Saturday, August 22, 2020

Menyetarakan Payung Lantamal

Angkatan Laut Indonesia punya pasukan elite Marinir sebagai salah satu komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT) TNI AL. Selain sebagai unsur SSAT, Marinir juga bagian dari pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC) TNI. Komponen SSAT adalah KRI, Pesawat Penerbal, Marinir dan Pangkalan. Marinir merupakan kekuatan pemukul serbu pantai yang andal, bagian dari metode pertempuran laut yang paling seru.

Minggu-minggu ini kita mendapat publikasi melihat jalannya latihan tempur pasukan batalyon Marinir pertahanan pangkalan (Yonmarhanlan). Kita disuguhkan pemandangan yang memprihatinkan. Meriam lawas yang sudah jadi pajangan di halaman depan markas "dikaryakan" lagi dan menjadi senjata andalan jalannya model simulasi.

Pangkalan angkatan laut yang bernama Lantamal merupakan obyek vital instalasi militer. Sama vitalnya dengan Halim AFB atau Hasanudin AFB. Bedanya kedua AFB itu dijaga dan dipayungi dengan alutsista canggih Oerlikon Skyshield dan QW3. Sedangkan Lantamal kita masih telanjang dan tertinggal jauh untuk soal ini.

                                         Transporter Tank Amfibi Marinir

Sudah sepantasnya pasukan Marinir yang bertugas sebagai Yonmarhanlan diberi persenjataan yang sepadan dengan makna obyek vital militer. Sebagai unsur SSAT, pangkalan adalah instrumen penting yang harus steril dan dipayungi. Ada belasan Lantamal yang tersebar di tanah air. Payung pertahanannya adalah keharusan mutlak dan perlu secepatnya direalisasikan.

Minimal harus ada hanud titik dengan persenjataan rudal SAM ( Surface to Air Missile), rudal darat ke udara jarak pendek di setiap Lantamal. Bukankah Lantamal berfungsi sebagai sistem mata rantai logistik dan amunisi kapal perang. Bukankah Lantamal juga sebagai pangkalan permanen Kapal Cepat Rudal dan Kapal Patroli Cepat TNI AL.

Lihat saja batalyon-batalyon Arhanud TNI AD. Punya berbagai jenis persenjataan hanud titik yang canggih dan berkelas sejak adanya program MEF (Minimum Essential Force) . Punya ratusan rudal canggih Starstreak dan Mistral. Bahkan batalyon Arhanud TNI AD sudah mulai mengoperasikan hanud area berupa satuan peluru kendali darat ke udara jarak menengah. Lalu bandingkan dengan batalyon Marinir pertahanan pangkalan AL. Bagai bumi dan langit.

Instalasi obyek vital militer berupa pangkalan udara secara bertahap sudah dilengkapi dengan payung pelindung alutsista modern. Paskhas TNI AU saat ini sudah memiliki persenjataan hanud titik berupa rudal QW3 buatan China dan Oerlikon Skyshield buatan Swiss.

Mengapa persenjataan payung perlindungan untuk Lantamal tertinggal. Bukankah Lantamal adalah rumah inap KRI. Bahkan di beberapa Lantamal masih satu komplek dengan kapal-kapal niaga. Sangat tidak elok terlihat manakala kesenjangan ini berlarut-larut. Latihan militer Yonmarhalan di beberapa Lantamal baru-baru ini menjadi diskusi hangat forum militer netizen.

Sangat wajar dan segera jika pangkalan AL dilengkapi dengan hanud titik atau sistem pertahanan udara jarak pendek. Boleh juga kalau memakai Oerlikon Skyshield. Atau bisa juga pakai model CIWS (Close In Weapon System) seperti yang terpasang di KRI striking force. Pakai rudal Starstreak atau Mistral juga bagus.

                                          MLRS Vampire Marinir Indonesia

Marinir sebagai pasukan serbu pantai sudah dilengkapi dengan berbagai jenis alutsista seperti tank amfibi BMP3F, LVTP, MLRS Grad, Vampire dan lain-lain. Meski secara kuantitas masih kurang. Artinya sebagai pasukan pemukul SSAT dan PPRC, Marinir punya alat pemukul yang andal. Namun sebagai pasukan pertahanan pangkalan yang berdiri sendiri, Marinir masih harus mengurut dada. Ayo dong MEF, penuhi kebutuhan dia. Bukankah dia adalah kita.

****

Jagarin Pane /22 Agustus 2020

156 comments:

Unknown said...

Bung Jagarin, alutsista apa saja yang pengadaannya sudah sign contract effective untuk tahun 2020 ini?

Selain rencana pengadaan Osprey MV-22, kayaknya belum ada pengadaan alutsista strategis untuk AU (Jet Tempur) dan AL (Kapal Selam bahkan Iver huitfeldt pun belum kontrak efektif). Apa yang menyebabkan lambatnya kontrak efektif? Bukankah semakin ditunda pengadaan akan semakin lama datangnya? Indonesia ini darurat alutsista strategis, khususnya untuk AU dan AL sebagai Deterrent Effect. Mohon informasinya. Trims.

Moon said...

Bukankah untuk PSU marinir short range sedang tender , kalo gak salah Tunguska buatan Rusia calon terkuat, cuma berita ini Lom ada info lagi setelah ada pandemi

Jagarin Pane said...

