Saturday, September 4, 2021

Strategi Membeli Waktu di LCS

Diantara hotspot konflik di Indo Pasifik yang lebih siap bertarung adalah Taiwan versus China dan Korea Selatan lawan saudara sekandung Korea Utara. Konflik Taiwan-China sudah berlangsung sejak China komunis mengambil alih China daratan tahun 1948. Sementara perseteruan dua saudara sekandung Korea adalah korban sejarah perseteruan blok barat dan blok timur yang beradu hegemoni di tahun limapuluhan. Garis pemisah di Panmunjom adalah demarkasi gencatan senjata paling lama sedunia sejak 1953. Artinya secara teknis kedua Korea masih dalam kondisi perang to be continued.

Klaim China yang cari gara-gara di Laut China Selatan (LCS) dengan membentangkan nine dash line sepuluh tahun terakhir dan menggila sejak lima tahun terakhir membuat beberapa negara ASEAN tersentak. ASEAN yang selama lebih setengah abad ini mampu memupuk kehidupan di lingkungannya secara harmonis dan manis, tiba-tiba harus menerima gelombang panas akibat semburan api si lidah naga. Dan semburan itu diniscayakan menjadi "api abadi" demam berkepanjangan di halaman rumah besar ASEAN termasuk Indonesia.

Bedanya dengan Taiwan dan Korsel yang sudah ready for war, siap gelut neh, beberapa negara ASEAN yang berkonflik dengan China di LCS belum siap perang bahkan masih kedodoran untuk mengawal teritori hak berdaulat Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di LCS. Ini salah satu sebab mengapa kemudian China begitu arogan di LCS. Bandingkan dengan ketika dia mencoba menggertak Taiwan, negeri formosa itu punya daya kejut dan daya sengat mirip sarang tawon. Berani masuk  gua gebuk lu, kata si cabe rawit Taiwan. Dibelakangnya ada Uak Sam yang gagah perkasa sambil melipat tangan di dada.

Di LCS, mau menjalankan doktrin berani masuk digebuk, alat gebuknya belum setara dengan sarang tawonnya Taiwan dan Korsel. Belum ada nilai gentarnya dan ini dialami Vietnam, Filipina, Malaysia. sehingga kapal-kapal Coast Guard China (CGC) dengan dukungan kapal perangnya yang besar leluasa hilir mudik dan menduduki secara permanen beberapa pulau atol di Spratly dan Paracel. Beberapa diantaranya sudah menjadi pangkalan militer China. Di Natuna, Indonesia tidak mau kalah gertak. Jika ada CGC nyelonong di ZEE Natuna kita suruh keluar dengan kapal-kapal BAKAMLA dan KRI. Termasuk yang terakhir eksplorasi perusahaan minyak Rusia di ZEE Natuna yang dibayangi CGC kita bayangi juga dengan KRI Bung Tomo 357 dan sejumlah kapal BAKAMLA.

AS dan sekutunya di Eropa bersama Australia dan Jepang sudah memahami ketimpangan perbandingan kekuatan militer antara gajah China dan pelanduk beberapa negara ASEAN. Bahkan jika seluruh negara ASEAN digabung kekuatan militernya dengan China belum setara. Gak nendang tuh, kata Uak Panda. Makanya mereka silih berganti berpatroli di LCS. Armada kapal perang AS, Australia, Inggris, Jerman, Perancis, Jepang hilir mudik meramaikan show of force lalulintas militer di LCS. Ini yang disebut strategi membeli waktu dengan berupaya menimbulkan efek gentar kepada pihak penyembur api klaim.

Indonesia saat ini sedang bergegas untuk memperkuat taring militernya. Skenario besar Menhan Prabowo dengan membeli berbagai jenis alutsista strategis dalam jumlah besar juga bagian dari strategi membeli waktu. Pihak sono dengan kacamata intelijen militernya tentu sudah lebih dulu tahu bahwa kita sedang memproses pengadaan 16 kapal perang heavy fregate, 4 kapal selam, 36 jet tempur Rafale, 12 jet tempur F15, sejumlah UCAV, pesawat early warning, radar GCI, helikopter, peluru kendali, dan lain-lain. Juga Filipina, Vietnam sedang berupaya memperkuat taji militernya dalam skala besar. Sementara Malaysia sejauh ini belum memperlihatkan kesungguhan dalam perkuatan militernya. Bisa jadi karena belum stabil jalannya pemerintahan negeri jiran itu.

Strategi membeli waktu secara militer sesungguhnya untuk mencegah agar waktu tidak terbeli oleh pihak lawan. Sembari beberapa negara ASEAN sedang membangun sarang tawon maka armada AS dan sekutunya bergantian mengawal perairan LCS sekaligus latihan militer bersama. Demikian juga jika beberapa sarang tawon ASEAN sudah jadi tetaplah berada dalam kawalan militer AS dan sekutunya. Kekuatan militer berkarakter sarang tawon juga dalam rangka strategi membeli waktu. Sarang tawon bisa saja disembur dan diobrak abrik si lidah naga tapi setidaknya sudah bisa menyengat dan menggebuk sambil menunggu kekuatan yang lebih perkasa dan hebat dari AS dan sekutunya.

