Thursday, October 15, 2020

Mengukur Bargaining Prabowo

Lama tak terdengar lanjutan progres pengadaan alutsista strategis Indonesia, tiba-tiba ada lampu hijau dari Washington. Isi pesannya kira-kira begini, silakan datang, kami menyambut hangat Menhan Prabowo dan shopping listnya. Ini kabar yang menggembirakan sekaligus membanggakan karena lampu merah kunjungan selama dua puluh tahun sudah padam, berganti lampu hijau.

Di sisi ini Prabowo telah memenangkan pertarungan harga diri tanpa merasa susah payah melobby dan merayu. Sementara AS melihat sudut pandang horizon tentang perspektif sosok mantan Pangkostrad ini. Sudut pandang Indo Pasifik yang dinamis dan potensi kepemimpinannya untuk Indonesia setelah 2024 menjadi poin penting terbukanya portal kunjungan ini.

Menghadapi militer China, AS perlu mitra besar, sedikit dibawah kategori sekutu. Indonesia adalah mitra besar yang perlu sekali dirangkul untuk kepentingan strategis AS di Asia Pasifik khususnya Laut China Selatan (LCS). Karakter Paman Sam biasalah, selalu "nggolek bolo" untuk mempertahankan hegemoninya di belahan dunia manapun.

Indonesia sebenarnya sedang memproses pengadaan alutsista dengan AS. Misalnya pengadaan 24 unit jet tempur F16 Viper, 6 pesawat Hercules terbaru, 8 Osprey, 8 Chinook dan 8 Apache batch 2.  Namun jujur saja sebenarnya saat ini kita dalam posisi "tersinggung" dengan kesombongan AS lewat CAATSA untuk menghalangi pembelian 11 jet tempur Sukhoi SU35 dari Rusia. Padahal kontraknya  sudah ditandatangani tahun 2018 yang lalu.

Langkah cerdas Prabowo sepanjang semester satu tahun ini melakukan proses percepatan pembelian alutsista selain dari AS. Dia kunjungi Perancis, Rusia dan Turki. Dengan Austria melakukan kontak intensif untuk bisa membeli 15 jet tempur Typhoon bekas tapi masih rendah jam terbangnya. Pesan tersirat dari semua hasrat besar Prabowo sebelum mendapat green light dari AS adalah tidak ingin berkiblat ke AS dalam pengadaan alutsista. Boleh jadi karena kekecewaannya terhadap blokade visa kunjungan ke AS.

Posisi tawar Prabowo dalam kunjungan ke AS bisa diolah dengan kemampuan diplomasi dan lobby tim Kemenhan. Misalnya berupaya semaksimal mungkin meloloskan hambatan pembelian 11 jet tempur Sukhoi SU35. Atau jika Uak Sam keberatan bisa diganti dengan sejumlah jet tempur stealth F35. Nilai kunjungan bargaining selama tiga hari mulai hari ini akan diuji dengan kalimat: apakah AS akan meluluskan permintaan Indonesia untuk mendapatkan 11 jet tempur Sukhoi SU 35 atau menggantinya dengan F35. 

Jika memang tidak  mendapatkan salah satunya atau bahkan keduanya Menhan eks Capres itu sudah siap dengan paket pengganti yaitu 2 skadron Rafale plus 1 skadron Typhoon. Artinya 24 unit jet tempur F16 Viper yang sedang berproses dilepas juga. Dua jenis jet tempur non AS, Rafale dan Typhoon  menjadi kekuatan tawar menawar Prabowo.

Lebih dari itu "mengalahnya" AS pada embargo personal terhadap Prabowo selama 2 dekade karena  melihat posisi geostrategis dan geopolitik Indonesia yang sangat penting. Indonesia dianggap paling berani berhadapan dengan China. Ketika Coast Guard China memasuki perairan ZEE Natuna, Indonesia bereaksi keras dan mengirim sejumlah kapal perang dan jet tempur.

Sejatinya menjaga stabilitas LCS harus menggunakan pakem si vis pacem parabellum. Jika ingin damai bersiaplah untuk perang. Artinya penguatan alutsista adalah kemutlakan, tidak bisa tidak. Kita harus bisa secepatnya memiliki militer dengan kekuatan pukul yang diperhitungkan. Sejalan dengan langkah itu kita harus berupaya menyeimbangkan kekuatan dengan "merapat" pada mitra yang ingin menjaga stabilitas kawasan.

