Wednesday, July 28, 2021

Memaknai Latgab Terbesar AS-Indonesia

Ribuan tentara AS memasuki teritori Indonesia dari tiga tempat yaitu Palembang, Bandar Lampung dan Balikpapan. Ada apa gerangan, ternyata ada hajat besar bersama untuk latihan gabungan (latgab) khusus angkatan darat.  Tentara US Army secara bergelombang diterbangkan ke Palembang dan Balikpapan dan diterima di Bandara dengan Prokes ketat. Sementara berbagai jenis alutsista didaratkan di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung. Pengiriman pasukan AS terbesar adalah di Puslatpur TNI AD di Baturaja, sekitar 2.300 prajurit. Indonesia juga mengerahkan kekuatan yang sama untuk menggemakan Garuda Shield sebagai papan nama Latgab.

Dua titik latihan itu sesungguhnya strategis dalam skenario kolaborasi "mengurung" China, dari sudut pandang AS tentu saja. Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur adalah titik tumpu terdepan untuk mobilisasi tentara "Sekutu" jika terjadi ofensif besar-besaran menuju garis serang ke sejumlah pangkalan militer China di Laut China Selatan (LCS). Misalnya China berhasil menduduki Natuna maka counter attack dan pengerahan pasukan "Sekutu"  bisa dilakukan dari kawasan ini.

Latgab terbesar sepanjang sejarah Indonesia ini yang melibatkan kekuatan masing-masing 1 brigade kedua negara tidaklah sekedar menyelesaikan kurikulum latihan di Puslatpur TNI AD di Baturaja Sumsel dan Amborawang Kaltim. Ada pesan yang sangat kuat disana, selain mendekatkan hubungan militer kedua negara sekaligus sebagai bagian dari diplomasi militer juga bisa menjadi opsi pangkalan aju next time bagi militer AS dan sekutunya manakala pecah perang terbuka dengan China. Bisa saja kan, karena suasana sudah darurat militer maka pilihan pijakan pun bersifat darurat.

Dalam skenario manajemen pertempuran kelas berat ini pangkalan militer AS di Darwin dan Cocos dari poros Selatan dianggap terlalu jauh dari garis depan palagan LCS. Maka berdasarkan kacamata intelijen militer AS, Sumsel adalah titik tumpu Cocos dan Kaltim adalah titik tumpu Darwin. Terus ke Utara ada Filipina karibnya AS sejak lama, juga ada Taiwan sebagai benteng terdepan, kemudian ada Okinawa sebagai pangkalan militer besar AS. Sekedar catatan ketika terjadi perang Vietnam, AS menggunakan 2 pangkalan militer di Filipina sebagai pangkalan aju untuk membombardir Vietnam. Yaitu Subic untuk angkatan laut dan Clark untuk angkatan udara AS.

Coba kita perhatikan dan cermati peta geostrategis dan geo politik strategi militer AS dan sekutunya di Indo Pasifik yang mengurung China mirip bulan sabit setengah lingkaran. Ini sama dengan strategi AS mengurung Iran, merangkul dan membangun pangkalan militer di negara-negara Teluk, juga mirip bulan sabit. Hebat dan cerdiknya AS itu kalau terlibat perang tidak pernah di teritori negeri sendiri, selalu "merantau" jauh ke negeri orang. Dan cirinya adalah keroyokan alias persekutuan lalu minta bayaran. Contohnya perang Teluk jilid satu dan dua.

Yang membuat suasana LCS seperti episode drama dalam waktu yang sama dengan kedatangan ribuan pasukan AS ke Indonesia, kapal induk Inggris  HMS Queen Elizabeth bersama sejumlah kapal perang pengawalnya sekarang sudah tiba di perairan LCS. Ini juga bagian show of force dan diplomasi militer "saudara sepupu" AS yang selalu seiring sejalan menunjukkan  kesetiaannya pada sepupunya. Bahkan Inggris sudah menyatakan dengan tegas akan menempatkan 2 kapal perangnya secara permanen di kawasan Indo Pasifik awal September tahun ini. Makin ramai saja suasana hiruk pikuk lintas laut militer di kawasan ini.

Bagi Indonesia manfaat Latgab selama dua minggu ini sangat berguna untuk prajurit TNI AD, menimba ilmu manajemen pertempuran modern network centric warfare.  Termasuk 100 prajurit raider TNI AD yang dikirim ke AS untuk berlatih sampai sekarang sudah mencapai 2 angkatan. Selama ini Indonesia banyak melakukan latihan militer dengan negara-negara sahabat. Namun nilai tambah dari Latgab bilateral dengan Paman Sam kali ini adalah pengerahan pasukan yang terbesar ditengah situasi kawasan regional yang ngeri-ngeri sedap. Makna tersuratnya adalah sebagai penguat diplomasi militer kedua negara.  Dan secara tersirat bisa saja sebagai simulasi skenario opsi jika terjadi perang terbuka dengan naga di seberang laut lor, mboten laut kidul lho, ojo keliru.

