Saturday, December 5, 2020

Desember Ceria

Sepanjang pekan ini berbagai media internasional memberitakan secara lugas dan jelas tentang perkembangan terkini dari hasrat yang menggebu untuk pengadaan alutsista strategis Indonesia. Utamanya jet tempur. Media Perancis, Kantor Berita Reuters, Jane's ramai-ramai memberitakan soal jalan cerita proses pengadaan 36 jet tempur Rafale made in Perancis. Termasuk juga progres pengadaan 15 jet tempur Typhoon Austria.

Menariknya tidak ada satu pun media kita yang ikut meramaikan berita ini kecuali mengutipnya. Termasuk juga Kementerian Pertahanan, biasa-biasa saja. Meskipun begitu tetap selalu ada berita gembira untuk militer Indonesia setiap hari setiap minggu. Misalnya peresmian satuan peluru kendali darat ke udara (surface to air missile) jarak menengah Nasams2 di Tangerang untuk payung perlindungan ibukota Jakarta.

Kemudian progres pembangunan 1 kapal perang LPD (Landing Platform Dock) rumah sakit dan 2 KCR (Kapal Cepat Rudal)  di PT PAL. Juga pembangunan 1 kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak) di galangan kapal swasta nasional dan selesainya pembangunan 2 kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank) oleh Koja Bahari. Kabar lainnya yang cukup menggembirakan adalah dimulainya pembangunan 2 kapal perang pemburu dan penghancur ranjau TNI AL di Bremen Jerman.

TNI AD baru saja kedatangan sistem rudal hanud titik batch 2 yaitu rudal Starstreak buatan Inggris. Dan sudah dialokasikan untuk Batalyon Arhanud TNI AD di Medan dan Pekanbaru. Berita lainnya adalah Lanud Saumlaki sudah bisa didarati Hercules.  Saat ini di Saumlaki dan Merauke sudah beroperasi pengindra jarak jauh Satuan Radar Master T. Kedua lokasi ini diprediksi akan menjadi dua titik pertahanan strategis Indonesia berupa penempatan satuan peluru kendali darat ke udara jarak jauh. 

Kabar lainnya TNI AU akan membangun pangkalan udara di pulau Subi kepulauan Natuna yang dekat dengan Sarawak Malaysia. Nantinya pangkalan ini akan terkoneksi dengan Supadio AFB Kalbar dan Raden Sadjad AFB di Natuna Besar. Yang tak kalah seru adalah berita suksesnya peluncuran roket RHan 450 jarak 100 km untuk yang kelima kalinya pekan ini.

Hari-hari ini kita juga menyaksikan adanya kesibukan di PT PAL. Dubes Denmark berkunjung kesana sepertinya sedang mempersiapkan hal-hal teknis soal pengadaan kapal perang fregat Iver Class. Sementara pada hari yang sama Dubes Jepang didampingi delegasi industri pertahanan Jepang berkunjung dan berdiskusi serius dengan Menhan Prabowo soal kerjasama pertahanan. Harapan tentang pengadaan 8 kapal perang fregat dari saudara tua Jepang semakin menggumpal.

Soal jet tempur, dalam pandangan kita sebenarnya saat ini sedang terjadi kekuatan tarik menarik diantara negara produsen alutsista canggih terhadap pembelinya. Amerika Serikat yang sudah memberikan perpanjangan GSP pada Indonesia dan akan menambah kucuran investasi sangat berharap kita membeli jet tempur F16 Viper dan atau F18 Hornet blok 3. Sementara Perancis punya peluang terbesar menurut versi mereka. Soalnya di media Perancis diberitakan bahwa Indonesia menginginkan proses pengadaan jet tempur Rafale dipercepat. Bulan ini diharapkan sudah teken kontrak, katanya. Persaingan antar negara kompetitor terlihat jelas.

Sementara untuk pengadaan kapal selam tiba-tiba berubah haluan, pindah ke lain hati neh. Pilihan beralih pada dua pilihan baru yaitu dari Perancis atau Jerman. Serial lanjutan "sinetron" Nagapasa Class batch 2 hampir pasti berantakan alias tidak happy ending. Lantaran produk batch 1 yang telah menghasilkan 3 kapal selam kerjasama transfer teknologi DSME Korsel dan PAL Indonesia tidak sesuai harapan pengguna. 

