Sunday, February 20, 2022

Mengapa Kita Beli Banyak

Sejak era Trikora dan Dwikora pengadaan 42 jet tempur Rafale dari Perancis dan potensi mendapatkan 36 jet tempur mutakhir F15 ID dari AS merupakan yang terbesar. Setidaknya ada dua faktor yang menjadi pijakan mengapa kita sekonyong-konyong membeli alutsista dalam jumlah besar. Ada apa gerangan. Dan mengapa harus sekarang. Yang pertama karena kondisi sebagian alutsista TNI sudah uzur serentak dan yang kedua yang sangat mendesak adalah ancaman terhadap kedaulatan teritori kita sudah di depan mata. Silakan datang ke Natuna, suasana disana sudah siaga satu. Mata telinga kita yang bernama radar dan UAV bekerja non stop siang malam di dukung sejumlah patroli BAKAMLA, KRI, dan pesawat tempur mengamati gerak gerik curang si lidah naga.

Kita membeli 42 jet tempur Rafale edisi terakhir dari Perancis untuk menghadapi dinamika kawasan Laut China Selatan  (LCS) yang selalu panas dingin dengan durasi terus menerus dan jangka panjang.  Pengadaan 42 jet tempur ini adalah bagian dari diplomasi militer Indonesia karena dengan cara ini gaung informasi akan menggema ke segala arah. Rafale dan F15 Id sangat pantas menjadi kekuatan strategis TNI di garda terdepan, di benteng kehormatan teritori Natuna. Lantas bagaimana dengan Sukhoi SU27/30 kita. Rafale, F15 dan Sukhoi punya peran masing-masing. Arahnya ke depan Rafale dan F15 yang akan menjadi lawan tanding perusuh LCS. Sebab Sukhoi kita "satu perguruan" dengan pihak sono, bahkan dia sudah punya SU35.

Saat ini kita memiliki 28 jet tempur Hawk buatan Inggris yang dibeli tahun 90an, dibagi menjadi 2 skadron yaitu skadron Elang Khatulistiwa Pontianak dan skadron Black Panther di Pekanbaru. Waktu beli jumlahnya 40 unit. Karakter jet tempur ini bukan untuk superioritas udara karena kecepatan dan kemampuan manuvernya terbatas untuk land attact. Usia pakai sudah mendekati 30 tahun, saat ini secara umur teknis dan teknologi tidak mempunyai kekuatan detterens. Kekuatan pukul TNI AU saat ini bertumpu pada 33 jet tempur F16 dan 16 jet tempur Sukhoi tergabung dalam 3 skadron tempur strategis, Iswahyudi AFB (F16), Hasanuddin AFB (Sukhoi) dan Roesmin Nuryadin AFB (F16).

Sementara itu kekuatan tempur angkatan laut Indonesia sebagian diisi KRI usia lanjut. 5 fregat "Ahmad Yani Class" sudah berusia 55 tahun, masih aktif sekarang. Sudah selayaknya dipurnatugaskan, maka Menhan Prabowo mempersiapkan penggantinya yaitu 6 heavy fregate "Fremm Class" dari Italia. Meski belum kontrak efektif namun skenario teknis sudah disiapkan. Masa pembuatan Fremm Class membutuhkan durasi diatas 5 tahun padahal saat ini LCS demam terus.  Maka disiapkan 2 fregate "Maestrale Class" yang dipakai AL Italia untuk bisa secepatnya dialihkan menjadi asset TNI AL sembari menunggu Fremm Class selesai dibangun. Artinya saat ini kita memang sangat perlu tambahan kapal perang fregate untuk sinergi kawal di Laut Natuna Utara bergantian dengan 2 KRI "Martadinata Class" dan 3 KRI "Bung Tomo Class".

Sudah saatnya kita mempunyai kekuatan AL dan AU yang setara dengan luas wilayah yang kita miliki.  Saat ini secara kuantitas TNI AL mempunyai sekitar 170 KRI berbagai jenis namun yang berkualifikasi striking force hanya 30 an KRI. Dan jika ditandingkan dengan kekuatan yang mengacak-acak LCS jelas kalah gahar. Itulah sebabnya rencana besar Menteri Pertahanan yang out of the box harus bisa kita pahami secara jernih. Angkatan Laut Indonesia harus mempunyai kapal perang ukuran besar, berteknologi terkini termasuk kapal selam mutakhir. Prediksi ke depan TNI AL akan memiliki 50-60 KRI striking force canggih, 16 diantaranya kapal perang heavy fregate. Sementara untuk TNI AU peta jalannya sudah semakin terang benderang dengan jet tempur pemukul strategis Rafale, F15 Id, F16, Sukhoi dan IFX.  Sangat pantas Indonesia mempunyai kekuatan AL dan AU yang sebanding dengan luasnya wilayah perairan dan udara negeri kepulauan ini.

Diplomasi militer Indonesia dengan penguatan militer yang sangat hebat di masa Trikora telah membuktikan kekuatan tawar di PBB. Dari pantauan pesawat mata-mata AS yang berbasis di Clark Filipina terdapat konsentrasi armada kapal perang dan kapal selam Indonesia di Teluk Peleng. Juga sebaran pesawat tempur Mig 19, Mig 21 dan pesawat pengebom Tupolev TU-16 di pangkalan aju. Presiden AS John F Kennedy membujuk Belanda agar menyerahkan Irian Barat melalui jalur terhormat PBB sebab sangat dimungkinkan terjadi perang terbuka antara Indonesia dan Belanda. Akhirnya memang terbukti melalui gelar kekuatan militer besar-besaran Belanda angkat kaki dari bumi cenderawasih.

Maka ketika saat ini kita harus memperkuat benteng teritori kita di Natuna tidak lain adalah untuk menjalankan diplomasi militer dengan kekuatan sendiri. Meski ada pakta AUKUS untuk menghadang China di Indo Pasifik, perkuatan militer kita adalah untuk kehormatan dan harga diri teritori NKRI. Ketika Semenanjung Crimea di Ukraina dicaplok Rusia tahun 2014 nyatanya tidak ada upaya penyelamatan dari NATO dan AS. Bahkan ketika saat ini Rusia sedang bersiap menyerbu Ukraina karena ulahnya yang hendak masuk NATO sekaligus mau mengucilkan Rusia, ternyata NATO dan AS mati angin dengan pergelaran ratusan ribu pasukan Rusia di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. Pelajarannya adalah  Natuna harus kita pertahankan dengan kekuatan sendiri, demi harga diri dan eksistensi NKRI. Artinya kita harus menghadirkan sejumlah alutsista gahar mulai dari sekarang. 

****

Jagarin Pane / 19 Februari 2022

87 comments:

Gemar Membaca said...

Ulasan yang sangat mencerdasakan

black eagle said...

Dan peran satelit militer mnjd kunci peoerangan masa depan..sementara china unggul dlm hal itu..trus bgmn lembaga trategis hankam dlm situasi tsb...dan nampaknya peran pimp TNI dan jajaranya tdk mempunyai sense of crisis dlm menyiapkan sesuatu apabila muncul tsunami tiba2 dr utara... krn nunggu 5th lumayan lama utk mendptkan alutsista strategis

black eagle said...

Kok sy dpt info klo dlm tubuh penjaga NKRI ga yakin mampu membendung tentara utara ..gmn bang jag?

Pusing pusing said...

Nggak yakin karena yang dihadapi itu tentara Utara dengan perlengkapan militer buatan sendiri sehingga bila ada kerusakan bisa cepat ditangani lalu dukungan logistik spare part lebih terjamin pasokannya karena buatan sendiri sedang kita menggunakan peralatan perang bukan buatan sendiri sehingga dikwatirkan bila rusat atau rewel tidak bisa cepat ditangani lalu harus nunggu kiriman spare part dari negara lain yg membuat peralatan perang tersebut lalu tentara Utara punya rudal rudal yg lengkap jangkauannya serta buatan sendiri yg jumlahnya juga lumayan banyak sedang kita rudalnya buatan negara lain dan jumlahnya terbatas, begitu sebabnya

Unknown said...

bener kita memang harus mengandalkan diri sendiri..krn kita tdk prnh tau ketika konflik pecah antara usa dan china bisa jadi ada ada lobi dan kesepakatan utk meredakan yg belum tentu menguntungkan kita...

Pusing pusing said...

Inti dari perang itu adalah
1. Adu pintar adu cerdas adu gesit menggerakkan pasukan dan peralatan militer utk mengepung posisi musuh dan inilah yg dinamakan strategi militer perang.
2. Adu kehebatan persenjataan yg dimiliki dan dikerahkan oleh kedua belah pihak yg berperang.
3. Adu canggih soal menggunakan teknologi di peralatan perang yg digelar oleh kedua belah pihak yg berperang.

