Menlu Retno dan Menhan Prabowo selalu bersama dalam setiap meeting two plus two dengan Australia, AS, Jepang, Korsel, Perancis, Inggris, Jerman.

Yang perlu dicatat, perubahan geostrategis pertahanan dari pulau Jawa ke Kalimantan tidak berarti menomorduakan pertahanan di Jawa. Karena Jawa adalah pusat industri, investasi dan keuangan tak tergantikan. Ada dua divisi Kostrad, tiga skadron Penerbad, dua divisi Marinir, pangkalan Armada Satu dan Dua, 4 skadron tempur, beberapa skadron angkut berat dan ringan, skadron helikopter semuanya bermarkas di jantung Indonesia pulau Jawa. Artinya meski ibukota pindah pulau, strategi pertahanan di Jawa relatif tidak ada perubahan. Tetap menjadi basis kekuatan pertahanan terkuat.

Ibukota baru Nusantara berhadapan dengan Laut Sulawesi dan Selat Makassar sementara "punggungnya" adalah daratan luas rimba kalimantan yang menurut pandangan kita masih sangat minimal kekuatan pertahanan di koridor ini. Padahal ada perbatasan darat dengan Malaysia sepanjang 2000 km. Meski di border itu sudah berdiri puluhan pos militer dikawal pasukan infantri TNI AD, namun punggung ibukota Nusantara harus dilindungi dari serangan udara dan serangan peluru kendali jarak jauh dari musuh. Dan hampir pasti arahnya akan datang dari arah Laut China Selatan dan Laut China Timur jika terjadi perang terbuka.

Maka Tenggarong, Melak dan Muara Teweh  bisa menjadi pilihan silo pertahanan udara dan silo pertahanan rudal anti rudal  jarak jauh. Bersinergi dengan skadron jet tempur Rafale yang diprediksi ditempatkan Supadio AFB Pontianak dan jet tempur Sukhoi di Hasanuddin AFB Makassar. Sebagai penguat Samarinda atau Tarakan bisa menjadi pilihan home base 1 skadron jet tempur F16. Jadi kekuatan pertahanan udara jarak jauh mobile di Kalimantan bertumpu pada 2 skadron jet tempur Rafale dan F16, 1 skadron UAV yang sudah eksis di Supadio AFB. Kemudian ada pertahanan udara statis berupa beberapa batterai peluru kendali SAM (Surface to Air Missile) jarak menengah dan jarak jauh.

Kekuatan angkatan laut di jalur ALKI 2 selat Makassar dan laut Sulawesi saat ini bertumpu pada Armada Dua yang bermarkas di Surabaya. IKN Nusantara yang berhadapan dengan ALKI 2 harus mendapat perlindungan laut apalagi ada titik panas Ambalat di halaman perairan kita. Saat ini Ambalat dalam kontrol penuh TNI AL namun untuk perkuatan pertahanan laut di ibukota negara harus ada kapal perang kelas korvet keatas yang berhome base di Balikpapan atau Samarinda. Laut Sulawesi itu sangat terbuka, ada Sabah, Filipina dan Samudra Pasifik di depan ibukota. Termasuk mengantisipasi potensi teroris di segitiga Sulu, Sabah dan Poso.

Dalam jangka pendek ini diprediksi akan dibentuk 1 brigade komposit di IKN seperti di Natuna. Secara eksisting sudah ada batalyon infantri raider 600 Modang dan batalyon kavaleri 13 Satya Lembuswana di Balikpapan. Di Kutai Kertanegara ada batalyon infantri mekanis 611 Awang Long. Di Berau ada batalyon armed 18 komposit dan skadron 13 helikopter penerbad. Di Tarakan ada batalyon raider 613 Raja Alam dan di Malinau ada batalyon raider 614 Raja Pandita. Batalyon kavaleri 13, batalyon armed 18, batalyon infantri mekanis 611, batalyon armed 18 dan skadron helikopter serbu masih sangat kurang kapasitas dan kualitas isian alutsistanya sampai saat ini.

