Wednesday, March 8, 2023

PT PAL Menuju Industri Pertahanan Kelas Dunia

Kontrak besar senilai US$ 408,32 juta diperoleh PT PAL Indonesia di ajang IDEX (International Defence Exhibition & Conference) 2023 di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA). Pameran industri pertahanan berkelas ini digelar tanggal 20-24 Pebruari 2023. Nilai ini adalah untuk kontrak efektif, bukan lagi sekedar MOU, untuk pembangunan kapal perang jenis LPD gede banget 163 meter pesanan sahabat baik Indonesia, UEA. Dan kontrak ini adalah awal dari kerjasama strategis kedua negara, kerjasama industri pertahanan skala besar antara Indonesia dengan salah satu negeri Arab yang kaya raya, UEA. 

Karier ekspor PT PAL di pasar internasional diawali dengan pesanan 2 kapal perang SSV (Strategic Sealift Vessel) untuk angkatan laut Filipina beberapa tahun yang lalu. Negeri jiran utara kita ini ternyata puas banget dengan performansi kapal perang buatan Surabaya. BRP Tarlac 601 yang diserahkan tahun 2016 dan BRP Davao Del Sur 602 setahun kemudian, sudah pula menunjukkan kemampuan battle proven di pertempuran Marawi Filipina Selatan yang sangat heroik itu pada tahun 2017. Kemudian Manila kembali memesan 2 unit lagi. Saat ini sedang dalam proses pembangunan oleh SDM insinyur dan teknisi perkapalan PT PAL.

PT PAL mendapat ilmu dan teknologi pembuatan kapal LPD dari Korea Selatan ketika order 4 kapal perang "Makassar Class". Dua unit dibuat di Korsel yaitu KRI Makassar 590 dan KRI Surabaya 591. Dua unit terakhir yang dibangun di PT PAL adalah KRI Banjarmasin 593 dan KRI Banda Aceh 594. Kemudian BUMN industri pertahanan matra laut ini mendapat pesanan lagi dari TNI AL untuk membangun LPD "Makassar Class" yang kelima yaitu KRI Semarang 594, dan 2 kapal rumah sakit yaitu KRI Dr Wahidin Sudirohusodo 991 dan KRI Rajiman Wedyodiningrat 992. Semua hasil karya besar ini karena limpahan rezeki dan karunia dari program strategis nasional, minimum essential force (MEF) TNI yang dimulai sejak tahun 2010 sampai sekarang.

Tidak itu saja, dalam bingkai MEF, PT PAL juga sudah mendapatkan transfer teknologi dari DSME Korsel dalam kerjasama pembuatan 3 kapal selam "Nagapasa Class. Dua kapal selam dibuat di Korsel yaitu KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadedali 404. Kapal selam ketiga KRI Alugoro 405 dibuat di galangan kapal selam PT PAL Surabaya. Ketiganya sudah operasional. Kemudian PT PAL dengan Damen Schelde Belanda sukses membangun 2 kapal perang light fregate "Martadinata Class" yaitu KRI Raden Eddy Martadinata 331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai 332. Untuk kapal kombatan "little but lethal" alias cabe rawit, PT PAL sudah menyelesaikan pembangunan 6 kapal cepat rudal (KCR) 60 meter "Sampari Class". Ke depan pembuatan KCR akan diserahkan ke galangan kapal swasta nasional seperti PT Lundin Banyuwangi. Perusahaan ini terbukti sukses membangun KCR trimaran KRI Golok 688 dan tank boat Antasena.

Kesibukan PT PAL saat ini dan kedepan luar biasa untuk memenuhi pesanan pembuatan kapal perang. Mendapat amanah dari Kemenhan menjadi lead integrator untuk modernisasi 41 kapal perang TNI AL bersama seluruh galangan kapal swasta nasional yang sudah teruji membangun kapal perang LST, KCR, KPC, BCM, KAL. Saat ini PT PAL mulai membangun 2 unit kapal perang striking force terbesar heavy fregate "Merah Putih" kerjasama dengan Babcock Inggris. Bersamaan dengan itu juga sedang bersiap membangun 2 kapal perang SSV pesanan Filipina.