Iver sdh kontrak lho. Lihat publikasi di angkasa. Osprey sdg proses. Nagapasa batch 2 berlanjut. Viper juga sdg proses. Memang covid ini jadi penghalang tapi secara teknis berjalan.

Jagarin Pane said...

Belum jelas

Jagarin Pane said...
This comment has been removed by the author.
Wiranagari said...

Berharap banyak pusaka yang tersimpan di para pendekar negeri ini, ngiler liat yg lain pada ujuk gigi adu rudal jarak jauh kalau kita gk ikut meramaikan nya, kok rasanya bukan bangsa nusantara jika gk pnya kejutan

Tukang Ngitung said...

Pertahanan Lantamal itu diletakkan pada kapal2 patroli dan KCR. Jadi CIWS nya bukan di pangkalannya tapi di kapalnya. Kapal patroli dan KCR yang sedang berlabuh di situ CIWS nya selalu siap digunakan untuk mempertahankan pangkalan.

Sama seperti halnya dengan pangkalan armada, untuk pertahanannya digunakan kapal2 kombatan seperti korvet dan light frigate yang berlabuh di situ. Radarnya menggunakan radar kapal yang berlabuh di situ. Rudal arhanud maupun ciwsnya juga dari kapal yang berlabuh.

Ranjau Laut said...

Waktu tuh Di DS marinir sudah dpt anggaran buat Shorad

Ranjau Laut said...

Cocok marinir..
Tunguska atau pantsirs1.
BiHO dri korsel
Korkut dri Turki.

Ranjau Laut said...

Serius bang

Ranjau Laut said...

Klo untuk sekelas lamtamal
Oerlikon aja

Gus Endho said...

MEF III tinggal 4th lgi sdngkan alutsista kita masih jauh dr target Minimum Essential Force ...terlalu byk wacana yg pd akhirny kita bs tertinggal dr Negara tetangga..so percepat kedatangan SU 35 dan 2 skuadron F16 Viper serta Pesawat AWACS untuk TNI AL tambah kapal selam jenis kilo class serta kapal perang iver yg semula 2 jadi 4 unit InsyaAllah kita bs berbicara banyak di Th.2024.bravo TNI

Unknown said...

Kata bung jagarin semuanya benar bro... kasel cangbogo batch2 lanjut tahun 2021 dan malah pembelian peasawat ospray hampir 100% kemungkinan tahun ini akan sign kontrak.. tenang aja bro. Semuannya masih lanjut.

Unknown said...

Tenang aja bro.. semuanya masih lanjut paspur yg dibeli bukan hanya su35 dan f16V, tni au juga akan beli paspur rafale...

Ada info ada persaigan pesawat angkut berat antara airbus A400 dan kawasaki C2...

Unknown said...

Pengadaan Dassault Rafale betul jadi ya? Kalau jadi sih, itu kemungkinan sebagai opsi pengganti SU35.

Unknown said...

Pernah baca dimana gitu, lupa saya, katanya pengadaan F16 Viper akan ditunda sampai tahun 2024. Bagaimana yang betul beritanya?

Unknown said...

Bukannya Nagapasa batch ke 2 isunya dibatalkan ya?

Trus bagaimana rencana opsi pengganti kapal selam dengan Scorpene atau Type 214 Turki? Apakah batal atau gimana?

Ranjau Laut said...

Su 35 psti dikrim..kita main siasat aja tunggu pilpres amrika yg lgi pans2nya tuh.
Klo f16 V jdi proses pengdaaan berati rafale gak jdi donk

Ranjau Laut said...

Krn 2021 anggaran naik otomatis pemgadaan alutssita dlm dan luar di percepat nnti.tahun ni lambat krn adanya pandemi

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.federalregister.gov/documents/2020/08/24/2020-18478/arms-sales-notification

Moon said...

Pengadaan kapal selam batch 2 lanjut tapi kemungkinan besar bukan changbogo,soaly menhan Prabowo ingin kapal selam di sertai AIP agar bisa tahan lama menyelam , sedangkan improve Changbogo sudah mentok designy susah tidak bisa di kasih AIP , berarti harus ganti merek ,makay menhan berkunjung ke turki melihat pasilitas u214

Unknown said...

Kalau seperti itu berarti batch ke 2 changbogo dengan Korsel gak lanjut kan? Secara kalau Menhan beralih ke U214 Turki, berarti itu namanya proyek baru yang berbeda dengan proyek Changbogo Class.

Kalau Menhan ambil U214 Turki atau Scorpene, maka itu baguslah daripada lanjut Changbogo Class yang gak pakai AIP. Sudah gitu baterainya kecil lagi, dan gak bisa memberikan deterrent effect.

Anonymous said...

@bung jagarin

Selain point defence/shorad sebagai tendem meriam pertahanan udara kira2 SAM MERAD apa yg layak d beli TNI AL untuk pengamanan pulau2 besar,Choke points Alki & perbatasan,.

Unknown said...

Nih ada clue dari Alman Helvas di twit nya:

U214 class and Scorpene class may become Indonesian choice before 2030. Today there's tendency navy wants to request the former for future submarine. Ministry of Defense will have final say. Will the ministry pave the way for German made submarine to retake Indonesian market?