Mengapa harus ada strategi membeli waktu dalam konflik di LCS, karena China unggul dalam radius jarak dan logistik militer sehingga dia unggul dalam ofensif militer secara dadakan. Latihan militer skala besar Indonesia-AS di Baturaja Sumsel, Amborawang Kaltim dan Makalisung Sulut belum lama ini, juga latihan manuver udara antara F16 TNI AU dengan pesawat pengebom nuklir strategis B52 AS di Balikpapan barusan, termasuk bagian dari strategi membeli waktu sekaligus skenario counter attack. Maksudnya jika memang China mampu mengobrak abrik pertahanan sarang tawon di Natuna maka latihan militer yang kemarin itu adalah skenario serangan balasan yang cukup dahsyat buat yang buat gara-gara. Anda jual kami beli.

****

Jagarin Pane / 4 September  2021

77 comments:

Unknown said...

Mantap pak jagarin....

Unknown said...

Pagi2 udah keluar attikel baru. Teruslah berkarya pak

Anonymous said...

Namun ada juga kabar pak jagarin langkah menhan memperkuat alutsista terkendala anggaran.ini bolanya di menkeu.walau bagaimana pun ri adalah pemain kunci yg penting di indopasifik. Amerika tahu betul itu.jika meletus konflik bersenjata di indopasifik yg melibatkan indonesia,hanya indonesia yg akan melakukan perlawanan sengit ke rrc.baik JIKA dilihat dari jumlah popolasi,militansi dan posisi geografis. Amerika itu cerdas.mereka mengerti sangat hanya indonesia yg bisa dijadikan mitra andalan menghadapi cikal bakal konflik konflik besar di indopasifik. Tidak saudara kandung mereka ausie, tidak juga vietnam,apa lagi cuma si mungil tengil singo,jepang dan korea tidak sebesar indonesi,india kejauhan. mereka sadar itu.ajakan2 latihan militer dari mereka membuktikan indonesia sangat penting bagi mereka.kesalahan besar cintek jika mengusik indonesia.

Jagarin Pane said...

Thx😁

Ayoeng said...

Eh....eh... banyak amat daftar belanjaannya. Tapi masih boleh tuh ditambahin jumlah kapal selam dengan tonase yg lebih besar & juga perlu adanya skadron pembom (bisa dari type SU34). Jumlah F15RI perlu digenapkan jadi 16

WIRO 212 said...

Ini yg aq tunggu klau bisa Abah keluarkan analisisnya tiap 2 minggu nggih,aq tunggu

Anonymous said...

Cina sudah buat stategi baru untuk menghadapi kemungkinan perang dengan indonesi yaitu menjadikan konawe pangkalan cina secara tersembunyi. Dengan ilusi investasi dan jebakan utang. lihat posisi konawe di Sulawesi tenggara sangat strategis. Tapi ini adalah analisis saya pribadi, semoga tidak menjadi kenyataan

Unknown said...

Bung jagarin apa ada kabar kelanjutan frigate dari jepang dan juga kelanjutan dr pembuatan kapal perang the croc yang digagas oleh its surabaya

Unknown said...

Melawan Cina pada konflik LCS tdk bisa dilakukan sendirian.. sudah saatnya membentuk Pakta Pertahanan Bersama negara ASEAN, terutama negara2 ASEAN yg berkonfrontasi lsg dg Cina di LCS,. Indonesia-Vietnam-Filipin-Malaysia-Brunai. Ikut sertakan Singapura juga..
Agendakan LatGab Akbar Matra Laut-Udara & digelar di Laut Cina selatan sebagai pesan tegas & psywar utk. Beijing...
Jika perlu sertakan USAF & US Navy plus negara2 NATO utk meramaikan..

Aa said...

Sepertinya Indonesia akan ikut terseret pada konflik di LCS karna klaim China jg memasukan 9 jalur putus2 yg masuk pada ZEE Laut Natuna Utara..terlebih minggu kemarin secara sepihak China jg mengeluarkan UU bila kapal2 laut baik itu kapal militer atau sipil harus melapor pada otoritas keamanan China..urusannya apa coba pasti busa ini menimbulkan dan meningkatkan eskalasi di LCS dan Laut Natuna Utara..

Unknown said...

Perusahaan eksplorasi Minyak Rusia diganggu CGC di ZEE Natuna.. Menanti reaksi Moscow, kirim utusan kelas Herder dari Armada Laut Hitam_nya utk. Lego jangkar kawal perusahaan eksplorasi minyaknya di ZEE Natuna... Bakal rame nih Teater LCS....

suryo projo said...

Indonesia sendiri sebetulnya tdk terlibat langsung soal sengketa laut China selatan, 9 garis putus putus ( Nin Dase line) yg di klaim Tiongkok yg merupakan wilayah tradisional dalam pencarian ikan nelayan mereka, tdk secara tegas terbuka mengklaim wilayah mereka, yg masuk Zona Ekonomi Eksklusif seperti yg diatur dalam UNCLOS, tiongkok sendiri menyadari secara hukum international tidak mempunyai dasar legal standing untuk mengklaim wilayah mereka, secara Gro strategis Laut China Selatan memang penting bagi hegemoni tiongkok, akan tetapi untuk melakukan bentrok fisik dengan Indonesia melalui kapal kapal perangnya walau secara tehnologi dan tonase kapal serta persenjataan nya lebih unggul, akan berfikir puluhan kali, mengingat kepentingan China tiongkok juga lebih besar diluar kepentingan Nine Dase Line yg masuk ZEE Indonesia, disamping itu secara strategi militer apabila China nekat menyerang kapal kapal perang lebih lebih menyentuh natuna, bisa memicu perang bubat, yg tidak hanya membangunkan macan tidur dari pihak Indonesia, akan tetapi secara geografis politik dan strategis juga menyangkut banyak kepentingan sebagai jalur international yg sangat ramai yg akan memaksa Paman Sam, Dan sekutunya serta Rusia disisi lain, masuk juga yg tentu akan memicu perang global dunia je tiga, benar analisis dari bung Jahatin, justru masalah Taiwan yg sangat rentan meletusnya peperangan dalam waktu dekat, namun demikian sebagai negara berdaulat baik dilautan maupun udara serta daratan halaman kita, sudah wajar kita mempersiapkan diri menghadapi segala sesuatu terburuk agar tdk menggantungkan diri negara lain menyangkut pertahanan diri. Siapa mau damai maka harus siap perang.

