Sunday, July 4, 2021

Mengukur Kinerja Strategis Menhan

Geliat di Kementerian Pertahanan saat ini benar-benar menggairahkan. Kerja smart berkapasitas extra ordinary sedang dilakoni untuk memberikan kepastian kehadiran sejumlah alutsista strategis secara kualitas dan kuantitas borongan. Negara produsen alutsista luar negeri ikut merasakan suasana gairah ini. Adalah Perancis, Jerman, Italia, AS, Jepang dan Turki akan mendapatkan percikan rezeki milyaran dollar. Kurikulum baru yang diimplementasikan Kemenhan dipastikan membuat industri pertahanan dalam negeri baik BUMN dan swasta nasional berkibar mekar meriah. Termasuk jumlah tenaga kerja yang akan diserap karena produsen luar negeri sebagian membangun produknya disini dengan transfer teknologi dan pola offset.

Perjalanan Menhan Prabowo ke Perancis dan Jerman kemarin sangat diyakini akan membawa oleh-oleh berbagai jenis produk alutsista canggih.  Dari Jerman misalnya prediksi oleh-oleh itu adalah 5 kapal selam tangguh dan canggih sebagai supporting spirit untuk Hiu Kencana TNI AL, 100 Tank Leopard, 100 Tank Marder untuk Kavaleri TNI AD, Oerlikon Skyshield batch 3 untuk Paskhas, Oerlikon Skyranger untuk Marinir, Millenium Gun untuk KRI dan lain-lain. Jerman adalah produsen alutsista berkualitas bahkan khusus untuk produk kapal selam negeri ini adalah "mbah"nya. Kapal selam Cakra Class kita adalah produk Jerman. Kita juga sudah memiliki 100 Tank Leopard dan 50 Tank Marder yang dibeli dari Jerman di era Presiden SBY.

Sejauh ini kita apresiasi Prabowo yang sedang berkonsentrasi penuh untuk menjalankan amanahnya, menunjukkan kinerjanya sebagai Leader yang tidak pernah keder dalam setiap penugasan. Sebagai Leader di Kemenhan dia berusaha mereformasi pola pengadaan alutsista dari B2B menjadi G2G. Perubahan ini tentu banyak memotong "jalur simpang susun" yang selama ini menjadi pola "berlalulintas". Prabowo juga menunjuk negosiator independen dari luar negeri bernegosiasi dengan AS untuk membeli sejumlah jet tempur F15 dan lain-lain. Ini dilakukan untuk memastikan mendapatkan kewajaran harga dan teknologi yang diusung  produk alutsista made in Pakde Sam.

Gerak cepat, tidak bertele-tele, berkunjung face to face ke negara produsen alutsista adalah patron kuat yang diperlihatkan Prabowo untuk merealisasikan G2G dalam prosedur pengadaan alutsista. Terutama untuk memastikan kepantasan harga alutsista dan teknologinya, harga sewajarnya, harga normal. Sekedar beranalogi, laporan keuangan yang telah diaudit dan menghasilkan kriteria terbaik,  dengan sebutan "wajar tanpa pengecualian". Jadi Auditor tidak pernah menyebut laporan keuangan telah disusun secara benar, melainkan wajar. Demikian juga harga produk, yang wajar dong, mark up nya gak kebangetan. Maka untuk mendapatkan informasi itu ditempuh melalui G2G, antar pemerintah dan membawa nama baik pemerintahan. Kerjasama antar pemerintah tentu menjaga marwah dan wibawa negara masing-masing, itu pakemnya.

Kerja extra ordinary kemenhan masih berproses dan baru ada di langkah perdana. Dalam proses fast and smart ini termasuk mengelola anggaran hampir 300 trilyun rupiah melalui jalur pinjaman luar negeri untuk dibelanjakan seluruhnya sepanjang tahun 2021 tentu banyak fitnahnya. Sudah pasti itu. Ukuran Kinerja Kemenhan secara tujuan baru akan terlihat di tahun-tahun mendatang.  Dan secara proses kinerja sampai saat ini Prabowo dalam pandangan kita memberikan sinyal konstruktif dengan harapan yang besar bisa dilaksanakan dengan amanah, istiqomah dan fathonah. The New Patron Kemenhan ini diniscayakan menjadi jembatan kekuatan bagi kita dengan sebuah tujuan besar yang sangat ditunggu, kehadiran berbagai jenis alutsista strategis dan gahar secepatnya, dalam jumlah besar dengan kualitas teknologi terkini. InsyaAllah.

****
Jagarin Pane / 04 Juli 2021

158 comments:

WIRO 212 said...

Mudah2an semua lancar tanpa ada aral yg melintang meski toh nanti ada "BADAI FITNAH" yg kayak kata Bang Haji mari sama2 kita menjaganya dgn dada yg lapang,pikiran yg jernih,perasaan yg membumingkan rasa dan membuang jauh2 syak wasangka yg buruk dan keliru terhadap kemenhan .sukses p.PRABOWO kami selalu mendukung setiap eksen njenengan.sukses juga untuk Abah Jagarin,swun

Jagarin Pane said...

Amin. Thx

Anonymous said...

@bung jagarin

Dengan byk nya alutsista yg dilirik dan mengubah kontrak menjadi G2G apakah tidak ada negara regional serta broker yg bermanuver..?
krn pasti ada saja baik dari luar maupun dalam yg tidak ingin indonesia KUAT..

INDONESIA MAH HEBAT said...

Amin.
Kebanyakan yang mumet kaya gitu adalah makelar-makelar alutsista. Yang sekarang gak ada pekerjaan😂😂😂

Air force said...

Alangkah baik nya kita beli kapal selam dari jerman, entah itu U214 atau malah U218 dlm jml signifikan 9 unit, kalo memang ini yg dipilih maka tinggalkan scorpene .. atau sebalik nya bila kita ingin scorpene ya udah tinggalin U boat jerman.. perawatan, kesiapan personil sangat mahal..

black eagle said...

5 u218 dan 4 scorepene sdh cukup melegakan ini sdh clear pa haji?..., tinggal satuan udara AEW sekelas posedon dam hanud harak jauh nya ..

Unknown said...

Izin bertanya Bung Jagarin: Menurut prediksi Bung Jagarin, 100 tank leopard & 100 marder itu yang akan diakuisisi apakah yang baru atau yang bekas? Saya sangat bersyukur bila itu adalah jenis baru dan bukan bekas. Kalaupun bekas, semoga usianya tidak terlampau sepuh.

Pertanyaan kedua: Apa perbedaan antara Oerlikon Skyshield dan Oerlikon Skyranger?

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Ranjau Laut said...

Keren ni mantap klo marinir dapat jatah Skyranger buat spaag..

Ranjau Laut said...

https://www.indomiliter.com/oerlikon-skyranger-sistem-hanud-tactical-response-untuk-natuna/

Bisa di cek disini bung

Jagarin Pane said...

Pasti ada tapi dgn diplomasi cerdas bisa dijelaskan dgn jernih🙏🙏

INDONESIA MAH HEBAT said...

Bekas juga lumayan.
Tinggal upgrade ke leopard 2ri🔥

Unknown said...

Pak Jagarine

Kl kasel dr jerman jg diambil 5 unit, berarti jd 9 unit pembelian kasel baru. Lalu ada frigate brkas pakai kah pak yg akan diambil lagi.

Ranjau Laut said...

Disamping pemgadaan MBT dan IFV marder tambahan untuk kostrad,juga di dalam negeri sedang mulai Produksi Medium tank harimau,pandur,dan bakal hadir ada IFV medium kerjasama turky-indo.

Ranjau Laut said...

Sepertinya Richaeulo class bakal di akuisisi nih,dan 5 dri jerman

Anonymous said...

semoga langkah menhan diberikan jalan lancar dan sukses oleh Allah swt....
hanya usulan utk bpk menhan :
pembelian senjata impor tentu disertai ToT dan offset, alangkah baiknya bila 30% dari budget dialokasikan utk pembelian senjata dari inhan domestik seperti CN235/CN295 gunship/patmar PT.DI, panser anoa PINDAD, radar LEN, korvet mandiri PAL dll, oh ya jgn lupa panggil pulang Prof Joss utk nano satelit militer + radar bisa join dg LEN ... semoga
Salam

Ranjau Laut said...

Ammiinn semoga cepat datanh semua.
Pembelian produk InHan nasional ttp jalan terus untuk,CN235,panser anoa,Heli Bell,kita sedang tunggu rilis Panser Anoa 3 dan IFV medium tank,MRAP pindad,maung,KCR,kapal LPD,pandur

Defent studies said...

Kalau benar Indonesia beli kasel dr jerman saya sangat bersyukur sekali karena kita belinya langsung ke pricipalnya tek licence kyk kmrn yg akhirnya kualitasnya kagak memuaskan Amin..

Taming sari said...

Leopard sama marder buat kostrad sedangkan....hartam dan cobra untuk kodam

Jagarin Pane said...

Saya juga begitu😁😁👍🏾👍🏾

Jagarin Pane said...

Kayaknya kasel aja tuh🙂🙏

Jagarin Pane said...

Sdh dijawab rekan yg komen

Anonymous said...

Bukanya leopard kurang cocok di wilayah geografis Indonesia katay sich banyak nganggur di bandingkan tank Scorpion,makay Pindad fokus ke medium tank

INDONESIA MAH HEBAT said...

Itu cuma kata kaum amblesiah.
Leopard oke-oke aja main lumpur dinatuna dan balap-balapan dibatu raja.

Ranjau Laut said...

Jgn percaya hal spt itu,tank medium dibuat buat gantikan tank amx untuk kodam2.

Jagarin Pane said...

Leopard kok dibilang banyak nganggurnya, bangun woii, kelamaan tidur di gua 😁😁

Ranjau Laut said...

Ngopi dolo mas bro@Anonymous

Unknown said...

Kl amerika serbu negara orang pasti mbt yg masuk ....dia gak akan pikir ambles apa gak...yg penting d gedor dulu ...😁😁😁
Maaf kalau salah mohon koreksi....

Ranjau Laut said...

Betul,setelah amerika lakukan serangan pertama dri Udara bombardir dulu pertahanan musuh bru masuk MBT,Marinir,infantri

Redsnaper said...

Semangat.....dan jayalah TNI.
Jangan lupa juga kalau negara kita membutuhkan radar diperbatasan dan pulau terluar demi keamanan kita semua

wijaya281 said...

