Wednesday, September 15, 2021

Menuju Sinergitas Industri Pertahanan Nasional

Kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke salah satu industri pertahanan (Inhan) swasta nasional paling kreatif di Banyuwangi dua pekan yang lalu memberikan angin segar untuk sinergitas Inhan nasional. Industri pertahanan kita baik BUMN dan swasta nasional selama satu dekade ini menunjukkan geliat perkembangan yang luar biasa seirama dengan proses perkuatan militer Indonesia. PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi salah satunya.

Mengapa Lundin disebut paling kreatif di Inhan matra laut, karena perusahaan ini punya inovasi produk yang membanggakan. Misalnya tank boat Antasena dan kapal cepat rudal trimaran KRI Golok 688 yang baru diluncurkan beberapa waktu yang lalu. Lundin tetap tegar ketika kapal sejenis, KRI Klewang 625 yang baru dicemplungkan ke laut beberapa tahun yang lalu terbakar habis karena korsleting listrik. Banyak yang menduga ada sabotase, maklum saja ini produk teknologi stealth yang sangat menjanjikan. Tetapi Lundin tidak baper, move on dan segera bangkit kembali. 

Kabar terkini yang membungamekarkan hati kita adalah serial lanjutan kisah pertemuan Menhan Prabowo. Ternyata kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Direksi PT PAL Surabaya ke galangan kapal swasta nasional tersebut. Gayung pun bersambut, after that giliran petinggi Lundin berkunjung ke markas PT PAL di Surabaya. Mereka berdialog sesama profesional, benchmark, keliling fasilitas galangan kapal dan berujung pada ditandatanganinya MOU kerjasama strategis antara kedua Inhan itu. Yang satu BUMN yang satu lagi swasta nasional.

Next, PT PAL punya program besar yang harus dicermati secara khusyuk dan konsentrasi penuh. Saat ini saja kesibukannya benar-benar full house mengerjakan pembuatan 3 KCR (kapal cepat rudal) paket lengkap dengan senjata, pembangunan 2 kapal besar LPD (landing platform dock) rumah sakit dan overhaul kapal selam KRI Cakra 401. PT PAL juga sedang mengerjakan pembangunan 1 kapal sipil jenis pembangkit listrik terapung dan perawatan beberapa kapal perang TNI AL. Prestasi yang lain PT PAL telah sukses membangun 2 kapal perang jenis PKR (perusak kawal rudal) Martadinata Class bersama Damen Schelde Belanda.

Proyek besar yang segera dijalankan yaitu ikut membangun kapal perang striking force heavy fregate melalui pola kerjasama alih teknologi dan membangun kapal selam. Heavy fregate yang dimaksud adalah 2 unit Iver Class. Prediksi lanjutannya adalah membangun heavy fregate Bergamimi Class dengan perusahaan Italy dan Mogami Class dengan perusahaan Jepang. Kalau semua itu terlaksana maka lengkap sudah penguasaan teknologi yang dipegang PT. PAL mulai dari pembuatan kapal jenis KCR, LPD, PKR, Heavy Fregate dan kapal selam.

PT Lundin yang diambil dari nama pemiliknya John Ivar Alan Lundin asal Swedia yang beristri asal Indonesia sudah berkiprah di Inhan sejak tahun 2001. Hasil karyanya yang berupa kapal cepat spesial  berbahan karbon komposit berbagai ukuran sudah diekspor ke berbagai negara termasuk untuk inventori TNI AL.  Dan sekarang produk inovasi terbarunya adalah tank boat Antasena dan KCR stealth KRI Golok 688. Dua produk terkini Lundin ini menjadikan dia satu-satunya Inhan swasta yang paling kreatif dan berani nombok untuk menghasilkan produk alutsista matra laut.

PT PAL diprediksi akan memberikan ruang kepercayaan lebih besar kepada Lundin untuk membangun KCR lengkap dengan persenjataannya. Sementara PT PAL berkonsentrasi penuh pada proyek pembangunan kapal perang heavy fregate dan kapal selam. Inhan swasta nasional lain yang sudah diberikan kepercayaan oleh Kemhan adalah PT Daya Radar Utama (DRU) di Lampung yang mendapat kontrak membangun 2 kapal perang striking force jenis OPV (Offshore Patrol Vessel). DRU secara historis sukses membangun 5 kapal perang jenis LST (landing ship tank) Bintuni Class untuk TNI AL.

Kita menyambut gembira ada kolaborasi dan sinergitas antara Inhan BUMN dan Inhan swasta nasional. Pekerjaan besar menyediakan alutsista matra laut berbagai jenis kapal perang dan kapal selam dipola dengan bagi-bagi tugas, bagi-bagi pengalaman. Ada 8 perusahaan Inhan swasta nasional yang sudah menunjukkan kinerjanya membangun kapal-kapal patroli berbagai ukuran. Kerjasama strategis PT PAL dengan Lundin diharapkan akan menjadi landas pacu sinergitas untuk percepatan pengadaan kapal-kapal perang TNI AL.  Antasena dan  Golok  bisa menjadi percontohan inovasi membangun kapal serbu pantai dan kapal cepat rudal yang satu kelas dengannya. Kita ikut bangga dan mengapresiasi.

****

Jagarin Pane / 15 September  2021

52 comments:

Redsnaper said...

Sangat membanggakan kalau baca artikel diatas dan diharapkan dapat diwujudkan segera.
Proyek pengerjaan kapal jangan semua diborong oleh PAL karena akan menyita waktu, untuk itu agar proyek pengerjaan kapal perang dibagikan kepada galangan kapal yang lain.