****

Jagarin Pane / 27 Juli 2021

Penulis adalah pemerhati pertahanan dan alutsista TNI

31 comments:

Pribumi NKRI said...

Suasana Hawa Perang Makin Panas di sekitar NKRI. Bagaimana nasib Alutsista Kelas Berat Kita bung Jagarin. Belum ada yg kelihatan datang lagi. Apa masih sesuai Rencana? Baik dari AD AL Dan AD

Anonymous said...

Mau tidak mau suka atau tidak kemungkinan pecah perang besar di pasifik sangat besar.posisi indonesia serba sulit.ke 2 nya sama2 licik. Indonesia jadi korban.langkah kemenhan memperkuata alutsista TNI sangat tepat.celakanya langkah ini justru banyak dihujat orang2 didalam negri sendiri. Mulai dgn fitnah tudingan mengaitkan pembelian alutsista ini dgn pilpres 2024 sehingga harus ditolak,ada lagi yg menyebut tidak ada perang secara fisik dimasa depan yg ada hanya perang teknologi dan informasi dgn demikian pembelian alutsista tidak perlu,ada lagi orang yg tidak jelas yang tergila2 jadi prediden 2024 yang merasa diri paling pintar bernegara dan mengelola negara menganggap diri newmaind jenius yg paling ngerti apa itu geopolitik, geo strategi, geoekonomi tapi menyalahkan rencana pembelian alutsista, ada pengamat yg juga merasa diri paling pintar paling hebat kemudian dongkol karena tidak dapat bagian kue pengadaan alutsista dll.Apabila isu TKA yg masuk sebagian besar personel militer adalah kebenaran yg tertunda dan militer US mulai mendekat kalau pecah perang besar di pasifik indonesia bisa jadi arena perang dahsyat.dari itu pengadaan alutsista mumpuni harus di dukung.kalau tidak mampuslah kita

Jagarin Pane said...

Sesuai rencana, sdg berproses🙏💪

Jagarin Pane said...

Sepakat👍🏾👍🏾

suryo projo said...

setuju dengan ulasan bung jagarin, TNI AD bisa belajar mobilisasi pasukan dalam jumlah satuan brigade dalam management pertempuran dalam satu komando ( Network Centric Warfare) pada tahun 1970 ada seorang jendral yg mengulas dlm waktu dekat tdk akan ada perang karena Indonesia tdk punya musuh, lima tahun kemudian tepat nya 1975 Indonesia dipaksa menyerbu Timor Timur dalam Operasi Serojo mengingat geo strategis dan geo Pokitis saat itu, demikian juga hal nya situasi di Indo Pasifik, mau tidak mau, suka tidak suka Indonesia harus bersiap dengan Alutsista yg mumpuni,

Anonymous said...

Jika latgab sbg syarat lolos dari caatsa, baiklah dikerjakan saja.

Ranjau Laut said...

Disini ada 2 kandidat pengadaan Drone UCAV sngt ketat ni Turki Ada bayraktar,dan TAI
Amerika MC9 reaper dan MC1C grey eagle.
Mana yg kepilih

sukarni said...

Dulu pada jaman penjajahan, kita selalu kalah dalam hal persenjataan.
Kalo sekarang terjadi perang dan terpaksa kita terlibat, maka tdk ada alasan lagi kalo kita kalah persenjataan modern.
Ada waktu dan kesempatan yang diberikan kepada kita untuk mempersenjatai Indonesia dengan Alutsista modern. Pengadaan ALUTSISTA bukan sekedar ada untuk melengkapi persenjataan TNI, bukan untuk kalah dalam perang, tetapi untuk memenangkan setiap peperangan. Oleh karena itu pengadaan alutsista harus benar-benar teliti, cerdik dan memiliki kemampuan superioritas atau setidak tidaknya sama dengan lawan kita. Sehingga biar nanti human nya yang menentukan dalam pertempuran, tentunya dengan latihan dan keberanian kita.
Beli alutsista tidak seperti beli sepeda motor yang selalu ready dengan banyak pilihan dan kemudahannya. Beli alutsista perlu proses dan waktu yang panjang dan kecerdikan dalam memilih. Setelah dibeli tidak bisa langsung dipergunakan dalam medan perang, tetapi perlu latihan berkali-kali supaya mahir.
Karena itu belu alutsista tidak bisa mendadak terlebih sudah ada perang, tetapi harus dipersiapkan jauh-jauh hari.
Kita mendukung penuh untuk pengadaan alutsista yang meodern dan superioritas.
TNI Bravo.

black eagle said...