Mau beli alusista kok ngomong nganggur lah. Ngga dipake lah. Ya namanya juga senjata klo ngga perangkat ya pasti hanya dipake buat latihan. Lagian klo perang beneran mana ada mikir soal jalan ambless he2. Tuh di Vietnam yg konturnya sama kayak di Indonesia pas perang main aja tuh mbt ngga ada yg ambless. Atau coba aja liat tuh Vietnam. Myanmar sama thailand saling pamer punya mbt. Ngga ada yg ambless. Lagian klo mikir beli mbt banyak nganggur nya ya jangan beli tank. Beli aja truk atau angkot dijamin ngga nganggur pasti dipake terus minimal buat angkutan mudik

INDONESIA MAH HEBAT said...

Radar udah dapat PSP(penetapan sumber pembiayaan) 2021 dari kemenkeu.
Jumlah radar yang mau dibeli juga lumayan banyak😁😁

Anonymous said...

Alangkah baiknya jika anggaran untuk penguasaan teknologi roket dan rudal lebih di tingkatkan lagi.karena terbukti roket, mlrs dan rudal adalah alutsista yg daya gebuk serta efek penggentarnya sangat tinggi.caranya bisa diCoba lobi dan beli teknologi dari negara yg mengusai teknologinya meskipun harganya muaahal banget.kirim insinyur terbaik untuk belajar.tambah lagi pembelian mlrs astros dan mlrs vampire dll dalam jumlah besar disertai tot yg diperlukan.kelebihan mlrs dan rudal teknologinya tidak serumit membuat pespur,kapal perang ,MBT kapal selamdll.biaya produksi, biaya perawatan dan operasionalnya tidak semahal pesawat tempur,pesawat angkut, kapal perang,segala macam panser, heli,IFV,kapal selam maupun MBT namun efek penggentar dan daya gebuknya sangat mengerikan.alutsista ini lah yg seharusnya dijadikan tulang punggung pertahanan RI. alutsista kelas berat dan canggih yg masih perlu impor biarlah penyempurna saja(sambil terus menguasai teknologinya melalui skema TOT) sebab alutsista impor tidak akan terlepas dari persoalan embargo dan dawngrade.jadi mohon dukungan yg maximal dari negara kepada anak2 bangsa yg sedang bekerja keras mengembangkan roket Rhan mudah2an bisa dikembangkan tidak hanya sampai roket saja tapi hingga menjadi rudal jarak pendek,menengah, jauh bahkan rudal balistik icbm 100persen murni produksi dalam negri

Taming sari said...

Berapa jumlahnya bro?

INDONESIA MAH HEBAT said...

Banyak. Puluhan.
Ditunggu aja

DONT STUPID said...

Berita baru
https://kemlu.go.id/portal/id/read/2665/berita/indonesia-dan-iran-perkuat-kerjasama-bilateral

Anonymous said...

hadeuh...ngapain kerjasama dengan negara syiah....jauh jauh dah

Unknown said...

Yg penting minyaknya di jual lebih murah..250 jt penduduk indo perlu bbm..

wijaya281 said...

Ini kerjasama antar negara ngga ngurusin agama orang. Negara kita punya hubungan dagang dgn Amerika yg kapitalis. Juga dagang dgn negara cina yg Komunis. Juga dagang dgn aran saudi yg sunni atau dagang minyak sama orang yg syiah ya oke oke aja.dasar kadrun goblok otak ngga jelas. Masih ada aja org bego kayak gini di Indonesia. Ingat drun pake masker ya jangan sampai nularin covid ke org lain

wijaya281 said...

Masih ada aja kadrun kayak gini di Indonesia. Dipikirnya klo hubungan diplomatik antar negara sama kayak jual beli dagang obat herbal kali ya he. Mas jangan lupa pake masker ya ingat covid nyerang ngga liat liat agama mau krustrr jek mau sunni kek atau syiah kek tetap aja kena covid. Jangan kayak junjungan mu itu yg dulu ceramah dimana mana ngomong klo covid tentara Alloh. Edan tuh org

Rahmad said...

Bung jagarin ada kabar kelihatanya proyek OPV 90M jatuh ke PT DRU apa itu benar??

Ranjau Laut said...

Kok jdi bawa2 agama ya hahah

Ranjau Laut said...

Yap,sepertinya begitu

WIRO 212 said...

Fokus......fokus......dulur.
Alutsista bukan negara tapi alat pertahanan


Wiro

DONT STUPID said...

Iya gua juga gatau, padahal gua menjerumuskannya ke( kenapa gak kerjasama bidang energi? Sepeti nuklir gitu😂)

Anonymous said...

Om bos rudalnya mana nih, produk luar atau produk dalam negeri?

INDONESIA MAH HEBAT said...

Hei ingat ini blog militer.
Jangan membahas tentang kadrun atau cebong.
Diskusi nya tentang militer aja. Jangan saling menghina.
🙏🙏🙏

INDONESIA MAH HEBAT said...

Emang dalam negeri udah ada yang bisa bikin rudal?

Taming sari said...

Ada rencana pengadaan uav nggak?

INDONESIA MAH HEBAT said...

AU dan AD akan beli.

Moon said...

Woi @Wijaya 281 Bani BABIRUN 🐷, udah makan bipang Lom loe ,gua tahu loe dari gank blok sebelah DS, makan bipang dulu biar aman dari colorna soaly di bilang ada serat anti virus color 🙄🤭🤭🤭

Rahmad said...

Semoga saja saya juga suka desainya dari DRU Modern kaya Martadinata Class

Malingsialan said...

Ya udah diajak ngengkol bareng aja, lebih asyik..😁🤭

Unknown said...

Bro, izin bertanya. Radar yang mau dibeli itu untuk mengakomodasi darat, laut dan udara atau salah satunya saja?

Btw, nama radarnya apa bro? Dan buatan mana? Trims.

Unknown said...

Izin bertanya. Berapa unit rencana OPV 90 M nya bro?

Satu lagi. Beda Korvet dengan OPV pada zaman ini apa ya? Kalau dilihat dari senjata yang dibawa, koq rada mirip Korvet?

Mohon infonya. Trims.

Unknown said...

Semoga ada rencana beli MQ-9 Reaper minimal 16 unit.

INDONESIA MAH HEBAT said...

Beda korvet dan opv.
Korvet harus memiliki kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan bahaya udara.
Kalau opv paling bater dilengkapi rudal anti kapal dan rudal sam.

Rahmad said...

Dikutip dari Indomiliter tahun lalu TNI AL angkan mengakuisisi OPV 90M sebanyak 4 unit

Ranjau Laut said...

Should be an interesting discussion
Kutip Tweet
Semar Sentinel
@SemarSentinel
· 2j
Join our second webinar directly:

Zoom meeting ID: 707 193 1812
Passcode: ss2021

Or by tuning in to the stream via our
YouTube channel: Semar Sentinel Indonesia.

Ranjau Laut said...

Masih proses calon rudal nasional
RN01 SS

Unknown said...

RN01 SS ini kelanjutan dari program RHAN 150 km ya? Atau ini adalah hasil dari reverse engineering dari rudal buatan Cina C705?

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Webinar yang diselenggarakan PT. Semar Sentinel sangat bagus. Temanya: Offset, Transfer of Technology dan Rencana Modernisasi Tentara Nasional Indonesia.

Narasumbernya semuanya luar biasa. Walau tak bisa mengikuti Webinar ini secara langsung, namun alhamdulillah masih bisa mengikutinya pada Channel Youtube [Semar Sentinel].

Bagi yang belum sempat menyaksikan secara langsung, silakan saksikan videonya pada channel di atas. Semoga di masa depan, Indonesia semakin maju dalam bidang industri dan teknologi pertahanannya. Amin.

Unknown said...

Nih link Webinar nya:

https://youtu.be/3JFoPyk8AEM

Sayang bila dilewatkan. Informasi dan pemaparan para narasumbernya luar biasa.

Ranjau Laut said...

RN01 hasil Reverse Engginering rudal C705,dah msih tahap pengujian wind tunnel

INDONESIA MAH HEBAT said...

RN01 reverse engginering sediri. Gak jadi tot dari C705

INDONESIA MAH HEBAT said...

Radar GCI.
ada 2 kandidat leonardo dan thales.

Ranjau Laut said...

Tak lama lagi radar Thales Ground master 400 tiba,pemasok ada 2 negara,untuk radar leonardo italia sudah kontrak kerjasama tot dgn LEN untuk program kebutuhan radar nasional di masa depan.

Anonymous said...

maaf ... paparan KKIP sdh jelas bahwa inhan domestik sdh mampu dan berpengalaman melaksanakan offset, hardware dan sofware (SDM) cukup siap berdasarkan pengalaman IPTN saat pembelian F16 batch pertama. Fakta tsb menjadi acuan utk yakin bisa melaksanakan offset (+ToT) dlm program pengadaan sista menhan Prabowo saat ini (rafale/F15/F18).
Jadi lebih baik tutup saja bahasan "mampu atau tidak" melaksanakan ToT dan Offset ... buang energi diskusi nya.

Buang jauh² info kriteria yg dibuat "Janes", dia bikin kriteria tsb karena kita jarang beli pespur ... ya jelas gak dpt ToT dan offset, lha beli nya jg kagak ... hehehehe.
Semoga ke depan diperbanyak lg belanja sista nya biar dapet porsi bikin komponen seperti dulu.
Biarkan mrk teriak, program jalan terus dan tentu kerahasiaan kemampuan sista bidang militer hrs tetap terjaga. Semoga ...
Salam

Ranjau Laut said...

Putut Reza
@putut_reza
·
7j
German shipbuilder Thyssen-Krupp Marine Systems, for one, offered to sell its type 214

Dri jerman type214
Dri prancis apa bner ambil Rhichaeulo class?

Unknown said...

Dapat info ini dari mana bro?

Ranjau Laut said...

Blm pasti,tp Dri jerman sblm nya salah satunya menawarkan type 214 yg juga dilirik oleh menhan.

Moon said...

Hancur juga endingnya ekonomi kita saat ini , setara timor Leste , Myanmar ,Kamboja dan Laos , sedangkan Malaysia pertumbuhan ekonomi y ada di atas kita 😓😓😓 berita dari sebelah 🙈

Unknown said...