Sebenarnya kontrak awal Nagapasa batch 2 dengan Korsel sudah diteken tahun lalu. Namun kontrak efektif bersamaan dengan pembayaran DP belum ditandatangani. Pembatalan kontrak batch 2 ini berimplikasi denda dan bisa menjurus pada ketersinggungan diplomatik Korsel mengingat kerjasama alih teknologi ini sudah "dipayungi" oleh RI-1 dan Korsel-1 sejak era Presiden SBY sampai Presiden Jokowi.

Dari berbagai pemberitaan soal pemenuhan kebutuhan alutsista Indonesia yang begitu masif, kenyataannya memang kita sedang berupaya secepatnya untuk menghadirkan berbagai jenis alutsista. Dinamika kawasan yang begitu cepat berubah mengharuskan kita memiliki inventory alutsista yang berkualitas dan mencukupi. Saat ini setidaknya ada 2 hotspot yang harus dikawal, yaitu Natuna dan Ambalat. Belum lagi nanti jika Armada ke 1 AS akan  berpangkalan di sekitar kita. Dan nyatanya ketersediaan alutsista di kedua hotspot itu saja telah membuka mata kita bahwa masih banyak kebutuhan alutsista yang harus dipenuhi untuk negeri kepulauan ini.

Nah di bulan Desember ini diprediksi ada penandatanganan kontrak pengadaan alutsista gahar dan strategis bernilai belasan trilyun rupiah.  Dengan begitu bulan hujan yang penuh rahmat dan barokah ini menjadi bulan yang segar dan ceria. Desember ceria bisa menjadi tonggak awal dimulainya kedatangan alutsista skala besar setelah ada tandatangan kontrak di bulan ini. Semoga Desember ceria ini akan menjadi kenangan Desember yang indah di kemudian hari.

****

Jagarin Pane / 5 Desember 2020

76 comments:

Ranjau Laut said...

Akhir tahun yg ceria min.
Semoga aja 36 rafale dan 15 typhoon sbg pemgadaan cepat bisa acc segera.
Mengingat ada tambahan pangkalan udara spt pulau sibu.

Ranjau Laut said...

Mungkin jg merauke dan saumlaki di buat pangkalan udara jg serta fasilitas lengkap.
Setidaknya bisa di darati pespur

Mak Lampir said...

Semua..semua..semua..dapat di kabulkan, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib.rudal jauh untuk arhanud.semoga pespur yg di beli F16 series dan Sukhoi series.2 Iver untuk AAW.dan 8 f30dx untuk multi.Amin

Unknown said...

Selalu menyimak ulasan bung jagarin

Redsnaper said...

Admin...yg benar itu berapa pesanan pesawat dari Perancis itu? Karena tetangga sebelah bilang 48, dan emang typhoon tetap dipesan?
Kalo begitu, ada tambahan 4 skuadron donk...

Air force said...

Pesanan rafale 48 unit utk 4 skuadron @=12 unit..
terdiri 36 unit baru & 12 unit rafale bekas pakai, pembelian secara G to G, TOT lewat PT DI..
Di tempat kan di pontianak 12 unit, pakanbaru 12 unit, madiun 12 unit & biak 12 unit.. (4skuadron), sambil menunggu smua rafale siap, hawk 100/200 masih digunakan,bila sudah lengkap rafale utk 4 skuadron baru hawk 100/200 pensiun..
Jenis pesawat TNI AU nanti nya :
Rafale (4 skuadron) = pontianak, pakanbaru, madiun, biak
F16 (2 skuadron) = pakanbaru, madiun
Sukhoi (1 skuadron) = makasar
T50 golden eagle (1 skuadron) = madiun
super tucano (1 skuadron) = malang

Air force said...

Pesanan rafale 48 unit utk 4 skuadron @=12 unit..
terdiri 36 unit baru & 12 unit rafale bekas pakai, pembelian secara G to G, TOT lewat PT DI..
Di tempat kan di pontianak 12 unit, pakanbaru 12 unit, madiun 12 unit & biak 12 unit.. (4skuadron), sambil menunggu smua rafale siap, hawk 100/200 masih digunakan,bila sudah lengkap rafale utk 4 skuadron baru hawk 100/200 pensiun..
Jenis pesawat TNI AU nanti nya :
Rafale (4 skuadron) = pontianak, pakanbaru, madiun, biak
F16 (2 skuadron) = pakanbaru, madiun
Sukhoi (1 skuadron) = makasar
T50 golden eagle (1 skuadron) = madiun
super tucano (1 skuadron) = malang

Ranjau Laut said...