Sebagai informasi, industri pertahanan  plat merah yang lain, PINDAD sejauh ini sudah memproduksi 400 panser Anoa. Saat ini PINDAD sedang menyelesaikan pembuatan tank Harimau dan sudah menyelesaikan produksi panser kanon Badak. Semuanya untuk memperkuat TNI AD. Sementara PT DI sudah berjaya memproduksi pesawat CN235 untuk militer Indonesia dan sudah mengeskpor puluhan unit CN 235 ke berbagai negara. Saat ini PT DI sedang mempersiapkan infrastruktur untuk proyek paling strategis, kerjasama pengembangan teknologi pembuatan jet tempur KFX/IFX bersama Korsel. Puluhan tenaga ahli Indonesia sudah sejak lama menimba teknologi KFX/IFX di Korsel termasuk 2 pilot saat ini sedang mempersiapkan menerbangkan 1 prototype KFX/IFX ke Indonesia tahun ini. Jika semuanya berjalan lancar tahun 2026 akan dimulai produksi massal. TNI AU akan memperoleh minimal 40 jet tempur generasi 4,5 ini sesuai perjanjian.

Geliat gairah PT PAL saat ini berkat kerja cerdas, pintar dan lincah dari seorang ahli perkapalan berkelas internasional. Dia adalah Dr Kaharuddin Jenod yang ditarik pulang Menhan Prabowo dari Jepang untuk diserahi tugas mengembanghebatkan industri pertahanan PT PAL. Jenod kuliahnya made in Jepang semuanya mulai dari S1, S2 dan S3. Karya dan hak paten desain perkapalannya menjadikan dia SDM bergaji mahal di Jepang. Setelah memimpin PT PAL sejak April 2021 bersama tim direksinya mereformasi budaya kerja menuju world class industry. Ungkapannya yang terkenal adalah: "PT PAL itu adalah gajah namun selalu dipersepsikan kambing, sehingga SDM nya menganggap kambing". Mindset ini yang dirombak total pria Makassar kelahiran Surabaya tahun 1971 itu. Karya besar PT PAL sudah menanti. Membuat kapal selam midget nir awak dengan kemampuan artificial intelligent. Para insinyur saat ini sedang mendesain kapal perang korvet dan kapal rumah sakit untuk UEA. Juga sedang merancang kapal induk helikopter (LHD) untuk TNI AL. Luar biasa.

Kerjasama industri pertahanan strategis PT PAL  dengan perusahaan UEA sangat didukung oleh kedekatan hubungan persahabatan yang sangat erat G to G keduanya. Termasuk kedekatan personal antara dua petinggi negara. Di UEA ada jalan raya bernama Presiden Joko Widodo. Di Indonesia ada jalan tol layang Jakarta Cikampek bernama Syech Muhammad Bin Zayed (MBZ). Di Solo sudah dibangun masjid besar dan megah bernama Masjid MBZ. Masjid raya ini dibangun dengan duit jutaan dollar dari negeri kaya raya nan berkah itu. Termasuk pengelolaan dan pemeliharaannya. Bahwa memang benar memperkuat silaturrahim akan mendatangkan banyak manfaat termasuk karunia rezeki. Kedekatan hubungan personal antara Presiden Indonesia dan Presiden UEA yang sama-sama kelahiran tahun 1961 membuka ruang besar yang bernama karunia kerjasama strategis pertahanan milyaran dollar. Alhamdulillah.

****

Jagarin Pane / 8 Maret 2023

25 comments:

Ayoeng said...

Semoga PT PAL lekas dpt membuat LHD buat TNI AL

Anonymous said...

Dengan kesibukan yg luar biasa di PT PAL apakah kapasitas galangan PT PAL bisa memenuhi itu semua sesuai Target..??

Anonymous said...

Bung jagarin kemarin ada berita dr alman helvas apakah benar pembuatan frigate merah putih di pt pal ada masalah blum bs di kerjakan karna desain dasarnya blum sepenuhnya di berikan pihak bobcock

wijaya281 said...

