Sunday, October 25, 2020

Bermain Cantik, Lincah Dan Gesit

Luar biasa pertarungan diplomatik untuk mencari simpati dan memenangkan opini antara AS dan China sepanjang perjalanan tahun ini di Indo Pasifik. Semua komponen kementerian luar negeri dan pertahanan kedua gajah besar itu dikerahkan untuk berkunjung dan dikunjungi. Sementara para diplomat gajah berdiplomasi, alutsista gahar berbagai jenis kedua belah pihak dipamerkan sebagai unjuk kekuatan diplomasi militer. Pamernya di halaman depan komplek perumahan ASEAN.

Di Tokyo awal bulan ini berlangsung pertemuan QUAD yang dituduh China sebagai mini NATO. Empat negara, Jepang, AS, Australia dan India berembug informal "ngrasani" Paman Mao yang haus teritori. PM Jepang Suga Yoshihide yang baru dilantik langsung melakukan kunjungan luar negeri pertama ke negara garis depan Laut China Selatan (LCS) Vietnam dan Indonesia. Dan berjanji secepatnya akan mengekspor sejumlah alutsistanya.

Menlu China dan sejumlah diplomat kawakannya melakukan hal yang sama, diplomasi ofensif dan terang-terangan. Wang Yi berkunjung ke lima negara ASEAN, Kamboja, Malaysia, Laos, Thailand dan Singapura. Dia mengajak negara ASEAN untuk menjauhi AS yang selalu bikin masalah. ASEAN harus bersatu sikap menghadapi arogansi AS di LCS, katanya.

Indonesia sejatinya punya posisi tawar yang bagus. Posisi geostrategis dan geopolitik kita menjadi tumpuan harapan dua gajah. Misalnya aliran konvoi kapal perang dan jet tempur dari arah selatan pasti melewati teritori kita.  Maka AS berusaha melakukan berbagai langkah diplomasi untuk merangkul Indonesia. China juga sami mawon, mengajak kita melakukan kerjasama investasi di Natuna. Menko Maritim dan Investasi kita diundang ke Beijing.

Penolakan terhadap pesawat intai strategis AS Poseidon untuk mendapat fasilitas singgah di Indonesia setidaknya memberikan tamparan halus bahwa Indonesia punya nyali mengatakan tidak. Sama halnya ketika kita mau beli jet tempur Sukhoi SU35 dihalangi Pakde Sam.  Rasanya ditampar juga kan. Oleh sebab itu seharusnya AS lebih bisa memahami posisi Indonesia yang sudah kontrak pengadaan Sukhoi SU35. Jangan egois Pakde.

Juga soal Indo Pasifik utamanya LCS, AS mestinya bermain di tataran kesetaraan dalam pola diplomasi. Keangkuhan AS dalam menjalankan diplomasi mau menang sendiri bisa saja menimbulkan kebencian mendalam bagi negara yang dihasut. China tidak bisa dikucilkan begitu saja, sudah kadung menjadi raksasa. Sama halnya dengan Rusia yang mendapat sanksi CAATSA dari AS. Rusia dan China yang selalu ditekan dan difitnah bisa saja dikemudian hari membentuk pakta militer. Putin sudah memberikan isyarat itu. 

Sementara Indonesia harus bermain cantik, lincah dan gesit ( meminjam syair lagu Ebiet G  Ade), baik di tataran diplomasi dan pertahanan. Diplomasi kita yang dikawal ketat Menlu cantik lincah dan gesit (juga mungil) telah membuktikan kemampuan berdiplomasi dalam berbagai issue internasional. Misalnya Vanuatu yang baru saja "digebuk" diplomat kita di PBB karena sok tahu dan sok menggurui soal Papua. Dan Indonesia sekarang menjabat lagi sebagai ketua Dewan Keamanan PBB. Menlu kita cerdas untuk selalu tersenyum kepada kedua Pamannya, Paman Sam dan Paman Mao.

Menhan kita juga cerdik dan lugas. Ketika jalan visa nya ke AS masih di blokade, dia melakukan manuver kunjungan ke Austria, Perancis, Jerman, Rusia dan Turki. Austria merasa senang karena 15 Typhoon nya diminati Prabowo. Perancis menyambut gembira, Rafale yang sedang dibangga-banggakan India, makin berkibar karena kita pengen beli banyak. Sementara Viper malah statusnya jalan ditempat. Akhirnya Wahington memberi green light untuk Menhan kita.