Jagarin Pane said...

SEATO reborn💪💪

Jagarin Pane said...

Bertahap, mogami class bagian dari program besar bangun kekuatan tni al.

Jagarin Pane said...

Tidak sejauh itu. Konawe murni investasi.

Jagarin Pane said...

Tergantung issue dan dinamikanya dong🙏😁

Jagarin Pane said...

Intinya si vis pacem parabellum💪💪

Poeras said...

Don't mess with china... Bahkan USA and NATO terlihat salting di LCS, kombinasi pengepungan mulai dari Jepang, Korsel India sdh terlihat masih agak kedodoran di ASEAN (kamboja, Myanmar, Singapore, Thailand ga bisa diandalkan), makanya mumpung ada moment beli Alutsista jgn nanggung2 Nego nya sm USA. Kesempatan langka

Orang unik said...

Posisi Konawe di Sulawesi tenggara:
Presiden RI Jokowi punya impian Indonesia minimal punya suatu pabrik kelas dunia yang bisa membanggakan dan mengharumkan nama RI.
Impian itu diwujudkan dengan proyek skala besar alias proyek mercusuar. Impian ini meliputi punya pabrik pengolah untuk jadi bahan baku baterai litium lalu punya pabrik baterai litium lalu punya pabrik sepeda motor + mobil + truk + bus yang semuanya listrik.
Menunjukkan semuanya ini butuh biaya investasi besar sekali.
RI sudah mengundang negara lain utk joint invest berbiaya lebih murah. Hanya cina yang bersedia joint invest di sini beserta memberi cetak biru kepada Indonesia utk setiap pabrik yang dibangun + operasionalnya.
Negara maju selain cina tidak ada yang mau beri cetak biru pembangunan setiap pabrik + operasionalnya serta biaya invest ya mahal mahal.
Impian presiden RI Jokowi ingin menjadikan RI sebagi negara produsen baterai litium sedunia berikut kendaraan kendaran di darat yang serba pakai baterai litium supaya Indonesia terkenal sedunia.

Orang unik said...

Negara cina berhitung cermat soal RI karena dibelakang RI ada 2 bayangan besar negara lain yang siap bantu yaitu USA dan Rusia.
Cuma timbul masalah karena USA dan Rusia sedang hangat hangatnya tidak harmonis gara gara penjualan senjata buatan Rusia dihalangi halangi USA supaya tidak laku.
RI sedang itarik tarik ikut USA atau ikut Rusia.
Makanya cina agak bingung Neko Neko ke wilayah Indonesia takut nanti Rusia marah.

Orang unik said...

Kalau dicermati pelan pelan ternyata yang mau diserbu cina itu negara taiwan cuma dibelakang Taiwan ada USA dan sekutu sekutunya. Jadi cina tunda dulu lalu putar otak utk berpikir.
USA+Jepang dan Australia mudah datang untuk dukung Taiwan karena dekat posisinya di lautan pasifik sedang sekutunya di Eropa pasti datang lewat selat Malaka lalu perairan laut Cina Selatan.
Nah disinilah muncul ide dari cina soal nine Dash line. Sebetulnya cina lagi belajar di laut Cina Selatan untuk memperoleh teknik dan strategi menghalangi dan membendung datangnya rombongan sekutu dari Eropa yang mau lewat selat Malaka lalu ke Singapura lalu ke laut Cina Selatan tapi cina juga bingung masih ada celah lain untuk masuk tanpa lewat selat Malaka yaitu lewat selat Sunda, disinilah timbul kerumitan bagaimana cina mengatainya karena selat Sunda punya RI. Jadi nine Dash line itu adalah proses cina sedang belajar utk menemukan cara cara blokade laut bagi iring iringan sekutu dari Eropa.
Sampe sekarang cina masih sulit menemukan cara caranya karena terlalu rumit karena banyak selat selat lain di perairan Indonesia yg misa dipake menuju laut Cina Selatan.
Cina sekarang lagi pake koyo cabe di jidatnya Karena mumet pusing berpikir menemukan cara ampuh blokade laut ke laut Cina Selatan.

Orang unik said...

Sekarang ini cina semakin mumet dan pusing 7keliling memikirkan cara cara ampuh blokade laut Cina Selatan bagi rombongan sekutu dari Eropa karena tiba tiba RI dan Rusia kerja sama membangun usaha invest kilang minyak lepas pantai di sekitar Natuna.
Karena ada Rusia di situ, maka semakin pusing cina itu bisa bisa gagal total rencana utama serang Taiwan gara gara ada Rusia di Natuna.
Berharap cina walau semakin mumet dan pusing 7 keliling jangan sampe cina masuk UGD di rumah sakit ya.

