Friday, December 3, 2021

Apa Dia Bilang, Apa Kubilang

Akhirnya kan terjadi juga, cepat atau lambat. Apa dia bilang, apa kubilang. Dia bilang laut kita miliknya terus kubilang betulkan. Sudah lama aku mau bilang pada saatnya dia akan bilang laut itu punya dia. Bocoran surat diplomatik akhirnya merembes juga dan disebarluaskan kantor berita Reuters. Cepat atau lambat China akan berkata jelas pada kita, bahwa nine dash line nya memotong zona ekonomi eksklusif (ZEE) perairan Indonesia di Laut Natuna Utara (LNU). Lalu China bilang pada kita agar pengeboran gas di kawasan nine dash line nya dihentikan. Dan yang lebih mengherankan mengapa China keberatan dengan latihan militer gabungan Indonesia-AS.  Padahal pada waktu yang bersamaan secara estafet dan paralel militer AS melakukan latihan militer dengan Australia, dengan Filipina juga dengan Jepang.

Sebenarnya sejak awal latihan militer skala besar yang diberi nama Garuda Shield antara TNI AD dan US Army di Baturaja Sumsel, Ambawang Kaltim dan Makalisung Sulut Agustus 2021 yang lalu, diyakini membuat wajah Beijing masam. Dan terbukti kan. Kalau kita memantau detail teknis latihan militer skala besar itu yang melibatkan 1 brigade pasukan masing-masing negara, ini adalah latihan militer bertema counter attack, high class network centric warfare antara AS dan Indonesia. Salah satunya adalah mobilitas besar pasukan raider lintas udara kedua negara diberangkatkan dari Guam AFB di Pasifik dengan 9 pesawat angkut besar C17 Globemaster III milik AS langsung diterjunkan ke Puslatpur TNI AD di Baturaja Sumsel. Luar biasa. Pasukan Indonesia diberangkatkan ke Guam lebih awal, tiga minggu sebelum penerjunan untuk penyesuaian dan koordinasi.

Garuda Shield sebenarnya sudah bertahun-tahun dilaksanakan. Dan tahun ini adalah yang terbesar dengan kekuatan 5.000 prajurit kedua negara beserta sejumlah alutsista canggih. Mengapa baru sekarang diributkan China. Dan ketika negeri itu mengerahkan puluhan jet tempur dan pesawat pengebom nuklir melintasi ADIZ (Air Defence Identification Zone) Taiwan untuk memprovokasi, bukankah itu sebuah manuver militer yang membahayakan perdamaian. Dan China melakukan itu berkali-kali. Mana yang lebih  kasar diplomasi militernya antara mengerahkan puluhan jet tempur ke ADIZ Taiwan, "mengambangkan" kapal selam di selat Taiwan atau latihan militer Garuda Shield.

Keberatan China soal pengeboran minyak di Natuna dan latihan militer Garuda Shield dengan bahasa diplomatik menggertak tidak dijawab oleh Kemenlu RI. Setidaknya itu bunyi publikasinya. Ini sebuah sikap yang diniscayakan berkarakter wibawa. Dan memang harus begitu. Karena jelas sesuai konvensi hukum laut internasional UNCLOS 1982 hak berdaulat perairan ZEE Natuna dimiliki sah Indonesia. Harus dibedakan antara hak berdaulat di 200 mil ZEE dengan kedaulatan teritori 12 mil dari pantai. Kedaulatan teritori adalah hak mutlak pemilik teritori sedangkan hak berdaulat di ZEE, kapal-kapal asing bebas melintas namun tidak boleh mengambil sumber daya yang ada di ZEE.

Agak berlebihan kemudian jika China keberatan soal latihan militer kita dengan Paman Sam. Sementara angkatan laut China sesuka hati wira wiri di Laut China Selatan (LCS), apalagi kapal selamnya. Bisa saja kapal selamnya sudah memetakan selat Sunda, selat Malaka atau selat Lombok di jalur laut strategis ALKI 1 dan 2. Sudah tidak terhitung militer China memprovokasi Vietnam, Filipina dan Malaysia. Termasuk Indonesia. Eksplorasi dan pengeboran gas di ZEE Natuna "ditungguin" kapal coast guard dan kapal perang China berbulan-bulan sejak Juni 2021. Indonesia juga mengirim beberapa KRI dan kapal BAKAMLA untuk mengawal eksplorasi yang dilakukan perusahaan minyak Rusia dan Inggris. Eksplorasi jalan terus.

Dinamika diplomatik dan pengerahan kekuatan militer di LCS tentu menguras energi diplomasi dan sumber daya alutsista. Sementara Indonesia selama ini selalu berupaya bersikap netral manakala klaim China menggerus ZEE beberapa negara jiran. Dan ketika nota diplomatik China dilayangkan untuk pertama kali soal keberatannya terhadap eksplorasi gas di ZEE Natuna juga soal latihan Garuda Shield, mau tidak mau mengharuskan kita untuk mengambil sikap tegas, tidak netral lagi. Kita sudah satu barisan dengan Malaysia, Vietnam dan Filipina. Apalagi soal Garuda Shield sangat tidak pantas ada negara lain keberatan. Ketika China mengadakan latihan militer skala besar dengan Rusia setelah Garuda Shield tidak ada satupun negara di Indo Pasifik yang keberatan, terganggu dan protes. 

Pesan kuat secara militer dari dinamika terakhir ini adalah bersiap menghadapi segala kondisi terburuk.  Termasuk deklarasi Pakta AUKUS antara tiga negara "anglo saxon" Australia, Inggris dan AS. Pakta militer ini adalah jawaban strategis dan jangka panjang untuk memagari hegemoni militer regional China di Indo Pasifik. Aliansi AUKUS adalah rival setara untuk membendung ambisi China terhadap penguasaan teritori yang kaya energi tak terbarukan. Bagi Indonesia percepatan pengadaan alutsista strategis seperti kapal perang heavy frigate, kapal selam, jet tempur, uav, radar, peluru kendali jarak jauh adalah jawaban secara militer.

Semua yang dibutuhkan ini adalah investasi bidang pertahanan untuk menjaga dan melindungi eksistensi negara bangsa. Sama halnya ketika kita bicara soal investasi bidang ekonomi. Muaranya sama untuk eksistensi negara bangsa. Investasi atau pembangunan bidang ekonomi adalah untuk kesejahteraan dan kemakmuran. Investasi bidang pertahanan adalah untuk mengawal kesejahteraan dan kemakmuran. Dua-duanya harus seiring sejalan. China sudah bilang dia keberatan maka kita juga bisa bilang: kami juga keberatan kalau sampeyan keberatan.

****

Jagarin Pane / 3 Desember 2021

86 comments:

Anonymous said...

Saya melihat Litbang TNI A.D yang terlihat progresnya dibandingkan TNI A.U dan TNI A.L, apakah karena tidak diekspos ataukah emang tidak ada kegiatan yang signifikan, paling tidak misalnya di Litbang TNI A.L mulai memikirkan bagaimana memodifikasi kapal perang permukaan yang ada dengan hasil kajian melengkapi kapal permukaan dengan peluncur rudal anti rudal, dan dilengkapi dengan MLRS serta peluncur rudal pertahanan udara juga meriam RCWS yg dilengkapi infra merah, penglihatan malam, seperti yg dapat melindungi kapal perang Indonesia jika kapal perang Indonesia dikeroyok, demikian pula TNI A.U. untuk Litbangnya tdk terdengar progresnya, paling tdk bagaimana membuat senjata utk melengkapi seluruh obyek vital tdk terbatas pada bandara dan sarana pendukungnya, dng alutsista, melainkan juga melengkapi seluruh obyek vital dengan alutsista, sehingga Indonesia siap menghadapi serangan balik termasuk jika diluncurkan nuklir paling tdk dihancurkan dulu di udara nuklir yang baru diluncurkan sebelum nuklirnya terbang melewati negara yang menyerang Indonesia, nah akan membuat negara lain berpikir dua kali, krn jika nuklirnya berhasil dihancurkan di udara, tdk menutup kemungkinan radiasi akan bertebaran di wilayah negara yang menyerang Indonesia dan yg meluncurkan nuklir, berikutnya, seluruh dasar lautan dan selat serta Tanjung dilengkapi sensor di dasar laut dan dipermukaan laut, utk mendeteksi kemungkinan penyusupan kapal selam atau kapal selam robot negara lain, bahkan kalau perlu di beberapa titik, ditempatkan pos TNI A.L yang dilengkapi kapal selam robot utk misi bunuh diri

Anonymous said...

Melatih seluruh nelayan dengan bekal diri, dan kemampuan dalam mengoperasikan senjata, juga bahkan kalau perlu kapal nelayan dilengkapi dengan peluncur RPG blok 7, dilengkapi radar, dan sonar, serta radio berbasis data link, juga telepon satelit serta GPS, membantu TNI A.L dan Bakamla serta Polairud dalam mengatasi keterbatasan sumber daya terhadap pelaksanaan kegiatan kegiatan patroli

yohana said...

APA KU BILANG GARA GARA MENHAN RR HANYA MAKAN GAJI BUTA SELAMA 5 TAHUN MENJABAT NGGA ADA ALUTSISTA YG DATANG TAHUN INI JADI BEGINI CHINA MAKIN KUAT SEMENTARA KITA BARU SIAP SIAP BELI ALUTSISTA PAYAH INI RR JANGAN SALAHKAN PAK PRABOWO YG BARU MAU BELI ALUTSISTA SEKARANG KARENA SELAMA RR MENJABAT NGGA ADA YG DATANG TAHUN INI BAHKAN MAKIN PARAH NYA MENHAN RR DIA BILANG KITA TIDAK AKAN MENGALAMI PERANG SELAMA 10 TAHUN KEDEPAN INI LAH AKIBAT SALAH PILIH PIMPINAN SEBELUMNYA...SEKARANG PAK PRABOWO MULAI KERJA KERAS MENDATANGKAN ALUTSISTA CANGGIH KITA DUKUNG PAK PRABOWO BARET MERAH AKAN SELALU MENANG

Mayday said...

