Wednesday, November 11, 2020

Jepang Datang Membawa Asa

Geliat untuk memperkuat militer Indonesia selama perjalanan tahun ini luar biasa lincahnya. Padahal program penguatan TNI sebenarnya sudah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya. Program MEF (Minimum Essential Force) sudah berjalan 10 tahun.  Lima tahun sebelum tahun ini sudah berjalan program MEF dengan Menhan yang beda. Tapi mengapa baru sepanjang tahun ini gemuruhnya terasa menyentak seperti lagu maju tak gentar.

Jawabannya tergantung persepsi kita masing-masing. Boleh jadi karena greget sebelumnya memang kurang, sedangkan yang sekarang penuh gairah. Bisa juga karena terbukti MEF selama sepuluh tahun belum menghasilkan taring sementara geraham sudah saling gesek gemeretak.  Atau memang cuaca ekstrim sedang melanda beranda depan rumah kita. Sementara atap rumah kita belum sekuat badai yang menerpa.

Fakta di lapangan jelas terang benderang,  dinamika Laut China Selatan (LCS) penuh gelombang ketidakpastian. Dan cenderung memanas oleh sebuah sebab: klaim dan pamer kekuatan. Fakta di lapangan membuktikan bahwa alutsista kita memang belum memadai. Bahkan menghadapi tinggi gelombang laut dan badai LCS kapal perang kita masih kewalahan.

Lalu datang AS dengan iming-iming mau membantu memperkuat sebagai sahabat. Nah, lucunya Uak Sam ini mau membantu tapi setengah hati. Dia bilang kita belum saatnya boleh membeli jet tempur siluman F35 karena harus bertahap, jarene. Tapi kita juga tak boleh melanjutkan transaksi pembelian jet tempur Sukhoi SU35 dari Rusia. Pengennya mengajak bermitra untuk menghadapi China, tetapi syarat ketentuan diberlakukan sepihak. Kalau memang tidak setuju atau tidak mau menjual F35 jangan pula menghalang-halangi transaksi pengadaan SU35 dengan Rusia. Ente sahabat tomat, dekat-dekat beri hormat, pas pulang kembali kumat.

Tak lama kemudian datanglah saudara tua Asia Timur, Nippon. Lihatlah model persahabatan Jepang dengan Indonesia yang tak dibuat-buat. Mereka datang, bergerak cepat, Perdana Menterinya ke Jakarta, Menhannya diskusi dengan Menhan kita secara virtual. Lalu diberitakan secara luas bahwa Jepang akan ikut memayungi kedaulatan teritori Indonesia dengan 8 kapal perang jenis destroyer. Syarat dan ketentuan tidak berlaku, bayar belakangan. Ruaarr biassa.

Kalau 8 kapal perang itu jadi direalisasikan, maka ini adalah ekspor alutsista terbesar Jepang sejak perang dunia kedua. Dan bagi Indonesia ini adalah pengadaan alutsista laut terbesar sejak pengadaan 39 kapal perang bekas dari Jerman awal dekade 1990. Pertanyaannya mengapa Jepang tiba-tiba hadir mengambil inisiatif dan bersedia menjadi salah satu distributor alutsista strategis Indonesia.

Jepang adalah sahabat sejati Indonesia yang dalam sejarah pertemanan tidak pernah menyinggung tata krama diplomatik pada kita. Selalu santun dan terdepan dalam memberikan bantuan. Bahkan sekalipun mereka kecewa berat dengan dimenangkannya China dalam tender kereta super cepat Jakarta-Bandung, tetap tidak memperlihatkan sakit hatinya, alias berlapang dada.

Bagaimana dengan AS dan juga Australia. Dalam pengamatan kita dua sosok paman dan keponakan bule ini punya sifat yang sama, arogan. Menganggap Indonesia sebagai sahabat, sebagai mitra tetapi tidak pernah tulus bersahabat. Kalau ada maunya mendekat, kalau kepentingannya terganggu menyekat. Bandingkan dengan Jepang, Korsel bahkan China. Kultur Asia mengajarkan persahabatan setara, saling menghormati antar negara.

China banyak berkontribusi untuk pembangunan infrastruktur Indonesia. Jepang apalagi, sudah sejak dulu membantu kita ketika kita masih susah bin miskin. Korsel juga berinvestasi  besar dan bahkan melakukan kerjasama teknologi alutsista pengembangan jet tempur KFX/IFX dan kapal selam Nagapasa Class. Ketiga ras kuning ini berperan besar membangun ekonomi kesejahteraan untuk kita. Itu kenyataan sejarah.