Terjemahannya:

Kelas U214 dan kelas Scorpene mungkin menjadi pilihan Indonesia sebelum tahun 2030. Saat ini ada kecenderungan angkatan laut ingin meminta kapal selam masa depan. Kementerian Pertahanan akan membuat keputusan akhir. Akankah kementerian membuka jalan bagi kapal selam buatan Jerman untuk merebut kembali pasar Indonesia?

Unknown said...

Kalau ngeliat clue dari Alman Helvas, sepertinya gak bakal lanjut proyek Changbogo Class batch ke 2. Secara TNI AU ingin beralih ke proyek Kapal Selam masa depan yang artinya gak mungkin donk U209 yang termasuk kategori kapal selam jenis lama.

Ranjau Laut said...

Full document: https://www.federalregister.gov/documents/2020/08/24/2020-18478/arms-sales-notification

TRANSMITTAL NO. 20-27
NOTICE OF PROPOSED ISSUANCE OF LETTER OF OFFER PURSUANT TO SECTION 36(B)(1) OF THE ARMS EXPORT CONTROL ACT, AS AMENDED

(i) Prospective Purchaser: Government of Indonesia

(ii) Total Estimated Value:


Major Defense Equipment* $ .8 billion
Other $1.2 billion
TOTAL $2.0 billion

(iii) Description and Quantity or Quantities of Articles or Services under Consideration for Purchase:

Major Defense Equipment (MDE):

Eight (8) MV-22 Block C Osprey Aircraft

Non-MDE:

Twenty-four (24) AE 1107C Rolls Royce Engines; twenty (20) AN/AAQ-27 Forward Looking InfraRed Radars; twenty (20) AN/AAR-47 Missile Warning Systems; twenty (20) AN/APR-39 Radar Warning Receivers; twenty (20) AN/ALE-47 Countermeasure Dispenser Systems; twenty (20) AN/APX-117 Identification Friend or Foe Systems (IFF); twenty (20) AN/APN-194 Radar Altimeters; twenty (20) AN/ARN-147 VHF OmniDirectional Range (VOR) Instrument Landing System (ILS) Beacon Navigation Systems; forty (40) ARC-210 629F-23 Multi-Band Radios (Non-COMSEC); twenty (20) AN/ASN-163 Miniature Airborne Global Positioning System (GPS) Receivers (MAGR); twenty (20) AN/ARN-153 Tactical Airborne Navigation Systems; twenty (20) Traffic Collision Avoidance Systems (TCAS II); twenty (20) M-240-D 7.64mm Machine Guns; twenty (20) GAU-21 Machine Guns; Joint Mission Planning Systems (JMPS) with unique planning components; publications and technical documentation; aircraft spares and repair parts; repair and return; aircraft ferry services; tanker support; support and test equipment; personnel training and training equipment; software; U.S. Government and contractor engineering, logistics, and technical support services; and other elements of technical and program support.

(iv) Military Department: Navy (ID-P-SAI)

(v) Prior Related Cases, if any: None

(vi) Sales Commission, Fee, etc., Paid, Offered, or Agreed to be Paid: None

(vii) Sensitivity of Technology Contained in the Defense Article or Defense Services Proposed to be Sold: See Attached Annex.

(viii) Date Report Delivered to Congress: July 6, 2020

Ranjau Laut said...

Lanjut bang batch 2 krn fokus PAL bisa buat kasel bner2 sepenuhnya dri DSMe.mslsh AIP ada clue incar u214 dan scorpene

Ranjau Laut said...

Cangbogo cocok buat patroli
U214 atau scorpne buat flag ships pemukul

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Omegot.. Omegot.. Omegot.. osprey sebentar MOU.. 😍😍😱😱😆😆


Tinggal nunggu Chinook dan F16 Viper kapan MOU..

😭🤦‍♂️

Ranjau Laut said...

Mungkin chinnok buat marinir
Krn menhan sblmnya mau tambah lagi heli M17 v5 buat AD

Unknown said...

Berarti teknologi AIP dari U214 Turki atau Scorpene Class mau diintegrasikan ke Changbogo Class ya? Atau batch ke 2 Changbogo Class nanti tetap gak pakai AIP? Mohon infonya ya...

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Mainan puspenerbad bagus-bagus y. Ada Osprey, Apache, Mi35, Mi17 V5.

Puspenerbal kapan dapat mainan mahal kayak puspenerbad.

isan said...

Pangkalan militer memang sdh seharusnya punya penangkis serangan udara Krn setiap peperangan yg lebih dulu dilumpuhkan adalah pangkalan militer. Sejarah mencatat peristiwa pearl harbour dimana leluasanya pesawat Jepang membom pangkalan usa hingga menyebabkan armada Pasifik USA lumpuh. Kebanyakkan kcr kita hanya dilengkapi senjata ke permukaan tdk ke udara Krn fungsinya hanya utk ronda garis pantai.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Masalahnya di setiap lantamal apakah sudah ada rudal penangkis udara, rudal anti kapal yg di tempatkan di lantamal?

Ranjau Laut said...

Klo lantamal cukup BiHO atau pantsir

Ranjau Laut said...

U214 class and Scorpene class may become Indonesian choice before 2030. Today there's tendency navy wants to request the former for future submarine. Ministry of Defense will have final say. Will the ministry pave the way for German made submarine to retake Indonesian market

Unknown said...