Orang unik said...

Untuk negara cina:
Wahai negara cina berpikirlah masak masak sebelum memulai perang di laut Cina Selatan maupun serang negara taiwan.
Belajarlah kekalahan Jerman dan Jepang di perang dunia 2.
Jerman dan Jepang sebagai negara pertama yang memulai peperangan akhirnya harus menyerah kalah.
Kenapa Jerman dan Jepang menyerah kalah? jawabannya adalah:
1. Kurang perhitungan soal kekuatan uang yang dimilikinya, kalo uang habis ya tentu perang akan habis juga alias berhenti.
2. Kurang cermat berhitung dan contorl suply semua logistik yang dibutuhkan di Medan perang. Ternyata pasukan dan alutsista Jerman dan Jepang terlalu jauh melangkah sehingga banyak logistiknya tidak sampai ke pasukan di front lini karena supply logistiknya tidak bisa mengikuti gerak laju speed pasukan front line.
3. Kurang berhitung soal kemampuan negara musuhnya alias menggampangkan dan meremehkan kekuatan musuhnya.
4. Ternyata rumah Jerman dan rumah Jepang kebobolan maling dan rampok.
Artinya apa? Ternyata jauh jauh berpikir utk kuasai negara lain eh ternyata lupa jaga negara sendiri dan kurang membekali pertahanan diri di negara sendiri.
Jadi saat USA dan sekutunya menyerang langsung ke jantungnya Jerman dan Jepang ya sudah akhirnya lemes kaget juga Jerman dan Jepang yang akhirnya daripada hancur hancuran di negara sendiri ya sudah mending angkat tangan alas menyerah kalah.
Itulah yang wajib dipikirkan negara cina kalo mau buat ulah ke negara lain, bisa bisa nanti apa yang dialami Jerman dan Jepang di perang dunia 2 akan terulang kembali di negara cina.
Mending hidup damai saja dengan negara lain nggak usah berpikir perang segala, mending fokuskan usaha dagang menjual produk ke luar negeri supaya dapat uang besar buat rakyat Cina buat hidup sehari hari.
Hidup damai dengan negara lain lebih bagus dan untung dari pada perang yang akhirnya menyerah kalah juga selain itu uang habis pabrik usaha hancur dan negara jadi hancur hancuran.
Nah kali udah begini kan rugi besar.
Coba pikirkan bagaimana lagi membangun negara yang udah hancur hancuran karena perang, butuh puluhan tahun untuk bangun kembali negara yang hancur hancuran dan tentu butuh duit banyak, apa punya duit banyak?
Coba ya negara cina berpikir lagi.

Unknown said...

Karepane podo bosku

Moon said...

Ajak dan Tingkatkan lagi Investasi Rusia di laut Natuna mulai dari eksplorasi migas,pariwisata dan sektor perikanan, kalo Natuna di jaga Rusia maka China akan segan untuk Melakukan tindakan ceroboh, karena Rusia adalah sekutu utamay yang di andalkan oleh China,maka dari itu alangkah baiknya terus ajak Rusia agar investasi banyak di perairan Natuna

Berasa said...

Kenapa indonesia tidak melirik frigate canggih jerman F124 sachsen class produk jerman om jagarin? Apakah frigate ini dilarang untuk di ekspor?

Mak Lampir said...

Jepang negara kecil,yang mampu menjajah dunia.yang mengandalkan tentara dan alutsista yg mumpuni. Indonesia negara besar,yang alutsista nya kurang dana(masih mikir,sayang duitnya kalau buat beli Alutsista).yang hanya mengandalkan semangat juang TNI dan rakyat nya.

Raja muda kelana said...

China uda belajar dari perang kedua om..
Makanya skr china pintar strateginya perdagangan dan militer

Ranjau Laut said...

Setujuh

Ranjau Laut said...

Bukan terseret tapi sengaja Cina seret Indo ke pusaran Konflik LCS

Ranjau Laut said...

Intinya pengadaan alutsista yg Mewah dan Gahar ini bukan cuma jaga Halaman Utara alias NATUNA aja dri drama konflik LCS tp juga Menjaga kedaulatan negara dri Ancaman dan gangguan negara atau pihak lain spt pencurian,ilegal fsihing,perompakan,pwmbajakan,pelanggaran wilayah atau masalah perbatasan etc.
"Ingat Kawan bisa Jadi Lawan"

Apalgi yg suka mengganggu dan ikut campur masalah kedaulatan indonesia.
Indonesia luas dan besar apalgi kita punya Laut sndri yg luas.
Byk hotspot atau chekpoint yg msih blm tercover secara maksimal spt selat sunda,selat lombok,selat malaka apalgi kita ada Alki 1,2 dan 3.

Sebagai negara Maritim yah kita perlu dan sangat butuh byk kapal2 perang dan kapal patroli berbagai jenis dan ukuran untuk mengamankan laut indonesia.
Dan gak lupa jg Amankankan ALKI 1,2,3 dgn akuisisi CDS.
"RP.1,700 T saya setuju sekali untuk modernisasi alutsista biar gak ketinggalan atau diremehkan negara lain"

Sekian dan terima gaji


Wiranagari said...

Jgn lupa di dalam ya kawan mereka udh banyak yg masukk waspada

Ranjau Laut said...

Jgn lupakan perisai diri alias Hanud MR SAM dan LRSAM.
Masing2 4 baterei

Gus Endho said...

