Thursday, September 23, 2021

AUKUS, Demi Supremasi Dan Hegemoni

Peta geopolitik dan geostrategis Indo Pasifik khususnya Asia Tenggara tiba-tiba menjadi hiruk pikuk dengan diumumkannya Deklarasi Aliansi AUKUS (Australia, United Kingdom dan United States) di Australia. Secara "BMKG", deklarasi ini jauh dari ramalan, perkiraan dan prediksi banyak negara termasuk kalangan intelijen. Bahkan sekutu NATO Perancis yang bertetangga dengan Inggris saja tidak mendengar kabar "bisik-bisik tetangga" soal AUKUS ini sebelum dideklarasikan.

Maka ketika Perancis akhirnya tahu soal deklarasi AUKUS, Paris marah besar dan merasa dikhianati. Pasalnya AUKUS punya program prioritas berskala besar dengan membangun 8 kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia. Sekaligus membatalkan kontrak pesanan 12 kapal selam konvensional dari Perancis. Dikira panas sampai petang ternyata hujan tengah hari, begitu kira-kira peribahasanya. Maka wajah Presiden Emmanuel Macron murka, lalu menarik pulang Dubesnya dari Canberra dan Washington. Bayangkan kontrak alutsista senilai 50 milyar dollar hangus begitu saja.

Menghadapi kekuatan raksasa ekonomi dan militer China yang semakin menggurita, Australia bersama Inggris dan Amerika Serikat menyusun strategi militer out of the box. Tidak tanggung-tanggung Canberra sedang merancang benteng pertahanan berbasis pre emptive strike and long pass untuk menghadapi militer China. Membangun 8 kapal selam nuklir, menempatkan Tomahawk Cruise Missile di kapal perang destroyer Hobbart Class, melengkapi armada jet tempur stealth F35 dengan AGM-158 JASSM yaitu peluru kendali jarak jauh dari udara ke darat.

Padahal benua selatan itu sejatinya tidak berhadapan langsung dengan teritori negeri tirai bambu bahkan termasuk perairannya. Juga klaim nine dash linenya China di Laut China Selatan (LCS) tidak menyentuh teritori Australia. Masih ada rumah besar bernama Indonesia di depannya. Juga ada Malaysia, Filipina dan Vietnam. Kemudian sudah berjalan pula aliansi Quad empat negara yaitu AS, Jepang, Australia dan India untuk "mengurung" China. Maka menurut pandangan kita AUKUS ini lebih pas menyebut Australia rela berkorban untuk menguatkan kepentingan supremasi dan hegemoni "abang sepupunya" Paman Sam terhadap China.

Seperti permainan sepakbola, Australia yang berada jauh dibelakang garis tengah lapangan, sedang menyiapkan model tendangan jarak jauh, long passing langsung ke tiang gawang lawan. Serangan jarak jauh dengan peluru kendali balistik dan kapal selam nuklir menusuk ke jantung pertahanan lawan. Tiga sekutu "bersaudara" AS, Inggris dan Australia tidak bisa berharap banyak kepada Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Filipina untuk menghadapi China. Padahal keempat negara ASEAN ini merupakan bumper terdepan dan berhadapan langsung dengan China di nine dash line.

Salah satu skenario pilihan AUKUS dalam letusan hebat konflik LCS jika terjadi, adalah dengan melakukan counter attack terhadap serbuan militer China  di LCS yang lebih dulu menyerang keempat negara ASEAN. Namun bisa saja pembentukan poros militer AUKUS ini sebagai salah satu formula diplomasi militer sebagai kekuatan penggentar terhadap China sehingga tidak berani memulai konflik terbuka di LCS. Termasuk juga dalam rangka menguatkan supremasi militer AS sebagai kekuatan nomor satu yang belakangan mulai dikejar China. 

Kita ketahui bersama saat ini antara AS dan China telah terjadi kejar mengejar ranking strategis untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar pertama di dunia. Perang dagang di berbagai sektor sudah terjadi. Dan sangat vulgar. Para analis ekonomi dunia memprediksi bahwa dalam lima tahun kedepan kekuatan ekonomi China akan menggeser posisi AS. Jadi aliansi AUKUS ini merupakan bagian dari pertarungan mempertahankan supremasi dan hegemoni secara ekonomi dan militer.

Bagi Indonesia aliansi militer segitiga AUKUS yang berbasis di Australia membuat kebijakan militer Jakarta yang selama ini fokus konsentrasi ke Utara harus kemudian membagi dan mewaspadai kekuatan besar di Selatan. Sudah kita ketahui ada ribuan marinir AS di Darwin Australia termasuk infrastruktur pangkalan AL dan AU serta radar over the horizon. AS juga punya pangkalan militer di Cocos Samudra Hindia, di Selatan Bengkulu.  Kelahiran AUKUS dianggap Jakarta sebagai pemicu semakin panasnya suasana konflik di kawasan LCS dan perlombaan penguatan militer. Dan palagan konflik ada di halaman rumah ASEAN.

Mengapa harus mewaspadai Selatan karena skenario "long pass" atau serangan jarak jauh dengan peluru kendali balistik termasuk pengerahan jet tempur siluman F35 pasti akan melewati pulau Jawa, jantungnya Indonesia. Termasuk rute kapal selamnya pasti akan melewati ALKI satu dan dua. Wajar kalau Jakarta gerah dengan aliansi militer segitiga AUKUS. Apalagi secara historis (sudah pengalaman neh) model komunikasi Canberra terhadap Jakarta tidak mengedepankan dialog kesetaraan sebagai bagian dari kualitas komunikasi diplomasi cerdas bermartabat. Sekelas Perancis saja bisa dikhianati apalagi kita. Insiden penyadapan percakapan presiden Sby salah satunya.

Kedepan kita harus lebih mencermati secara tekun setiap perubahan yang bisa menimbulkan konflik terbuka di kawasan ini. Kita perkuat militer kita secara terukur dan berdasarkan kebutuhan pertahanan nasional. Program besar mendatangkan 16 kapal perang heavy fregate,  36 jet tempur Rafale, 12 jet tempur F15 Eagle, 6 Hercules, 4 kapal selam, ratusan peluru kendali berbagai jenis dan lain-lain adalah bagian dari mengukur kekuatan sendiri untuk pertahanan teritori. Dalam diplomasi militer perkuatan pertahanan sekaligus untuk menjaga perdamaian di kawasan ini. Bukan untuk ngajak gelut.

****

Jagarin Pane / 23 September  2021

65 comments:

Unknown said...

Yang patut dikhawatirkan dari Aliansi AUKUS ini adalah sikap-sikap yang diambil dlm menghadapi situasi di LCS sudah pasti akan lebih Agressif, show of force military, cenderung mengedepankan kekuatan persenjataan & militer..
Berbeda dgn negara2 kawasan Asia Tenggara yg mengedepankan dialog dalam menyelesaikan konflik.
Bukan tidak mungkin, sikap Agressif negara2 Aliansi AUKUS ini nantinya justru akan memantik pecah perang lebih awal antara Aliansi Aukus versus China di LCS..
Dimana negara2 kawasan Asia Tenggara belum siap sepenuhnya secara militer menghadapi kekuatan militer China..

Reply

Moon said...

Indonesia tidak bisa di andalkan karena faktor ekonomi secara langsung masih bergantung kepada China lihat aset para taipan di Indonesia 1.000 triliun lebih Lom hutang kita kepada China dan investasi China juga besar di Indonesia, Lain lagi dengan Australia bantuan paket ekonomi sekitar 80% di sokong oleh Amerika dan sekutunya , salah besar kalo Amerika mengandalkan kita sebagai bumper di lcs , Lom alutista kita, mef aja masih jauh dari target karena pelambatan pengaruh dari ekonomi kita , cuma yang jadi masalah adalah terjadi y eskalasi perlombaan senjata di kawasan semakin nyata dan liar itu sudah tidak bisa di hindarkan dan adu jotos tinggal menunggu waktu siapa duluan yang menekan tombol secara tidak sengaja' dia lah pemenang perangy 😪😪😪

Unknown said...