AS berharap banyak dari mitra besarnya Indonesia. Sementara  dengan Vietnam AS masih salah tingkah.  Langkahnya terbatas pada basa-basi silaturahim karena sejarah luka pertempuran perang Vietnam belum pulih. Apalagi saat ini Vietnam sekutu dekat dengan Rusia. Kalau kita berharap banyak dari mitra kita mestinya kita juga harus memberi ruang dan peluang untuk take and give pada mitra kita. Itu yang seharusnya dilakukan AS.

Menlu AS Mike Pompeo pekan depan akan berkunjung ke Jakarta untuk membujuk Jakarta agar tidak terlalu non blok alias netral dalam menyikapi klaim nine dash line China. Nah dalam momen itu mestinya Indonesia memperkuat posisinya soal SU35 agar bisa dikecualikan dari UU CAATSA. Mau merangkul tapi kok menghalangi transaksi bisnis alutsista kita.

Di tengah kunjungan itu Pompeo juga akan  menyempatkan diri hadir di forum GP Ansor. Dalam kacamata diplomasi ini sebuah jurus untuk mencari simpati di organisasi kepemudaan nasionalis religi terbesar. Sekalian mencari dukungan civil society. Bahwa AS serius ingin merangkul Indonesia alias cari teman untuk memperkuat garis depan LCS

Maka kita akan melihat di hari-hari mendatang ketangguhan dua figur, Retno Marsudi dan Prabowo melakukan diskusi, perundingan dengan segala dinamikanya. Posisi kita jelas tidak ingin didikte AS tetapi harus dibahasakan secara "njawani dan halus". Demikian juga soal alutsista jika AS memberikan jalan terang soal SU35, kita lanjutkan proses pengadaan 24 jet tempur F16 Viper dan lain-lain. Lha kalau angel temen, angel temen tuturanmu Pakde Sam, tidak salah juga kalau kami borong Rafale dan Typhoon.

****

Jagarin Pane / 25 Oktober 2020

63 comments:

Poeras said...

USA sih ga bakalan rugi ga bisa jualan Alutsista ke Indonesia, secara politik regional dia butuh Indonesia utk me counter n-dash nya Cino, let see

Anonymous said...

ada beberapa point yang saya setuju dengan bung jagarin.

mengenai pengadaan pesawat, memang kita harus perjuangkan untuk dikecualikan dalam CAATSA, sambil - jika anggaran memungkinkan menambah jumlah SU35 kita yang diparkir di Rusia.

untuk rafale dan typhoon, sebaiknya kita tetap beli pesawat2 bekas tersebut untuk kesiapan cepat menghadapi kemungkinan di LCS.

jika memungkinkan jangan f16 V.. tapi F15 terbaru untuk mengimbangi cina dan potensi "musuh" di kawasan Indo-pasifik

Unknown said...

Bung Jagarin yang saya hormati, menurut hemat saya, sepertinya SU35 untuk saat ini kurang memberikan deterrent effect untuk Tiongkok. Apa sebab? Karena Tiongkok sudah memiliki SU35 bahkan versi tiruannya sudah disematkan teknologi AESA dan mereka mengklaim bahwa versi tiruan SU35 mereka lebih baik daripada SU35 Rusia. Artinya Tiongkok minimal sudah tahu sisi kelemahan dari SU35.

Jadi, satu satunya solusi untuk menghadapi Tiongkok adalah dengan pengadaan fighter buatan Eropa atau USA yang secara teknologi lebih maju dan modern dibandingkan dengan SU35. Saya berharap agar Menhan kita bisa mengakuisisi Dassault Rafale atau F15EX untuk fighter double engine. Kalau untuk 1 mesin, kalau tidak F35, minimal F16 Viper.

Jagarin Pane said...

Sepaham kita💪💪💪

Jagarin Pane said...

Sebenarnya SU35 untuk jaga2 klo arah angin berubah ke selatan misalnya. Jiran selatan kan suka menelikung manakala ada kepentingan dia dan sekutunya terganggu.