Sementara AS dan terutama Australia yang wira-wiri dan hidup di lingkungan Kelurahan Indo Pasifik mestinya mampu beradaptasi dengan kultur kelurahan ini, meski asal usulnya bukan ras Asia alias pendatang. Kenyataannya selalu mengedepankan sikap "merasa lebih". Padahal ketika baru-baru ini China mengembargo produk Australia karena terlalu mencampuri soal LCS, sang Kanguru merasa gerah kepanasan.

Maka selayaknya kita sambut uluran tangan saudara tua kita Jepang. Kita jelas sangat membutuhkan kapal perang ukuran besar untuk menjaga teritori negeri utamanya Natuna. Jepang siap memasok kapal perang ke Indonesia secepat mungkin. Artinya ada kapal perang eksisting Jepang yang sangat mungkin akan dialihkan ke Indonesia karena targetnya tahun 2022 sudah operasional.

Jelas ini bukan membangun kapal perang baru. Sebagai contoh dua kapal perang Iver Class yang dipesan Indonesia baru selesai dibangun tahun 2025. Sementara Indonesia ingin secepatnya mendatangkan 4 kapal perang striking force dari Jepang dan membangun 4 kapal lainnya di Indonesia. Semua masih berproses dan biarlah proses asa itu berjalan. Dan biarkan juga asa kita menghirup udara segar mendengar dan membaca berita segar ini.

****

Jagarin Pane / 11 Nopember 2020

72 comments:

Unknown said...

Mantapp artikel ny om jagarin

KRI dr. Soeharso "990" said...

Roarrr biasaaa adiminee .....

KRI dr. Soeharso "990" said...

Kapan rilis lagi ?

Unknown said...

Disini ada yang tau progress dan nasib fregat iver kalo destroyer dari jepang Jadi dibeli? Smoga aj iver ga dibatalkan dan beneran Jadi 8 kapal destroyer jepun dateng ke indo

Pecinta kedamaian said...

Ditunggu artikel selanjutnya bung jagarin☺, sy do'akan smoga selalu sehat

MODY said...

Kalo emang jepang mau jual kapal perang bekas kemungkinan yg dijual kapal2 yg akan pensiun

Afiff_first said...
This comment has been removed by the author.
Afiff_first said...

Feeling saya, yg akan di export jenis destroyer musarame class.. karna kapal ini sudah berumur 20 tahun dan ada 9 unit kapal di layanan Jepang... Kapal ini juga yg latihan bersama dengan TNI AL di bulan Oktober yg lalu, kemungkinan Indonesia akan import langsung 4 unit kapal musarame class...sisa 4 unit jenis kapal fregat 30ffm terbaru, yg akan di buat di Indonesia.

Enha Wahyudi said...

Seneng aq mocone....lanjuutttt

Ranjau Laut said...

Aku setuju murasame class moga aja bida dtang klo pum tidak bisa ubukuma asal jgm Asagiri class krn tua.

Ranjau Laut said...

Murasame class ada 9 unit
Hatsuyuki class 12 unit 8 pensiun sisa 4 unit
Ubukuma class ada 6 unit.

Ranjau Laut said...

Jangan lupa maksimalkan produksi dlm negeri spt Tambahan LPD perbanyak KCR60

Moon said...

Proyek pengadaan Iver huitfield dua sisi yang berbeda dengan di terimay tawaran 8 Destro Jepang ,insya alloh semuay jalan ,kalo tidak salah Iver huitfield tinggal TTD karena lolos tender, tinggal kontrak efektif , keterlambatan kontrak ini karena pandemi covid 19

Moon said...

Pengadaan proyek PKR selanjutnya pasti terhambat karena danay di alihkan untuk kapal dari Jepang 🤦,tapi gak masalah sich tot PKR kan dari Damen ship building kan bermasalah jadi toty gak full off

MODY said...

Kemungkinan kok Asagiri/hatsuyuki/abukuma.

Di kelas abukuma ini akan ada kapal baru yaitu 30DX, berarti ada kemungkinan akan menggantikan sebagian abukuma mulai tahun 2022.

Sementara asagiri & hatsayuki memang sebagian udah pensiun / dikonversi mnjd kapal latih.

Jadi 3 kapal diatas ada kemungkinan yg akan dijual ke TNI AL. Kl sampe yg dateng murasame saya akan sangat bersyukur.

Unknown said...