Pengen dengar dari mulut nya lord Luhut yang selalu membela China , akan artikel di atas ini ya

Air force said...

Semoga dan Semoga TNI AU kita segera diperkuat pesawat tempur yg mumpuni utk menjaga langit NKRI, minimal 2 skuadron hawk 100/200 di pontianak & di pakanbaru riau selaku Garda terdepan, bisa segera di ganti dgn pespur yg mumpuni, apapun pilihan nya entah F15ex, Rafale, F16 viper, Jas 39 NG.. apapun itu tentu TNI AU & kemenhan lebih paham.. hawk series sdh waktu nya pensiun, atau mgkin bisa di tempatkan di biak utk patroli rutin .. Semoga

Unknown said...

udh ikut aliansi aja mau ke barat atau ke china jng main di tengah2 mampus

Unknown said...

sekelas negara superpower aja punya aliansi kita harusnya sadar diri bahwa kekuatan kita minim sudah tdk relevan lagi untuk saat ini tdk melakukan aliansi dengan negara yg kuat

Pusing pusing said...

Tenang saudara saudariku setanah airku, tidak usah pusing ribut sana ribut sini soal petantang petenteng RRC, toh generasi penerus tanah airku ini sebetulnya generasi type apa ya?, Dari zaman presiden Soeharto sampe detik ini namanya pejabat pejabat banyak yang bersikap minta dihormati minta dilayani minta diprioritaskan minta didahulukan minta dipermudah pengurusan sesuatu dll dan sepertinya malas urusin kepentingan rakyat menengah ke bawah dan yang paling terheran heran korupsi tumbuh subur seperti tanaman terus menerus dipupuki disirami alias korupsi itu sengaja dipelihara , sekarang terlihat hampir semua lapis masyarakat dari tingkat paling bawah sampe paling atas kalo soal duit selalu nomer satu dan paling celakanya makin banyak orang yg udah kaga mikirin duit halal atau duit haram. Nah kalo fenomena masyarakat iRI sudah menghalalkan segala cara utk dapat duit, mending masyarakat Indonesia rame rame angkat tangan saat wilayah Indonesia diserang RRC karena kaga ada duit buat beli alutsista baru dan apa benar agak ada duitnya? Ataukah duitnya diputar sana diputar sini, kalo kaga ada duit buat beli alutsista baru utk peremajaan alutsista usia tua, ya sudah jangan panik ya dan tinggal angkat tangan saya atau kabur terbirit birit menyelamatkan diri masing masing saat RRc mulai menyerang wilayah laut Natuna.

Pusing pusing said...

Senjata canggih gahar vs senjata jadul usang.
Kedua senjata tersebut memang dua duanya sangat berguna di Medan perang karena sama sama bisa membunuh pasukan musuh cuma yang membedakannya adalah perawatan masing masing senjata tersebut dan utk senjata baru yang canggih pun juga ada kendalanya saat tiba tiba sistem control otomatisnya rewel di Medan perang apalagi rewelnya sulit dibetulkan yang akibatnya senjata canggih baru tersebut jadi kaga ada gunanya.
Lepas dari itu semua yang terpenting dalam peperangan adalah jiwa juang yang tinggi alias bukan pengecut penakut seperti tentara Irak saat diserang tentara NATO dalam perang desert stroom. Saat itu tentara Irak sudah dilengkapi persenjataan baru canggih dan gahar melebihi alutsista punya TNI tapi karena tidak ada jiwa juang yg tinggi di tentara irak, makanya tentara Irak memilih kabur meninggalkan semua senjatah senjata baru canggih gahar yg mereka punya saat melihat musuh berdatangan . Bagi para prajurit TNI janganlah bersedih bila pemerintah RI tidak bisa melengkapi prajurit TNI dengan senjata baru canggih dan gahar dikarenakan tidak ada uang buat beli baru. Para prajurit TNI pakailah peralatan yang ada aja yang di depanmu saat ini bila melawan musuh yang masuk ke wilayah RI. Jangan kwartir akan kalahkan atau menangkan bila melawan musuh yang datang menyerang wilayah RI. Kalian prajurit TNI peliharaan jiwa juang yang tinggi seperti pendahulu kalian saat perang mempertahankan kemerdekaan RI.
Biarlah pake peralatan yang usang dan jadul buat melawan musuh yang datang, kenapa? Ya itulah bukti kemampuan keuangan pemerintah buat alutsista TNI tapi yang terpenting bukan alutsistanya melainkan jiwa juang yang tinggi melawan musuh sekalipun pake bambu runcing karena kalian kalian prajurit TNI adalan manusia calon mati syahid di Medan perang dan pintu surga terbuka lebar bagi kalian kalian prajurit TNI yang pantang mundur berjuang membela keutuhan NKRI. Biarlah melawan musuh hanya dengan peralatan seadanya yang dipunyai TNI tapi yang terpenting adalah mati syahid di Medan perang lalu masuk surga yang akan ditemani bidadari bidadari cantik yang melebihi kecantikan wanita wanita di dunia ini. Bagi semua prajurit TNI kalian dari awal mendaftar utk jadi alat penjaga keutuhan NKRI jadi jangan sampe dari kalian yang jadi kecil hati penakut pengecut atau melarikan diri saat terjadi peperangan dgn musuh karena pintu surga sudah dibuka oleh Allah SWT utk kalian semua prajurit TNI yang rela berkorban menyerahkan nyawa demi bela negara dan ibu Pertiwi ini dan dijamin oleh Allah SWT bila mati dalam peperangan melawan musuh negara, maka matinya itu adalah mati syahid dan tentunya pintu surga dibuka selebar lebarnya buat kalian prajurit TNI yang mati syahid melawan musuh negara.

Anonymous said...

Salam.

Bung jagarin klau surat diplomasi dibalas dengan DIAM itu pilihan paling BODOH yg diambil pemimpin bangsa ini.

Jagarin Pane said...

Dulu kita kirim nota protes ke china, dia juga diamπŸ™‚πŸ™‚

Jagarin Pane said...

SetujuπŸ‘πŸΎπŸ‘πŸΎ

Jagarin Pane said...

Lagi banyak urusan, gak sempet mikir😁😁😁

Aji said...

Diam dan terus eksplorasi maka cina akan berfikir dan bertanya2 apa sebenernya rencana indonesia... 😁

Unknown said...

Dalam kondisi seperti ini, segera lakukan pengadaan senjata besar besaran seperti jaman bung Karno, tdk usah mikirin alih teknologi atau sejenisnya. Alih teknologi bisa menyusul yg terpenting adalah harga diri dan Kedaulatan bangsa Indonesia.
Sekarang sudah jelas dan tegas siapa yg menjadi musuh dan siapa yg bisa menjadi sekutu kita. Tidak usah malu malu pus, tetapkan tekad kita semata mata utk menjaga kedaulatan negara. Kalo kita bersekutu dgn Amrik, ada untungnta yg selama ini kita hanya diberikan senjata kelas dua bisa bisa kita diberikan senjata kelas Wahid, termasuk F35.

Koteka said...

Negara" maju saat ini menyadari bahwa ekonomi dan masa depan mereka sangat tergantung dari " Kebijakan strategis dari pemimpin negara yg punya sumber mineral / energi yg menopang industri mereka.

Indonesia sangat kaya dgn bahan baku yg menunjang industri negara" Cina, Eropa, Jepang, USA dll.

Sudah jelas negara" besar ini menjadikan Indonesia sebagai target negara budak mereka . Mereka tidak mau Indonesia sejajar atau melebihi ekonomi mereka.

Pembentukan AUKUS dan DINAMIKA POLITIK DUNIA saat ini harus dicermati dgn seksama oleh Indonesia.

Poros Barat , Timur ataupun Tengah semuanya wajib diwaspadai.

Jangankan Cina, Malon saja klaim Natuna milik mereka. Dan sudah terbukti Sipadan dan Ligitan mereka rebut dgn bantuan Prancis.
Kedua pulau itu dikelola oleh investor orang Perancis.

Saya setuju dgn pendapat yg menyatakan Indonesia sudah saatnya harus memilih memihak / beraliansi dgn negara yg dianggap sahabat sejati yg berperang bersama sama dimedan laga.

Tetap ngotot jadi NEGARA NON BLOCK tapi issu LCS kelihatan kita membenci salah satu block dan ingin mempererat hubungan dgn block sebelah ( walaupun tdk dalam bentuk aliansi ).

Sebelum kita berkoalisi keluar dgn negara lain yg PALING PENTING KOALISI NASIONAL SEMAKIN DIPERKUAT.

Militer kita tdk kuat tapi selama KITA SOLID dan tidak mudah diadu domba.
Negara besar manapun TIDAK BERANI frontal dgn Indonesia.

Anonymous said...

Solusi saat ini kita bisa belajar dari Vietnam atau kita bisa buat strategi sendiri. Pertama kita harus memperkuat bidang untuk menambah devisa dan pendapatan negara kita melalui potensi pariwisata, penjualan alutsista, dan swasembada pangan, menganalisis tingginya biaya pendidikan di Indonesia termasuk kedokteran, sedangkan banyak utk penelitian bisa menggunakan jenazah yg tdk dikenal atau didonasikan utk penelitian, supaya masyarakat kita pintar, tdk ada bodoh atau tdk mendapatkan pendidikan karena alasan ekonomi, mengingat setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan

Anonymous said...

Pada bulan Februari 2014 singapura mengirim surat diplomatik ke Indonesia tidak boleh memakai nama usman harun di kapal yg baru dibeli.