Jongos said...

5 atau 10 tahun lagi, TNI mungkin tidak menghadapi SU35. Tapi yang di hadapi F35. Secara fakta, tetangga kiri kanan memakai itu kok. Jadi memang diperlukan penyeimbang.

Anonymous said...

SU-35 memang sangat dibutuhkan indonesia bukan untuk counter cina, tapi untuk F-35 yang sudah mengepung indonesia secara peta militer. Untuk masalah cina ini typhon menjadi jawaban cepat jikalau ada gesekan yg keras. Kalau boleh berandai-andai indonesia bisa mengakusisi 3 squadron SU-35 dan 1 squadron tyhpoon untuk jangka pendek nya. Klo amerika tetap bersihkeras melarang ya pilihan terbaik memang Rafale 3/4 squadron. Karena tidak mungkin dapat F15. F35 mungkin saja di beri ijin . Tapi apakah indonesia diberikan ijin untuk F-35C varian terbaik nya.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Seperti yg sudah pernah saya bilang sebelumnya terkait kunjungan Menhan Pak Prabawo ke AS agar sekalian menarik Investor AS untuk Investasi itu benar kan seperti yg di bilang Pak LBP. Sebenernya yg dibutuhkan Indonesia dari AS adalah Investasi ke Indonesia. AS yg sedang perang dagang dengan China harusnya mengerti hal tersebut, karena investor AS takut kena imbas dari perang dagang tersebut maka mereka merelokasi pabrik di China ke Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia tapi tidak ada yg ke Indonesia. Pemerintah RI pusing karena sudah banyak mengeluarkan biaya untuk buat Kawasan Berikat, Kawasan Ekonomi Khusus di Batang, dll tapi belum banyak Investor yg Investasi, Kalopun ada yg Investasi dari China, Korea, Jepang, tidak ada Investor AS. Apalagi saat ini pengangguran lagi tinggi sampai 14% daei jumlah penduduk Indonesia karena efek Covid 19 ataupun sebelum Covid 19 sudah banyak pengangguran.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Diatas kata-kata asli dari pemikiran saya dan saya tambahkan sumber dari media massa berikut untuk memperkuat opini saya.

https://m.liputan6.com/amp/4390890/luhut-bahas-sovereign-wealth-fund-dan-omnibus-law-dengan-badan-investasi-as

https://bisnis.tempo.co/amp/1293407/luhut-pandjaitan-as-punya-komitmen-investasi-baru-di-ri

Selama 6tahun Pak Jokowi menjabat sebagai Presiden RI, baru 1tahun terakhir AS mulai mendekati Indonesia untuk investasi, saya kutip dari pernyataan Menko Maritim & Investasi Pak Luhut.

Dalam 5tahun China posisi No. 2 sebagai negara Investor yg getol investasi dan memberikan pinjaman hutang luar negeri untuk membiayai Proyek pembangunan di Indonesia.

Urutan No. 1 negara Investor adalah Singapura sebagai negara yg rajin melakukuan Investasi dan memberikan pinjaman luar negeri untuk membiayai proyek pembangunan Indonesia.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Jadi semoga kunjungan Mike Pompeo ke Indonesia bisa memberikan lampu hijau dan membawa kabar baik terkait Investasi di Indonesia dan terkait approval pencabutan sanksi CAATSA untuk pembelian SU35.

Pastinya info dan kabar baik tersebut tidak gratis ya Atau tidak ada makan siang yg gratis, apalagi untuk pencabutan sanksi CAATSA. Jadi suka atau tidak suka Indonesia juga harus beli alutsista AS seperti Osprey, F16 Viper, dll. Untuk F35 saya pikir tidak di approve, bersyukur aja setidaknya sanksi CAATSA bisa lepas jadi bisa beli SU35 untuk mengimbangi F35 Aussie dan Singapore.

Saya lebih suka Indonesia beli Rafale dan F16 Viper. Tapi karena kita harus menghormati Rusia terkait kontrak SU35 suka tidak suka lebih baik diselesaikan. Dan say good bye utuk Rafale dan Typhoon.

MODY said...

@Pak Jagarin, anda baru saja menyebut bu menlu "mungil" heheh...

Insaflah manusia���������� said...