Awesome bung Jagarin 👍 dan sy berharap saat ini tdk ada ancaman dr pihak musuh merong rong NKRI krn sejatinya alutsista kita belum siap 100% tuk bertempur lawan sang Naga,.berharap tiap thun anggaran militer naik min 20 sampai 50 triliun 🙏🇮🇩

Anonymous said...

Betul bung. Banyak dikalangan indonesia sendiri bahkan dari kalangan pejabat militer berbintang2 yg tidak suka alutsista di perkuat dan itu nyata. alasanya ya alasan klasik yaitu MAAAHAAAAL....

Redsnaper said...

Percaya atau tidak, China tidak akan berani berperang dengan negara lain. Karena banyak negara yang dijaga China yaitu Korsel, Taiwan, Jepang dan Asean serta negara² back up seperti Amerika dan Inggris.
Ketika China mulai membuka forum perang maka negara² tersebut akan keroyok China. Terlebih China punya sejarah pahit dengan Jepang, makanya hingga sampai saat ini China hanya menggertak dan mencoba koalisi dengan Rusia. Meskipun demikian Indonesia perlu memperkuat otot dan taring demi harkat dan martabat serta menjadi nilai tawar.

Orang unik said...

Biasanya RI kalo mau beli kapal perang kelas eskort (maksudnya untuk kelas korvet kelas fregat kelas destroyer) selalu berhitung biaya pembelian kosongan lalu berhitung akusisi persenjataannya lalu berhitung biaya operasi kapal saat bertugas di laut lalu berhitung biaya pemeliharaannya secara berkala sesuai buku panduan servicenya.
Biasanya dicari yang paling murah semua biayanya karena keuangan negara terbatas sekali.

Orang unik said...

Negara kepulauan
RI adalah negara dengan beberapa pulau besar dan ratusan pulau pulau kecil yang dikelilingi perairan laut. Perairan laut RI lebih luas dibanding luas daratan seluruh pulau pulaunya.
Untung RI adalah negara yang cinta damai bukan negara arogan.
Berdasarkan pengalaman masa lalu negara kepulauan amat rentan kalo diserang musuh dari laut.
Contoh waktu Belanda menjajah tanah Nusantara di awal munculnya PD 2 saat Jepang mulai menyerang Belanda di tanah Nusantara, hanya kalo kaga salah 2atau3 hari kekuatan Belanda melawan kekuatan Jepang lalu menyerah kalah.
Waktu itu alutsista Belanda sudah mumpuni di zamannya cuma jumlahnya tidak banyak.
Ini hanya sebuah contoh aja ya, betapa susahnya menjaga perairan laut yang amat luas bila alutsista utk menjaganya terbatas jumlahnya.
Tapi memang idealnya alutsista penjaga perairan laut yang amat luas itu butuh biaya besar sekali utk akusisi alutsista penjaganya lalu juga pastinya butuh biaya besar sekali untuk biaya operasional alutsista penjaga menjalani tugas roda alias siskamling di perairan laut lalu juga butuh biaya besar sekali untuk biaya service rutin alutsista penjaganya.
Nah di sini jelas digambarkan biaya besar sekali utk ukuran afdol jumlah alutsista penjaga perairan laut yang amat luas hanya untuk tugas ronda laut.
Belum untuk mencegat atau melawan musuh bila ada yang mau menyerang masuk perairan laut RI.
Bisa dibayangkan betapa rumitnya menjaga perairan laut yang amat luas seperti perairan laut RI yang pastinya juga butuh duit dalam jumlah besar sekali serta duit ini kalo tidak sering sering dimonitor penggunaanya bisa bisa menciptakan lahan tindak pidana korupsi.

Unknown said...

Nama LAUT CINA SELATAN harus di hapus di peta internasional...dan di beri nama baru atau di beri nama
laut indo pacifik atau apa lah.. Mungkin itu solusi nya

Anonymous said...

saran saya, tdk mungkin tentara menjaga belasan ribu pulau indonesia, utk mencegah adanya infiltrasi atau okupasi oleh negara lain, indonesia harus menyebarkan penduduk ke pulau2 terluar dan pulau2 kosong termasuk pulau terluar dan pulau yang ada di sekitar pulau besar dalam wilayah NKRI, ditempatkan paling tdk 1 kompi komposit dari berbagai kesatuan TNI, kemudian ditempatkan babinkantibmas, polairud, petugas perwakilan dishub, dins P.U, disduk capil, dins pertanian, dins kelautan dan perikanan, dinsos, dins peternkan, dins pendidikan, dins kebudayaan, dins pariwisata, BNPB, pemadam kebakaran, layanan bea cukai, layanan imigrasi, layanan dinskes, nakes utk bertugas di klinik, bangun embung yang luasannya dng menyesuaikan perbandingan penduduk dengan luasan wilayah, bangun mercu suar, menara telekomunikasi, bangun apartemen bertingkat, disekeliling pulau dipasang sensor gerak, dibangun bungker utk gudang senjata, gudang logistik makanan, obat2an, utk simpan alat komunikasi dan transportasi darat, udara, dan air, sediakan fasilitas satelit utk akses keluar dan ke dalam supaya bisa mantau berita dan informasi, bangun rumah bersusun di sekeliling pulau, bagian tengah pulau dan beberapa titik pulau dibiarkan ada pohon produktif utk buah2an, dan buat beberapa sumur bor utk persediaan air tawar, bangun pembangkit listrik tenaga matahari (sel surya), pembangkit listrik tenaga angin,bangun dermaga ukuran utk minimal bisa menampung KRI ukuran 100 meter 5 unit, dan dermaga khusus utk nelayan, spbu khusus untuk kapal perang dan di tengah pemukiman, serta spbu khusus utk nelayan, pasang mileniu gun di bangunan bertingkat dan senapan mesin cal 12, 5 mm, dan 5, 7 mm, pasang RPG blok 7, dan perlengkapan rudal anti pesawat dan jet tempur, dan helikopter serta drone, pasang heli pad, harus ada alat exa utk bangun tanggul di sekeliling pulau, sdiakan hewan ternak dan bibit utk tanaman pangan, juga sediakan senjata anti tank dengan rudal yang cukup

Defent studies said...