Moon said...

Jadi jelas di sini PT.pal fokus pembuatan kapal fregate dan kapal selam soaly penyelesaian memakan' waktu tahunan Iver aja 2,fremmm 6 ,Lom mogami class yg sedang negosiasi sekitar 8 unit target menhan 16 unit sampe 2030 bisa tercapai tinggal kapal selam y

Anonymous said...

Salam.

Mari kita doakan KRI Cakra 401 Laksanakan Sea Acceptance Test (SAT)
Semoga diberikan keselamatan dan kemudahan..amiin.

Jaya selalu negeriku.

Anonymous said...

Saat ini kita butuh puluhan kapal untuk bakamla,ratusan kapal untuk nelayan militan yg sewaktu waktu dikerahkan di hotspot natuna.
Akan lebih elok jika nelayan china yg melanggar kedaulatan laut natuna di seruduk oleh nelayan kita,begitu juga coastguard china,bakamla lah yg harus turun tangan.
Untuk matra laut wajib hukumnya punya kapal ocean going menuju blue water navy untuk mengejar mimpi sebagai POROS MARITIM DUNIA

Anonymous said...

...MILITER GAHAR INDONESIA

04 SATELIT MILITER
32 RADAR UTAMA
24 Su-57 FELON
36 Su-35 Flanker E
16 Su-27/30 Flanker D
36 Dassault Rafale
18 F-15 EX
48 IFX
48 F-16 Falcon/Viper <----- ( diganti The Check Mate )
16 Super Tucano
20 T50 G. Eagle
20 Yak-130
125 Heli tempur # Varian
24 Pesawat Intai/Patroli Maritim
1001 Pesawat Angkut/Log
16 Pesawat pem-BOM
101 Pesawat DRONE # Varian
1550 Tank tempur # Varian
1750 Peluncur MLRS # Varian
1250 Panser tempur # Varian
1250 Meriam tempur # Varian
75 Amphibious trackway
750 KRI tempur # Varian
50 Heli Anti Kapal Selam
04 Kapal Hidro Oseanografi
04 Kapal Rumah Sakit
02 Kapal Submarine Rescue
02 Kapal Induk
50 Kapal Selam

Rudal Serbu Udara ;
250 Antar Benua, 750 Balistik, 2500 Petir, 2000 Brahmos, 2000 Yakhont...dll.

Rudal Perisai Udara ;
500 Unit PANTSIR S-1
750 Unit S-500
500 Unit S-400
500 Unit S-350
500 Unit BUK M3E
500 Unit BUK M2E
500 Unit NASAMS 2


















... Xixixixixixixi 😁

Anonymous said...

...kalau pingin jadi POROS MARITIM DUNIA, harus seperti itu militernya ?

















... Xixixixixixixi 😁

Anonymous said...

...750 unit KRI tempur permukaan # Varian ;

175 unit Destroyer

325 unit Fregat

250 unit Korvet






















... Xixixixixixixi 😁

Anonymous said...

...sugeng dalu, sugeng medhangetaken leyeh2 mawon njih ?





















... Xixixixixixixi 😁

Ranjau Laut said...

Lundin dan PAL combo yg sangat pas bgt josss !!
lundin dgn kemampuan nya bangun kapal dgn bahan komposit dan PAL dgn pengalaman nya bgun kapal berbagai ukuran dan jenis diharapkan bisa menghadirkan kapal perang entah KCR,atau korvet yg canggih dgn teknologi steatlh dan dan sistem.integrasi persenjataan yg mumpuni.

Klo dah kyk gini bahu menbahu pasti perkapalan indo bakal maju bersaing dgn turki,korea,india,jepang.
Mantap wes

Orang unik said...

Sebelum heavy fregat FREMM class Itali atau MOGAMI class Jepang dipilih Kemhan RI utk diakuisisi bagi TNI-AL sebaiknya PT PAL cermat berhitung dan segera pegang kartu adanya masing masing heavy fregat tersebut.
Apa itu kartu adanya? artinya sebelum deal dibeli Kemhan RI PT PAL sudah tau mana heavy fregat itu yang tidak mahal biaya pembelian barunya tidak mahal biaya operasi di laut saat dipakai tnial tidak rewel saat dipake di laut oleh tnial gampang memperoleh spare part-nya bila tiba tiba ada yang rusak gampang memeliharanya saat operasi di laut biaya service ringan sampai service berat bahkan modifikasi bila diperlukan tidak terlampau mahal alias lebih irit.
Jadi PT PAL harus benar benar cermat berhitung sampai dapat kartu adanya bagi masing masing heavy fregat yang mau dibeli Kemhan kita.
Bila PT PAL sudah berhasil dapat kartu asnya maka ini akan memudahkan Kemhan RI utk memilih yang terbaik dari heavy fregat tersebut dan tentunya sangat membantu tnial saat memakai kapal heavy fregat tersebut di laut terbuka artinya tnial tidak terpojok soal mahal biaya operasi di laut susah dapat spare part saat tiba tiba ada kerusakan di laut rewel dan mahal biaya memelihara serta mahal biaya saat service ringan sampai service berat.
Dan yang terpenting dari calon heavy fregat utk TNI-AL itu mampu dipakai sampai umur pakai 30tahun dengan biaya pengeluaran sampai 30tahun yang irit tidak boros tidak mahal serta tidak rewel di laut.

Moon said...