Typhoon ny belom kehitung bung hihii jaga natuna aja ya

Ranjau Laut said...

36 unit kemungkinan 12 lgi bisa hibah seken bung.
Typhhon udah msuk uji teknis

Ranjau Laut said...

Jakarta is interested in acquiring 48 Rafale jets, up to 4 Scorpene submarines armed with Exocet SM39 missile and by two 2,500-ton Gowind corvettes, French publication LATribune said quoting informed sources. The potential purchases are worth an estimated $25-$28 billion.

Air force said...

Menurut saya kalo memang kemhan ambil rafale, alangkah baik nya typon gak usah diambil aja.. type jenis pesawat TNI AU semakin banyak, suku cadang makin beragam ujung ujung nya biaya maintenance mahal..

Anonymous said...

kalo menurut saya 48 rafale..
typhoon tetap diambil untuk isi kekosongan sampai rafale penuh terisi.. soalnya konflik bisa terjadi kapan saja

KRI dr. Soeharso "990" said...

Semoga I-FX juga ada kabar menggembirakan juga di bulan Desember ini

Unknown said...

Test...test

Unknown said...

👍🙏🙏🙏🤗

KopraL jack said...

Mikir Mulu Beli Kagak

Karsonovsky said...

Jumlah pespur 36 buah scorpene versi brasil 3 buah plus TOT awal yg baik, gass keunn mang! 👍😎

Mak Lampir said...

Tp scorpene versi Brazil tidak ada AIP.jadi kurang lebih sama dengan nagapasa tanpa AIP.

Unknown said...

Pesanan disesuaikan dengan permintaan User. Kapal selam Brasil dibuat tanpa AIP karena mereka tidak membutuhkan AIP.

Moon said...

Meskipun nagapasa class tanpa aip tetapi harus y minimal bisa sama performay dengan u209 yang sudah kita punya namun hasilnya tidak sesuai harapan di atas kertas sales , nagapasa class cuma kuat 3 Minggu di bawah air , di bandingkan dengan kakaky cakra class bisa tahan jauh lebih lama serta masih banyak masalah yg lain di nagapasa class

Bagong said...

Apapun itu horeee, desember shoping shoping yg gahar2, .... Malon silahkan mlongo aje ....hi hi hi ...

Ranjau Laut said...

Mantab ni kasel bisa luncurkan rudal anti kapal exocet blok 2 serta ranjau laut hihii

Cocok operasi di Natuna.

Gus Endho said...

Mantafff lanjutkan belanja militer TNI karna jika Alutsista kita Gahar baik dr segi kualitas dan kuantitas maka TNI akn disegani di mata dunia dan kita pnya bargaining power dlm berdiplomasi..Hidup TNI hidup rakyat NKRI harga mati 👍🙏

Anonymous said...

1 skuadron TNI AU biasanya 16 pesawat bukan ya Om..
Mudah2an segera Deal

Moon said...

Tulisan hasil dari om jagarin kok bisa di kutip channel Al biruni.id ya ,sama persis apa yg di sampaikan di channel y ,apa channel Al biruni .id itu milik om jagarin ?

Hobi Berbagi said...

Wah jangan gitu gan jangan panggil malon

Unknown said...

A top Pentagon official expected to meet with his Indonesian counterpart today in Jakarta. The visit just confirmed before weekend after Indonesian official avail to host him. It will focus on the latest Trump administration's "good news" for arms sales. What "good news" is that?

@Alman Helvas
7 Desember 2020


Kira2 kabar baik apa ya?

Siluman buaya said...

Emang isu nagapasa ini agak sensitif,
Atau mungkin user aja yg overspec karena udah kebiasaan pake u209 jerman yg terkenal bandel dan senyap,
Eh pas pake nagapasa kok berisik dan boros ternyata,
Harus berani ambil resiko,
Klo projectnya gagal bisa jadi ifx juga batal,
Segera diputuskan biar gk berlarut2 begini.

Rahmad said...