Diam2 Xi Jinping sedang lobby Vladimir Putin & Kim Jong Un, bikin Aliansi Tandingan AUKUS.. Aliansi Negara Nuklir vs Aliansi Negara Nuklir, jika pecah Perang Nuklir maka Kiamat makin dekat...

Jagarin Pane said...

Betul

Unknown said...

Kurangnya kewaspadaan indonesia dgn potensi ancaman dari luar,tercermin pada doktrin pertahanan indonesia sendiri.cara pandang dan pola pikir "indonesia tidak ada ancaman dari luar" indonesia tidak akan perang dalam 20 th kedepan.mawas diri kedalam,kalau musuh datang kita kepung rame2 tni sanggup perang berlarut2 dll.yg tidak enaknya jika 2 rombongan gajah bertarung eh malah kita yg mati ditengah2.kalau masih yg stro oke kemarin bercokol di medan merdeka barat pasti dia tenang saja.tenang kita perbanyak komcad,Nanti kalau mereka masuk kita kepung rame2 .alutsista tua kalau mereka kena juga matek ujarnya. Xi xi xi

Unknown said...

si babi rakus dari utara resehnya udah kelewatan.kita lihat saja sampai dimana kerakusanya sampai dimana juga pekatnya tekad RI menghadapinya jika sudah menyangkut laut natuna utara.yg jadi teka teki adakah pemimpin gila di kawasan indo pasifik yg berani menarik pelatuk perang seiring terbentuknya 2 kutub kekuatan ini.

Orang unik said...

Australia memang dari dulu tidak bisa bersikap berdiri di atas kaki sendiri dan selalu mengekor langkah USA dan Inggris.
Apa ini karena Australia masuk kelompok negara persemakmuran?
Kalo iya pantas saja sok jagoan tapi giliran terpojok mint bantuan bosnya yaitu USA dan Inggris.
Mungkin bisa juga dengan Malaysia dan Singapura. Kedua negara ini mirip mirip langkahnya dengan Australia.
Soal kepemilikan kasel nuklir Australia biarkan saja karena itu hak nya Australia dan yang penting dia punya uang gede utk akuisisi kasel nuklir beserta biaya perawatannya.
Masalah yg timbul cuma bikin pusing RI kalo kasel nuklir Australia nyelonong masuk diam diam di perairan RI.
Dan kalo pun kepergok ya kaga bisa ditembak terpedo karena bisa picu perang terbuka RI vs Australia, selain itu bahaya kalo ditembak terpedo dan kena lalu meledak tuh kasel nuklirnya dipastikan rugi besar bagi RI. Ruginya ya bahaya pencemaran radioaktif nuklir bagi lingkungan hidup di sekitar meledaknya kasel nuklir itu.
Jadi ditembak terpedo atau tidak ditembak terpedo kehadiran diam diam kasel nuklir Australia bikin pusing RI.
Mudah mudahan RI punya jalan keluar jitu untuk antisipasi kalo kalo ada kasel nuklir nyelonong diam diam masuk perairan laut RI.
Bagi sy solusinya ya cuma tabrak aja tuh kasel nuklir dan pura pura bilang kalo ada kerusakan kemudi elektrik kapal penabrak.

Ayoeng said...

Gimana kalo kontrak 12 kasel Perancis yg dibatalin Australia diambil alih Indonesia & kontrak kasel changbogo dihentikan hingga produksi ke-6 dan selanjutnya beralih kontrak kasel langsung ke Jerman

suryo projo said...

China tiongkok walau telah membangun kekuatan angkatan laut nya dengan tiga kapal induk dan puluhan Distroyer serta kekuatan udara yg bisa memayungi gerakan Kapal kapal perangnya, tentu tidak akan gegabah meletupkan perang Laut di LCS menyangkut wilayah berdaulat untuk nelayan nelayan nya yang dianggap sebagai wilayah tradisional mereka termasuk wilayah ZEE Indonesia di Nine Dast Line. Dengan demikian perang laut Di LCS kecil kemungkinan terjadi dari Peta Hitungan kalkulasi. Justru yang paling diwaspadai dengan adanya AUKUS memberikan tehnologi kapal selam nuklir, adalah halaman depan kita bagian selatan dari pulau Jawa hingga Bali, NTB dan NTT, serta Sumatra, yang telah dikurung pangkalan militer di Samudra Hindia ada di pulau cocos, pul au Crismas dan pangkalan Marinir di darwin, Bukan masalah tidak bisa diandalkan nya Indonesia dan Negara ASEAN yg berkonflik dengan China u ntuk melawan Tiongkok, tapi memang tdk ingin Indonesia khusunya jadi besar dan menguasai tehnologi Alutsista yg dimasa depan bisa mengancam kepentingan Australia sebagai tetangga dekat di Wilayah ini. Bukan pula Australi mau jadi bamper abang ipar nya yaitu Amerika Serikat, tapi semata mata Australia memang punya kepentingan untuk menjadi kekuatan nomor satu di geo politis dan strategis secara militer di kawasan Indo Pasifik. Tujuan tersebut hanya bisa terjadi bila dibekcup oleh Paman Sam lalu dibentuk lah AUKUS. Satu satunya jalan Indonesia harus bisa mandiri dan menjalin hubungan baik secara militer dengan Rusia, Perancis dan Turki dan China untuk kestabilan kawasan Asia Tenggara jangan sampai dibuat ajang perebutan kepentingan. Si Vis Pacem Parabelum.

Ranjau Laut said...

Gak usah panjang lebar saya mah

Indonesia Netral Non Blok !

Gus Endho said...
This comment has been removed by the author.
Orang unik said...

AUKUS dibentuk utk persiapan hadang pukul mundur dan kalo bisa paksa mnyerh kalah laju gerak tentara RRC.
Semua itu gara gara hot spot di laut Natuna.
Ditarik ke belakng dari sejarah asal usul tiba tiba RRC buat gaduh laut Natuna sebetulnya bukan masalah lahan tangkap ikan bagi nelayan Cina tapi lebih ke arah egoisme menarik kembali pulau Formosa yg sekarang jadi Taiwan kembali ke wilayah RRC.
Kalo jeli para elit komunis RRC bis belajar dari runtuhnya USSR berubah menjadi Rusia.
Selama masa runtuhnya USSR banyak wilayah USSR yg keluar dan menjadi negara merdeka sendiri bebas dari pengaruh Rusia yg baru terbentuk.
Disini ada pelajaran legowonya Rusia artinya kalo memang salah satu daerah wilayah USSR mau pisah dan mendirikan suatu bentuk negara baru ya silahkan saja toh bekas wilayah USSR yg sekarang menjadi RUSIA toh masih luas.
Disini RRC harus belajar lebih dalam teliti mengapa USSR bisa runtuh lalu menjadi negara Rusia yg non komunis.
Itulah legowonya elit politik Rusia di saat sedang runtuh runtuhnya USSR.
Jadi dengan pelajaran legowonya di atas tadi sebaiknya stop berpikir tarik pulau Formosa kembali masuk wilayah RRC, biarkan saja apa yg terjadi di pulau Formosa itu karena mereka mereka yg ada di pulau Formosa ingin keluar dari negara RRC, biarkan saja sebetulnya toh rakyat pulau Formosa punya jalan hidupnya utk hidup sehari hari.
Andai RRC punya legowo seperti USSR, maka RRC tidak di cap sebagai negara agresor dan pastinya RRC kaga buat gaduh di laut Natuna.
Selain belajar legowo dari USSR, maka RRC juga belajar bangkitnya Jepang yg hancur hancuran di PD2 sampai Jepang seperti sekarang ini.
Tetaplah fokus jadi pengusaha pedangang utk hasilkan duit bagi negaranya dan rakyatnya yg lebih dari 2milyar,tidak usah tiru tiru langkah Cowboys USA.

Redsnaper said...

AUKUS ini memiliki keuntungan tersendiri buat Indonesia karena seperti tertulis diatas, untuk bumper menghadapi cina simata sipit yang mengklaim LCS.
Dan mungkin, AUKUS berdiri adalah karena hasil intelegen bahwa Indonesia tidak akan mampu menahan serbuan cina bila dilihat dari Rupiah yang dikeluarkan membeli peralatan perang.

Unknown said...