Dalam program modernisasi militer Indonesia untuk angkatan udara masih memerlukan minimal tambahan 3 skadron tempur baru. Maka layak pula jika isian skadron baru itu dihuni SU35 atau F35. Dan jika tidak mendapat keduanya sah-sah saja jika kita segera merealisir pengadaan 2 skadron Rafale dan 1 skadron Typhoon. Bahkan untuk Typhoon kalau tidak ada halangan diprediksi pertengahan tahun depan sudah datang.

Bagaimanapun AS adalah sahabat yang bisa memahami harapan dan keinginan kita. Apalagi situasi LCS yang demam tinggi terus menerus memerlukan strategi kemitraan yang cerdas. Artinya untuk kepentingan nasional kita juga. Secara ekonomi kita dekat dengan China dan AS. Namun dengan pertimbangan stabilitas kawasan kita juga harus memilih langkah cerdik dalam memilih teman yang bisa menjaga kampung kita meskipun teman kita berbeda kampung.

Harapan masa depan LCS adalah stabilitas. Maka jika banyak negara di luar kawasan ikut mengambil peran, adalah sebuah kewajaran. Jepang, Australia dan Kanada sudah mengikuti langkah AS. Inggris juga sudah merapat. NATO diprediksi akan ikut menjadi payung stabilitas. Kemitraan strategis untuk menjaga stabilitas LCS memang mahal harganya. Kita dan ASEAN tentu ingin situasi ini berlaku abadi, alias tidak ada keangkuhan dan pamer kekuatan militer. Maka bargaining Prabowo yang dibawa ke AS akan menjadi headline di kawasan ini hari-hari mendatang.

****

Jagarin Pane/15 Oktober 2020


90 comments:

Unknown said...

akhirnya tulisan artikel Anda release juga bung jagarin.menurut saya sih ndak usahlah kita terlalu berkiblat ke as. rusia prancis swedia juga punya alutsista yg handal dan tak kalah dgn buatan as. utk pak menhan lanjutkan aja pengadaan typoon rafale dan sukhoi. krn blm tentu shopping alutsista kita di acc mereka. bisa koar koar sekutu mereka yg wilayahnya dekat dgn kita. apalagi ini soal pesawat tempur entah itu f15 f16 f18 atau f35.

Unknown said...

Izin bertanya Bung Jagarin. Andai Indonesia mendapatkan sinyal persetujuan dari As untuk mengakuisisi F35, apakah menjadi keharusan bagi Indonesia untuk mengakuisisi juga F16 Viper juga sebagai batu loncatan teknologi sebelum menerima F35? Maksud saya, apakah bisa Indonesia mengakuisisi F35 tanpa membeli F16 Viper terlebih dahulu?

Kedua, bila seandainya Indonesia juga jadi mengakuisisi 15 Eurofighter Typhoon eks Austria, apakah sebelum 15 jet tempur itu diterima Indonesia, harus diupgrade terlebih dahulu ke tranche terbaru melalui pihak Airbus? Mohon pencerahannya. Terima kasih.

Unknown said...

Ini cuitan terbaru Alman Helvas...

Take into consideration on US made advance fighter acquisition process interval, Indonesia should have a long term commitment for this fighter. At least it required two different administrations from stated interest to fighter delivery. Today long term commitment is a rare thing.

@Alman Helvas
15 Oktober 2020

Unknown said...

Ngapain lanjutin beli Sukhoi gan? Secara teknologi, Sukhoi itu kalah jauh dengan fighter buatan Eropa. Radarnya saja masih memakai PESA. Menang joget di udara doang. Lah zaman sekarang, siapa yang bisa mengunci target dari jarak jauh, dan lebih dahulu bisa menembak itulah yang berpeluang untuk menang lebih besar. Udah gak zamannya lagi dogfight di udara. Daripada beli Sukhoi, mending F35, atau kalau gak bisa minimal Dassault Rafale yang secara teknologi Perancis ini sudah sangat mandiri dan tidak terlalu membutuhkan komponen komponen USA dalam pembuatan jet tempur nya.

Air force said...

Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron F35 (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron F35 (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
1 skuad F16 setara block52id = ready
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F35 (squad baru)

* Biak. =
1 skuad SU35 (squad baru)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
SU-35 = 24 unit (2 squadron)
Utk skuadron Madiun & Biak
F-35 viper = 36 unit (3 squadron)
Utk skuadron pontianak, pakanbaru & kupang

Air force said...

Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron F35 (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron F35 (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
1 skuad F16 setara block52id = ready
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F35 (squad baru)

* Biak. =
1 skuad SU35 (squad baru)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
SU-35 = 24 unit (2 squadron)
Utk skuadron Madiun & Biak
F-35 = 36 unit (3 squadron)
Utk skuadron pontianak, pakanbaru & kupang

Air force said...

Tot dirakit & dibuat di PT DI

Gus Endho said...

Usul bung Jagarin tlg ulasannya seminggu sekali karna kami sangat antusias dg berita militer dalam negeri..trims

Ranjau Laut said...

On Jakarta’s wish-list is a “roadmap” to procuring the F-35 fighter jet, an Indonesian government official told Reuters, speaking on condition of anonymity, adding officials were not optimistic.

“We don’t expect much to be honest,” the Indonesian official said.

Bayu Sadewa said...

Betul om mungkin bisa seminggu sekali 😁

Ranjau Laut said...

Saya setuju aja klo misal su35 batal kita mnta f35 cukup 10 unit dan klo gak kasih juga kita beli Rafale 2 skuadron serta tyhppon yg sudah siap kirim bisa di upgrade nntinya.

Unknown said...

Tambah F15EX bro Nomad.... Hehe. Kemungkinan jadi pilihan kedua kalau F35 gak disetujui USA.

Ranjau Laut said...

Bisa juga tuh klo makin alot ya sudah rafale aja peswat baru plus typhoon pengadaam cepat.
Krn f35 juga menurut saya blm battle proven klo mau ambil cukup 10 aja

Unknown said...

Tanya, bila seandainya Indonesia jadi mengakuisisi 15 Eurofighter Typhoon eks Austria, apakah sebelum diserah terimakan ke Indonesia, 15 unit jet tempur tsb harus diupgrade dulu ke tranche 3 di Airbus?

Soalnya, menurut info, bila proses akuisisi lancar, paling lambat 15 jet tempur Typhoon akan tiba di Indonesia 24 bulan sejak proses akuisisi disetujui. Artinya 24 bulan itu kemungkinan besar adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengupdgrade Typhoon ke Tranche yang lebih tinggi sebelum akhirnya diserahkan ke Indonesia.

Kalau tidak ada proses upgrade, seharusnya maksimal 6 bulan saja 15 Typhoon sudah tiba di Indonesia. Lagian jet tempur Typhoon kan sebenarnya sudah siap pakai.

Ranjau Laut said...

Kemungkinan besar bisa jdi di upgrade dulu di airbuss trance 3 sudah cukup okyg pnting bisa bawa rudal mematikan.
Klo opsi lain mungkin typoon ambil cepat krn mendesak dgn waktu 6-12 bulan kemudian upgrade di PTDi yg sudah lekat dgn airbuss

Kopral Jack said...

Yg lain sdh deal (alut barat dan timur) tinggal tunggu hasil PilPres USA, yg mau di nego baru itu F35 jatahnya Turkiye minimal total 10-12 biji all varian campur

Anonymous said...

Kalo tipun jd dibeli mending dioprek di Indonesia sekalian untuk workshop untuk ifx kita

kampoeng biology said...

Omong kosong

Ranjau Laut said...

Ini di RCTI juga lagi bahas pak menhan ke AS bahaa jet tempur f35.

Ranjau Laut said...
This comment has been removed by the author.
Jagarin Pane said...

Prabowo pengen f35. Sementara viper kan sdh duluan diproses. Baiknya ambil dulu viper. Utk typhoon klo jadi langsung diangkut, upgrade tranche belakangan. Mirip beli bung tomo class, sekarang baru di upgrade.

Jagarin Pane said...

Oke, thx

Unknown said...

Bukannya jatah F35 Turkey sudah diambil semua sama USA ya?

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Anda benar bung unknown di atas ane

👆👆👆👆

Rafale teknologi 4,5G dan semi stealth.