Berangkat dari kondisi eksisting ini percepatan pengadaan alutsista tiga matra harus segera tercapai. Tahun ini adalah titik tumpu dari proses penguatan pertahanan ibukota Nusantara. Sudah saatnya menyegerakan ketersediaan alutsista yang dibutuhkan, tidak bertele-tele. Kita berkejaran dengan waktu. Tingkat keterisian alutsista di IKN, Natuna, Ambalat masih jauh dari kriteria minimal atau standar. Meski ranking kekuatan militer kita ada di urutan 15 dari 140 negara namun secara de facto kita belum punya kekuatan pukul yang disegani. Ranking 15 versi GFP (Global Fire Power) itu didongkrak oleh indikator jumlah populasi, jumlah pasukan, komponen cadangan dan para militer, luas wilayah, sumber daya alam yang memang besar dan luas. Saatnya kita bergerak cepat dengan segala daya dan dana untuk merealisasikan kontrak efektif.

****

Jagarin Pane / 27 Januari 2022

54 comments:

Anonymous said...

Apapun artikelnya saya bangga dgn pak jagarin. Ya udah itu ajah.gak boleh panjang2.

Koteka said...

Indonesia hanya memerlukan ketulusan dari rakyatnya utk banyak membaca dari sumber yg tulus membangun opini dengan data yg bisa dipertanggung jawabkan.

Salah satunya dari bung Jagarin 🤝🙏🙏

Politik dgn intriknya itu biasa tapi opini yg dibangun dgn narasi SARA itu sangat vatal merusak jaringan dimasyarakat umum termasuk dikalangan pertahanan negara.

Semoga kita semua semakin solid menghadapi masa depan dunia yg penuh gejolak dgn intrik kolonial model baru.
Jayalah Indonesi 🇮🇩🇮🇩💪💪

Siluman buaya said...

Ngomongin gfp naik,
Tapi prajurit berguguran tanpa henti di bumi cendrawasih,
Beli alutsista gahar efek gentar dan detterent,
Tapi melawan separatis opm kita masih kesulitan.
Yang real masalah besar bagi kedaulatan negara ada pulau irian,
Harus segera diatasi dengan strategi taktis dan strategis.
Jangan terus2an nyawa prajurit yang terkorban.

Poeras said...

Ya sdh order bertahap 24 unit F15EX, mudah2an ada duitnya

Jagarin Pane said...

Thx a lot🙏🙏🙂

Koteka said...
This comment has been removed by the author.
Koteka said...

Masalah prajurit TNI/POLRI yg gugur dimedan tugas papua tentu kita semua termasuk aparat tdk mengharapkannya.

Sebenarnya bukan rahasia umum dipapua klau KKB selalu mengincar aparat saat lengah terutama saat pergantian pasukan lama dgn yg baru .

Harusnya ini menjadi catatan pimpinan TNI/POLRI.
Saran saya sebelum SERPAS didaerah konflik seperti papua. Sebahagian pasukan pengganti dikirim duluan utk adaptasi serta mendapat masukan dari pasukan yg mau diganti.

Didaerah yg ada pos militer didaerah konflik harus ditempatkan tim penjaga / pelindung yg terdiri dari tim sniper dan pendukung yg dilengkapi peralatan senjata dan pakaian kamuflase yg memadai serta perbekalan makanan.
Tekhis pergantian tim disesuaikan dgn sikon didaerah tugas.

Tim penjaga / sniper ini ditempatkan didaerah tersembunyi dan berada di luar markas tapi bisa komunikasi dan masuk jangkauan jarak senjata sniper yg digunakan.

Sehingga pos/markas TNI/POLRI terlindungi dari penyusup.

Aa said...

Kalau Ibukota pindah pelindung udara ibukota yg ada di Tangerang dengan NASAMS nya apa ikut pindah atau stay menjaga aset Propinsi Jakarta saja..

Jagarin Pane said...

Kita sdh pesan batch 2 🙏🙂

Sawargi said...