Soal peralatan militer yg dikerahkan ke Medan perang itu seharusnya buatan sendiri bukan buatan negara lain karena kalo buatan negara lain dikwatirkan dukungan dan pasokan suku cadang terputus dari si pembuat peralatan militer dan tentu ada kendala juga saat memperbaiki di lapangan.
Makanya utk melawan tentara Utara yaitu China tidak akkan mungkin menang karena senjata yg dipake utk melawan tentara China bukan buatan sendiri. Contoh jet tempur Rafael Perancis itu bukan buatan Indonesia lalu bagaimana jaminan pasokan suku cadang bila terjadi perang Natuna dan apakah Perancis siap sedia on time mendukung dan mengirim terus pasokan suku cadang yg dibutuhkan jet tempur Rafael milik TNIAU? Itu butuh jawaban yg cepat dan urgent tapi kita tidak tau dalam posisi urgent itu apakah Perancis juga bersedia cepat cepat kirim suku cadang yg dibutuhkan Rafael TNIAU.
Itulah kenapa kalo mau berperang ya harus mengerahkan persenjataan buatan sendiri dan bukan buatan negara lain.
Tentara China begitu sombongnya karena mereka tau bahwa peralatan perang yg dibawanya itu buatan sendiri sehingga soal suku cadang tidak perlu kwatir karena suku cadangnya juga buatan sendiri yg siap dikirim saat kondisi urgent.
Jadi ya dipikir pikir dulu kalo mau melawan musuh dan perhatikan apakah musuh itu pake peralatan militer buatan sendiri atau tidak lalu bila masih memaksakan diri melawan musuh terlebih dahulu hubungi si negara pembuat peralatan perang yg hendak dipake perang supaya lancar pengiriman suku cadangnya dan ini juga harus didukung lobi lobi tingkat tinggi antar pemerintah negara. Di sini diharapkan Indonesia harus extra hati hati bila memboyong banyak alutsista militer buatan negara lain karena takut indinesia terjebak tidak dapat dukungan suku cadang dari si pembuat alutsista militer yg dibeli Indonesia di saat kondisi urgent sekali. Kalo ini terjadi ya percuma saja alutsista militer dikerahkan ke Medan perang tanpa pasokan suku cadang dari si pembuatnya dan tentunya akhir ceritanya bisa ditebak siapa yang akan kalah dalam perang itu.

Pusing pusing said...

Sebaiknya Indonesia mengembangkan perangkat jammer utk membutakan mengacaukan komputer pesawat tempur musuh membutakan mengacaukan komputer kapal perang musuh sehingga selama dibutakan dan dikacaukan komputernya maka musuh bakalan panik kelabakan karena musuh tidak bisa berbuat apa apa yaitu tidak bisa menembak tidak bisa meluncurkan rudal tidak bisa meluncurkan bom tidak bisa melihat peta GPS MAP serta tidak bisa berkomunikasi.
Inilah yg sebetulnya sistem jammer yg harus dikembangkan dan dibuat oleh Indonesia sehingga pastinya musuh akan mundur akan pikir 7x kalo mau berbuat ulah ke Indonesia.
Di samping itu Indonesia sebaiknya mengembangkan senjata laser sampe oke lalu memproduksinya utk TNI dan inilah senjata yg ditakuti musuh selain roket&rudal.

Pusing pusing said...

Indonesia sebaiknya jangan berbangga hati dulu setelah membeli 42 jet tempur Rafael Perancis secara bertahap dan jangan mengira calon calon musuh Indonesia akan mundur teratur kenapa? Para calon musuh Indonesia pastinya akan berhitung yaitu
1. Mampukah Indonesia menyesiakan BBM setiap Rafael tniau yg terbang ke udara karena Rafael sudah dikenal boros bbmnya.
2. Mampukah Indonesia menyesiakan biaya yg besar utk perawatan service rutin overhoul retrofit atau rekondisi setiap Rafael tniau karena Rafael Perancis ini terkenal sangat mahal biaya perawatannya serta sangat mahal suku cadangnya serta mahal harga rudal rudalnya.

Makanya jangan bersenang dulu saat membeli 42 unit Rafael Perancis utk indonesia.belum lagi kalo juga membeli F15ex USA. F15ex USA juga sama borosnya dgn Rafael Perancis lalu juga sama sama mahal harga suku cadangnya lalu juga sama sama mahal harga rudal rudalnya lalu juga butuh biaya besar merawat kedua jet tempur itu.
Mudah mudahan Indonesia sanggup sediakan dana yang besar utk perawatan dan pemeliharaan kedua jet tempur utk selalu siap terbang kalo ibu Pertiwi memanggilnya.

Pusing pusing said...

Inti dari setiap pertempuran adalah uang yg bicara karena hanya dgn uanglah perang bisa terus atau setop.
Kalo tidak punya uang tapi mau maju perang maka solusinya adalah mencari dukungan negara lain yg mau supply uang terus menerus kepada suatu negara yg mau perang. Dengan supply uang dari negara lain bisa beli senjata peluru bayar prajurit sediakan makan dan minum tiap hari bagi pasukan dll keperluan perang.

Pusing pusing said...

Contoh taliban, Taliban bisa menang perang melawan pemerintahan resmi Afganistan karena Taliban dapat dukungan supply uang dari suatu negara secara terus menerus tanpa terputus sehingga akhirnya Taliban dapat menjatuhkan pemerintahan resmi Afganistan.
Padahal sebetulnya para tokoh tokoh elit ditubuh Taliban itu tidak punya uang buat menggerakkan pasukannya.
Demikian juga kelompok kelompok bersenjata di Palestina yang gigih melawan tentara Israel tentu juga dapat dukungan supply uang terus menerus buat melawan tentara Israel padahal para tokoh elit di masing masing kelompok bersenjata Palestina itu tidak punya uang.

Mak Lampir said...

Kalau buatan eropa/USA masih di bilang aman lah sparepart nya.tergantung offset yg di dapatkan juga.kalau masing " Dibeli di atas 3 skuadron.yg terpenting dari semua Alutsista yg di beli dalam skala besar harus bisa meningkatkan SDM inhan di dalam negeri.agar kemandirian dalam hal SDM Alutsista terus berkembang dan mengejar teknologi sesuai zaman.untuk satelit militer sebenarnya sangat diperlukan di era perangkat alutsista serba digital.

Anonymous said...

Jadi mentang2 perang harus menggunakan alutsista buatan sendiri kalau ingin menang trus kalau blm bisa produksi sendiri kita harus rela mereka2 itu merajalela dan kita harus membungkuk2 kepada mereka begitu? Dan siapa yg kalah sudah bisa ditebak trus kita yg di tebak pasti kalah ini harus mengalah begitu?setau saya bangsa indonesia tidak peduli kalah atau menang dalam perang jika di invasi tapi lebih kepada berdaulat atau mati itu saja.secara teori psikologis ASU paham betul itu.karenanya tidak bisa dipungkiri ASU sangat memperhitungkan indonesia makanya ASU menyebut indonesia adalah mitra strategisnya. Sebutan yang agak malu2 sebagai sekutunya.bisa dikatakan tidak ada satu negara didunia yg tidak tergabung dalam negara sekutunya namun disebut sebagai mitra strategisnya kecuali indonesia.KAMU INGAT ITU!!!!!tujuan pembelian besar2 selain untuk efek penggentar adalah bertujuan untuk mendapatkan TOT. TOT inilah jalan yg relatif mudah untuk mengusai teknologi militer terkini dgn waktu relatif singkat dari pada harus belajar otodidak dari NOL yg bisa memerlukan waktu puluhan tahun hanya untuk mengusai teknologi dasarnya saja.Jadi skema TOT YG diamanatkan uu itu bertujuan untuk kemandirian teknologi agar bisa menjadi produsen alutsista kedeoanya.kamu kira perwira2 militer di kemenhan itu goblok pikirannya hanya beli2 saja tanpa memikirkan kemandirian bangsa dalam alutsista????? Sama sekali tidak. Kamu salah besar. Semakin banyak alutsista yg dibeli,semakin mahal harganya maka semakin banyak juga TOT yg didapat. Semakin banyak TOT yg didapat maka semakin besar pula peluang menguasai IPTEK di bidang pertahanan dan semakin besar pula terbuka peluang pintu penguasaan hight tecnology menuju kemandrian alutsista. itu tujuan pembelian alutsista partai besar.berkat pembelian partai besar rafale ,perawatan, pemeliharaan pespur dan pergantian spareparts bisa dilakukan di pt DI dgn di asisten oleh dassault avition tidak perlu di usung2 ke prancis.sangat hemat anggaran untuk jangka panjang.pertanyaan, dgn nilai tukar rupiah terhadap USD sekitar 14 ribuan rupiah cobalah kamu berikan masukan kepada pihak kemenhan yg berisikan perwira tinggi TNI dari seluruh matra itu alutsista yang harganya murah segalanya2 termasuk biaya pemeliharaan dan perawatan untuk ukuran indonesia dgn nilai tukar mata uang 14 ribuan rupiah/1 USD tapi battle proven di medan tempur. Ayo ditunggu.BAGI INDONESIA KALAU MEMANG TERPAKSA PERANG JGNKAN alutsista impor dgn dgn keterbatasan suku cadangnya batu pun di gunakan untuk menghadapi agresor bahkan bersekutu dgn dgn setan pun dilakukan untuk menghadapi invasi dari luar. Itu prinsip bangsa indonesia bagi yg numpang atau ngaku2 indonesia ya paling mereka lari ke luar negri.