Ingat Yg kita mau lawan ini China loh yg punya puluhan SU27, SU30, SU35, J11 KW Sukhoi. Pastinya china sudah bisa membaca kelemahan dari Sukhoi.

Liat India sudah gerak cepat dengan akusisi 36unit Rafale dan di tempatkan di pangkalan udara dekat dengan wilayah yg saat ini menjadi sengketa dengan China. Tujuannya untuk melawan Sukhoi China.

Realistis aja guys, saat ini musuh yg sudah di depan mata kepulauan Natuna dan klaim nine dash line yg juga belum dihilangkan pemerintah China dari paspor mereka. Ditambah nelayan dan coast guard sering main ke ZEE Natuna.

Semoga pak prabowo bisa meyakinkan pengusaha USA untuk invest ke Indonesia, supaya Indonesia tidak ketergantungan dengan investor China.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Bro Nomad.

10unit mah belum dikatakan 1skadron. Nagnggung dibuletin 16unit biar 1skadron.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Jatah F35 Turkey sudah diambil pemerintah USA untuk US Marine.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Feeling saya nich y

F35 Batal
Diganti 24-36unit Rafale.

Rafale teknologi gen 4+++, semi stealth, radar AESA.

Ingat Yg kita mau lawan ini China loh yg punya puluhan dan ratusan SU27, SU30, SU35, J11 KW Sukhoi. Pastinya china sudah bisa membaca kelemahan dari Sukhoi.

Liat India sudah gerak cepat dengan akusisi 36unit Rafale dan di tempatkan di pangkalan udara dekat dengan wilayah yg saat ini menjadi sengketa dengan China. Tujuannya untuk melawan Sukhoi China.

Realistis aja guys, saat ini musuh yg sudah di depan mata kepulauan Natuna dan klaim nine dash line yg juga belum dihilangkan pemerintah China dari paspor mereka. Ditambah nelayan dan coast guard sering main ke ZEE Natuna.

Semoga pak prabowo bisa meyakinkan pengusaha USA untuk invest ke Indonesia, supaya Indonesia tidak ketergantungan dengan investor China.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Baca link dibawah ini bray

👇👇👇👇👇

https://bisnis.tempo.co/amp/657949/eurofighter-tawarkan-perakitan-typhoon-di-indonesia

Ranjau Laut said...

Bukan batal bung tapi lobby f35 ini panjang proses nya.
Hidangan yg tersedia siap pake tipun sudah pasti ni klo f35 gak goll,opsi nya juga rafale peswar baru.
Klo pengadaan crash mang tipun hrus diambil

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Prancis Tawarkan 12 Pesawat Bekas ke Kroasia

Prancis sedang berusaha mengobral pesawat Rafale bekas miliknya. Setelah menghibahkan 8 pesawat bekas ke Yunani, kali ini berusaha menawarkan 12 pesawat bekas sejenis ke Kroasia.

Kepala Staf Pertahanan Prancis François Gérard Marie Lecointre telah mengonfirmasi bahwa tawaran Prancis ke Kroasia telah dibuat pada bulan September.

Angkata Udara Kroasia sedang membutuhkan pesawat tempur, dan sejauh ini telah menerima sejunlah tawaran yaitu dari AS (jet Lockheed Martin F-16 Block 70 baru), Swedia (jet Saab Gripen C/D baru), Prancis (jet Rafale bekas) dan Israel (jet F-16 Block 30 bekas).

Keputusan final akan diambil pada Desember 2020.

Menteri Pertahanan Kroasia Mario Banozic mengklaim bahwa keempat tawaran jet tempur tersebut setara untuk saat ini. Negara ini sedang mencari jet multi-role dan sedang mempelajari sistem persenjataan, simulator penerbangan, dan pelatihan lebih lanjut untuk pilot dan personel teknis, selain tentunya aspek keuangan. Kroasia diperkirakan akan menjatuhkan pilihan pesawat jet tempurnya pada 12 Desember.

Link :

https://militermeter.com/prancis-tawarkan-12-pesawat-bekas-ke-kroasia/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Bisa-bisa Mr. Bowo ditawarin juga tuch Rafale seken.

😁😁

INDONESIA BISA said...

Semoga sinetron tersanjung cepat selesai jangan bersambung kasihan para penonton.... Karena penonton ingin ending yang membahagiakan....