Di zaman sekarang hampir semua alutsista strategis sudah ada antinya contohnya seperti TANK sekarang sudah ada senjata anti tank, atau anti kapal selam anti kapal perang permukaan anti kapal induk anti drone anti pesawat tempur, nah kalau begitu buat apa beli alutsista2 tersebut karena toh sudah ada antinya, alutsista yg mahal bisa hancur dengan senjata yg lebih murah...nah ini selalu jadi pertanyaan buat saya yg tidak tahu sama sekali tentang strategi perang, mohon penjelasannya dari pak haji.

Ayoeng said...

Jangan anggap remeh mandau terbang kalimantan sebagai garda terdepan Nusantara

Anonymous said...

Salam.

Perang abad 21 merupakan perang kecerdasaan buatan siapa bangsa yg bisa memiliki kecerdasan buatan akan jadi pemenang hari ini kita lihat untuk membunuh panglima Iran Amerika tidak mengirim jutaan prajuritnya tapi panglima iran tewas dlm serangan bom udara Drone MQ Reaper.Perang Azarbaizan dan Armenia juga menang krena drone turky.

Inilah yg dimaksud drone sebagai senjata kecerdasan buatan sudah tidak masanya mengirim tentara kedaerah konflik belajarlah untuk bisa memiliki senjata kecerdasan buatan..

Sawargi said...

Sebagai contoh nyata sekelas helikopter apache pun banyak yg rontok di irak dan arab saudi, rontoknya pun terkadang cuma kena serangan rudal hanud jadul, sekarang yg terbaru dan masih panas pemerintah amerika serikat mengirim lebih banyak lagi senjata anti tank ke ukraina untuk menghadapi pasukan tank rusia yg terkenal canggih dan tangguh, nah jadi apakah senjata2 anti tersebut tidak terlalu berpengaruh dalam situasi perang di lapangan? Karena nyatanya negara2 maju yg jadi produsen alutsista strategis tersebut masih saja membuat dan mengembangkan dengan jenis yg lebih canggih lagi...mohon penjelasannya.

Unknown said...

Yang penting alutsista ada dulu baru diresmikan komando tempur

Wong cilik said...

Teori ini bisa dipake jika konflik skala kecil. Dikatakan perang gak juga, Dikatakan gak perang entahlah.Kalau konflik bersenjata skala besar meletus seperti pecah perang besar di pasifik RRC cs vs AUKUS dan konco2nya teori ini jadi dagelan aja.kalau tidak ngapain aukus cs di bentuk?salah satunya tujuanya untuk mengimbangi bala tentara aktif cina yg yg hampir 2 jt personil (belum termasuk komponen cadangan plus rakyat cina yg dikerahkan ke kemedan tempur karena situasi darurat perang) yg didukung alutsista yg tidak bisa diremehkan juga.singkatnya pemenang perang modern itu akan melibatkan dan ditentukan banyak aspek.ya jumlah dan kualitas personil militer, alutsista, AI,logistik,sumber daya energi dll.tidak cukup hanya AI atau KECERDASAN BUATAN SAJA. tidak sesederhana itu

Unknown said...

Granat ranjau darat ranjau laut terpedo roket permukaan ke permukaan roket pertahanan udara rudal Anti tank meriam anti serangan udara meriam permukaan Medan adalah alutsista militer ringan tingkat perorangan atau regu atau kompi buat menghancurkan sasaran target yg wujudnya besar seperti kapal perang jet tempur helikopter pesawat angkut militer tank panser truk militer.
Bagi negara yg berkantong tipis sebaiknya beli dan memperbanyak stok gudang alutsista ringan ini. Cuma kelemahannya adalah punya waktu kadaluarsa. Kalo waktu kadaluarsanya sudah datang , maka alutsista ringan ini butuh rekondisi ulang karena kali tidak otomatis tidak layak digunakan. Rekondisi saat jatuh tempo kadaluarsa juga harus tergantung kepada si produsen alutsista ringan itu, apakah masih exist atau udah tutup pabriknya, alutsista ringan ini saat masuk waktu kadaluarsa memang ada beberapa part-nya harus diganti baru dikalibrasi ulang diganti bahan bakarnya diramu ulang bahan peledaknya dan alat pemicunya.
Jadi tidak gampang memelihara alutsista ringan ini karena ada waktu kadaluarsanya.