Admin ada kbr tentang kelanjutan typoon tdk. Kok kayak tenggelam

Unknown said...

Gak jadi. Lagian Typhoon Austria speknya tanggung. Masih tranch 1. Sudah bagus rencana pengadaan Rafale 36 unit dan F-15EX 36 unit. Untuk Rafale tinggal ditunggu saja kontrak efektifnya.

INDONESIA MAH HEBAT said...

Kemhan cuma beli 2 unit opv dari pt dru

Ranjau Laut said...

Iya karena corona kan

Ranjau Laut said...

Semoga TNI AD lirik Artileri swagerak paling canggih saat ini K9 Thunder buat nambah koleksi Yon Armed.

Moon said...

Kalo cuma buat koleksi gak di pake buat perang atau minimal buat latihan simpan aja di musium kan buat koleksi

Unknown said...

Amin. Habis nonton video di Channel Youtube Indonesia Defence Review ya bro? Hehe

Ranjau Laut said...

Yoa,wajib tambahan artileri swagerak K9 ni paling pas buat Armed.

Moon said...

Malaysia juga Corona,dari awal emang pertumbuhan ekonomi kita lemah / turun sekarang ada corona tambah para lagi 😓😓😓 di perkirakan pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2021 cuma 3,5 % ini dari Menkeu langsung ngomong ,makay pasti imbasnya ke pengadaan alutsista yang akan di setujui oleh pemerintah

yohana said...

data keberhasilan menhan pak RR selama 5 tahun beli apa saja yah ko keliatanya adem2 saja selama 5 tahun menjabat yg tahu tolong share dong

Orang unik said...

Yang ideal buat TNI:
1. Punya satelit militer untuk monitoring seluruh wilayah RI dan sekitarnya(Asean Australia new Zealand dan Papua Nugini)
2.punya drone terbang jarak jauh yang bisa bawa rudal untuk patroli dan menindakan darurat.
3.punya pesawat tangker buat pengisian BBM di udara.
4.punya pesawat yang didalamnya ada radar pendeteksi baik untuk deteksi musuh di udara deteksi musuh di permukaan laut maupun deteksi musuh di dalam laut.
5.punya pesawat tempur training punya pesawat tempur patroli dan punya pesawat tempur multi roll.
6.punya pesawat angkut pasukan kelas menengah maupun kelas berat.
7.punya helikopter angkut pasukan kelas menengah dan berat +helikopter serang darat maupun serang laut.
8.punya kapal perang untuk training kapal perang patroli kapal perang Anti ranjau kapal perang buru ranjau kapal perang buru kapal selam dan kapal perang permukaan multi roll,punya kapal suply bbm+suplai logistik di laut+kapal angkut pasukan kelas menengah dan kelas berat+punya helikopter disetop kapal perang permukaan yang bisa memonitor pergerakan musuh di dalam laut maupun di atas permukaan sebagai perpanjang am penglihatan kapal perang permukaan.
9.punya kapal selam patroli dan kapal selam multi guna.
10. Punya tank ringan tank menengah dan tank berat.
11. Punya panser ringan panser menengah dan panser berat.
12.punya truk angkut pasukan kelas ringan kelas menengah dan kelas berat.
13.punya radar di daratan yang bisa mengcover seluruh wilayah RI.
14.punya stok peluru roket rudal jarak pendek rudal jarak menengah dan rudal jarak jauh yang banyak+punya stok ranjau darat dan laut yang banyak+stop terpedo banyak.
15. Mampu produksi sendiri peluru rudal jarak pendek rudal jarak menengah rudal jarak jauh+ranjau darat dan laut+ terpedo.
16.mampu service ringan service menengah dan service berat alat tempur TNI semua Matra berikut service mesinnya dan punya kemampuan modifikasi alat tempur TNI semua Matra.
17.menjamin penyaluran logistik yang diperlukan TNI di Medan tempur dengan cepat.
18. Setiap pasukan TNI harus memiliki sifat juang yang tinggi dan pantang menyerah, jangan sampe tiba tiba angkat tangan di Medan tempur karena takut lihat banyak musuh datang.
Mudah mudahan berguna.

Unknown said...

Kinerja Menhan RR kurang memuaskan dan tidak visioner. Bahkan ada sebagian kalangan menyebut bahwa ia hanya menerima gaji buta selama menjabat Menhan. Di zaman RR juga gagal untuk memenuhi MEF 2. Akibatnya, beban MEF 2 dan MEF 3 dibebankan pada Prabowo. Seandainya saja Prabowo lebih awal menjabat pada periode sebelumnya, insyaallah alutsista strategis akan datang pada periode ini. Ibarat kata, pada periode sebelumnya, Jokowi telah menempatkan orang yang salah (RR) pada jabatan yang strategis dan vital. Namun pada periode ini Jokowi menempatkan orang yang benar (Prabowo) pada jabatan yang tepat.

Kita bantu doa supaya rencana strategis yang disusun oleh Menhan Prabowo berjalan dengan lancar. Secara, beliau itu ahli strategi dan juga pebisnis, jadi pengalaman beliau selama ini yang membuat beliau mampu bermanuver dengan lobi-lobi tinggi first class demi memperkuat pertahanan Indonesia.

Ranjau Laut said...

https://www.facebook.com/groups/332082471652761/permalink/352571219603886/?app=fbl
========
Indonesia Defence Review
Update suasana hanggar composite untuk produksi KF-21 Boramae di 🇮🇩, tampak dalam gambar sudah tersedia lengan robot dan autoclave.
dari sumber yang sama diberitakan juga saat ini sedang dilakukan pendataan untuk persiapan pengiriman 2 tim engineer indonesia untuk melanjutkan program KF-21 Boramae dan transfer technology KAI T-50i Golden Eagle.

Ranjau Laut said...

Ada yg terlewatkan nih.
Buat Cover ALKI punya Coastal Defense Missile

Unknown said...

Perlahan namun pasti, semoga INHAN Dirgantara dan Maritim kita semakin mandiri, maju dan modern, khususnya di bidang penguasaan teknologi elektronika (Radar, Avionik, Combat Management System dll), teknologi metalurgi dan teknologi komposit.

Investasi SDM itu juga penting. Kuatkan peran perguruan tinggi di bidang teknologi dengan industri pertahanan terkait seperti halnya di Amerika. Perhatikan pula R&D dengan mengalokasikan anggaran yang cukup dengan pengelolaan yang tepat dan baik.

Tidak dipungkiri, walau ada skema pertahanan TOT, sejatinya negara negara maju gak bakal mau memberikan teknologi inti secara cuma-cuma dan secara mudah. Karena memberikan teknologi mereka ibarat kata akan menciptakan pesaing baru untuk mereka sendiri di masa depan alias bunuh diri.

. said...

Kaum pengen2 kaya duit bapak loe aja yg bayarin..
Yassalam

Orang unik said...

Gambaran analisa yang jernih dengan menggunakan pepatah tua yaitu sedia payung sebelum hujan,ini menggambarkan apabila di masa lampau yaitu mulai era1990-2000 seharusnya pemerintah RI saat itu memperhatikan Alutsista TNI semua Matra yang sudah uzur utk segera diremajakan dengan pembelian baru bertahap,andaikata waktu itu dilakukan peremajaan bertahap dengan pembelian baru yang disertai dengan TOT,demikian pula memasuki era2000-2010 juga ada peremajaan alutsista TNI semua Matra yang berusia diatas30th, maka pihak TNI semua akan memiliki alutsista yang siap operasional setiap saat dibutuhkan karena tidak ada lagi alutista yang berusia diatas30th,demikian pula era 2010-2020 juga diaudit mana mana alutsista yang rewel yang rusak segeralah untuk diperbaiki atau diganti yang baru, kalo ini sudah dilakukan dari era1990-2000 maka saat Prabowo jadi menteri pertahanan tugasnya akan semakin ringan tinggal membenahi mana mana alutista yang masih kurang memadai untuk segera dibelikan baru berikut TOtnya sehingga wilayah RI hingga batas see tercover dengan alutsista TNI semua Matra yang memadai ready 24jam non stop,andai kalo ini dari dulu sudah dilakukan maka saat ini dimana negaraRRC yang hendak ribut di Natuna laut Cina Selatan maka pihak TNI sudah siap menghadapinya karena alutsistanya udah memadai tidak ada yang usia diatas30th dan eeady24jam non stop, karena pemerintah terdahulu era1990-2000 kurang memperhatikan kesiapan alutsista TNI maka saat Natuna di laut Cina Selatan mulai panas maka mau tidak mau pak Prabowo mulai sibuk cari alutsista yang memadai buat TNI semua matra,ini dilakukan memang tidak mudah dan ruwet mengingat pihak pemerintahUSA terkesan membatasi pembelian alutsista untuk TNI,sedang pihak negara di Eropa alutsistanya juga tidak murah harganya sehingga memang butuh uang hutang luar negri untuk beli alutsista alutsista yang memadai buat TNI semua Matra, inilah yang disebut dalam pepatah kuno hujan dahulu baru cari cari payung,itupun kalo ketemu payungnya dan kali tidak ketemu payungnya yang terjadi ribut ribut main salah salahan,memang berat sekali tugas pak Prabowo selaku menteri pertahanan untuk mewujudkan alutsista TNI yang memadai AMDAL ready 24jam non stop gara gara pemerintah terdahulu kurang memperhatikan peremajaan Alutsista TNI yang sudah mulai berusia30th ke atas dengan mengganti yang baru Gress disertai TOT.

black eagle said...

RR bkn jendrl konseptor..dia cmn jendral lapangan..mknya prestasidi kementrian tdk cemerlang

Cenko said...

Menges bacanya mau cari titik

Anonymous said...

Carilah di cendana niscaya kamu temukan titik. Ha ha ha

Ranjau Laut said...

https://www.navalnews.com/event-news/defea-2021/2021/07/defea-2021-fincantieri-offering-fremm-for-hellenic-navy-frigate-requirement/
-------
So Fincantieri proposed two FREMM Configuration for export, US Configuration using Raytheon Missile (ESSM or SM) and Europe Configuration using MBDA missile (Aster, MICA, CAMM).
Konfigurasi Raytheon atau MBDA untuk Fremm Indonesia?

