Saturday, August 29, 2020

Malaysia Tampilkan Peta, TNI Tampilkan Armada

Tanpa banyak publikasi, sepanjang tahun ini angkatan laut Indonesia secara terus menerus menghadirkan sejumlah kapal perang striking force dan memperlihatkan taji tempurnya di Ambalat. Sejumlah KRI dari Armada Dua silih berganti mengawal teritori perairan Kaltara bersinergi dengan pesawat intai dan jet tempur TNI AU. Berita ini kalah seru dengan konflik di Laut China Selatan (LCS) yang melibatkan China dan AS.

Bulan Februari tahun ini Malaysia memperlihatkan buku putih pertahanannya, bagaimana strategi pertahanannya 10 tahun ke depan. Namun titik perhatian kita adalah adanya tampilan peta baru teritori Malaysia. Dan memasukkan perairan Ambalat dalam wilayah teritori dan ZEE nya. Secara geopolitik dan geostrategis, Ambalat adalah wilayah kedaulatan Malaysia, menurut Buku Putihnya.

Ketika Buku Putih itu terbit sudah banyak kemajuan yang didapat dalam perkuatan militer Indonesia selama 10 tahun terakhir. Tahun 2005 yang lalu kekuatan alutsista kita tertinggal dari Malaysia. Dan jiran yang satu ini karena merasa menang dalam sengketa Sipadan dan Ligitan lalu memperlihatkan keangkuhan militernya. Berkali-kali dengan arogannya melecehkan teritori Indonesia. Bahkan ketika Presiden SBY berkunjung ke Ambalat, pesawat mereka melintas di atas kapal perang yang dinaiki RI-1.

                                               Interoperability antar matra di Ambalat

Kondisi sekarang sudah terbalik. Militer kita sudah jauh mengungguli Malaysia. Perolehan asset kapal perang baru kita meningkat signifikan. Juga untuk matra udara dan darat kita banyak memperoleh asset-asset berteknologi terkini. Program Minimum Essential Force (MEF) yang digagas dan dimulai sejak Presiden SBY tahun 2009 telah menghasilkan postur kekuatan TNI yang jauh lebih baik.

Sementara Malaysia hampir tidak terdengar berita memperoleh alutsista anyar dan berkelas. Pembangunan fregat Maharajalela Class ruwet dan terhenti. Pergantian helikopter jadul Nuri tidak terlaksana. Operasional jet tempur Sukhoi tidak maksimal bahkan ada kabar 1 jet tempur Sukhoinya mengalami "keletihan logam" karena sering dipakai atraksi demo.

Persoalan ketersendatan pembangunan militer Malaysia tidak terlepas dari gaya rezim terdahulu yang disinyalir banyak menyalahgunakan wewenang. Padahal ancaman terhadap teritori Malaysia di depan mata. Klaim China terhadap perairan LCS di Sabah banyak mempermalukan Kerajaan. Setidaknya ada 89 kali pelanggaran yang dilakukan China namun Malaysia tidak memberikan respon militer alias diam saja.

Persoalan Sabah dengan Filipina juga mencuat belakangan ini. Berdasarkan catatan sejarah, Sabah bagi Filipina adalah wilayah bekas Kesultanan Sulu. Ini juga merupakan ancaman teritori kedaulatan Malaysia. Perkuatan militer Filipina saat ini harus diantisipasi Malaysia meski tujuan utamanya adalah untuk menghadapi China di LCS. Bisa jadi militer Filipina menjadi kekuatan penggentar untuk konflik Sabah kelak.

                                           Kesiapan Armada TNI AL dari Armada Dua

Hampir semua negara ASEAN meningkatkan belanja militernya sementara Malaysia tertatih-tatih melakukannya. Persoalan kemelut politik di Semenanjung yang masih ruwet menyita energi konstruktif untuk negeri serumpun itu. Belum lagi letak geografi Sabah dan Ambalat yang jauh dari Semenanjung. Dalam bingkai strategi militer akan menyulitkan Malaysia manakala terjadi konflik di Sabah dan Ambalat.

Indonesia punya pangkalan militer di Tanjung Pinang, Pontianak dan Natuna. Bahkan Natuna mampu melakukan blokade militer jika memang diperlukan. Malaysia semenanjung akan mengalami kesulitan dalam suplai militer ke Ambalat manakala terjadi konflik. Penyergapan yang dilakukan 2 jet tempur F16 TNI AU terhadap Hercules Malaysia yang menuju ke Sarawak setahun lalu adalah contoh soalnya.

Sekarang saja Malaysia mengalami kesulitan dalam distribusi kapal perang dan jet tempur. Armada lautnya kekurangan kapal combatan. Bagaimana menjaga perairan Semenanjung, lalu terpotong jalur militernya ke Sabah dan Sarawak karena ada pangkalan militer China di Paracel dan Spratly serta pangkalan militer Indonesia di Natuna. Makanya saat ini kehadiran armada laut Malaysia di Ambalat nihil meski Buku Putih pertahanannya jelas memasukkan Ambalat sebagai wilayahnya. Artinya Buku Putih itu tidak bergigi. Sementara kita sepanjang tahun ini mengawal ketat perairan Ambalat, karena itu wilayah kita.

Pelajarannya adalah, apapun itu, kekuatan egois dan diplomasi sebuah negara harus diikuti dengan kekuatan militer yang setara. Si Vis Pacem Para Bellum adalah semboyan kewibawaan militer. Jika ingin damai bersiaplah untuk perang. Diplomasi militer adalah menjalankan semboyan ini.

Jika militer kita kuat dan disegani maka kekuatan diplomasi kita juga disegani. Jadi sangat dimungkinkan tidak terjadi perang karena masing-masing merasa segan. Contoh jelasnya konflik India-China baru-baru ini. Karena saling segan yang terjadi kemudian tawurannantar personil yang menewaskan lebih 70 serdadu kedua negara. Bukan karena letusan senjata.

Kehadiran sejumlah KRI dan jet tempur di Ambalat adalah diplomasi militer untuk menunjukkan kekuatan militer Indonesia. Sekaligus untuk menegaskan marwah dan kedaulatan teritori NKRI. Ada dua hal yang menjadi faktor nihilnya kehadiran kapal perang Malaysia disana. Kurangnya armada kapal perang mereka atau merasa kalah mental beruji nyali dengan kapal perang kita.

****

Jagarin Pane / 29 Agustus 2020



242 comments:

1 – 200 of 242   Newer›   Newest»
ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Pinoy aja berani klaim sabah dengan cara memasukkan sabah di peta pasport negaranya. Kenapa Indonesia tidak mencontoh pinoy untuk memasukkan perairan Ambalat di peta passport dan gantian kita klaim balik serawak atau dukung kemerdekaan serawak.

Moon said...

Perubahan peta Malaysia atas Ambalat ,peta keluaran terbaru y mungkin karena perairan Zee Malaysia yang sudah resmi di klaim China , mereka tidak berani mengusir kapal perang China ketika berpatroli di perairan mereka sendiri , sebagai gantiy akhiry mereka mungkin punya inisiatif klaim perairan Ambalat adalah lebih realistis ketimbang berhadapan dengan armada China , karena mereka faham setiap patroli dari armada TNI AL tidak Segarang armada China

Ayoeng said...

Saatnya merebut kembali sipadan & ligitan

Ranjau Laut said...

Intinya malon lagi tertekan krn merasa perairan laut nya makin sempit afa Cina ada Natuna.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Lebih baik blokade aja dari sekarang karena mereka lagi lemah. Itu buku putih pertahanan yg sudah mereka terbitkan pasti akan mereka gunakan pada saat mereka kuat kembali.

Ingat mereka menikam indonesia dari belakang pada saat kita lemah di ekonomi dan militer.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Blokade aja semenanjung ke Sabah dan serawak dari kepulauan natuna. Jangan ijinkan kapal perang, pespur, hercules mereka ke ambalat. Ayo buktikan kalo kita berani.

isan said...

Sependapat dengan artikel ini. Jika kedamaian yg ingin dituju maka harus mempunyai kekuatan militer yg kuat yg akan membuat segan negara lain utk menyerang. Sejarah selalu mencatat dimana kerajaan atau negara besar selalu menyerang dan menjajah negara yg lemah militernya shg jgn sepelekan suatuksuatu militer. Supaya bisa beriringan dgn ekonomi maka dibangun industri militer kuat dimana selain disokong oleh pemerintah jg harus aktif melakukan promosi ke negara2 potensial yg blm dijamah oleh industri militer barat dan Rusia.

Anonymous said...

Klaim lagi sipadan pingitan ke mahkamah internasional... Minta Malaysia kosongin... Kalau gak TNI AL masuk...

Moon said...

Sukhoi malaysia bukan satu yg bermasalah tapi buanyak ,yang bisa terbang cuma 4 ekor kok ,karena masalah suku cadang pernyataan ini di keluarkan oleh mantan menhan mat sabu dia berujar di media dari 18 Sukhoi cuma 4 yg layak terbang karena masalah kesulitan spare part ,semua Sukhoi Malaysia itu teknologi y gado2 , berbeda dengan Sukhoi TNI AU , semua Sukhoi TNI AU teknologi y sama dengan yg di gunakan angkatan udara Rusia,makay tidak ada kesulitan berarti ketika Sukhoi kita menjalani perawatan ringan hingga berat untuk penyediaan suku cadangpun sukhoi TNI AU selalu siap tidak ada kendala

Unknown said...