As gak mau invest karna takut Ina akan maju dan kuat,kalau bisa ngeruk buat apa invest ya toh.tapi lihat cina invest besar2 an dibilang pro cina,dan adu domba tapi disaat diminta invest banyak alasan jadi maunya as itu apa.

Unknown said...

untuk menghadapi cina kita perlu alutsista bukan dari as dan rusia. krn secara teknologi cina berhasil menduplikasinya. konyol rasanya menghadapi cina tetapi sdh tau jeroan teknologinya. sdngkan utk sekutu as seperti australia dan singapura kita memang perlu alutsista dr rusia. saya yakin jika teknologi prancis yg mandiri dan tdk bisa didikte digabungkan dgn teknologi rusia maka ancaman utara selatan bisa diminilisir semaksimal mungkin. jika ini yg akan didatangkan oleh menhan maka welcame to indonesia. mudahan mudahan yg terbaik kita dapatkan.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.cnbcindonesia.com/news/20201026161213-4-197211/adam-boehler-bahas-dana-abadi-ri-luhut-dia-optimistis

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Sekarang AS mulai berpikir setelah Indonesia mendekat ke China. Disinilah kartu AS nya Pak LBP dan Pak Prabowo.

Semoga dalam 4tahun sisa pemerintahan Pak Jokowi bisa mengurangi angka pengangguran sampa 10juta atau sekitar 40% dari 250 juta penduduk Indonesia atau dari 14juta pengangguran.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

China sudah punya puluhan dan ratusan SU27, SU30, SU35, J11 KW Super Sukhoi. Jadi China sudah tau dan paham kelemahan Sukhoi.

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Indonesia Air force :
Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Indonesia Air force :
Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Indonesia Air force :
Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200)
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200)

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle =ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 =ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV ch4b

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

sabrodin said...

Yg dimaksud "mungil" kayaknya bukan bu menlu, tp diplomat muda kita di PBB

sabrodin said...

Yg dimaksud "mungil" kayaknya bukan bu menlu, tp diplomat muda kita di PBB

Chin Tay Bau said...

Bangun, bangun, bangun ooy....
Udach siang nich

isan said...

Diplomasi nonblok kita saat ini memang cukup baik ditambah sikap konsisten kita atas pelanggaran yg dilakukan cina di laut natuna utara dan atas tindakan vanuatu mencampuri kedaulatan indonesia. Sebagai negara yg berdaulat maka tindakan mencampuri urusan dlm negeri, memasuki wilayah tanpa ijin harus disikapi dgn kritis. Sebagai bahan pertimbangan dan estimasi terburuk atas isyu natuna adlh ketika kedaulatan atas natuna terganggu maka indonesia harus sigap berdiplomasi demi kepentingan nasional dan keutuhan wilayahnya sendiri. Indonesia kaya akan sumber daya alam dan memiliki pasar yg besar sehingga tdk perlu takut atas kehilangan investasi. Bilamana indonesia bisa konsisten memproteksi pasar dalam negeri, mengurangi ekonomi biaya tinggi dan menerapkan good goverment maka investasi akan datang dengan sendiri. Selain promosi atas keunggulan berinvestasi di indonesia tsb juga harus bisa dilakukan oleh diplomat2 kita di luar negeri. Tidak ada gunanya kita membuat lahan kawasan industri bilamana investor tdk ada pengetahuan utk itu. SU35 tetap masih menjadi unggulan dan sebagai balanse of power atas posisi kita sbg negara nonblok dan seharusnya amerika diminta utk mengerti atas posisi indonesia tsb walau sebenarnya SU35 digunakan sbg kekuatan alternatif utk potensi ancaman di kawasan lain. Untuk menghadapi cina di laut natuna utara lebih potensial alutsista dari eropa karena yg akan dihadapi adalah kelas fighter berat spt SU35 cina bilamana us tetap cuma menjual F16 ke indonesia.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://katadata.co.id/amp/sortatobing/berita/5f96965177cb5/ada-rusia-di-blok-tuna-sekutu-baru-ri-di-perairan-natuna

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://m.bisnis.com/amp/read/20201025/15/1309534/setelah-dikritik-cucunya-luhut-sadar-ada-kekurangan-di-omnibus-law

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://nasional.tempo.co/amp/1399243/pt-dirgantara-diduga-berikan-upeti-untuk-pejabat-kemenhan-sampai-tni

Mak Lampir said...