Gw senang PT PAL dapat kontrak pengadaan kapal dari uni emirat arab. Pasti kapal pesanan UEA ini spek nya ngga main main . Pasti krn fungsinya untuk angkut helikopter serbu plus angkut pasukan khususu pastu dilengkapi paling ngga rudal pertahan udara. Yg bikin gw sedih project perdana pembuatan kapal sepanjang 163 meyer ini atas pesanan negara asing. Sedangkan TNI AL blum pesab kapal dengan spesifikasi sejenis ini . Agak aneh memang dimana mana senjata dan alusista yg di eksport biasanya spek nya lebih rendah dari yg digunakan tempat negara yg produksitapi klo kita kebalikan kualitas eksport spek nya lebih dari yg digunakan Tni AL

Jagarin Pane said...

Gak usah ditanggapi. Akhir artikelnya seperti mengajak ke OEM, bukannya memberi spirit utk PAL. Hal2 teknis tdk perlu dipublikasi karena itu wilayah anatomi produksi. Dinamika proses produksi bagian dari formula menuju hasil terbaik.

Pusing pusing said...

Membuat kapal perang mulai dari light fregat sampai kelas cruiser memang gampang cuma yg susah itu di letak titik lokasi keseimbangan kapal karena apa? Karena supaya saat diterjang bertubi tubi gelombang laut tinggi dari segala arah kapal nya tetap berdiri seimbang walaupun nyaris tenggelam tapi bisavkeembali tegak seimbang dgn cepat. Apalagi jaman sekarang sistem badan kapal plug and play alias pake modul modul yang disambung sehingga memudahkan proses penyambungan kapal karena modul modul bisa dibikin di lokasi yg berbeda, di salahvsatu modul inilah letak titik keseiimbangannya. Makanya isi setiap modul itu harus sudah jelas6 dan pasti karena harus ditimbang supaya didapat lokasi titik keseimbangan kapal keseimbangan kapal itu saat semua proses penyambungan selesai utuh. Masalah yg rumit timbul bila user meerubah isi salahvsatu modulnya atau semua modul isinya diganti keemauan useer, ini otomatis akan merubah lokasii titik keseimbanganvkapal.

Anonymous said...

Diantara ketiga BUMN diatas hanya PTDI yang nasib masih kurang beruntung bila dibandingkan dengan kedua BUMN lainnya, walupun akhir ini ada kesepakatan antara pihak korea dan Indonesia untuk membuat pesawat tempur bersama tetapi porsi yang apabila jadi produk masalnya relatif tidak terlalu besar. Apa yang sudah dirintis oleh bapak Habibie untuk membuat pesawat komersil ada baiknya dilanjutkan kembali, melalui pembuatan pesawat komersil maka PTDI akan punya road map yg jelas dalam pengembangannya mulai dari pesawat angkut perintis yg sekarang sudah dimulai dengan N219 naik lagi dengan yg setara pesawat ATR 72, Boeing 737 dan seterusnya. Fokuskan pada jenis pesawat komersil yang pasarnya terbuka lebar didalam negeri baik sebagai pesawat komersil berpenumpang atau sebagai pesawat kargo sehingga rute rute domestik paling tidak dapat disuplai oleh pesawat buatan dalam negeri sendiri.

Anonymous said...

Melihat design korvet sigma dari PT. Pal dengan panjang 98 meter di pameran UEA, keren sich gak beda jauh dengan design sigma 90 meter buatan Belanda yg sudah di miliki tni al, tinggal light fregate y yg blom

Pusing pusing said...

Design lpd buatan PT PAL bisa jadi dasar pengembangan ke arah kapal LST lalu kapal BBM militer lalu dgn sedikit modifikasi bisa jadi membuahkan hasil kapal fregat sehingga design satu body LpD bisa menjelma menjadi beberapa model bodi kapal perang.

Anonymous said...

👍🙏

Pusing pusing said...