Giuseppe Giordo, General Manager of Naval Vessels at Fincantieri

Fincantieri announced last month that it has signed signed a contract with and the Ministry of Defense of Indonesia for the supply of 6 FREMM-class frigates, the modernization and sale of 2 Maestrale-class frigates, and the related logistical support. Earlier this year, two former Italian Navy FREMMs were transferred to Egypt. In April last year, Fincantieri Marinette Marine won the contract for the future frigate of the US Navy, known as FFG(X) with its FREMM multipurpose frigate-based design. The ships will be known as the Constellation-class.

Rahmad said...

Pinjaman 700jt USD disetujui untuk kasel bobot antara 1800-2800 ton kira2 apa yang bung? Scorpene ataukah U218🤭

Ranjau Laut said...

Yg bner 600jt usd bung@rahmad

Cluenya
https://militaryleak.com/2021/02/12/indonesian-navys-submarine-fleet-expands-with-tupi-class-and-riachuelo-class-submarine/

Moon said...

U218 harusnya karena para hiu kencana sudah terbiasa dengan ke buatan Jerman

Ranjau Laut said...

Clue lagi

https://www.intelligenceonline.com/international-dealmaking/2021/06/04/kamerman-eyes-pretoria-s-submarines-to-help-tkms-land-indonesian-order,109670990-art

Unknown said...

Bro Garuda, koq gak bisa dibaca lengkap ya artikel yang ada di link yang anda bagikan?

Boleh dishare disini gak dengan terjemahannya langsung? Bila berkenan, saya ucapkan terima kasih.

Orang unik said...

Pencerahan untuk $US 600juta:
Alangkah baiknya uang tersebut kalo memang untuk beli kaset diesel bekas belilah yang hampir sama dengan nagapasa class karena pijat PT PAL sudah tahu teknologinya sehinggaampu merawatnya baik itu untuk service ringan service menengah service berat maupun modifikasi bila diperlukan, tapi alangkah baiknya uang tersebut dibelikan kapal swlam diesel baru Gress walaupun cuma satu biji dan sisa uangnya buat TOT jadi PT PAL tambah ilmunya, dan alangkah bagusnya bila TNI-AL punya 6 kapal selam diesel patroli dan penindakan darurat bila diperlukan serta punya 6kapal selam diesel attact serang multi guna sebagai senjata pamungkas, nagapasa class cukup untuk kapal selam diesel patroli sedang U124 atau U128 atau changbogo class versi baru buatan korsel yang mampu bawa rudal type vls cukup but kapal selam diesel attact serang multi guna bagi TNI-AL,PT pal Pati bisa membuatnya berdasar pembelian dgn TOT dari korsel.
Mudah mudahan berguna pencerahan buat TNI-AL.

Ranjau Laut said...

Link yg ke 2 mang gak bisa dibuka.
---
Byk netizen di formil2 berharap berita pengadaan kasel Second yg diambil jenis nya 214.
Saya jg berharap dpt 214 second😄

Moon said...

Yang bikin bingung itu Singapura beli belasan f35 tapi parkir y di Amerika , lah percuma itu f35 di beli tapi parkir y di negara orang 🤦🤦🤦, padahal f35 berkemampuan Stealth,kenapa gak di operasikan di ruang udara Indonesia aja , apa Singapura gak percaya diri dengan kemampuan siluman y 🤭🤭🤭 beli mahal gak berguna berarti 🙈

INDONESIA MAH HEBAT said...

Emang F-35 bener-bener gak bisa tertangkap radar?
Pahami dulu apa itu stell dan rcs.
Pesawat siluman itu bukan berarti gak bisa terdeteksi radar.

INDONESIA MAH HEBAT said...

Kasel bekas itu untuk mengisi gap kekosongan armada kita.
Untuk kasel baru beda lagi pengadaan.
Perlu diingat untuk buat kasel baru memerlukan waktu 4-5 tahun.

INDONESIA MAH HEBAT said...

Yang jelas kaselnya harus berbobot minimal 1800 ton.
Mungkin dolphin class😆😆
Atau type 214 baru😆😆

Unknown said...

Mampukan RI Meraih Offset Alutsista Senilai US$ 18 Miliar?

Janes Defence Weekly baru menerbitkan laporan tentang peluang offset global selama 2021-2030 berdasarkan analisis data Janes Market Forecast, Janes Offset Advisory dan Janes Defence Budget.

Peluang offset global mencapai US$ 487 miliar dengan US$ 143 miliar berada di kawasan Asia Pasifik dan US$ 18,1 miliar di antaranya berasal dari Indonesia, sedangkan peluang terbesar berada di India sebesar US$ 32,9 miliar dan Korea Selatan senilai US$ 24,1 miliar. Peluang offset terbagi atas sektor pesawat militer, kendaraan militer darat, radar, rudal dan kapal militer.

Peluang offset di Indonesia senilai US$ 18,1 miliar merupakan potensi ekonomi yang besar sekaligus peluang bagi peningkatan penguasaan teknologi maju. Namun apakah US$ 18,1 miliar dapat menjadi nilai pendapatan ril akan tergantung pada sejumlah hal yang terkait dengan kemampuan Indonesia sendiri.

Apakah nilai US$ 18,1 miliar akan berkontribusi pada peningkatan penguasaan teknologi maju oleh industri pertahanan Indonesia juga akan tergantung pada apakah offset yang diminta berupa teknologi maju ataukah teknologi rendah demi sekedar menunaikan kewajibanoffset sesuai aturan undang-undang. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila peluang offset sebesar US$ 18,1 miliar hendak diterjemahkan menjadi wadah peningkatan penguasaan teknologi maju, pendapatan ekonomi dan membuka peluang kerja.

Pertama, prioritas offset. Pada periode 2021-2030, Indonesia diharapkan akan mengimpor pesawat militer, kendaraan militer darat, radar, rudal dan kapal militer. Indonesia harus memberikan prioritas pada program offsetuntuk pengadaan tersebut daripada berfokus pada kandungan lokal sebab offset lebih membantu penguasaan teknologi maju.

Dari semua klasifikasi senjata, Indonesia hendaknya memberikan prioritas pada sektor tertentu saja yang perlu mendapatkan offset berdasarkan pada tingkat kandungan teknologi maju, nilai ekonomis dan kesiapan penyerapan teknologi. Indonesia sebaiknya tidak bernafsu untuk mendapatkan offset pada semua klasifikasi senjata itu karena selain industri pertahanan tidak siap, juga akan membuat Indonesia tidak fokus pada teknologi apa sebenarnya yang menjadi prioritas.

Selanjutnya..... Silakan buka link berikut ini:
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20210715003350-14-260963/mampukan-ri-meraih-offset-alutsista-senilai-us--18-miliar

Ranjau Laut said...

Dgn harga 600jtUSD sudah inclucde armament apa blm ya

INDONESIA MAH HEBAT said...

Kalau kita mampu melobi dalam proses TOT.
Pasti mampu lah.
Waktu pembelian f-16 AB aja kita dapat offset sampai 30% kenapa sekarang gak bisa.

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Mungkin saat itu kita mampu. Adapun kini, kita dapat berkaca untuk melihat kemampuan kita dari pengalaman terakhir kita dengan Korea Selatan dalam proyek KF-X/ I-FX. Lobi-lobi saat itu nampaknya kurang maksimal untuk memperoleh teknologi kunci.

Sekarang tinggal bagaimana Kemenhan memperbaiki pengalaman di masa lalu. Namun saya sangat optimis Kemenhan di bawah komando Mr. Prabowo dapat berbenah serta menyiapkan perencanaan yang lebih matang dan lebih baik dibandingkan dengan Menhan Menhan sebelumnya.

INDONESIA MAH HEBAT said...

Iya, makanya kita sewa pelobi dari luar.
Agar proses pembelian dan offset bisa tercapai. Khususnya buatan US

Unknown said...

Ada info dr sebelah
Indonesia membeli 1 kasel bekas

Unknown said...

Semoga lobinya lancar dan sukses. Secara, kita ini lebih butuh TOT teknologi elektronik macam Radar, Avionik, CMS dll.

Anonymous said...

Naga pasa klas atau cangbogo class itu lemah. Efek deteren dan kemampuan selamnya payah.naga pasa class adalah proyek pelarian sby karena dimarahi amerika.mulanya pak slamet subianto selaku kasal maunya 12 unit kilo klass.tapi ini bikin ketakutan australia dan asia pasifik. Karena kilo class selain di persenjatai terpedo, tapi juga dipersenjatai rudal club S rusia yg bisa menghantam daratan yg diluncurkan saat kilo sedang nyelam.jadi daya pukulnya sama dgn destroyer tapi sangat sulit dilacak.kebayang gak sulitnya melacak kapal selam di samudra pasifik walaupun mereka punya poseidon.mereka takut kota megah mereka nanti dihantam sikilo dgn rudal tapi posisi kilonya tidak tahu dibagian samudra yg mana.aushit ngadu ke abangnya yankee koboy. Lalu yankee koboy marah2 ke sby,dgn alasan pembelian itu akan merusak keseimbangan kekuatan di asia pasifik. sby ketakutan. Maka rencana pembelian kilo dikurangi dari 12 jadi 3 unit. Namun yankee koboy masih sewot. Akhir pak slamet subianto dipecat sibuyo dari jabatanya.pembelian kilopun akhirnya berhasil dibatalkan diganti dgn kasel kacangan ncangbegok nya K pop.bagaimana dgn australia? Rupanya mereka selain ngadu ke abang coboynya mereka juga antisipasi dgn pembelian kapal selam yg lebih gahar.mulanya soryu class tidak puas dan yakin akhirnya beralih kepada yg lebih ganas yaitu baracuda clas produk prsncis. Indonesia batal beli kilo diganti kpop cclass sedangkan australi beli kasel yg lebih ganas dan canggih BARACUDA class. Kasihan tni AL. saking kepincutnya TNi AL dgn kilo klass tni AL sudah menerbitkan almanak/klender dgn gambar kilo klass yg diedit sudah mengenakan bendera merah putih. sebentar lagi baracuda class akan segera diterima aushit. Tidak apa2.yg penting di sidney senang di sini senang ha ha ha....

Unknown said...

Kalau U214, negara mana yang bakal menjual submarine nya bro Garuda? Secara, itu kan kapal baru. Mohon informasinya. Terima kasih.

Unknown said...

600 jt dpt yg bekas...kasel bekas yg mahal..

Anonymous said...