Sekali2 bahas Alutsista yg ghoib bang, sy yakin TNI udh punya , apa itu yg namanya rahasia negara yg bang..makasih

isan said...

Amerika dan negara2 barat sdh lama melakukan standar ganda dalam kebijakannya ke negara2 lain. Namun disisi lain amerika masih dibutuhkan kehadirannya sebagai balance of power di asia. Bila indonesia ingin menjadi negara super power perlu meningkatkan ekonomi dulu seperti cina. Cina maju karena banyak produk2 nya bisa diterima di pasar dengan harga yg lbh murah. Jepang membutuhkan indonesia maju tidak hanya dari sisi ekonomi sebagai pasar atas produk mereka tetapi juga utk menjadikan indonesia sebagai negara yg ada di garis depan dlm menghadapi rival abadinya cina. Di lihat dari sisi geopolitik dan kekuatan penduduknya, indonesia merupakan negara yg diprediksi bisa menghadapi ekspansi kekuatan militer cina. Apalagi indonesia beberapa kali berani menentang arogansi kapal2 cina yg menerobos tanpa ijin ke wilayah ZEE indonesia. Tawaran jepang utk menjual kapal2 perangnya ke indonesia merupakan tawaran yg menarik terutama karena indonesia saat ini membutuhkan kapal2 perang ukuran besar agar bisa bersanding dgn kapal2 cina yg berukuran besar pula.

Mak Lampir said...

Saya berharap cepat terealisasi..karena kita negara Berdaulat dan merdeka.bukan masalah tidak akan ada perang dalam 20 tahun ke depan.sedia payung sebelum hujan itu lebih baik.Alutsita TNI harus di perkuat,semoga saja penghapusan caatsa di pemerintahan baru US.jadi bisa di gunakan untuk memberantas separatis yang makin meresahkan tanpa adanya embargo penggunaan alutsista dari negera yg kita beli.

Ranjau Laut said...

2 unit murasame lah 2 unit bebas kita Trimo hehhe
Luamayan 2 unit jaga Natuna dan sekitarnya sekalian ngBlok kalo jiran sebelah macam2

Siluman buaya said...

Iver tetep jalan,
Tapi proses pembangunannya masih panjang dan belum tentu bisa berjalan paralel dengan pembangunan lanjutan sigma,
Jepang dateng menawarkan solusi jangka pendek karena kemarin melihat pak bowo melirik fregat bremen bekas jerman,
Gk tanggung jepang menawarkan hibah destroyernya yg saat ini masih aktif berdinas, buatan mid 90an,
Tapi sudah upgrade,
Klo possible antara murasame class atau asagiri class,
yang rencananya mau diganti sama destroyer baru 30ffm,
Ini termasuk kemungkinan tot 4 unit 30ffm juga?
Jadi 4 murasame class + 4 tipe 30ffm baru total 8 unit,
Kalau benar begitu tinggal bagaimana hitungannya,
Btw kalo kerjasama sama jepang itu banyak menguntungkan kedua belah pihak,
Buktinya udah banyak,
Klo kerjasama dengan yg lain kita harus cerdas dan berpikir panjang biar nggak dikadalin lagi.
Eh, btw ini baru segmen kaprang yaa,
Kan punya line produksi lokal f16 sm f15 ala jepang juga,
Bisa nih digoyang biar dapet beli murmer plus hibah atau sejenisnya,
Mumpung paman nippon lg kegerahan dgn geliat cina dikawasan.

Siluman buaya said...

Kyanya sih abukuma yaa,
Kalo ngeliat jumlah sama timingnya,
Tapi berharap dapet murasame sih,
Karena memang yg dicari pak bowo kapal bongsor yang bisa adu kekuatan dengan destro cina,
Klo abukuma cuma sekelas kri rem saja,
Blm setara destroyer cina,
Walaupun masuk kelas destroyer escort.
Tinggal gimana nih daya tawar menhan dan kolega,
Bisa nggak bawa pulang murasame sebelum 2022....

Ranjau Laut said...

Secepatnya bawa pualang jaga Natuna mminimal 2 unit aja
Syukur2 bisa dpt murasame class ada 9 unit.

Moon said...