Yang tersulit dari pembagunan kapal perang kelas korvet hingga kelas cruiser adalah bukan membuat perahunya tapi isi dari perahu tersebut yang sarat teknologi canggih yaitu teknologi pengindra atau radar deteksi kedatangan musuh lalu CIMS pengolah data input kedatangan lawan menjadi output pilihan tindakan apakah pake meriam otomatis atau pake rudal, sininilah letak teknologi canggih dari sebuah produk kapal perang yg harganya bisa menyentuh 50% harga sebuah kapal perang full loaded, dan di pasar hanya produk chiina dan tueke6y yg murah harganya tapi kwalitas dipertanyakan.

Anonymous said...

Salam Hormat bung Jagarin Pane,
tidak salah bila PT PAL menjadi world class company artinya sesuai visi dan misi pemerintahan era pa Jokowi menjadikan NKRI sebagai poros maritim dunia ada baiknya PT PAL sebagai lead integrator perkapalan lebih fokus pada pembangunan dan pengembangan pada heavy frigatte , corvette , LHD, LPD dan Kapal Selam sedangankan galangan kapal swasta nasional lebih fokus pada LST, KCR ,KPC , KAL, BCM dan midget submarine agar bisa menjadi simbiosis mutualisme pertahanan yang saling melengkapi.

untuk komentar Alman Helvas saya pikir ini antitesa dari spirit pengembangan industri pertahanan dalam negeri walaupun kritikan tersebut tidak bisa di abaikan begitu saja seperti yang terjadi kasus kapal selam cangbogo class yang belum optimal kenerja nya tapi masih di upayakan perbaikan dari kedua belah pihak untuk mengatasinya

Jagarin Pane said...

Setuju, peta jalannya sudah bergerak, PAL konsentrasi utk korvet, fregate, kapal selam, LHD, LPD. Inhan swasta KCR, KPC, KST, BCM, KAL. Proses reformasi manajemen PAL sedang bergulir termasuk memulai pembangunan produk baru. Ada dinamika wajar saja termasuk soal arrowhead. Kita yakin semua akan indah pada waktunya.

Cb said...

Ini PAL juga ditagih Naval group,"Hey Bro, kapan produksi Scorpene. Kan sudah dapat pinjaman dari Qatar"

Anonymous said...

Apa ia udah dpt dari Qatar,bila udah berapa bro?

Anonymous said...

Mohon pencerahannya bung Jagarin,apa iya dpt utangan dari Qatar?

Jagarin Pane said...

Bisa jadi begitu, namanya kerjasama strategis imbal balik, simbiosis. UEA dan Qatar adalah mitra strategis kita.

Anonymous said...

Sungguh menggembirakan ada khabar kemhan tlah bayar uang muka buat rafale bath ke2,yaitu 18 unit rafale . Mudah2an tdk lama lagi kontrak efektif buat frigat Fremm, mudah2anlah amin.

Anonymous said...

rejeki dan karunia itu datangnya dari tuhan ban jagarin

Anonymous said...

rejeki dan karunia itu dari tuhan bukan dari mef, hanya perantara saja

Cb said...

Pinjaman 3.9 milyar usd, tp dengan syarat ambil seken 12 unit mirage 2000-5 qatar. awalnya perancis menolak jika indo ambil seken mir2000, setelah mengetahui dibelakangnya dasault mendukung dan segera dilunasi tambahan 18 unit rafale.
selain retrofit-upgrade 12 mirage 2000, 18 rafale f4, 2 aewc, 2 scorpene.
Dari pinjaman tsb, kira2 dapat belanja apalagi ya?

Anonymous said...

Bersiaplah wahai garuda. Genderang Palagan asia pasifik raya sayup2 sudah mulai terdengar.

Anonymous said...

kabar pembelian kapal selam pengganti Nanggala apakah sudah jelas, seingat saya menkeu sudah ACC pembelian kapal selam 1800 ton ?

Ranjau Laut said...

Lama gak nangkring di sini,

saya penasaran sama racikan kapal LHD PAL nnti.

Koteka said...

Mantaap.