Keliling dunia...cuma cari barang bekas..gak kapok kapok.

Moon said...

Katay sich buat ngisi kekosongan dari tenggelamnya ks 402 , sementara nunggu yang baru prosesy lama bisa bertahun-tahun lamanya

wijaya281 said...

Sebelum komentar ngatain kasel bekas mending tunggu dulu jenis kasel bekas yg kayak apa yg diincer prabowo. Klo yg diincer kasel bekas kelas soryu dr Jepang itu mah ngga usah komentar 600 juta dollar dapet kasel bekas kelas soryu atau sejenisnya lah itu mah kayak kejatuhan harta karun krn itu merupakan loncatan teknologi luar biasa. Tapi klo 600 juta dolar cuma beli kasel bekas tipe u 209 bebAs loe mau ngatain prabowo ya terserah dah. Makanya jangan komentar dulu
Toh semua kebijakan depan itu pasti lewat persetujuan presiden bukan cuma maunya prabowo. Dan juga menkeu kita mba sri juga terkenal pelit approve anggaran klo ngga tepat sasaran jadi warganet diem dulu jangan banyak komentar yg ngga perlu. Kita liat dulu kasel bekasnya itu class apa dan usianya juga berapa tahun. Klo dapet kasel bekas class soryu yg usianya baru misal 10 tahun mari kita tepuk tangan. Tapi klo cuma beli u 209 silahkan dah loe bully tuh dephan

Ranjau Laut said...

Saya sependapat dgn anda🤜🤛

Ranjau Laut said...

Sebenernya bukan buat ngisi kekosongan dri temggelamnya 402 tp lebih urgent dibutuhkan untuk menjaga halaman depan kita sebut saja Natuna dan waspadai meningkatnya konflik di LCS.

Orang unik said...

Renungan dihormati oleh negara lain:
Indonesia dari awal sudah menegaskan bahwa Indonesia adalah negara non blok yang cinta damai dan tidak mau melakukan invasi ke negara lain, untuk itulah maka guna mendukung diplomasi dibutuhkan alutsista yang mumpuni walaupun tidak gahar karena keterbatasan anggaran,negara lain pasti hormat kepada Indonesia dan berpikir 7x kalo ingin usil ke Indonesia,kenapa? jawabannya karena negara lain itu sudah tau kalo seluruh wilayah batas antar negara sampai ke batas ZEE sudah dicover full 24jam nonstop oleh radar radar di setiap pulau Indonesia sehingga tidak ada celah sedikitpun untuk masuk ke wilayah Indonesia yang tanpa terpantau radar radar Indonesia, lalu negara lain pun tau selain radar radar itu ternyata setiap pulau di Indonesia sudah dilindungi oleh roket roket jarak pendek jarak menengah jarak jauh serta sudah dilindungi oleh rudal rudal konvensional jarak pendek jarak menengah maupun jarak jauh dan jenis rudalnya ada yang fire and forget adapula yang dipandu radar penjejak aktif,selain itu negara lain juga tau bahwa setiap pulau di Indonesia juga sudah dilindungi dengan meriam penangkis serangan dari udara serangan dari permukaan laut yang sudah otomatis digerakkan oleh radar penjejak,lalu negara lain pun juga udah tau bahwa di dalam laut perairan Indonesia juga sudah dijaga oleh kapal selam konvensional yang mampu meluncurkan rudal konvensional type vls dari dalam laut serta negara lain pun juga sudah tau bahwa seluruh perairan dan laut Indonesia dimonitoring 24jam non stop oleh sonar sinar yang mumpuni yang dioperasikan di dalam kapal selam maupun di kapal perang RI (KRI), jadi mengingat anggaran yang terbatas inilah solusi terbaik buat pengadaan alutista mumpuni TNI, kalo andaikata ada anggaran lebih baru kita beli pesawat tempur dan kapal perang permukaan yang gahar karena alutista gahar ini langsung di depan mata negara lain / musuh sehingga membuat musuh berpikir ulang untuk usil kepada indonesia.
Mudah mudahan berguna renungan ini ya.

Orang unik said...

Dari renungan yang saya buat barusan di atas tadi itulah alutsista yang paling urgent saat ini utk TNI dengan keterbatasan anggaran yang dikucurkan pemerintah RI buat TNI semua matra sehingga tidak mengganggu prioritas program program pembangunan untuk masyarakat Indonesia yang menuju masyarakat yang adil dan makmur setiap tahunnya.

Unknown said...

Video baru dari Lycma Mil-Tech dengan judul: "Rangking Global Fire Power, Validkah?"

Berikut ini linknya:
https://youtu.be/SVnEhE9P0JM

Pengamat militet said...

Bung jagarin / admin tolong di bahas tentang Iver mutant yang sedang di design ulang oleh pt.pal dengan bantuan konsultan teknis dari Jerman dan Turki donk😊😊😊😊.
Kabarnya Iver mutant ini ukurannya akan di perpanjang dari 138,7 meter menjadi 144 meter s/d 150 meter tetapi yang bikin bingung isunya akan di jadikan light frigate sekelas pkr sigma😩😩😩😭😭😭.
Padahal dengan ukuran yg sekarang sudah termasuk heavy fregate/ light destroyer apalagi kalau sudah di perpanjang menjadi Iver mutant seharusnya sewaconya menjadi lebih gahar dari Iver aslinya. Ini kok malah di downgrade sekelas pkr😩😩😩😩😩😭😭😭😭.
Ya salam ..... kalau begitu dari dulu saja pilih pķr atau gowind class 😈😈😈😈.

Jagarin Pane said...

Ya bedalah, iver heavy fregate gak ada kaitannya dgn pendapat panjenengan. Light fregate itu bisa saja proyek lain termasuk yg ovp 🙏

Jagarin Pane said...

Good statement, sebuah refleksi yg patut didengar👍🏾

Ranjau Laut said...

Bang@jagarin

Ditunggu artikel selanjutnya,atau info perkembangan pengadaan alutsista terbaru.

Bravo

Unknown said...

Mohon infonya, Frigate 144 meter yang sedang didesain oleh PT. PAL dengan asistensi dari Jerman dan Turki itu sebenarnya ambil basic dari Iver Huitfeldt Denmark, atau PT. PAL desain sendiri dengan bantuan Jerman dan Turki?

Kalau tidak mengambil basic Iver Huitfeldt alias desain sendiri, lalu kontrak yang selama ini tersiar berarti bukan kontrak Iver Huitfeldt donk? Bingung saya. Ada yang bisa menjelaskan?

Moon said...

Kan sudah di jelas kan basicy dari Iver yang di perpanjang , karena para engineer kita Lom mampu makay merangkul Jerman dan Turki untuk design ulang'

Ranjau Laut said...

Sabar dikit,nnti jg dirilis spt apa design dri PT PAL kolaborasi jerman dan turky

Ranjau Laut said...

Belum ada negara atau usher yg mau jual U214 nya,tp kemungkinan besar kita ambil jatah dri Turky Reis class.
-------
STM-TKMS Offers Three Type 214 Submarines for Indonesian Navy

13 Mei 2017 Scale model of Type 214TN on TKMS stand at IDEF 2017 (photo : Navy Recognition) STM & TKMS Signed LOI on Type 214 Submarines for Indonesian Navy During IDEF 2017, the international defense exhibition held in Istanbul, Turkish company STM signed a LOI (letter of intent) with German Shipbuilding group ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS). Talking to Navy Recognition, an STM representative explained that the LOI calls for cooperation between the two companies on a potential contract.

Ranjau Laut said...

Cuma analisis pribadi aja👆👆👆

Orang unik said...

Light frigt martadinatah class alias PKR SIGMA class jaman pemerintahan terdahulu diambil untuk diproduksi dengan TOT di PT PAL memang karena harga penawarannya paling murah kondisi kosong alias non persenjataan, kapal selam nagapasa class dipilih dan diambil oleh pemerintah terdahulu untuk diproduksi di PT PAL dgn TOT juga karena menawarkan harga termurah tanpa persenjataan lengkap, fregat berat Iver class diambil juga karena menawarkan harga termurah kondisi kosong alias tanpa persenjataan lengkap dengan TOT diproduksi di PT pal,mengingat anggaran yang terbatas dan kebutuhan kapal perang permukaan kelas fregat sangat mendesak ya terpaksa tunggu anggaran berikutnya buat lengkapi persenjataan di atas kapalnya, prediksi saya fregas Iver akan dipake buat ronda keliling batas wilayah RI sampai batas ZEE non stop beberapa bulan full tanpa kembali ke pangkalan kalo butuh BBM serta logistik yang lain tinggal tunggu di tengah samudera kiriman kapal tanker dan kapal logistik dari pangkalan utama armada TNI-AL terdekat yang semuanya ditransfer di tengah samudera,dan menurut perkiraan saya PKR SIGMA class untuk ronda sampai batas wilayah RI bahkan sampai batas ZEE di wilayah tugas masing masing pangkalan utama TNI Al entah itu armada barat armada tengah atau armada timur,dengan dibelinya fregat fremm dari Itali kemungkinan Iver class atau PKR SIGMA class yang bakalan diganti mungkin TOTnya kurang bagus,bagi TNI-AL semua kapal perangnya harus pake sistem propulsi CODOD yaitu kombinasi diesel by diesel untuk hemat biaya perawatan serta mudah proses perbaikannya kalo rewel, model propulusi diesel by turbin atau diesel by gas atau turbin full tidak cocok bagi TNI-AL karena boros biaya operasional boros biaya perawatan serta susah proses perbaikan kalo ada yang rewel,jadi bagi TNI-AL yang paling bagus hemat segalanya ya itu propulusi mesin penggeraknya harus diesel by diesel,semoga berguna.

Orang unik said...