Singapura terus memaksa agar nama kapal tersebut tidak boleh bersandar dan ikut kegiatan apapun di singapura.

Dan saking tidak maunya nama tersebut singapura melarang indonesia ikut pameran kedirgantaraan di singapura.

Memang indonesia akhirnya DIAM tapi coba lihat Indonesia Menjawab
Pemimpin bangsa ini membuat Pangkalan militer Batalyon 10 Marinir di pulau sekotok didepan mukanya singapura.

Kenapa harus marinir yg disana kenapa gak kopasus dan Kostrad jawabannya simpel singapura pernah di kejutkan dengan 2 ledakan besar oleh usman harun yg seorang marinir.

Setelah tak ada lagi berita kapal usman harun dipermasalahkan Singapura.

The leader is Action.

Pusing pusing said...

RRC sedang tunjukkan taring gaharnya kepada negara negara sekitar laut Natuna dan karena RRC merasa yakin akan alutsista militer bikinan sendiri, makanya RRC berani petantang petenteng termasuk berani gertak USA beserta sekutunya. Khusus untuk RI bagaimana reaksinya bila RRC petantang petenteng ke RI? Sanggupkah RI melawan RRC? Jawabannya pasti membingungkan karena banyak sekali barang Made in RRC yang beredar di RI termasuk sistem komunikasi dan perangkat hpnya dipake masyarakat RI termasuk RRC mendapat jatah kue kue pembangunan di RI, ini dilema buat RI untuk melawan RRC karena ternyata RI masih butuh barang barang Made in RRC, minta tolong sama USA pastilah USA akan bertanya wahai RI maukah kamu jadi sekutuku seperti Singapura dan Malaysia? Dan kalo mau jadi sekutuku pastilah saya backup kamu dari serangan RRC bila perang terjadi.
Bila tidak mau jadi sekutuku yaudah rasakan sendiri penderitaanmu saat ditekan atau diserang RRC.
Inilah yang membingungkan RI pilih bersekutu dgn USA atau tidak. Demikian pula kalo RI pilih bersekutu dengan RRC apa dampaknya buat RI. Pilihan yang membingungkan buat RI.

Pusing pusing said...

Dengan adanya kehebohan dan kegaduhan di laut natuna, maka berdampak langsung kepada sistem berpolitik RI dan sistem politik RI mau tak mau sedang diuji ketangguhannya yaitu apakah terus bertahan dengan sistem politik bebas dan aktif tanpa ikut ikutan berpihak ke suatu blok kekuatan atau merubah haluan jadi ikut ikutan berpihak ke suatu blok kekuatan.
Mampukah RI bertahan terus terhadap sistem politik bebas dan aktif yang dianutnya selama ini? Mengingat kemampuan alutsista militer RI sangat minim sekali yang artinya bila digempur terus terusan sama kekuatan alutsista RRC bakalan kedodoran yang ujung ujungnya bila tidak ada uluran tangan dari pihak USA dikwatirkan akan terdesak terus lalu akan berujung pada kekalahan dan menyerah kalah.
Ini yang wajib dipikirkan oleh para pemegang kekuasaan di RI utk antisipasi dari kekuatan alutsista militer yang tidak berimbang.

Anonymous said...

Maksud saya rekrut tukang las, rekrut ahli elektronik, ahli mesin, ahli matematika, ahli mekanik, ahli fisika, ahli kimia, ahli kelistrikan, ahli informatika, ahli bangunan, ahli strategi, ahli komunikasi, yg selama ini terabaikan, latih dan bekali mereka wawasan kebangsaan utk tumbuhkan jiwa patriotisme, sediakan mereka tempat tinggal untuk mereka, berikan sarana prasarana yang memadai, dana penelitian utk kembangkan alutsista dng dana uji cobanya, dan tempatkan mereka di Papua, pulau terluar, bersama keluarga mereka, bangun rumah sakit, dermaga, bandara perintis, mercusuar, bibit, gudang sembako, kilang BBM, hangar utk menyimpan alutsista, bangun bungker antisipasi jika ada badai, fasilitas telp satelit, dan perangkat komunikasi serta jaringan internet berbasis satelit, sediakan pangan utk minimal 2 tahun sekali, sediakan hewan ternak, alat pertanian modern, alat transportasi massal, jaringan telekomunikasi, supaya alutsista kita siap, bahkan utk produksi massal, sidat pokok manusia, pendekatan dnf hati, maka program yg udah dibuat bisa berjalan, dipapua, udah waktunya Indonesia menempatkan drone yg dipersenjatai senapan cal 7,2 mm, infra merah, penglihatan malam, camera.

Anonymous said...

Luar biasa.. Pasukan PARA RAIDER LINUD TNI diberangkatkan dari GUAM Air Force Base - Pasifik pake 9 unit C-17 GlobeMaster direct langsung ke Baturaja, dan diterjunkan di Puslatpur Baturaja SumSel... Bikin Cina panas-dingin..wkwk

Ayoeng said...

Ralat yg bener pulau setokok bukan sekotok yaaa

Anonymous said...

Justru ini sangat cerdas. Kita diam tdk menjawab sealur dgn logika kita bukan claimant dan tentu reciprocal dgn nota protes kita tdk pernah mrk response. Biar ttp sama2 teka teki tdk bisa dijebak dan bisa menjebak balik.

Unknown said...

Yaa sekotok ya.

Anonymous said...

Tersalib lagi UEA pesan 80 Rafale.
Makin lambat saja rafale datang ke Natuna...

Anonymous said...

Lebih baik gunakan senjata usang daripada pakai berpikiran usang.

Jagarin Pane said...

Ini yg buat China bermuka masam😁😁

Jagarin Pane said...

Garuda Shield itu sebenarnya sudah jadi jawaban tersiratπŸ‘πŸΎπŸ‘πŸΎπŸ’ͺπŸ’ͺ

Jagarin Pane said...

Iya, heran juga kok singapura keberatan dengan penamaan kri usman harun. Mental mendiktenya sdh gak mempan, akhirnya malu sendiri, padahal kita DIEM ajaπŸ‘πŸΎπŸ‘πŸΎπŸ’ͺπŸ’ͺ

Anonymous said...

Jarang-jarang pasukan militer non-amerika & non-sekutu bisa mendarat di Guam AFB.. bahkan 'camping' sampe 3 minggu di Guam AFB..
Di Guam AFB sendiri banyak pesawat2 tempur strategis USAF macam Pembom B-52 Stratofortress, B-1 Lancer, F-22 Raptor, pembom siluman B-2 Spirit 'ngandang' disono.... kayaknya TNI dapat privilige khusus nih bisa piknik ke Guam AFB..hehe..
Tanda Tanya Nih...

Unknown said...

Tidak ada satupun yg baik dari pada yg kamu sebutkan itu.

Pusing pusing said...

Sedia payung sebelum hujan
Pepatah ini sangat besar artinya bagi kehidupan manusia dan pepatah ini mengandung arti dalam hidup ke depan perlu perencanaan yang matang bagi suksesnya masa depan dan perencanaan ini memang perlu dilakukan supaya kendala kendala yang terjadi di masa depan bisa diatasi minimal ada solusi jalan keluarnya.
Lalu ada pepatah yang mengatakan hujan dulu baru cari cari payung dan itupun kalo ketemu payungnya.
Pepatah ini juga menggambarkan kehidupan masa depan yang tanpa perencanaan terlebih dahulu sehingga saat terjadi masalah di masa depan pada kebingungan semua cari cari solusi jitu sebagai jalan keluarnya dan kalo tidak ketemu solusi jitu maka yang terjadi main salah salahan alias cari cari kambing hitam utk disalahkan.
Nah dari kedua pepatah di atas tadi, manakah yang dipilih oleh RI?, terutama para pemangku jabatan penting mau memilih pepatah yang mana?.
Memang saat ini RI salah perencanaan dalam meremajakan alutsista tuanya. Salah satu contoh saat fregat Van speikht dan korvet parchim bergabung ke tnial di tahun 90an, maka saat tahun 2000an sudah harus ada audit bagi kedua type kapal perang tnial yaitu apakah masih oke ataukah dipensiunkan mengingat saat dibeli dalam kondisi bekas pakai dan hasil audit oke atau harus dipensiunkan itu juga mempertimbangkan biaya operasional dan pemeliharaan kedua type kapal perang tersebut, kalau memang biaya operasional dan pemeliharaannya tinggi, maka ini menunjukkan efisiensi mulai turun karena pastinya ada faktor kelelahan material yang terjadi dikedua kapal perang tersebut.
Bila nilai efisiensinya mulai menurun saat di audit, ya paling afdol ya harus dipensiunkan dan diganti dengan kapal perang baru kondisi baru gres kalo ada uangnya atau diganti kapal perang bekas dari ex navy negara lain bila tidak ada uangnya.
Jadi faktor perencanaan diawal memang penting untuk didapat nilai efisiensi yang bisa dijaga supaya tidak turun tajam. Itulah artinya perencanaan.

Bagong said...

Satu kata kesuwen, knapa gak segera kontrak efektif rafale, yg frigate, dulu su 35 kalau gak kesuwen ya gak kena catsaa, wong wes dilirik sejak lama mutuske kesuwen, banyak kepentingan kakean wong pinter duwe kepentingan dadine ruwet

Melon ijo said...

Kalau sukhoi Menghindari PT. Trimarga you know lah, makanya pemerintah maunya G to G,

Pusing pusing said...