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Hmmm....kok saya gak srek am f35...

Ranjau Laut said...

Klo yg srek tuh f16 viper kelebihan nya fuel tank jadi jarak jangkauan tempuhnya bisa jauh

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

SATRUDAL TELUKNAGA CEK SISTEM RADAR, TERBANGKAN 3 UNIT PESAWAT TEMPUR F-16

Teropongpost, Kab. Tangerang, –Guna mengetahui keaktifan dan kekuatan pesawat tempur F-16. Pangkalan TNI Angkatan Udara(AU) Satuan Rudal (Satrudal) Teluknaga, Kabupaten Tangerang diaktif kembali, untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia di udara.

Satrudal TNI AU Teluknaga, Kabupaten Tangerang melakukan pengecekan system Radar, dengan menerbangkan 3 unit pesawat tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS).

Pesawat F-16 tersebut yang berputar di udara melintasi wilayah pesisir Utara Kabupaten Tangerang, yang diperkirakan ketinggian kurang lebih 500 kaki diatas permukaan laut, kecepatan 2 MAH, dengan jarak tempuh 108 kilometer.

Kepala Penerangan (Kapen) TNI AU Halim Perdanakusuma, Mayor Riswar mengatakan jika pihaknya sedang mengecek sistem radar yang baru di wilayah pesisir Utara Tangerang, menerbangkan 3 unit pesawat tempur jenis F-16.

“Adanya tiga pesawat F-16 lintas mohon diinfokan saja, karena ada uji coba pengecekan sistem radar baru disana,” ujar Riswar melalui telpon seluler.

Kepala Pos TNI AU Satrudal Teluknaga, Lettu tex Juni Artono menyebut pesawat tempur F-16 sempat melintas diatas pemukiman warga, sebagai bentuk penghormatan dan memperkenalkan pesawat tempur F 16 kepada masyarakat Indonesia.

“Setelah selesai latihan di atas laut dan pengecekan sistem radar, memang sempat mengarah ke pemukiman, itu tandanya penghormatan kita buat masyarakat, sekaligus perkenalkan pesawat milik negara gitu mas,” terangnya. (RI)

Link :

https://www.teropongpost.com/satrudal-teluknaga-cek-sistem-radar-terbangkan-3-unit-pesawat-tempur-f-16/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Asyik Nasams 2 udah di tes radar dan test ngelock di F16. Tinggal uji tembak pake Banshee belum nich.

👍👍🤝🤝👏👏💪💪

Ranjau Laut said...
This comment has been removed by the author.
Ranjau Laut said...

Batch 2 kapan dtng ya?
Semoga pak wowo tertarik boyong BUK M3 belarus mumpung hrga murah

Moon said...

F35 aku yakin bisa gol ,asal loby dan daya tawar yg di berikan bisa meyakinkan kepentingan AS di Asia Pasifik ,cukup isuny lcs untuk membendung kecongakan China , di Asia tenggara siaps yg paling berani berhadapan dengan coast guard China ? Vietnam aja di bungkam tak berdaya dan lebih memilih menghindar berhadapan dengan coast guard y China ,padahal kita faham peralatan perang Vietnam juga lumayan canggih di Bandingkan di Asean yg lain , di sini lah point' kita AS melihat ada nyali kita mau berhadapan langsung di Natuna , China menggertak kita jauh lebih berani menggertak , Amerika mau melepas f35 asal Indonesia lebih berani membendung hegemoni China di lcs

Ranjau Laut said...

Pak wowo gk terlalu berharap sih dgn f35 klo dpt ya bgus klo gak ya ada opsi rafale disamping f16V brand new.

Moon said...

Kata siapa gak berharap , si LBP aja seperti ngemis2 ketika bertemu dengan utusan menhan Amerika ,kami ingin f35, Singapura aja di perbolehkan memiliki f35 kenapa kami tidak , padahal kalian bilang Indonesia adalah sahabat kami 😄

Unknown said...

Bro Nomad, bukannya kalau F35 gak disetujui oleh USA, Indonesia juga gak jadi akuisisi F16V ya? Ada info kalau Indonesia bakal ambil F16V kalau USA setuju menjual F35 ke Indonesia. Kalau gak, ya infonya sih F16V juga batal dan beralih ke Rafale gitu. Berita yang benar yang mana nih?