Unknown said...

Kalau saya bangga punya pesawat tempur banyak

Koteka said...

Penguatan Militer Indonesia bisa terjadi hanya dgn kestabilan ekonomi dan keamanan / SOSPOL Indonesia terkendali.

Ahli militer, ekonom dan tekhnokrat kita kualitasnya tdk usah diragukan dan bisa bersaing.

Ancaman IDEOLOGI dari luar menurut sy adalah ancaman lebih dahsyat dari kekuatan militer negara lain.
Doktrin Ideologi itu lebih praktis menguasai suatu negara. Tdk perlukan peralatan militer yg banyak utk invasi suatu negara tapi cukup CUCI OTAK MANUSIA yg berada dibelakang peralatan militer dan struktur negara.
Dan hanya menunggu kehancuran negara tersebut yg saling membunuh sesama anak bangsa.
Tidak ada bukti didunia ini negara yg dikuasai berdasarkan kekuatan ideologi ( terutama berdasarkan SARA ) menjadi lebih baik dari pemerintah yg diganti / ditumbangkan sebelumnya.

Secara pribadi sy tdk pesimis atau optimis dgn apa yg diperdebatkan mengenai rencana pembelian alutsista Indonesia yg heboh.

Perumpamaannya,kita seperti mengharapkan panen padi yg melimpah tapi melewati masa rawan seperti musim kemarau ,hujan dan kita tdk siapkan bendungan air dan irigasinya.

Siapa presiden yg terpilih thn 2024 kata kuncinya. Jadi BENAR atau BATAL / BUBAR pengadaan alutsista yg ditanda tangan skrg.

Indonesia harus tetap bersatu dan jaya 🇮🇩🇮🇩

Anonymous said...

Saya sangat bangga Indonesia datangkan 42 jet tempur Rafale dan menyusul 36 F-15EX. Tentu Ini akan menaikkan moral prajurit yg ada di garis depan (Natuna) dan efek gentar (detterrent) kawasan..

Tentu pemerintah dan user (tni-au) sudah berhitung cermat alokasi dana utk. Operasional pespur tersebut nantinya,..jadi Mr. Unknown at 1.34 pm, ente gak usah risau bin khawatir mengenai biaya2 operasional (bbm, retrofit, dll) karena hal tsb. Diluar kemampuan otak ente Mr. Unknown at 1.34 pm.

Komentar anda Mr. Unknown at 1.34 pm jelas merendahkan kemampuan Bangsa Indonesia.. dimana Indonesia adalah anggota G20.. sejajar dengan negara2 maju..
Merendahkan kemampuan Bangsa, jiwa Nasionalisme dan Patriotisme patut dipertanyakan..??

Pusing pusing said...

Indonesia memang harus tetap menjaga persatuan karena sejarah berdirinya negara Indonesia ini karena adanya rasa senasib seperjuangan melawan penjajahan Belanda sehingga tahap demi tahap timbullah raa persatuan antara daerah daerah di tanah Nusantara yang dijajah Belanda. Jadi jangan melupakan sejarah sejarah awal mula berdirinya negara Indonesia. Para pemuda pemudi yg bergabung di pergerakan bawah tanah baik itu yg menimba ilmu di Belanda maupun di tanah tanah Nusantara seperti STOVIA Batavia sudah bersusah payah mencari menimbang menganalisa membangun desain rancangan jati diri suatu negara yg merdeka yg bebas dari jajahan belanda yg cocok utk tanah tanah Nusantara ini yg akhirnya disepakati bersama antar mereka yaitu desain rancangan negara demokrasi yg nama negaranya adalah Indonesia.
Jadi bagi generasi penerus bangsa harap selalu diingat selalu sejarah sejarah awal pembentukan awal mula bisa berdirinya negara indonesia ini. Jangan sampe lupa sejarah karena nantinya bisa goyah hancur hancuran negara Indonesia ini yg sudah bersusah payah dibangun dari awal oleh para pemuda pemudi pergerakan bawah tanah dan akhirnya mereka mereka inilah dikenal sebagai pahlawan nasional. Indonesia ini memang dari awal mula didesain dirancang sebagai negara demokrasi bukan negara kerajaan bukan negara agama bukan negara sosialis dan bukan negara komunis.
Jadi para generasi penerus bangsa Indonesia harus diingat selalu ya tentang asal mula sejarah berdirinya negara Indonesia ini.
Semoga damai dan jayalah selalu Indonesia ini.

wijaya281 said...

Kepanjangan komentar nya melebihi article yg dibuat om pane he2. Mas mendingan klo mau komentar panjang bikin blog sendiri aja ja2

Koteka said...

🤝🤝🇮🇩🇮🇩

Sawargi said...

Mudah2an ekonomi dan politik kita tetap stabil supaya semuanya lancar sesuai dengan rencana. Dan kalau bisa mah sebelum ganti pemerintahan semua alutsista yg rencananya kita mau beli semuanya sudah tanda tangan kontrak.

Bagong said...

Indo memang tdk perlu menggantung ke aukus, dan penting utk bersikap dg karakternya sendiri. Akuisisi rafale dan f15 tdk bisa cepat, maka dari sekarang perlu disiapkan scr matang, senyampang f16, hawk dan sukhoi masih operasional, shg penggantian armada siap pd waktunya. syokur2 saat rafale dan f15 hadir masih ada pespur lama yg masih layak pakai.

Sawargi said...

Kalau kuantitas dan kualitasnya sudah terpenuhi dan juga mumpuni maka kedepannya bangsa kita bisa berdiri di kaki sendiri dan juga itu akan membuat para pelindung dan penjaga NKRI ( TNI ) akan semakin berani dan lebih percaya diri dalam melaksanakan tugasnya.

Anonymous said...

Langkah antisipasi yang bisa dilakukan dalam waktu dekat adalah langsung dibangun saspras terlebih dahulu, berupa mess bertingkat, jangan kalah dengan Singapura, messnya bertingkat, kemudian bangun mercusuar, bangun hangar, bangun landasan dengan luas bandara khusus untuk militer 12.000 meter, bangun bandara sipil, bangun mess untuk aparat sipil, bangun rumah sakit militer bertingkat 7, bangun pelabuhan dengan dilengkapi kilang bahan bakar, dan pipa penyaluran BBM, dilengkapi pos keamanan di seluruh area jangan hanya di area pintu masuk dan keluar, belajar dari pengalaman negara lain yang disabotase oleh pasukan khusus dari negara lain, dengan penempatan setingkat untuk satu pos dengan personil berjumlah 40 orang dari dengan satuan omposit diarea kilang, dilengkapi CCTv di seluruh area pulau di Natuna dan pulau terluar, mulai sekarang di seluruh pulau terluar dan pulau dalam wilayah yang belum ada penduduknya, bekerjasama dengan kementerian dalam negeri, kementerian hukum dan ham, dengan bakamla, dengan kementerian perhubungan, kementerian pertanian, kementerian perdagangan, dan kementerian transmigrasi, desa tertinggal serta pulau terluar juga kementerian informasi dan komunikasi serta Kemendikbud, untuk penyebaran penduduk, untuk membantu pengawasan, termasuk bekerja sama dengan Polri, Kemenhan, kementerian lautan dan perikanan, Kemenko perekonomian, kementerian kesehatan, juga kementerian pekerjaan umum, untuk dibangun fasilitas dan saspras pemukiman, sarana kesehatan,sarana komunikasi, gedung kesehatan, gedung untuk simpan logistik pangan,obat medis, bungker, hangar, helipad, pelabuhan nelayan,pelabuhan militer setidaknya untuk 3 kapal perang dan 2 unit kapal selam, juga peternakan, perikanan, dsbnya, diseluruh pulau, setidaknya tiap 5 unit personil dilengkapi dengan RPG untuk anti pesawat serta helikopter juga drone, dan peluncur serta rudal anti tank, diseluruh wilayah Indonesia, kemudian di setiap pleton dari seluruh satuan dari seluruh Matra dilengkapi dng 5 unit panser dilengkapi dengan senapan mesin cal 12,7 mm, 5 unit tank medium, 5 unit panser yg dilengkapi dengan peluncur mortir, serta 5 unit panser ambulans, 4 unit drone yang dipersenjatai, 4 speadboat yg dipersenjatai senapan mesin dan peluncur rudal RPG, 2 unit kapal selam mini, 4 Hovercraft medium yang dipersenjatai, juga dilengkapi peperangan elektronik, laser, penglihatan malam, infrared, radar dan sonar, dilengkapi dengan truk 3 unit, 8 truk pengangkut amunisi, 5 truk tangki air, 6 unit pemadam kebakaran, 3 truk dilengkapi dengan craft, untuk membantu proses loading amunisi dan pemindahan amunisi, Indonesia setidaknya membutuhkan 300 unit kapal selam mini, 50 unit kapal selam medium bobot 2500 ton dengan AIP juga bisa meluncurkan rudal jelajah anti kapal permukaan dan anti pesawat disamping torpedo anti kapal, juga dilengkapi peluncur drone, 30 unit kapal selam besar bobot 3500 ton dengan sistem AIP, kapal selam Boboy 80 unit kapal selam bobot 1800 ton dengan AIP, juga 300 unit drone air yg dipersenjatai, Indonesia setidaknya harus memiliki 400 unit jet tempur,bukan jet militer pengangkut, 200 unit pesawat pengangkut, yg dilengkapi dispenser flare, radar, juga dipersenjatai rudal dan meriam cal 35 mm, dimasing-masing sayap dan ditengah body, juga dilengkapi kamera dengan pelihatan malam, kamera yg dilengkapi infrared, dan bisa terkoneksi dengan satelit, Indonesia memerlukan setidaknya 12 unit pesawat peringatan dini, 50 unit pesawat tangker, 300 unit heli serbu, 400 unit heli serang, 700 unit heli angkut yang dipersenjatai rudal dan meriam serta radar, dan dilengkapi dispenser flare.