Inhan strategis perlu juga dipayungi Hanud seperti PT. Di, PT. PAL, PT. Pindad dan fasilitas strategis lainnya.

Btw, Nasams 2 batch pertama itu belinya berapa baterai sih? Trus apa benar sudah sampai ke Indonesia barangnya? Koq gak ada kabar...

Ranjau Laut said...

Batch 1 nasams 1 batrei 6 peluncur basis truk.
Sudah sampai tp rahasia tinggal rudalnya

Ranjau Laut said...

Menurutku..klo bisa mulai sekarang semua Inhan bersatu riset buat senjata Laser yg bisa hancurkan pespur kapal perang atau laser yg bisa tembak kapal selam yg ada didalam air.
Saya yakin kita InHan punya kemampuan buat senjata laser.

Rio said...

Laaser senjata masadepan...cocok

Anonymous said...

Sebaiknya yang sudah menjadi prioritas segera diselesaikan karena sekarang Alusista masih ketinggalan sangat jauh.

Anonymous said...

Mau tanya Alusista apa saja yang mau didatangkan pada tahun ini atau depan?

Ranjau Laut said...

Harus riset mulai sekarang biar gk ketinggalan

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

BiHO atau Pantsir nya juga belum dateng dan ga tau kapan mau di beli. 🤦‍♂️

Ranjau Laut said...

Selain 100 rudal c705 yg sudah ada kita jg hrus beli rudal Brahmos lnsung pasang di Iver dan Klewang 2 nanti.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Tahun depan yg dateng SU35 kalo Trump ga terpilih jadi presiden US. Oerlikon skyshield, F16 Viper, Medium Tank Harimau, Rafale, NASAMS II 1 baterai, KCR60, Osprey.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

HUT TNI atau Akhir tahun ini, Klewang II dateng

Ranjau Laut said...


Akusisi aja Battle cruise kapal jelajah kelas kirov hehhe dgn rudal jelajah p800 onix nya

Ranjau Laut said...

Gak sabaran klewang 2 melaut.
Biar bisa di produksi mass minimal 6 unit dgn rudal RBS dri swedia

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Brahmos jadi di akuisisi tapi sementara belum di publis.

Iver di pasang rudal Exocet Blok 3, CIWS Oerlikon, VLS Mica.

Ranjau Laut said...
This comment has been removed by the author.
Ranjau Laut said...

Tentara Nasional Indonesia terus menilai unit mekanik berlapis baja mereka untuk pembelian sistem meriam pertahanan udara self-propelled untuk memenuhi kebutuhan pertahanan udara dataran rendah. KORKUT menonjol di antara sistem kandidat yang dapat memenuhi kebutuhan.

Sebuah delegasi yang terdiri dari pejabat TNI dan personil teknis memeriksa kompetensi teknis sistem KORKUT di Ankara, pada 20 September 2018, delegasi diberikan presentasi dan demonstrasi mengenai kemampuan ASELSAN dan fitur teknis sistem KORKUT. Kemudian, selama kegiatan pelatihan yang direncanakan dari Land Forces Command Air Defense School, demonstrasi dan non-tembakan tes yang sukses dilakukan di daerah MSB Konya Karapinar Fire.

Demonstrasi tersebut merupakan bukti bahwa KORKUT memiliki sistem yang sangat efektif terhadap target lahan serta menunjukkan keefektifannya terhadap target udara dalam berbagai skenario termasuk deteksi dan keterlibatan multi-target. Target udara dan empat target darat telah berhasil dipukul dalam berbagai skenario, termasuk skenario yang menunjukkan kemampuan sistem untuk bergerak.

Sistem KORKUT, yang memenangkan kekaguman dan apresiasi delegasi Indonesia, telah menunjukkan kompetensi teknis dan telah menyelesaikan tahap yang sangat penting dalam proses pengadaan Indonesia.

Ada yg tahu kabar Ttg Korkut Spaag ini

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Rudal P800 Onix yakhont atau brahmos lebih baik di tempatkan di setiap lantamal. Karena KRI kan jatahnya Exocet Blok III dan C705.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Alhamdulilah kabarnya sehat walafiat.

😆😁🤭

Anonymous said...

Apa semua itu betul betul datang?

Ranjau Laut said...

Hahaha

Ranjau Laut said...

Menhan juga tambah pemgadaan heli M17 v5 untuk AD

Ranjau Laut said...

Boleh jdi tuh..
Brahmos buat rudal pesissir

Ranjau Laut said...

Saya rasa tni harus borong ratusan Oerlikon buat tni au dan tni al

Ranjau Laut said...

Marinir jiga ada pesanan tank Bt3f dan tambahan Bmp3f

Unknown said...

Gak ada rencana nambah ya Nasams 2 gan?

Unknown said...

Masalahnya anggaran buat riset gak besar besar amat. Memang sih kalau kita mau mandiri, industri hulu ke hilir harus disiapkan. Industri komponen lain juga harus mulai dipersiapkan dari sekarang.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

India kan udah pake brahmos untuk jadi rudal pesisir dan di SU30MKI.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://militermeter.com/tni-al-pilih-tank-amfibi-ringan-sprut-sdm1-untuk-tank-pt-76-yang-menua/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Osprey udah datang di Indonesia

Link :

https://patriotgaruda.com/wp-content/uploads/2019/01/FB_IMG_1546399194890.jpg

Ranjau Laut said...