Maaf nich ya bukany sok pintar , kalau aku membaca peta politik antara RI dan Beijing sekarang seperti meredup , gaungy kurang terdengar tidak seperti kemarin, kek dekat banget gitu , setelah keinginan China dengan mengutus menhany meminta izin membangun pangkalan militer di Indonesia , tapi keinginan itu di tolak , seperti y China sekarang jaga jarak 🤭, tidak lama Amerika merapat dan mengundang pak wowo untuk berkunjung ke Amerika ,biasa deal2 an ,tidak lama kemudian juga Jepang menyusul dengan cara terbuka menawarkan alutsista bukan kaleng2 Khong Guan ,kok China seperti tidak ada suaray lagi, makay aku berharap tawaran Jepang ini terealisasi , untuk mengurangi kecongakan China di perairan laut china selatan ,agar PLA berfikir 10x klaim perairan Natuna utara


Oh y ada kabar , nanti tidak lama tahun depan ada reshuffle kabinet ,pak wowo di geser jadi menteri pertanian , gantiy nanti mantan panglima TNI dari angkatan udara hadi Tjahjanto , panglima TNI di jabat Andika perkasa

Poeras said...

Seperti biasa ... Rame nya doang.... Realisasi zonk

Unknown said...

Loh, koq mau akuisisi 4 kapal bekas yang usianya sudah 20 tahun macam murasame class? Apa gak ketuaan usianya? Trus nanti kan butuh dana besar lagi buat perbaikan dan perawatannya.

Unknown said...

Hari gini masih ada orang yang percaya adanya alutsista ghoib. Trus apa manfaatnya SIPRI? Selama Indonesia belum bisa memproduksi alutsista semisal jet tempur, kapal perang dengan tonase besar dan kapal selam secara murni mandiri, dalam artian komponennya buatan dalam negeri, maka gak usah berandai andai adanya alutsista ghoib.

Jagarin Pane said...

Amin, barakallah

Jagarin Pane said...

Pkr jalan terus, iver juga. Tdk ada yg terkendala.

Gus Endho said...

Mantafff bung Jagarin ulasannya trims...klo bisa miiter kita jgn berkiblat sm Paman Sam mending ke Rusia aja lebih tulus membantu meningkatkan kemampuan militer TNI dr pada si USA tdk tulus msh itung itungan..tunjukkan bhw kita bangsa yg besar jgn mau di dekte Paman Sam.Merdeka.

Unknown said...

Lebih tulus dari mana? Lha wong ngasih TOT saja pelit. Mau servis Sukhoi ke negara lain yang biayanya lebih murah malah protes tuh bang Rusky.

USA kalau pelit, gak bakal tuh kita bisa mengupgrade F16 kita dengan program eMLU. Dari zaman dulu mana ada ceritanya Rusia bantu Indonesia dengan TOT. Beli sih iya, tapi biaya maintenance dan operasional alutsista Rusia seperti Sukhoi sangat mahal dan usia pemakaiannya lebih pendek ketimbang alutsista buatan Barat.

Gus Endho said...

Silahkan aja kita berkiblat sama Paman Sam...dan siap2 di embargo klo suatu waktu kita melanggar HAM yg selalu didengungkan pihak AS..lihatlah Sejarah siapa yg bantu kita saat operasi Trikora merebut Irian Barat Paman Sam kah..?klo masalah TOT sy rasa Amerika jg gak kok..hati2 kerjasama sm USA rawan embargo loh..dan perlu sy tekankan USA bantu kita krn ad udang di balik batu alias ad maunya..NKRI hrg mati !!

Mak Lampir said...

Sudah biasa.makanan selama 6tahun dikibulin.mengacu pada GFP yg alutsista bisa kalahin yg punya destroyer,pespurnya ratusan

Unknown said...

Masa harus lapor SIPRI..rencana strategis negara harus lapor SIPRI...g smw nya harus lapor SIPRI, setiap pembeli memiliki hak untuk meminta tidak dipublish kepada penjual, kalau kita berobat ke dokter saja, dokter berhak menutup identitas pasien. Bahaya nanti klw smwnya di publish, rahasia negara bisa diacak2 negara lain dengan mudahm seperti kasusnya Australia yg dengan semena2 menyadap presiden SBY. Negara memiliki hak alutsistanya tidak untuk di publish, yg masuk SIPRI itu kalau memank negara pembeli.mengizinkn

Unknown said...

Kalau kita selalu berkiblat sama as, sampai kapanpun au kita ga bakal bisa ngalahin singapura dan australia

Ranjau Laut said...

Sekalian jajal pembelian alutsista lain dri jepang spt pesawat2 angkut C2 baby globemaster

Unknown said...

Gan, selama kita masih impor, kemungkinan embargo itu pasti ada. Gak cuma USA, semua negara termasuk Rusia, China dll suatu hari nanti bila kepentingan mereka terganggu pasti bakal diembargo. Gak inget dulu Soviet embargo kita? Akhirnya Habis lah semua alutsista kita di zaman itu.