Anonymous said...

Janganlah kalian ributkkan komentar panjang atau pendek.tidak perlu di persoalkan komentar panjang dari artikel.namanya juga situs ini analisa pertahanan dan alutsista. Jadi pengunjung di perbolehkan menganalisa. Yg namanya analisa ya jelas panjang. Justru inilah daya tarik situs bang jagarin ini.semakin banyak yg komen berarti situs bang jaga ini banyak pengunjungnya.mana tau ada diantara analisa2 itu yg bermanfaaat dan bisa jadi rujuka dan mengilhami bagi pejabat pertahanan membuat kebijakan yang lebih baik serta bermanfaat bagi negara. Selain itu, ramainya pengunjung situs ini semoga membawa berkah tersendiri buat bang Jaga.bukti situs bang jaga ini bermutu dan digemari netizen adalah hanya dalam hitungan menit setelah muncul disini langsung sudah ada yg copas built up di you tube. Salam NKRI bang jaga.tetap semangat membuat artikel bermutu dan berkualitas. Semoga panjang umur dan sehat selalu.

Bagong said...

Kembaran ane ini ahahahahaha salam belanja rudal yuk

Bagong said...

Apapun belanja alutsistanya yg penting jangan lupa rudalnya, ingat jaman sekarang first strike pasti rudal bisa dibayangkan coba 5 kapal destroyer china nyerang satu pangkalan lempar salvo 100 rudal dongfeng mau ditangkal pake apa nassam 1 baterai saja cukup?, ayo belajar yg giat tentang rudal bikin yg banyak melimpah, bikin berlapis jauh menengah pendek, basic land minimum punya penangkis rudal jarak jauh 24 baterai, jarak menengah 50 baterai, shorad lebih 100 baterai, stok rudal perisai jarak jauh minimum 500 rudal, jarak menengah 3000 rudal, shorad minimum 6000rudal, ini cuman perisai udara ya belum yg rudal striking force macam vampire atau astros, yg di jajaran KRI beda stok rudal lagi, kalau rudal mereka kan mobile menjaga di garis depan muter2 di lautan, tiap pangkalan darat minimum ada sistem cwics berlapis, kalau menimbun rudal macam perisai udara gak bakal mengancam negara lain karena sifatnya hanya defend, kita kan negara cinta damai hehehehe

Bagong said...

Sori typo, maksudnya gak bakal mengancam negara lain

Jagarin Pane said...

Setuju jadikan sebagai ruang diskusi, beda sudut pandang akan memperkaya wawasan kita. Semoga bermanfaat. Amin.

Defent studies said...

Sangat setuju dgn ulasan bung jagarin..

Pusing pusing said...

Nine line Dash

Hanya prediksi aja, dimana tiba tiba China mengumumkan sekaligus bertindak berdasarkan nine line Dash. Kalo dilihat secara teliti ternyata nine line Dash ini ada hubungannya dengan taktik baru yg sedang dibuat oleh Rusia via China utk membendung pengaruh kuat USA beserta NATO. Dasarnya adalah berakhirnya perang dingin yg dgn berjalannya waktu ternyata nama Rusia dan pengaruh Rusia sudah menurun bila dibanding saat jaya jayanya perang dingin. Setelah berganti nama menjadi Rusia ternyata kehebatan nama Rusia kalah dgn saat bernama UNI SOVIET. Rusia berkeinginan nama dan pengaruh Rusia harus sama hebatnya seperti jaman keemasan UNI SOVIET. Entah dari mana datang nya tiba tiba Rusia punya kesempatan menaikkan pamor dan gengsinya saat China juga tiba tiba mengumumkan nine line Dash. Ini terbukti membuat heboh kawasan disekitarnya bahkan USA beserta NATOnya harus repot repot turun tangan mengerahkan armada militernya membendung bahkan menantang militer China di kawasan tersebut. Dengan adanya nine line Dash ini rupanya membuat Rusia sedikit demi sedikit naik pamor dan pengaruhnya karena Rusia diam diam juga diuntungkan dari kehebohan nine line Dash. Dengan nine line Dash ini Rusia-China bisa memainkan peran percaturan pengaruh antara blok barat vs blok timur persis seperti saat terjadinya jaman perang dingin yg telah berlalu.
Jadi intinya kemungkinan besar nine line Dash ini merupakan taktik baru yg harus dikembangkan Rusia dgn bantuan China utk mengembalikan keemasan jaman perang dingin yg telah berlalu. Kenapa? Ya karena dengan cara inilah nama dan pengaruh Rusia bisa sehebat nama dan pengaruh Uni Soviet. Siasat dan taktik nine line Dash terpaksa dilakukan Rusia atas bantuan China tentunya untuk membendung pengaruh besar politik yg sedang diterapkan USA besera sekutunya untuk atas nama kedamaian dunia. Apalagi USA beserta sekutunya sedang gencar gencarnya menekan melemahkan perekonomian Rusia yg salah satunya adalah aturan CAATSA yg diterbitkan USA sambil memberi hukuman bagi negara negara yg berani melanggar aturan CAATSA.
Dan tiba tiba saja dunia dikejutkan oleh konflik Ukraina yg sedang memanas. Dari peristiwa konflik Ukraina ini bisa dilihat bagaimana USA mati matian membentengi Ukraina dari serangan RUSIA bila perang terjadi. Tapi di Ukraina juga kelihatan bahwa USA beserta NATO juga tidak berani berhadapan dgn Rusia saat Rusia mengancam negara negara yg membantu Ukraina.
Jadi kesimpulan adanya nine line Dash ini memang kesengajaan yg dibuat Rusia atas bantuan China tentunya supaya dunia ini tetap ada 2kekuatan super power persis seperti jamannya perang dingin yg telah berlalu yaitu blok barat tetap dipimpin USA sedang blok timur dipimpin RUSIA-china.
Oleh karena itulah bilah gesekan keras terjadi di laut Natuna antara China vs USA+NATO apa yg bisa dilakukan oleh negara negar disekitar laut Natuna? Memang pusing mencari solusi terbaik atasi masalah laut Natuna ini.

Pusing pusing said...

Sebetulnya kemunculan tiba tiba nine line Dash di laut Natuna + tiba tiba juga munculnya konflik Ukraina adalah munculnya perang dingin jilid ke2. Ya itulah pandainya Rusia dibantu China sahabat terbaik serta setia kepada rusia utk mengembalikan jaman keemasan seperti jaman UNI SOVIET dulu.

Pusing pusing said...

Kenapa China membantu Rusia mengembalikan jaman keemasan era UNI SOVIET dengan nine line dashnya? Dan secara kebetulan juga yg berhak meneruskan jaman keemasan UNI SOVIET adalah China karena era Uni Soviet itu adalah era ideologi komunis yg sama persis dianut China hingga detik ini tapi Rusia sekarang bukan negara komunis lagi tapi berubah menjadi negara federasi Rusia yg mirip mirip dgn Sistem negara USA yaitu sama sama negara federasi. Cuma China tidak bisa bergerak sendiri mengingat ada satu kunci teknologi militer yg tidak dikasih oleh Rusia walaupun China mampu menciptakan dan memproduksi sendiri peralatan militernya tapi ada satu kunci yg tidak bisa dilakukan China dan kunci itu masih dipegang teguh Rusia . Makanya hingga detik ini China masih mengekor ke Rusia. Bila suatu saat nanti China berhasil mendapatkan kunci yg dipegang erat erat Rusia mungkin China akan meninggalkan Rusia karena Rusia sekarang bukan negara komunis dan mungkin juga pewaris uni Soviet akan jatuh ke tangan China suatu saat nanti tanpa dukungan Rusia lagi dan mungkin juga suatu saat nanti Rusia akan berdamai dgn USA karena sama sama negara federasi utk membendung pengaruh China seperti dulu USA beserta sekutunya membendung pengaruh Uni Soviet.

Pusing pusing said...