Yang jelas saat ini RI sudah telat melakukan peremajaan alutsista tua yang dimiliki TNI. Memang dilakukan service rutin tapi mengingat teknologinya sudah mulai ketinggalan jaman, maka saat dipake utk melawan musuh yg lebih modern teknologinya pastilah akan kedodoran juga alias perang yang tidak seimbang. Sebetulnya bila beli kondisi baru sebuah alutsista setelah berumur 15-20 th penggunaannya pastilah mulai muncul masalah teknologi yg mulai ketinggalan jaman, makanya utk menjawab tantangan perang di masa depan setelah usia pake 15-20th mulai diadakan modifikasi alutsista tersebut utk mendekati teknologi agar bisa mengikuti teknologi alutsista yg sedang tren lalu setelah usia pake 25-30th biasanya mulai segera dipensiunkan karena pastinya nilai efisiensi sudah mulai turun dan bila dipaksakan juga utk dipake terus maka biaya opersional dan pemeliharaannya pastilah mulai merambat naik alias biaya gede.
Itu kalo dibeli kondisi baru gres, bagaimana bila dibeli kondisi bekas pake ex militer negara lain?, Apakah masih mengikuti utk menunggu usia pake15-20th atau menunggu usia pake sampe 25-30th baru dilakukan penggantian baru/bekas pake lagi. Tentunya tidak. Biasanya alutsista ex militer negara lain dijual bekas karena mereka tau bahwa alutsista yg hendak mereka jual bekas udah masuk usia pake25-30th sehingga nilai efisiensi mulai turun dan itulah kenapa alutsista ex militer negara lain berani menjual alutsista bekas mereka ke pihak pihak pembeli yg mau membeli alutsista bekas mereka.
Mereka tidak mau direpotkan dengan biaya biaya besar yg akan muncul saat alutsista tua mereka diretrofit overhoul atau direkondisi. Mereka lebih memilih mengganti dengan yang baru daripada retrofit rekondisi overhoul karena kenapa? Walaupun sudah diretrofit direkondisi overhoul total tapi nilai efisiensinya tetap akan menurun tidak bisa naik lagi.
Kenapa bisa begitu? Yang jelas bodi utuhnya yangbtidak bisa diganti baru alias masih asli buatan pabrik saat kondisi baru gres sedang yg dioverhoul diretrofit maupun direkondisi adalah isi yg adalan didalam bodi alutsista itu lalu sistem kabel kabel usah diganti baru atau belum lalu mesinnya udah diganti baru atau cuma isi mesinnya aja yg diganti tapi blok mesin dan kepala headnya tidak diganti, ini sama aja percuma kalo mesinnya kaga diganti baru sekalian dan mesun lama dipensiunkan. Itu baru bicara mesin atau kabel kabel. Kali bicara bodi utuhnya seperti bodi kapal perang bodi kapal selam bodi pesawat tempur bodi pesawat angkut militer bodi panser bodi tank bodi truk militer bagaimana? Isi di dalam bodi diganti tapi bodi utama berikut rangka bodi masih bawaan pabrik saat kondisi baru, nah bodi utama dan rangka penyangganya inilah yang mengalami kelelahan usia pake karena sudah dipake 25-30th. Kelelahan inilah yang amat berbahaya bila terus dipaksakan dipake terus menerus karena yg namanya besi lalu baja lalu aluminium lalu titanium dll pastinya punya batas umur pake dan setelah lewas batas umur pake mulailah timbul kelelahan dan kelelahan inilah bisa menimbulkan keretakan keretakan walau seperti sehelai rambut tapi amat berbahaya saat dipake yaitu bisa menimbulkan kecelakaan. Jadi kelelahan akibat usia pake inilah yang wajib diperhatikan lalu dipensiunkan dan jangan sekali kali diretrofit lagi di overhoul total lagi atau direkondisi lagi. Mengapa? Karena akan percuma dan sia sia saja, nilai efisiensi suatu alutsista militer kalo sudah mulai menurun tidak bisa dinaikkan lagi dan akan terus turun sampe timbul keretakan keratakan. Itulah yang namanya batas usia pake dihitung dari saat kondisi baru Gress.

Pusing pusing said...

Bicara alutsista bekas pake dan faktor kelelahan rangka dan bodi utamanya.
Karena anggaran pembelian alutsista militer buat RI amat terbatas, bila dipaksakan beli bekas pake ya yang bisa diterapkan cuma di tniad karena tniad operasionalnya di permukaan tanah sehingga bila alutsista bekasnya rusak atau mogok ditengah pertempuran awaknya bisa segera keluar dan menyelamatkan diri karena masih dipermukaan tanah.
Kalo utk tnial dan tniau sebaiknya jangan dikasih alutsista bekas karena posisi operasinya bukan di permukaan tanah.
Tniau pastilah semua pesawat tempur pesawat angkut militer dan helikopternya terbang di udara sangat jauh dari permukaan tanah, bila tniau dikasih pesawat tempur bekas pesawat angkut militer bekas lalu helikopter bekas ex militer negara lain yg saat dibeli RI usia paketnya udah25-30th tentunya sangat berbahaya bagi awak tniau yang menerbangkannya. Kenapa? Karena usia pake25-30th pastinya akan menimbulkan faktor kelelahan di rangka dan bodi utamanya dan memang sekilas saat diparkir di hanggar masih bagus kinclong tapi kalo diperhatikan di permukaan besi atau aluminiumnya atau titaniumnya pastilah mulai muncul keretakan seukuran sehelai rambut.
Keretakan inilah yg bila tidak diketahui maka saa dipake terbang dan terkena terjangan hembusan angin, maka keretan ini makin meluas daerahnya dan bila keretakan sudah meluas maka sudah tinggal nunggu waktu saja utk mendapatkan kecelakaan saat terbang yang tentunya anak merugikan awak pesawat terbang itu.
Utk tnial bila rangka dan bodi utamanya sudah mulai kelelahan, maka saat dipake menerjang ombak laut maka faktor kelelahan ini akan memicu timbulnya keretakan keretakan halus dan bila dipaksa terus menerus menerjang ombak besar saat dipake rutin melaut tentunya bila tidak hati hati akan menimbulkan kebocoran di bagian las las sambungan antar permukaan besi baja dan bila kebocoran ini tidak bisa diatasi oleh awak kapal, maka lambat laut kapalnya bisa tenggelam di laut.
Itulah kenapa khusus utk tniau dan tnial jangan sekali kali diberi alutsista bekas pake negara lain yg usia paketnya saat dibeli RI udah mencapai usia pake 25-30 th. Karena amat berbahaya bagi awaknya sat dipake nantinya karena bisa menimbulkan kecelakaan.

Melon ijo said...

Ada betulnya, kita hargai yg berwenang mengambil keputusan. Yg mana belanja militer disesuaikan dengan kebutuhan. Gak mungkin kan honda scoopy turun di sirkuit mandalika di ajang motor gp

Anonymous said...

Sudah masuk pekan pertama Desembar, akhir tahun makin dekat, belum ada kabar gembira tentang kontrak efektif dari Rafale. sementara backlog pemesanan Rafale makin panjang aja karena negara negara lain yang kontrak efektif Rafale terus bertambah, apalagi UAE yang pesan Rafale F4. Kalaupun kita sudah dapat kontrak efektif hari ini maka kita sudah dapat antrian di belakang menunggu ratusan Rafale pesanan negara negara lain dibuat . Mau nunggu berapa tahun Rafale sampai ke tanah air. Mungkin bung Jagarin punya informasi A1 tentang kepastian kontrak efektif Rafale.

Pusing pusing said...

Saran saya utk Kemhan RI
Sebaiknya mumpung ada dana USD 20,7milyar dari Kemenkeu RI sebagian kecil dari dana tersebut dialokasikan utk pembelian 100unit tank harimau + 100 unit panser badak buat mengganti tank ringan amx13 Canon dan panser Saladin Canon 76mm.
Lalu diadakan pemeriksaan kelaikan tempur utk tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin canon.
Yang masih oke utk bertempur segera diperbaiki diretrofit dan direkondisi.
Setelah semua proses itu sudah dilalui lalu diadakan tes tes operasi tempur terhadap tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin Canon.
Setelah dinyatakan oke dan sia p tempur dari hasil tes tes tadi, maka sebaiknya tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin canaon diberikan kepada paskhas tniau yang tujuannya adalah utk dipake sebagai pertahanan pangkalan udara tniau.
Maksudnya adalah dipake utk menggempur atau bantuan tembakan permukaan ke permukaan terhadap musuh di luar pangkalan udara tniau yang sedang berusaha kuat menyerbu merebut pangkalan udara tniau. Dan ini tentunya paskhas tniau pastilah sangat membutuhkan kehadiran tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin canon.
Semoga terlaksana.

Unknown said...

Dengan banyaknya negara lain yg pesan rafale maka harga satuan rafale akan semakin murah sehingga apabila Indonesia teken kontrak harga akan semakin murah. Ini juga salah satu strategi.

Anonymous said...

dari dana tersebut dialokasikan utk pembelian 800unit tank harimau + 800 unit panser badak buat mengganti tank ringan amx13 Canon dan panser Saladin Canon 76mm.
Lalu diadakan pemeriksaan kelaikan tempur utk tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin canon.
Yang masih oke utk bertempur segera diperbaiki diretrofit dan direkondisi.
Setelah semua proses itu sudah dilalui lalu diadakan tes tes operasi tempur terhadap tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin Canon.
Setelah dinyatakan oke dan sia p tempur dari hasil tes tes tadi, maka sebaiknya tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin canaon diberikan kepada paskhas tniau yang tujuannya adalah utk dipake sebagai pertahanan pangkalan udara tniau.
Maksudnya adalah dipake utk menggempur atau bantuan tembakan permukaan ke permukaan terhadap musuh di luar pangkalan udara tniau yang sedang berusaha kuat menyerbu merebut pangkalan udara tniau. Dan ini tentunya paskhas tniau pastilah sangat membutuhkan kehadiran tank ringan amx13 Canon maupun panser Saladin canon. Adakan juga pembelian drone yg dipersenjatai dan kapal patroli cepat rudal dilengkapi peluncur torpedo medium dan sonar, serta radar untuk pelacak drone, helikopter, pesawat dan rudal anti kapal permukaan, serta meriam cal. 76 mm, dari Turki disertai ToT, dan pengadaan milenium oerlikon disemua bandara termasuk bandara di Papua, pengadaan RPG semua tingkatan satuan dari unit, regu, pleton, kompi, batalyon, brigade, dan divisi, pada semua Matra, dan dilengkapi senapan mesin dan masing-masing satuan dari semua Matra dilengkapi senapan mesin 6 barel, disemua pulau terluar di bangun helipad, dan dibangun Mercusuar, bandara perintis, dibangun kilang penampung BBM, hangar, dilengkapi fasilitas telpon dan satelit darat, pembelian helikopter serang dan helikopter serbu

Pusing pusing said...