Bukan, tapi kayaknya bung jagarin sudah ngijinin artikelnya di buat konyen yt

Ranjau Laut said...

Kemungkinan Pengadaan Heli berbagai jenis

Unknown said...

Yg trrbaik pokoknya

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Osprey pastinya yg udah fix. Mungkin sebentar lagi ada berita kontrak osprey

Dan mungkin list pengajuan Blackhawk, Chinook & Penambahan Apache, Heli AZ-1 Viper.

Unknown said...

Indonesia likely will spend its money to European country for fighter aircraft acquisition. But it also expected to do symbolic weapon procurement from US. What type of armament will buy by Indonesia? Medium lift helo? AEW aircraft? It will be beyond missiles or C-130J. No F-16V!

@Alman Helvas
8 Des 2020

Akhirnya, kemungkinan akuisisi Dassault Rafale tidak akan diganggu gugat oleh USA. Semoga yang akan diakuisisi dari USA ada AEW, P-8, tambahan Apache, Osprey, Blackhawk dll. Tapi F-16 V sepertinya tidak.

Ranjau Laut said...

Msih byk aja yg ngarepin f35 padahal hanya bahasa diplomasi strategi menhan aja.
Krn TNI butuh tambahan byk pespur untuk 3 skudron.

Kemungkinan dri US mslh pesawat tangker,AEW,P8 poseidon atau tambahan berbagai jenis heli bru
Tambahan rudal Amraam

Ranjau Laut said...

http://garudamiliter.blogspot.com/2020/12/penampakan-terbaru-kapal-selam-buatan-ri.html?m=1

Alugoro siap di resmikan oleh menhan.
Ternyata diem2 aja.kelabui media

Anonymous said...

Kalo menimbang kapabilitas & jumlahnya akuisisi rafale ini sptnya f-16v & su-35 mgkin batal, di kawasan regional tidak ada negara yg familiar dg fighter ini, sptnya rafale ini diproyeksikan sebagai "tusuk gunting dua titik kena sasaran", baik itu utk menghadapi Huang Fei Hung maupun Croccodile Dundee

Unknown said...

Jangan lupa masih ada 15 Eurofighter Typhoon Austria. Oh ya, Apache Kira2 tambah gak ya? Kalau hanya 8 unit koq rasanya tanggung sekali.

Trus isu akuisisi SAMP/T ada yang tahu infonya?

Ranjau Laut said...

Pertemuan menhan ri dan menhan us ini tertutup biasanya situasi gini dah tau2 dah kontrak hihi

Ranjau Laut said...

Total perkiraan belanja ke prancis $25-$28 milyarr

Unknown said...

Termasuk SAMP/T gak bro Nomad?

Jagarin Pane said...

Emang dia kutip tulisan saya. Gak papa, tujuannya sama, utk publikasi perkuatan militer kita.

Jagarin Pane said...

Setuju

Jagarin Pane said...

Thanks😁😁

Ranjau Laut said...

Klo itu spt nya gak termasuk deh.hihi

Unknown said...

Sayang sekali kalau tidak ada hanud jarak jauh sampai akhir 2024.

Ranjau Laut said...

Kita tunggu aja kabar baik nya
Pengadaan alutsista lbh byk ke Eropa pramcis,turki,jerman atau denmark.

Moon said...

@nomad gak salah ngitung itu $ 25 miliar ( 300 triliun ) belanja dari pinjaman luar negeri untuk beli alutsista Francis semua ? Rafale aja 48 unit paling gak nyampe 100 triliun ,masih sisa buanyak itu + 4 unit advance scorfen

Ranjau Laut said...

Hihii salah ketik $25 juta dollar

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Sisanya pinjaman luar negeri untuk beli Gowind, Opsrey, Blackhawk, Chinook, SPAAG, Exocet/Harpoon Coastal Defense, LORAD, Tank Amphibi, Apache, Leopard, C-130J, MRTT, P8, AEW&C

Unknown said...

Bro Nomad, bukannya $25 juta dollar malah jadi lebih sedikit ya? Wkwkwk

isan said...

Total 25 milyar usd adalah total yg disetujui utk pinjaman luar negeri dlm rangka pembelian alutsista. Semoga pembelian bisa memberi nilai tambah bagi bangsa ini ke depannya selain utk pertahanan negara.

Ranjau Laut said...