Amin..

Defent studies said...

Bisa jadi..

Defent studies said...

Kwsimpulan dr semua itu adlah cina sedang bunuh diri,knpa sy katakan bunuh diri karna dia menantang dunia demi laut cina selatan trmasuk natuna utara,pengalaman perang cina sangat jauh dr usa,makanya sy katakan bunuh diri..

Aji said...

Lha ini akhirnya akan mengingkari konstitusi kita yang bebas aktif dan tidak berpihak atau non blok...
Saya pikir perlu kecermatan yang luar biasa dari pemerintah kita untuk kasus ini, karena menurut saya disini akan bayak jebakan batman untuk keluar dr faham non blok, kita akan terlihat sebagai negara yang tidak punya konsistensi pada acuan dasar tentang hubungan luar negri dalam konstitusinya, itu akan membuat preseden buruk saya pikir, dan imbasnya pada wibawa dan bargaining power kita pada negara2 yang berkepentingan...

Defent studies said...

Biar cina gak bunuh diri yg harus di lakukan cina 2 langkah pertama ganti presiden yg kayaknya dah di luar kendali kdua ganti idiologinya biar berpikiran jernih..

Bagong said...

Belajar dr yg sederhana saja pos TNI diserang KKB saja sampek 4 prajurit gugur, mikir gmn caranya bangun pos yg kuat kokoh anti serangan kasih senjata gebuk yg memadai, sementara banyak pos disana yg kondisinya cuman seadanya dr kayu, kalau perlu kirim ranpur2 ringan buat patroli, 1 prajurit kita itu harganya mahal juga lho baik buat negara maupun keluarganya

Bagong said...

Secara bagaimanapun end to end kita jauh sama cina, udah lihat silo rudal balistik nuklirnya kan ada brapa ratus ingat jepang baru serang pearl harbour saja lgsg kirim bom atom nagasima kalau bukankah cina bisa juga begitu kalau sampek pecah konflik dan dia kehilangan 10 kapal perang bisa saja dia akan kirim 10 rudal balistik, kalau mau buat cina mikir sama kita ya harus perkuat perisai udara kita dulu, beli tuh bejibun shoorad dan cwics buat pangkalan dan obvit kita butuh ribuan lho yg kelas ecek2 saja hamas bisa serang puluhan ribu roket ke zionis daoam satu periode serangan lah shoorad kita brapa coba, jarak menengah nassam minim 16 baterai buat perlindungan kota2 besar, trus jarak jauh gabungan S 350 sama S 400 minimum 10 baterai, itu program rudal neptune atau sejenisnya dipercepat kalau perlu kita punya ntar minim 30 baterai buat pagar pulau2 terluar, selain keharusan perkuat alutsista utama pespur dan kRI kita juga sangat membutuhkan perisai udara yg mumpuni, semoga ini dipikirkan dengan seksama jaman srkrg perang awal yg dikirim itu pasti rudal atau drone lho ya sangat jarang lgsg face to face

Bagong said...

Komodo tuh buat lagi 100 unit kirim ke papua cocok buat patroli, kasih RCWS skalian dah ampuh tuh redam KKB

Bagong said...

Contoh negeri yg diperhitungkan itu iran, mgkn banyak alutsistanya kurang canggih tapi rudalnya bejibun bro mau ladenin zionis puluhan ribu juga ada makanya mereka hati2 menangani iran, kalau terbuka iran kena serangan secara langsung dah pasti ribuan rudal meluncur tuh, coba boleh berhitung 1 skadron pespur rafale bisa dapat brapa baterai s 400 atau nassam, mgkn yg jago ngitung bisa bantu hehehehe kok sepertinya susah amat sih menganggarkan rudal malah nassam tahap 2 mau kena hold, bingung ane mikirnya bisa proyek besar KRI sama pespur kok rudalnya gak dipikir juga

Ranjau Laut said...

Nasams2 kan amunisi nya dri AS Amraam .jadi ada solusi opsi lain spt Aster30,Hisar U,atau mungkin bisa ambil S350 vityas versi Korea selatan KM SAM cheomael 2 jg bisa.

Unknown said...

Indonesia darurat Rudal PSU (Penangkis Serangan Udara)... Rudal HanUd yg dimiliki masih sangat minim.. semoga para Stakeholder dan pejabat pemangku kepentingan sadar & gerak cepat ambil tindakan utk. Mempercepat pengadaan rudal-rudal Hanud Penangkis Serangan Udara baik jarak pendek-menengah-jauh utk. segera didatangkan.. mau rudal buatan rusia ataupun barat.. kalau bisa combine.. ke dua-duanya..

Ranjau Laut said...

Darurat alias butuh banget yg namannmya PSU atau sistem Hanud menengah dan jauh.