Bung Jag ..rencana marinir mengakuisisi Arhanud ..pilih mn Panstyr atau Bihoo koris el..trus gmn jg SPAAG dan kabar tambahan meriam gunung? Sdh smp mn?

WIRO 212 said...

Latgab biasa TNI kita jalani bahkan klau bisa bilang makanan dan menu sehari,cuma masalahnya ada apa ya kok segitunya Amrik latihan dng kita.apa direncanakan terhadap NKRI?

Jagarin Pane said...

Yg sepi bocoran info ya marinir, sulit memprediksi

Jagarin Pane said...

Setuju💪👍🏾

Unknown said...

What next???


Alman Helvas
@AHelvas
Another major defense acquisition may be sign by Indonesia next month. The figure of the forthcoming contract is quite huge and very important in terms of enhancing Indonesian defense capability. Some OEMs competes to win the program. Hope such contract wouldn't award to China.
11.23 PM · 30 Jul 2021

Unknown said...

Mungkin clue nya di sini. Tapi sayang tidak bisa dibaca keseluruhan. Barangkali ada yang bisa copy kan isi artikelnya secara lengkap. Trims.

https://www.intelligenceonline.com/international-dealmaking/2021/07/26/indonesian-defense-set-to-visit-washington-to-discuss-arms-deals,109681952-art

Anonymous said...

...US ASUrika DJANCUK, latihan tai dibarengi CAATSA























... Xixixixixixixi 😁

Ranjau Laut said...

Mahal infonya pake dollar hahay

Ada isu juga twaran alutsista dri Cina,
Korvet,frigat,kasel,dan LRSAM HQ9.

Siluman buaya said...

Biasanya habis kya gini ada alutsista entah apapun itu yg dalam waktu dekat bakal mendarat dari program hibah.

Unknown said...

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memberikan persetujuan kepada TNI dan Kementerian Pertahanan untuk mendapatkan pinjaman luar negeri sebesar USD5,8 miliar

Di antara program yang sekarang dapat didanai dengan hasil dari pinjaman luar negeri termasuk rudal R-73 (AA-11 'Archer') total USD15,7 juta telah disetujui, dan rudal udara-ke-udara Vympel R-27 (AA-10 'Alamo'), yang didanai hingga USD36 juta dalam bentuk kredit pertahanan asing

Selain itu, Kementerian Pertahanan juga telah memperoleh persetujuan untuk mendapatkan pinjaman hingga USD750 juta untuk sistem radar intersepsi yang dikendalikan di darat dan hingga USD540 juta untuk rudal jarak menengah (MedSAM),peluncur, dan sistem terkaitnya.

Sumber : https://www.janes.com/amp/indonesia-increases-amount-of-foreign-defence-loans-approved-for-2021/ZnlJK3dHVU9mZ28xajRJVkc5dVI5VFp1cVMwPQ2?__twitter_impression=true

#idr_cronus

Unknown said...

Kalau benar harga 2 baterai NASAMS 2 yang sudah dibeli Indonesia seharga $77 Million, maka dengan dana $540 Million Indonesia bisa mendapatkan 14 baterai NASAMS 2. Semoga segera kontrak.

Unknown said...

And then....


Alman Helvas
@AHelvas
Due to economic situation, Indonesia likely will cut about US$450 million of PSP approval for defense acquisition this year. Land based medium range air defense missile may become victim. The program will be killed. It's means there will be no repeat order of NASAMS by Indonesia.
10.49 PM · 2 Agt 2021

Moon said...

Berarti Berita adanya penjualan rudal ke udara untuk Sukhoi series tni AU oleh Ukraina adalah Indonesia ,benar gak itu ?

Ranjau Laut said...

Iya bener tuh,klo dri India dan vietnam pasti pesan langsung ke Rusia.

Bahasa nya si AH biasa gt.
Memang bener ada rencana Pengadaan SAM Merad tp blm tau tipe apa dan dri negara mana?

Anonymous said...

Kalo R27 & R73 ditambah seertinya SU35 sudah siap kirim yah...

Moon said...

TNI AU beli rudal untuk Sukhoi series yang 16 biji dari Rusia beliy sedikit, Makay tambahan dari Ukraina yang teknologiy pasti tidak di downgrade seperti rusia , Ukraina lagi butuh duit banyak pasti dia jaga kualitas

Koteka said...

Opini pribadi dari saya utk coba memahami atau membandibgkan Latgab antara militer Indonesia dan Amerika Serikat.