@anonymous..berarti su 35 RI yg 11 unit sudah jadi dan hanya tertunda pengiriman nya saja?

Mak Lampir said...

Saya ragu kalau RI beli Alutsista udara dalam jumlah yg banyak.padahal kalau beli dalam jumlah yang banyak bisa menutupi gap kalau suatu saat kena embargo.(menurut saya)

Ranjau Laut said...

Yg dibutuhkan sekarang yg cpet dtng alias lngsung pake pengadaan crash dismaping pembelian baru.
Hidangan yg sudah tersaji
Typoon
F16 EDA gurun
F16s norway yg bisa di upgrde.

Anonymous said...

sbg negara non blok, memang Indonesia hrs berhubungan baik dg semua blok negara, dlm bidang ekonomi maupun blok militer ...
hanya saja khusus dg paman Sam, peningkatan kerjasama economic sebaiknya ditunda dulu sampai selesainya pilpres di Amrik.
khawatir beda pemimpin beda lagi kebijakan nya, ntar ngulang lg nego peraturannya.

Unknown said...

sebenarnya su 35 batal tidak sih. kok yang saya liat di medsos kebanyakan berita tentang batalnya su 35 memang tdk semua sih.

Unknown said...

Kira-kira alutsista apa saja yang sudah positif (ditanda tangani) akan diakuisisi oleh Indonesia saat kunjungan Menhan ke USA, Perancis dan Austria?

Bagong said...

Su 35 tetaplah lanjut dipenuhi 1 skadron, opsional penambahan pesawat lain bebas silahkan mau typhon, viper ato rafale semua bagus segera realisasikan, yg terpenting balancing power di kita yg diisi alutsista beragam ada dr barat dan timur, disinilah letak kekuatan berdiplomasi nantinya, fokus utama bangun kekuatan berbagai macam rudal yg buanyak termasuk kekuatan drone

Moon said...

Mana kabar kunjungan menhan Prabowo , sudah tenggelam ,gak jelas apa hasil dari kunjungan ke berbagai negara bule kemarin 🤔

Unknown said...

Indonesia expected to procure many submarines between FYs2020-2034. Can't mentioned the exact number. The requirement are 1800 ton - 2800 ton with AIP, capable to launch missile. Another requirement is littoral submarine. Indonesia also has requirement for a few used submarines.

@Alman Helvas
29 Oktober 2020

Ranjau Laut said...

https://www.matamatapolitik.com/jangan-salah-f-35-belum-selesai-dan-belum-bisa-diproduksi-penuh-in-depth/

Nah ini yg saya duga f35 klo pun kita ambil f35 kemungkinan besar tahun 2024-2030 kita dapatkan

Unknown said...

Indonesia expected to upgrade 23 F-16C/D to e-MLU between 2020-2034. Upgrade timing depend on Minister of Finance approval on US$230 million loan request. On the other hand, US offered another type of current fighter to Indonesia. Not the latest advance one but still in service.

@Alman Helvas
31 Oct 2020

Unknown said...

Kira-kira fighter yang masih dalam pelayanan dari jenis apa yang akan ditawarkan oleh USA kepada Indonesia? F16V atau F16 block 52 atau F15 Eagle atau F35?

Anonymous said...

skuadron baru nya mana? masa berharap penambahan aset menuju mef tapi skuadron baru ga dibentuk?skuadron angkut iya ada baru-baru ini dibentuk.. artinya rencana nyata baru sebatas penggantian armada lama (f-5 tiger), yang diisi su-35 dengan drama-dramanya..

penambahan aset typhoon,rafale,f-35 bahkan viper krn pensiun hawk109/209 juga likely masih lama,, jangan harap deh datang dalam waktu dekat sebelum ada skuadron tempur baru juga dibentuk

Rahmad said...

Biasa bos EDITANSIL

Bagong said...

Skadron baru dengan new fighter minimum 3 skadron, kupang, biak dan medan, apabila jadi pindah ibukota ke kalimantan maka pontianak juga perlu ditambah 1 skadron fighter, opsional 1 skadron di madiun geser ke jakarta cukup yg F 16 upgrade, cuman urun pendapat gaees

Ranjau Laut said...