Ranjau Laut said...

Tunggu bude sri nya aja ACC😀

Ranjau Laut said...

Klo realistis dri saya ya
Beli baru cukup 12-16 unit F15 trus tambah lagi F16s 2-3 skuadron asal lengkap senjata nya yaitu rudal anti kapal AGM84 harpoon(125km) untuk dipasang di F16,kemudian Lengkapi jg persenjataan Sukhoi dgn rudal anti kapal nya spt KH59,air to air nya,T50i lengkapi jg Plus masa datang kita bakal dpt 40an IFX yg canggih.

Atau opsi kedua Rafale aja dri 36 jadikan 48 unit full armament Scalp,meteor,Mica.
Ditambah 40 IFX nantinya.

Lumayan mumpuni

Anonymous said...

LPD class RI sdh punya banyak
Mantap banget ya klau RI punya ZAHA FNSS keren dan hebat turky bikin produk alutista.Design dan bahannya bisa laku keras di pasaran Internasional.

Semoga saja selain tank harimau yg sdh dengan tampilan baru.
RI pesan 150 ZAHA FNSS dan dibuat sendiri di PINDAD...amiin

Moon said...

Zaha Turki pernah di tawarkan ke marinir kalo tidak saat indodefence tahun ,,,,cuma yaitu tidak ada respon dari pihak marinir , karena marinir sangat setia sebagai pengguna teknologi dari negara' blok timur, kekecewaan yang pahit mungkin sebagai pelajaran dari kasus Amx 10 buatan francis yg jumlahnya ratusan unit dan akhiry tidak full bisa di gunakan , dan marinir lebih percaya dengan tank btr50 dari negara blok timur , sampai sekarang masih tetap tidak mau di lepas saking bagus y itu tank buatan uni Sovietdan tetap di rekondisi

Ranjau Laut said...

Turki bakalan jadi Pemain Global bidang pertahanan karena makin maju di darat,laut,dan udara.
Mau gak mau Indonesia harus tempel terus Turki buat kerjasama di bidang pertahanan.

Orang unik said...

Pihak RI sepertinya bingung memilih dan memutuskan akuisisi suatu pembelian alutsista, yang dicari memang yang termurah harganya tapi setelah melihat barangnya kok ragu ragu ya,padahal pihak alutsista produk Turkey Ceko dan Ukraina sudah menawarkan produknya ke RI dengan harga terjangkau tapi sepertinya kok ragu ragu.
Ragu ragu inilah penyebab target MEF3serta4 jauh dari target padahal uangnya udah tersedia walau terbatas dan dari utang.
Kenapa ya kok ragu ragu ya?

Moon said...

PT.pal menjalin kerjasama dengan pt.Lundin menggarap pertahanan Matra laut kalo di lihat mock up y kemungkinan kcr 60 m akan di serahkan kepada PT.lundin sebagai partner lanjutan kcr 60 meter, dan PT.pal sepertinya akan fokus membangun kapal2 perang besar seperti light fregate serta fregate serta kapal selam

Bluerider6089 said...

Jangan remehkan JEPANG,..Jika lepas KEKANG MEREKA,...Percayalah...membuat RUDAL NUKLIR yg SANGGUP JADIKAN DARATAN RRT dalam waktu sangat sangat SINGKAT, MEREKA SANGGUP !!!

Nampaknya, uncle SAM sudah lepas satu2 kalung yg membelenggu JAPAN DEFENSE FORCE.....

Bluerider6089 said...

Sivis pacem parabellum...ini harus di INSTALL PAKSA Dalam OTAK DPR , dan PARA penganut mahzab 50 tahun TAKKAN ADA PERANG ( SL0MPRET )..!!!

Bluerider6089 said...

Sorry bung Jagarin...
Secara pribadi,...gw sangat yakin..NAGA Rakus ini pasti tiba waktunya di GANG BANG Negara2 Internasional...
Jika tiba saatnya,..pecah konflik LCS, PECAH JUGA KONFLIK HIMALAYA..!!!

Chiko said...

Kalau analisa kaleng-kaleng saya, Cina pasti mikir seribu kali kalau mau invasi pasukan ke Indonesia, wong rakyat kita ganas2...jangankan tentara asing, jambret aja babak belur kalo ketangkap,sukur sukur ga masuk ICU. coba saja kalo tentara asing masuk kalimantan,baru sampai pantai sdh hilang kepalanya pak...

Yang saya takutkan itu kalo cina pake ICBM,Drone kamikaze,atau rudal2 yang longrange dan yang BVR-BVR gitu,apalagi kita tahu rudal2 cina sangat mematikan dan sulit ditebak sasarannya...misal target sasarannya Monas,kalo rudal cina kenanya di Kelapa Gading pak. Beda dengan rudal rusia,eropa dan US kalo sasarannya monas kenanya di monas paling meleset 10m. Ini yang kita ga ada Obatnya.

Kita bersyukur selama ini payung udara kita dijaga oleh paranormal2 indonesia,kalo rudal2 dr rusia,eropa dan US yg sasarannya jelas,kemungkinan bs dihalau/dibelokkan oleh paranormal kita....lha kalo sasarannya ga jelas ini bingung paranormalnya pak.

Kesimpulannya....kita mau beli Obatnya atau bikin sendiri obatnya?
maaf biar ga terlalu serius.

Orang unik said...