Jadi analisa di atas tadi sudah jelas ya kenapa tiba tiba muncul nine line Dash yg didengungkan dan dipaksakan oleh china.
China bermimpi mengembalikan jaman keemasan era Uni Soviet tapi nantinya China berharap sekali yg memimpin jaman keemasan era Uni Soviet itu bukan Rusia melainkan China sendiri yg masih pegang teguh ideologi komunis era Uni Soviet.

Melon bonyok said...

Beda jalan barangkali mas, Rusia dan China agak berat hati untuk jalan bareng kecuali ada kepentingan. Mengingat mereka pernah berkonflik perbatasan jaman mao dan breznev. Beda case antara LCS dan ukraina, LCS cita cita mao yg mengontrol berbau china, seperti indochina, laut china dan bau bau china lainnya, untuk kasus ukraina, jelas Rusia kebakaran bulu hidungnya karena kedepan kalau ukraina join nato, bisa jadi pangkalan nato yg bisa merongrong hegemoni Rusia. Jelas gak akan mau Rusia ada pangkalan nato didepan hidungnya. Kesimpulannya LCS dan Ukraina adanya persaingan rivalitas. Otot dan ekonomi. Pendapat ane loh ya

Ayoeng said...

2026 armada laut china akan memjadi yg terkuat di asia. Kalo mau membayangi maka Indonesia musti memiliki minimal 18 kapal selam dengan AIP selain kapal kombatan permukaan

Anonymous said...

Ane setuju dengan Bang Melon..

Anonymous said...

Analisa yang Membagongkan...
Gak nyambung Borr..
Beda Alam donk LCS ma konflik Ruskie-Ukraine..

Defent studies said...

Amin.

Yakhont said...

Sepaham dg Bung Melon,
Case LCS memanas akibat Tiongkok memaksakan ingin membangkitkan dan menguasai lagi Jalur Sutera perdagangan seperti zaman dahulu.
Dengan cara unjuk kekuatan militer..

mbuh said...

makin kesini moderenisasi makin mantap kapal perang, peswat tempur, kapal selam tinggal ranpur yang tua tua,,, harimau hitam kapan tiba blum ada kabat???
moderenisasi harus dilaksanakan untuk menjawab tatangan2 kedepan pokok siap tempur bila ada perang
jaya garudaku, jaya bangsaku INDONESIA
NKRI harga mati

Sawargi said...

Ada negara yg luasnya cuma se uprit tapi mainannya se abreug sehingga kesusahan nyari tempat buat naro mainannya, tapi ada juga negara yg luasnya seabreug2 tapi malah sangat kesusahan buat ngedatangin mainannya.

mbuh said...

aneh ya sejak kapan crimea dicaplok rusia?,,,, padahal khasus crimea persis sama timor timor yg lepas dari indonesia lewat referendum

terus yang bergejolak sekarang di ukraina wilayah donbass ingin juga lepas dari negara ukraina.

klau banyak pasukan rusia di perbatasanya sendiri ya wajar, berjaga di pekarangan sendiri koq gak boleh

No one said...

Kepentingan china di lcs adl utk ketahanan energi (gas), jalur perdagangan & ketahanan pangan (ikan) jd sangat masuk akal mereka sgt agresif disana termasuk di laut natuna utara sdgkan mjd masuk akal jg US berusaha membantu Indonesia memperkuat pertahanannya utk dpt menghadapai china di lcs saat US sdg konsentrasi berebut pengaruh dgn rusia di eropa timur

Unknown said...

Pernyataan no one memang benar, itulah kenapa tiba tiba China menerapkan ide nine line Dash, lalu akar permasalahan yaitu asal mula pemikiran China sehingga menimbulkan opsi yg dilakukan China diantaranya nine line Dash ?
Masalah Ukraina jadi panas bisa timbul itu akar mula permasalahannya bagaimana?
Lalu tiba tiba saja USA menerapkan CAATSA utk melemahkan ekonomi Rusia, itu akar mula permasalahannya apa?
Walaupun perang dingin sudah usai dan blok timur yaitu pakea warsawa sudah bubar dengan runtuhnya UNI SOVIET serta runtuhnya ideologi komunis di Rusia sehingga akhirnya muncul negara federasi Rusia. Tapi berjalannya waktu toh permusuhan USA vs Rusia tetapi berjalan persis seperti era perang dingin bahkan USA berusaha keras agar Rusia tunduk kepada USA.
Itu juga akarula permasalahannya bagaimana?
Dan saat era perang dingin China masuk ke blok timur pimpinan uni Soviet walaupun masa lalu China - uni Soviet tidak harmonis alias ada luka tapi toh dgn semangat ideologi komunis China bergabung dengan blok timur pimpinan uni Soviet.
Era perang dingin inilah masing masing blok ditakuti disegani oleh semua negara negar di dunia ini bahkan sepak terjang mereka tidak bisa dihentikan oleh PBB sekalipun.
Masing masing blok di era perang dingin mengalami masa keemasan kemasyuran dibmata dunia internatuonal dan mereka bebas berbuat semaunya tanpa bisa di cegah PBB sekalipun
Kesimpulannya masa keemasan blok timur alias fakta warsawa inilah yg sekarang hendak dimunculkan lagi oleh Rusia -china karena ternyata USA berusaha keras utk menundukkan Rusia dan China supaya mengikuti suara USA
Langkah awal menuju era keemasan blok timur jilid ke2 ini ya dengan mengikuti ide China yaitu nine line Dash supaya memberi warning alias peringatan kepada USA .
Kirabkira begitulah asal mula ceritanya.

Unknown said...

Dulu era uni Soviet menduduki Afganistan, timbulah perang uni Soviet vs Mujahidin Afganistan yg ternyata Mujahidin Afganistan ini disupport oleh USA -israel dan di sinilah muncul rudal Anti tank styier yg amat ditakuti uni Soviet. Berjalannya waktu akhirnya uni Soviet angkat kaki dari Afganistan lalu berjalannya waktu juga USA beserta sekutunya menduduki Afganistan sehingga timbullah perang antara USA beserta sekutunya melawan Taliban .
Siapa yg memberi support ke Taliban?
Berjalannya waktu juga akhirnya USA beserta sekutunya angkat kaki dari Afganistan.
Dari 2 peristiwa di atas tadi bisa ditebak siapa dalang yg dibalik layar atas semua peristiwa di Afganistan.

Unknown said...

Nine line Dash itu memang ide dari China untuk memuluskan jalan menuju era keemasan blok timur jilid ke2 persis seperti jaya jayanya blok timur saat masih berlangsung perang dingin. Pertanyaannya nantinya setelah sukses terwujud masa keemasan blok timur jilid ke2 ini siapa yg memimpin blok timur jilid ke2 ini? Apakah tetap Rusia atau rusia-china atau China yg masih teguh pegang ideologi komunis sedang Rusia sudah meninggalkan ideologi komunis? Dan apakah mungkin suatu saat nanti Rusia kembali ke ideologi komusia persis seperti era uni Soviet dahulu kala?

mbuh said...

https://international.sindonews.com/read/692899/41/putin-akan-akui-kemerdekaan-republik-separatis-pro-rusia-di-ukraina-timur-1645470135

Jhon said...

Analisanya boleh juga, tapi malah jadi tambah bingung 😕

Pusing pusing said...

Jepang da Korea Selatan adalah contoh negara di Asia yg industrinya kelas internasional serta merajai pasar tapi tetap nurut kepada suara USA, kenapa? Jawabannya adalah karena kehadiran USA di kancah PD 2 di wilayah Eropa serta melebar ke wilayah pacific dan daratan Utara Afrika akhirnya Jerman + Jepang dapat dikalahkan dan menyerah.
USA hadir di PS2 ini karena satu satunya negara di Eropa yg belum jatuh ke tangan Jerman sehingga was was dan akhirnya minta tolong ke USA utk turun ke medan PD2.
Dengan berakhirnya PD2 ini maka USA menunjukkan dirinya sebagai negara yg berhasil memenangkan PD2. Atas dasar inilah yg membuat USA jadi pemegang kekuatan no 1 di dunia ini yg tidak ada negara lain yg bisa mengalahkannya dan prinsip inilah yg terus dipegang USA beserta sekutunya sampai sekarang.
Karena inilah Rusia protes yg menurutnya Rusia juga andil memenangkan PD2 dari front timur tapi diabaikan oleh USA beserta sekutunya.
China perkembangan industrinya akhirnya bisa menandingi industri Jepang dan Korsel cuma China tidak mau tunduk dan nurut kepada USA karena menurut China ada 2negara yg memenangkan PD2 yaitu USA dan Rusia.
Prinsip prinsip USA akhirnya berbenturan dengan prinsip Rusia juga berbenturan dgn prinsip China yg akhirnya menyulut permusuhan antara USA vs Rusia dan USA vs China.
Permusuhan inilah makin meruncing seiring berjalannya waktu.

Anonymous said...