Khusus untuk pesawat tempur multirole beserta kelengkapannya + kapal selam diesel elektrik beserta kelengkapannya yg semua itu Made in France soal harga kosongannya tidaklah murah dan dipasaran harga kosongan produk tersebut terbilang mahal sekali.
Ingat waktu jaman menhan RI BPK Yuwono maupun BPK Poernomo kedua produk tersebut pernah ditawarkan ke RI dan ikut tender Pengadaan baru pesawat tempur multirole utk tniau dan pengadaan baru kapal selam diesel elektrik untuk tnial.amat disayangkan karena harga yg disodorkan oleh Perancis utk kedua produk tersebut amatlah mahal bahkan di tender tersebut kedua produk Perancis itu masuk daftar no1 yang harga produknya amat kemahalan sehingga gagal memenangkan tender.
Itu dulu ya apalagi sekarang harganya dipastikan sangat mahal. Menurut perkiraan RI sedang nego harga utk pembelian Rafael dan scoorpen kondisi kososngan namun karena pihak Perancis belum mau menurunkan harga seperti harga deal yg diinginkan RI.
Jika Perancis tetap bertahan pada harganya maka kemungkinan besar utk pembelian Rafael akan digeser ke pembelian F15ex + F-16 viper yang kedua duanya produk USA dan kebetulan harga baru F15ex kosongan masih jauh lebih murah dari Rafael perancis.
Demikian pula utk scoorpen Perancis bila tetap bertahan pada harganya maka kemungkinan besar akan digeser ke pembelian kasek diesel elektrik U214 Jerman Turkey.
Demikian juga bila pihak Jerman Turkey tidak mau menurunkan harga seperti harga yg diinginkan RI, maka pembelian kasek diesel elektrik akan digeser ke kasek changbogo batch2 korsel.
Kira kira begitulah situasinya sehingga sampe detik ini belum ada kabar deal pembelian Rafael dan deal pembelian scoorpen.

Pusing pusing said...

Saat menhan RI dijabat bapak Poernomo pihak Airbus pernah menawarkan pesawat angkut militer Airbus atlasA400 serta pesawat tempur typoon kepada kemmenhan RI utk tniau. Saat itu sampai sampai pihak Airbus berjanji bila RI beli minimal 1skwadron atlasA400, maka lini produksi cn235 dari nol hingga delivery ke consumen akan diserahkan semuanya kepada PT DI sama persis seperti lini produksi cn212-200.
Lalu bila RI beli minimal 2skwadron pesut typoon, maka Airbus memperbolehkan pembangunan pesut typoon utk RI bisa dilakukan di PT DI. Untuk membuktikan keseriusan janji Airbus kepada RI, maka didatangkan 1unit atlasA400 beserta 1unitbpesut typoon milik angkatan udara Inggris ke lanud Halim Perdanakusuma dan bahkan 1unit pesut typoon dibawa langsung ke hanggar PT DI Bandung.
Cuma amat disayangkan dikarenakan harga baru kosongan atlasA400 dan pesut typoon amat mahal sekali mengakibatkan tawaran pihak Airbus itu ditolak oleh RI, malahan utk produksi pesut di PT DI RI lebih senang menggandeng proyek kfx/ifx Korsel serta beli F16block42 bekas pake US coast guard + beli SU35rusia yang proses pembeliannya amat ribet sekali hingga sampai detik ini SU35rusia tidak jelas berita pembeliannya. Sedang utk pesawat angkut militer RI lebih senang mengakuisisi Hercules C130H bekas pake angkatan udara Australia.
Andai waktu itu tawaran Airbus disambut gembira oleh RI mungkin RI punya pengalaman merakit pesawat tempur baru canggih dari nol sampe delivery ke tniau dan ini wadah bagi jalan menuju pembuatan pesawat tempur baru yang canggih Made in Indonesia serta lini produksi cn235 murni 100% dilakukan dari nol sampe delivery hanya di Indonesia.
Mungkin juga lini produksi dari nol sampe delivery cn295 oleh Airbus diserahkan 100% utk diproduksi hanya di Indonesia saja.
Amat disayangkan kesempatan emas tidak diambil RI.

Unknown said...

Kalau berfikir apa apa mahal gak akan bisa kebeli yg mutakhir, yg penting perencanaan jelas kedepan, jgn tergoda penawaran yg menggiurkan, sesuaikan dengan dana, berapa lama alutsista akan dioperasikan, jgn menunggu lagi karena kedepan Alautsista akan semakin mahal. PUTUSKAN SEGERA

Unknown said...

Karena sekarang antar matra jalan sendiri, seharusnya dephan menyatukan arah tujuan pembelian alutsista sehingga tercipta keefektifan dan efisiensi ditengah anggaran yg minim (contoh pembelian pesawat latih seharusnya dijadikan satu. Latihan dasar grob latih lanjut kt-1 wong bee helikopter latih c120 colibri jadikan satu sekolah untuk semua matra setelah lulus baru juruskan sesuai dgn alutsista yg di awaki di setiap matra jadi ad dan al tidak perlu lagi ada alutsista latih dimasing masing matra jadi pembelian alutsista bisa di fokuskan)

Unknown said...

Harusnya perbanyak pesawat tempur dan kapal perang, agar musuh sebelum masuk teritori sudah dapat digebuk. Kalau perbanyak tank dan panser jadinya musuh sudah masuk teritori baru di gebuk.

Pusing pusing said...

Berpikir logika soal konflik Natuna.
Bagi negara negara berkatagori negara maju selalu mengedepankan logika berpikir karena peradapan manusia semakin maju dari waktu ke waktu karena salah satunya menggunakan logika untuk berpikir dan menganalisa.
Semua negara di dunia ini pasti tau soal PBB dan apa fungsi serta gunanya keberadaan PBB di dunia ini setelah berakhirnya PD2. Baik Rusia Cina USA dan semua negara di dunia tau apa itu PBB. Dan memang tidak semua masalah konflik bisa diselesaikan oleh PBB tapi suka tidak suka PBB tetap aja diperlukan keberadaannya di dunia ini.sudah menjadi kewajiban setiap negara utk menghormati dan patuh kepada aturan aturan yg dikeluarkan PBB dari hasil rapat besar utk mencapai mufakat bersama.
RI dari awal berdiri sudah menegaskan sebagai negara non blok dan semua negara tau itu.
Cuma masalahnya RI sebagai negara non blok tidak didukung dengan alutsista militer yang mengikuti kemajuan teknologi militer. Dan RI lebih mengandalkan jalur diplomasi utk mengatasi suatu masalah dan inipun semua negara di dunia ini sudah tau soal RI.
Masalah kegaduhan di laut Natuna memang karena RRC mengklaim sepihak dengan caranya sendiri tanpa berunding dulu di meja perundingan PBB. Klaim sepihak oleh RRC soal laut Natuna ini memang sudah diprotes dan ditentang keras oleh hampir semua negara di dunia ini kenapa? Ya karena semua negara pastinya tau apa itu PBB dan tanpa kedahiran PBB di dunia ini tentunya banyak kisruh kemelut di muka bumi ini tanpa solusi kedamaian hidup.
Dalam hal konflik laut Natuna sebaiknya RI tetap bersikap sebagai negara non blok lalu utamakan jalur diplomasi di PBB utk menghentikan klaim sepihak RRC di laut Natuna. Dan pastinya semua negara akan melihat mendengar langsung di meja perundingan PBB dan pastinya juga akan ditemukan juga akar persoalan klaim sepihak RRC.
Bila di meja perundingan PBB sudah ditemukan akar persoalan klaim sepihak RRC ini, maka tentunya PBB akan beri solusi jalan keluar terbaik supaya masalah laut Natuna selesai .
Tapi andai RRC tetap berkeras pada pendiriannya, maka RRC akan berhadapan dengan semua negara negara yg tergabung dalam PBB, jadi RI tidak akan sendirian melawan RRC di PBB.
Dan bila RRC berani membuka perang di laut Natuna tentunya semua negara negara di PBB akan bahu membahu terjun bersama dalam perang laut Natuna utk melawan RRC.
Kalo sudah begini kejadiannya pastinya RRC akan kebingungan sendiri utk melanjutkan perang di laut Natuna karena apa? Ya karena RRC vs semua negara di PBB. Dan pastinya juga US# beserta sekutunya tidak lagi bertanya ke RI utk gabung menjadi sekutu USA tapi langsung terjun bersama RI utk berperang lawan RRC di laut Natuna.
Mungkin inilah solusi jitu utk masalah konflik laut Natuna.
Dan RI tidak usah buang buang uang besar beli alutsista baru canggih gahar mumpuni karena uang besar tersebut didapat dari berhutang yg tentunya bisa memberatkan RI di masa depan saat mengangkutnya sampe lunas.

Pusing pusing said...