Unknown said...

Saya ucapkan selamat datang ibukota baru Indonesia, lepas dari pro dan kontra ibukota baru Indonesia ini yang penting adalah roda ekonomi Indonesia berputar lancar setiap hari tanpa kendala sehingga menghasilkan pundi pundi uang buat negara. Di ibukota yang baru ini yg bernama nusantara sebaiknya disinilh dimulai pembinaan pegawai negeri pemerintah pusat yang bersih jujur loyalitas tinggi ke negara mempunyai SDM yg oke buat bekerja di pemerintah pusat tidak mata duitan bebas dari korupsi kolusi serta nepotisme .

Sawargi said...

Tapi kalau buat orang awam kebanyakan termasuk saya, perang bisa jadi sesederhana itu, kirim drone sebanyak2nya atau serang pake rudal sebanyak2nya gak usah di kirim banyak personil militer,karena kalau melihat berita2 di suriah libya dan azerbaijan vs armenia begitu banyak tank dan senjata lainnya yg hancur lebur cuma dengan drone dan salah satu faktor yg membuat armenia bertekuk lutut itu juga karena drone, dan ingat banyak para petinggi militer dunia yg mengatakan bahwa drone turki ini bisa menjadi salah satu faktor yg bisa merubah jalannya peperangan, termasuk negara sekelas rusia pun merasa risau dengan turki yg mengirim drone ke ukraina padahal kita tahu bahwa rusia ini merupakan gudangnya senjata kelas wahid, tapi walaupun begitu kenapa negara2 produsen alutsista masih saja membuat dan mengembangkan alutsista tersebut padahal sudah banyak anti nya termasuk anti drone dan anti rudal...berarti ya memang benar bahwa perang itu tidak sesederhana seperti di film2.

Pusing pusing said...

Untuk pertahanan dan keamanan ibukota baru Indonesia ini ya jangan berharap muluk muluk karena anggaran militer yang terbatas tapi masih ada cara lain yg bisa diandalkan buat pertahanan dan keamanan ibukota baru ini yaitu serahkan saja ke suku Dayak pedalaman dengan Mandau terbangnya, pastinya akan membuat musuh jadi takut, mau bukti silahkan mencobanya dan pastinya Mandau terbang akan menghampiri setiap musuh musuh yg akan mengganggu ibukota baru Indonesia selama musuh musuh itu sudah menjejaki kakinya di tanah Kalimantan.

Pusing pusing said...

Apabila ibukota baru Indonesia ini sudah mulai jalani aktivitas sehari hari, maka diharapkan Pemda Balikpapan dan Pemda Samarinda mulai berbenah diri menata kotanya dengan desaun kota metropolitan yang terpancang rapih sehingga tidak tambal sulam kesan pembangunannya seperti Jakarta, persiapkan benar benar rancangan yang ampuh yang sangat detail setiap meter tanah yg dibangun dan saluran gorong gorong air juga harus dirancang seapik mungkin sehingga semua kabel kabel pipa pipa air serta pipa pipa gas semuanya berada di dalam gorong gorong sehingga tidak ada lagi bongkar pasang saat perbaikan atau tambah kabel maupun pipa. Hindari cara berbenah utk membangun kota seperti Jakarta yg terkesan asal bangun aja tanpa memikirkan jalan kabel kabel maupun pipa pipa. Dan yang paling penting bangunlah kota Balikpapan dan Samarinda menjadi kota metropolitan kedua dan ketiga setelah Jakarta sehingga akhirnya warga Kalimantan akan semakin sejahtera hidupnya seperti yg tinggal di kota kota pulau Jawa.

Pusing pusing said...

Bapak Prabowo berjanji kepada tnial dalam waktu dekat akan memberikan 50 kapal kepada tnial yang ready use as alias siap pake cuma tidak merinci type type dari 50unit kapal ready use utk tnial. Diharapkan 50 unit kapal ini adalah kapal heavy fregat lalu light fregat lalu korvet atau OPV 90m lalu kapal selam lalu lst lalu LPD lalu kapal tanker lalu kapal supply logistik lalu kapal penyapu ranjau lalu kapal penyelamat kecelakaan kapal selam lalu KCR 60m lalu KCR 40m yang semuanya bersenjata lengkap layak perang.