Info lembaga keris

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3224868544288133&id=181276675314017&__tn__=%2AW-R&refsrc=https%3A%2F%2Fm.facebook.com%2Fstory.php&_rdr

Dirjen stratan kemhan
Menhan tak tertarik F16V
Tp lbh tertarik F15,F18 atau F35

Hayoo

Unknown said...

Rafale & F35 okelah. Kalau gak Rafale & F15 EX. Semoga Rafale diakuisisi.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Hadeuh pusing. Bagusan juga Rafale.

Singapura aja pake F-15 tapi tidak di upgrade ke Versi F-15 EX, malahan beli F-35.

Kenapa juga Menhan masih ngotot beli F-35 padahal antriannya 9tahun.

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Hitungan2 gue kalo beli F-18 Block III/F-15 EX prosesnya lama karena harus persetujuan Senat. Bisa-bisa Trump udah lengser, kontraknya belum jadi dan belum tentu Joe Biden langsung menerima penjualan F-18 Blok III & F-15 EX.

Ranjau Laut said...

Mumgkin strtegi aja,TNI AU jg blm kaji smpai f35.

Moon said...

Udah beli Rafale aja yg Lom pernah jatuh di sengat rudal musuh hingga sekarang , berarti ini barang lumayan moncer ,di bandingkan f15 dan f 18 udah berapa rontok di sambar sistem pertahanan udara jarak sedang di tengah timur tengah yaitu konflik Yaman

Ranjau Laut said...

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyebutkan Indonesia berkeinginan untuk mengadakan beberapa alutsista buatan Amerika Serikat melalui program Foreign Military Sales (FMS).

Ia mengatakan hal itu saat menerima kunjungan kehormatan Pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Christopher C Miller, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (7/12), seperti dikutip dalam laman Kementerian Pertahanan, kemhan.go.id. Namun, dia tidak merinci apa saja sistem persenjataanyang akan dibeli dari Amerika Serikat itu.

FMS merupakan program dari pemerintah Amerika Serikat tentang bantuan keamanan bagi negara-negara yang diijinkan mereka untuk membeli sistem kesenjataan Amerika Serikat, kerja sama militer, pendidikan dan pelatihan dengan Amerika Serikat di bawah Akta Kendali Eksport Persenjataan (AECA).

Melalui FMS, pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah mitra akan melaksanakan kesepakatan antarpemerintahan melalui mekanisme Surat Penawaran dan Persetujuan (Letter of Offer and Acceptance/LOA). Menteri luar negeri Amerika Serikat yang menentukan negara yang bisa menerima FMS, sementara menteri pertahanan yang melaksanakan programnya. FMS bisa dibiayai oleh dana negara penerima ataupun dana dari pemerintah Amerika Serikat.

Ranjau Laut said...

Mungkin bang jagarin ada clue dri hasil kunjungan Menhan US ?

Budi budapezt said...

Analisis yang singkat padat dan akurat... 👍

Ranjau Laut said...

https://asia.nikkei.com/Business/Aerospace-Defense/Indonesia-gets-US-nod-for-F-15-and-F-18-fighter-jet-purchases

Moon said...

Serem juga kalo terealisasi 100 unit jet tempur unggulan semua bisa jadi Rafale, thypoon , f15 SG dan su 35 serta pengadaan lebih banyak kapal selam ,ini sich membuat negara asean panas dingin apalagi Singapura pasti cemas

Unknown said...

Italy's Fincantieri likely will fill Indonesian requirement for frigates in years to come. The proposed budget is quite enough for a big frigate like FREEM. Fincantieri push harder for its solution. Other European OEMs also offered frigates to Indonesia. It's stiff competition.

@Alman Helvas
10 Desember 2020

Ayo, bursa pengadaan frigate semakin ramai saja.

Unknown said...