Kalau sekedar ngigau tidak apa2.saya maafkan

Orang unik said...

Ayo bangkit Indonesia
Di tahun ini Menkeu RI sudah umumkan USD 29,7 milyar utk modernisasi alutsista usia tua + USD 600juta utk beli kasel diesel bekas.
Cuma kok masih lambat ya, masih pikir pikir seperti kebingungan memilih.
Disinilah kendalanya kalo beli via TOT karena pembangunan sampai menyerahkan bakalan butuh waktu lama, kalo pembelian tanpa TOT pastinya pembangunan sampai penyerahan bisa lebih cepat.
Kalo penyerahan pembelian baru via TOT butuh waktu lama bagaimana jadinya bila tiba tiba meletus perang terbuka di laut Natuna?
Antisipasi paling cepat adalah pembelian bekas ex negara lain tapi butuh ongkos jyang tidak sedikit utk biaya overhoul maintenance serta biaya operasi pemakaian di lapangan.
Bagaimana solusi terbaik utk jaga jaga bila tiba tiba meletus perang terbuka laut Natuna?
Pastinya bikin bingung perencana pertahanan karena beli baru butuh waktu lama beli bekas butuh waktu juga walau tidak selama beli baru minimal butuh biaya overhoul atau rekondisi sebelum penyerahan.
Satu satunya jalan ya pake alutsista yg ada walau sudah tua usianya, cuma yang dikwatirkan alutsista tua ini kalo dipaksakan terus menerus bertempur tanpa istirahat apa masih sanggup dan bila masih sanggup apa spare part yg dibutuhkan alutsista tua ini utk maju perang masih ada di stok logistik atau minimal masih diproduksi pabriknya.
Dan yang paling bikin pusing Sri alutsista tua ini kalo semuanya oke cuma satu masalah yg tiba tiba muncul yaitu mogok di tengah jalan alias mati mesinnya.
Mogok di tengah jalan waktu bertempur bisa tamat riwayat, seperti tenggelamnya kasel tnial KRI Nanggala yg diperkirakan tiba tiba mati mendadak mesin penggeraknya saat menyelam.
Nah kali sudah begini kondisinya apakah ada jalan keluarnya?
Sebetulnya ada tapi bukan operasi militer melainkan operasi pajak dagangan,apa itu artinya?
Pemerintah RI mendekati pemerintah RRC dengan kebijakan baru yaitu pajak hasil tangkap ikan bagi kapal nelayan beendera asing, siapapun negaranya silahkan datang dan tangkap ikan di laut Natuna tapi bayar pajak tangkap ikan utk 1kapal nelayan asing, tinggal di laut Natuna pemerintah RI standby beberapa kapal coast guard RI mengawasi berikut ada cctv video setiap kapal nelayan asing yg datang dan menangkap ikan di laut Natuna tujuan cctv di setiap coust quard RI adalah ukuran antisipasi jika ada kapal nelayan asing berbohong atau curang.
Nah ini kan lebih enak dan damai tidak ribut ribut antar negara karena pihak RI membuka diri bagi kapal nelayan asing utk datang dan tangkap ikan di laut Natuna tapi lapor dulu bawa dokumen resmi kepemilikan kapal nelayan asing + urus surat ijin menangkap ikan di laut Natuna dan pengurusannya langsung di tempat yaitu di kapal coust quard RI yg standby di laut Natuna + bayar pajak hasil penangkapan ikan utk 1kapal setelah selesai tangkap ikan di laut natuna dengan uang USD.
Cara inilah bisa mendatangkan uang segar bagi pemsukan devisa negara.
PBB pun akan sejalan dengan ide pemerintah RI dengan membuka diri seperti penjelasan di atas tadi dan tidak ada acara utk tidak setuju.
Kalo ada negara atau kapal nelayan asing tidak setuju bayar pajak ini, maka PBB beserta pemerintah RI bisa beri cap kapal nelayan asing ini sebagai pencuri ilegal dan harus ditindak hukum dan hukumnya bisa ikut hukum PBB atau hukum RI.

Moon said...

Gebleg emang ini orang, ngigau y kelewatan 😂

Koteka said...

Ada dua point penting yg menurut sy dijadikan alasan pembentukan AUKUS menurut Bung Jagarin yg perlu sy tanggapi dan diluar itu apa yg disampaikan sy setuju 🙏

01. Ketidak percayaan Australia terhadap kekuatan militer 4 negara ASEAN yg dianggap garis depan utk menghadapi Cina.

02. Konsentrasi militer Indonesia terbagi antara utara / Australia dan selatan / Cina.

Pendapat sy tentang kedua point adalah :

* 1. Logikanya jika terjadi penyerbuan Cina terhadap 4 negara ASEAN. Tentu negara" besar yg tergabung dalam AUKUS sdh bisa mendeteksinya dan mengingatkan ke 4 negara tersebut seperti Indonesia.

Antisipasi dari Indonesia dgn melihat fakta ALUTSISTA tdk seimbang.
Yang dilakukan adalah minta bantuan militer negara sahabat seperti AUKUS utk menempatkan militer dan peralatannya di pulau" yg dianggap strategis.
Walaupun militer Indonesia lemah menurut sy BUKAN ALASAN UTAMA pembentukan ALIANSI AUKUS saat ini.
Strategi kerja sama antara AUKUS dan Indonesia seperti sy sebutkan diatas membantah teori ini.

* 02. Issu LCS dan sentimen Cina tentu bisa membuat Indonesia lengah terhadap politik busuk Australia selama ini terhadap Indonesia.

Saya coba menyampaikan teori konspirasi jahat yg mungkin sedang disiapkan oleh Aliansi AUKUS terhadap Indonesia.
Semoga pendapat sy ini ngawur dan salah.
Seandainya benar apa Indonesia sudah punya strategi untuk menangkalnya ??

01. Aliansi AUKUS ini membaca politik yg terjadi dibelahan dunia seperti ASEAN terutama di Indonesia.
Menjurus terjadi disintegrasi bangsa yg berawal dari gerakan Separatis ( Papua,Aceh dan Ambon ) serta gerakan Islam Khilafa. Mereka / AUKUS selama ini melihat fakta terjadi perubahan politik di Indonesia yg melibatkan tokoh politik, TNI, POLRI yg punya wawasan yg mulai memihak kepada kelompok tertentu dibanding menjadi tokoh nasional yg mempersatukan rakyat Indonesia.

Perpecahan ini yg mereka lihat dgn negara" konflik yg mayoritas muslim dan mereka punya andil juga.

Potensi ancaman ini yg coba dihancurkan kekuatannya dgn membuat ekonomi dan persatuan bangsa" ini hancur.
Tentu memerlukan waktu yg lebih lama lagi utk bangkit seperti saat blom terjadi konflik.

Dengan kekuatan militer dari AUKUS ini mereka bisa suplai bantuan militer utk gerakan separatis yg mereka dukung. Dan memblokir laut dan udara dari militer Indonesia.

Kita kepanasan dgn Cina / LCS tetapi bara api di Internal bangsa Indonesia sendiri makin panas tapi kita merasa biasa saja.

Target Balkanisasi Nusantara masih menjadi cita" negara barat terhadap Indonesia.

Tokoh politik, agama, TNI, POLRI dan ORMAS berhenti menggunakan cara cara yg tidak terpuji dalam mempertahankan SUPREMASI dan HEGEMONI kelompok anda.

Salam persatuan untuk Indonesia semakin beradab 💪💪🇮🇩🇮🇩

Gus Endho said...

🤣🤣 kita sering di bikin halu dg berita² penandatangan kontrak pembelian alutsista canggih yg ujung²nya zonkkk...klo RI mo disegani pls Out of The Box min kita bs buat Rudal Jelajah Ribuan KM,Membeli Pesawat Pembom dan Perbanyak Kapal Perang jenis Destroyer eitss lupa Kapal Selam Nuklir juga Niscaya China ka bakal nongol batang hidungnya di Natuna.. kali ini gak ngigau brend😄

Orang unik said...