Pusing pusing said...

Ada kabar mengejutkan tapi gembira yaitu tiba tiba media Jepang menyebut pemerintah Jepang akan mengirim 4unit heavy fregat mogami class secara bertahap ke Indonesia mulai th2023 tapi masih kondisi kosongan lalu persenjataannya apa yg mau dipasang diserahkan kepada Indonesia yg proses pasangnya diserahkan ke PT PAL lalu unit unit kapal sisanya akan dibangun di PT PAL.
Kalo ini benar maka pemerintah Jepang berhasil kasih diskon besar harga baru kosongan setiap unit heavy fregat mogami class. Sedangkan pihak Itali belum ada kabar karena mungkin belum kasih diskon besar harga baru kosongan heavy fregat fremm class.
Jadi mungkin heavy fregat yang dipilih Indonesia bukan fremm class tapi mogami class dan arowhead A140 class Inggris.
Lalu senjata apa saja yg nantinya bakal dipasang di mogami class beserta arrowhead A140 class untuk tnial kita lihat saja nanti.

Defent studies said...

Ntar yg mangkrak si edi percayalah..

Defent studies said...

Bukanya bersyukur punya ibukota baru malah do'a in yg nggak2..,yah.. trnyata masih banyak sisa2 voc..

Unknown said...

Biarkan aja pro dan kontra soal ibukota baru RI karena ya memang sudah jadi faktor kebiasaan dari jaman proklamasi kemerdekaan hingga detik ini pusat pemerintahan dengan pusat roda bisnis sama sama dalam satu kota sehingga Jakarta jadi megah gemerlap semuanya ada tapi ini bawa efek KKN dan sekarang bapak Jokowi sedang memisahkan antara pusat pemerintahan dengan pusat roda bisnis harus beda kota supaya para pegawai pusat pemerintahan lebih fokus lebih loyal ke negara serta menjauhkan diri dari korupsi kolusi dan nepotisme.
Jadi pusat roda bisnis tetap di Jakarta tidak boleh ikut pindah ke ibukota baru, dan biarkan kota samarinda serta kota Balikpapan berkembang menjadi semegah semeriah serba ada lengkap seperti kota Jakarta dan jadikanlah kota Samarinda serta kota Balikpapan menjadi kota kedua dan ketiga setelah kota Jakarta

Anonymous said...

Berapa banyak Baterai NASAMS yg didatangkan di batch ke 2 ini Bang Haji? ��

Anonymous said...

Lihat lawanya dulu bos.kalau negara lemah atau tanggung dalam pengusaan teknologi militer seperti armenia, libya,suriah dll ya bisalah andalkan drone.pertanyaan yg bikin penasaran cukupkah andalkan drone untuk melawan USA, RUSIA,israel,CINA dan negara2 yg mengusai teknologi tinggi lainya? Di suriah sekarang drone2 turki sudah banyak di rontokkan rusia.kalau tidak punya alutsista anti drone yg canggih cari tau dmana posisi operatornya hancurkan.ini bagianya intelejen cari tahu. seperti yg dilakukan milisi pro rusia di ukraina. walaupun bejibun drone turki dibeli ukraina tapi belum ada terdengar memangsa pasukan rusia.sungguh pun demikian tidak ada kebenaran yg mutlak didunia ini.setiap ada senjata baru yg mematikan pasti segera muncul alutsista baru anti DOT nya.suka tidak suka peperangan akan selalu ada mengiringi dan menjadi bagian sejarah kehidupan manusia.disinilah muncul prinsip si vis pacem parabellum. Mohon maaf jika salah atau kepanjangan.

Sawargi said...

