Sunday, February 18, 2024

Peta Jalan Semakin Terbentang

Teritori politik domestik negeri hari-hari ini sedang sibuk dengan dinamika perhitungan hasil Pemilu 14 Februari 2024. Tanpa bermaksud cawe-cawe dalam hingar bingar politik, kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto selama hampir lima tahun ini mampu meletakkan road map percepatan penguatan alutsista. Sekaligus mengembangkan sinergitas pertahanan dengan industri pertahanan. Termasuk menempatkan figur profesional untuk menjadi Leader di BUMN industri pertahanan. Sebagai contoh PT PAL saat ini dibawah kepemimpinan Kaharuddin Jenod tampil sebagai industri pertahanan maritim plat abang yang mulai mendunia. Siapa itu Kaharuddin Jenod silakan tanya Oppung Gugel.

Industri pertahanan Indonesia matra laut semakin memperlihatkan prestasi dalam kontestasi penyediaan kebutuhan alutsista TNI. Kombinasi antara industri pertahanan berlogo BUMN dan swasta nasional saling menguatkan dalam kerja extra ordinary untuk memenuhi target Kementerian Pertahanan. Seperti dalam pengerjaan modernisasi 41 KRI eksisting, PT PAL sebagai lead integrator mendistribusikan pekerjaan kepada 8 galangan kapal swasta nasional. Saat ini pekerjaan telah rampung 50% dan akhir tahun ini diperkirakan selesai. Upgrade 41 KRI meliputi instalasi peluru kendali anti kapal permukaan, combat management system, repowering mesin dan sistem informasi komunikasi terpadu.

Jam terbang beberapa galangan kapal swasta nasional sudah teruji dalam pengadaan kapal perang berbagai jenis yang dibutuhkan TNI AL. Misalnya pembuatan 8 kapal cepat rudal little but lethal "Clurit Class", 12 kapal jenis landing ship tank "Bintuni Class", 14 kapal patroli cepat. Termasuk kapal perang trimaran KRI Golok 688 yang fenomenal itu. Dan puluhan kapal patroli berlabel KAL. Saat ini sedang berproses pembangunan 3 kapal perang jenis korvet, 1 kapal perang intelijen bawah air, 2 kapal patroli cepat. Semuanya dikerjakan galangan kapal swasta nasional. 

PT PAL sendiri saat ini sedang menggarap proyek kapal perang prestisius baik untuk keperluan domestik maupun ekspor. Ada pembangunan 2 heavy fregate merah putih untuk TNI AL, ada 2 LPD untuk angkatan laut Filipina, ada 1 LPD untuk angkatan laut Uni Emirat Arab. BUMN matra laut ini sukses membangun 6 kapal LPD, 6 kapal cepat rudal "Sampari Class", 2 korvet "Martadinata Class", 1 kapal selam "Nagapasa Class". Sementara itu  di matra darat PT Pindad saat ini sedang menyelesaikan pesanan tank Harimau untuk TNI AD,  terus memproduksi panser Anoa dengan versi terkini. Juga panser kanon Badak dan lain-lain. Di matra udara PT DI sedang mengerjakan 6 pesawat NC 212 untuk Filipina, baru saja menyerahkan 5 unit NC212 untuk TNI AU dan memenuhi pesanan CN 235 untuk tiga matra TNI. Pesanan puluhan helikopter berbagai jenis telah diserahkan ke user TNI AU dan TNI AD.

Figur Prabowo di Kementerian Pertahanan seperti membangunkan kesadaran inspiratif kita. Bahwa penguatan manajemen pertahanan dengan dukungan industri pertahanan adalah sinergitas total. Dan harus cepat. Ketegasan kepemimpinan dan kecepatan proses memang diperlukan karena Indonesia saat ini sedang menghadapi potensi konflik skala besar. Strategi membeli waktu harus mendapat pengawalan dengan manajemen extra ordinary. Waktu yang tersedia tidak lagi berbilang dekade, hanya bilangan tahun. Maka strategi membeli waktu adalah membuat peta jalan percepatan extra ordinary.