Adanya AUKUS itu karena mereka menilai Indonesia dari segi pertahanan kurang menyakinkan ditambah peremajaan alutsista tua yg lelet lambat masih pikir pikir dulu walau udah ada anggaran hasil utang yang disediakan Menkeu RI.
Di luar alutsista arah bernegara dan berbangsa itu mau condong ke mana seperti plin plan, diajak USA bersekutu masih pikir pikir diajak Rusia bersekutu masih pikir pikir juga diajak RRC bersekutu masih pikir pikir juga,jadi mereka AUKUS ini membacanya pikir pikir pihak RI itu sebagai tanda tidak punya prinsip.
Tidak seperti Singapura Malaysia Thailand yg secara politik luar negeri berpihak ke USA.
Masalah tambah runyam gara gara investor RRC makin banyak dapat kue pembangunan di RI ditambah lagi makin banyak vaksin Corona dibeli dari RRC sedangkan Freeport didesak merubah kontrak karya menjadi kontrak....... Dengan ditambah kewajiban bangun shelter di Gresik yg menurut Freeport butuh invset tidak sedikit ditambah lagi larangan export bahan mentah.
Menurut mereka ini pilih kasih dan menurut mereka kontrak karya yang ditanda tangani tempo awal orde baru itu sudah sah tidak bisa di ganggu gugat.
Inilah yg membuat USA Australia jadi bingung karena mereka tidak tau persis ke arah mana politik luar negri RI dilayarkan dan mereka amat takut kalo kalo karena demi pinjaman uang banyak bunga sedikit jatuh tempo yang lama dan bisa diatur itulah membuat USA Australia tidak bisa mengandalkan RI.
Kalo tidak salah laut Natuna mulai panas saat kontrak karya Freeport diganti dengan kontrak.......... dan saat itu pula sebelum laut Natuna mulai panas USA menempatkan 1divisi marinir di wilayah Utara australia.
Semenjak ada marinir USA di wilayah Utara Australia inilah kemudian tiba tiba laut Natuna panas.
Kalo saya pribadi melihatnya RRC memberi pesan ke RI jangan takut soal Freeport jangan takut soal marinir USA di Utara Australia RI tenang aja kan ada gue di sini siap bantu RI bila USA Australia mulai Neko Neko ke RI akibat perubahan kontrak karya Freeport.
Di sinilah posisi RI jadi bingung ditambah RUSIA mulai dapat proyek kue pembangunan di luar Jawa.
Jadi di wilayah RI sepertinya ada perebutan kue pembangunan + mungkin saja mereka semua itu sudah tau letak letak kandungan kekayaan alam RI yg menggiurkan mata mereka semua karena USA Rusia punya satelit yg bisa pantau jenis jenis kekayaan kandungan alam suatu wilayah.
Sekarang tinggal pemerintah RI mau pilih yg mana atau bagaimana mengatasi semrawutnya masalah akibat AUKUS + laut Natuna.

Unknown said...

Baik cina maupun aukus sama aja ke 2nya.cuma beda versi dan pola strategi aja.tujuan akhirnya sama.

Unknown said...

Yg ditakutkan Bukan kue pembangunan, tapi kue wilayah, ngeri gaes..

Unknown said...

Semoga Indonesia mengantisipasinya dengan menambah helikopter anti kapal selam yg ada saat ini, satu skuadron kecil (12 unit) helikopter aks dan juga membeli pesawat patroli maritim pemburu kapal selam. Jadi masing² tiap komanda gabungan wilayah pertahanan memiliki 4 helikopter & pesawat yg stanbay di masing² komando.

Unknown said...

Tentunya membeli juga kapal selam yg dapat menembakan rudal kedarat atau jantung pertahanan musuh. Serta menambah rudal anti kapal permukaan yg dpt ditembakkan dari Sukhoi family

Orang unik said...

Senjata gahar canggih mumpuni
Senjata tersebut memang bisa dan sangat berguna bagi alat diplomasi suatu negata utk menjaga wibawa kedaulatan suatu negara dari sikap sikap mengarah permusuhan antar sebuah negara dengan negara lain gara gara ketegangan dan perselisihan batas wilayah teritorial dan batas ZEE.
Itu betul asalkan senjata gahar canggih dan mumpuni itu hasil riset ujicoba tes sampai oke dilakukan sendiri oleh negara bersangkutan lalu dilanjutkan ke lini produksi massal.
Contoh RRC yg jadi biang ribut di laut Natuna semua alutsista militernya memang hasil riset dan produksi sendiri sehingga RRC tau betul soal logistik spare part yg diperlukan beserta biaya biayanya pengerahan produksi sendiri di lapangan.
Demikian pula USA Rusia Jepang Korea Selatan dan negara negara maju lainnya, semuanya riset dan buatan sendiri
Andai kata belum mampu riset sampai buat sendiri alutsista militernya maka pastinya mereka menjadi bagian sekutu dari salah satu negara besar seperti USA dan Rusia.
Coba dibayangkan antar pecah perang terbuka antar negara yg mengerahkan alutsista militer produk sendiri melawan sebuah negara yg mengerahkan alutsista militernya tapi bukan riset dan buatan sendiri.
Coba pikirkan masak masak yg memenangkan perang itu siapa? Contoh lain RRC vs RI, kalo terjadi perang terbuka yg menang siapa?.
Yg pasti pemenangnya adalah negara yg mengerahkan alutsista militernya hasil riset dan produksi sendiri.
Kalo berani berperang dengan alutsista militernya bukan riset dan buatan sendiri, maka pastinya amat tergantung dari pasokan spare part si negara pembuat alutsista itu.
Jadi bagi suatu negara yg pakai alutsista militer buatan negara lain maka negara tersebut harus selalu bina hubungan baik dengan negara si produksi alutsista tersebut.
Makanya harus dipikir masak masak ketika hendak melawan RRC dengan alutista militer tapi bukan riset dan buatan sendiri.
Itulah kenapa kemudian timbul aliansi baru seperti AUKUS karena Australia memang belum mampu riset sampai produksi sendiri alutsista militernya sehingga kalo siap siap utk perang Australia segera bergabung jadi sekutu USA Inggris.
Karena USA dan Inggris adalah negara yg punya kemampuan riset sampai produksi sendiri semua kebutuhan militernya.
Nah RI mau lawan AUKUS?, atau mau lawan RRC? mau pakai alutsista apa yg hasil riset sampai buatan sendiri?

Unknown said...

Jangan takut dengan kapal selam nuklir atau bom nuklir asutrali dan sekutunya..lagian menurut pakar kita tidak akan ada perang atau ancaman bagi bangsa indon...jadi alangkah baiknya beli beras saja dari pada beli alutsista hahaha

Orang unik said...

Solusi serba kepepet:
Situasi panas di laut Natuna beserta berdirinya aliansi pertahanan AUKUS membuat pusing mumet RI.
Tapi ada contoh yg bisa di tiru RI utk kondisi pusing mumet ini yaitu lihatlah Korea utara.
Negaranya kecil ekonominya amburadul alutsista militernya banyak yang jadul jadul tapi kenapa negara maju besar sekelas USA saja segan usil ke Korea Utara, kenapa?
Tentunya di balik Korea Utara itu ada Rusia dan Cina lalu ternyata Korea Utara juga punya rudal nuklir antar benua baik jarak pendek sampai jarak jauh yg tentunya tekhnologi Made in Rusia dan Cina.
Nah apa yg dilakukan Korea Utara ini bisa dicontoh oleh RI.
Lupakan pembelian semua heavy frigat pesawat tempur Rafale Perancis pesawat tempur f15EX kapal selam deisel dari Perancis atau Jerman-Indonesia, dengan dana yg sudah diumumkan Menkeu RI soal peremajaan alutsista tua sebesar USD 20,7milyar beserta USD 600juta utk pembelian kasel diesel bekas alangkah sebaiknya dirubah dan diganti dengan pembelian rudal nuklir jarak pendek sampai jarak jauh beserta perangkat operasinya Made in Rusia.
Rudal nuklir jarak jauh arahkan ke kota washngton dan kota kota besar lainnya di USA lalu rudal nuklir jarak sedang diarahkan ke kota kota besar di Australia lalu rudal nuklir jarak pendek buat persediaan kalo kalo tetangga terdekat RI belagu songong ke RI lalu arahkan rudal nuklir jarak pendek ke mereka yg songong belagu itu.
Wah pastinya ini merubah besar peta percaturan senjata di wilayah Asean Australia.
Dan yang pasti USA Australia Inggris bahkan RRC bakalan sungkan neko-neko ke RI.
Sebetulnya alutsista gahar canggih dan mumpuni ini hanyalah rudal nuklir dan bukan senjata lainnya.
Kalo sudah punya rudal nuklir ini, maka biarkan saja pake terus alutsista tua tapi tetap dirawat dipelihara terus dengan anggaran militer yg terbatas.
Tidak usah beli baru atau peremajaan.
Cukup uang USD 20,7milyar + USD 609 juta belikan saja rudal nuklir beserta perangkat2 yg menyertainya jarak pendek sampai jarak jauh Made in rusia.
Rusia pasti senyum lebar ke RI dan pastinya akan berkata very good your make a choice brilliance perfect,so after that much country afraid with you.