Kita gk betharap byk buat f35 ktn itu jln yg panjang butuh bertahun2 untuk datngakan f35.
Jdi klo menurut saya klo yg ditawarkan pihak Us tipe lainnya tp In Service bisa jadi F16 EDA atau F15ex syukur2 klo dpt f15 second
Syukur2 dpt secon

WIKI Sejarah said...

@suaeb su 35 kita belom di produksi sama sekali

Air force said...

Harapan kita smua agar TNI AU kita kuat dan dapat mengayomi langit NKRI

Air force said...

Bilan 15 unit typon jadi di akuisisi alangkah lebih baik nya kita skalian beli baru juga 21 unit utk membentuk 3 skuadron, namun utk mengurangi type pesawat maka hawk kita pensiunkan jadi type pesawat TNI AU : F16, sukhoi, golden eagle dan typon (ganti hawk)

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Indonesia Air force :
Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200) = 12 unit
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = sudah ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200) = 12 unit

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle = sudah ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 = sudah ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad BARU F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad BARU F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV male

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

Type pesawat jet tempur TNI AU :
F16, sukhoi, T50 golden eagle & typon (ganti hawk 100/200)

Air force said...

Eurofighter typon bekas 15 unit dari austria plus beli baru 21 unit typon baru
(TOT & dibuat di PT DI)
jadi total ada 36 unit utk 3 skuadron @=12 unit..
1 Skuad typon Pakanbaru ganti hawk 100/200
1 Skuad typon pontianak ganti hawk 100/200
(hawk 100/200 di pensiunkan) &
1 Skuad typon utk ganti skuad udara 3 madiun
(16 unit F16 skuad udara 3 dialihkan utk bentuk 2 skuadron wilayah timur = 8 unit di kupang & 8 unit di biak)

Indonesia Air force :
Gambaran MEF skuadron TNI AU

*** KOGABWILHAN 1 :

* Pontianak =
1 skuadron typon (pengganti hawk 100/200) = 12 unit
1 skuadron UCAV ch4b

* Pakanbaru =
1 skuadron F16 block52id = sudah ready
1 skuadron typon (pengganti Hawk 100/200) = 12 unit

*** KOGABWILHAN 2 :

* Madiun. =
1 skuad SU35 (pengganti F5)
Sudah ada 3 unit sukhoi 27/30 jadi pengadaan 9 unit SU35 utk melengkapi jadi 12 unit.
1 skuad F16 setara block52id = 16 unit diganti 12 unit typon, sementara F16 di pindah 8 unit ke kupang & 8 unit ke biak.
1 skuad TA50 KAI golden eagle = sudah ready

* Makasar. =
1 skuad SU27/SU30 = sudah ready

*** KOGABWILHAN 3 :

* Kupang. =
1 skuad BARU F16 = 8 unit (pindahan dari skuadud 3 madiun)

* Biak. =
1 skuad BARU F16 = 8 unit (pindahan dari suakdud 3 madiun)
1 skuad UCAV male

Semoga tercapai..jaya lah indonesia ku

Utk skuadron pengganti & baru unit pesawat nya @ 12 unit
Jadi pengadaan :
Typon baru = 21 unit
Typon bekas austria = 15 unit
Total ada 36 unit typon.
&
Sukhoi 35 baru = 9 unit

Type pesawat jet tempur TNI AU :
F16, sukhoi, T50 golden eagle & typon (ganti hawk 100/200)

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

SU35 untuk memggantikan F5 di skadron 14. F16 Viper/Rafale/Typhoon yg mana untuk mengisi kekosongan skadron 11 A4 Skyhawk.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Bisa jadi F18 ex USMC. Karena USMC mau pensiunin F18 dan ganti ke F35

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://jakartagreater.com/mengapa-korea-selatan-ngotot-kembangkan-kf-x-jet-tempur-generasi-4-5/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Megawati Minta Prabowo Tak Hanya Beli Satu Kapal Perang
CNN Indonesia
Minggu, 01/11/2020 02:55

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri mengaku sempat menyarankan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeli kapal perang yang lebih banyak. Pasalnya, menurut Mega, Indonesia sebagai negara maritim perlu kapal perang yang lebih banyak.
"Saya bilang, 'Alah, Mas, yo suruh Pindad sama Pal itu buat negeri sendiri kan itu, pesan kapal kok ya tu jangan siji, sepuluh,'" kata Mega menirukan ucapannya kepada Prabowo saat menyampaikan pidato dalam rapat koordinasi PDIP secara virtual, Sabtu (31/10).