Yang di incar Kemenhan itu TOT dan harga yg bersaing bung bukan soal pemeliharaan dan tingkat operasional,kalo untuk operasional ketika mengoperasikan sekelas heavy fregate itu sudah jauh2 di hitung soal BBM dan biaya lainy dan kalo untuk service pt.pal sudah berpengalaman soal itu jadi tidak ada yg harus di cemaskan soal service berat sekalipun , yg harus di lihat adalah skema TOT, sensor yg di benamkan dan persenjataan yg di terapkan apakah sama dengan yg di jual produsen atau malah sebaliknya spek y di bawah asal pembuaty mirip2 changbogo gitu kasus y 😤

Orang unik said...

Sistem mesin penggerak kapal permukaan
Dari dulu selalu ada kabar bahwa supply BBM utk operasional kapal perang TNI-AL terbatas.
Saya baru saja baca google news bahwa bakalan kesulitan alias kekurangan supply BBM bagi kapal2nya padahal kapal2 bakamla siap tugas ronda laut tapi kaga ada BBMnya karena terbatas supply BBMnya.
Dan katanya juga pihak tnial juga terbatas supply BBMnya.
Untuk mengatasi kondisi ini ada terobosan baru yaitu kombinasi mesin penggerak listrik dan diesel bagi kapal perang permukaan.
Apakah ada insinyur di galangan kapal Indonesia yang menciptakan kombinasi sistem penggerak seperti punya kapal selam diesel konvensional utk diadopsi di kapal perang permukaan?
Bisa dicoba nih terobosan baru sistem penggerak kapal permukaan seperti punya kapal selam diesel konvensional
Jadi untuk patroli rutin di laut kapal perang permukaan bisa pakai sistem penggerak baterai listrik dan bila dibutuhkan utk mengejar target musuh atau kabur menghindar tembakan/kejaran kapal perang musuh baru dipakai mesin penggerak diesel.
Apabila hal ini bisa diterapkan, maka biaya BBM mesin diesel setiap kapal perang permukaan saat dipake utk ronda di laut terbuka bisa efisien alias irit biaya BBMnya.
Jadi inilah tantangan bagi insinyur2 di galangan kapal Indonesia untuk segera menciptakan membuat dan menerapkannya kombinaj mesin penggerak listrik dan diesel di setiap kapal perang permukaan pesanan tnial.

Poeras said...

Intinya harus kuat modal sendiri, alias nombokin dulu, karena anggaran Dan Pencairan tagihan di industry ini ga bisa diandalkan akurasinya,.alias telat mulu....tapi tetap dibayar sih...

Anonymous said...

PERRHATIAN PERHATIAN PERHATIAN!!!!!!ada kabar gembira!!!!! Dikutip dari kompas id 15/9/2021.MEnurut kompas bahwa untuk pertama kalinya cina telah meningkatkan kehadiran militer di Zee indonesia di laut natuna utara dgn masuknya kapal destroyer kunming class di zee indonesia.kehadiran kapal destroyer cina ini diketahui oleh nelayan setempat.kehadiran kapal ini membuat takut nelayan natuna melaut. Nelayan setempat juga mengambil foto kehadirin destroyer kunming class ini.sebelumnya kapal cina juga mengganggu pengeboran minyak lepas pantai indonesia yg bekejasama dgn rusia.spesifikasi kunming class. Panjang 157m, lebar 17m bobot 7500 ton. Persenjataan 1x130mmgun,1xHQ-18 short range SAM 24 cell launcher, 64 cell vls, HHQ-9HHQ-SAM, YJ-18SSM, CY-5ASW,Canon ciws type 730 plus helikopter anti kapal selam. Ini baru satu destroyer mereka punya puluhan destroyer belum lagi destroyer terbaru, tercanggih,terbesar dan terkuat mereka yaitu type 055 yg lebih besar dan sangar dari kunming klass ini.kemarin ada mengemukakan disini bahwa ukuran kapal tidak berpengaruh sama sekali dgn efek gentar dan kemampuan tempur kecuali daya tahan menghadapi gelombang.yg menentukan adalah persenjataan. Kapal kecil sekelas korvet pun punya efek gentar jika bersenjata lengkap. Ya iyalah benar teori ini jika korvet imut bersenjata lengkap dihadapkan dgn destroyer atau cruiser kopong yg hanya bersenjata ciws.berani teori ini dibuktikan dilautan jika korvet bersenjata lengkap di hadapkan destroyer yg juga bersenjata lengkap. Dari jumlah,jenis dan bobot persenjataan aja udah jelas korvet kalah jauuuuh belum lagi dari perlengkapan dan combat manajemen sistem belum lagi dari kecepatan pun kalah.kalau seandainya situasi makin memburuk memaksa korvet bung tomo menghadapi kunming ini sama saja dgn mati konyol.selama ini kita dininabobokkan dgn slogan indonesia tidak akan perang, tidak ada ancaman bagi indonesia.sekarang gmana?apakah ini bukan ancaman? Selama ini hanya sibuk dgn alutsista pelengkap dan pengangkut saja. Sibuk dan berbangga dgn LST, LPD, BRS,KCR,DAN opv.celakanya kapal cepat rudal itu pun rudalnya dari buatan cina padahal yg lagi petentengan dan cari gara2 di zee natuna justru cina ha ha ha.... Maaf kcr itu kecepatan max cuma 28 knot jangan ngaku2 kapal cepatlah kalau kecepatanya masih dibawah 30 knot.kapal tuo chiang klass milik taiwan yg speednya mencapai 40 knot itu baru kcr.untunglah petinggi militer di kementrian pertahanan di periode sekarang menyadari potensi bahaya yg mengancam kedaulatan negara.dibuatlah rencana pengadaan kapal perang kelas BERAT eee malah pengamat yg ribut merecoki bahkan yg merecokin itu ada mantan petinggi angkatan laut sendiri dgn statement kapal FREEM KLAS itu mahal, biaya operasional juga mahal, kapal sebesar itu mau ditaruh dmana? Bagaimana pelatihan awak kapalnya? Beli alutsista ini mau perang kemana? Mau perang dgn siapa?pertanyan2 koplak semua.akhirnya waktu juga menjawab tuntas pihak2 yg mempertanyakan tujuan penguatan alutsista TNI.