Kasus konflik laut Natuna amat mirip dengan sengketa pulau sepadan dan Ligitan antara RI dan Malaysia dan kebetulan masalah ini dibawa ke meja perundingan PBB yang jalan keluarnya terpaksa kedua pulau itu dikasih PBB ke Malaysia kenapa?
Jawabannya adalah mungkin sudah lama sekali pemerintah RI tidak memperhatikan pembangunan rakyat di kedua pulau itu dan sepertinya sudah lama sekali kedua pulau itu tidak tersentuh pembangunan kesejahteraan bagi rakyat yg tinggal di pulau itu. Dan lihatlah sekarang setelah diserahkan ke Malaysia kedua pulau itu sudah jauh berubah wujud alias lebih baik daripada saat masih milik RI.
Berkaca dari situ mungkin laut Natuna juga mirip mirip kondisi dan masalahnya yaitu sudah lama tidak mendapat perhatian pembangunan dari pemerintah RI. Dan mungkin juga RRC sudah memperhatikan sejak lama sekali soal laut Natuna yg tidak diperhatikan oleh RI. Dengan teknologi yg dimiliki RRC waktu itu diam diam mungkin RRC meneliti laut Natuna keistimewaannya apa lalu setelah di dapat data lengkap keistimewaan laut Natuna barulah RRC merancang pelan pelan strategi untuk merebut laut Natuna dengan klaim sepihak RRC dan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar alias butuh waktu puluhan tahun utk mendapat dapat komplit keistimewaan laut Natuna serta butuh waktu lama juga utk dapat strategi jitu sebagai alasan klaim sepihak RRC merebut laut Natuna.
Jadi sebetulnya RRC sudah puluhan tahun lalu memantau laut Natuna tanpa disadari negara negara sekitar laut Natuna termasuk RI yg mendapat keistimewaan dari PBB yaitu ZEE di laut Natuna. Cuma sayangnya pemerintah RI puluhan tahun yg lalu kurang peduli soal pulau pulau terpencil serta perairan laut RI yg jauh dari Jakarta karena masalahnya sepele yaitu anggaran sangat terbatas sekali.
Mungkin inilah cerita asal muasal konflik laut Natuna.

Unknown said...

Bukan buang buang uang besar beli alutsista baru canggih tapi ada nilai Tot di dalamnya, pembelian alutsista canggih dan gahar adalah investasi bagi Indonesia untuk dapat membuat sendiri alutsista nya dan dapat mengekspor ke negara lain juga menjadikannya sejajar dgn negara lain jadi produsen bukan konsumen doang jadi bukan buang buang uang doang. Pikirkan juga pengawak alutsista tersebut (TNI) jgn dikasih barang bekas melulu, dengan alutsista canggih dan gahar maka morilnya meningkat dan percaya diri.

Unknown said...

Bukan itu masalahnya, Cina mengklaim seluruh wilayah laut cina Selatan kebetulan laut natuna utara juga masuk atas pengklaiman juga makanya kita bersitegang bersama sama dgn malaysia philipina brunai vietnam kepada Cina, akan ada banyak konsekuensi jika laut Cina Selatan jadi milik Cina seperti harus ijin jika melewatinya, mungkin harus bayar fee dll dan terdapat kandungan mineral yg melimpah di laut Cina Selatan sehingga akan akan merubah perekonomian dunia. Ini kenapa negara negara besar ikut memprotes klaim sepihak cina yg hanya berdasar pada sembilan garis putus putus

Anonymous said...

Kalo TNI AU langsung praktik bukan hanya penelitian dan pengembangan, hal ini terbukti dg peningkatan kemampuan (upgrade) F16 yg setara blok 50 oleh SKATEK TNI AU, mungkin yg belum begitu ramai dr TNI AL,. Semoga kekuatan ketiga matra semakin gahar dan kekar demi NKRI

Unknown said...

Apa benar su 35 batal. Kok kanan sebelah sdh berkali kali mengabarkan batalnya pesawat tsb. Jika memang benar artinya kita tdk berdaulat lagi karena kalah sama gertakan negara pai

Pusing pusing said...

Selama ada aturan caatsa dari usa, maka su35 tidak akan bisa dibeli RI karena ada sanksi embargo ekonomi + militer dari usa ke RI dan kebetulan juga ternyata RI masih butuh dukungan USA serta ada dana dana hibah berbentuk kemanusiaan setiap tahun dari USA ke RI kalo yidak salah ya dll.
Export barang RI ke USA juga banyak karena mendapat keringanan pajak barang masuk dari pemerintah USA. Selain itu USA juga membuka pendidikan khusus bagi TNI utk belajar di sekolah militer yg ada di USA.
Su35 memang pesut modern canggih gahar tapi ongkos mengudara sangat mahal lalu biaya pemeliharaan juga sangat mahal serta harga spare part-nya juga sangat mahal sama mahalnya dengan Rafael perancis.
Jadi tidak apa apa kalo su35 batal dibeli oleh RI dan lagian RI belum pernah setor uang muka sebagai tanda jadi beli lalu start produksi di pabrik SU35.
Lagi pula teknologi SU35 sudah mulai ketinggalan jaman dan toh kalo RI berani nekad jangan beli Su35 tapi beli SU57 karena utk 10-20th mendatang tehnologi SU57 masih top topnya.

Melon said...

Beda kasus deh om kayaknye, sipadan ligitan karena okb merasa jumawa, waktu status quo mereka banyak duit dan diem diem bangun resort. dan masa kejatuhan Suharto die merasa dapet angin. Makanya kita merasa di kibulin sama tuh okb. Kalau natuna memang sudah jaman belanda ditemukan minyaknya, dan thn 1973 di laut natuna utara ditemukan lagi cadangan minyak ini yg bikin ngiler china karena bersinggungan dengan nine dashline. Kita bukannya gak bisa explorasi tuh temuan, tapi biaya explorasi nya yg mahal. Makanya dulu dari jaman Suhato Latgab TNI sasarannya diNatuna, tujuannya untuk membuka mata, kedua mata maling yg lagi ngeker ngeker china dan males ah

Pusing pusing said...

Nine Dash line
Ini adalah klaim RRC terhadap kepemilikan laut Natuna dan RRC sudah memberi penjelasan lengkap soal klaim di laut Natuna.
Lepas dari kandungan minyak yang banyak di laut Natuna, disini saya menerangkan berdasarkan sejarah masa lampau saat belum ada PBB belum ada negara negara yg merdeka belum ada HAM.
Nine Dash line itu memang betul punya RRC bila di lihat dari sejarah masa lampau, dimana saat itu RRC masih berbentuk kerajaan kerajaan sedang wilayah lain juga masih berbentuk kerajaan kerajaan baik kerajaan besar maupun kerajaan kecil dan di wilayah Nusantara pun waktu itu juga ada kerajaan kerajaan seperti Majapahit lalu Sriwijaya dll.
Waktu itu memang ada kerajaan tapi bukan negara dan waktu itu kerajaan besar terbentuk dari penggabungan beberapa kerajaan yang berhasil ditaklukkannya lalu di luar wilayah kerajaan ada suku suku yang hidup sebagai rakyat jelata serta waktu itu ada yg namanya perbudakan perbedaan kelas manusia yaitu manusia keturunan kerajaan manusia perkawinan silang antara keturunan kerajaan serta ada manusia biasa yg disebut rakyat jelata.
Wilayah kerajaan di RRC waktu itu saya lupa namanya tapi wilayah Reski kerajaannya sama persis dengan wilayah RRC sekarang ini walau ada sedikit perubahan wilayah tapi sebagian besar masih sama persis.
Dan kebetulan pula saat itu kerajaan termasyur terbesar di RRC memiliki sistem ekonomi yang baik sistem militer yang besar serta punya teknologi canggih di jamannya waktu itu sehingga wajar kalo dulu kerajaan besar RRC bisa export barang ke kerajaan lain atau suku suku lain yg terkenal dengan nama jalur sutra.
Jadi karena kerajaan termasyur RRC waktu itu punya nama besar dan pengaruh kuat di wilayah luar kerajaannya bahkan sampai jauh dari wilayah kerajaannya , makanya waktu itu kerajaan termasyur RRC memunculkan nine Dash line sebagai bagian wilayah kerajaannya.
Kalo di lihat waktu itu ya wajar sekali nine Dash line yg dimunculkan kerajaan termasyur RRC saat itu. Dan jaman waktu itu penuh dengan perbudakan dan penjajahan karena waktu itu hukum alam yang berbicara yaitu siapa yang kuat ototnya dialah yg berkuasa dan memerintah.

Dengan berjalannya waktu dunia ini mulai mengenal peradapan yg lebih maju seperti mengenal demokrasi mengenal kemerdekaan dari penjajahan serta mulai mengenal kesetaraan manusia sehingga suka atau tidak suka ada perubahan perubahan dalam perjalanan pergantian jaman.
Satu persatu muncullah negara demokrasi muncullah negara yang terbebas dari penjajahan dan perbudakan lalu muncullah kesadaran perilaku manusia utk tidak melanggar HAM lalu muncullah negara komunis lalu munculah negara kerajaan lalu muncullah PBB.
Jadi di dunia ini ada perubahan jaman di dunia ini pastilah ada kerajaan kerajaan yang tamat riwayatnya atau berganti menjadi negara kerajaan atau berganti negara demokrasi atau berganti negara komunis.
Semakin banyak bermunculan negara negara di dunia ini, maka muncullah PBB yang mengatur negara negara di dunia ini untuk duduk sama rendah berdiri sama tinggi serta penyelesaian konflik di meja perundingan PBB.
Nah dengan terjadinya perubahan jaman serta perubahan kehidupan manusia apalagi sekarang ada PBB pastilah nine Dash line itu sudah kadaluarsa alias tinggal sejarah masa lalu sebagai kenangan manis. Seperti Majapahit Sriwijaya juga sama tinggal sejarah masa lampau tanah Nusantara.
Sebetulnya karena tinggal sejarah ya sebaiknya RRC sekarang ini jangan membangkitkan kenangan masa lampau karena nine Dash line itu bagian kerjaan termasyur RRC di masa lampau dan kerjaan termasyur RRC itu sudah tidak ada lagi sekarang.
Kecuali kerajaan termasyur RRC di masa lampau itu masih ada dan memerintah sekarang ini alias masih exis barulah nine Dash line ini bisa diklaim oleh RRC di PBB tapi kali kerajaan termasyur RRC di masa lampau Sudak tidak ada ya sudah nine Dash line hilang ditelan jaman bersamaan hilangnya kerjaan termasyur RRC itu dari peredaran dunia ini.
Seharusnya pihak RRC sadar akan hal ini dan sebaiknya RRC memandang masa depan yang cerah hidup berdampingan negara negara lain di dunia ini.