Sebelum tidur, admin mau berbagi kabar ini dulu. Artikel ini banyak memuat isi Webinar Pertahanan sehari yang lalu di mana Dirjen Strahan Kemhan, Mayjen TNI Dr. Rer. Pol. Rodon Pedrason, M.A. hadir menjadi narasumber nya dan kebetulan dari Lembaga KERIS hadiri sebagai peserta. Admin akan rangkum beberapa point penting dari artikel sesuai pada gambar.
.
1. Kunjungan PLT Menhan 🇺🇸 Christopher C. Miller ke 🇲🇨 dan bertemu dengan Menhan Prabowo Subianto banyak membahas terkait dinamika LCS.
.
2. 🇺🇸 kemungkinan akan menyetujui pembelian pesawat berjenis F-15 & F-18 oleh 🇲🇨.
.
3. 🇨🇳 mempertanyakan sikap Indonesia yang menerima delegasi-delegasi 🇺🇸 ke 🇲🇨. Tetapi 🇲🇨 menanggapi secara diplomatis, yaitu dengan mengatakan bahwa tidak ingin merasa 🇨🇳 maupun 🇺🇸 terasa diabaikan.
.
4. Selain bertemu Menhan, Chris Miller juga bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, pembahasan keduanya terkait peningkatan pelatihan antar kedua angkatan bersenjata.
.
5. Ada kekhawatiran perubahan kebijakan di bawah Joe Biden yang akan dilantik menjadi POTUS pada bulan Januari. Hanya Dirjen Strahan berpendapat bahwa Washington tidak akan mengingkari kesepakatan yang ditandatangani. Tinggal seberapa siap Indonesia menyiapkan anggaran.
.
6. 🇲🇨 masih butuh waktu sekitar 10 tahun untuk mengoperasikan F-35. Maka dari itu mendorong kemungkinan pembelian F-15 & F-18.
.
7. Selain 🇺🇸 dan 🇨🇳, negara" Eropa seperti Perancis, Inggris, Jerman dan NATO juga mendekati Indonesia karena LCS. Menhan dijadwalkan berkunjung ke Inggris tahun depan.
.
8. Target kuantitas jet tempur 🇲🇨 direncanakan mencapai 170 jet tempur nantinya.
.
9. Anggaran $9 - $11 Miliar disiapkan untuk pembelian alutsista selama 20 tahun ke depan.
.
10. Pembelian 15 unit Eurofighter Typhoon dari Austria hanya untuk sementara (mengisi kekosongan)
.
11. Hercules akan diupgrade ke varian J. Ada rencana penambahan Kapal selam dan kapal patroli juga.
.
12. Kemhan berencana meningkatkan kuantitas pelatihan penerbang hingga 300 pilot jet tempur dan 100 pilot pesawat angkut untuk Hercules selama 2 tahun kedepan
.
13. Pesan admin. Ingat, selama belum ada TTD kontrak, banyak hal bisa terjadi 😚.
.
Sumber artikel resmi : Nikkei ASIA, "Indonesia gets US nod for F-15 and F-18 Fighter jet Purchases." Dapat diakses pada link berikut https://asia.nikkei.com/Business/Aerospace-Defense/Indonesia-gets-US-nod-for-F-15-and-F-18-fighter-jet-purchases
.
_________________________
Jangan lupa follow
@lembagakeris di Instagram, Twitter, Facebook, dan subscribe channel Youtube kami di LembagaKeris
kunjungi website kami di www.lembagakeris.net
hubungi kami melalui email di info@lembagakeris.net
_________________________
Ikuti perkembangan terbaru terkait dunia militer dan pertahanan Indonesia bersama #lembagaKeris

Menhan kita yang satu ini manuver dan gebrakannya luar biasa, sampai negara-negara NATO juga berbondong-bondong menawarkan alutsistanya.

Unknown said...

untuk rafale gimana bung beritanya. rame di jagad medsos katanya sudah sign kontrak dengan masa pembuatan 18 bulan.

Unknown said...

Maaf Min mau tanya 1 batch itu berapa sih jumlah nya

Ranjau Laut said...

Belom tp sedikit lagi

Ideal nya klo menurut aku
24 f15
24 rafale
Pas kan 48 unit hehe

Adhitya said...

Indonesia belum memiliki pespur gen 5, sementara singapura n Australia sdh memilikinya, hanya SU35 pesawar tempur gen 4 yg mampu mengimbangi pespur gen 5 tetangga, SU35 wajib dimiliki Indonesia agar diudara ceria

Unknown said...

Sejak kapan gen 4 bisa mengimbangi gen 5? Dari semua aspek teknologi saja kalah jauh. Lagi pula Indonesia sudah pesan C4ISR dari Yunani. Kalau beli pespur SU35, link nya gimana?