Ranjau Laut said...
This comment has been removed by the author.
Ranjau Laut said...

Spt bung jagarin bilang di atas..f35 lagi di lobby tp kita terlalu berharap dpt juga klo pun alot opsi nya Rafale

Anonymous said...

Maju terus bikin analisisnya bung Jagarin.Sehat selalu. GBU

Jongos said...

Lenih baik Rafale 2 ska. Saat ini mungin potrnsi ancaman dari China, 5 tahun lagi mugkin berubah. Bisa Sing atau Aus. Keunggulan kedua negara tersebut di bidang alutista bisa diimbangi kalau kita punya alat sama. Kalau bisa counter china, aus dan sing ya rafale. Second layer ya IFX, menggantungkan dengan F16 seperti leher diikat, dan tidak bebas. IFX itu investasi bisa sampai 50 tahun kedepan.

HambaAllah said...

klo f35 di tolak mending viper nya jg di batalin, jadikan rafale aja 3 skuadron.

Ranjau Laut said...

2 skuadron rafale juga sudah lumayan yg pnting pak wowo pulang bawa amunisi dan rudal2 untuk pespurnya dan anti kapal serta Sistem LoRad atau MeraD.
Luamyan moncer

Insaflah manusia���������� said...

Negara pelit sama pertahanan kok mau beli ini itu pret,....
Gak usah ngigaulah sadar diri karna negara sedang kere,emang pernah negara beli alutsista wau gitu gak pernah cuman jaman Orla aja ya.yg ada beli apa adanya karna yg penting punya Hua....ha.....sejak orba dan sekarang kok beli alutsista pasti yg penting punya,dan akan berlaku sampai kedepan jadi gak usah ngigau ya ntar kena struk.ha,.,..,...sadar Woi,..,.......
Mau beli alutsista gahar dan banyak
Hanya mimpi dan pasti dongeng
Jadi kurangi ngigau dan sadarlah karna
Memang begitu kalau beli yg penting ada ya

Unknown said...

Akhirnya kerjasama pembangunan kasel dengan DSME Korea Selatan gak dilanjutkan lagi batch ke 2 nya. Baguslah, karena Changbogo Class belum pakai teknologi AIP dan tenaga baterainya lemah. Bagus sekarang pesan Scorpene Class Perancis atau U214 Jerman yang produknya bukan kaleng-kaleng. Nih berita hangat dari Om Alman Helvas...

The competition for Indonesian near future submarine is between Naval Group versus TKMS. Both European OEMs are offering their best solution for Indonesia. South Korea's DSME absolutely out of the game. How about the fate of previous repeat order contract? It's very very murky.

@Alman Helvas
17 Oktober 2020

Insaflah manusia���������� said...

Pantaslah diketawain Malon rupanya yg komen Banyak yg ngigau,padahal kalian semua tau bahwa gak akan ada pembelian alutsista gahar dan banyak tapi pura2 gak tau,jadi buat apa pura2 bagusan kayak gua terus terang dan fakta.

Ranjau Laut said...
This comment has been removed by the author.
ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

@D. Rudal nasional

Kita lebih-lebih mengetawain Malon. Jangan bandingin Indonesia dengan Malon. Bandingin di liat anggaran pertahanannya, kondisi ekonominya, liat kesiapan alutsistanya. Malon mah di bawah Myanmar

Moon said...

Saya meminta kepada administrator om @jagarin tolong amati semua komentar di sini bila ada komentar yg rusak ,kasar ,tidak mendidik apalagi membully yg hanya menimbulkan perpecahan ,tolong di banned akun y terima kasih ,maaf sebelumnya 🙏, karena di sini kami butuh share ilmu soal alutsista tidak butuh bully an , semoga blog ini tetap terjaga dari tangan2 jahil seperti blog sebelah

Ranjau Laut said...

@Bung rudal
Anda maunya apa ya? Bikin rusak forum aja.disini kita diskusi share bukan halu atau ngigau.
Demokrasi bebas disini
Klo gk suka silahkan gabung forum malon sana.

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Tujuan rudal ngomong kritis buat ap?

HambaAllah said...

lu kumur-kumur ?

Ranjau Laut said...