Sukhoi Malaysia kenapa gan? Apa Rusia gak mau menyediakan sparepart untuk Malaysia? Alasannya Rusia apa?

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Setuju. Saya sebagai warga negara Indonesia mendukung 1000% untuk pemerintah klaim lagi sipadan dan ligitan.

Unknown said...

Indonesia harus segera memperbanyak Jet Tempur baru untuk AU, baik kelas berat maupun medium. Kemudian armada AL juga harus segera disuplai dengan kapal perang kelas bertonase besar seperti Frigate dan Destroyer. Sementara ini kebanyakan kapal kapal patroli kecil yang deterrent effect nya kurang greget.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.airspace-review.com/2018/08/02/terkendala-masalah-perawatan-hanya-4-su-30mkm-malaysia-yang-operasional/

https://jakartagreater.com/203346/rusia-salah-sendiri-jet-su-30mkm-bermasalah/

https://militermeter.com/rusia-balik-serang-malaysia-terkait-sukhoi-su-30mkm-yang-krisis-suku-cadang/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Mimpi ente kejauhan gan. Destroyer ok tapi untuk saat ini belum butuh. Jumlah frigate yg di punya aja belum ideal untuk mengamankan luas lautan dari sabang sampe merauke.

Anonymous said...

Yang diprioritaskan adalah pengadaan jet tempur segera dan pengandaan kapal perang diatas 3000 ton karena setahuku cuma punya beberapa atau mungkin tidak punya sama sekali

Ranjau Laut said...

Rusia sahbat RI..lbh dri sekutu
Maka dri itu SU kita diberi kemudahan beda dgn malon SUmkm nya gado2 apalgi anggota sekutu FPdA

Ranjau Laut said...

In previous WG with Indonesia, MBDA brought MICA and Exocet missiles to the table. Unfortunately WG fate wasn't clear since Indonesian didn't fully supported the whole WGs with France. With new LOI on defense industry cooperation, will MBDA bring MICA, Exocet and Aster as well.

Semoga aja

Ranjau Laut said...

Malysia sudah gak bisa apa2 lagi
Di timur ada Cina di Natuna ada TNI.
Sudah dikatakan perairan malysia sudah makin sempit tidak ada teritorial laut lagi..

ESSEN said...

Soklaaah malon cari gara gara lagi!
Biar percepatan pengadaan aset tempur gahar untuk RI semakin semarak dan dipercepat.

2 kapal Malon cari gara gara diblok ambalat, baru dibentak oleh 2 orang marinir saja langsung tercirit kabur tak pernah datang2 lagi itu kapal malon.

ESSEN said...

Negara malon itu memang suka menclaim wilayah negara2 tetangganya.
Wajar saja negara satu ini dibenci oleh negara2 tetangga.

Contoh dengan thailand, singapura, filiphina, vietnam. Dan yang jelas dengan negara indonesia.

Perlu diberi shok terapi rupanya negara malon ini.

Ranjau Laut said...

Sambil tunggu LOA 24 unit f16v

Unknown said...

Bro Nomad, sebenarnya kapan RI sign contract pengadaan F16 V? Hanya khawatir saja, seandainya ditunda terus, antrian semakin panjang.. Ujung-ujungnya nanti malah datang tahun 2045... Hehe

Insaflah manusia���������� said...

Sudah saatnya mengisntal rudal c705 kepesawat n219 dan nc212,..........
Masing2 satu skuadron,dan tiap pesawat bawa dua rudal jadi kok Malon macam2,siap2 babat habis itu kapal Malon,bila perlu sekakian kl pun luluh lantakkan saja,,,... Ayo tunggu apalagi !!!!!!!?!!!!!!!!!!!

ione said...

uangnya habis untuk borong maung untuk dipake patroli di natuna

ione said...

uangnya habis untuk borong maung untuk dipake patroli di natuna

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Boleh beli maung tapi masa harus ngeborong sampe 500unit. Pembelian mubazir, harusnya cukup beli 100unit. Lebih baik banyakin pembelian medium tank harimau, panser komodo.

Ranjau Laut said...

500unit itu semua matra TNI keperluan p
Operasional dan infantri di lapangan.
Sudah ada dana nya msing2.
Ingat kan 2021 anggraan kita naik itu untuk genjot produksi alutsista dlm negeri biar cepet bro..

Ranjau Laut said...

Kemungkinan proses f16V msuk 2021 2024 semoga aja

Ranjau Laut said...

Bolehh..tuh c705 duet brahmos
Produksi mass Cn235 gunship yg bisa gotong rudal2 jelajah anti kapal dan permukaan..bomber mini

isan said...

Jika Malaysia masih terus berusaha melakukan klaim atas Ambalat, Indonesia bisa melakukan klaim balik atas pulau sipadan dan Ligitan dimana menganggap putusan pengadilan internasional tidak fair dan Indonesia tidak akan mengakuinya. Contohnya cina yg tdk menggubris sama sekali pengadilan internasional. Cina hanya perlu memperkuat otot2 militernya utk keluar sbg pemenang dan menguasai laut Cina Selatan secara de facto. Oleh karena itu jangan menganggap enteng kekuatan pertahanan militer ini, jika lemah maka akan mengundang maling dan rampok ke tanah air kita, salah satunya Malaysia ini.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

CN235 bisa jadi gunship dan ASW. Tergantung keinginan user dan dananya ada apa ga. Ayo pemerintah segera order CN235 gunship dan ASW kalo perlu dijadiin AWACS.

Mak Lampir said...

Dari semua komentar disini.pada kenyataan nya.anggaran polri lebih besar daripada TNI.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.nst.com.my/news/nation/2017/06/249172/chronology-rmaf-hawk-jet-crashes

Juragan peuyeum said...

Jangan mimpi,, mereka mendekat karena faktor jualan senjata,,walau demikian faktor ini juga menjadi penyeimbang hegemoni usa

UlumRahmat said...

Saya setuju militer kita harus kuat perbanyak aset militer jet tempur dan kapal patroli yang bortonase besar. Agar mrwah kita tetap terjaga. Dan jangan biarkan kita mengundang maling. Hati-hati!!! Terhadap tetangga sebelah

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://defence.pk/pdf/threads/indonesia-defence-forum.229571/page-2199

Anonymous said...

Mungkin pengadaan alutsista bekas lebih diperlukan jika dilihat dari situasi sekarang

Gus Endho said...

Setelah MEF III selesai TNI hrs terus belanja alutsista baik dr segi kualitas maupun kuantitas jgn berhenti memperkuat otot militer karna sejati konflik perbatasan akan terus bergejolak sampai kapanpun...NKRI harga mati Merdeka...

Unknown said...

If nothing change, Indonesia-France WGs expected will commence this month. French OEMs will send their experts to Jakarta. In terms of fighter aircraft WG, will Dassault Aviation be able to disrupt Lockheed Martin market in Indonesia in years to come? They're doing it in Greece.

@Alman helvas

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Semoga Rafale dan Aster 30. Lupakanlah SU35.

Afiff_first said...

Sepertinya Indonesia sudah tidak menggunakan MEF 3 untuk pengadaan Alutsista TNI di tahun 2020-2024. kemungkinan Indonesia sudah merubah ke standard force (SF), jangan kaget nanti Indonesia akan membeli semua alutsista dari Amerika, Prancis, dan Rusia, seperti alutsista paspur F16V, Rafale, dan SU35. Semua itu karena situasi global yg tidak menentu.. Indonesia sudah g bisa menggunakan MEF lagi..

Unknown said...

Alasannya apa gak dilanjutkan MEF 3 nya?

Afiff_first said...

Alasannya Simple.. karena MEF itu punya standar jumlah alutsista yg harus dipenuhinya.. tp melihat berita yg beredar Indonesia akan membeli banyak alutsista dari ke tiga negara tersebut.. jika itu terlaksana, semua itu sudah melebihi jauh target MEF yg dicanangkan..

Sebagai contoh saja pengadaan paspur 24unit F16V, 32-48unit Rafale, 16unit SU35.. padahal di MEF3 Indonesia harus menambah paspur 24-32 unit saja.. standard force juga membutuhkan waktu sekitar 10-15tahun gan, dan Indonesia mempunyai mimpi di tahun 2035. Indonesia sudah bisa memenuhi 100% alutsista dalam negeri..

Ya said...

Mau tanya Alusista apa aja yang mau didatangkan? Mau rinciannya

Unknown said...

Ternyata SU35 jadi ya? Info agan malah nambah unit jadi 16 dari info awal 11 unit saja. Minta link dong gan.. Trims informasinya ya.

Afiff_first said...

Untuk SU35 dipastikan jadi gan.. Indonesia tidak akan membatalkan pesanan yg sudah di tandatangani anatara Indonesia dengan Rusia, karena bisa merusak hubungan antara kedua negara... Untuk jumlah 16 unit itu masih isu saja yg beredar... Tpi kemungkinan di genapkan 16 unit..