Kita berpacu dengan waktu dan kita harus mempunyai kekuatan militer yang berbanding lurus dengan luas teritori kita.  Untuk lima tahun kedepan TNI AL minimal harus mendapat tambahan 6 kapal perang heavy fregate, 5 kapal selam, seratusan tank / panser amfibi, ratusan coastal missile. TNI AU dengan penambahan 42 jet tempur Rafale, masih harus diperkuat dengan minimal 18 jet tempur F15, 36 jet tempur IFX hasil kerjasama teknologi dengan Korsel. Juga penambahan pesawat angkut berat Super Hercules untuk kekuatan 3 skadron. Alutsista lain yang sudah dipesan adalah 24 helikopter Blackhawk untuk TNI AD, 2 pesawat Airbus A400M dan 2 pesawat A330 MRTT untuk TNI AU.

Peta jalan ke depan semakin terbentang. Dan terang benderang. Setidaknya keberlanjutan program extra ordinary penguatan postur TNI akan semakin berjaya. Termasuk menguatkan industri pertahanan strategis sebagai suplier utama pemasok logistik alutsista TNI.  Saat ini kita sedang membangun infrastruktur hardware dan software  network centric warfare, membeli satelit deteksi cakupan luas Blacksky, dan membangunbesarkan kekuatan radar GCI. Selain itu mengembangkan banyak skadron UAV di tiga matra TNI, menambah 5 skadron tempur TNI AU, menguatkan skadron intai strategis dengan pesawat AEW peringatan dini dan mengembangkan skadron helikopter Penerbad.

Sepantasnya Indonesia memiliki kekuatan pertahanan yang sebanding dengan luas wilayahnya. Menuju ke arah pencapaian itu tidak pula dengan jalan santai dan biasa-biasa saja. Karena ancaman sudah nyata. Kita harus berlari cepat untuk mencukupi aset investasi pertahanan yang diperlukan. Tiga tahun terakhir ini sebenarnya kita baru berlari dengan komando tegas. Karena dua tahun sebelumnya wabah Covid mengharubirukan negeri. Semua program pemerintah fokus untuk mengendalikan pandemi. Tiga tahun ini  Kementerian Pertahanan bergegas untuk menguatkan benteng teritori. Sat set sat set bunyi perintahnya sembari membentangkan road map modifikasi minimum essential force. Peta jalan pun semakin terbentang. Keterpilihan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024 mencerahkan horizon extra ordinary penguatan militer Indonesia. Kita menyambut gembira.

****

Jagarin Pane

Jakarta, 18 Februari 2024


35 comments:

Anonymous said...

Mantap

Ayoeng said...

Segera perkuat pesawat tempur dgn Rafale, F15EX_Id,IFX, Coastal defence, frigate, destoyer, LHD, skadron tempur drone, scorpene dan yg terpenting segera tuntaskan operasi militer pembebasan sandera WN Selandia baru dari KKB dead or alive.

Anonymous said...

Semua antipasi cina ya bagus
Tapi begitu austra,dan antek2 nya berulah bisa hilang Papua.
Sengaja barat and gengnya NATO buat asteng takut sama cina,kusus indo juga dibumbui akan kerakusan cina begitu indo terlena sama cina geng NATO hap.....akan langsung nusuk indo.dan indo baru sadar bahwa barat dan NATO lebih rakus,suka mecah belah negara jadi hancur.saat itulah indo sadar kena jebakan maut.
Tapi penyesalan gak berguna lagi,indo sudah dipecah belah kayak Soviet,waspadalah dengan kaum pengikut Dajjal.kan kaum pengikut Dajjal orang2 barat yaitu yahudi dan yahudi pesek.
Pusat yahudi barat dan eropa kalau Israel itu kaki tangan nya.

Anonymous said...

Semua alutsista TNI sekarang ini kebanyakan rasa NATO ,begitu waktunya pas hap.........indo akan menyesal karna begitu gak ikuti kemauan NATO,alutsista indo jadi kopong.

Hendri said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said...

Bung Jagarin, pembelian mirage 2000-5 dan 2000-9 tidak jadi ya?

sayang sekali jika tidak dibeli karena pesawat tersebut dapat memperkuat otot udara kita untuk menjaga Natuna, Papua dan Aceh

Jagarin Pane said...

Timingnya belum pas๐Ÿ™‚๐Ÿ™‚

black eagle said...

Tank boat antasena serta tmbahan kri golok gmn ?...nlm lg ZAHA?

black eagle said...

Knp tdk mempertimbangan pembelian C390 embraer brasil utk air support ?

Anonymous said...

Beli alutsista spt yg dimiliki houthi spt defence coastal & anti pesawat yg terbukti dpt menjatuhkan drone MQ9

Anonymous said...