Ya, harus.., Indonesia mutlak memang harus beli banyak pespur baru...kesiapsiagaan pespur F-16 & Sukhoi 27/30 sudah rendah..karna memang sudah uzur..20-30 tahun..seperti Bung H. Jagarin Pane jelaskan di artikel diatas.
Apresiasi buat Pak Jokowi sbg Presiden & Pak Prabowo sbg Menhan. Segera mendatangkan Rafale baru full spek dlm jumlah yg 'wah'..42 unit!

Mungkin kalo cm beli 6,12 atau 16 biji efeknya tdk seheboh saat itu...
Begitu resmi diumumkan kontrak efektif rafale di kemenhan 6 unit baru menyusul 36 unit dlm waktu dekat, beritanya lsg jadi headline media2 asing.. termasuk media tiongkok.
Jelas, mendatangkan 42 jet tempur Rafale ini menimbulkan efek gentar kawasan asean & cina...


Unknown said...

Mau saya jawap. Perang vietnam sudahpun membuktikan. As di mana mereka mampu membuat segala jenis senjata berat apapun. Kalah juga kan

Defent studies said...

Dubes rusia menyangkal su 35 di batalkan secara resmi..

Pusing pusing said...

Ya mau bagaimana ya nasi udah jadi bubur, beberapa negara pembeli SU35 satu per satu mundur alias batalkan kontrak termasuk Indonesia dan pak Prabowo mengatakan uang cash utk beli SU35 dialihkan utk beli 6unit jet tempur Rafael Perancis sebagai batch awal. Makanya sekarang produsen jet tempur Rusia bingung pelanggannya pada kabur gara gara takut CAATSA USA. Untuk menahan malu maka Dubes Rusia utk Indonesia mengatakan begitu. Lagi pula kontrak pembelian SU35 utk RI belum deal 100% karena RI belum kasih uang down payment.

Anonymous said...

Lupakan SU35... Indonesia sudah beli Rafale. Kontrak efektif sudah berjalan..
Semoga tidak ada aral melintang, 2026 Rafale sdh ikut ronda di Laut Natuna Utara..

Unknown said...

Ikut nyimak pak jagarin..

Unknown said...

Ikut nyimak pak jagarin..

Unknown said...

Di Google news pangamat militer China mengatakan jangan ganggu Indonesia lagi karena cepat atau lambat Indonesia akan bangkit jadi negara maju dan besar karena Indonesia punya semua modal dasar utk menjadi negara besar dan negara maju cuma satu kelemahan Indonesia yaitu industri militernya lemah dan belum bisa menciptakan membuat dan memenuhi semua kebutuhan alutsista militer buat militer Indonesia.
Berdasarkan pengamat strategi dan pertahanan militer dunia internasional dari data data pengalaman sejarah di dunia ini khusus utk negara kepulauan seperti Indonesia ini memang gampang gampang susah mempertahankan diri dari serbuah musuh dari segala penjuru karena analisa mereka negara kepulauan itu terlalu terbuka yaitu banyak celah utk masuk dan keluar lewat peraiaran laut seperti banyak selat selat lalu lewat udarapun juga gampang diserbu ngumpet dan kabur karena terlalu banyak pulau pulau yg sulit dijaga satu persatu pulau yg ukurannya pulau kecil tidak berpenghuni.
Bagi pemilik negara kepulauan juga akan pusing memelihara alutsistanya supaya ready use karena harus banyak jumlahnya serta typenya apalagi hendak meremajakan alutsista tua yg banyak jumlahnya dan ini akan menguras juga keuangan negara. Memang tidak gampang menjaga 100% seluruh wilayah negara banyak pulau seperti Indonesia ini, itu kata pengamat militer dunia internasional.
Sebagai contoh dulu saat Belanda menjajah tanah tanah Nusantara yg sekarang bernama Indonesia ini, Belanda juga merasakan hal yg sama mengurus dan menjaga daerah jajahannya karena terlalu luas dan banyak pulau, dan hal ini terbukti saat Jepang datang memyerang belanda di tanah tanah Nusantara, walau Belanda dibantu innggris Australia dengan senjata canggihnya era dijamannya tapi alutsista militer Belanda tidak banyak jumlahnya sehingga dalam hitungan beberapa hari Belanda harus menyerah kalah kepada tentara Jepang.
Itu cuma contoh saja yg nyata berdasarkan sejarah.
Jadi tidak heran bahwa utk menjaga 100% wilayah negara Indonesia yang luas dan banyak pulau ini memang tidak mudah dan harus punya uang kuat utk membeli dan memelihara alutsista militer yg juga harus banyak jumlahnya.
Memang tidak mudah ya.

Unknown said...

Memang tidak mudah menjaga membentengi diri dari serbuan musuh lewat segala penjuru buat negara yg wilayahnya luas banyak pulau seperti Indonesia ini, mungkin di jaman orde lama sampe orde baru tentara dan peralatan perangnya numpuk di pulau Jawa dan baru dikirim ke pulau lain bila pulau itu diserang musuh. Setiap latihan militer selalu memberangkatkan tentara dan peralatan militer dari pulau Jawa menuju sasaran daerah latihan perang. Sistem seperti ini sudah dimonitor calon calon musuh Indonesia. Taktik strategi militer sepertinya menumpuk di pulau Jawa adalah mungkin pulau jawalah benteng terakhir yg harus mati Matian dijaga jangan sampe kalah menyerah. Cuma cara cara seperti ini harus segera ditinggalkan karena bukan Jawa saja yg harus dipertahankan mati Matian tapi seluruh wilayah Indonesia yg banyak pulau ini juga harus dipertahankan mati Matian dari serangan musuh. Taktik baru ini sebaiknya jadikan pulau Sumatera pulau Kalimantan pulau Sulawesi kepulauan Nusa tenggara Maluku dan pulau Papua barat sekuat tentara dan peralatan militernya seperti di pulau jawa sehingga saat latihan tahunan tidak usah mengirim tentara dari pulau Jawa tapi kirimlah tentara dan peralatan militer dari pulau yg daerahnya dijadikan latihan perang supaya apa? Supaya tidak mengulangi kesalahan Belanda yaitu kekalahan Belanda melawan Jepang saat Jepang menyerang Belanda yg menjajah tanah tanah Nusantara ini hanya dalam hitungan beberapa hari saja.

Kremes said...

Permasalahan sesungguhnya adalah kapan kontraknya efektif?katanya pake pinjaman luar negeri,tapi harus ada rupiah pendamping,tahun ini gak ada RMP,tahun depan belum ada juga,ditunda dulu,42 unit cuman "katanya"faktanya 6 unit aja,kayaknya harus ada perubahan prioritas,daripada dana desa yang hampir semua orang indonesia tau kalau pasti dikorupsi,kenapa musti di tingkatkan terus dananya,lebih baik alihkan buat alutsista dulu saja...kontrak awal 2021,2022 dikaji,2023 dibahas,2024 ganti pemerintahan akhirnya Rafale gak jadi nambah,Fremm menanti kontrak efektif yang tiada ujung,2025 presiden baru akan bilang,kita belum ada dana...

Defent studies said...

Saya kurang setuju bila di katakan jndustri militer kita lemah memang btul masih blum maksimal kmandirian kita dlm bdg alutssta sprti dlm bdg permesinan kita masih impor pnuh karna pindad sgt takut buat mesin sendiri walaupun mulai di knal di dunia to tp sejak era sby kdua kmajuan kmandirian alutssta Ri sangat maju psat di iringi ksadaran pentingnya berdiri di atas kaki sendiri dan pernah merasakan pahit di embargo itu sdh sangat signifikan bahkan beberapa thn yg lalu ostralali dan amirika sampai berkata "alangkah cepatnya" kmandirian Indonesia tp yg jlas itu akan trus. berlanjut,kita baru mulai blum sampai 2 dekade dlm hal kmandirian sedangkan cina sejak thn 80 an menggaungkan kmandirian wajar kalau mrka lbih dl sekarang dan kita akan segera menyusul dgn produk2 pertahananan yg mumpuni seperti buatan negara3 maju dan bukan jiplakan seperti buatan2 cina saat ini Amin ya Rab..

Anonymous said...

Pembelian besar besaran Dassault Rafale dan F 15 ID oleh NKRI, jangan diartikan supaya menghadapi ancaman utara melainkan ada udang dibalik bakwan. Analisis kita dengan membelibanyak tentunya kita mendapatkan paket khusus dari France dan United States untuk Kemandirian Alutsista Indonesia. Sembari menyiapkan KF 21 Boromae, NKRI juga menyiapkan Pespur the TASTE OF INDONESIA terlepas dariSouth Korea.

Ancaman Nyata dari Utara, yang disayangkan utang NKRI ke China jugalebih banyak dan membahayakan RAKYAT INDONESIA ....Mengapa harus Utang ke CHINA padahalBrunei pun bisa memberi Utang ke INDONESIA ... ini yang kita pertanyakan dari kebijakan Pemerintah saat ini, jangan sampai gara gara salah kebijakan dibayar dengan Kemerdekaan NKRI.

Anonymous said...

Pembelian Rafale karena transfer teckno klo F15 untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan AS agar kita tetap dapat fasilitas GSP

Jagarin Pane said...