Anonymous said...

Om Jagarin, apakah semua personiltpersonil Indonesia sudah diperlengkapi dengan senjata modern ataukah masih menggunakan SS1 ?, Ataukah ada yang tidak mendapatkan dukungan senjata, misalnya yang terjadi di Papua, tidak mendapatkan senjata sampai gugur karena dikeroyok, jika belum apa yang dilakukan oleh pejabat kita baik di DPR, Kemenhan, Kemenkeu, Bapenas dan TNI termasuk masing-masing Matra untuk melengkapi personil tentara kita termasuk komponen cadangan selain yang pensiunan, juga yang ikut dalam wajib militer atau sukarelawan, jika terjadi perang di LCS dan sekitarnya ?

Anonymous said...

Lu pikir beli nuklir semudah beli gorengan? Tahu gak ada lembaga IAEA yang ngawasin penggunaan nuklir di setiap negara? Tahu gak lu kalo Indonesia masuk SEANWFZ yang turunannya dijadikan UU no. 10 tahun 1997? Tahu CAATSA yang dijatuhin ke Iran ama Korea Utara? Lu mau ekonomi Indonesia jatuh? Udah susah-susah jadi anggota G-20, mampus dikucilin hampir semua negara gegara beli rudal nuklir seuprit?

Bagong said...

Rudal kendali boleh ratusan, ambil jarak 300 km, 500 km dan 1000 km, yg kita butuh banyak itu rudal penangkis, shoraad jarak dekat itu butuh bejibun puluhan ribu include cwicsnya, jarak menengah semacam Nassam kita butuh ribuan, nah yg jarak jauh semacam S 400 baru kita butuh ratusan, nah kalau ini ada mah anteng mau gertak model gimana ya kita senyum aja, tetep ya alustista lain hrs punya minim 16 real frigate yg lain2 Corvette dan KCR tetap nambah yg banyak, matra udara 10 skadron tempur utama diisi sekelas rafale, su 35, F 15, plus 6 skadron medium bisa buat patroli F 16 yg kita punya skrg tambahi viper, lapis ketiga yg ringan sekelas hawk ato F 50 cukup 4 skadron, Matra Darat ini yg banyak pegang shoorad dan rudal menengah sebagian, tambah tank kumulasikan antara kombinasi MBT dan medium tank sampek 1000 buah, nambah heli serbu apache minim 3 skadron masing2 isi 12 buah heli, serang ringan sekelas fennec 3 skadron,

Poeras said...

Ending Point nya satu, lebih mudah meluncurkan senjata biology dari arsenal Kasel Nuklir

Orang unik said...

Iya betul pendapat sampeyan, senjata gahar canggih dan mumpuni cuma rudal nuklir dan senjata biologis,kalo kasel nuklir cuma sebagai wahana pengantar rudal nuklir yg mau ditembakkan ke daerah sasaran musuh biasanya sasarannya kota kota besar padat penduduk di negara musuh.
Rudal nuklir tidak bisa ditembakkan ke tank panser pesawat tempur kasel kasel musuh maupun kapal perang permukaan.
Sifat rudal nuklir sekali tembak pastinya sebuah kota padat penduduk negara musuh rata dgn tanah yg akibatnya musuh di garis depan Medan peperangan menghentikan pertempuran lalu angkat tangan kibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah karena musuh takut kota kota di negaranya musnah kalo ditembakkan lagi rudal nuklir pihak lawannya.

Ranjau Laut said...

Punya atau buat sndri rudal anti kapal,anti pernukaan anti udara dgn jangkauan 300km sudah cukup buat tetangga panas dingin.kok

Jagarin Pane said...

Logika saya satu tentara satu senjata, namanya saja angkatan bersenjata kan😁

Anonymous said...

Terima kasih Om Jagarin untuk tanggapannya, aneh juga ya tentara di Papua yang 4 orang meninggal tdk dilengkapi senjata, apakah tdk ada senjata ataukah ada senjata tapi rusak berat atau ada senjata tapi tidak diberi utk memperlihatkan kepada dunia luar, jika tentara kita pada saat diserang, tdk dilengkapi senjata, yang gugur 4 orang, utk mematahkan penilaian bahwa adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh personel TNI ? Paling tdk tiap pos dilengkapi dengan peluncur RPG, ranjau, senapan mesin, senapan utk penembak jitu, dan SS2, senapan anti material, millenium gun cal 25 mm, senapan mesin dan senapan cal 5 mm dng sistem RCWS, pasang CCTV dng infra merah dan penglihatan malam. Pasang sensor Dng radius bertahap 5 meter dari pos, 10 meter dari pos, 15 meter dari pos, 20 meter dari pos, 25 meter dari pos sampai dengan 100 meter dari pos utk parameter, yang masing-masing parameter dipasang CCTV dng kemampuan inframerah, dan pelihatan malam, dipasang kabel jebakan.

Bagong said...

Padahal serangan ke kota semacam itu melanggar hukum humaniter internasional, yg bikin aturan ya negara2 super power itu sendiri, kalau mau diseret ke mahkamah international itu negara pengebom kota bisa karena bukan menyerang kombatan tapi masyarakat sipil yg non kombatan, dan itu sebenernya tak tik pengecut

Orang unik said...

Iya memang betul negara negara kuat militernya biasanya dilengkapi rudal nuklir, makanya negara negara ini sengaja tidak sengaja telah melanggar hukum humaniter internasional.
Makanya negara negara yg punya rudal nuklir tidak ada yg berani mulai membuka perang dan biasanya kalo ada ketegangan sampai panas negara negara ini menahan diri tidak tersulut emosi yg mengakibatkan melakukan tindakan gegabah dgn segera meluncurkan rudal nuklir mereka.
Itulah mereka hanya berani pamer pamer dan menakuti lawan supaya berpikir 7x kalo mau lawan mereka.
Sebetulnya dengan di bom atom kota Hiroshima dan kota Nagasaki di Jepang yg mengakibatkan 2kota itu hampir rata dgn tanah, maka si punya bom atom yaitu USA layak diseret ke mahkamah internasional melanggar ham.

Rio said...

Sebaiknya segera perang nuklir....China,USA...menyeret Pakistan,Korut,Inggris lalu India nimbrung haduuuhhh...akhirnya Rusia ikut...Jepang ,Australia,Korsel ,Vietnam dan beberapa negara non nuklir lain d Eropa...maka bumi akan kiamat besar...bila 15 ribu dari total semua hulu ledak nuklir dunia d luncurkan ...apa ada yg akan tersisa....saat ini rata2 1 hulu ledak termo nuklir memiliki kekuatan 2000 kali bom atom Hiroshima...semua peradapan manusia bisa musnah...akan kembali k jaman batu...manusia yg tersisa akan berevolusi menjadi jenis baru karena efek radiasi nuklir...atau bahkan musnah. Bumi akan gelap dan dingin membeku untuk waktu beberapa tahun ka4ena atmosfir tertutup awan debu hasil ledakan nuklir yg beracun.. A

Unknown said...

Ini baru betul !!!!

Unknown said...

Seandainya dr dulu kt mendengar kata kata alm Bj Habibi,kuasai teknologi.mungkin kt gk akan sperti skrang ini,kt g perlu bnyak coment mau aliansi aukus atau apalah itu goarna.