Orang unik said...

Semua negara yang punya batas negara di laut pun berkeinginan punya angkatan laut dengan kapal perang yang mumpuni dan gahar bukan ecek ecek.
Tapi kondisi keuangan berkata lain yang tentu setiap negara keuangannya berbeda beda juga.
Karena darurat mau perang tiba tiba ingin beli alutsista militer yang gahar dan mumpuni utk dipake siap siap mau perang.
Jujur saja hal ini mengingatkan kita di jaman Trikora dimana RI beli aneka macam alutsista gahar dan mumpuni bahkan melebihi kemampuan alutsista negara tetangga RI.
Semua alutsista gahar jaman Trikora itu semuanya nomer satu di jamannya, cuma banyak Kalayak ramai tidak tau betapa rumit dan susahnya awak alutsista itu mengoperasikan karena semua awak belum terlatih dengan alutsista canggih gahar itu.
Di jaman Trikora Amerika mendesak Belanda utk angkat kaki dari irian jaya bukan karena alutsista canggih yang dibeli RI tapi Amerika Belanda dan Australia tau siapa dibelakang pasukan dan pemerintah RI padahal mereka tau awak alutsista canggih gahar yg baru dibeli RI itu lagi kerepotan mengoperasikan di lapangan.
Ini hanya contoh kalo terburu buru beli alutsista canggih gahar dan mumpuni itu akan tidak berguna kalo awak alutsista itu tidak terbiasa belum pengalaman mengoperasikan alutsista canggih gahar mumpuni.
Jadi butuh waktu beberapa tahun utk mendapat skill pengalaman tidak bisa cepat cepat awak siap dan pengalaman operasikan alutsista canggih gahar mumpuni.

Orang unik said...

Kenapa sih pada menginginkan alutsista gahar mumpuni canggih?, padahal selama ini alutsista TNI yang sudah ada banyak yang kopong alias belum lengkap persenjataannya.
Alasannya karena anggaran yang terbatas sehingga bertahap melengkapi persenjataannya. Ingat ini terjadi pada alutsista yang sudah operasional saja baik yang dibeli baru maupun bekas.peaawat tempur kita aja masih kekurangan stok rudal rudalnya malahan kapal perang TNI yang baru dibeli aja masih minim persenjataannya apalagi rudalnya.
Contoh kcr60 sampai class kenapa terlalu lama melengkapi persenjataan standartnya seperti waktu promosi dll.
Giliran ada anggaran besar datang kok alutsista yang sudah ada dan masih kopong kok kaga segera dilengkapi persenjatannya sampai lengkap betul siap perang?
Kok malah mau beli heavy fregat segela yang serba mahal biayanya dan belum tentu heavy fregat yang mau diakuisisi itu lengkap persenjataannya. Dikwatirkan beli dulu body kapalnya alias kopong lalu persenjataan dan sistem2nya menyusul kemudian seperti contoh yang sudah sudah.
Nah kalo udah begini mau siap perang, maka dari itu militer RRC sudah tau kemampuan keuangan RI utk militernya, makanya mereka berani peta yang petenteng di laut ZEE RI,jadi kalo udah begini siapa yang salah?.

Unknown said...

Tentu saja tidak bisa disamakan zaman trikora th 60an dgn zaman sekarang. Zaman itu indonesia baru merdeka kualitas sdm sangat rendah makanya sulit mengooerasikan alutsista canggih. Kl sekarang kkualitas sdm indonesia tentu jauh lebih maju. Tidak lah sulit bagi sdm indonesia untuk sekedar belajar mengoperasikan alutsista canggih. Lagian teknoligi itu bersifat mempermudah dgn sistim otomatis dan digital. Teknologi selalu menyuruh manusia untuk selalu belajar dgn menyuguhkan hal2 yg baru. Siapa yg pemalas akan tergilas.teknologi adalah kekuatan. Siapa yg menguasai teknologi terbaru maka dia menguasai kekuatan. Siapa yg mengusai kekuatan maka dia menguasai dunia. Penjajahan bangsa barat bisa bertahan berabad2 karena mereka mengusai teknologi persenjataan tercanggih di zamanya disamping kelicikan. Siapa yg malas belajar mengusai iptek maka akan tergilas dan tersingkir oleh bangsa yg mengusai teknologi terbaru

Orang unik said...