Pastinya ditolak ni f35,jdi kita ambil hidangan yg siap saji F16 EDA gurun ada 100an unit klo kita ambil 2 skudron dan upgrade ke dlm EmLu ke blok 70 lumayan buat nambah2 pespur selain tambahn Typhon.
F16 ni mang reliable tangguh bandel sebut saja Turki yg punya ratusan f16 teruji di medan perang.
Tp kita butuh pespur gen 5 untuk tahun2 mendatang su57 oke jg sembari tunggu pilpres Amerika yg lagi panas2 nya.

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Air force said...

Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Indonesia Air force :
Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Indonesia Air force :
Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

isan said...

Kunjungan ini bisa berarti bahwa sdh ada deal pembelian alutsista dari usa. 1 skuadron F35 bisa menjadi alternatif stock utk masa depan mengingat kebutuhan pespur gen 5 sdh hrs dipikirkan skg apalagi proses produksinya akan cukup lama. 2 skuadron raffale cukup menjanjikan bila melihat ancaman di laut cina selatan. Sedangkan yg lainnya spt F16 dan typhon second kalau jadi bisa menjadi pelapis pertahanan wilayah indonesia yg masih kosong. Kemungkinan dari usa akan diambil karena indonesia ditawarkan kredit pinjaman dari usa.

Ranjau Laut said...

Saya rasa juga begitu bung.

Insaflah manusia���������� said...

Komennya banyak yg kumur2
Udalah gak usah cerita dongeng
Bilang aja apa adanya
Gak usah berlebihan
Semua orang pun tau,semut,rumput bergoyang sampai sandal jepit.

. said...

Betul sekali bung omong kosong

. said...

Bung rudal 65% omongan anda ada benarnya

. said...

Terimah kasih bung jagarin artikel terbarunya..
Semoga bung jagarin sehat2 selalu..

. said...

Terimah kasih bung jagarin artikel terbarunya..
Semoga bung jagarin sehat2 selalu..

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Kita menghayal yuk.

Kunjungan Mr.Bowo ini dari tgl 15-19 jadi kegiatan Mr Bowo Efekti di AS selama 3hari.

Tgl 15 dia sampe di AS dan istirahat.

Tgl 16 Mr. Bowo meeting dengan Menhan AS di Pentagon. Membahas kerjasama pelatihan passus kedua negara, ttd kontrak pembelian F16 Viper,Apache, Osprey, Chinook, P8, MRTT, AEW&C dan pastinya Menhan AS sudah memberikan jawaban terkait pembelian F35 karena sebelumnya delegasi dari Pentagon sudah berkunjung ke Indonesia. Pembicaraan mengenai ijin pembelian EF Typhoon dan

Tgl 17 berkunjung ke kantor dan pabrik Bell Helicopter untuk melihat perakitan osprey dan tandatangan kerjasama perakitan Osprey di PT. DI.

Tgl 18 berkunjung ke pabrik Boeing untuk melihat perakitan P8, MRTT, AEW&C.

Tgl 19 Istirahat dan siap-siap berkunjung ke Austria sambil bawa kontrak F16 Viper, Osprey, Apache, Chinook, P8, MRTT & AEW&C

Tgl 20 Mr Bowo mendarat di Austria

Ranjau Laut said...

Komen2 hak mwreka kenape ente yg ribet! Gk suka gak usah komen sana gabung sama orng malon

Unknown said...

Omong kososng

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Setelah Austria, Mr Bowo berkunjung ke Jerman, Prancis, Turki

Tgl 21 Mr Bowo Ke Jerman untuk ttd kontrak Kasel U214

Tgl 22 Mr. Bowo ke Prancis untuk ttd kontrak Fregat Belhara, kasel Scorpene, Rafale, 2 baterai SAMP/T.

Tgl 23 Mr. Bowo ke Turki untuk ttd kontrak Tank Amphibi, SPAAG Korkut, Bayraktar TB2.

Tgl 24 Mr. Bowo berkunjung ke Pabrik FNSS, pabrik Bayraktar, pabrik Aselsan

Tgl 25 Mr. Bowo sampe di Indonesia.

Tamat....

Ranjau Laut said...

Tiba2 Su 37 terminator yg muncul hehhe
Bung jagarin@ klo kita jdi beli osprey,Chinook,dan apache batch 2 serta pwswat Herky apa bisaa lngsung dpt ijin beli su35

Semut ireng said...