RI said...

Yg paling ngenes tu negara gk punya nuklir tp kena dampaknya,mending punya sekalian.

Unknown said...

Wooiii....Basmi dulu penyakit suap dan korupsi
Baru ngomong ALUTSISTA

Moon said...

Ganti dulu presiden mu biar ada pemimpin yang benar2 serius berantas korupsi,bukan pelemahan KPK,para maling duit rakyat itu harusy di sanksi hukuman minimal 5 tahun tanpa remisi dan seluruh hartanya adalah milik Negara,sel t4 mereka tinggal sama dengan para tahanan kelas teri lain di kumpulkan satu sel dan denda sanksi biar kena efek jeray, negara kalo sudah korupsiy over pasti tatanan semua lini rusak fatal , rakyat yg jadi korban dan negara pasti degradasi , para pejabat yg gemuk rakyatnya pada kurus

Anonymous said...

indo memang selalu teraniaya oleh australia. Ini tak sekali dua kali, ber-kali2..., namun indo masih bersikap begitu2 saja. tak ada kemajuan dlm mewibawakan dirinya.

Gus Endho said...

Bener brend...Jangan sekali² percaya si muka 2 Aussie sudah cukup bukti Aussie nusuk Indo dr belakang dg lepasnya timor timur dr pangkuan ibu pertiwi..Semga semua stakeholders militer tanah air bersatu dlm memodernisasi Alutsista TNI demi Marwah dan bargaining power dlm kancah politik dunia. Bravo TNI🌹🇮🇩

Unknown said...

Hahaha saya sarankan anda mencalonkan menjadi the next president NKRI
Selamat berkomplikasi smoga sukses

abdillah zamal said...

Bikin jalan Tol dan Jembatan yg banyak aja, kalo perang pasti China dan Autralia takut deh....... Kerja...3x

Orang unik said...

Korupsi
Mendengar kalimat korupsi itu sedap sedap membahayakan karena awalnya enak tapi ujungnya kalo ketahuan habis sudah disikat.
Budaya korupsi itu awalnya karena pertama kali melamar pekerjaan di suatu instansi itu pake sogok gara gara ulah beberapa oknum di suatu instansi yg iming imingi dimudahkan masuk kerja di suatu instansi.
Bagi para pelamar kerja karena niatnya mau kerja cepat daripada nganggur pas ditamari oknum tersebut ya disambar, berapapun biayanya dibayar yg penting gampang masuk kerja di suatu instansi.
Utk oknum oknum di suatu instansi inilah biang kerok makin suburnya budaya korupsi, dan kalo diteliti lebih dalam kenapa selalu muncul oknum oknum ini? ya karena sebenarnya oknum oknum ini waktu luangnya lebih banyak dibanding waktu kerja beneran karena pembagian kerja di setiap instansi kurang rata dan gara gara kebanyakan pegawai maka ada pegawai yg terlalu banyak tugas pekerjaan tetapi banyak juga malah yg nganggur alias kaga ada tugas, mereka mereka ini datang kerja di pagi hari lalu absen lalu kaga ada tugas lalu pulang karena jam kantor selesai.
Makanya perlu peremajaan kepegawaian di seluruh instansi supaya jangan sampe kebanyakan pegawai tanpa ada tugasnya.
Pegawai suatu instansi yg masuk pegawai negeri atau TNI atau polusi pake uang sogok, maka pegawai pegawai ini adalah bibit bibit menjamurnya budaya korupai, kenapa? Karena masuknya udah setor uang banyak ,maka yg ada dipikiran kepala mereka yg harus didahulukan adalah mencari uang sebanyak banyaknya supaya modal yg telah dikeluarkan kembali utuh lagi.
Setelah itu tetap saja mereka bekerja hanya demi uang bukan demi mengabdi ke negara dan masyaraat, kenapa? karena mereka mereka ini pengen minta ini pengen punya itu pengen makan di restauran mahal atau di hotel.
Oleh karena itulah mulai presiden ketua MPR ketua DPR sudah harus bahu membahu menutup celah dari awal mula niat korupsi timbul yaitu calon calon pegawai negeri TNI dan polisi benar benar tanpa uang sogok dan benar benar disaring utk mendapat calon pegawai yg benar benar 100% mau mengabdi demi bangsa demi negara dan demi masyarakat.
Lalu dibuat payung hukumnya yg mengajarkan setiap oknum PNS TNI polisi ketahuan memfasilitasi uang sogok dari calon pegawai wajib dipecat dan dipenjara serta masukkan mereka ke dalam hukum melakukan tindakan kriminal yg merugikan negara masyarakat.
Makin banyak pegawai PNS TNI dan POLRI yg doyan duit sogok duit proyek duit manipulasi anggaran, maka ini tanda tanda negara pelan pelan akan jatuh hancur hancuran.

Orang unik said...

Budaya korupsi kenapa kenapa selalu ada dari tahun ke tahun? ya karena dari awal startnya udah salah yaitu ketika pertama kali calon pegawai sudah pake uang lalu setelah masuk dan diangkat pegawai ternyata perjalanan karirnya selalu harus bayar ini bayar itu dan hal hal inilah yg mengherankan kenapa tidak distop bahkan dibiarkan.
Kalo pegawai negara slalu diisi dengan pegawai yg suka bermain duit wah ini tanda bahaya dan unggul tunggu waktu suatu saat nanti negara yg mayoritas pegawainya doyan main duit ini akan jatuh hancur hancuran dan yg paling kasian ya rakyat jelata yg tidak main duit nasibnya jadi terombang-ambing karena negaranya hancur berantakan akibat budaya korupsi yg menggila.

Anonymous said...

Ini hebatnya USA....
Sebagai response Indonesia beli alat militer 100 m$, Asean lainnya katakan 300 M$... 350M$. Semua pakai dollar meski beli ke China atau Rusia (apalagi ke USA).

Moon said...

Aku lihat di YouTube dan viral Taliban menggantung 2 orang penculikan anak setelah sebelum penangkapan terjadi baku tembak ,4 orang penculik di tangkap , 2 di bebaskan dan 2 lagi di hukum gantung di tengah masyarakat Afganistan, coba kasus ini bisa di lakukan d Indonesia pada kasus garong uang rakyat,pasti aku yakin efek jeray sangat besar dan n Indonesia aman dari para garong uang rakyat

Orang unik said...