Afiff_first said...

Untuk rincian alutsista yang dibeli, itu g jauh yg di beritahu oleh bung jagarin... Tpi kemungkinan lebih banyak yg didatangkan dri list alutsista yg beredar di medsos.. rumornya Indonesia dapat pinjaman lunak dri Amerika dan Prancis untuk membeli alutsista baru dari kedua negara tersebut.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Itu beli 24unit viper, 48 unit rafale, 16 unit SU35, apakah dengan rudalnya atau beli kosongan??

Kuranglah itu cuma 16unit SU35. Harusnya 32unit biar jadi 2skadron

Unknown said...

Trus CAATSA gimana Gan? Walau seandainya Trump gak kepilih lagi jadi presiden, tapi kan CAATSA dibuat oleh kongres USA. Apa gak kena sangsi kalau jadi akuisisi 16 unit SU35?

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Saya sebagai warga negara Indonesia dan pembayar pajak yg taat. 1000000% mendukung apabila MEF III tidak dilanjutkan. Karena perkembangan geopolitik yg saat ini sedang memanas. Dan kemungkinan akan terjadi WW3 apabila US & China perang.

selain pengadaan pespur, harusnya bisa di percepat pengadaan MRTT, AEW&C.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Kita beli F16 Viper dan Osprey supaya tidak kena sanksi CAATSA. Karena neraca perdagangan Indonesia surplus ke US. Dan keinginan Presiden Trump untuk menyeimbangkan neraca perdagangan US dengan Indonesia.

Seperti itu rumor yg berkembang di forum militer. Semoga saja benar rumor tersebut.

😁😁

Unknown said...

Semoga nanti Indonesia bisa mengakuisisi F35 dari USA.

Afiff_first said...

Semuanya hanya persaingan dagang senjata saja antara Amerika dengan rusia.. meskipun Indonesia sudah dapat lampu hijau dari kongres Amerika untuk membeli alutsista dri Rusia, tetap saja pemerintah Donal Trump menghalangi pembelian tersebut... Pembelian besar besaran alutsista dri Amerika juga termasuk diplomasi Indonesia agar bisa membeli alutsista dri Rusia.. Indonesia tidak hanya membeli paspur su35 saja dri Rusia, masih ada lagi, tp masih rahasia perusahaan gan.. :)

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Saya berharap malah SU57 atau pesawat generasi ke 6 dari Rusia yg saat ini sedang di kembangkan.

Indonesia kan dapat pinjaman lunak dari Prancis. Harusnya beli sekalian aja pesawat generasi ke 6 yg saat ini di kembangkan konsorsium Prancis, Jerman & Spanyol.

https://jakartagreater.com/251611/setelah-su-57-rusia-garap-pesawat-tempur-generasi-6/

https://www.airspace-review.com/2019/06/18/yang-lain-generasi-ke-5-perancis-jerman-spanyol-usung-jet-tempur-generasi-ke-6/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Bro @Afif. Semoga aja Indonesia akuisisi SU57, Bastion P, Iskander, S400.

😁😁😎😎

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Untuk TNI AL semoga Belhara di beli 4unit, Rudal Meteor, Iver 6unit, PKR 3 & 4 di lanjutkan.

Semoga pengadaan kasel batch 2 di pasang teknologi AIP & peluncur rudal balistik.

😁😁

Unknown said...

apa rumor ini benar bung. bisa disharekan linknya. saya kok gak sreg ya kalau kita beli dr as. krn mereka pasti ngasih yg downgrade ke kita beda dgn yg lain kyk australia atau singapura

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Mumpung Amerika lagi baik hati ngasih pinjaman lunak.

Beli sekalian 18unit chinook, rudal harpoon, Patriot/THAAD.

😁😁

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Link. Link. Link. We Want Link..

🤝🤝

Afiff_first said...

Semuanya mungkin saja setelah tahun 2024, tpi untuk jangka pendeknya, Indonesia butuh pespur yg sudah teruji, bukan pespur yg masih pengembangan.. rencana pengadaan Alutsista TNI masih bisa berubah sesuai kondisi global yg g menentu ... Harga suatu kedaulatan negara, tidak bisa di ukur dengan nominal uang.. saya sangat senang sekali, ada berita Indonesia akan membeli alutsista besar besaran di tahun 2020-2024 meskipun semuanya dapat pinjaman lunak dari negara produsen senjata...

MODY said...

SU-35 tetep beli 11, yang 5 pesawat lain yg kemungkinan besar kursi tandem dan rumornya adalah YAK-130

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

YAK-130 bukannya pesawat latih lanjut y. Fungsinya sama kayak T50 Golden Eagle.

Lebih baik tambah 16unit lagi aja T50 nya biar bisa 2skadron, daripada beli YAK-130

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

http://defense-studies.blogspot.com/2020/01/yak-130-for-tni-au.html?m=1

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

KFX-IFX gimana perkembangannya? Apakah di lanjutkan?

Liat di SIPRI tahun 2018 apa 2019, tertulis pengadaan IFX bukan 50unit tapi 80unit.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Nanggung juga kalo cuma 6unit YAK-130 yg di beli. Beli 16unit lah kayak waktu beli T50.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

We want AEGIS ship, Arleigh Burke for TNI AL.

👏👍👍

MODY said...

Yak 130 itu masih rumor sih tp dulu ada yg share ss renbut alutsista 2020-2024 ada item "5 pesawat pengganti F-5 tiger"

Kalo opini sy sih kl ngejar kursi tandem ya SU-30SME (dg catatan pembelian SU-35 tidak batal)

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

YAK-130 kayaknya ga jadi di beli karena sudah ada simulator Sukhoi.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

SU30 SME bagus juga di beli untuk lengkapin 11unit SU30 MK2 yg sudah kita punya. 11unit SU30 MK2 & 5unit SU30 SME Biar genap jadi 16unit

Afiff_first said...

KFX IFX masih lanjut sesuai rencana... Tpi IFX itu rencana jangka panjang Indonesia mempunyai paspur sendiri ... Indonesia tahun 2020-2030 kemungkinan masih import pespur dari negara lain...

MODY said...

Maksudnya SU-30SME & SU-35 jadi 1 ska komposit SU-30/35. jadi spt ska SU-27/30 sekarang, tp itu hanya opini saya loh ya.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Kalo opini saya. Lebih baik beli 16unit SU-35. Untuk SU-30SME lebih baik di gabungin aja dengan SU-30MK2. Untuk SU-27 di jadikan pesawat latih lanjut. Atau di beliin lagi 11unit SU27 biar genap 16unit.

Ranjau Laut said...

Yaah. saya setubuh klo su30 SM ditambah lagi bersama su 35 dan rudal r77 nya.

Unknown said...

Lha, memangnya SU35 yang diekspor Rusia itu gak downgrade?

Gan, gak usah kambing hitamkan Singapura dan Australia bahwa mereka dapat alutsista spesial dari USA. Masalah sebenarnya kita aja yang anggaran pertahanannya cekak. Kalau kita sultan, apapun bakal disetujui oleh USA. Yang penting uangnya ada gak? Jangan sampai nanti bilang "kita dikasih produk downgrade lah" dan bla bla bla... Padahal kitanya aja yang gak punya uang.

Ranjau Laut said...

Yunani beli 10 rafale dpt gratis 8 rafale bekas nih.
Klo kita jdi beli rafale 2 skuadron aja apa dapat gratis apa kek gt?
Exocet blok 3 ,

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Nanggung kalo minta gratis Exocet Blok 3. Minta gratisan rudal Meteor 20unit buat test di rafale nya. Atau Caesar 20unit. 😆😁👍👍

Unknown said...

Tetap fokus ke lcs.jaga persatuan asean.kuatkan pagar pertahanan..asean butuh Indonesia.!

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://arcinc.id/2019/06/21/arhanud-rudal-pesanan-tni-au-kini-bisa-tembakkan-aim-9x-ii/

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Malaysia bukn ancaman..china tk bgitu berdampk

Ranjau Laut said...

Batalkan aja su35 ganti 12 su57 biar ada lompatan punya gen 5.tp su30 harus tambah lagi 1 skuadron dan tambahan f16 Viper brand new serta rudal2 jelajah R77,meteor
Mantul wes

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Setuju om Nomad. 👍👍

Toh ngapain beli SU35 karena IFX kan pespur generasi 4,5

Tetangga utara, selatan aja sudah beli F35. Lawan F35 ya SU57 karena sama-sama stealth.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://m.facebook.com/lembagakeris/posts/2950009971773993?refsrc=http%3A%2F%2Fdefence.pk%2Fpdf%2Fthreads%2Findonesia-defence-forum.229571%2Fpage-2200

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Download link RPJMN 2020-2024. Siapa tau ada tentang alutsista yg akan di akuisisi.

https://www.bappenas.go.id/id/data-dan-informasi-utama/publikasi/rencana-pembangunan-dan-rencana-kerja-pemerintah/

Unknown said...