Unknown said...

Tambah lagi literasimu gan. Semua negara dalam kerja sama apapun pasti ada maunya atau pasti ada kepentingan yang diharapkan dari kerjasama itu. Pernah belajar mata kuliah Kerjasama Internasional gak sih? Jadi, masing-masing negara yang terikat kerjasama pasti akan bertukar keuntungan dan manfaat.

Unknown said...

Sama aja. Mau berkiblat ke Rusia juga, kalau beli alutsistanya ngeteng dan tanggung jumlahnya, gak bakal bisa saingi Singapura dan Australia. 11 SU35 emangnya ada effect deterrent nya? Kalau beli 5 skadron Mungkin lah. Tapi kalau cuma beli dengan jumlah nanggung, ya sama aja gak bisa saingi tetangga.

Unknown said...

Semoga lancar jaya kerjasama teknologi pertahanan dengan Jepang.

Ranjau Laut said...

Su35 msih diusahakan datang..ni kan maslah penggunaan mata uang.
Sama imbal dagang klo deal welcome waiver bukan 11 aja tp bisa dpt 1 skuadron.

Gus Endho said...

Aganlah yg perlu belajar ttg sejarah lebih byk ke perpustakaan kali ya..kita bkn di embargo sm uni soviet tp setelah era soekarno alias Bpk Soeharto militer kita berkiblat sm Amrik dan ingat AS itu Negara Adidaya dan dia akn melakukan sgl hal asal kepentingannya tercapai n terpayungi intiya kita2 hrs hati2 klo kerjasama militer dg AS rawan embargo jgn berandai andai rusia or china embargo militer kita kita bicara Fakta dan realita bkn berandai andai ...NKRI hrg mati..

Gus Endho said...

Mantaf semoga kita dapat Kapal Perang destroyer dr Jepang n dpt TOT nya...pengadaan Iver class dr Denmark klo bs jgn 2 min 4 u mencover ALKI yg bgitu luas n kaya sumber daya alamnya...Aamiin

Unknown said...

Sangat22 bagus kerja sama alutsusta dengan nippon.

Ranjau Laut said...

Pesawat Angkut kawasaki C2 jepang juga gak kaleng2 patut kita akuisisi

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Kunjungan The Chief of Acquisition, Technology and Logistic Agency Ministry of Defense Jepang
Jumat, 16 Oktober 2020

Dirrenprogar Ditjen Renhan mewakili Dirjen Renhan menerima kunjungan The Chief of Acquisition, Technology and Logistic Agency Ministry of Defense Jepang pada hari Jumat tanggal 16 Oktober 2020 di kantor Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan, jalan Budi Kemuliaan no 4-6 Jakarta Pusat.
Kunjungan delegasi Kementerian Pertahanan Jepang ini dengan tujuan menindaklanjuti hasil kunjungan Menteri Pertahanan RI kepada Menteri Pertahanan Jepang pada bulan Agustus 2020./admin

https://www.kemhan.go.id/renhan/2020/10/16/dirrenprogar-ditjen-renhan-mewakili-dirjen-renhan-menerima-kunjungan-the-chief-of-acquisition-technology-and-logistic-agency-ministry-of-defense-jepang.html

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

UJI FUNGSI CSV ( COMBAT SWIMMER VEHICLE )

Jakarta, Jum’at (06/11/2020). Balitbang kemhan dalam hal ini Puslitbang Iptekhan melaksanakan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) di Pos TNI AL pantai Mutiara, Jakarta Utara. Uji fungsiCombat Swimmer Vehicle disaksikan oleh Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Ir. Oki Yanuar , Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng., Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Inf FX. Giyono, SE., Kabagdatin Set Balitbang Kemhan, Kolonel Inf Yan Namora serta para pejabat Kemhan, perwakilan Satpaska Armada I Lantamal III/ Posal Pantai Mutiara TNI AL Mayor Edi Tritayasa dan tim uji fungsi dari PT. Robo Marine Indonesia serta personel yang terkait.

Kegiatan diawali sambutan dari Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong, Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Inf FX. Giyono, SE., dan Dirut PT. Robo Marine Bapak Nico Prayogo, S.T., M.T., dilanjutkan paparan oleh Ibu Zainul Walidatish S, S.T., sebagai Project Manager PT. Robo Marine Indonesia dan selanjutnya pembacaan doa, dilanjutkan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) dari tim PT. Robo Marine Indonesia dan terakhir evaluasi hasil pelaksanaan uji fungsi tersebut. Pelaksanaan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT. Robo Marine Indonesia.