Melon said...

Cmiiw, nine dash line yg pertama mencetuskan taiwan yg pernah saya dengar, bukan jaman dinasti

Unknown said...

Kenapa kita tdk beli dr prancis saja ya...kan mereka mandiri tanpa campur tangan as. Baik pesawat tempur frigat kapal selam atau rudal.apalagi prancis j8ga tdk pelit fotonya. Contohnya dlm pembuatan rantai komodo yg diambil dr.desain serpha.apalagi desain fregat terbaru juga pernah ditawarkan

Unknown said...

Maksud nya prancis tdk pelit totnya

Melon said...

Les produits de défense français sont chics et chers

Pusing pusing said...

Yang mencetuskan nine Dash line memang dari kerjaan termasyur RRC pada saat itu lalu berjalannya waktu dengan pudarnya kerajaan termasyur RRC, maka nine dsah line juga memudar lenyap lalu Beratus ratus tahun kemudian diangkat lagi sama Taiwan dan sekarang saat RRC ingin merebut kembali propinsi pulau Formosa dimana negara Taiwan berada, nine Dash line ikut serta dibawa bawa lagi oleh RRC dengan maksud negara RRC wilayahnya seperti jaman kerajaan termasyur RRC di jaman dulu kala.
Kira kira begitu sejarahnya.

Unknown said...

Waspada bukan cuma dengan CINA... tetapi AUKUS wajib di waspadai

Unknown said...

Apapun dan darimana pun ancamannya baik dari cintek maupun dari kakus JAWABAN YANG TERBAIK ADALAH PERKUAT PERTAHANAN NEGARA SESEGERA MUNGKIN. BAIK ITU MELALUI PENGUATAN MODERNISASI ALUTSISTA MMAUPUN PENAMBAHAN JUMLAH komponen CADANGAN ATAUPUN PRAJURIT REGULER YG SIAP TEMPUR.Sudah jelas situasi mulai runyam kok sepertinya bangsa ini ini tidak serius menyikapinya?gak percaya? lihat saja realitanya.niat dan kesungguhan kementrian pertahanan saat ini untuk memperkuat pertahanan negara tidak diragukan.NAMUN BANYAK HALANGAN,TANTANGAN,GANGGUAN DAN RINTANGAN BAIK DARI LUAR NEGRI MAUPUN DARI LUAR NEGRI.MULAI dari sanksi negara asing maupun kecaman dari dalam negri sendiri disaat tersiar kabar bahwa kemenhan berencana membeli alutsista combatan strategis yg mempunyai daya pukul yg mumpuni.rencana beli fregate FREEM Italia RIBUTLAH si sondakh. Giliran tanda tangani pesawat angkut A400 si chepy yg ribut.Ada lagi pengamat yg perempuan yg selalu ribut dgn teori seabrek2 tentang roadmap2 ini itu belum lagi kritikan si bos newmaind yg merasa diri paling mengerti tentang pengelolaan negara geostrategis belum lagi protes dan kritikan dari lsm2 dll.kalau sudah begini suruh dan kirim manusia2 dalam negri yg tidak senang dgn penguatan dan modernisasi alutsista itu menghadapi tingkah polah dan arogansi cintek di laut natuna utara.kendala anggaran modernisasi alutsista sudah dicoba atasi dan di usulkan oleh kemenhan melalui pinjaman luar negri jangka panjang dgn angsuran ringan. PADAHAL SUDAH ada negara yg bersedia beri pinjaman yaitu Qatar namun di tolak.pembelian alutsista combatan pemukul strategis pun akhirnya Mulai samar2.pembelian Su 35 tidak jelas, wacana pembelian rafale kapal selam dari prancis mulai sayup2 sampai.apalagi rencana pembelian kapal selam pengganti nanggala makin tak terdengar.Giliran beli alutsista non combatan atau alutsista combatan kelas ringan pengadaannya lancar sejahtera tidak halangan sana sini adem ayem tidak ADA kritik sana sini.kapal opv, LST, LPD, BRS,KCR pesawat angkut, ranpur2 nah ini pengadaannya dijamin lancar sejahtera ini tidak ada yg ribut. Tapi kalau beli fregate kelas berat apalagi drstroyer, pesawat tempur gahar, S300,S400,kapal selam yg mempunyai efek gentar tinggi apalagi mempunyai kemampuan serang daratan dijamin bakal ribut ABIS ujung2 nya pengadaan bertele2 TIDAK JELAS akhir ditutup dgn alasan klasik yaitu MAHAL.

Unknown said...

Cintek dan kakus sama BAJINGANNYA!!!

Unknown said...

Pro barat untuk saat yg genting ini lebih masuk akal,makin hari kelakuan chipeng sudah sangat mengganggu keutuhan NKRI.....ada istilah rela bersekutu dg bajingan demi NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Unknown said...

Ayo bung, nulis lagi komennya sdh 65 +1

RI said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Ogah bersekutu dgn bajingan manapun. Emang kakus tidak sangat mengganggu? Lihatlah di papua sudah berapa banyak nyawa melayang olah opm bajingan.indonesia ini kuat dan militan orang2nya.penduduknya lumayan banyak. hanya perlu alutsista memadai untuk untuk menggerakkan komponen bangsa untuk bela negara.makanya jgn hiraukan kritikan dan ocehan sana sini dalam memperkuat alutsista.jgn bangga2 kan lagi bambu runcing. Mosok melawan misil dan senjata otomatis pake bambu runcing.lebih baik mati berkalang tanah di palagan bela negara dari pada bersekutu dgn negara2 bajingan. Rawe2 rantas malang2 putung.....

Moon said...

Horee kolaborasi fnns - Pindad lanjut dengan tank amfibi Zaha , utusan Turki sudah datang ke Pindad membahas lanjutan joint Venture prototipe tank Zaha

Unknown said...

Horeee....

Defent studies said...

Hore pindad akan mluncurkan produknya sendiri di indo defence 2022 nanti bersama anoa 3 ,hasil pngembangan tank harimau..

Unknown said...

Sekarang baru ramai publik berteriak teriak indonesia harus tegas tni harus tegas menghadapi sikap cina di LNU.tegas gundul mu. TEGAS Tanpa didukung alutsista yg mumpuni sama saja nyuruh prajurit mati konyol stor nyawa sia2. Selama ini mereka kemana? Tak tahukah mereka ALUTSISTA TNI sangat memprihatinkan untuk mendukung sikap tegas terhadap nrgara luar yg merongrong kedaulatan NKRI. Ini cina lho bukan malay atau pinoy apalagi cuma timles. Pelit amat ngeluarin duit buat beli alutsista untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan, serta keselamatan bangsa dan negara. sekarang suruh orang2 yg selalu mengkritik dan menentang upaya memperkuat alutsista TNI,untuk bersikap tegas menghadapi tingkah polah cina di laut natuna utara.terutama si mardigu, connie,sondakh,si mengkudu dst cobalah kalian buktikan teori KALIAN yg menentang penguatan alutsista TNI dgn alasan mau perang kemana? Mau perang sama siapa?indonesia tidak punya musuh, indonesia tidak perang 20 th kedepan itu sekarang.ada jejak digital statemen mereka itu semua.

Ranjau Laut said...

Gini loh,

Yg harus diwaspadai yaitu yg di selatan si Ausie lmereka selalu ganggu kedaulatan indonesia secara "tak kasat mata"
Contoh dukungan Terhadap OPM di papua.
Ausie ni wajib kita waspadai,bukan Natuna saja.

Jagarin Pane said...

Satu barisan kita πŸ’ͺπŸ’ͺ

Jongos said...

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20211211133038-185-732798/peretas-china-melancarkan-aksinya-di-ri-tni-al-jadi-target

Defent studies said...

Ya sambil nunggu alutssta gahar tdk mungkin kita berdiam diri dgn alutssta yg kita miliki sekarang,jgn anggap remeh bung tni al masuk 10 dunia kekuatan laut trrbesar di dunia dgn 282 armada kri,kagak mudah mengalahkan Indonesia dgn kekuatan seperti itu termasuk raja jiplak cipeng..

Pusing pusing said...