Lah, ngapain beli SU57 yang masih dalam tahap pengembangan. Teruji di lapangan juga belum. Kalau mau yang stealth, sekalian aja beli F35, karena lumayan banyak negara pengguna yang menyebabkan harga suku cadang lebih murah dan ketersediaan suku cadang yang melimpah, daripada SU57. Apalagi sudah jamak dimaklumi bahwa suku cadang sukhoi series itu ketersediaannya tidak seperti produk Barat, belum lagi boros dan biaya maintenancenya mahal, dan yang lebih repot lagi kalau mau maintenance harus dikirim ke negara asalnya yaitu Rusia, karena Rusia itu pelit transfer teknologi dibandingkan USA. Lihat aja F16 TNI bisa diupgrade dalam program eMLU dan bisa dimaintenance di dalam negeri. Dan itu termasuk TOT.

Kalau anda banyak sumber bacaan, anda akan tahu bahwa tipikal jet tempur buatan Rusia itu sangat cepat untuk dilakukan perawatan daripada buatan Barat. Jadi kalau mau beli jet tempur Rusia, harus beli banyak karena nanti ada sebagian yg harus standby, patroli dan ada sebagian yang harus menjalani perawatan dan dikirim ke Rusia. Kalau cuma beli 16 biji, gak bakal maksimal menjadi deterrent effect.

Ranjau Laut said...

Biar adil rafale aja bro
Bukan rusoa bukan amerika.
Haha

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Yg mau di pensiunin kan hawk 109 & 209 buatan Inggris jadi penggantinya harus buatan Prancis/Eropa. Biar klop.

����������

Koteka said...
This comment has been removed by the author.
Koteka said...

Peta baru teritori Malaysia sudah memasukkan perairan Ambalat dalam wilayah teritori dan ZEE nya. Secara geopolitik dan geostrategis, Ambalat adalah wilayah kedaulatan Malaysia, menurut Buku Putihnya.

Pemerintah Indonesia segera melakukan protes keras ke Malon.
Kelicikan malon dengan dukungan FPDA jika suatu saat masalah ini dibawa ke mahkamah internasional seperti Sipadan dan Ligitan.
Malon bisa menang.

Alasan yang dipake malon ,mereka sudah masukan Ambalat ke geografisnya dan tidak ada protes atau penolakan dari Indonesia.

Ingat hukum internasional bisa diatur oleh negara barat / FPDA dan mereka gunakan jongosnya / malon utk melemahkan Indonesia.

Unknown said...

Nah, kalau Rafale setuju bro. Why? Karena kita mau gunain alutsista Perancis itu, mereka gak ambil pusing alias tidak terlalu menekan seperti USA dan Jerman yg rewel banget kalau barangnya menyerang negara lain. Yang penting jangan dipakai untuk menyerang Perancis aja, selanjutnya terserah mau dipakai apa. Lagian Perancis itu sudah mandiri teknologi alutsistanya. Beda kalau beli Eurofighter Typhoon. Kalau ada masalah dengan salah satu anggota konsorsium Typhoon, bakal ribet urusannya.

Kalau mau disederhanakan kekuatan tempur AU dengan Dassault Rafale dan F16 Viper aja sudah bagus, supaya biaya ini itunya murah dan gak terlalu banyak jenis jet tempur yang bikin cost kemahalan.

Unknown said...

Sebetulnya kalau kita mau pakai strategi kemenangan Malaysia pas merebut Sipadan dan Ligitan, harusnya pemerintah memperhatikan pulau pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain, karena rawan diklaim. Caranya ya membangun fasilitas apa kek di pulau pulau itu. Kalau di pulau pulau itu banyak dibangun fasilitas strategis Indonesia dll, itu cukup buat membungkam negara pengklaim di Mahkamah Internasional. Jadi kemungkinan kita menang atas klaim sepihak negara lain sangat besar.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Di Amabalat sudah di bangun mercusuar. Dan harusnya tiap pulau terluar di bangun mercusuar atau di taro penduduk buat lagi seperti program transmigrasi.

Ranjau Laut said...

Sabah serwak bisa jadi kartu truft nya kita..disamping Natuna yg siap blokade 2 wilayah malon KL dan sabah.
Malon sudah kwhabisan wilayah teritori lautnhya di timur saabah krn disitu ada klaim.Cina dan ada Natuna..serta klaim sabah serawak dri pinoy

Ranjau Laut said...

Saat ini Ada rumor pengadaan alutsista strategis untuk Natuna ada yg tahu?
Apakah mungkin kita akusisi rudal anti kapal dri MBDA exocet based atau SAM
Mungkin juga anti ship K 300 bastion

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

1 baterai Nasams II kan sudah di tempatkan di Natuna.

Saya lebih prefer K300 Bastion P atau Club S/Kalibr rudal pesisir untuk ditempatkan di Natuna.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Vietnam sudah lama pake K300 Bastion P untuk pertahanan pantai.

Dan juga mereka sudah pakai Club S di kasel KILO.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://garudamiliter.blogspot.com/2020/06/blueyelfulfrem-kri-bung-tomo-di-lebanon.html?m=1

Moon said...

Waktu kunjungan menhan Prabowo ke India itu isunya membahas rudal Brahmos , mungkin menhan Prabowo tertarik Brahmos versi pesisir pantai y

Ranjau Laut said...

Yaa moga aja bener ada alutsista gahar buat Natuna dan jgn lp di Anambas setelah itu kita buat ADIZ hehe

Ranjau Laut said...

Pesan Cn235 versi Gunship 1 skuadron untuk TNi AL
Dan gotong rudal anti kapal anti permukaan Brahmos,Meteor rudal2 AGM
Moncer wes

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Kfx akan lanjut tanpa "IFX"???


Mohon infonya sesepuh atau yang tau info barunya..sebenarnya tadi w liat di blog defense studies...dan anehnya ifx atau pt.di dan yg berhubungan dengan indonesia tidak di sebut oleh media luar negeri..hmm dan tolong di sebutkan dan di jelaskan untung buntung kita mengikuti program ini..terimakasih

DDG182 said...

Untungnya :
-Punya pengalaman mendesain & assembly pespur
-Merancang & membuat sebagian airframe pswt

Buntung :
-Biaya mahal & kabarnya g dikasih 9 teknologi inti
-kita blm/tidak diizinkan menjual/export
-ada biaya tambahan yg tdk sedikit spt membangun infrastuktur, membeli pesawat itu sendiri dll.
-pesawat blm bnr2 teruji (efek detterence dipertanyakan)
-kl perkiraan selesai produksi +-2030an dmn pd saat itu mungkin top tier fighter sdh di dominasi pswt gen5 dan kfx/ifx ini masih gen4.5


CMIIW

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Sama seperti kita ngerakit kasel Alugoro dimana belum benar2 teruji efek detrerence.

Yg kita pikirkan untuk rancang bangun sendiri biarpun rakitan adalah efek kerahasiaan dari alutsista tersebut.

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Hmmm....apa jangan jangan sama aja ya kita join dengan korsel itu "lisensi" KFX..

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Lisensi KFX tidak masalah karena bisa kita kembangin dengan teknologi dari SAAB atau dengan Dassault Prancis.

Ingat LPD Makassar class awalnya lisensi dari Korsel. Dan kita kembangin sendiri dan di jual ke Pinoy.

😎👍

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

@unknow..uang kita cekak??terus kenapa kita malah di tawarin osprey?emang mamarikanya aja yg gk mau ngasih kita sista yg canggih

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Edit:maksud contohnya adalah jet tempur dan sista penyerang

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

@unknow..iya sih..tpi kendalanya jelas beda technologi jet tempur berbanding LPD..dan seperti yg dikatakan oleh bunk@unknown diatas bahwa sekitar tahun 2030 pesawat gen-5 akan mendominasi..
(gk begitu jadi masalah)
Yg bikin gak srek can't eksport and gk di kasih 9 tehcnologi inti???



Susah ternyata dapetin ilmu dari pada barangnya:\

Ranjau Laut said...

Pastinya ada campur tangan US kalo 9 inti teknologi pespur dikuasai RI bakalan jdi cina 2 bung..heheh maklum barat kan gak pgen RI dirgantara nya kuat majju di antara sekutu di Asean.
Berharap dpt 1 dri 9 tsb sudah ok bisa kembangkan pespur sndri bisa ada swedia

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

'Indonesia won’t be military base for any country', Retno says, dismissing Pentagon report

NEWSWORLD 'Indonesia won’t be military base for any country', Retno says, dismissing Pentagon report Budi Sutrisno The Jakarta Post Jakarta / Fri, September 4, 2020 / 03:40 pm Foreign Affairs Minister Retno LP Marsudi speaks in an interview on March 13, 2020. (JP/I Gede Dharma JS) Foreign Minister Retno LP Marsudi has asserted that Indonesia will not be the military base for any foreign country, including China, following a report from the United States’ Department of Defense that states China is planning to build an overseas military logistics facility in Indonesia. “I want to emphasize that, in accordance with the lines and principles of Indonesian foreign policy, Indonesian territory cannot and will not be used as a military facility base for any country,” Retno said during a press briefing on Friday. “I repeat, Indonesian territory cannot and will not be used as a military facility base for any country.”