Menurut analisa saya mengingat PKR SIGMA class sudah bisa dibuat di PT PAL berikut TOT serta ternyata proses instalasi persenjataan bisa dilakukan di PT PAL berikut karena biaya penawaran kondisi kosong tanpa persenjataan yang paling murah maka PKR SIGMA class ini cocok sekali untuk mengganti sekaligus semua kebetulan parchim class+Corvette tua Fatahilah class+ fregat Van speijk, ternyata PKR SIGMA class ini cocok menggantikan mereka semua untuk menyeragamkan kapal perang TNI-AL supaya hemat biaya operasional hemat biaya perawatan hemat biaya beli suku cadang serta hemat biaya pembelian baru serta hematt BBM,kalo ini dilakukan maka PT PAL harus membuatnya jadi PKR SIGMA class multi guna bisa anti serangan udara bisa anti serangan kapal permukaan serta bisa juga anti serangan bawah permukaan laut,sedang untuk opc class yang cocok adalah kcr60 serta opv buatan PT Pelindo yang mirip dengan PKR SIGMA class cuma ukuran bodinya yang hanya 90m saja ini semua hemat biaya pembelian karena murah hemat biaya operasional karena hemat BBM hemat biaya pemeliharaan serta hemat biaya beli suku cadang untuk stok gudang.

Orang unik said...

Berita bagus untuk PT PAL:
Selama ini PT PAL sudah bisa produksi sendiri LPD Makasar class Banjarmasin class serta Semarang class dan semuanya itu untuk kapal bantu rumah sakit kapal angkut pasukan beserta peralatan yang mendukung tugas pasukan yang dibawanya serta kapal angkut peralatan tempur baik punya marinir TNI-AL maupun yang punya tniad,
Lpd buatan PT PAL ini menurut analisa saya bisa dibuatkan untuk tugas baru bagi TNI-AL yaitu tugas monitoring bawah permukaan laut untuk mendeteksi kapal selam musuh atau ranjau laut yang ditanam alias mengambang di bawah permukaan laut,untuk tugas ini lpd buatan PT PAL bisa dipasang sistem sinar aktif maupun pasif yang mumpuni bisa memetakan kondisi bawah permukaan laut dengan kedalaman antara 500-1000 meter di bawah permukaan laut,jadi lpd buatan PT PAL ini bisa dilengkapi dengan sinar sinar mumpuni untuk tugas monitoring serta tugas deteksi bawah laut sampai kemampuan deteksi sinarnya antara 500-1000 meter bawah permukaan laut,sehingga lpd buatan PT PAL ini bisa menjalankan tugas sebagai radar pengawas bawah laut semua perairan laut sampe batas wilayahZEE RI.
Selain itu lpd buatan PT PAL kalo diperpanjang jadi 150meter maka lpd ini bisa berfungsi menjalankan tugas sebagai kapal supplay logistik+ supplay BBM bagi kapal perang Kombatan TNI-AL yang sedang ronda 24jam non stop berbulan bulan di laut samudra sampe wilayah batas ZEE RI, kali ini sudah mulai dirintis pihak PT PAL apalagi TNI-AL setuju penggunaaknnya, maka pihak TNI Al bisa diuntungkan soal penyeragaman kapal TNI-AL yang ujung ujungnya hemat biaya pembelian hemat biaya operasional karena hemat BBM hemat biaya perawatannya kalo rewel serta hemat biaya pembelian spare part untuk stok gudang,kalo ini sudah dirintis dan sudah dilakukan bahkan sudah diproduksi oleh PT PAL maka lpd buatan PT PAL ini menjadi terkenal di dunia internasional karena apa? alasannya ya karena menjadi lpd multi roll alias multi guna walaupun bukan kapal tempur Kombatan.
Mudah mudahan berguna bagi PT PAL dan bagi TNI-AL ya.

Orang unik said...

Mohan maaf ya, ada kesalahan ketik artikel saya di atas, yaitu sinar sinar yang betul sonar sonar, lalu sinar yang betul sonar, kali yang betul kalo.

Orang unik said...

Kabar baik buat PT PAL&TNI-AL
Dengan lpd+PKR SIGMA class+iVER class atau LPD+PKR SIGMA class+FREEM class atauLPD+FREEM class+MOGAMI class buatan PT Pal dengan TOT untuk dipake TNI-AL maka ini akan menjadikan jembatan untuk TNI-AL menjadi Blue Navy alias punya kapal perang Kombatan+punya kapal tanker+ punya kapal angkut logistik multi guna LPD class yang bisa patorli sampe samudera laut dalam di wilayah RI sampai batas ZEE RI yang bisa patroli jaga kedaulatan wilayah batas terluar RI 24jam non stop berbulan bulan lamanya umpama sampe 3-6 bulan tanpa harus kembali ke pangkalan utama TNI-AL.

Ranjau Laut said...


@putut_reza

49mnt

Original design by

@PTPAL_INDONESIA

*design Light Frigat 105M

Orang unik said...

Renungan dan ulasan saya di atas menurut bapak Garuda jaya bagaimana? Hanya untuk sharing aja alias pencerahan dari bapak Garuda jaya.

Orang unik said...

Maksud dari renungan dan ulasan saya di atas adalah menurut saya mungkin inilah jalan tengah yang bisa diambil menhan kita BP. Prabowo untuk memakai anggaran yang amat terbatas dari Menkeu kita,tunda dulu semua yang berbau gahar dan prioritaskan dulu alutsista yang mumpuni tapi tidak gahar seperti yang saya jelaskan dalam renungan ulasan saya dengan memakai anggaran utang luar negeri S$20,7milyar yang disetujui oleh Menkeu kita,mengenai pesawat tempur gahar cukup Rafael dari perancis atau F15EX dari USA lalu soal kapal selam teruskan aja dulu yang sudah bisa dibuat PT PAL lalu tunda dulu pembelian fregat fremm Ari Itali yang sangat mahal supaya apa?jawabannya ya supaya yang prioritas dalam renungan ulasan saya bisa jalan dulu, karena apa? Ya karena anggaran yang amat terbatas dari Menkeu kita,jangan takut negara kita cintai damai dan semua negara sudah tau,masalah yang urgent soal Natuna itu hanya untuk test untuk melihat kesiapan TNI dalam hal situasi darurat dan ternyata TNI sigap pantang menyerah walau alutsistanya rata rata sudah berusia diatas 20thn

Anonymous said...

Alutsista yg mempunyai efek penggentar yg tinggi itulah yg harus diprioritaskan lebih dulu untuk kedaulatan negara,menjaga kepentingan strategis serta menjaga SDA indonesia.mau tidak mau urusan militer sangat berkaitan erat dgn perang.selama manusia ada, perang adalah bagian dari kehidupan manusia.baik itu dalam bentuk konflik bersenjata, perang batin,perang budaya,informasi,teknologi dll.dalam konteks indonesia tentu saja alutsista yg gahar itu tujuan nya untuk membela diri bukan untuk invasi atau memperluas wilayah. Lha wong ngapain juga menjajah SDA melimpah ruah, mau kekayaan alam apa?sebut saja ada semua ada di indonesia.justru itu anggaran yg terbatas itu dibelikan alutsista yg berdaya penggentar dan daya pukul yg tinggi agar negara rakus dan tamak itu berpikir ulang coba2 mengusik kekayaan sdm indonesia.ah jgn berkhayal tentang alutsista mumpuni tapi tidak gahar. Alutsista mumpuni dan gahar itu udah dua dalam satu.saking cinta damainya kita lebih suka damai mengalah jika hasil alam kita dijarah bangsa asing. mereka tau itu sehingga seenak mereka merampas ikan2 dilaut kita.sangat besar kerugian ekonomi indonesia akibat ulah mereka.apakah itu yg kita inginkan? Salah kaprah itu. kita butuh kapal frigate yg mumpuni seperti bergamini untuk menjaga kekayaan laut hingga 200 mil dari pantai.kapan perlu sebagai negara maritim indonesia harus punya destroyer. titik panas di natuna,karang unarang ambalat, tanjung datu,blok masela itu ssemua mengandung kekayan migas yg besar dan letaknya semua disamudra.belum lagi ikan2 yg ada diperairan indonesia yg sering dicuri negara lain. Karena itu perlu alutsista yg mumpuni untuk menjaganya

Anonymous said...

SEBAGAI BAHAN RENUNGAN. Alutsista gahar itu bukan untuk gagah gagahan apalagi buat petentengan sana sini, tapi untuk menjaga kedaulatan bangsa, menjaga kepentingan strategis nasional dan menjaga keamanan serta keselamatan seluruh tumpah darah indonesia.sudah selayaknya sebagai negara maritim TNI al dibekali alutsista mumpuni dalam melaksanakan tugas. Tidak cukup hanya bermodal semangat pantang menyerah dan kesigapan belaka. Sangat terlalu jika untuk menghadapi titik2 panas di natuna,ambalat,karang unarang ambalat dan yg berpotensi rawan blok masela yg sumuanya sangat kaya dgn SDA TNI angkatan laut hanya dibekali alutsista tua dan seadanya.sangat tidak tega rasanya jika patriot2 bangsa matra laut itu harus gugur jika terjadi konflik karena dibekali alutsista yg tidak layak tempur karena faktor usia dan demi yg namanya penghematan.sementara koruptor2 terus berpesta pora merampok uang negara tanpa dapat dijerat hukum.

Orang unik said...