RI kalo bisa tetap jadi negara non blok yg sistem politik luar negerinya bebas aktif. Karena sejarah membuktikan bahwa RI menjadi negara pertama di dunia yang berani mengumumkan jadi negara non blok bebas aktif.
Andai kata RI jadi memihak salah satu blok gara gara konflik Natuna lalu yg meneruskan warisan ide ide non blok itu negara mana?.
Untuk urusan pertahanan negara sebaiknya fokus dulu dalam meremajakan alutsista tua tua dan setelah selesai barulah mengakuisisi pembelian alutsista baru yang canggih gahar dan mumpuni sebagai alutsista baru yang belum pernah ada sebelumnya di TNI.
Untuk kerjasama produksi beserta TOT nya ada Turkey Ceko dan Ukraina yang menawarkan kepada RI.
Tapi tetap saja diingat ya penguatan alutsista baru bagi TNI baik itu yg diremajakan karena tua tua maupun alutsista yg memang belum pernah ada sebelumnya di TNI, tetap saja RI adalah negara yg cinta damai serta hindari perang terbuka karena utk memenangkan perang terbuka harus dipenuhi dulu beberapa faktor penting dan kalo tidak ya dijamin kalah dalam perang.
Faktor tersebut antara lain adalah harus punya uang yg besar dan kuat readi dipakai selama minimal 1tahun peperangan lalu harus siap dan ready bahan bakar utk peperangan selama 1tahun lalu stok amunisi berbagai jenis persenjataan harus siap dan ready utk peperangan selama 1tahun lalu team maintenance dan service harus siap dan ready di lapangan utk perbaikan2 kerusahan selama perang 1tahun lalu logistik utk prajurit harus siap dan ready utk perang 1tahun dsb.
Jadi inilah salah satu faktor yg harus semuanya dipenuhi bila berani melangkah ke Medan perang.
Bagaimana apakah RI siap dan ready perang dalam durasi 1tahun peperangan di laut Natuna?

Unknown said...

Demi kedaulatan NKRI bersekutu dg setan sekalipun dilakukan,menghadapi raksasa militer chipeng yg semakin agresif mau tdk mau suka tdk suka kita hrs bergabung dg blok barat,atau pilih 2hari kelar dihajar dongfeng

Pusing pusing said...

RI sebagai negara non blok serta menganut sistem politik luar negeri yg bebas dan aktif harus punya gigi yg kuat di kancah internasional supaya negara lain segan terhadap RI, gigi yg kuat itu antara lain kemampuan diplomasi di PBB yang bagus dan disegani Nagara lain lalu harus punya SDM yang banyak dan bagus disetiap bidang pekerjaan dan teknologi lalu produk barang Made in Indonesia yang diexport harus selalu dijaga mutu produksinya dijaga mutu pengirimannya serta tidak pernah telat waktu saat delivery ke konsumen di luar negeri.
Masalah yang sering dihadapi soal export barang Made ini Indonesia selama ini adalah mutu barang yg tidak dijaga saat produksi serta sering terlambat saat pengiriman barang ke luar negeri.lalu setiap pergantian president tidak menimbulkan perubahan besar kebijakan2 soal produksi suatu barang lalu export barang ke luar negeri. Jadi siapa saja yang memimpin di RI harus selalu menciptakan dan menjaga lingkungan yang kondusif serta aman damai bagi pabrik pabrik di RI serta menghilangkan birokrasi bbirokrasi yg dapat menimbulkan tindak korupsi atau penyalah gunaan jabatan yang ujung ujungnya ternyata duit yg bicara dan bermain di bawah tangan.

Unknown said...

Dalam situasi yg mulai panas dingin baik di utara di kawasan llaut natuna utara maupun di selatan di provinsi papua pengadaan alutsista harus dilihat dari potensi ancaman maupun fungsi strategisnya.ilustrasi sederhana saja kalau si cina rakus secars brutal menyeruduk sedangkan NKRI sebagai negara cinta damai sudah melakukan upaya2 diplomasi damai namun cina tidak peduli dan ngotot? DAN Terjadi kemungkinan terburuk konflik betsenjata pertanyaan yg krusial adalah alutsista apa yg bisa dikerahkan untuk menghentikan serbuan PLA? apakah sanggup dihadapi dgn alutsista tua yg diremajakan itu? Tolonglah jawab sendiri bagi para pengamat militer yg ada disiini? Demikian juga dibagian selatan jika aukus ANGLO SAXON GANK berulah seperti saat lepasnya timtim pertanyaan yg sama dgn apa mereka dihadapi?diplomasi buntu.solusinya angkat senjata ataupun biarkan mereka rampas blok masela lewat jalur kemerdekaan papua melalui topeng PBB.ingat blok masela yg di selatan yg tidak jauh dari pangkalan militer ASU didarwin itu tidak kalah SDAnya dgn natuna.kalau diprioritaskan peremajaan alutsista tua tanpa bersiap dgn alutsista pemukul strategis yg mempunyai efek penggentar yg tinggi sanggupkah kedua tantangan dan gangguan dari utara dan selatan dihadapi? Jangan pernah bermimpi bantuan militer langsung dari negara lain karena NKRI tidak terikat perjanjian pertahanan dgn negara manapun.yg ada nanti malah mereka rame2 merampok kedaulatan serta SDA negara tercinta ini. Rusia yg bekerjasama dgn indonesia di pengeboran minyak di natuna pun beralih bekerjasama dgn cina jika kawasan natuna berhasil dikuasai secara militer oleh cina. Demikian juga di selatan negara2 ASEAN pun beramai mengirim pasukan mereka untuk menjaga dan mempertahankan PAPUA MERDEKA DI BAWAH BENDERA pbb seperti kasus lepasnya TIMTIM. jika memiliki alutsista dgn efek gentar yg tinggi dalam jumlah yg cukup setidaknya indonesia bisa menegakkan kepala dgn gagah menjawab tantangan dari utara maupun selatan dgn mandiri.

Unknown said...

Yakin?282 armada KRI itu sangat sedikit untuk negara sebesar dan seluas indonesia. Apalagi kapalnya paling banyak cuma kcr,OPV sedikit korvet beberapa PKR satu kapal selam tua dan 3 kapal selam kelas kacangan.cina dgn puluhan destroyer 2 kapal induk yg memuat puluhan pesawat tempur, puluhan kapal selam nuklir dan konvensional ratusan frigat puluhan ribu rudal nuklir dan konvensional 2,5 juta personil militer aktif belum termasuk cadangan. Dalam sekejap luluh lantak 282 armada itu.padahal rudal2 kapal itupun rata2 andalannya rudal C 705 buatan cina.bukan pesimis atau meremehkan bangsa sendiri tapi lebih mengingatkan untuk waspada dan terus berbenah.ini medan tempurnya bukan daratan tapi lautan jadi sangat tidak cukup semangat saja. Semangatpun kalau kapalnya berhasil dirudal dari jarak ratusan mil sementara kita tidak mampu menyentuh penyerangnya ya mampus konyol jadinya.prinsip perang modern yg sudah botol pulpen ampuh adalah first sight first shoot first kill itulah pemenang.urutan peringkat militer oleh media2 barat itu hanya tipu2 saja. Mana mungkin israel yg mengusai teknologi militer no 1 didunia dgn bantuan militer puluhan mimilyar US dolar gratis setiap tahun dari budaknya si koboy,YG setiap warganya yg berumur 18 tahun keatas siap tempur karena program wajib militer, mempunyai alutsista super canggih dalam jumlah yg masif punya rudal nuklir peringkatnya di bawah indonesia yg tahu sama tahulah kita kondisinya alutsistanya. Tidak masuk akal.bagaimana mungkin azerbaijan peringkat 92 militer dunia wilayahnya nagorno karabakh bisa dicaplok dirampas dan dikuadai armenia peringkat ke 110 militer dunia selama lebih 10 th?bisa direbut juga akhirnya oleh azeri itupun karena bantuan turki.omong kosong soal peringkat militer itu semuanya.

Unknown said...

Itupun kita belum bicara soal Armada ke KETUJUH US PACOM. miris rasanya.apalagi setiap pengadaan alutsista combatan efek penggentar yg tinggi selalu dihalangi dari dalam maupun luar negri. Dari luar negri alasan tidak boleh karena merusak keseimbangan kawasan, dari dalam nrgri sendiri malah lebih vokal dan brisik lagi. alasanya mahal, mending beli cendol sekabupaten,infonesia tidak punya musuh,tidak ada ancaman dari luar, indonesia tidak akan perang 20 th kedepan, mau perang kemana? Maupun perang sama siapa? Tidak ada lagi secara fisik yg ada adalah perang teknoligi, informasi proxy war dll katanya. Namun nyatanya panas dingin laut natuna utara dan kebiadaban opm dukungan barat mmenyuguhkan kenyataan yg berbeda.

Unknown said...

Pak jagarin lihatlah banyak sekali wargamu yg berkomentar.komem mereka sudah seperti pengamat atau pakar militer saja kelas wahid saja. Ha ha ha. Hidup pak jagarin hidup pak jagarin!!!

WIRO 212 said...

Sabar.....sabar.....

Pusing pusing said...

RI saat ini sedang diuji ketangguhan baik diplomasi maupun alustista penjaga wilayah RI.
Tapi ada faktor lain yang dunia internasional tau bahwa di Indonesia ada kesenjangan ekonomi kesenjangan pemerataan pembangunan serta masih ada oknum oknum yang doyan bermain duit disetiap proyek proyek pembangunan atau proyek pemeliharaan maintenence, dan masih adanya sogok menyogok utk meluluskan sebuah proyek atau masuk calon pegawai.
Selain itu dana bantuan kemanusiaan selalu aja ada yang disunat tidak jelas dll. Nah apabila benar kondisi RI demikian lalu bagaimana RI mau melawan musuh yang datang ngamuk kalo di dalamnya ada oknum oknum yang doyan duit. Kalo RI mau disegani dunia internasional, maka di tubuh pemerintahan maupun TNI-Polri harus benar benar bebas dari oknum oknum yang doyan bermain duit dan mereka semua itu sebetulnya bertugas melayani negara dan masyarakat bukan minta dilayani.Inilah yang pertama tama harus dibereskan terlebih dahulu sampai tuntas baru beli alutsista baru gres buat TNI yang gahar canggih mumpuni.

Jagarin Pane said...

Biar rame suasananya. Baca komen sambil ngopi bikin segar suasanaπŸ˜€πŸ˜€