Menurut Mega, Indonesia sebagai negara maritim butuh kapal perang yang lebih banyak. Lagipula, jika hanya membeli satu kapal perang malah akan merugikan Indonesia.

"Sepuluh, lebih banyak silakan. Perairan kita perlu kapal," ujarnya.

Seperti diketahui, sejak dilantik sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sering melakukan kunjungan ke berbagai negara sahabat. Kunjungannya sering kali berkaitan dengan rencana pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Ketua Umum Partai Gerindra itu sempat ke Rusia untuk melanjutkan penjajakan pembelian Sukhoi SU-35. Rencana itu sempat diwarnai isu tekanan Amerika Serikat jika Indonesia membeli alat tempur dari Rusia.

Kemudian, Januari 2020 Prabowo juga sempat melawat ke Prancis. Saat itu ia dilaporkan tertarik memborong 48 Jet Tempur Dassault Rafale seharga sekitar Rp1,5 triliun per unit.

Berikutnya, Juli dan Oktober, Prabowo terbang ke Austria. Prabowo disebut tertarik membeli jet tempur Eurofighter Typhoon. Rencana ini memunculkan kritik, lantaran Prabowo dikabarkan berniat membeli pesawat bekas.

Meski ramai dikabarkan membeli sejumlah alutsista, Prabowo belum berhasil membawa satupun alat perang ke Indonesia. Kemenhan diketahui baru berbelanja 500 unit kendaraan taktis Maung dari PT Pindad dengan harga Rp600 juta per unit pada Juli lalu.

Link :

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20201031210948-20-564473/megawati-minta-prabowo-tak-hanya-beli-satu-kapal-perang

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Pak Woowo. The Real President sudah bersabda setuju beli 10 kapal perang. Mr. Joko dan Mr. Luhut pasti gak bisa mengebantah titah dari Mbokde Ratu.

Pak Wowo segera borong 2 unit Iver, 4 unit Ticonderoga, 2 Unit Omega, 2 Unit Belhara.

Tukang Ngitung said...

Say goodbye to Su-35, EF Typhoon, Rafale.

Say welcome to F15.

Mak Lampir said...

@uknown.sebenarnya saya jg ingin Sukhoi 35 jadi inventaris TNI AU.buat efek deteren,karena Indonesia kl beli Alutsista sedikit.kl beli dari barat trs cm sedikit,dan jika di embargo ya jadi mangkrak.kl beli dari barat banyak sih mendingan,jadi kl di embargo masih bisa di pereteli untuk sparepart.

Moon said...

Pertemuan ke dua belah pihak antara menhan Prabowo dengan menhan jepamg ,adanya rencana pengalihan alutsista dan kerjasama teknis untuk memperkuat otot pertahanan melawan hegemoni China terutama di laut China Selatan

Unknown said...

Minta link gan.

Afiff_first said...

Amerika hanya menawarkan 2 jenis pespur yaitu Seri F16 dan F18 super hornet

Afiff_first said...

Ayo ayo mumpung paman gober nawarin pespur keluarga F16 dan F18 super hornet.. mau pilih yg mana?

The soekarno ruh said...





AS tak kabulkan F-35, malah tawarkan F-16 lawas


AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Seperti diberitakan CNN Indonesia, pemerintah Amerika Serikat (AS) menilai Indonesia belum layak memiliki jet tempur generasi kelima F-35 Lightning II yang berteknlogi siluman (stealth). Padahal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikabarkan mengincar alutsista tersebut dan membicarakannya dalam lawatan ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Buntut dari penolakan tersebut, dikabarkan AS malah menawarkan F-16C/D Fighting Falcon Block 32 untuk Indonesia. Padahal kita ketahui, seri tersebut merupakan seri lama yang sudah tidak diproduksi lagi. Block 32 merupakan varian F-16C/D yang diproduksi tahun 1986 dan berhenti diproduksi tahun 1989 untuk selanjutnya digantikan dengan Block 42.