Saya teringat sebelum kasus Covid-19 ini heboh di Wuhan Cina. Sempat beredar juga berita simulasi penanganan wabah virus yg dispinsori oleh Bill Gates di USA.

Cina dituding USA cs sebagai negara penyebar virus Covid-19. Akibatnya timbul korban meninggal diberbagai negara didunia yg sangat besar.

Negara diseluruh dunia kena dampaknya terutama negara" menengah ke bawah termasuk Indonesia.

Dana yg disiapkan utk memperkuat ekonomi dan sejahterakan rakyat dialihkan utk pembelian vaksin dari negara" besar seperti cina, usa, eropa dan jepang.

Akibatnya sudah bisa ditebak negara berkembang seperti Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yg rendah dan bisa berpotensi krisis ekonomi seperti negara lain.

Sebaliknya negara" super power tetap stabil dan muncul isu kebangkitan cina dgn panasnya LCS.

Negara" yg kena Covid-19 seperti Indonesia blom pulih sdh dihadapkan dgn issu ketakutan konflik militer sekutu cina dan USA / Barat di LCS.

Indonesia harus dihadapkan dgn pilihan anggaran utk pertahanan ,pembangunan, covid-19 dan kemungkinan konflik LCS.

Dengan melihat fakta" diatas ini sy menjadi beropini liar dan menjadi ketakutan atau ketawa seperti menonton film India tapi aktor"nya dari HOLIWOD dan HONGKONG / CINA.

Maaf hanya opini orang kecil 🙏🙏🇮🇩🇮🇩

suryo projo said...

Indonesia tidak ketakutan menyangkut issu konflik LCS, tapi mempersiapkan diri berjaga jaga dalam situasi terburuk, walaupun tidak terlibat dalam conflik LCS tapi imbas kartu domino geo strategis dan politis serta letak pulau natuna yg langsung berhadapan dengan LAut china selatan merupakan halaman terdepan yg harus dijaga, soal pademi covid seluruh dunia mengalamiimbas nya tdk ada satupun negara besar yg terbebas dari covid, teori konspirasi sdh tdk relefan lagi dengan kondisi saat ini. untuk mempersiapkan segala sesuatu terburuk itulah Indonesia perlu belajar managemen pengerahan memobilisasi pasukan dalam jumlah besar, itu yang dirasa harus belajar pada US Army yg lebih berpengalaman, Tiongkok sendiri belum pengalaman menyangkut konflik perang global ( perang Dunia) tanpa mengurangi peranya sebagai negara non blok kita melakukan kerjasama strategis bukan hanya pada USA saja. tapi kepada Rusia, Perancis dan negara2 besar lainya bahwa kita netral, tapi siap perang bila diganggu. mungkin itu.

Koteka said...

Sy setuju dgn pendapat seperti ini.

Semua negara wajib waspada dan mengikuti perkembangan dunia saat ini.

Masalah utamanya bukan teori konspirasi itu benar atau salah. Tapi sebagai bangsa besar seperti Indobesia kita perlu kembangkan segala kemungkinan dgn teori" yg bisa saja terjadi.

Sehingga saat terjadi sesuatu kita sudah punya pilihan strategis yg diambil utk kepentingan bangsa.

Kita bisa lihat fakta teori konspirasi yg disebarkan dimedia sosial atau kelompok tertentu yg menyebabkan kegaduhan di masyarakat.

Point penting yg ingin sy sampaikan disini terlepas nanti dinilai sebagai TEORI KONSPURASI atau bukan.

Disetiap negara yg terjadi konflik dan negara" suoer power punya kepentingan .

Pasti Negara" Super Power itu punya pion yg mereka gerakan sesuai strategi mereka. Masalah yg selama ini terjadi dinegara konflik " PION " ini bisa dari pemerintah atau oposisi.

Berpikir positip saja seperti pendapat anda tapi teori mana yg benar kita lihat saja sampai 2024.

🤝🤝🇮🇩🇮🇩

Unknown said...

tujuh tahun kedepan
Rafale indonesia f35 singapor Grippen Thailand Grippen philifina Si 57 Vietnam akan bersaing dkawasan regional ASEAN dan semuanya akan ditepuk seperti nyamuk oleh TEJAS Malaysia
Ha ha hay

Moon said...

Tejas Thea atuh ,sing ana lawane 🤣🤣🤣 ,jangan anggap remeh itu pesawat sudah merontokkan ,,,,

Anonymous said...

... Xixixixixixixi 😁

Poeras said...

Latgab matra darat spt ini ga punya efek ke China, lain kalau LatGab nya sdh 3 matra sekaligus Dan terpusat di hot spot dekat LCS