Bukannya Bt3f

Ranjau Laut said...

Belom bang..hhaaha
Bulan depan baru kontrak

Ranjau Laut said...

Bisa nambah tahun depan..tp bisa juga nambah SAM lain spt Aster sampt atau Meads

Ranjau Laut said...

AL dpt jatah chinnok dan jg heli tempur
Di forum DS marinir sudah ajukan amggran untuk membeli heli tempur

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

BT3F bukan tank tapi APC dan di beli untuk gantiin BTR50

https://www.indomiliter.com/intip-lebih-dekat-bt-3f-ranpur-apc-terbaru-kavaleri-korps-marinir/

https://www.indomiliter.com/bt-3f-apc-dibangun-dari-sasis-bmp-3f-siap-gantikan-pansam-btr-50p-marinir-tni-al/

Anonymous said...

Jika benar spt ini Sepertinya arahnya proyek KS made in indonesia. Bisa jadi gabungan tekhnology KS german - France.
Changbogo hanyalah cara kita mendapat ilmu dasar pembuatan ks.

Anonymous said...

Semua jenis alutsista itu atas permintaan Angkatan yg bersangkutan, jadi tidak tepat kata "DAPAT JATAH" seolah mereka tdk minta tapi di kasih.

Moon said...

Gantiy pt76 itu BMP 3 f sedangkan gantiy btr50 itu bt3f , dan ke depan sedangkan di upayakan akan sebagian di penuhi dari buatan dalam negeri ,karena kita sedang ada kerjasama dengan turki untuk pembuatan tank amfibi

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Mantaplah kalo ada kerjasaman dengan turki untuk pembuatan tank amfibi.

👏👏💪💪

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Malon ngajak perang RI nich guys. Mereka klaim lagi ambalat.

Just a 'friendly' reminder: Ambalat territorial dispute still exists

1st 📸: 🇲🇾territory claims in their latest official defense white paper

2nd & 3rd 📸: 🇮🇩territory claims ( 🇮🇩 still use dotted lines which means we acknowledge that there is an ongoing dispute in that area)

Link :

https://twitter.com/i/web/status/1297536597936574465

Ranjau Laut said...

Harus ada inovasi dri pertahanan RI ni misal armada Cn235 MPA gotong brahmos..

Ranjau Laut said...

Klo dri kerjasama Turki Tank Ampbihi ZAHA

Anonymous said...

Tentang kedatangan Alusista itu beneran?

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

PT DI lagi coba buat CN235 Gunship.

https://www.airspace-review.com/2019/08/23/selamat-cn235-ftb-platform-untuk-proyek-gunship-ptdi-terbang-perdana/

http://defense-studies.blogspot.com/2020/02/indonesia-prepares-cn-235-gunship-for.html?m=1

Unknown said...

Mudah-mudahan pakde Putin memberikan diskon Panstir versi terbarunya,,,sama TOT nya,,, mantap,,

Unknown said...

bung admin... terus terang yg saya tunggu adalah kehadiran typoon ex austria ke bumi indonesia dan juga su 35. kok tdk ada lagi kelanjutannya. trus berita pembelian kpl ex jerman dan kapal dr china bagaimana kelanjutannya. apa ada yg punya infonya kpl dr cina itu seperti apa...

Ranjau Laut said...

Typoon tunggu persetujuan dri negara pmebuatnya Inggris spanyol jerman italia..jdi butuh 3 suara dri 4 negara tsb untuk lampu hijau.
Untuk kapal cina ada clue dgm dana 200jt dollaar frigat jenis zulficaer yg saat ini pakistan juga punya

Ranjau Laut said...

Hrus jdi bomber mini ni yg bisa bawa rudal anti kapal sekelas Brahmos atau Harppon

Ranjau Laut said...

Normally a customer required to deposit initial payment to USDFAS account within 30 days after LOA signed. Any delay may affected LOA implementation or worst may require new LOA with new price. Indonesia has a lot of experiences on FMS but need to be careful on payment timeline.

Klo mau cepet dpt ospreey hrus cepet tanda tangan bln depan ni biar nnti gak mahal

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Saya tidak setuju apabila kemenhan beli kapal frigat dari China. Kualitas baja kapal dan persenjataannya perlu dipertanyakan. Belum lagi nanti menyatukan CMS dan Link 16 dengan kapal dan pespur TNI. Apakah kapal china itu bisa?

Apa kita tidak belajar dari pembelian kapal LMS Malaysia yg buatan china.

http://defense-studies.blogspot.com/2020/01/kd-keris-tiba-di-malaysia-masuk-ke.html?m=1

https://militermeter.com/kapal-pertama-lms-al-malaysia-buatan-china-siap-berlayar/

https://militermeter.com/kapal-lms-buatan-china-kedua-segera-perkuat-al-malaysia/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Lebih baik negosiasi ulang dengan Damen minta lebih banyak lagi komposisi TOT untuk PKR 3 & 4.

Ranjau Laut said...

Pokoknya TNI Harus boyong 100 unit Brahmos biar ada efek detergent hehhe
Instal di pesawat MPA,helikopter,kapal perang

Ranjau Laut said...