Bagi saya rasa kegelisahan para petinggi militer eropa terhadap drone tuki itu sudah cukup jadi bukti bahwa drone turki ini memang sangat meresahkan buat militer lawan, masalah banyak drone tuki yg rontok di suriah dan libya justru itulah poinnya, bayangin saja banyak senjata2 mahal dan canggih buatan rusia yg beoperasi di suriah libya dan armenia yg hancur cuma dengan drone turki yg harganya relatif murah, belum lagi personil tentara yg tewas akibat serangan drone tersebut, jadi modalnya sangat minimal tapi hasil dan keutungannya bisa sangat maximal, tentara rusia belum ada yg jadi korban dari drone tuki ini ya karena tentara rusia dan ukraina belum berhadapan langsung, baru sparatis pro rusia dan sudah ada korban jiwa akibat serangan drone ukraina tersebut.

Sawargi said...

Kalau misalnya negara kita perang langsung berhadapan dengan negara seperti amerika rusia dan cina maka dalam hitungan jam fasilitas militer dan tempat2 vital kita akan hancur lebur, karena mereka mempunyai seabreug senjata canggih nan mematikan, bisa di bayangin kalau misalnya di atas kepala kita ada rudal tomahawk atau rudal calibr yg meluncur menuju sasarannya apakah kita punya senjata untuk mencegatnya? Atau misalnya di atas langit kita berseliweran hilir mudik pesawat tempur siluman semacam F35,f22raptor SU 57 atau j20 apakah radar kita mampu mampu mendeteksinya? tapi untuk menguasai negara kita sepenuhnya tentu tak akan segampang itu karena mereka harus menurunkan pasukan daratnya dan itu bisa lain ceritanya karena negara kita di anugrahi benteng2 alami seperti ribuan pulau, rawa2 dan pegunungan apalagi tentara kita terkenal mempunyai keahlian dalam perang hutan walaupun hutannya sudah banyak yg gundul....hehe

Anonymous said...

KAMU BENAR2 HEBAT SEMOGA KAMU BISA MENJADI MENHAN. saluuut....

Unknown said...

syarat jadi menhan : punya pengalaman nyapres min.2x

Sawargi said...

Menhan urusan rumah tangga...hehe

Moon said...

Saya di sini pualing menolak pemindahan IKN dengan kondisi ekonomi dan keuangan negara sekarang , jangan terlalu memaksakan karena perseteruan Politik di DKI dan rencana regenerasi politik dinasti ,gak beda jauh mirip juga sistem politik SBY

Unknown said...

Pak jokowi kemungkinan akan terus fokus melakukan pembangunan ibukota baru sampai akhir jabatan dan setelahnya presiden baru nanti yang akan mulai meniti beratkan pada pengembangan TNi/polri dan multi alusistanya.khususnya di kawasan kalimantan dan sekitarnya.
Sekedar asumsi diri

Pak lik said...

Kalau gitu jadi pr*sid*n aja. Syaratnya lebih simple yaitu pernah masuk G*r*ng g*r*ng axi xi xi xi.....

Anonymous said...

Sbg pemerhati militer dan pertahanan serta Alusista TNI, juga kondisi geopolitik dan geografis serta perang lintas dimensi, juga memperhatikan kondisi LCS, Indonesia dipandang perlu membangun semua pulau terluar mess bertingkat, dermaga dan mercusuar pada seluruh pulau ukuran bervariasi yang dapat menampung kapal serang berukuran besar, kapal selam dan kapal selam mini, helipad, hanggar untuk jet tempur, pesawat angkut, helikopter serang, helikopter angkut dan helikopter anti kapal selam, hanggar bandara seluas 2 km, bungker utk alutsista cadangan, sembako, obat2an, tempat evakuasi, juga rumah sakit darurat, gudang logistik obat2an, sembako, kilang minyak, alat pengolah air untuk mengubah air laut menjadi air tawar, membangun sarana prasarana dan fasilitas pembangkit listrik tenaga angin, tenaga arus air laut, dan sel surya, membangun rumah sakit tingkat dengan saspras serta fasilitas memadai, juga tenaga medis, serta tenaga administrasi, pembangunan tempat pendingin hasil tangkapan nelayan, dan oleh krn Natuna Utara, potensi eskalasinya tinggi, sehingga wajar jika dibentuk divisi tambahan berupa divisi komposit dan ditempatkan di kepulauan Natuna Utara dan di seluruh natuna Utara, kemudian wajar jika di kepulauan sumatera dibentuk divisi tambahan dng 3 divisi dari masing-masing Matra, penambahan 1 brigade di kepulauan Nias, dan penambahan 1 divisi di sulawesi utara dan 1 divisi dari kepulauan Maluku Utara, juga 1 divisi di ambon, serta 2 divisi di Papua, untuk daerah kalimantan ditambah 2 divisi dari masing-masing Matra, saspras dan fasilitas sama dengan yang kami sampaikan untuk kepulauan Natuna Utara, di maluku selatan dibentuk 1 divisi tambahan