Uji fungsi ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan mengenai sistem kendali, manuver, surface mode serta semi submerged. Combat Swimmer Vehicle (CSV) adalah kendaraan taktis yang berfungsi sebagai kendaraan bantu penyelam pasukan katak TNI AL dalam melakukan infiltrasi ke dalam daerah musuh dan dapat juga digunakan sebagai surveilance. Berperan dalam meningkatkan mobilitas, kemampuan logistik, jangkauan jelajah dan kecepatan penyelam pasukan katak TNI AL .

Memiliki kemampuan untuk bergerak dalam tiga mode di permukaan, semi menyelam dan menyelam secara senyap sehingga mendukung kemampuan penyelam untuk bergerak ke daerah musuh tanpa diketahui. Untuk tahap uji kali ini kegiatan berfokus pada pengoperasian CSV dengan 3 mode, mode permukaan, setengah menyelam dan di bawah permukaan air. Kegiatan uji dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tatanan normal baru Covid-19, yaitu membatasi jumlah yang hadir dan tetap menggunakan masker.

Link :

https://www.kemhan.go.id/balitbang/2020/11/06/uji-fungsi-csv-combat-swimmer-vehicle.html

Lakone said...

Hiks artikel nya pak tak subscribe yoo

Bagong said...

Kalau catsaa dkecualikan su 35, maoa segera ambil su 35 minim 2 skadron alias 32 biji, nambah lagi yg gado2 kayak di makassar su 30 dan su 27 versi terbaru cukup 1 skadron, jadi kita punya minim 4 skadron sukhoi, penambahan lain terserah boleh rafale, grippen, viper minimum 3 skadron, dah ayem tuh rasanya sambil nunggu nambah lagi ntar KFX

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Sudah dipastikan 8unit destroyer Jepang diakuisisi kemenhan untuk TNI AL..

Ranjau Laut said...

Bisa bgt klo Waiver jalan..su 35 bukan 11 aja mungkin tambah jadi 1 skudron tuh atau bisa ambil alutsista lainnya..spt rudal2 nya

Ranjau Laut said...

Yv deal 11 su35 thun 2018 timggal kirim,yg skrng kena ancaman Caatsa itu pengadaan Su35 batch 2 dgm sistem imbal dagang

Moon said...

Ternyata info yg tersebar bahwa Jepang menawarkan kapal destroyer bekasy itu bohong , Jepang hanya menawarkan 4 frigate 30ffm untuk di bangun di Indonesia frigate ini tidak ada terkontaminasi teknologi Amerika di dalamnya ,jadi insyallah lancar jaya , semoga 🙏

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Yg bener 8unit.. 4unit Di buat di Jepang.. 4unit Di buat di Indonesia..

Moon said...

Salah itu , aku tahu di Instagram , setelah ada kedatangan utusan dari Jepang ke Kemhan kemarin untuk menindaklanjuti kerjasama kapal perang , cuma frigate yg di tawarkan Jepang bukan Destro bekas pakai

Malingsialan said...

Alhamdulillah, Iver lanjut kontrak

Malingsialan said...

Alhamdulillah, Amin 🤲..

Afiff_first said...

Tidak ada yg salah bro... Memang akuisisi kapal perang dari Jepang masih abu abu.. belum jelas berapa jumlah yg di pesan dan kapan akan melakukan kontrak pemesanan... Tpi kalau mengacu langsung ke artikel dari negara jepang, memang ada 8 kapal perang.. 4 unit langsung di import dri Jepang dan 4 unit di buat di Indonesia...

Semuanya akan jelas, jadi atau tidaknya pembelian ini.. kita tunggu 2-3 tahun mendatang... Biasanya pembelian alutsista, baru tersebar di umum kurun waktu 2-3 tahun...

Afiff_first said...

Dengan harga hampir 3 miliar dollar untuk 4 kapal frigat kayak hampir mustahil untuk Indonesia... Indonesia mencari alutsista bagus tpi harga bersahabat... Kalau mengacu harga segitu mending ambil kapal frigat fremm dari negara Prancis, wujud kapal sudah ada, panjang, tonasenya lebih besar dan harga lebih murah... Kenapa kita ambil kapal heavy frigat dari negara demark bukan dari negara Belanda atau negara Prancis.. jawabannya adalah, karena masalah harga bro.. kapal dari denmark sangat murah, selisi harga hampir 200-300 juta dollar dari pesaing nya..