Buat pagar betis Di NAtuna tempatkan Brahmos atau yakhont silo dan SAM sekelas Buk MB3,Aster 30

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Iya bro Nomad. Saya juga lebih setuju kalo TNI beli banyak Brahmos, Bastion P, BUK MB3 dan SAMP/T buat di taro di natuna, Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua. Daripada beli Bremen Class bekas dan Kapal China. Rudal mempunyai efek deterent lebih besar. Karena beli kapal kan ga langsung jadi dan lebih lama proses pembuatannya dibandingkan beli rudal.

isan said...

Pembelian kapal cina menurut analisa saya kemungkinan hasil dari negoisasi utk mendapatkan yg lain Krn cina menganggap pembelian C705 masih belum cukup.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.airspace-review.com/2020/08/24/rusia-dan-india-bersepakat-untuk-mengekspor-rudal-jelajah-brahmos/

Saat kemenhan borong rudal brahmos. Sekalian minta TOT nya.

👏💪👍

Moon said...

Pengadaan sistem pertahanan udara dari Rusia Hanya akan sia2 karena tidak akan kompatibel dengan sistem yang sudah ada , apalgi kita tahu sistem barat dan Rusia itu berbeda ,kita membeli rudal Brahmos itu kemungkinan versi pesisir pantai ,dan biasay rudal buatan India itu gado2 bisa di integrasikan dengan sistem barat

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Pakai jasa Israel bos yg bisa menyatukan sistem barat dan rusia.. hehehehe. 😁😁

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

LAND
INDONESIA RECEIVES MORE ASTROS SYSTEMS
A further batch of ASTROS II Mk6 area saturation artillery rocket systems has been delivered to Indonesia: 27 launchers and a significant number of rockets.

Indonesia ordered two batteries (36 vehicles) of the Brazilian ASTROS II system in 2012. These vehicles already equip two rocket artillery battalions and MON understands that the new vehicles are destined for the mixed rocket/tube artillery battalion of the newly formed (2018) 3rd Army Division in Sulawesi and Papua. An alternative rationale, however, is that they may be replacement units for the 1st and 2nd Divisions, since 14 ASTROS systems are now on detached duty protecting Natuna Island.

Since the signature of the original 2012 purchase of 36 units was signed there has been no notification from the MoD for any further orders. However, in February 2019, Lt Gen Moch Fachrudin, the Army’s Deputy Director of Personnel, visited Avibras’ factory in São José dos Campos, São Paulo, supposedly to guarantee that a new Indonesian order, for 56 vehicles, would be delivered by the established deadline.

Santiago Rivas and Florencia Lucero Heguy in Buenos Aires for MON

Link :

https://www.monch.com/mpg/news/land/7292-indonesia-receives-more-astros-systems.html

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Indonesia order lagi 56unit Astros MK 6

😎💪👍👏🤑🤑

Anonymous said...

sistem pertahanan pangkalan laut (pelabuhan) menjadi tugas marinir dan biasanya lebih memilih buatan Rusia,
sy kira lebih pas kalo pakai sistem BUK varian baru ...

Ranjau Laut said...

Dger2 BUK mb3k dri belrusia harganya terjangkau dan dgn sistem yg baru pula.
Smoga dibeli bersama brahnos

Ranjau Laut said...

Dah lama dtng gak

Ranjau Laut said...

Bertahap dtng nya..
Total semua nnti 36+56=92 unit
Koreksi klo salah

Ranjau Laut said...

Saya setuju bung
BUk mk3 dri belarusia harga terjangka..semoga kebeli ni
Lumyan cocok bgt rudal pensil 2B ni 4 baterei cukup

Ranjau Laut said...

Renstra IV (2019-2024)

TNI AU merencanakan pembentukan empat lanud tipe C (Batam, Saumlaki/Selaru, Wamena dan Sorong),
-Pengadaan enam satuan radar baru,
-Pengadaan dua resimen Hanud,
-Pengadaan lima detasemen Hanud --pembentukan detasemen/satuan peluru kendali jarak sedang dan jarak jauh,
-Pembentukan Depo Pemeliharaan 80 (dengan 3 sathar) untuk pemeliharaan tingkat berat pesawat tempur, Depo -Pemeliharaan 90 (dengan 3 sathar) untuk pemeliharaan tingkat berat helikopter, sathar 24, 34, 43, 54, 55 dan 65, dan
-Pembentukan dua skadron teknik baru di Lanud Supadio Pontianak dan Lanud Suryadarma Kalijati Subang, papar Kasau.

BalasHapus

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Isu dari forum defense PK, kemenhan mau akuisisi 56 F16 bekas Norwegia.

Ranjau Laut said...

Forum mana..

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://defence.pk/pdf/threads/indonesia-defence-forum.229571/page-2183

Ranjau Laut said...

Bisa jadi..

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://forsvaret.no/forsvarsmateriell/ForsvaretDocuments/offentligjournal_FMA_uke472019.pdf

https://forsvaret.no/forsvarsmateriell/ForsvaretDocuments/offentligjournal_FMA_uke452019.pdf

https://forsvaret.no/forsvarsmateriell/ForsvaretDocuments/offentligjournal_FMA_uke472019.pdf

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2923180037790320&id=181276675314017&__tn__=%2AW-R

black eagle said...

osprey ga jd bro...ttp pilih chinook ..krn biaya perawatan, brahmos lbh realistis utk harlan lantamal ditambah pansyr tinggal sprut sd kpn direalisasi sm kasel 214 dr jerman

Ranjau Laut said...