Previously, the US Department of Defense released its annual report titled Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2020. The report was mandated to US Congress as an authoritative assessment on military and security developments involving China.

NEWSWORLD 'Indonesia won’t be military base for any country', Retno says, dismissing Pentagon report Budi Sutrisno The Jakarta Post Jakarta / Fri, September 4, 2020 / 03:40 pm Foreign Affairs Minister Retno LP Marsudi speaks in an interview on March 13, 2020. (JP/I Gede Dharma JS) Foreign Minister Retno LP Marsudi has asserted that Indonesia will not be the military base for any foreign country, including China, following a report from the United States’ Department of Defense that states China is planning to build an overseas military logistics facility in Indonesia. “I want to emphasize that, in accordance with the lines and principles of Indonesian foreign policy, Indonesian territory cannot and will not be used as a military facility base for any country,” Retno said during a press briefing on Friday. “I repeat, Indonesian territory cannot and will not be used as a military facility base for any country.” Previously, the US Department of Defense released its annual report titled Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China 2020. The report was mandated to US Congress as an authoritative assessment on military and security developments involving China. Read also: Thawing out Cold War declaration, ASEAN sets stance in great powers rivalry It analyzes the contours of China’s national strategy, its approach to security and military affairs and potential changes in China’s armed forces over the next 20 years. “Beyond its current base in Djibouti, the PRC [People’s Liberation Army] is very likely already considering and planning for additional overseas military logistics facilities to support naval, air and ground forces,” the report says. “The PRC has likely considered locations for PLA military logistics facilities in Myanmar, Thailand, Singapore, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, United Arab Emirates, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola and Tajikistan.” China, according to the report, is seeking to establish a more robust overseas logistics and basing infrastructure to allow the PLA to project and sustain military power at greater distances.

This article was published in thejakartapost.com with the title "'Indonesia won’t be military base for any country', Retno says, dismissing Pentagon report". Click to read: https://www.thejakartapost.com/news/2020/09/04/indonesia-wont-be-military-base-for-any-country-retno-says-dismissing-pentagon-report.html.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Indonesian defence minister proposes to receive USD20 billion in foreign credit for 2020–24

by Ridzwan Rahmat

Indonesia’s Minister of Defence, Prabowo Subianto, has forwarded a proposal for the country to receive up to USD20 billion in defence-related foreign credit and assistance schemes for the period spanning 2020–24.

Among programmes that may be funded via the proposed foreign defence credits include two follow-on warships to the Martadinata-class frigates. (Damen)
The proposal was sent to the Indonesian Minister of National Development Planning, and Head of the National Development Planning Agency, Suharso Monoarfa, on 13 July 2020. A copy of the letter was received by Janes in early September 2020.

The foreign credit and assistance schemes will be used to fund acquisition programmes for all three branches of the Indonesian Armed Forces between 2020–24, the defence minister indicated.

Among possible big-ticket acquisitions that may be funded with the foreign credit include 24 Lockheed Martin F-16V fighter aircraft and two follow-on warships to the Indonesian Navy’s (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL) Martadinata (SIGMA 10514)-class frigates.

The request was made against the backdrop of a nearly IDR9 trillion (USD588 million) cut to the country’s defence budget for 2020. The reduction has been made partly in response to the ongoing Covid-19 outbreak, which has severely damaged the country’s economy.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

20 billion USD guys. Beli 24unit viper dan 2unit PKR Sigma 10514, masih ada kembaliannya. Masih bisa beli mainan yg lain.

🤝👏👍💪

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://garudamiliter.blogspot.com/2020/09/indonesian-defence-minister-proposes-to.html?m=1

Moon said...

Kalo rencana awal akan membeli 32 unit viper akhirnya berkurang jadi hanya 24 unit saja , berarti ada kemungkinan pengadaan Rafale , karena pembelian f16v tetap kurang bergigi melawan hegemoni China di lcs

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Untuk pengadaan SU35 dibatalkan ajalah, karena china juga pake SU35. India aja beli Rafale untuk menandingi SU35 china.

So, belilah rafale 36unit dan full senjatanya.

Saya yakin kalo kita beli rafale, prancis mau ngasih tot untuk pengembangan IFX.

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

@bungnomad..nnnaah..ini yg gw gk suka ama ASu..pengen maju aja di tahan...takut nih ye..kalo indonesia kuat terus sekutuan ama blok timur,bisa bisa ada perang kyk vietcong,tapi bukan dalam hal KOMUNIS shipilis..apaan sih mamrik ini..mending rusky..pelit tot gk papa lah..yg penting gak sampai kyk mamrik..wong gk beli sista ama tim blok timur aja sewot..bangke,yg penting kita sabar aja dulu..kemandirian inhan kita sudah patut di acungi jempol👍,dan gw gk sabar pas
5 oktober nanti mau liat defile pasukan dan alutsista..mana tau kan ada kejutan😁MLRS made by pindad?CN-235 GUNSHIP? ATAU ADA YANG LAIN?Harimau MT dah pasti.
..

Mudah mudahan gk di hambat korona dah..gk sabar..pasti ad kejutan😁

Afiff_first said...

Tetap diambil semuanya gan.. pespur dri Amerika, Prancis, dan Rusia.. karena Indonesia memikirkan geopolitik dengan Rusia gan...

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Jelas..gw gak mau politik kita nempel ama blok mana pun..yang jelas kita jaga indonesia..apalagi china komunis!!!alergi gw ama china yang di sana..

Ranjau Laut said...

REM 331 [IG PAL]

Indonesia’s Minister of Defence, Prabowo Subianto, has forwarded a proposal for the country to receive up to USD 20 billion in defence-related foreign credit and assistance schemes for the period spanning 2020–24.

The proposal was sent to the Indonesian Minister of National Development Planning, and Head of the National Development Planning Agency, Suharso Monoarfa, on 13 July 2020. A copy of the letter was received by Janes in early September 2020.

The foreign credit and assistance schemes will be used to fund acquisition programmes for all three branches of the Indonesian Armed Forces between 2020–24, the defence minister indicated.

Among possible big-ticket acquisitions that may be funded with the foreign credit include 24 Lockheed Martin F-16V fighter aircraft and two follow-on warships to the Indonesian Navy’s (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL) Martadinata (SIGMA 10514)-class frigates.

Ranjau Laut said...

Kmrin yunani beli 10 rafale gratis 8 rafale bekas..
Mungkin klo kita beli rafale 24 unit dpt rudal gratis Meteor atau Caesar hehhe

Moon said...

Mau tanya Menurut berita su 35 angkatan udara China di tembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Taiwan karena berani melewati ruang udara Taiwan tanpa izin,ketika pihak atc Taiwan konfirmasi lewat radio pilot angkatan udara China tidak menjawab yang akhir y terpaksa di tembak

Afiff_first said...

Itu berita Hoax bro

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Iya..taiwan ngebantah hal itu..kalau beneran wah..bisa bisa dongfeng mendarat di jamban taiwan😃😱,taiwan itu juga tau kalau china musuh mereka dengan segudang rudal nukliiiiir

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Nah..makanya..dh sya bilang di blog DS tadi..kalau kita beli 20++unit dassault rafale..mana tau bisa dapat 100 lucuk lebih rudal meteor dan caesar SPH terbaru 8x8😁😱

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Segera datengkan pesawat MRTT, AEW&C, P3 Poseidon, K300 Bastion P, SAMP/T, NASAMS II, Oerlikon Skyguard di tambah lagi, 23unit F16 blok 52id sekalian di upgrade jadi F16 Blok 72 Viper, bayar lunas sisa angsuran IFX

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Tambah lagi T50 18unit, 2unit untuk gantiin yg kemaren crash dan 16unit pengadaan baru karena semakin banyak pespur baru yg datang pasti butuh pesawat latih lanjut.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Beli Tank Altay buat temenin Leopard, UAV MQ reaper, tambah 8unit apache, tambah 8unit Mi17, 16unit chinook dam datangkan segera 8 osprey

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

20B USD = 20.0000.000.0000
1 kurs USD = Rp. 14.753,96
Jadi : 20.000.000.000 x Rp.14.753,96 = 295.079.200.000.000

295.079.200.000.000 di bagi 3 Angkatan
= 98.359.733.333.333/Angkatan

98.359.733.333.333 : 4tahun (2020-2024)
= 24.589.933.333.333

🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑

👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏

👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Segera order Medium Tank Harimau 300unit, TOR M1, Iskander

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Iver di tambah lagi 2unit biar jadi unit 4unit full armament sesuai dengan standar pabrikan tidak usah FFBNW.

Belhara 2unit full armament, jangan FFBNW dan minta TOT

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Sudah lengkap itu daftar belanja yg saya mau buat TNI dari dana 20B USD.

Semoga aja ada alutsista yg di beli dari list yg saya buat..

Aaamiinnnn

🙏🙏🙏🙏🙏🙏

😁😁😁😁😁😁

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Semoga dana kredit loan tersebut khusus pengadaan alutsista aja, tidak di pakai untuk gaji, tunjangan prajurit, biaya perawatan dan operasional alutsista

Ranjau Laut said...