Terima kasih ya atas pencerahan dari bapak bapak atas ulasan yang saya buat dalam renungan renungan,memang menhan kita sekarang serba salah soal anggaran militer yang terbatas dari Menkeu kita mengingat banyak alutsista tiap Matra di TNI sudah tua perlu peremajaan segera disamping itu menhan kita juga bingung soal embargo senjata bila terjadi karena RI pernah alami demikian saat perpindahan orde lama ke orde baru disitu Rusia dan sekutunya mengembargo Alutsista militer TNI sehingga hampir semuanya tidak punya suku cadang lagi lalu era setelah peristiwa santa Cruz Timor timur USA juga embargo militer kepada RI sehingga hampir semua alutsista TNI tidak beroperasi karena distop suku cadangnya oleh USA+negara negara NATO,itulah dilemanya kalo kita selalu beli alutista TNI dari luar negeri tanpa bisa bikin sendiri dengan karya anak bangsa buat alutsista TNI, apalagi sekarang ada CAATSA dari USA makin susah beli alutsista dari rusia.
Mau melawan CAATSA? Kalo berani maka USA siap hadang dengan embargo ekonomi, masih beranikah melawan embargo ekonomi dari USA yang bakalan diikuti sekutu?, Itulah yang buat menhan kita serba salah.
Untungnya Rusia sekarang beda dengan Rusia dulu sewaktu masih bernama USSR,Rusia sekarang lebih demokrasi yang demokrasinya mirip USA, waktu jaman Megawati jadi presiden RI sebetulnya ada peluang bagus tapi sayang tidak dimanfaatkan maksimal, kenapa? karena waktu itu Rusia mengucurkan kredit export S$ 1milyar kepada RI untuk dipake beli alutsista Made ini Rusia,amat disayangkan cuma dipake S$300juta sisanya kaga,padahal waktu itu Rusia menyarankan sisa uangnya harus dipake untuk beli kapal selam kilo class yang diidamkan idamkan tnial, amat disayangkan.
Masalah Ambalat umpamanya juga bikin bingung TNI kenapa? karena Malaysia itu masuk ke kelompok negara negara persemakmuran pimpinan Inggris+Australia, akanya serba susah melawan Malaysia walaupun TNI berani melawan+membuat Malaysia angkat tangan namun apakah negara negara persemakmuran diam saja? pastinya tidak dan yang ditakuti bakalan embargo ekonomi dimunculkan oleh mereka buat menghadang RI supaya segera angkat tangan,memang ini situasi membingungkan.
Nah sekarang masalah cina di natuna,sudah berapa kali USA meminta RI jadi sekutunya tapi dijawab RI tidak karena RI adalah negara non blok,inilah yang jadi penyebab amat sulit dapat alutsista mumpuni dan gahar dari USA, mau berpaling ke Rusia sudah dihadang CAATSA+embargo ekonomi, lalu yang jadi pertanyaan adalah bagaimana menyiasati bila terjadi embargo lagi? Mampukah dengan buatan anak bangsa bisa menciptakan sendiri karya karya alutsista buat TNI seperti yang telah dilakukan Turkey dan RRC.
Maukah pihak tni+pemerintah RI mulai pake alutsista karya dan buatan anak bangsa?, sepertinya tidak, ini dibuktikan sudah berapa karya anak bangsa yang disodorkan ke pihak TNI tapi sayang hanya sampe pada prototipe saja tanpa ada kejelasan produksi massal dan malahan TNI lebih senang melirik buatan luar yang lebih gahar daripada karya dan buatan anak bangsa sendiri.
Itulah sebabnya mungkin Menhan kita jadi bingung karena apa ?ya karena anggaran yang terbatas tapi perlu segera diwujudkan peremajaan alutsista yang hampir semuanya berusia tua,cuma ada bayangan yang samar samar bakalan muncul bila RI tidak sepaham sejalan dengan USA ataupun RUSIA ataupun negara maju lainnya,apakah itu? yaitu embargo senjata+embargo ekonomi persis seperti yang dialami Iran sekarang ini.
Mohon pencerahannya dari bapak Garuda jaya atau komentator yang lain di rubrik ini, terima kasih ya semuanya boleh bergabung di rubrik ini.

Orang unik said...

Oh ya ada yang kurang dari ulasan saya di atas tadi yaitu mengapa RI amat takut dengan CAATSA dari USA? ternyata saat presiden USA dipegang oleh Triumph terkuak jelas bahwa barang barang di yang masuk ke wilayah RI dikenakan pajak ringan+kemudahan kemudahan lainya,inilah yang menyebabkan barang barang dari RI bisa mudah dan lancar masuk USA karena apa? karena ternyata RI di data perdagangan USA RI dimasukkan ke katagori negara berkembang+negara terbelakang,makanya waktu itu Triumph mengancam RI bakalan memasukkan RI ke dalam katagori negara maju di data perdagangan USA.
Apa maksudnya? Ternyata status negara bila dimasukkan ke katagori negara maju otomatis pajak ringan+kemudahan kemudahan masuknya barang barang dari Indonesia bakalan hilang dan diganti dengan pajak barang masuk yang tinggi seperti barang barang dari negara negara maju lainnya,disamping itu kali RI masih dikatagorikan masuk ke negara berkembang+negara terbelakang di data perdagangan USA, maka tiap tahun ada dana bantuan dari pemerintah USA untuk suatu bidang buat RI yang diturunkan lalu jangan lupa bahwa kita bisa browsing internetan di hp karena ada akses via satelit militer USA contohnya google map,nah masalahnya kali akses via satelit militer ditutup USA bagaimana kita bisa internet dengan lancar di hp kita sekarang ini?, jadi menurut saya inilah jawabannya mengapa RI paling takut dengan yang namanya CAATSA dari USA.

Anonymous said...

Semuanya berpulang kepada kita sebagai bangsa tuan @unknown.seberapa merah darah kita dan seberapa putih tulang kita.seperti yg dilambangkan dalam sang saka. Ternyata setelah dirasakan darah kita apalagi pemimpin kita tidak merah solid boro boro pekat.dan tulang kita tidaklah putih suci (ini hanya kiasan). jjwa bangsa kita tidaklah merah tapi sepertinya sudah pink. Warna putih itu tidaklah lagi putih suci tapi sudah berdaki hitam.hitam legam dgn pengkhianatan serta kerakusan sebagian besar oknum2 pejabat dan bangsa sendiri yg rela menggadaikan nasib bangsa dan negara demi kucuran uang pihak asing.kalau memang benar merah darahku dan putih tulangku tidak perlulah kita takut dan gentar dgn sanksi ini itu dan embargo segala macam.selagi kita sebagai bangsa bersatu tak akan mempan saksi dan embargo mereka.bisa dibalas dgn menasionalisasi tambang2 kita yg mereka kelola.kelimpungan mereka pasti.tapi itu rasanya mustahil karena banyak oknum bangsa sendiri dan oknum2 pejabat yg sudah menjadi kaki tangan mereka yg bersedia menggadaikan nasib bangsa kepada mereka.karena memang begitulah tipe bangsa ini.kalaulah tidak ada sifat demikian mustahil yg dulanya nusantara yg kini bernama Indonesia dijajah belanda selama 3,5 abad, padahal belanda adalah penjajah yg paling kecil dan terlemah di eropa.salut sama turki yg semakin diembargo justru semakin kuat dan mandiri

Anonymous said...

SEBAGAI BAHAN RENUNGAN.Tidak akan kuat dan disegani suatu bangsa jika tidak memilki kekuatan militer yang tangguh.tidak akan pernah kuat dan tangguh kekuatan militer tanpa didukung oleh teknologi.tidak akan pernah dapat menguasai teknologi jika suatu bangsa tidak mandiri.Tidak akan pernah suatu bangsa akan mandiri jika tidak ditopang oleh kekuatan ekonomi.tidak akan pernah kuat ekonomi suatu bangsa jika APBN dan fundamental EKONOMI bangsa itu jika dibiayai dgn hutang . Terima kasih.senang rasanya berdiskusi disini. mari kita belajar berdiskusi secara sehat tanpa membully mencaci maki tanpa menghujat dan mengeluarkan sumpah sarapah.senang bisa berdiskusi dgn anda pak jagarin dan pak @unknown.diskusi yg sopan dan beradab serta saling menghargai. Jadi ingat JAKARTA GREATER tempo dulu

Orang unik said...

Terima kasih ya dan siiiip, nanti kita khususnya saya akan tulis lagi ulasan buat renungan kita bersama ya.

Orang unik said...

Bh

Orang unik said...

ulasan saya tentang renungan perang:
Saya ambil contoh perang di Afganistan yang sudah terjadi puluhan tahun lamanya mulai era Soviet sampai angkat kaki USA beserta sekutunya dari afganistan,disini belum damai damai juga malah makin panjang jalannya peperangan di Afganistan,di sini saya tidak membahas peperangannya atau alutsistanya tapi saya akan bahas individu pejuang pejuang Taliban.
Yang menarik dalam perang Afganistan ini yang berlangsung lama sekali adalah individu si pejuang pejuang Taliban ini.
Apakah para pejuang Taliban ini punya keluarga? kalo punya tinggal di mana keluarga mereka lalu siapa yang kasih makan kasih minum kasih rumah untuk tempat tinggal lalu anak anak mereka sekolah di mana lalu siapa yang membiayai ank anak mereka sekolah? padahal ayah mereka yang pejuang Taliban tidak kerja tidak usaha yang artinya kaga punya duit.
Karena kaga punya duit inilah dari mana para pejuang pejuang Taliban cari makan cari minum dan buat keluarga padahal kaga punya duit.
Disini menarik dicermati yaitu jangan jangan para pejuang pejuang Taliban ini adalah kumpulan orang orang pengangguran kaga kerja kaga usaha kaga punya duit kaga punya keluarga sehingga para p3juang pejuang Taliban ini adalah orang orang yang hidup sendiri sendiri tanpa sanak famili atau tidak nikah.
Kalo iya ini semua pantas saja perang bisa berlarut larut sampe puluhan tahun lamanya.
Karena kaga punya uang lantas dari mana mereka ini bisa makan bisa minum bisa punya senjata bisa punya peluruh banyak bisa punya baju bisa punya celana bisa juga punya sendal atau sepatu.
Disini sudah mulai jelas pasti ada pihak lain yang kasih dana besar buat para pejuang pejuang Taliban ini.
Lalu kit lihat para pemimpin tokoh tokoh taliban yang datang ke jakarta untuk berunding tentang perdamaian di Afganistan,coba lihat para pemimpin tokoh tokoh Taliban ini Mereke gemuk gemuk dan bersih bersih sangat beda jauh dengan para pejuang pejuang Taliban di medan tempur,
Disini menarik pula dicermati para pemimpin tokoh tokoh Taliban ini, pertanyaannya sama dengan pertanyaan yang saya tanya kepada para pejuang pejuang Taliban.
Para pemimpin tokoh tokoh Taliban ini punya kaga keluarga? Keluarga mereka tinggal di mana? Di afganistan
?, tidak mungkin lalu siapa yang kasih makan kasih minum kasih rumah lalu siapa yang membiayai sekolah sekolah anak anak mereka? Padahal bapaknya yang pemimpin tokoh tokoh Taliban kaga kerja kaga usaha kaga punya uang.
Karena para pemimpin tokoh tokoh Taliban ini kaga punya duit lalu dari mana mereka bisa menggerakkan ratusan ribu pejuang pejuang Taliban untuk berperang puluhan tahun lamanya.
Jangan jangan para pemimpin tokoh tokoh Taliban ini kumpulan orang orang yang kaga kerja kaga usaha kaga punya duit kaga punya keluarga dan kaga punya sanak famili.
Kalo ya pantas perang bisa berlarut larut lamanya.
Karena para pemimpin tokoh tokoh Taliban ini kaga punya duit lalu dari mana asal duitnya datang untuk biaya perang puluhan tahun lamanya yang sampe detik ini belum selesai damai juga?
Apakah para pemimpin tokoh tokoh Taliban ini menyuruh seluruh pejuang pejuang Taliban untuk cari makan dan minum sendiri di Medan perang? Mustahil karena medan Afganistan kebanyakan tandus gerasang dan Padang pasir,lalu apakah juga para pemimpin pemimpin Taliban ini menyuruh para pejuang pejuang Taliban untuk cari sendiri senjata berikut pelurunya di Medan perang?, Mustahil juga.
Di sini sudah kelihatan jelas ada pihak lain yang kasih dana besar ke para pemimpin tokoh tokoh taliban,.
Apakah pihak lain yang kasih dana besar ini ikhlas? Mustahil karena sedekah atau ada udang dibalik batu.
Perjanjian apa yang telah mereka buat dari hasil jauh dana besar, pasti ada sesuatu perjanjian yang disepakati antar pihak pemberi dana besar dengan para pemimpin tokoh tokoh Taliban yang tidak bisa ketahui dengan jelas karena mereka bermain di bawa meja atau di balik layar sehingga tidak kelihatan.
Inilah salah satu gambaran ada sesuatu di balik peperangan yang kita kaga tau jelas apa yang terjadi sebetulnya.
Bagaimana pendapat dari bapak bapak yang ikut bergabung di rubrik ini.