Ada clue gak bung..
Klo saya setuju aja osprey di tukar chinnok lumayan dpt 1 skuadron tuh

Ranjau Laut said...

56 f16 norwegia blok brp ya

Anonymous said...

Saya lebih setuju untuk pengadaan pesawat pengangkut berat

Unknown said...

blok kurang tau tapi type nya a/b. tipe lama. mending beli typoon atau rafale saja sambil nunggu su 35.

Ranjau Laut said...

Mungkin mau perbanyak tambah skuadron baru nih..sambil tunggu kontrak efektif pengdaan pespurr baru spt rafale su 35 atau f35 si 57 kek

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

56unit F16 Norwegia yg mau dibeli, rencananya mau di upgrade jadi F16 Blok 70/Viper. Soalnya kalo beli baru, antriannya panjang.

😁😆😎

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

TNI kan udah beli Super Hercules Tipe J. Beli 5unit baru. Tinggal nunggu aja dateng karena banyak yg beli Super Hercules tipe J jadi antriannya panjang. Sabar aja.

😎😎

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Saya lebih setuju untuk pengadaan pesawat AWACS dan MRTT nya di percepat. Soalnya udah punya satelit milter, dan sedang bangun STAYLCYS, ga lengkap tanpa pesawat AWACS.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Bro Nomad. Saya juga seneng chinook beli 1skuadron daripada 8 osprey. Maintenance dan operasional osprey mahal.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.airspace-review.com/2019/03/09/tni-au-tahun-depan-skadron-udara-31-bakal-diisi-c-130j-super-hercules/

Ranjau Laut said...

Kita sudah bisa upgrade sndri melalui program Emlu kan.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

TNI ga perlu beli A400M kayak malaysia. Perusahaan BUMN PT Perusahaan Perdagangan Indonesia udah beli 2unit A400M, operator pesawatnya pake pilot TNI AU

Link :

https://www.indomiliter.com/pesan-dua-unit-indonesia-bakal-gunakan-airbus-a400m-untuk-operator-sipil/

https://sosok.grid.id/amp/411932280/padahal-di-malaysia-jadi-barang-mewah-indonesia-malah-beli-pesawat-seharga-rp-23-triliun-hanya-buat-angkut-beras

🤭🤭😎😎👍👍💪💪

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Iya program Emlu bisa upgrade tapi tetep di supervisi teknisi LM.

Ranjau Laut said...

Atau biar adil aja biar gk ketinggalan beli oesprry 4 unit sisanya chinook 8 unit.

Moga aja c130 j dtng akhir tahun ini ya semua pengadaan sblmya terhambat lamabt krn pandemi tp secara teknis berjlan lancar

Ranjau Laut said...

Yah ambil aja lah 2 skudron byk pilot nganguur

Ranjau Laut said...

A400 msih byk problem klo mau beli angkut berat bisa ambil c17 atau ILusyin atau kawasaki c2

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Puspenerbad 8 Osprey. Puspenerbal 1skadron Chinook. 😎😎

Iya semoga C130 J dateng akhir tahun ini. Aamiinn

Ranjau Laut said...

Pass..AL marinir chinook
AD pake osprey plus tambahan Mi17 lgi

There's a very ambitious plan by Indonesian MoD for defense budget for next few years, includes foreign and domestic loans to buy equipment. But it will depend on economic condition. MoD also has limited capacity to absorb and spend available loans for procurement in every FY.

Tahun depan bakal borong2 nih

Ranjau Laut said...

TNI AU mang harus beli ni kawasaki C2 dri jepang kualitas nya bagus..drpd a400 msih prblem

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Boleh juga tuch Kawasaki C2. Semoga aja di beli kemenhan. 👍👍

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Beli 200 Senapan Serbu Buatan Pindad, Menteri Edhy Siap Gelontorkan Rp 7 Miliar - Kompas.com

https://amp.kompas.com/money/read/2020/08/26/210200026/beli-200-senapan-serbu-buatan-pindad-menteri-edhy-siap-gelontorkan-rp-7-miliar

Ranjau Laut said...

Isu dri sebelah..kwmungkinan jadi beli f16V brand new jdi 24 unit bukan 32..
Jadi 24 f16V baru +56 norwegia klo jadi bisa buat 3 skuadron f16 1 skuadron light attack 1skuaron sukrok

Anonymous said...

Percepatan pembangunan kapal kapal besar kelas frigate iver atau tambah pengadaan frigate bremen bisa juga tambah sama frigate belharra
Karena AL kekurangan kapal kapal baru

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

1skuaron sukrok apaan bro Nomad??

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Gan. Saya mau nanya, sebenernya yg kena sanksi CAATSA US ke Indonesia apabila beli SU35 aja kan? Kalo Indonesia beli SU30MKI, apakah kena sanksi CAATSA?

Ranjau Laut said...

Su30 hhaa

Ranjau Laut said...

Klo su35 ribet hrusnya kita tambah aja su30 jenis mki lumayan punya 2 skudron su30.
Tp saat ini gk ada batal su35 apa tunggu pilpres us yg lgi pnas2 nya

Moon said...