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Dengan harga US$3 Billion bisa dapat gak 8 unit FREMM, bisa dapat gak 8unit Omega FFI Belanda, 8 unit Iver Denmark..

Karena yg ditawarkan jepang 300Million Yen atau US$ 3 Billion untuk 8 Kapal..

Afiff_first said...

Makanya bro... Di pahami dulu isi artikel dari negara Jepang .. kamu tahu harga kapal frigat 30ffm jepang, harga $450 juta/unit, itu pun masih harga kapal kosongan, belum ada senjatanya... Kalau mengacu harga 3milliar dollar, masuk akal kalau 4 kapal bekas dan 4 kapal baru.. tetapi kalau harga segitu hanya dapat 4 kapal baru, itu pun terlalu mahal untuk Indonesia..

chiko said...

Masukan sedikit bung @afiff,kita mendapatkan 8 unit 30ffm baru dari jepang lengkap dengan senjatanya seharga kurang lebih 300 miliar yen.Kok bisa?
4 kapal dibuat di jepang dan 4 lagi dibuat di PT PAL.Untuk pembuatan kapal di PT PAL alias CKD (istilah dalam otomotif) production costnya bisa ditekan kurang lebih 35% atau bahkan lebih,karena bahan baku kapal semuanya tersedia di indonesia kecuali alectrical,sensor,module,radar,peralatan electronic dan tentu saja biaya TOT.
Production cost untuk alutsista itu sebenarnya murah tetapi mengapa jika dijual menjadi mahal?
contoh kendaraan maung yg dipesan kemenhan dengan chasis toyota hilux,kalau di breakdown biaya produksinya ga sampai 120jt,tetapi mengapa bs dijual 500jt/unit.Yang membuat maung atau alutsista menjadi sangat mahal adalah biaya Research and Development,Biaya RnD bisa mencapai 50% dr harga jual yang akan digunakan untuk pengembangan produk dan inovasi,,,Hal ini yang kadang kadang tidak kita sadari,

Afiff_first said...

Kalau memang pakai analisis bro Chiko.. pertanyaan saya kenapa pepembuatan kapal frigat dri Denmark harganya sama.. padahal kapalnya dibuat di PT PAL?

chiko said...

Analisa yg mantap bung Afiff,untuk iver yg rencananya dipesan indonesia 2 unit full senjata dengan harga menurut media sekitar $720 juta.
Tetapi untuk pesanan indonesia ada beberapa tambahan yang dicustom terutama pada radar dan sensor dan ada beberapa senjata yg masih undisclosed yang hrs dapat diinstall di iver dan hanya DoD yang tahu. Yang nilainya lebih dr diatas.
Contoh sederhananya :
anda beli 1 barang no disc,beli 2 dapat bonus, kalo beli lebih dr 1/2 lusin dapat dipikirkan sendiri....

Btw bung afiff.....senang dapat bertukar pikiran dengan anda.

Afiff_first said...

Sama2 bro Chiko... Hanya ralat saja.. sistem pembelian kapal dari denmark sama persis seperti kapal PKR.. Indonesia hanya membeli kapal + mcs nya tetapi tanpa full senjata.. jadi nanti pihak Indonesia harus membeli senjata nya sendiri...

Selama Indonesia memakai desain dan teknologi dari negara penjual, harga pasti tidak akan jauh bedah..

Ranjau Laut said...

Sambil berharap dpt 2 unit bekas pakai medium class buat Interim buat jaga Natuna

Moon said...

Alhamdulillah , kabar pengadaan 3 kapal changbogo di batalkan , semoga kabar ini benar karena kontrak efektif Lom berjalan

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

https://www.indomiliter.com/terma-terpilih-sebagai-pemasok-combat-management-system-dan-sistem-radar-di-frigat-iver-huitfeldt-class/

ANTI MALONDOG HALU BERAT said...

Indonesia To Buy Military Equipment From Japan

Indonesia will acquire a sophisticated naval stealth frigate from Japan in the first major defense deal between both nations under the administration of new Japanese prime minister Yoshihide Suga.

News of the proposed deal follows last month's visit to Indonesia by Suga, who met success in his attempt to build a trilateral security alliance among Japan, Vietnam, and Indonesia to counter China's expansionism in the Indo-Pacific region.

Suga held talks with Indonesian president Joko Widodo, and both leaders pledged to strengthen security cooperation. He also revealed he and Widodo agreed to step-up negotiations on a trilateral security pact with Vietnam, Japan, and Vietnam.