Betul

Pusing pusing said...

Sepertinya di masa yg akan datang harga baru sebuah alutsista militer akan semakin mahal dan sepertinya nantinya tidak semua negara mampu beli barunya, mungkin hanya mampu beli bekasnya saja lalu diretrofit dioverhoul atau direkondisi. Contohnya aja sekarang saat Indonesia mau beli jet tempur baru lalu heavy fregat baru lalu kapal selam diesel baru lalu rudal anti kapal baru dll semuanya itu mahal mahal harganya.
Makanya mulai sekarang industri pertahanan di Indonesia harus mulai giat dan rajin merancang menciptakan dan membuat setiap alutsista militer yg dibutuhkan oleh TNI, sehingga suatu saat nanti industri pertahanan di Indonesia sudah mandiri sejajar dengan industri pertahanan negara lainnya.
Ini utk antisipasi suatu saat nanti dimana harga baru sebuah produk alutsista militer semakin mahal semakin tidak terjangkau maka hal ini bisa diatasi oleh industri pertahanan yg ada di Indonesia dengan merancang memproduksi sendiri suatu produk alutsista militer. Suatu saat nanti bila harga sebuah alutsista militer kondisi baru harganya sudah mahal dan tidak terjangkau pastinya pasar alutsista militer kondisi bekas akan semakin ramai dibeli oleh negara negara yg berkantong pas pasan. Dan tentu saja ini juga membuka peluang usaha jasa perbaikan overhoul retrofit maupun jasa rekondisi karena pasar alutsista militer kondisi bekas semakin ramai pembelinya.
Indonesia mulai hari ini harus waspada menyingkapinya soal ini supaya indinesia tidak terjerumus ke kelompok negara yg hanya mampu beli alutsista militer kondisi bekas saja karena sudah tidak mampu membeli kondisi baru gres.

Pusing pusing said...

Kenapa RI berutang ke China? Masalahnya apa betul RI punya utang ke China? Pemerintah Jokowi punya menteri menteri yg hebat dan pengalaman di bidangnya masing masing seperti ibu Sri Mulyani beliau punya reputasi jempolan di bidang ekonomi & perbankan bahkan beliau pernah ditarik oleh world bank utk menduduki salah satu kursi direksi di world bank dll. Bila berutang alias pinjam uang via kredit export suatu negara tentunya pemerintah Jokowi sudah berhidung cermat. Contoh saat Huawei penguasai pasar antena tower beserta perangkat komunikasi hp di tower, semua itu karena Huawei menang tender berbiaya murah tapi high tech dan itu kita rasakan via hp hp yg berfungsi di Indonesia baik itu 3G 4G 4Glite dan sebentar lagi 5G.memang ada perangkat antena hp di tower merek lain seperti siemen Nokia Motorola Erikson tapi harga yg ditawarkan tidak semurah perangkat Huawei.
Itulah kenapa Indonesia makin dekat berbisnis dgn China, contoh lain pendirian industri bahan mentah serta industri pembuat baterai litium di sulawesi tendernya dimenangkan China karena memang harganya lebih murah dapat blue print lagi utk teknologi dari nol sampe jadi baterai litium berbagai jenis dan ukurannya. Dan pembangunan industri tersebut karena yg menang tender itu China maka RI pake kredit export dari suatu bank di China yg mampu biayai pendirian industri itu di Indonesia.
Mungkin inilah yg dimaksud Kalayak ramai RI berutang ke China dan kalo memang betul itu sudah diperhitungkan matang matang oleh pemerintah Jokowi karena setelah semuanya selesai dibangun lalu industri baterai litium mulai berproduksi pastinya RI sanggup bayar cicilan kredit export dari suatu bank di china sampe lunas.
Jadi berutang itu tidak apa apa tapi harus jelas hitungan hitungan kesanggupan bayar utang secara cicil sampe lunas.
Oh ya kalo kita pinjam uang via kredit export suatu negara tentunya di negara itu kita harus beli suatu produknya.

Pusing pusing said...

Demikian pula beli jet tempur Rafael Perancis tentu pembelian beserta pembayarannya pake skema kredit export suatu bank di Perancis yg sanggup menalangi dulu pembayarannya baru RI mencicil sampe lunas ke bank tersebut di Perancis . Demikian pula utk pembelian dan pembayaran jet tempur F15ex USA tentu juga pake skema kredit export suatu bank di USA yg sanggup menalangi pembayarannya lalu RI bayar cicilan bertahap sampe lunas ke bank tersebut.

ㅤㅤ said...

Utara memang buat sendiri tp ada beberapa powerpack dan bahan masih dr negara lain om....

Jd

ㅤㅤ said...

Hahaha...pendapat nya aneh om ...cina ada beberapa komponen masih ngandelin dr barat om...
Dalam perang selain Hard power jg di perlukan soft power,macam diplomasi ,faktor geografis,dukungan rakyat dll...

Lihat US di Vietnam,Israel vs Hizbullah ,Uni Soviet di Afganistan...

Hahaha

Unknown said...

Bung jagarin. Ulasan anda sangat menarik tetapi mungkin ada sedikit info yg bisa dijadikan masukan bahwa ydk hanya fremm saja saat ini AL juga sedang menunggu iver dan arrow. Serta desas desusnya mogami juga turut serta. Mungkin ini bisa dituangkan dlm tulisan berikutnya serta rencana pemerintah mau ambil kdx sejong dr korea jika ini benar. Saya tunggu tulisan berikutnya bung.

Jagarin Pane said...

Iya arrow sdh kontrak efektif, lanjut fremm dan mogami. Makanya dlm tulisan diatas prediksi kita akan memiliki 16 heavy fregate. Arrow/Iver 2, fremm 6, maestrale 2 dan mogami 6 unit.

Yakhont said...

Plus 2 Kapal Pemburu Ranjau Frankenthal Class buatan Abeking & Rasmussen - Lurssen Jerman.
Ada penambahan panjang Kapal menjadi 62m khusus pesanan TNI-AL..

Gak tau nih,. Sekarang Bapak2 TNI-AL
kita gak suka yg 'Standart'..lagi demen banget 'Custom'..hihihihi..
Gak Heavy Frigate (AH140), gak Mine-Hunter ( Frankenthal class)..semua 'di_oprek'.. ditambahin panjangnya..

Jalesveva Jayamahe-

satriya wirang said...

Ya memang tambah panjang tambah nikmat

Anonymous said...

Salam.

Perang ukraina dan rusia akhirnya terjadi hari ini dan perang selalu dimulai dari tetangga sebelah.

Jadi saat damai dikawasan asia ingatlah perang bisa terjadi dikawasan asia.

Australia dengan Aukusnya.
Singapura dengan menumpuknya alutista modernnya & tetap menginginkan pengelolaan FIR disekitar Kepulauan riau dan natuna utara demi keuntungan 20 Trilyun pertahun dari bandara changi.
Vietnam yg belum meratifikasi batas laut dinatuna utara.
Malaysia yg masih mengingkan wilayahnya disekitar ambalat.

Maka perang indonesia dan negara tersebut bisa terjadi suatu hari.
Dengan membeli alutista modern & mnjadikan industri pertahananan kuat maka Indonesia akan berjaya.

Jaya bangsaku.kuat tentaraku & sejahteralah rakyatku.

Nikmat said...

Apa urusanya dgn saya woooi....

Unknown said...

Memanas memanas Rusia sudah mulai membuka pintu gerbang perang di ukraina. Memang dari dulu rusky terkenal sebagai bangsa jagoan sejati.tidak kenal takut jika perang. Tidak ada tawar menawar jika kedaulatan,harga diri dan keamanan bangsa mulai terancam.tidak takut di keroyok gerombolan anglo saxon genk. Ayo pak jagarin keluarkan artikel terbarunya dgn ulasan serta analisa yang tajam, fokus, komprehensif dan logis khas pak jagarin.apakah ini cikal bakal WWW3?bagai mana reaksi RRC? Apakah negri incek juga akan nekad mengobarkan perang di indopasifik dgn menyerbu taiwan dan mengusai seluruh wilayah sekitar 9 garis putus2 termasuk kepulauan natuna?negara mana yg bakal dukung Rusia jika pecah perang di ukraina selain anggota CSTO? Apa dampaknya bagi indonesia jika terjadi perang besar di eropa dan disusul perang besar di indopasifik? Sudah siapkah indonesia jika terpaksa ikut konflik senjata skala besar JIKA PECAH PERANG di indopasifik?Di tunggu artikel nya pak jagarin.....

Unknown said...

Sudah habis kesabaran pak putin melihat ukraina yg selalu di dekati dan di hasut oleh barat rupanya. Pak Putin oh Pak Putin....

Pusing pusing said...