Moon said...

Ya Alloh ya Rabb, panjang ammmmmaaat ,mau baca jadi sakit panu 😷🙈

Anonymous said...

Benar2 renungan tingkat dewa. Saya akhirnya merenung juga setelah baca.bagaimana dan dmana taliban itu membuat anak berkembang biak sehingga jumlah mereka makin banyak tak ada habis2nya padahal sudah diperangi amerika dan sekutunya nato selama 20 tahun dgn alutsista canggihnya. Apakah taliban itu berkembang biak dgn cara menggandakan diriii???? Tidak makan tidak minum tidak tidur????

Anonymous said...

Tidak kena Copad copid 19 dan 21 juga??? Luar biasa taliban

Orang unik said...

Terima kasih ya pada bapak Anonymous atas commentnya.
Ya itulah salah satu keanehan yang bisa timbul dalam peperangan.
Sepanjang sejarah dunia imulai dari perang dunia pertama hingga detik ini memang yang paling lama bahkan sampe sekarangpun belum usai usai juga,perang tersebut adalah perang Palestina vc Israel lalu perang di Afganistan.
Kedua peperangan di wilayah inilah yang paling lama.
Masalah yang jadi perhatian adalah misalnya Palestina serta pejuang pejuang Taliban.
Karena daerah atau negara mereka berperang terus bahkan sampe puluhan tahun lamanya belum usai usai juga, maka pertanyaannya bagaimana para penduduk serta pejuang pejuang Palestina cari duit buat keluarganya termasuk pertanyaannya yang sama untuk para pejuang pejuang Taliban.
Sementara kita di Indonesia aja semua orang dewasa berbondong bondong lamar kerja buat cari duit dan duitnya itu buat keperluan hidup hari demi hari sampai 1bulan karena gajiannya tiap bulan.
Itu bisa dilakukan karena RI negara damai dan aman tidak teelibat peperangan dengan negara manapun.
Nah bagaimana dengan daerah Palestina dan Afganistan yang tiap hari perang melulu bagaimana mau cari kerja cari uang wong lapangan pekerjaan saja kaga ada di sana.
Lalu untuk urusan perut mereka para pejuang pejuang Palestina dan Taliban beserta keluarganya masing masing mencarinya di mana dan bagaimana cara mereka dapat duit untuk hidup sehari hari?.
Apakah mereka kaga makan kaga minum setiap detik sampe puluhan tahun lamanya?
Hebat benar ya kekuatan badan para pejuang pejuang Palestina serta Taliban ini ya tanpa makan tanpa minum hari demi hari, benar benar hebat ajaib memang itulah mereka mereka ini.

Bluerider6089 said...

Ini BLOG Militer beneran ya, ga kaya sampah di sebelah yg di bahas Militer, komen saling hina dg sesama atau Negara lain (kek negara lu hebat keterlaluan )...
Mau di BERANGUS di sini ?

Bluerider6089 said...

Ulasan2 tentang proyeksi kekuatan gebuk alutsista TNI di atas sudah bagus2...
Bagian bawah dah ga jelas alias absurd ..ngalor ngidul kemana mana

Orang unik said...

Renungan mengakali anggaran yang terbatas:
Seperti diketahui bersama Menkeu RI umumkan anggaran S$20,7 milyar untuk pembelian alutsista TNI.
Alangkah bijaknya uang tersebut minimal 50% untuk pembelian dengan TOT untuk beli rudal anti serangan udara rudal anti serangan kapal permukaan laut serta beli torpedo, dimana rudal tersebut adalah rudal jarak pendek rudal jarak menengah maupun rudal jarak jauh serta jenisnya rudal fire and forget + rudal dipandu radar penjejak lalu untuk terpedo bisa terpedo jarak menengah maupun terpedo jarak jauh dengan sistem fire and forget maupun terpedo dipandu oleh radar penjejak.
Ini adalah prioritas pertama pembelian alutsista dari anggaran S$ 20,7milyar.
Pembelian rudal dan terpedo dengan TOT ini harus menggandeng PT kapan PT Len PT Dahana dan PT di dimana PT Len diproyeksikan untuk dapat ilmu mutakhir teknologi pembuatan rudal beserta motor pendorongnya sehingga diharapkan PT lapan bisa menguasai sepenuhnya teknologi mutahir rudal lalu mampu membuat rudal rudal sendiri buat TNI semua Matra.
PT Len diproyeksikan untuk dapat menguaaai ilmu mutakhir radar penjejak yang ada di rudal maupun terpedo sehingga diharapkan PT Len ke depan mampu produksi sendiri radar radar penjejak sasaran yang dibutuhkan oleh rudal rudal maupun terpedo terpedo guna mensuplay kebutuhan akan rudal dan terpedo buat TNI semua Matra.
PT Dahana juga diproyeksikan ilmu mutahir teknologi bahan peledak beserta sistemnya untuk yang item anggota forget maupun untuk yang dipandu oleh radar penjejak, disini diharapkan ke depan PT Dahana mampu disukai sendiri bahan dan material yang dibutuhkan bahan peledak juga diharapkan pula PT Dahana membuat bahan peledak yang dahsyat yang artinya sekali tembak rudal atau teepedo ke target maka targetnya langsung meledak hancur sehingga tidak USA berkali kali tembak rudal atau terpedo.
Kenapa PT di dilibatkan? Karena pemerintah orde baru telah menunjuknya untuk produksi terpedo SUT buatan Jerman dengan lisensi.
Diharapkan ke depan PT DI mampu menyerap dan menguasai ilmu teknologi mutahir soal terpedo baik itu terpedo fire and forget maupun terpedo dipandu oleh radar penjejak serta diharapkan pula PT DI mampu produksi sendiri terpedo terpedo buat memenuhi kebutuhan TNI khususnya TNI Al.
Nah ada tambahan lagi 50% dari S$ 20,7milyar itu juga diproyeksikan untuk pembelian sonar sonar mumpuni dengan TOT untuk dipasang di setiap kapal TNI-AL yang situnjuk.
Jenis sonarnya harus ada sonar pasif maupun sonar aktif yang mampu memonitor kedalaman laut maksimal1000 meter.
Untuk TOTnya harus menggandeng PT LEN kenapa? karena teknologi sonar itu sama dengan radar permukaan sehingga yang paling pas menyerap TOT teknologi sonar ya PT LEN.
Disini juga diharapkan PT LEN dapat menguasai sepenuhnya teknologi mutahir semua siatem yang ada di dalam sonar itu sendiri dari TOT, dan kedepannya iharapkan pula PT LEN mampu buat dan produksi sendiri semua sonar sonar yang dibutuhkan TNI semua Matra.
Tidak lupa pula PT LEN diharapkan pula mampu buat dan produksi sendiri drone bawah laut untuk monitoring 24jam non stop di kedalaman laut sampe 1000 meter sebagai kepanjangan mata penginderaan radar radar permukaan karena radar permukaan kaga bisa melihat bawah laut.
Di samping itu PT LEN dengan TOT diharapkan bisa buat dan bikin sendiri drone bawah laut untuk memonitoring kapal selam muauh yang ditargetkan serta kapal perang permukaan musuh yang di targetkan.
Mudah mudahan tidak sampe 50% dari anggaran yang S$ 20,7 milyar untuk penggandaan baru rudal rudal dan terpedo terpedo beserta sonar sonar untuk TNI dengan TOT.
Sisa anggarannya baru dibelikan alutsista TNI prioritas kedua.
Dan pembelian prioritas kedua ini bisa kapal perang fregat baru bisa juga pesawat tempur baru bisa juga kapal.elam baru yang semuanya harus dengan TOT.
Kalo masih ada sisanya duit anggarannya itu baru dibelikan helikopter multi roll buat TNI atau dibelikan truk 6x6 off road baru segala Medan untuk angkut pasukan buat TNI.
Bagaimana menurut bapak bapak di rubrik ini?

Orang unik said...

Bagaimana menurut analis bapak jagain pane?

Anonymous said...

Sepakat bung, saya sih lebih suka TIDAK TOT KAPRANG, PANZER dll daripada tidak TOT peluru kendali jarak jauh (rudal).
Ke-GAHAR-an Alutsista itu bukan bentuk nya yg cantik dan sexy, tapi daya hancur nya..
Klo daya hancur saja beli, terus buat apa TOT kaprang, panzer, pesawat tempur dll ?? Dimana daya gentar nya.??
Negara lain bakal mikir 1000x jika NKRI mampu membuat sendiri Rudal belasan ribu KM, karena mereka jg tdk mau negara nya sama hancurnya.
Mau bikin 10.000 KRI Golok juga gak bakal takut negara lain jika kaprang tsbt cuma di pake buat Selfie doang alias pamer body doang..
Kurang jengkel gimana Usa-Nato ke Rusia-RRC, tapi mereka gak berani nyerang karena takut serangan balik yg menghancurkan negara mereka.. Artinya Rudal nya yg di takuti.. Emangnya tabung isi nuklir bisa jalan sendiri ke sana ????