Sawargi said...

Artikel2 pak haji ini suka di bahas ulang di youtube chenelnya AL BIRUNI ID, apa sudah minta izin dulu atau memang ada hubungannya dengan pak haji?

Unknown said...

Yang diperlukan sekarang adalah memodernisasi alutsista yang ada, dengan komposisi sekarang asalkan alutsista yg ada modern sudah bisa melindungi seluruh tanah air tanpa ada penambahan personil

Mak Lampir said...

Saya tertawa lihat GFP.bukan nya ga Bangga,tapi banyak petinggi TNI/purnawirawan yg bantah.terkecuali buat capres-cawapres

Bagong said...

Itu papua diperhatikan kirim drone2 dan heli kita kesana terutama winglong, pasangkan RCWS kaliber 12,5 dan sistem sensor serangan di setiap pos2 kita, tiap ada serangan lgsg kejar pake drone

Bagong said...

Kirim banyak anoa sama komodo RCWS buat ditaruh di pos2 dan buat patroli, dah banyak prajurit terbaik kita yg gugur, semestinya jadi perhatian serius, punya banyak alustista canggih kok gak dipake

Unknown said...

Paling yg bisa dilakukan perbanyak pengintaian sama buat pos pos pertahanan lalu kirim pasukan khusus memburu seperti perang di Afganistan, karena implikasi politiknya besar

Unknown said...

Sama putuskan jalur logistikya baik pendanaan maupun makanan

Jagarin Pane said...

Gak ada hubungannya, dan sdh minta izin.

Defent studies said...

Setuju,segera pindahkan ibukota wong jakarta itu di bawah permukaan laut gmn kalo tsunami apa gak ilang walaupun gak ngarapin tp harus di antisipasi..

Defent studies said...

Saya jg heran kok aparat kita banyak yg gugur,apa persenjataan kkb sdh hebat trus dr mana mrk mendapatkan..?yg paling harus di waspadai ostralali ini ngra bukan hanya ada kanguru tp jg musang berbulu domba..

JP COEN said...

Apa hubungan bersyukur, ibu kota baru, dan sisa2 voc? Siapa itu voc dan golongan Pendukungnya?

Sawargi said...

Menghadapi taktik gerilya memang tidak mudah apalagi medan di papua sangat berat, sekelas tentara amerika saja kelabakan sewaktu menghadapi milisi di irak padahal tentara as di lengkapi persenjataan mutakhir.

Bagong said...

Masalahnya kita belum melihat alustsista canggih dikirim kesana, minimal mengurangi efek serangan yg mematikan,

Sawargi said...

Apa yg bisa diperbuat dengan alutsista canggih di sana ketika KKB ikut membaur bersama masyarakat atau ketika mereka lari kedalam hutan belantara yg sangat luas dan banyak lembah, belum lagi faktor cuaca yg menyebabkan hutan2 disana sering di selimuti kabut tebal.

Anonymous said...