Mantab ni..
Sisanya genjot akutsista dlm negeri
Produk mass Klewang 2,Tank boat,KCr 60meter, ratusan tank harimau dan Pandur,tambahan LPD.
Dri luar buat marinir tank amphibi,panser ampibi,Shorad dan heli angkut

Ranjau Laut said...

Klo yg laen2 sudah ada sndri bung anggaran nya perawatan dan gaji TNI

Ranjau Laut said...

Jgn lp buat Marinir tambahan tank ampibi spt tank Sprut panser APC ampibi,heli serang
Dan Shorad TOR m1,tunguska atau pantsir.

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Ehem ehem..dassault rafale gk di sebut nieh????😀😁

Ranjau Laut said...

Jgn lp rudal2 anti kapal dan permukaan nya nih serta torpedo2 terbaru buat AKS.

Klo su35 batal berati dgn anggran spt itu bisa belikan rafale 24 unit beserta rudal meteor nya berharap dpt gratis Nexter caesar atau exocet blok 3

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Oia Rafale belum di sebut.. hehehehe..

😁😁

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Torpedo blackshark kan udah di beli TNI AL. Torpedo SUT juga udah lama di buat di PT. DI kalo ga salah, udah lama beritanya jadi lupa. 😁😁

Yg belum rudal anti kapl Harpoon, Club S, Brahmos

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Tunguska dan pantsir boleh lah buat marinir. Tambah lagi MLRS RM70 Vampir, tank amphibi sprut, panser APC.

Lanjut lagi pengembangan tank amphibi pindad dan fnss.

😎😎👍👍💪💪

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Syukurlah dana kredit loan tersebut khusus untuk pengadaan alutsista aja.

Ranjau Laut said...

Klo harpoon gak bakal dikasih
Brahmos yakhont Meteor ecoxet blok 3 juga.
Dan cn235 versi gunship hrus segera di produk mass mumpung ada anggaran nya.
Buat 6 unit bawa rudal2 anti kapal meteor AGM,dll

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

KCR60m kan lagi di buat 3unit oleh PT. PAL, tank boat beli 20unit lah, pandur 50unit. CN 235 ASW & gunship jangan lupa di beli.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Setuju bro Nomad. Mantap.

👍👍💪💪

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Kalo P3 Poseidon ga di beli. Gantinya CN235 / CN 295 ASW

Unknown said...

If Indonesia wants to purchase US made advance fighter, it require multilateral diplomacy from Indonesia itself. Indonesia needs to lobby some countries around to convince that such acquisition would promote regional stability, not to destabilize it. Indonesia did it in the past. @Alman Helvas

Apakah Jet Tempur Canggih yang disyaratkan oleh cuitan Alman Helvas adalah F-35?

Ranjau Laut said...

Tambah lagi yg byk KCR minimal tiap armada 6 unit 2 unit klewang,12 unit tank boat apc dan rudal.
Mantul wes

Ranjau Laut said...

Bukan bung f35 gak bakal dikasih
Kemungkinan rumors nya 24 unit Viper

Ranjau Laut said...

Setuju..

Unknown said...

Kalau F16 Viper, - kalau menurut cuitan Alman Helvas di atas - seharusnya Indonesia gak perlu sampai harus melobi negara sekitar bila ingin mengakuisisi F35. Karena F16 Viper itu kelasnya masih di bawah F35. Logikanya, kalau mau mengakuisisi F16 V ngapain harus melobi negara tetangga. Beda cerita bila yang ingin diakuisisi adalah alutsista gaharu buatan USA seperti F15 atau F35. Nah, kalau ingin akuisisi senjata gahar macam F15 atau F35, barulah pas jika Indonesia melobi negara negara tetangganya, bahwa dengan mengakuisisi alutsista gahar tsb dapat membantu untuk menstabilkan kawasan. Terlebih kita semua tahu bahwa kawasan saat ini sedang gak stabil karena adanya klaim sepihak China atas nine dash line. Gak ada satupun negara-negara di ASEAN bahkan Australia sekalipun yang bisa menandingi alutsista China yang modern dan jumlahnya sangat banyak. Nah, maka dari itu, Indonesia selaku negara terbesar di ASEAN, perlu kiranya untuk melobi negara negara tetangganya, bahwa dengan mengakuisisi F35 buatan USA itu mampu untuk menstabilkan kawasan dengan cara minimal mendatangkan alutsista yang dapat memberi deterrent effect ke China.

Lagian, Australia dan Singapura kenapa mesti takut bahwa Indonesia akan jadi ancaman buat mereka, lha wong di DoD Pertahanan Australia yang terbaru menyebutkan bahwa Indonesia adalah mitra strategis Australia koq. Bahkan dulu sempat USA menawarkan F35 kepada Indonesia, cuma saat itu kitanya belum sanggup beli. Jadi, gak ada istilahnya gak dikasih beli. Mungkin problem utamanya adalah gak ada anggaran saja. Yang penting ada uang, saya yakin USA akan menyetujui pembelian F35.

Kalau ada yang bilang bahwa "USA gak mau Indonesia menandingi alutsista negara negara tetangganya yang notabene sekutu"... Ah gak juga. Tuh lihat Apache kita yang spek nya lebih canggih dari spek Apache Singapura... Intinya ada duit gak? Hehe

Ranjau Laut said...

Yah klo gk dikasih f35 yaa kita ancam beli s400 k300 bastion
Tp susah apalgi kongres US rumit klo jual f35 ke indonesia
Jalan terkhir rafale aja

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Ya kalo S400 ga di kasih minta patriot. Kalo K300 Bastion ga di kasih minta NSM atau Aster 30

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Jangan lupa Kapal Arleigh Burke atau Triconderoga.

😎😎👍👍💪💪

Afiff_first said...

Susah memang Indonesia dihimpit dua negara sekutu mamarika.. jika alutsista mau sama ya harus meyakinkan negara tersebut.. bahwa Indonesia bukan negara bar bar... Haha

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Dari dulu Indonesia negara santuy. Singapore dan Australia belanja alutsista jor-joran kita santuy dan tidak iri, dengki. Malaysia ambil sipadan ligatan kita santuy. Kurang apa coba

Afiff_first said...

Wkwkwkwk.. itu namanya santuy nya kebablasan bro..

Moon said...

Enak nich mata lihat diskusi begini , kalo lihat para komentator di blog defense studies bikin jengkel ,penuh caci maki membully Jiran kita , aku faham Malaysia itu sombong y kayak apa dulu ,tapi apa harus di balas dengan kesombongan ? Bukti Malaysia itu dulu sombong,lihat dengan kesombongan mereka sekarang , alutsista mereka terpuruk di kawasan , apa kita mau ikut jejak mereka , biarkan nanti juga para pejabat dan politisi mereka akan malu sendiri dengan perkembangan teknologi kita di bidang hankam dan sipil

Unknown said...

Sebenarnya postingan di defense studies itu bagus dan selalu update tiap harinya. Tapi saya kecewa berat sama komentator, gak yang Indonesia maupun Malaysia, hobinya bully saja. Gak dewasa sama sekali dan tidaklah menambah melainkan hanya penyakit hati dan membuat hati menjadi keras.

Lihat tuh di forum forum militer yang isinya orang orang senior formil yang rata-rata backgroundnya teknik, enak baca diskusi mereka, walaupun bercanda tapi tetap berbobot dan orang awam bertambah wawasannya. Kan lebih bermanfaat daripada bully dan debat gak jelas gitu. Khawatirnya mayoritas komentator di defense studies adalah remaja yang masih labil. ;)

Unknown said...

Bro Nomad, kita doakan semoga pengajuan pinjaman yang sebesar 20 billion dollar disetujui agar bisa mengakuisisi alutsista gaharu. Gak dapat F35 pun, masih ada Rafale. Secara Perancis itu sudah mapan dan mandiri dalam bidang teknologi. Dan Rafale juga bukan kaleng-kaleng. Hehe

Untuk hanud, masih ada SAMP/T dan MEAD kalau seandainya belum beruntung mengakuisisi Patriot.

Kalau pinjaman 20 billion dollar lolos, anggaran alutsista kita bakal besar ditambah pinjaman dalam negeri sekitar 107 triliun. Itu bisa beli alutsista yang gahar. Dan semoga pengawasan program pengadaan alutsista ketat sehingga gak dikorupsi atau di Mark-up. Intinya, proses pengadaan alutsista itu membutuhkan waktu yang lama. Mari beri kesempatan kepada Menhan untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Hasilnya mungkin baru bisa dilihat sebelum masa bakti 2024 selesai.

Unknown said...

Andai posisi Indonesia seperti India yang sering cekcok dengan negara tetangga seperti China dan Pakistan, atau posisi Indonesia seperti Jepang, Korea Selatan atau Taiwan yang berhadapan langsung dengan ancaman di kawasan, pasti Pemerintah bakal kencang dan gerak cepat dalam pengadaan alutsista. Masalahnya negara kita ini kelewat santuy karena di kawasan gak ada ancaman potensial seperti China atau Korea Utara. Dan diperparah lagi dengan ungkapan pemerintah bahwa "Gak akan ada perang hingga 20 tahun mendatang"... Ya wasallam sudah.