Australia
Negara ini adalah satu satunya negara di selatan Asia yg bukan dari ras rata rata orang asia. Negara ini ada di sebuah pulau besar yg akhirnya dinamakan benua Australia.
Kenapa Australia kadang akur akang kurang akur dgn RI?
Sejarah membuktikan zaman dulu saat Jepang serang wilayah daratan Nusantara yg sedang dijajah belanda, banyak orang Belanda yg mengungsi dengan kapal laut ke benua Australia.
Disini para ahli sejarah dan pengamat wilayah dari Australia belajar banyak tentang orang orang asli Indonesia terutama anak anak muda dari kalangan keluarga bangsawan yg kakek dan bapaknya bekerja di instansi pemerintahan kolonial Belanda.
Banyak anak anak muda tersebut yg karena koneksi bapaknya dgn orang Belanda di wilayah Nusantara bisa belajar menuntut ilmu di universitas2 di negara Belanda contohnya Moh Hatta dll.
Mereka ini diakui pandai pandai dan pintar pintar otaknya oleh orang Belanda bahkan diantara mereka bisa menempuh jenjang lebih tinggi S2 S3 bahkan profesor di sebuah universitas bergengsi negara Belanda.
Bahkan Sultan Hamengkubuwono IX dari yogyakarta saat jadi mahasiswa universitas bergengsi di negara Belanda pernah satu angkatan satu kelas dan satu jurusan dengan ratu Beatrix ratunya negara Belanda saat masih mahasiswi.
Disinilah timbul persahabatan antar mahasiswa mahasiswi sampai masing masing jadi raja Yogyakarta dan ratu negara kerajaan Belanda.
Dan persahabatan antar keduanya dibuktikan saat tentara Belanda hendak masuk istana keraton Yogyakarta lalu distop oleh ratu Beatrix via telpon di kompi komunikasi radio tentara Belanda lalu tentara Belanda oleh ratu Beatrix disuruh pergi menjauh dari istana keraton Yogyakarta, disinilah gempar di tentara Belanda yg akhirnya mereka semua baru tau kalo si empu istana keraton yogyakarta itu sahabat karib ratu kerajaan Belanda, makanya semua tentara Belanda berusaha hormat kepada raja Yogyakarta lalu minta maaf lalu mereka mundur pergi menjauh dari istana keraton Yogyakarta.
Dari merekalah timbul ide bentuk negara baru di wilayah jajahan Belanda di tanah Nusantara.
Dan akhirnya dari merekalah dgn berjalannya waktu akhirnya lahirlah sebuah negara Indonesia dgn di proklamasikan kemerdekaan RI.
Kehebatan anak anak muda dari keluarga bangsawan tanah tanah Nusantara yg jadi mahasiswa mahasiswa di negara Belanda inilah akhirnya sampai juga ke telinga petinggi2 negara Australia lewat orang orang Belanda yg mengungsi ke benua Australia.
Mungkin dengan kehebatan kehebatan anak anak muda dari keluarga bangsawan tanah tanah Nusantara yg kuliah di negara Belanda jauh dari tanah nusantara, maka negara Australia bersikap hati hati terhadap kaum terpelajar tanah Nusantara yg dgn berjalannya waktu sikap hati hati pemerintah Australia terhadap kaum intelektual orang orang RI orang jenius pandai pinter masih tetap dipertahankan karena dari sepak terjang kaum intelektual para mahasiswa yg belajar di universita2 ternama negara Belanda akhirnya pelan pelan tapi pasti bisa menggeser keluar Belanda dari tanah kolonialnya.
Jadi pemerintah dan orang Australia masih takut akan sepak terjang kaum intelektual orang orang RI sampai zaman sekarang.
Mungkin ketakutan Australia ini orang orang intelektual RU bisa bisa menggeser keluar orang orang Australia dari benua Australia seperti yg terjadi saat Belanda kehilangan daerah kolonialnya di seluruh tanah Nusantara.

Orang unik said...

Kapal perang gahar & canggih
Kalo hanya desain detail rinci pembuatan sebuah kapal perang pastinya PT PAL beserta galangan kapal swasta yg lain sudah jago membuatnya. Berapapun ukurannya pastinya sudah bisa dibuat di dalam negeri.
Cuma yg susah adalah membuat sendiri meriam anti kapal canon anti serangan udara rudal antar permukaan dan terpedo.
Alat yg disebut inilah kunci dari penguasaan high tekhnologi yg jujur sangat jauh di raih oleh para ahli dari RI.
Demikian juga sistem management tempur sistem pengoperasian meriam tau Canon otomatis sistem Alkon sistem radar pantau sistem radar penjejak sasaran target.
Sistem sistem ini juga perlu penguasaan high tekhnologi di bidang elektronik yg jujur juga tidak semua negara bisa mnenguasinya.
Beruntung PT LEN dan PT infoglobal tahap demi tahap mampu menguasainya dan membuatnya.
Contoh saat RI kena embargo negara negara blok barat fregat Ahmad Yani class mampu dihidupkan lagi hingga siap tempur oleh PT Len PT infoglobal demikian juga pesawat tempur hawk F5 Tiger tniau bisa dihidupkan dan siap tempur oleh kedua PT tersebut.
Utk menggantikan mesin penggerak kapal perang TNI-AL yg terkena embargo ternyata sukses dilakukan oleh PT PAL dengan memasang mesin diesel baru buatan luar negeri.
Bahkan PT LAPAN berhasil modifikasi rudal Exocet hingga bisa dioperasikan lagi gara gara terkena embargo the 90an.
Itu cuma contoh nyata saja ya.
Memang betapa rumitnya dan mahal ongkosnya utk menguasai high tekhnologi.

JINBOTOL said...

Indonesia menganut sistem bertahan tapi pertahanannya rapuh tidak ada Sam jarak jauh, Sam jarak sedangpun punya dikit,klo suatu saat terjadi perang terbuka mau bertahan pke apa,contoh dlm sepakbola klo musuh menyerang tpi Krn pertahanan kita kuat gawang susah untuk di bobol lalu setelah kuat baru melakukan serangan balik, klo saya amati pertahanan Indonesia Lom kuat dan bagaimana mau serang balik klo pertahanannya udah bobol duluan pasti bertubi tubi bakal kebobolan terus gk ada kesempatan untuk serang balik, maka dri itu di perlukan Sam jarak pendek sedang dan jauh untuk bertahan setelah benteng pertahanan kokoh baru serang dengan pesawat kapal dll

Waipios said...

Yg penting terealisasi pembelian alussta2 trsbt..

RI said...

Kita tuntut aja tu Belanda untuk memberikan kopensasi atas penjajahan ratusan tahun ke kita,sperti yg dilakukan korsel ke jepang.
Jg suruh mengembalikan emas kerajaan" nusantara dulu yg di simpan ke dia.

Orang unik said...

Belanda kaga bisa dituntut bayar kompensasi atas tindakannya dulu menjajah ratusan tahun wilayah Indonesia. Kenapa?
Yang betul itu Belanda dituntut UK bayar uang kompensasi atas tindakannya menjajah tanah kerajaan kerajaan yg ada di wilayah Nusantara bukan Indonesia karena Indonesia itu baru ada mulai tgl 17-8-1945 dan sebelum tgl itu Indonesia belum ada.
Kerajaan kerajaan di wilayah tanah Nusantara inilah yg berhak menuntut Belanda bayar biaya kompensasi atas penjajahan Belanda di zaman dulu.
Cuma sekarang masih ada atau nggak kerajaan kerajaan di Nusantara
yg tanah dan wilayahnya di jajah Belanda?
Kalau sudah tidak ada lagi kerajaannya secara utuh maka tidak bisa menuntut Belanda.
Sekarang tinggal kerajaan Yogyakarta yg masih berduriv tegak maka bisa menuntut biaya ganti rugi atas jajahan Belanda selama ratusan tahun menjajah wilayah dan Tan ah kerajaan Yogyakarta yg di zaman kolonial Belanda masih bernama kerajaan Mataram.
Sedang kerajaan yg lain sekarang ini cuma tinggal nama dan sejarah.
Belanda hanya bisa dituntut ganti rugi bayar uang konpensasi menjajah wilayah Indonesia itu mulai dari tgl 17-7-1845 sampai Belanda angkat kaki dari wilayah Indonesia tahun 1949 - 1950 kalo kaga salah ya.

Orang unik said...

Defense technologi security
Ternyata selama ini setiap pembelian produk militer buatan USA selalu disertakan kesanggupan calon pembeli menjaga kerahasiaan teknologi yg ada di dalam produk militer yg dibelinya yg terkenal dengan nama defense technologi security.
Bagi calon pembeli andai ragu sanggup menjaga DTS ini, maka USA berak menolak pembelian tersebut.
Kalo calon pembeli sanggup menjaga DTS produk militer usa yg dibelinya tetapi kalo USA menilai kesanggupan itu belum 100% meyakinkan, biasanya calon pembeli itu dikasih versi terbaru tapi downgrade atau dikasih baru tapi versi lama.
Itulah kenapa saat menhan RI ingin beli F35 USA sebagai ganti tidak boleh beli SU35 Rusia, maka spontan USA menolak halus pembelian F35 tersebut dan disarankan oleh USA RI ditawarkan F16 viper versi terbaru.
Demikian juga saat RI mau beli f15EX versi terbaru buatan USA masih belum ada kabar dikasih atau tidak pembelian tersebut.
Jadi sepertinya pihak USA masih belum yakin kepada RI soal keseriusan jaga rahasia DTS setiap pembelian produk militer USA terbaru versi paling canggih dari USA.
Beda dengan Singapura yg nyata nyata bersekutu dgn USA tentu USA percaya kesungguhan Singapura jaga rahasia DTS setiap pembelian produk militer usa terbaru versi terbaru karena Singapura 100% alutsista militernya dibeli dari negara negara NATO tidak pernah beli produk militer Made in Rusia atau Made in cina.
Gambarannya bisa diringkas seperti ini:
1. Kalo bersekutu dengan USA maupun negara negara NATO lainnya, maka saat suatu negara yg beli baru produk militer usa atau negara negara NATO lainnya, maka suatu negara tersebut dikasih yg setara dengan yg dipunyai militer USA atau negara negara NATO.
2. Bila tidak bersekutu dengan USA maupun negara negara NATO lainnya tapi masih menjaga hubungan baik antar bangsa dan antar negara dgn USA maupun negara negara NATO , maka suatu negara bila membeli baru suatu produk militer buatan USA atau negara negara NATO pastinya dikasih yg sudah didowngrase alias tidak bisa setara dgn yg dipake militer USA atau negara negara NATO lainnya atau kalo mau setara maka biasanya dikasih yg baru tapi versi lawas.