Indonesia itu negara aman dan damai:
Indonesia tidak usaha kwartir dengan musuh yang menyerbu dan mendarat di daratan wilayah RI.
Karena di Indonesia banyak tukang barang bekas tukang rongsokan dsb.
Dunia internasional sudah tau itu bahkan kapal tanker bekas yang di scrape jadi besi rongsokan itu dilakukan di laut, satu persatu besi kapal dari atas di potong sampai ke dasar kapal sampai hilang tanpa bekas bentuk body kapalnya dan hebatnya kapal kaga tenggelam waktu proses pemotongan tahap demi tahap itu.
Makanya karena banyak tukang rongsok itulah justru musuh akan berpikir 7kali menyerbu RI via perairan laut RI karena kapal musuh sangat kwartir kapalnya dipreteli sampai habis oleh tukang rongsok besi bekas Indonesia.
Di laut aja bisa dipreteli sampai habis sebuah kapal apalagi di daratan RI makin seram aja tukang rongsok besi bekas itu, alutsista musuh di daratan Indonesia kalau kamu kaga pandai pandai jaganya bisa habis dipreteli oleh tukang rongsok besi bekas itu.
Makanya musuh pasti berpikir7kali kalo mau serbu RI gara gara tukang rongsok itu.
Belum lagi di RI ada pawang hujan, pasti musuh kalo mau kirim rudal ke target di wilayah RI pasti mikir7X karena saking takutnya sama pawang hujan, jangan jangan ntar pawang hujan itu membelokkan arah terbang rudal musuh menuju target alias arah target jadi melenceng ke arah lain gara gara pawang hujan Indonesia.
Jadi sebetulnya Indonesia itu benar benar negara aman dan damai selalu.

Anonymous said...

Naga berkepala babi

Anonymous said...

Smoga jadi kenyataan
Suatu hari mimpi bangsa ini tuk bisa membuat alutista modern dan canggih laku dipasar internasional terjawab

IFX made in PT DI.
Tank medium harimau made in Pindad.
Pandur II made in Pindad.
Roket RHAN jarak tembak 500 KM.
Zaha made in pindad.

Sampai gak tidur mikirin si Zaha
Turki sampai exsport drone betrayar gara gara bisa hancurin pantsir rusia.

Turki kirim dong si Zaha ke RI.
Pengen lihat 150 si Zaha ngumpul di Natuna militery base bareng LPD class.






Ranjau Laut said...

Cukup beli antidot nya aja.
Akuisisi
-MRSAM hanud 4 baterei
-LRSAM hanud 6 bterei
-Coastal defense sistem 8 bterei amankan ALKI
-rudal jelajah anti kapal jangkauan 150-250km yg bisa dibawa pespur atau KRI.

Ranjau Laut said...

RX450 Lapan sudah cukup bagus untuk jdi Roket balistik artileri daya jangkauan nya 150km,Lapan hanya butuh Pindad,Dahana,PTLeN untuk pasang Warhead,seeker dll.
Tes ujicoba,sempurnakan lalu produksi massal.

Ranjau Laut said...

KCR stealth😃

Ranjau Laut said...

Klo Urusan AL yg terkuat masih dipegang Jepang karena punya 35 lebih kapal destroyer.

satriya wirang said...

MENANGKAL rudal cina itu muda bung pakai cermin aja.gitu aja kok repot

Orang unik said...

Yang mendeklarasikan RI jadi non blok adalah IR Soekarno selaku presiden pertama RI, karena waktu itu dunia sedang hot hotnya masalah blok barat vs blok timur.
Dengan berjalannya waktu ternyata RI masih bertahan sebagai negara non blok.
Sebetulnya ada contoh bagus di dunia ini yang bisa mencegah adu ideologi adu bentuk negara & demokrasi adu kekuatan senjata yaitu negara netral.
Siapakah negara netral itu? tak lain dan tak bukan adalah Swiss.
Status netral inilah sejarah membuktikan bahwa Swiss tidak akan digangu diserang direbut negara lain seperti saat PD1 dan PD2.
Negara netral beda tipis dengan negara non blok, cuma Indonesia sebagai negara non blok buat was was negara lain bila presidennya seperti Soekarno yang berani nantang secara terbuka bila mendahulukan marah dan emosi terhadap rasa tidak setuju pendapat yang dilontarkan suatu negara lain.
Sebetulnya bila dulu Soekarno lebih mementingkan legowo bijaksana dalam ambil pendapat atau keputusan soal isu isu luar negeri mungkin sampe sekarang RI sebagai negara non blok akan dihormati oleh dunia internasional persis seperti yang dialami Swiss negara netral.
Masalah antar negara akan memanas bila salah satu presiden suatu negara lebih mementingkan emosi marah marah atau arogan yg akhirnya bisa menimbulkan perang terbuka.
Itulah yang dikwatirkan dunia in5ernasional bila tiba tiba muncul sosok pemimpin atau presiden atau raja suatu negara yang pemarah arogan sering emosi tidak bijaksana legowo soal isu isu luar negeri.

Ranjau Laut said...

Tunggu besok hasil lobby2 nya menhan.

Moon said...

Kalo untuk tank bmp3f dan bt3f tetap lancar kok gak ada masalah , pengiriman batch pertama akhir tahun ini sampe 2022

Ranjau Laut said...

Bmp atau bt3f bukan alutsista strategis,

Adhitya said...

Alutsista cang gih = kencang ditagih, sama yg pinjemin modalnya

Unknown said...

Jepang negara kecil.....wk...wk