Dan tipikal pemerintah kita itu adalah "Sedia payung setelah banjir".... Telat... Telat dan Telat. Tapi tak ada kata terlambat bila masalah ini diseriusi dan disupport oleh pemerintah dan DPR.

Ranjau Laut said...

Setuju..bro
Rumor nya dri sebelah akan ada kerja sama dgm MBDA prancis
Bisa mungkin aster dan ecoxet 3 masuk radar alutsista.

Ranjau Laut said...

Biasa jiran sebelah klo lihat RI bwrkembang di bidang militer mwreka iri dengki..sekarang mereka terpuruk.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Saya juga selalu main ke forum defense studies.. Betul yg di bilang bro Nomad, orang malon iri dan dengki dengan kemajuan Indonesia, terutama pengadaan alutsista TNI..

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Ini liat kelakuan malon yg baru.

https://sosok.grid.id/read/412322197/keterlaluan-malaysia-diam-diam-caplok-lahan-44-warga-dan-diberi-patok-batas-negara-camat-mau-ke-kantor-camat-kita-harus-lewat-malaysia?page=all

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Tolong yg ada akses ke kemenlu, kemenhan terkait link berita yg saya kasih di atas untuk disampingkan ke mereka untuk di tindaklanjuti.

Jujur aja, saya geram dan kesal liat patok perbatasan di geser-geser dan pemrintah tidak ada tindakan.

Dimana rasa nasionalis kalian ketika ada negara lain yg mencaplok wilayah

😡🤬😈😈

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Beri tindak provokasi lalu di ingatkan kembali..apasih yang di banggakan malon..bikin munisi aja gak bisa..

Negara yang gak ada kepandaian di dunia militer jangan sok keraass!

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Jujur..jangan sampe indonesia dan malaysia perang..ya semua memeang gk menginginkanya,apalagi mereka jiran kita,sedih saya melihat asset militer dan case rasuah di sana sumpah gak boong dan gak ngeledek;)

Ranjau Laut said...

Mang malon bwgitu negara nya blm demokrasi media nya dibatasi akses nya jdi hanya yg bgus2 aja di publish

Ranjau Laut said...

Klo bikin ulah malon kita bisa blokade tuh di Natuna udara laut biar sabah serawak gak ada logistik.
Apalgi pilipine mau klaim sabah serwak disini malon terlihat panik hingga mau buat ulah lagi sama indo

Ranjau Laut said...

Mereka malesia sombong angkuh krn ikut FPDA coba klo gak ikut apa masih brani hina kita..paling ciut.
Iri dengki apalgi hina sudah pasti gk punya kemampuan

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Mereka mulai berani sama Indonesia setelah turunnya Pak Soeharto. Apalagi mereka ikut campur ke Timtim dengan mengirimkan pasukan perdamaian PBB bersama dengan New Zealand dan Australia. Setelah mereka mendapatkan sipadan dan ligitan, mereka semakin berani dengan geser patok perbatasan di kalimantan, klaim ambalat, klaim kebudayaan. Apalagi pada saat militer mereka kuat, dan militer kita lemah. Mereka menjelekkan di formil kita.

Mereka kirim teroris Noordin M Top dan mereka mengekspor narkoba ke kita.

Sorry bro. Saya tidak simpati dengan malaysia. Bagi saya mereka bukan tetangga yg baik dan bukan sodara serumpun.

Ranjau Laut said...

Malon lagi panik aja
Apalgi kita mau pindah ibukota yg siap ganti borneo jdi kalimnatan..disini malon panas..apalgi pinoy mulai betgerak klaim sabah..dan klaim LCS timur malysia jdi tambah menderita krn gak ada teritori laut lagi

Ranjau Laut said...

Update: Indonesia points to F-35 ambitions
by Jon Grevatt

Indonesia’s Deputy Defence Minister Sakti Wahyu Trenggono has indicated that Jakarta may look to Lockheed Martin’s F-35 Lightning II Joint Strike Fighter to meet the next-generation combat requirements of the Indonesian Air Force (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara: TNI-AU).

In comments to the news channel CNN Indonesia on 18 March, Trenggono said that Indonesia had not terminated the TNI-AU’s planned acquisition of Sukhoi Su-35 ‘Flanker-E’ multirole combat aircraft from Russia even if that procurement programme faced challenges.

“We can’t buy [the Su-35s] yet because there are some obstacles,” he said, without elaborating.

Indonesia has indicated a potential bid to procure Lockheed Martin’s F-35 Lightning II Joint Strike Fighter through an inter-governmental agreement with the United States. (US Air Force)
Indonesia has indicated a potential bid to procure Lockheed Martin’s F-35 Lightning II Joint Strike Fighter through an inter-governmental agreement with the United States. (US Air Force)

Trenggono said that, given these obstacles, Indonesia is now also considering a bid for the F-35 through a government-to-government arrangement with the United States. “We are exploring [the possibility] of changing the procurement to the F-35 from the US,” he said

Ranjau Laut said...

Sabtu, 05 September 2020
[Dunia] Spanyol Retrofit 70 Eurofighter Typhoon Tranche 1
Gantikan F-18 Hornet

F18 Hornet Spanyol [defpost] ★

Gantikan F-18 Hornet, Spanyol retrofit 70 Eurofighter Typhoon Tranche 1. Angkatan Udara Spanyol akan meningkatkan 70 jet tempur Eurofighter Typhoon Tranche 1 yang ada saat ini sebagai persiapan untuk menggantikan 85 armada F-18 Hornet pada tahun 2025 – sekaligus menandai pilar penting dalam memperkuat kemampuan industri dirgantara Spanyol. Menurut laporan Janes, peningkatan tersebut adalah bagian dari rencana modernisasi yang lebih besar untuk armada tempur Angkatan Udara Spanyol.

Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan bahwa akan bekerja sama untuk mengimplementasikan peningkatan yang diusulkan yang akan memastikan peran fundamental dari Eurofighter di jantung Angkatan Udara Spanyol selama dekade mendatang dan juga akan menopang stabilitas berkelanjutan produksi pesawat tempur di Spanyol.

Untuk diketahui, Spanyol berpartisipasi dalam program Eurofighter dengan memegang 14% Airbus DS, Jerman (30%); Inggris dengan BAE Systems (36%); Italia dengan Leonardo (20%). Dalam jalur perakitan terakhir di Getafe, Spanyol memproduksi semua sayap kanan dari 623 pesawat yang dipesan oleh sembilan negara (Jerman, Inggris, Italia, Spanyol, Austria, Arab Saudi, Kuwait, Oman dan Qatar).

Februari tahun lalu, Angkatan Udara Spayol telah menerima Eurofighter Thypoon Tranche 1 upgrade pertama. Peningkatan dilakukan di fasilitas Airbus di Getafe yang mencakup modifikasi perangkat keras yang mendukung Program Penerbangan Operasional 02 (OFP-02) yang dikembangkan oleh Pusat Logistik Persenjataan dan Eksperimental (CLAEX) di Angkatan Udara Spanyol.


✈️ Radar E-Scan AESA [BAE Systems] ★

Upgrade yang dikembangkan oleh Airbus mencakup modifikasi yang mengintegrasikan peralatan Tranche 2 dan Tranche 3 di pesawat, seperti Computer Symbol Generator, Digital Video and Voice Recorder, Laser Designator Pod dan Maintenance Data Panel. Ini juga akan menjadi standar kemampuan 15 pesawat Angkatan Udara Austria yang diminati oleh Indonesia bila di upgrade. (Austria membeli 15 Typhoon pada tahun 2003 seharga US$ 2 miliar).

Saat ini program modernisasi Eurofighter Typhoon Tranche 1 dan peningkatan operasionalnya tidak mengalami kendala, termasuk integrasi rudal meteor yang diproduksi oleh konsorsium perusahaan Eropa yang dipimpin oleh MBDA Hal tersebut dikemukan oleh juru bicara resmi Angkatan Udara Spanyol, Letnan Kolonel Marcos Díez Estévez.

Rudal meteor dengan jangkauan lebih dari 100 kilometer ini telah menjadi standar Angkatan Udara Eropa, dapat dintegrasikan ke Gripen Swedia, Rafale Prancis, dan F-35 Inggris. Persenjataan Eurofighter Typhoon selain Meteor, juga dilengkapi dengan AMRAAM, ASRAAM, IRIS-T dan rudal udara-ke-udara AIM-9L, bom berpemandu laser Paveway II dan GBU-16. Tangki bahan bakar eksternal serta pengisian bahan bakar udara-ke-udara.

Airbus DS juga ingin memperkenalkan radar E-Scan di seluruh armada. Adaptasi ini akan meningkatkan kapasitas: deteksi, serangan dan identifikasi; Mode SAR (radar apertur sintetis); transmisi gambar; pengukuran elektromagnetik; dan integrasi senjata pintar – membawa perbaikan dalam pemrosesan dan peperangan elektronik.