Bagong said...

Fokus belajar rudal buat pertahanan perisai udara yg kuat, berlapis2, wong doktrin kita itu gak bakal nyerang negara lain, paling ndak akan disegani karena sulit diintimidasi karena punya pertahanan yg kuat

Bagong said...

Mau diserang dogfeng 100 biji kalau kita punya S 400 1000 biji ya manyun yg punya dongfeng, simple kan

Unknown said...

Itu hanya permainan kata2 berupa nama.nama sebuah negara atau wilayah untuk cuci tangan mereka yg belumuran darah di wilayah bekas jajahan. kalau bisa begitu ganti saja nama negara ini sehingga bebas dari hutang2.kan yg berhutang namanya indonesia ganti aja nama beres kalau prinsip seperti itu.kejahatan belanda akan terus tercatat dalam sejarah seharusnya mereka bayar kompensasi atau santunan banyak sedikitnya. Untung indonesia tidak pendendam tapi pelupa.beda dgn israel yg pendendam atau cina yg masih dendam dgn jepang

Orang unik said...

Ternyata korvet parchim class udah ada kandidat penggantinya dan dilakukan bertahap.
Kandidatnya ternyata buatan dalam negeri yaitu OPV 90m buatan PT DAYA RADAR UTAMA.
Jadi nantinya OPV 90m ini fungsinya sama dengan parchim class cuma OPV 90m memakai teknologi terkini yg didalamnya ada sinar aktif maupun pasif lalu ada kemampuan serang kasel musuh baik pake ranjau berbentuk terpedo yg menunggu kedatangan kasel musuh masuk target baik dengan mengapung di dalam laut atau menunggu di dasar laut lalu ada terpedo konvensional fire and forget lalu ada kemampuan menyebarkan ranjau atau bom bom laut.
Jadi OPV 90m ini adalah penerus tugas tugas dari korvet parchim class yg sudah perlu diremajakan.
Untuk sementara sebagai uji coba dibangun 2 kapal OPV 90m dimana satu pake landasan helikopter persis seperti iklan foto/video yg dipublikasikan pabrik pembuatnya dan satu lagi tanpa landasan helikopter.
Sepertinya OPV 90m yg pake landasan helikopter ini adalah calon pengganti korvet Fatahilah class.
Jadi OPV 90m ini direncanakan utk mengganti 2 jenis korvet tnial sekaligus yaitu korvet parchim class dan korvet fatahilah class.
Light fregat PKR sigma class direncanakan sebagai pengganti fregat Ahmad Yani class ex Van speijk class.
Heavy fregat yg mau dibeli Kemhan RI adalah jenis fregat yg belum ada di tnial.

isan said...

Peningkatan kekuatan militer sekitar perlu dicermati. Saat ini krisis energi sedang melanda. Krisis ini membuat cina menguasai laut cina selatan yg kaya akan energi gas alam. Saat ini cina sedang melakukan riset disana yg pastinya akan mengarah ke eksplorasi di masa depan sejalan dgn perkataan pemimpin tertingginya utk beralih ke gas alam di masa mendatang. Dan ada kemungkinan aneksasi dan eksplorasi bahan energi alam akan diikuti oleh negara2 besar lainnya spt inggris dan india yg kini jg sdg dilanda krisis energi. Energi penting bagi keberlangsungan industri mereka. Fakta ini merupakan warning bagi bangsa ini utk tidak ragu utk meningkatkan investasi di pertahanan utk melindungi kedaulatan dan kekayaan alamnya.

Anonymous said...

HATI-HATI DENGAN BANGSA PENJAJAH KULIT PUTIH RAS ANGLO SAXON ASAL INGGRIS (TERMASUK AMERIKA SERIKAT DAN AUSTRALIA), MEREKA INI ADALAH GOG MAGOG ATAU YAKJUJ MAKJUJ PEMBUAT FASAD DIMUKA BUMI INI SEJAK 500 TAHUN YANG LALU .. WASPADALAH .. !!!

Orang unik said...

USA masih hati hati thd RI karena barang madenin cina masih banyak beredar di kehidupan masyarakat RI karena harganya relatif murah dan terjangkau lalu di tingkat pemerintahan pembagian kue proyek pembangunan juga kebanyakkan pemenang tendernya swasta RRC karena harga tendernya lebih murah tapi kwalitasnya bagaimana?
Jadi USA melihat RI memilih produk RRC karena harga murah mengesampingkan kwalitas.
Dan kebetulan juga RRC adalah pemberi pinjaman utang yg fleksibel dengan bunga yg ringan bahkan pembayaran utang tidak usah pake uang tapi diganti jatah kue proyek pembangunan selama kurang lebih 30-50th.
Sedang kalo tinggalkan RRC dan beralih ke negara negara barat alias kulit putih pinjaman utang berjangka walau bunga juga ringan tapi tetap bayar utang pake uang cash. Disamping itu kalo barang barang Made in negara negara barat harganya tidak ada yg murah tapi kwalitas terjamin.
Inilah pilihan sulit bagi RI mau pilih barang atau utang dari RRC atau pilih barang atau utang dari negara negara barat.
Pilihan sulit tentunya dan makin sulit lagi karena USA suka beri dana cash cuma cuma tiap tahun kepada RI sebagai bantuan kemanusiaan bagi pembangunan di salah satu bidang di RI atau pelatihan militer gratis guna meningkatkan ketrampilan militer RI.
Inilah situasi dan keadaan tersulit yg dihadapi RI dan terus terang mulai dari runtuhnya orde lama sampe detik ini kemajuan pembangunan di kehidupan rakyat dan bangsa RI juga karena peran dan bantuan negara negara barat demikian pula ketrampilan prajurit TNI sampe detik ini juga tidak lepas dari peran USA dan negara negara barat.
Saat orde lama memang tidak tampak jelas pembangunan ekonomi bagi rakyat RI tapi punya alutsista militer gahar canggih dan mumpuni Made in Rusia dan sekutunya tapi prajurit TNI yg mengawaki alutsista tersebut masih tidak terlatih sehingga harus didampingi terus oleh teknisi supervisi pabrik pembuat alutsista tersebut sampai penghujung orde lama berakhir lalu para teknisi supervisi dari pabrik pembuat alutsista itu pulang ke negaranya sehingga jadi berantakan pengoperasian dan pemeliharaan alutsista Made in Rusia dan sekutunya.
Saat muncul orde baru itulah RI mulai tinggalkan Rusia dan sekutunya lalu beralih ke USA dan sekutunya.
Di sinilah dimulai peran penting USA beserta sekutunya membawa dan membimbing negara RI utk mengisi pembangunan bagi rakyat dan bangsa RI supaya tidak menjadi negara terbelakang.
Itulah sejarahnya mengapa RI tidak bisa tinggalkan USA beserta sekutunya lalu di tengah jalan roda pembangunan muncullah produk Made in cina yg berharga murah terjangkau walau kwalitas dipertanyakan tapi berjalannya waktu makin banyak pilihan Made in cina yg berharga murah sehingga makin menyulitkan RI utk memilih produk.
Demikian pula makin deras perkembangan hp Made in cina, makin bingung RI jadinya.
Inilah mengapa USA berhati hati dgn RI.

Bluerider6089 said...

Pecah perang ya jadi ABU semua...yg rada aman ya U.S walau ngga bakalan aman juga..
Tapi dipastikan yg lain luluh lantak.
GAME OVER, EARTH 😏