Industri pertahanan nasional:
Hanya yang belum dimiliki RI adalah sebuah PT yang khusus menangani pembuatan rudal roket terpedo di lini produksi.
Jadi jangan dicampur aduk antara pembuatan pesawat di PT DI produksi terpedo juga di situ dan jangan pula di campur aduk antara pembuatan senjata perorangan + perlengkapan pasukan infantri di PT Pindad pembuatan tokek juga di situ pula.
Sebaiknya dipisah saja pembuatan terpedo rudal roket ke satu PT baru terserah namanya apa.
Jadi lebih fokus lebih dalam nimba ilmunya sehingga apabila RI membeli terpedo rudal atau roket dengan TOT, maka TOTnya diberikan ke PT baru ini saja.
Demikian pula pembuatan panser tank meriam Canon baikbmanual atau otomatis berbagai ukuran juga dibuatkan PT yang baru lagi. PT PT yang baru ini bisa plat merah atau bisa juga swasta.
Jadi kerja PT DI PT Pindad dll lebih efisien dan lebih fokus pada bidang tugas pengerjaannya.
Seperti PT Dahana diskusikan utk riset + pembuatan berbagai jenis bahan peledak saja, PT LEN diskusikan utk riset + pembuatan piranti elektronik dengan segala kerumitan rangkaian elektronik utk sistem sistem perangkat elektronik.
Demikian pula PT LAPAN dikususkan utk riset prototipe Samapi oke roket rudal keperluan militer.

Unknown said...

Tau sama taulah kita bagaimana gaya bangsa indonesia dalam bernegara.ganti rezim semua kebijaksanaan diganti. Jangankan rezim berkuasa ganti mentri aja kebijaksanaan juga beruberubah. Didalam PROGRAM MEF yg dicanangkan oleh rezim sby semua program itu sudah tertuang dalam renstra dalam pencapaian program mef 1,2,3.semua sudah dirumuskan secara rinci tahap target dan progres intinya blue prinya sudah lengkap.kemudian rezim sby selesai.berkuasa rezim baru menhanya juga baru.yg hebatnya program dan arah kebijakanya juga baru.banyak program strategis mef yg tertuang dalam renstra dianulir.kita orang juga sedikit kena semprot bapakku ini axi xi xi wk wk wk. Malu saya malu saya beli ini beli itu. Walaupun alutsista tua kena musuh mereka juga matek matek matek.percuma beli ini beli itu kalau tidak ada senangat. Yg penting semangat.arah kebijakan dan program diubah dengan lebih nengutamakan komponen cadangan bela negara berjumlah 100 juta personil dlm jangka waktu 10 th terealisasi dgn estimasi anggaran 100triliun. Jumlah personil yg besar memiliki efek gentar yg besar juga kata bapakku ini.imbasnya ya itu alutsista2 yg kamu sebut tidak lengkap itu.kalau bos baruku ini lain lagi seleranya dan kebijaksanaan.selera dan wawasan tinggi sekali.kamu ingat dgn alokasi dana jumbo yg diminta untuk modernisasi alutsista?Itu kalau big bos kasih lampu hijau dijamin bukan beli ketengen atau kopong lagi. Udah beli gaya sultan ituu ya.soal dana? Itu Dari pinjaman luar negri multi years jangka panjang dgn angsuran ringan.jadi jangan kamu tanya2 lagi siapa yg salah ya... Kata bapak presiden yg mulia modernisasi alutsista adalah suatu investasi bukan suatu beban.

Orang unik said...

Memang betul pendapat bapak dan tidak salah karena teorinya harus seperti pendapat bapak tapi ada sesuatu diluar logika manusia yaitu saat dipake tiba tiba timbul masalah dan ini ternyata tidak bisa di tangani awak yang mengoperasikan alutsista itu sehingga butuh teknisi dari si pembuat alutsista itu utk perbaikannya.
Untungnya jika produk alutsista dan si pembeli Alia si pemakai ternyata masih satu negara tapi coba yang beli alias si pemakai bukan senegara dari produksinya alutsista yang dipake ya.
Contoh heavy fregat terbaru Inggris ternyata ada masalah di tengah laut sehingga harus ditarik ke pelabuhan terdekat utk diperbaiki teknisi si pembuat alutsista itu dan untungnya satu negara, contoh lain kapal induk terbaru Inggris saat dipake di laut juga mengalami masalah yang tidak bisa ditangani awaknya sehingga harus ditarik ke pelabuhan terdekat utk perbaikannya oleh teknisi si pembuat alutsista itu dan untungnya masih satu negara.
Bagaimana bila heavy fregat yang dibeli RI mengalami masalah di laut?, apa bisa awaknya memperbaikinya? lalu kalau ditarik ke pelabuhan terdekat pasti tunggu waktu lama utk kedatangan teknisi si pembuat alutsista yang bermasalah itu.
Begitu kejadiannya di lapangan operasi, memang tidak enak kedengarannya.

Anonymous said...

Indonesia masih jauh dari panggang dalam persiapan jika pecah perang laut Cina Selatan. Jangan mudah luas diri, adakan helikopter tidak sampai ratusan sudah berpuas diri, bangga itu boleh, tapi ingat, diatas langit masih ada langit. Mohon maaf saya menyampaikan hal ini bukan pesimis, hanya heran baru adakan beberapa unit seolah-olah udah bisa hancurkan 1 negara.lebih baik kita diam, tapi persiapan matang, misalnya diam2 adakan 150 unit kapal selam kelas medium, 250 unit kapal selam mini, 75 unit kapal selam berukuran panjang 120 meter dan lebar 15 meter, kapal selam tanpa awak 300 unit, 25 satelit mata-mata, 300 unit fregat, 150 unit destroyer, 400 unit kapal cepat rudal yang dilengkapi peluncur torpedo, dan millenium CIWS diatas anjungan, kiri dan kanan buritan, dan diatas hanggar utk heli, serta pada bagian belakang kapal, antisipasi jika dikeroyok, apa itu udah dipikirkan sepertinya belum, yg sederhana aja belum, tapi omongnya gede, lihat itu beberap waktu lalu di berita ada ribuan kapal asing masuk ke Indonesia, bagiamana tanggapan dari aparat keamanan dan yang menjaga pertahanan, berani gak langsung sikat habis jika mereka tabrak kapal, pasti mikir, udah jangan sombong, pamali, lebih rendah hati tapi di belakang kita semua persiapan utk perang bahkan utk cadangan amunisi, cadangan alutsista dan cadangan sumber energi dan sumber daya termasuk logistik makanan, obat2, alat komunikasi, kendaraan udara, air dan darat ada semua ketika perang, itu lebih baik siap payung dsripada kena hujan.