"Considering the situation in the region, we also agree to hold a two-plus-two meeting shortly and to speed up the discussion to export defense equipment and technology [to Indonesia] as well as to develop human resources, including law enforcement, in the sea," said Suga.

News Japan intends to sell Indonesia a 30DX multi-mission frigate currently in development for the Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) is the first concrete result of last month's talks.

The Indonesian Navy has embarked on an ambitious modernization program that will see its transformation into a "green water navy" by 2024. Attaining this goal will give the Indonesian Navy the capability to operate in Indonesia's littoral zones while allowing it to also roam in the open oceans surrounding the archipelago.

The navy aims to develop a force structure to protect the sea-lanes of communication and choke points. Its future force structure will consist of four components: a strike force, a patrol force, a Marine Corps component, and naval supporting elements.

Combined, these four components form the Integrated Fleet Weapon System (translated as Sistem Senjata Armada Terpadu or SSAT), which are interrelated and support each other.

The naval strike force will consist of guided-missile destroyers, quiet diesel-electric submarines, fast attack missile boats, torpedo boats, and minesweepers. The Marine Corps component will be deployed to western, central, and eastern Indonesia.

Japan's 30DX multi-mission stealth frigate is being developed for the JMSDF. This warship will be heavily armed with 16 Mark 41 VLS (vertical launch system) at the bow; a 5 inch, 54 caliber Mark 45 gun; two remote weapon stations between the bridge and main gun, torpedoes, decoy launchers, and a SeaRAM weapon system.

The anti-aircraft SeaRAM combines the radar and electro-optical system of the Phalanx CIWS Mk-15 Block 1B (CRDC) with an 11-cell RAM (Rolling Airframe Missile) launcher in an autonomous system not needing any external information to engage threats.

The 30DX might later be armed with the Type 03 Chu-SAM Medium-Range Surface-to-Air Missile currently in service with the Japan Ground Self-Defense Force.

Link :

https://www.btimesonline.com/amp/articles/142182/20201116/indonesia-to-buy-military-equipment-from-japan.htm?__twitter_impression=true

Ranjau Laut said...

Referred to Indonesian government's foreign loan list for armament acquisition which should be activated by December 2020, no loan activation for another ROK made submarine. It's means the contract is going nowhere. Danish made frigate is on the list since contract been signed.

Ranjau Laut said...

Amerika Serikat (AS) menolak permintaan Indonesia untuk membeli F-35. Namun sebagai gantinya, paman sam menawarkan F-16 Viper dan F-18 Super Hornet Block III.

Menurut Duta Besar Indonesia di AS, Muhammad Lutfi, salah satu pertimbangan karena antrian F-35 sudah mencapai 9 tahun. Beli tahun ini, baru siap pakai 9 tahun lagi.

Menurut Lutfi, dalam konferensi pers virtual, Indonesia ditawarkan untuk memilih antara F-16 Viper atau F/A-18 Super Hornet.

Menurut Global Defense Corp, bahwa deputi Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono telah menyatakan bahwa Su-35 dari Rusia akan dibatalkan dan diganti dengan pesawat yang setara buatan AS.

Angkat bung jagarin

Moon said...

Jangan lupa juga pembatalan changbogo class type 209 kw Korsel batch 2 , scorfen dan u214 aip masuk tender

Anonymous said...

Maaf bung jagarin tidak ada yang gratis.termasuk dalam hubungan kerjasama indonesia-jepang.dalam sejarahnya setiap hubungan Indonesia dan jepang selalu berlandaskan take and give.saat ini jepang membantu indonesia jelas untuk mendistorsi kekuatan cina diselatan, laut cina selatan adalah pintu gerbang samudra bagi korea, china dan jepang memasarkan produknya ke afrika dan timur tengah yang sedang berkembang perekonomianya, juga sebagai alur dari ketiga negara asia timur itu untuk mendapatakan bahan mentah bagi keperluan produksinya.
dominasi kekuatan cina diselatan berbahaya secara ekonomi untuk jepang.selain itu jepang inggin menunjukan kepada amerika, bahwa mereka juga punya kontribusi dalam usahanya melikuidasi dominasi china dibelahan tengara benua asia dan Indonesia sebagai pemimpin kawasan ASEAN yang dipandang pantas melayani dominasi cina, karena sampai Amerika akan menghindari tatap muka langsung dengan cina dilaut cina selatan.seperti kata pepatah tua"raja tidak akan membunuh sesama raja", pahit memang.