Bukan kah niat yg baik itu harus di barengi dengan cara yg baik juga (kecuali robin hood) ๐Ÿ˜...karena di sini forum militer boleh dong saya berandai andai, seandainya dana makan gratis yg konon katanya pertahunnya itu menghabiskan dana ratusan T dan itu pun didapat dari motong sana sini, seandainya di pakai buat beli alutsista strategis semisal kasel, dapat berapa biji tuh dan itu barang bisa bertahan sampai puluhan tahun kedepan dari pada di pakai buat sesuatu yg cuma jadiiii.....hehe

Jagarin Pane said...

Semoga saja makan siang gratis hanya utk anak sekolah full day 5 hari.

Anonymous said...

Mau tanya Bung...

Apakah benar Indonesia sudah pesan Pesawat A330 MRTT ?

Anonymous said...

Yang pasti harus realistis sesuai tuntutan zaman dan situasi, contoh nyata sudah ada di berbagai palagan. Kebutuhan jangan di samakan dengan keinginan, TNI tahu persis apa yang di butuhkan pada situasi saat ini besok dan yang akan datang. Semoga apa yang sudah di perjuangkan sekarang kedepan terus berkesinambungan

Jagarin Pane said...

Sudah kontrak efektif

Anonymous said...

Bung jagarin sekarang pribahasa" tidak ada makan siang yg gratis" sudah tidak berlaku lagi ya...hehe

Anonymous said...

Back to MEF.....udah ada road mapnya / blue printnya tinggal disesuaikan dgn perkembangan teknologi dan sikonnnya....setelah terpenuhi maka baru melakukan langkah strategi penguatan yg penting minimumnya dulu terpenuhi dan jangan keluar dari strategi MEF mengingat angggaran kita relatif terbatas

Anonymous said...

Australia mulai membangun kekuatan angkatan lautnya dari yang semula 11 kapal kombatan menjadi 26 kapal kombatan dengan rudal rudal jarak jauh tomahawk, lima kapal selam nuklir. Setelah angkatan udaranya mengakuisis 72 F35 dan 24 F18 super hornet serat 12 EF 18 glower serta rudal rudal jarak jauh dan drone pengisi bahan bakar. Harus diakui ini benar-benar kekuatan pemukul yg efektif dan efisien serta mematikan

Hal ini menjadikannya dapat menyerang Indonesia tanpa keluar dari teritorialnya.

Dengan Anggaran yg terbatas sanggupkah TNI mengantisipasinya?

Anonymous said...

Alhamdulillah ๐Ÿคฒ

Anonymous said...

Apabila dilihat secara hitung hitungan ,logika dan matematika memang sangat berat dengan alatista dan dukungan dari NATO tapi kondisi tersebut tentu saja dipengaruhi beberapa faktor selain kecanggihan alatista tapi dipengaruhi juga dari kondisi geografis,geopolitik,SDM ,dsb sejarah mencatat byk sekali kekuatan besar baik dari segi SDM dan alatista sulit ataupun tidak memenangkan suatu pertempuran ( Spartan 300 , perang khadak, Yarmuk, canakkle,penaklukan Andalusia, Perang 6 hari arab Israel, perang Vietnam, Rusia/ Ukraina,Hamas .Israel dll) jadi selain mempunyai latista yg mumpuni faktor mental dan yg kadang tidak bisa dijelaskan oleh logika manusia sangat mempengaruhi dalam kondisi tersebut ๐Ÿ™

Anonymous said...

Itupun apabila terjadi perang terbuka selama masih dapat berdiplomasi dan ingat blok NATO dan sekutunya dengan blok Rusia / China salingemberikan pengaruh terhadap arah kebijakan politik luar negeri kita walaupun kita berusaha utk tetap netral mereka akan sangat berhitung dan berhati hati dgn posisi Indonesia yg sangat strategis dan berpengaruh di GEO kawasan ๐Ÿ™

Anonymous said...

Kalau secara kasat mata sampai kapan pun kita tak akan bisa mengimbangi mereka karena mereka selalu beberapa langkah di depan kita tapi tenang saja karena kita punya pasukan yg tak kasat mata, yaitu penguasa lautan dan pegunungan ๐Ÿ˜

Anonymous said...