Unknown said...

Maaf bro,kyak nya klu untuk bakamla g perlu beli yg baru,ksih aj kpal tni al yg bekas trus tni al kt beli kapal perang yg canggih.krn klu bakamla dbeiin kapal baru gak ad efek ny sm cina

Unknown said...

Mantap bro,br kt klu beli alutsista jgn biasa biasa aj karena bisa jd basi.

Unknown said...

Maaf bro jgn pesimis dong,semuanya itu ala bisa karena biasa.lihat cina yg dulu gmn,lihat cina yg skrng gmn....

Unknown said...

Memang betul itu anakku.lazimnya suatu produk baru pasti sudah melewati quality control yg ketat. Sehingga kejadian mogok atau kendala teknis itu sangat jarang terjadi. Okelah anakku kita berkaca kasus inggris ini.berapa persen sih kasus alutsista yg baru dibeli kejadiannya seperti ini?kecil anakku sangat kecil alutsista baru itu mogok dan bermasalah meskipun hal itu bisa saja terhadi karena buatan manusia lah namanya.lah kalau itu terjadi juga ya ditarik saja kapal itu tidak masalah.asal saja jgn sampai kapal itu tenggelam dan menewaskan personelnya.kalau timbul pertanyaan udah dipelabuhan betulinya gmana kan produsen dan teknisinya dari luar tunggu aja gak lama karena mereka orang2 yg disiplin dan profesional, Karena itu mereka maju.gak lama alutsista ready to faight lagi kok. kan lebih kalau baik begitu daripada maksa2 bersikap tegas tapi alutsista tidak memadai baik dari segi umur maupun teknologi. anakku didunia militer itu pola pikir tidak rumit.kalau dalam situasi darurat perang pilihannya cuma 2 tidak banyak. Apapun yg diperintah komandan kita harus siap.semua teori yg saya kemukakan itu belum tentu benar 100 persen meskipun berdasarkan pengalaman bertahun2 mengabdi pada negara ini.karena situasi dan kondisi itu bersifat dinamis.makanya mari kita berdiskusi dgn pikiran yg jernih mencari kebenaran yg bersifat membangun jauh dari emosi yg tidak bermanfaat

Unknown said...

MANTAP bro,semangat

Unknown said...

Bg jagarin sampai kapan kt punya alutsista yg ecek ecek terus.apalagi klu lihat berita tentang kcr,speed nya aja klu ngejar kapal nelaya aj susah.gmn mau bt efek detern,apalgi sm kpal cina..aduuuh gawat.

Unknown said...

Se7

Ranjau Laut said...

Ayoo cepat buat lah!

@NavyLookout
·
3mnt
Another win for UK industry:

Babcock has achieved its first export success with Arrowhead-140.

Announced today at #DSEI2021 that the design has been licensed to PT PAL (Persero), Surabaya to build two frigates for the ����Indonesian Navy.

Anonymous said...

https://militermeter.com/6-kapal-perang-al-china-nongol-di-laut-natuna-utara-nelayan-ketar-ketir/, nih apakah kita siap hadapi saat ini ?, prajurit kita di Papua banyak yang meninggal di Papua, yg dalam pemikiran kita mereka senjatanya panah dan perorangan tdk ada rudal dan roket, faktanya meskipun tidak ada, tapi banyak yg meninggal, konyolnya, tdk dilengkapi dng senjata, ini problemnya, pemimpin kita masih aman, tapi mereka yg kehilangan suami dan anak, tentunya beda rasanya, krn itu jangan anggap remeh. Indonesia kalau antisipasi pecah perang apapun, harus siap dng 500 unit helikopter serang, 750 unit heli serbubjika berat tdk ada minimal heli serbu ringan SPT yg dipakai USA ke Afrika, 1000 unit helikopter anti kapal selam dan kapal permukaan, 800 unit kapal selam mini, 200 unit kapal selam bobot 4000 ton, 1000 unit kapal selam tanpa awak bobot 1000 ton dilengkapi tabung peluncur torpedo, tabung peluncur rudal jelajah dan balistik, dilengkapi tabung peluncur kru jika dalam kondisi darurat, 2000 unit heli angkut serbaguna yg dilengkapi peluncur roket FFAR, dilengkapi flare, dilengkapi di bagian tengah dan samping2 heli dng dipersenjatai senapan mesin berat cal 20 mm dan 12, 7 mm, pesawat angkut sebanyak 400 unit yg dipersenjatai senapan mesin 6 Laras, flare, peluncur roket pada sayap, kemudian pembangunan bungker, pengadaan 1000 unit tank medium, pengadaan 2000 unit panser dilengkapi kubah yg dipasang millenium CIWS cal 35 mm, utk pertahanan udara, memperbanyak peluncur dan rudal pertahanan udara, pengadaan RPG blok 6 dan blok 7 untuk semua wilayah, perekrutan personil melalui program bela negara, dilatih untuk meluncurkan RPG, mengoperasikan senapan mesin berat, berenang, melakukan berbagai manuver pertahanan diri dilengkapi ilmu bela diri, pemgadaan 1.000.000.000 unit senapan mesin berat, 500.000.000 unit senapan mesin 6 Laras, 200 unit kapal penyapu ranjau laut, 3000 unit kapal patroli yg dipersenjatai RPG, dilengkapi peluncur rudal dan rudal serta torpedo, bobot 4000 ton, panjang 142m,

Anonymous said...