Arogan.. saya ngikutin ini dr smk, sampai skrg nikah pnya anak satu cuma pengen liat perkembangan keamanan nasional

Unknown said...

Ternyata cukup lama juga sampai 15 tahun. Mungkin inilah isyarat dari cuitan sebelumnya bahwa USA membutuhkan komitmen dari Indonesia bila jadi mengakuisisi F35... Berikut cuitan Alman Helvas...

Indonesia has stated interest on US made advance fighter last year. It may takes around 15 year or likely more for delivery if US approve the sale. During the interval Indonesia should have to buy another 4th++ fighter in order to fill the gap. Will it US F-16V? Or French Rafale?

@Alman Helvas
20 Oktober 2020

Unknown said...

apakah diantara para komentator di kolom ini ada yg bisa memberikan update tentang kunjungan menhan ke as. hasilnya gimana dan juga tentang typoon. sepertinya kok jadi gaduh ya padahal yg dibeli kan cuma bekas. mending kalau jual mahal tdk usahlah...

Unknown said...

Menhan kita tertutup untuk masalah pertahanan ini secara umum walau seandainya ada deal deal nanti, pasti akan dirilis di SIPRI, DSCA atau di Janes.com. Kita sabar saja, nanti toh pasti akan terlihat apa, berapa, kapan dan bagaimana nya.

Yang gaduh paling orang yang gak faham ilmu pertahanan alias orang awam. Biarkan Menhan bekerja, beliau ngerti dan faham di bidangnya. Adapun datangnya alutsista itu juga butuh tahunan bahkan puluhan tahun, jadi sekarang kita gak bisa menilai kinerja Menhan, kecuali bila masa jabatannya sudah habis. Sekian. Semoga pertahanan kita semakin kuat.

Unknown said...

Beli alutsista buatan eropa.klu buatan cina, amerika kita uda punya banyak.

Malingsialan said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

kemenhan periode pak bowo ini agak tertutup jadi jagad pornmiler dituntut analisa sendiri dgn realistis. Realistis artinya sesuai budget dan target MEF. Karena toh 2024 ganti kebijakan lagi .wkwkwkwk

F16V terakhir rumornya ditolak krn pengen F35 langsung, katanya ini lord LBP yg minta loh..
dan itu artinya SU35 juga dibuang dong.. wekwekwek

F35 mungkin saja terjadi tapi tidak untuk waktu dekat, itu artinya opsi lari ke Typhoon sebagai gap filler, dan ini mr subianto yang minat... wekwekwek

Tapi kembali seperti alman helvas sabdakan "likely" , jangan ditanggapi serius wkwkwk

Jagarin Pane said...

Mestinya bisa. Tapi pertanyaannya apakah kita memperjuangkan ijin beli su35 secara maksimal?

Jagarin Pane said...

Amin

Ryan Formil said...

Tidak ada Anti Balistic Missile untuk 2024 😔

isan said...

Kalau saya menganalisa hasil kunjungan ke usa utk mengakuisisi F35 kurang berhasil dampaknya malah sampai ke poseidon. Selepas dari usa, menhan sangat antusias ke perancis. Kemungkinan raffale mempunyai kans besar di akuisisi.

Rahmad said...

Bnyak kunjungan ujung2nya EDITANSIL LAGI BOS ya sallam

Ranjau Laut said...

US short term defense article export priority to Indonesia are MV-22 and F-16V. No solid development for other defense articles export plan to Indonesia following US Secretary of Defense and Indonesian Minister of Defense meeting last week. Will Indonesia (again) reject F-16V?

Ada clue gak bung @Jagarin?
Klo kita ambil jangak pndek su35 bisa datang jg

Jagarin Pane said...

Su35 tetap diperjuangkan

Legend of WONG EDAN said...

Tambah sue tambah nemen gendenge DAL rudal cepetan suntik Ben GK sarap 😀

Paman Konyol said...

USA ataupun china sama saja, kedua pihak melakukan diplomasi kontra produktif, konyol dan cekak nalar. Itu terbukti ketika memerlukan dukungan positif kpd indo. Seharusnya mrk justru ikut pola indo, toch akhirnya menguntungkan mrk sendiri jugak.