Banyaklah yg bisa di perbuat.dgn drone posisi mereka bisa di intai, pergerakan mereka bisa dibaca dan diantisipasi.dgn kamera thermal canggih Mau cuaca berkabut malam gelap pekat mereka bisa dideteksi. Kalau ada kemaaun melengkapi dan menggunakan alutsista yg canggih mereka bisa di kurangi semaksimal mungkin.ada Pesawat supertucano yg diawal2 pembelianya di gembar gemborkan berhasil menumpas gerilyawan di hutan amazone, ada helikopter serbu canggih mi 35,ada apache kalau mau beli segera drone tempur bersenjata rudal seperti bayraktar tb 2.tapi upaya kearah itu tidak dilakukan. Helikopter mi 35 pesawat super tucano dan apache yg bisa di gunakan menumpas gerilyawan tidak pernah di pake sakalipun lawan OPM karena ada negara2 asing yg berteriak nyaring tentang HAM. dan itu sukses menakut nakuti indonesia seperti kucing di gertak dgn lidi. kalau urusan menghadapi OPM berbaur dgn masyarakat sebenarnya TNI sudah punya ilmu anti perang gerilya. Tapi tidak digunakan karena takut dgn 3 kata HAM.TIDAK ADA SATUPUN PASUKAN REGULER DI DUNIA INI YG SANGGUP TERUS TERUSAN MENGHADAPI GERILYAWAN KECUALI PASUKAN......

perwira dan prajurit senior tni rata2 tau itu apa pasukan.......

Anonymous said...

Dgn kamera naigh vision pun cuaca berkabut dan malam gelap pekat pun mereka bisa dideteksi.

Unknown said...

Dengan pindahnya ibukota RI dari Jakarta ke kota baru yg bernama nusantara di Kalimantan, maka jadikanlah perpindahan ini menjadi momentum kinerja semua PNS di pemerintah pusat yang bebas KKN bebas dari oknum oknum yg mata duitan tanamkan loyalitas tinggi kepada pengabdian ke negara dan masyarakat utk menyongsong masa depan NKRI yg lebih cerah dalam menggapai masyarakat yg adil dan makmur dari sabang sampai Merauke serta tunjukkanlah bahwa negara Indonesia menjadi contoh bagi dunia internasional dalam hal hidup aman damai tentram harmonis saling menghargai dan toleransi antar pemeluk agama agama di Indonesia serta menjaga dan mengutamakan persatuan dan kesatuan sesama warga negara Indonesia.
Momentum inilah yang tepat harus dilakukan oleh pemerintah pusat bersama sama seluruh warga negara Indonesia dimana pemerintah pusat sudah waktunya menjalankan apa apa yang menjadi hak hak warga negara Indonesia dan warga negara Indonesia sudah waktunya menjalankan apa apa yang menjadi kewajiban warga negara Indonesia kepada negara pemerintah dan bangsa Indonesia.
Semoga NKRI ini menjadi contoh bagi negara negara di dunia internasional.

Unknown said...

Masalah rumit di konflik KKB daerah Papua barat

Masalahnya menurut saya adalah
1. TNI harus berbenah diri soal latihan tempur bagi prajurit TNI yaitu latihan tempur di hutan belantara yang masih kurang dan sebaiknya mulailah mengajarkan latihan tempur di hutan belantara selama beberapa bulan supaya para prajurit TNI siap dan benar benar siap tempur di Medan hutan belantara.
2.POLRI terutama brimob juga dilatih menangani pelarian pelarian kelompok bersenjata di hutan belantara lalu diajarkan bagaimana menangkap mereka di hutan belantara.
3. Pemda Papua barat harus turun tangan membina masyarakat desa atau kampung kampung yg lokasinya dekat dengan hutan belantara terutama perhatikan kesejahteraan mereka lalu berilah lapangan pekerjaan supaya tidak ada penggangguran di des desa atau kampung kampung yg dekat lokasi hutan belantara serta berilah penyuluhan soal sejarah yg benar tentang Indonesia dan bergabungnya irian barat ke Indonesia.
4. Dirikanlah pabrik pabrik di Papua barat untuk menampung para pekerja kaum muda penduduk asli Papua barat supaya ada roda ekonomi yg berputar lancar di Papua barat.
5. Para lulusan sarjana pemuda pemudi dari Papua sebaiknya membaur dengan pemuda pemudi Indonesia lainnya dengan melamar pekerjaan di seluruh tanah air Indonesia sesuai dengan bidang studi yg ditekuni selama belajar di perguruan tinggi.
Inilah solusi sederhana bagi penyelesaian konflik rumit di Papua barat.