Pengadaan 300 unit destroyer, 600 unit fregat, pengadaan 500.000.000 unit senapan jitu, dilengkapi teropong penglihatan malam, dan anfrared, pengukur jarak, 800 juta unit peluncur dan rudal Anti tank, kemudian membentuk 8 divisi hacker, utk merusak jaringan musuh dan setiap fasilitas drone serta pesawat tdk berawak, pesawat peringatan dini musuh, pesawat mata-mata, serta satelit musuh yang masuk ke dalam ruang angkasa tegak lurus di wilayah kedaulatan NKRI, menambah wilgabhan pusat di Jawa sampai ada kantor pemerintahan baru di Kaltim, 8 masing-masing Matra, reorientasi kepada seluruh pejabat militer dan perwira militer supaya pengadaan barang dan jasa di militer kualitas tdk ecek2, melainkan berbobot, jika korupsi anvsman hukuman mati, mengingat militer diberikan tanggung jawab penuh selain rakyat untuk menjaga NKRI. Jadi tdk ada alasan apapun untuk membenarkan diri, krn rakyat juga menjaga NKRI, pengadaan moda transportasi militer yg dipersenjatai diatasnya dng milenium CIWS di dalam kendaraan bisa mengangkut rakyat utk evakuasi juga bisa mengangkut personil militer, pengadaan tangki minyak dan bungker penyimpanan bahan bakar spy ada persediaan bahan bakar pada masa perang, bungker logistik makanan dan berbagai persenjataan serta alat komunikasi juga berbagai moda transportasi cadangan baik dari darat, udara dan laut, utk evakuasi juga utk serangan balasan

Defent studies said...

Kalau masih klamaan berpikir dan mencermati kburu hancur kita sana cina,liat keadaan sekarang di laut natuna utara..

Unknown said...

Fix, beritanya sudah up di Airspace Review.com...

Unknown said...

Iver Huitfeld class Modified,. Jadilah ArrowHead-140(AH-140).. Oo jadi ini toh design turunan Iver yg di lisensikan ke PT.Pal...

Chiko said...

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada PLA China dan pak xingping,karena telah mendengarkan suara netizen Indonesia.....
dengan kehadiran fregat bapak d Natuna akhirnya kontrak Iver yang mbulet sejak 2019 menjadi jelas....dan mudah2an Mogaminya juga jelas.
Monggo pak Xingping Kapal selam dan Pesawat tempur dan AEWC mampir juga di Natuna...kalo bisa kapal selamnya agak masuk dikit ke laut jawa....biar lebih cepat.

Pak xingping, monggo mampirnya seminggu sekali ya....kalo bapak ga mampir anggarannya ga keluar pak.

Orang unik said...

Tenang babap bapak di rubrik ini, kita sambut gembira munculnya destroyer2 RRC di laut Natuna, mudah mudahan makin banyak lagi kapal perang RRc termasuk kapal induk terbarunya hadir di laut Natuna, kenapa?
RI jangan takut karena RI punya stok banyak pemulung barang rongsokan tinggal kita kirim para pemulung ini di laut Natuna, kan itu berkah bagi para pemulung rongsokan besi bekas, pastinya para pemulung ini gembira sekali lihat destroyer2 RRC yang besar besaran pastinya para pemulung ini panen duit besar dan segera keroyokan belah potong amputasi destroyer2 RRC .
itu.
Pastinya juga lomba dan destroyer RRC ini tidak berani membunuh pemulung2 ini yang tidak bersenjata bahkan akan memalukan angkatan laut RRC sampai jadi bahan ketawa tawa dunia internasional karena ternyata angkatan laut RRC beraninya cuma sama pemulung barang besi rongsokan.
Akhirnya pastilah pilih kabur destroyer2 RRc ini daripada kapalnya dibelah dipotong potong yang akhirnya awak kapal AL RRC harus berangkat di laut buat kembali ke pangkalan AL mereka.

Anonymous said...

Pemulung bisa ngerontokin alutsista jika dalam kondisi diam alias tak bergerak, jika bergerak, gimana ngerontokinnya, jangan sampai pemulungnya yang dirontokin.

Ranjau Laut said...

Iver AH140 yg akan di modif

Anonymous said...

Kamu ada benarnya juga. Berkah dibalik petaka. Kalau udah serius begini keadaannya, itu tengik2 yg vokal menentang modernisasi alutsia tiba2 jadi pekak dan bisu.

Unknown said...

Hus itu bukan frigate lagi. Tapi udah diatas frigate levelnya yaitu destroyer.

Orang unik said...

Hahahaha selingan humor pak supaya pada kaga tegang penat pusing stress lihat kapal perang RRC pada bermunculan di laut Natuna.

Anonymous said...

Iver 'mutant'

wijaya281 said...