Maka dari itu Menhan kita sekarang mengincar pespur Eropa & USA generasi 4,5 agar bisa berbagi data.

Unknown said...

Bro Nomad, media NIKKEI itu media apa sih? Apakah berita yang diangkat akurat? Baru dengar saya soalnya. Kalau Janes dll sering dengar.

Moon said...

Su 30/27 TNI AU aja sudah bisa ngibrol dengan para kaprabg kita ,apalagi dengan para jet tempur lain soal bagi data , orang kita sebenarnya lumayan jago soal integrasi beda blok cuma mungkin harus tetap banyak berguru ke Israel lewat bawah tanah mungkin

The soekarno ruh said...

AS siap jual F-15 dan F/A-18, Indonesia mau beli 100 pesawat tempur?

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Amerika Serikat (AS) menyatakan siap menjual pesawat tempur F-15 dan F/A-18 kepada Indonesia. Ini merupakan hasil pertemuan berbulan-bulan yang dilakukan oleh Jakarta dan Washington.

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Strahan) Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Rodon Pedrason mengatakan hal itu seperti diberitakan Nikkei Asia pada 9 Desember 2020.

Pejabat Pelaksana Menteri Pertahanan AS Christopher Miller dan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto  melakukan pertemuan di Jakarta pada Senin, 7 Desember.

Dalam pertemuan tersebut, Miller setuju untuk menjual dua model jet tempur AS tersebut kepada Indonesia.

Disebutkan, agenda teratas kunjungan Miller ke Jakarta adalah mengenai Laut China Selatan yang kian bergejolak.

Miller juga bertemu dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk membahas rencana meningkatkan pelatihan antara angkatan bersenjata kedua negara.

Rodon menyatakan, Indonesia telah mengajukan keinginan untuk membeli F-15, F/A-18, dan F-35. Tetapi, untuk F-35 telah ditolak karena butuh waktu hingga 10 tahun untuk bisa dikirim.

Rencana membeli 100 pesawat tempur

Ia menambahkan, Kementerian Pertahanan RI di bawah Menhan Prabowo memiliki rencana besar untuk pengadaan lebih dari 100 jet tempur unggulan untuk melengkapi kurang dari 60 pesawat tempur saat ini.

Ranjau Laut said...

Coba tanya bung jagarin
Media yg akurat byk
Ada
DsCa
Defence world news
Mbak janes.
Airspace review

Moon said...

Ruh Soekarno , ruh nasakom x ? 🙄🙄🤔 , Dan ruh tukang kawin,ada anaky teriak saya menolak poligami ,gak sadar dia bahwa dia lahir dari ruh poilgami bapaknya 🤭🤭🤭

Adhitya said...

Sejak dulu... Sebelum lo lahir

IBU SUCHI said...

Assalamualaikum wr, wb, saya IBU SUCHI saya Mengucapkan banyak2
Terima kasih kepada: AKI SOLEH
atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan "4D"
alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
dan berkat bantuan AKI SOLEH saya bisa melunasi semua hutan2 saya yang ada di BANK BRI dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah,
sekarang saya sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari2
Itu semua berkat bantuan AKI SOLEH sekali lagi makasih banyak ya, AKI
yang ingin merubah nasib
seperti saya ! ! !

SILAHKAN CHAT/TLPN DI WHATSAPP AKI: 082~313~336~747

Sebelum Gabung Sama AKI Baca Duluh Kata2 Yang Dibawah Ini
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini.!!
1: Di kejar2 tagihan hutang
2: Selaluh kalah dalam bermain togel
3: Barang berharga sudah
terjual buat judi togel
4: Sudah kemana2 tapi tidak
menghasilkan, solusi yang tepat.!!
5: Sudah banyak dukun ditempati minta angka ritual belum dapat juga,
satu jalan menyelesaikan masalah anda.!!
Dijamin anda akan berhasil
silahkan buktikan sendiri

Angka:Ritual Togel: Singapura

Angka:Ritual Togel: Hongkong

Angka:Ritual Togel: Toto Malaysia

Angka:Ritual Togel: Laos

Angka:Ritual Togel: Macau

Angka:Ritual Togel: Sidney

Angka:Ritual Togel: Brunei

Angka:Ritual Togel: Thailand

" ((((((((((( KLIK DISINI ))))))))))) "