Mulai Block 30/32, pabrikan menyediakan dua alternatif mesin bagi calon pembeli F-16, yaitu Pratt & Whitney F100-PW-220 atau General Electric F110-GE-100.

Sebagai pembedanya, mulai produksi Block 30 dan sesudahnya, nomor Block dengan akhiran angka “0” menunjukkan varian tersebut ditenagai mesin buatan General Electric (GE). Sedangkan Block berakhiran angka “2” ditenagai mesin buatan Pratt & Whitney (PW). Sejauh ini seluruh F-16 TNI Angkatan Udara menggunakan mesin buatan PW.


Tawaran F-16 Block 32 (yang kemungkinan besar diambil dari stok eks USAF/AU Amerika Serikat) menyiratkan AS juga berat hati melepas F-16V Block 70/72 yang merupakan varian tercanggih F-16 yang masih diproduksi saat ini. Tak jelas apakah itu menandakan AS sebenarnya masih enggan melepas radar berteknologi AESA (active electronically-scanned array) ke Indonesia.

Radar AESA merupakan salah satu fitur kelengkapan pesawat tempur generasi 4,5 – 5 di mana radar ini memiliki kemampuan penjejakan yang jauh lebih baik daripada radar konvensional, dengan fitur sulit diacak secara elektronis (di-jamming) sebagai salah satu unggulannya.

Jika benar Indonesia merupakan mitra strategis seperti digembar-gemborkan pemerintah AS, sebenarnya Indonesia berpeluang memiliki jet tempur sekelas F-16V –jika memang F-35 dinilai masih terlalu “jauh canggih” untuk Indonesia. Apalagi melihat perimbangan di kawasan di mana Australia dan Singapura sudah membeli masing-masing F-35A dan F-35B.

F-16V
Lockheed Martin
F-16 Viper.

Transaksi senjata bernilai gentar strategis (strategic deterrent) memang sarat bermuatan politis. Apalagi kita semua tahu AS tengah berusaha “menarik” Indonesia ke lingkaran negara-negara yang pro-AS dalam konflik kepentingan AS dan China di Laut China Selatan.

F-16 Block 32 sendiri memang bisa ditingkatkan kemampuan tempurnya (upgrade), bahkan sampai setara F-16V dengan penggantian radar dari APG-68 menjadi APG-83 berteknologi AESA. Usia strukturalnya pun masih bisa diperpanjang meski tentunya tak sepanjang F-16 baru. Namun seperti disebutkan tadi, ada tersirat keengganan AS melepas radar berteknologi AESA ke Indonesia.

Dengan perkembangan terbaru ini, sebenarnya peluang jet-jet tempur yang teknologinya lepas dari kontrol ekspor senjata AS (ITAR) menguat, seperti misalnya Rafale (Perancis) dan Su-35 (Rusia). Namun kembali lagi, aspek politiklah yang menentukan.

Unknown said...

F35 gak bisa di beli .. ya sdh langsung saja ke SU 57 lengkap dengan rudal2nya jangan SU 35 lah . Test uji coba dulu 1 unit SU 57 di indonesia . Kalau ane sebagai pihak rusia langsung tawarin tuh SU 57 ke pihak indonesia tp dgn syarat bayar cash kwkwkwkw hal ini juga akan "menampar" AS dan Erofa ANDAI indonesia "beli" tanpa takut lg ancaman AS & sekutunya . CICIL bolehlah kalo mau kredit tp jgn bawa2 kopi , sawit dll ... hihihi.

Unknown said...

Utara .. Rafale atau F15
Selatan .. gak bisa apa langsung ambil ke SU 57 ???

Unknown said...

Trumph lg ngamuk2 di twitternya hahahaha . Semoga saja Joe Biden lebih memahami Sikon RI yg menginginkan F35 siaoa tau tahun depan ada perubahan kebijkan setelah fix Joe Biden jd presiden AS .

arinto bang janoko nugroho said...

Saya jamin, su35 diloloskan dg syarat indo ambil viper