Semoga RRC kirim lebih banyak kapal perang ke natuna. Biar petinggi negara ini kompak mengenai belanja militer. Biar mindset tidak akan ada perang dlm kurun waktu 20 tahun hilang. Biar inhan. Dephan dan dpr kompak memajukan militer Indonesia. Biar ngga ada debat lagi budget militer turun buat penanganan covid biar semua berpikiran sama klo kedaulatan negara itu diatas segala galanya lebih prioritas kedaulatan negara dibanding segala macam prioritas dan rasio ekonomi. Please RRc dan Xi jinping kirim 10 Destroyer dan 5 kapal selam nuklir klo perlu kirim juga kapal induk nongkrong di natuna biar semua pembesar di negara ini mengerti arti penting kedaulatan negara. Please kirim kapal perang yg banyak rrc

Anonymous said...

Ada lagi kabar gembira. Australia akan segera punya kapal selam nuklir setidaknya 8 unit setelah terbentuknya AUKUS.selain itu mereka juga segera punya rudal tomahawk versi terbaru dgn jangkauan terjauh. Tidak cukup sampai disitu mereka juga akan punya rudal siluman AGMM-158B. KEDUA jenis rudal ini memungkinkan australia melakukan serangan maritim dan darat jarak jauh yang sangat kuat.dampaknya indonesia akan terjepit oleh dua kekuatan besar diutara dan selatan. Kita cukuplah berbangga diri dulu dgn kcr,opv,lst,lpd dan BRS.kalaupun angin segar teebaru kerjasama lisensi yg didapat dari inggris memproduksi frigate arrow head yg disebut iver versi mutant.awalnya saya mengira arrowhead yg dikatakan iver versi mutant adalah spesifikasi iver yg super. Seperti manusia super dlm film X MEN.tapi menurut diskusi di lapak sebelah kabarnya arrowhead adalah iver versi terendah.baik dari segi dimensi, spesikasi maupun senjata yg diusungnya.yaah sesuai dgn gaya orang indonesia yg senang dgn permainan kata2 yg indah dipakai lah istilah spesifikasi dan disainya disesuaikan dengan KEBUTUHAN INDONESIA.kebutuhan dgn anggaran pas pasan.edisi sedih nelangsa

suryo projo said...

Namanya juga analisa, dari awal PT PAL akan bangun dua kapal fregat kelas berat Iver, tapi tiba tiba berita mengejutkan tanda tangan kontrak lisensi PT PAL justru buat Fregat Arrowhead 140 dari Barrbock Inggris yang dikenal dengan Iver Mutan, disukuri pembangunan Alutsista untuk pertahanan tetap bergerak, tdk staknan.

Letoy said...

Alutsista yg dibeli dari sirambut jagung anglo saxon genk itu tidak boleh digunakan diluar syarat dan ketentuan mereka.tapi mau gmana lagi si babi sudah mulai memperlihatkan kecongkakan dan kerakusanya.

Anonymous said...

Gimana bisa asutralia yang akan akuisisi kapal selam nuklir untuk membangun kekuatan penyerang jarak jauhnya di 3 matra jadi berita gembira?
Jangan hanya berpikir ttg konflik dengan cina. Kalau cina bukan lagi jadi ancaman di kemudian hari terus kekuatan serangan jarak jauhnya untuk apa?
Asutralia gak bisa dipercaya dengan lepasnya timor timur dan dukungannya terhadap OPM papua.
Dengan gugus kekuatan seperti itu, asutralia bisa melakukan serangan jarak jauh terhadap Jakarta dan Jawa.
Makanya jangan terlalu naif bro, pihak pihak yg terlibat konflik itu bisa berubah kapan aja.
Coba ditanamkan dalam mentalitas masing masing kita, sekalipun saat ini kita belum mampu menghadang cina sendirian, tetap harus bersikap bahwa pertahanan dan keamanan terbaik adalah yang bersumber dari diri sendiri yang harus terus dikembang-kuatkan.
TRUST NO ONE BUT OURSELF

Anonymous said...

3 KCR di PT Tesco Indomaritim, Bekasi belum masuk hitungan ya?

Anonymous said...

Gua salut dgn swasta satu ini, berani berinovasi modern.. malah kalo di pikir pikir, mereka lebih berpikir modern daripada PT.PAL sendiri.. harusnya pemilik Lundin itu yg jd komisaris Pt.PAL, biar lebih buanyak gagasan inovasi modern.. hahaha..

Anonymous said...

GEMBIRA Itu adalah sindirin halus yg pedih bro.negara ini tidak dalam keadaan baik2 saja.banyak bahaya mengancam.sedih dan prihatin melihat perangai orang yg diatas sibuk korupsi,cakar2an rebutan kekuasaan, saling hujat dan menjatuhkan, sebar fitnah, gadaikan negara ini kerentenir global, rampok ini itu,sementara ancaman dari pihak luar yg ingin merampas SDA,dukungan terhadap separatis, penghinaan terhadap bangsa dan kedaulatan negara semakin nyata terasa.

Anonymous said...

Setuju bro, pejabat Kemhan dulu suka meremehkan pertahanan negara. Kita gak punya musuh, mau perang dengan siapa.? Dulu yang bilang 30 tidak ada perang harus tanggung jawab karena kita sudah terancam dengan kehadiran China di laut Natuna..

yohana said...

KABARNYA PROGRAM PKR SIGMA 10514 GIMANA BUNG JAGARIN APA SUDAH NGGA ADA KONTRAK BARU LAGI DAN TIDAK DI LANJUKAN LAGI CUMA BUAT DUA PKR SAJA....?