Eurofighter Typhoon Spanyol [Wikimedia] ★

Dengan memodernisasi 70 Eurofighter Typhoonnya, Angkatan Udara Spanyol dapat mengandalkannya hingga 2045 – ketika Future Combat Aircraft System (FCAS) jet tempur Eropa yang ambisius menggantikannya.

15 typhoon pesanan menhan klo di upgrade juga bisa terbang sampe 2040 an loh

Pengamat abal-abal (A.E.W) said...

Nnah..jadi gini..kesimpulan gw prihatin..
Betapa mudahnya menaklukan malaysia..tapi kenapa mereka masih sombong?mama ely?mamrik?pret..kalo konflik noh ke russia ambil alutsista canggih2,pasar mamrik hilang..akan ada sekutu berbahaya di asean selain vietnam oleh BLOK TIMUR bukan komunis yah,misalnya kayak iran.. (kalau amit amit perang)

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Luarrrrr binaaaaasssaaaa apabila pemeritah RI di ijinkan senat US beli F35. Apakah lobby kemenlu dan kemenhan sukses menaklukan senat US???

Kita tunggu berita selanjutnya dari F35 ini..

RnD said...

Pemerintah tuh ada program penghuni batas terluar negara...sono lu daftar gih klw emg nasionalismemu ada..jgn nyuruh doang

RnD said...

KN Tanjung Datu jg bakalan ada adiknya ntar...

RnD said...

Sabar bro...program kfx itu nilai politisnya juga gede....klw dibatalin ninggalin legacy buruk..periode siapapun itu...krn ada embel embel "buatan bangsa"...klw barang udh ditahap minimal "rakit" disini.,bisa kecripatan pencitraan... Sabar aja..paling rezim penerus cuma ada celah di tarik ulur pembayaran .ya siapa tau bisa renegoisasi..

RnD said...

Lho bro klw mau dapet 9 teknologi inti ya buat program sendiri... ini kan ikut serta bayar biaya rnd 20% dan rumornya kita emg cuma incer ilmu airframenya... mungkin krn industri hulu?-hilir pendukung teknologi inti tersbt belum ada dsini..

RnD said...

Semuanya berawal dri ambisi utara cuy...bersiaplah sebagaimana sejarah pernah ajarkan...

Unknown said...

Bro Nomad, itu berita lama bukan? Boleh bagi linknya? Terima kasih.

@batman

DDG182 said...

Lucunya Spanyol hanya punya 19 EF Tranche 1, lainnya tranche 2 & 3. Kok diberitakan 70 Tranche 1 diupgrade.

Anonymous said...

malingsial ya ngono... kita harus tegas dengan mereka.

Ranjau Laut said...

Indonesia should issue P&A (and then LOR) if it really serious on a US made advance fighter. Alternative scenario(s) should also available if US reject Indonesian request. So far the only viable alternative is a European made fighter, not Russian. Or acquire US less advance one.

Ranjau Laut said...

Indonesia should issue P&A (and then LOR) if it really serious on a US made advance fighter. Alternative scenario(s) should also available if US reject Indonesian request. So far the only viable alternative is a European made fighter, not Russian. Or acquire US less advance one.

Ranjau Laut said...

Lobby2 dulu..klo gk dikasih
Alternatif nya dri rafale

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.google.com/amp/s/www.minews.id/news/bangunan-ini-tanda-kedekatan-najib-razak-dan-joko-tjandra/amp

Ranjau Laut said...

Saya setuju bgt klo tambahan 1 skuadron su30sm1 gantikan su35 klo nnti batal duet 24 unit f16 Viperr
Dgn rudal2 meteor,r77,

Ranjau Laut said...

Austria will enter negotiations with Indonesia for the sale of 15 Eurofighters Posted on September 7, 2020 Austria’s Defense Minister Klaudia Tanner has officially responded to Indonesia’s request to buy 15 Eurofighters from her country.  Tanner said she had directed the General Staff to prepare for negotiations with Jakarta. She said the “exit from the Eurofighter system” is the declared goal and the sale is in the best interest of taxpayers. Two options are available for the sale to proceed. First, the Eurofighter consortium will have to issue a end user certificate to Indonesia and Austria will sell the jets directly to Indonesia. Alternatively, Airbus will buy back the planes, upgrade them and sell them to the South East Asian nation instead

Austria akan melakukan negosiasi dengan Indonesia untuk penjualan 15 Eurofighter Diposting pada tanggal 7 September 2020 Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner secara resmi menanggapi permintaan Indonesia untuk membeli 15 Eurofighter dari negaranya.  Tanner mengatakan, dia telah mengarahkan Staf Umum untuk mempersiapkan negosiasi dengan Jakarta. Dia mengatakan "keluar dari sistem Eurofighter" adalah tujuan yang dinyatakan dan penjualan adalah untuk kepentingan terbaik para pembayar pajak. Dua opsi tersedia untuk penjualan untuk melanjutkan. Pertama, konsorsium Eurofighter harus menerbitkan sertifikat pengguna akhir ke Indonesia dan Austria akan menjual jet tersebut langsung ke Indonesia. Sebagai alternatif, Airbus akan membeli kembali pesawat, meningkatkannya dan menjualnya ke negara Asia Tenggara

Unknown said...

syukurlah kalau itu terwujud. krn menurut berita di laman sebelah linknya saya lupa austria juga menawarkan tot. entah apa wujudnya. tdk apalah second yg pasti teknologinya bisa diandalkan dan saya yakin teknisi kita mampu mengupgradenya seperti f 16 blok 15 kita.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Semoga DPR komisi 1 menolak pembelian EF seken Austria.

Kalo memang Komisi 1 setuju untuk pembelian 1, sekalian aja kemenhan nego ke spanyol untuk beli EF tranche 1 mereka yg lagi di upgrade

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Pembelian EF Tranche 1 Seken Austria

Haiz typo ketik.

Unknown said...

Memangnya Spanyol mau menjual Typhoon mereka yang sedang diupgrade dalam waktu dekat? Secara nalar, buat apa mereka mengupgrade fighter mereka bila mereka akan menjualnya? Itu artinya mereka masih butuh terhadap fighter tsb. Kalaupun akan mereka jual, butuh waktu yang tidak sedikit untuk negosiasi. Itu kalau mau mereka jual. Kalau tidak?

Bung, LCS saat ini sedang memanas, ibaratnya bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Keputusan Menhan saat ini sudah tepat dengan menegosiasikan pembelian Typhoon Austria karena kita butuh cepat. Sedangkan pengadaan jet tempur baru butuh waktu tahunan. Andai Indonesia bisa mengakuisisi jet tempur baru dalam waktu singkat, niscaya Menhan akan langsung mengakuisisinya. Maka opsi membeli jet tempur bekas di saat panas panasnya LCS, tapi jet tempur yang akan dibeli masih baik kondisinya, adalah keputusan yang tepat. Lagipula Typhoon Austria itu mulai masuk layanan pada tahun 2007 dan mereka jarang mengoperasikannya. Andaikan asa negara selain Austria yang mau menjual jet tempur semisal Typhoon dalam waktu dekat, dan kondisi jet tempur tersebut lebih baik serta menguntungkan Indonesia, pastilah akan dieksekusi oleh Menhan kita. So, berilah saran yang lebih realistis... Sekian.

Unknown said...

Kita doakan yang terbaik untuk Indonesia.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Saya itu nyindir kemenhan. Udah tau kemaren ga di kasih komisi 1 DPR untuk beli EF Typhoon. Disuruh komisi 1 supaya ngelunasin dulu tunggakan IFX dan Presiden juga kan ga setuju kalo beli alutaista seken, terutama pespur.

Kalo memang urgent untuk menghadapin
perang di LCS, harusnya itu di banyakin beli rudal pertahanan udara jarak sedang dan jauh, rudal anti kapal, rudal pertahanan pantai. Buat rudal balistik, Rudal anti tank.

Apalagi kemenhan sudah mengajukan dana 20B USD ke US untuk pembelian alutsista, so harusnya loby aja Senat US supaya dana tersebut bisa langsung cair dan kemenhan bisa beli yg saya sebutkan tadi. Sekalian ajukan untuk rudal saya sebutkan tersebut di atas supaya bisa langsung datang setelah dana cair

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Atau bisa juga beli F15 E gurun ex US National Guard.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Aaamiinnn.. ����

Ranjau Laut said...

Ditunggu aja bung..sabar
F35 lagi di lobby.
Sebenernya dgn Cina itu gak ada ancaman cuma isu2.
20 billlion dah di tangan

Ranjau Laut said...

F16 Viper juga sudah keren..
Yg pnting rudalnya dipesen byk.
Taiwan aja brani adu f16 dgn pesawat cina.

Men behind the machine

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Asli geregetan sama menhan yg sekarang. Senengnya beli barang seken aja.

Kalo memang gak ada ancaman dengan cina seperti yg bro Nomad bilang, harusnya ga usah ada pembelian barang seken kayak kapal bremen dan EF yg di bilang menhan untuk stop gap.

«Oldest ‹Older   1 – 200 of 242   Newer› Newest»