Kit jdam sudah datang di lanud Iswahjudi 😁😎

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Iya lebih baik tambah saja SU30 nya daripada beli SU35 kena CAATSA. Mank ada jaminan, kalo Trumph ga kepilih lagi jadi presiden US itu sanksi CAATSA bakalan di cabut??

Beli SU30 aja cuma 11unit, rencana beli SU35 juga 11unit. Apa mau digabung itu 5unit SU27, 11Unit SU30, 11unit SU35 jadi 1 skadron??

Ranjau Laut said...

Mungkin datang tp dgn kamuflase su30 atau su27 hehhe

Ranjau Laut said...

LETTER FROM THE MINISTERS OF FOREIGN AFFAIRS AND FOR FOREIGN TRADE AND DEVELOPMENT COOPERATION

To the President of the House of Representatives of the States General

The Hague, June 12, 2020

In accordance with the tightened arms export policy notified by letter on 10 June 2011 (Parliamentary Paper 22 054, no. 165) and the motion by Member El Fassed et al. Of 22 December 2011 on lowering the threshold value for accelerated parliamentary control for specific arms export applications to € 2,000. 000.00 (Parliamentary document 22 054, no. 181), your House will receive the following information about a license issued by the Netherlands in the amount of € 34,200,000 for the export of military material to Indonesia.

A Dutch company obtained an export license in June 2020 for the export to Indonesia of radar and C3 systems, including software, tools, test and measurement equipment and other related services.

The receiver and end user of these radar and C3 systems is the Indonesian Navy. The systems will be installed on board an Indonesian patrol vessel. Said ship is used for the protection and surveillance of territorial waters and the exclusive economic zone.

https://www.tweedekamer.nl/downloads/document…

Unknown said...

Gan Nomad, minta link dong kalau F16 Viper gak jadi 32 unit.

Ranjau Laut said...

Link nya gak ada tp isu nya bru rumor mingkin 24 unit syukur2 32 mentok lbh bgus

Unknown said...

Semoga jadi 32 unit. Semoga F35 juga jadi...

Anonymous said...

Lebih setuju kalau bermesin ganda seperti su27,30,35 Rafale atau typhoon

Ranjau Laut said...

F35 gk bakalan bung..amerika itu tau pilot2 indonesia terkenal nekat brani diatas rata2 klo awaki jet tempur.
Amerika gak biarin inodnesia maju dgn dirgantaranya.

Kutipan dri alm.habibi

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://amp.kompas.com/nasional/read/2020/08/27/10434441/kpk-periksa-3-pensiunan-tni-ad-usut-aliran-dana-terkait-kasus-pt-di

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Ada yg tau, Pembelian alutsista apa yg kena tangkap KPK terkait berita di atas?

Ayo KPK sita semua asset dan harta orang-orang yg terlibat untuk mengembalikan dana yg telah mereka makan. Jangan cuma di penjara aja tapi asset dan harta ga di sita.

Ranjau Laut said...

Dia menyatakan, PT Pindad juga akan meluncurkan kendaraan tempur lainnya pada 2021. Hanya saja, alutsista kali ini diperuntukkan bagi TNI AL. "Ini coming soon, available tahun 2021. Tentu saja kendaraan tersebut dilengkapi senjata mesin untuk digunakan personel TNI," ujar Ade.

Menurut Ade, spesifikasi Antasena memiliki panjang 18,75 meter dan lebar 6,10 meter, yang memiliki kapasitas kecepatan 40 knots, yang dilengkapi kekuatan 2x1.700 tenaga kuda. "Kendaraan tempur berkonsep Tank Boat Antasena APC-30, ada variasi tank boat rudal dan tank boat kaliber 105 mm," jelas Ade yang menggantikan Dirut PT Pindad Abraham Moses.

2021 byk kejutan guys..tank boat antasena siap cecah air.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Bro Nommad. Tank boat yg mau di akuisi kemenhan berapa unit?

Ranjau Laut said...

Belum ada infonya ttg pesanan nya.

Rahmad said...

Klewang 2 kabarnya tahun ini meluncur bener gak bung?

Ranjau Laut said...

Iya ni gak sabaran klewang 2 launching..biar kejang2 jiran sebelah
Moga tahun ni

Ranjau Laut said...

https://www.tribunnews.com/nasional/2020/08/26/tank-boat-antasena-apc-30-buatan-pindad-ditargetkan-selesai-2021

ESSEN said...

Sedang instal mesin

Ranjau Laut said...

Semoga di percepat klwang nya.
Biar jiran sebelah sakit jiwa

Ranjau Laut said...

In previous WG with Indonesia, MBDA brought MICA and Exocet missiles to the table. Unfortunately WG fate wasn't clear since Indonesian didn't fully supported the whole WGs with France. With new LOI on defense industry cooperation, will MBDA bring MICA, Exocet and Aster as well

Semoga aster

Unknown said...

Bro Nomad, ini artinya Indonesia mau mengakuisisi MBDA Perancis kah? Kalau Aster untuk Standbase, berapa maksimal range missile nya?

Aloy73 said...

Kalo batch 2 dibatalkan sangat disayangkan karna alih teknologynya jd hanya setengah jadi lebih baik dilanjutkan dgn penambahan teknology AIP setelah itu kita bisa sepenuhnya bikin sendiri mungkin ke arah attack sub yg lebih modern dan canggih