Yang terjadi di Ukraina adalah ada beberapa daerah di Ukraina yg pro Rusia lalu memisahkan diri dari Ukraina dan memerdekakan dirinya. Kalo tidak salah ada 3 daerah di Ukraina yg memerdekakan dirinya menjadi sebuah negara yg merdeka dan berdaulat serta melepaskan diri dari Ukraina.
Di sini Rusia masuk sebagai pasukan penjaga perdamaian dan bukan mengorbankan perang terbuka terhadap ukraina. Jadi bukan perang terbuka antara Rusia vs Ukraina tetapi Rusia menjaga supaya 3 daerah yg memisahkan diri dari Ukraina itu tidak diserang habis habisan oleh Ukraina dan tujuan Rusia masuk sebagai pasukan penjaga perdamaian adalah supaya 3 daerah tadi menjadi benar benar negara yg merdeka dan berdaulat serta berhak menentukan kebijakan politiknya masing masing. Itulah yg terjadi di Ukraina dan Ukraina sangat marah terhadap 3 daerah itu yg memisahkan diri dari Ukraina.

Pusing pusing said...

Yang jadi pertanyaan besar adalah kepada USA beserta sekutunya kok jadi biang kerok kerusuhan sebuah negara seperti Ukraina, bila USA beserta sekutunya tidak ikut campur di Ukraina mungkin keadaannya akan lain dan tidak mungkin terjadi perang terbuka, peristiwanya persis seperti GAM serta KKB Papua di RI yg ingin memisahkan diri dari RI.
Seperti itu contoh peristiwanya.

suryo projo said...

Belajar dari serbuan Rusia di Ukraina tadi pagi, dimana seluruh kekuatan udara dan laut hancur tdk bisa melakukan perlawanan karena dihantam Rudal berpresesi tinggi, maka perang masa kini kekuatan utama berada pada setangan rudal jarak jauh, dan drone sebagai penyerang, Dephan perlu pertimbangkan pengadaan rudal jarak menengah pendek dan jauh , disamping memperkuat armada kapal perang baik kapal permukaan maupun kapal selam dan pesawat tempur generasi 4,5 sebagai alutsista penjaga teritori kedaulatan negara

Pusing pusing said...

China sebetulnya adalah negara perusak industri industri yg memproduksi barang original alias barang yg mutunya teruji. Dengan hadirnya produk produk Made in China yg berharga miring maka produk produk original ini menjadi terancam pangsa pasarnya. Dan terbukti bagi sebuah negara yg roda ekonominya belum lancar berputar biasanya selalu membeli produk produk dgn harga yg miring tanpa hiraukan mutu kwalitas barang tersebut.
Di indonesia saja harga barang suatu produk pasti bervariasi yaitu dari yg termurah sampe yg termahal terserah mau beli yg mana sesuai kemampuan uang masing masing orang. Bagi orang yg pas pasan apalagi minim uangnya pastinya membeli harga yg termurah.
Kalo kita hidup di negara maju pastinya tidak ada produk yg murah meriah seperti di Indonesia dan semuanya harus beli barang yg original di pasar dan tidak ada satu pasarpun yg menjual barang dgn harga miring kecuali black market dan black market ini terus terusan diperangi oleh negara negara maju.
Sebagai contoh barusan di media ada berita USA mengeluarkan peringatan kewspadaan tinggi terhadap shoope Bukalapak Tokopedia dari Indonesia karena disinyalir jual produk yg tidak original.
Kesimpulannya kalo indonesia mau lepas berbisnis sama China yg selalu menawarkan harga miring berarti Indonesia harus berani stop semua barang barang yg berharga miring dan hanya menyediakan barang original. Masalahnya apakah nantinya masyarakat bawah mau menerimanya karena tentu barang original tidak terjangkau uang mereka. Dan tentunya kalo indinesia menerapkan barang original tentu banyak usaha dan jasa berjatuhan dan bangkrut karena merekalah yg selalu menyediakan barang barang harga miring.
Jadi salahkah pemerintah Indonesia berbisnis dgn China yg selalu menawarkan harga miring?

Defent studies said...

👍

Sawargi said...

Ketika rudal kalibr melayang di atas bangunan2 ukraina, orang2 disana sepertinya cuma bisa menonton dan merekam saja sampai rudal tersebut mengenai kesasarannya. Apakah perisai udara ukraina sebegitu lemahnya? Dan kemana drone2 buatan turki,apakah tidak bisa berbuat banyak ketika yg di dihadapinya itu adalah tentara rusia?

Ranjau Laut said...

Ingat kawan2..
Peswwat tempur boleh byk
Tp klo tanpa perisai udara airdefense kurang lengkap rasanya sebagai Tameng
Setidaknya Indonesia juga akuisisi byk SAM Merad dan Lorad.

Anonymous said...

Selain KF 21, rafale dan FX 15 ID, indonesia masih kekurangan jet tempur utk menjaga lebib dari 17 ribu pulau, dan jutaan kilometer luas lautan Indonesia, dari sabang sampai dengan merauke, dan dari pulau mianggas hingga pulau rote, tdk ada salahnya indonesia membeli jet tempur bekas dsri austria tinggal diupgrade, juga mengadakan jet tempur bekas dari swedia dan juga dari quatar yanh lagi kebingungan menyimpan jet tempur, juga F 15 bekas dari USA, belajar dari ukraina yang jet tempurnya terbatas, kemudian saatnya indonesia membangun PLTN di pulau2 kosong, demi keamanan, dibangun markas untuk 2 batalyon untuk menjaga PLTN tersebut, dibangunkan mess bertingkat 10 untuk menampung perwira dan prajurit, dibangunkan mercusuar, dermaga, dibangunkan helipad, dan minimal dibangunkan landasan perintis pesawat, diadakan dan ditempatkan minimal 8 unit kapal selam mini yg dipersenjatai rudal jelajah dan torpedo, 3 unit kapal selam bobot minimal 1800-2100 ton dengan fasilitas AIP, dan dilengkapi peluncur drone yg dipersenjagai senapan mesin, dng amunisi mencapai 500 butir, dan Juga granat yg bisa ditampung sebanyak 12 unit, dilengkapi vision night, infra red, masing2 pos dilengkapi CCTV, minimal masing2 pos 10 orang, dilengkapi pagar yg bersensor gerak, CCTV, panser amphibi yang dilengkapi dengan armor pelindung lapis baja, sensor rudal, dan proyetil, ilengkapi vision night, infra red, dilengkapi 16 unit peluncur rudal anti tank, anti drone, anti rudal jelajah, anti heli dan anti jet tempur, serta berdampingan dengan tank, jauh dari penduduk, penyaluran listrik melalui bawah laut, dilengkapi fasilitas radar pasif dan radar aktif serta radar pesisir, dilengkapi rumah sakit, dilengkapi hangar, dan bungker

Anonymous said...

Tidak ada salahnya Indonesia membeli eurofighter thypoon bekas austria dan inggris, indonesia perlu juga menambah pesawat tempur dari embraer untuk super tucano, utk 5 skuadron, juga FA 50 untuk 10 skuadron juga 80 baterai nasams, 10000 mlrs dng jangkauan 1000 km - 3000 km, 25.000 berbagai artileri dng jangkauan 100 km, peluncur rudal jelajah sebanyak 200.000 dengan rudal lebih dari 100 x lipatnya。peluncur rudal udara ke udara sebanyak 2000 unit, dng rudal untuk masing2 unit sebanyak 200.000 rudal, peluncur rudal dari udara ke permukaan sebanyak 8000 dng rudal sebanyak 1 juta unit, dan peluncur rudal dari permukaan ke permukaan sebanyak 100 ribu unit dengan rudal lebih dari 150 juta unit, memperbanyak heli serang dan heli serbu, heli anti kapal selam, heli angkut yg dipersenjatai, 30 ribu drone yg dipersenjatai, 15.000 unit tank medium, 45 ribu panser yg dipersenjatai lebih dari 16 peluncur rudal anti tank, dilengkapi camera monitor, vision night, infra red,senapan mesin cal 7.6 mm dan 12.7 mm, dng sistem RCWS, juga sensor rudal

Unknown said...

analisa yang luar biasa dan hanya mampu dicerna para cendekia.
sedikit tambahan dari analisa yang nyaris sempurna ini. jangan lupakan peran yahudi dan wahabi di LCS melalui konspirasi dengan Russia. sampai disini,jika masih bingung,berarti dulu anda bukan anak kelas Bahasa di SMA.
URaaaaaaa!!!!

Aji said...

Assalamualaikum bung jagarin, bung ulasan yang keren... tp dr ulasan diatas malah saya timbul pertanyaan bagaimana nanti kalau arah politik kita berubah atau tidak nurut apa kata barat, apa ndak rawan embargo tuh bung? Maka apa ada langkah cerdas dr kemhan yang bung jagarin tau?.. 😁🙏

Anonymous said...

setuju, kita tidak bisa menggantungkan nasib kita pada bangsa lain. pengalaman perang rusia vs ukraine sbg pembelajaran. us tidak ingin berdarah darah lagi seperti di vietnam dan korea dulu. cina bukan iraq yg mudah digusur as & nato. artinya as dan sekutunya hanya show of force saja di lcs & pasific tidak akan frontal habis melawan cina. kita lah yg akan melawan cina apabila cina mencaplok natuna. modernisasi dan penambahan alutsista laut dan udara sdh keharusan