Katanya pespur KAAN turki sudah uji terbang... memang hebat turki ini semakin di tekan sana sini malah semakin cepat dia bisa mandiri, walaupun ekonominya sedang murat marit tapi tetap konsisten dengan proyek strategisnya sehingga hasilnya bisa di lihat sekarang. Di kita mah proyek burung emprit saja sudah layu sebelum berkembang, termasuk proyek elangnya korea selatan yg terkatung katung sampai sekarang.

Anonymous said...

saran saya indonesia harus berani bongkar mesin salah satu pesawat jet temput, kemudian buat desain berdasarkan mesin yang dibongkar kemudian dilakukan penelitian dan pengembangan, serta harus ada target waktu dari penelitian dan pengembangan, misalnya dari setelah dilakukan pembongkaran pada jet tempur yang berkecapatan 2 macht lebih, dilakukan pengembangan agar kecepatannya bertambah dan tidak terhambat pada saat melakukan berbagai manuver dan bisa bertahan ketika manuver juga bertahan pada 9G bahkan lebih, dan kaki roda harus tinggi,dan ketika menekuk jangan moncong jet arahnya kebawah yang jika ada masalah pada kaki roda, tidak membuat rusak moncong jet tepur yang di dalamnya menampung jet tempur, kemudian dibagian dalam jet tempur ada rak yang bisa menampung berbagai rudal udara ke udara dari jarak menengah sampai jarak dekat setidaknya ada 14 unit, masing-masing jarak menengah dan jarak jauh ada 7 unit, dan ada 8 unit rudal dari udara ke permukaan, di bagian depan dan belakang jet tempur ada meriam 6 laras yang dapat menembakkan 2500 peluru, dan body jet didalamnya ada mekanisme mesin yang bisa memasukkan (loading) amunisi meriam secara otmatis baik di depan dan dibelakang, agar bertambah tingka persentase tingkat perlindungan pada jet tempur, juga dipasang tambahan otomatis loading alat pengecoh rudal, kemudian jet tempur bisa menampung 3 orang termasuk pilot, ko pilot dan teknisi, juga bisa menampung logistik makanan selama 1 minggu, dan alat komunikasi satelit berbasis baterai dan panel surya, juga senapan otomatis cal 5,72 mm dan pistol sebanyak 6 unit, dan amunisi sebanyak 400 peluru, indonesia setidaknya memiliki 50 unit destroyer, 100 unit fregat, 150 unit korvet, 250 unit kapal cepat rudal ukuran 112 meter, 40 unit kapal selam berawak, 120 unit kapal selam mini, 250 unit kapal selam tak berawak, 500 titik peluncur rudal jelajah dan 800 titik peluncur rudal pesisir, 200 unit helikopter serang berawak, 300 unit helikopter serang tak berawak, 4000 unit drone yang dipersenjatai meriam otomatis, laser, dan 16 unit rudal untuk masing2 drone, membangun 50 unit satelit sipil dan satelit militer, 30 unit LPD, 60 unit kapal pendarat amphibi ukuran panjang 250 meter, 3000 unit hovercraft yang dipasang peluncur rudal dan roket serta meriam cal. 57 mm, dsbnya

Anonymous said...

Kita bukanlah cina yg dengan gampangnya mengcopy alutsista negara lain tanpa izin, mereka punya sumber dana dan SDM yg melimpah...untuk kedepannya sepertinya boro2 mikirin anggaran pertahanan yg sangat2 besar buat belanja alutsista yg ada pastinya mikirin anggaran buat makan siang gratis atau jangan2 anggaran pertahanan pun ikut di potong juga buat biaya makan gratis, dan isunya bakal ada MENKO MAKAN GRATIS.

Gus Endho said...

2024-2029 target kita hrs punya tambahan 5 Kapal Destroyer, 20 kapal Fregat, 50.kapal.korvet dan 16 Kapal selam...untuk AU 42 jet rafale, 24 pespur F15EX dan 50 kapal IFX dr Korsel dan 3 pesawat AEWACS smga semuanya tercapai walau msh jauh dr kata ideal sebagai negara yg sangat luas ini...jayalah Indonesiaku๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ

Anonymous said...

Australia kok bisa beli tomhawk yg jaraknya ribuan km,katanya rudal untuk ekspor dibatasi cuman 300 km tapi Australia dan Inggris bisa beli yg ribuan km jaraknya?
Pedoman Australia itu indo,Australia gak rela indo lebih kuat ,harus Australia yg lebih kuat.makanya jika indo beli ini itu Australia jauh diatasnya.
Tomhawk untuk target indo bukan cina ya tong,ini adminyq sama kayak admin jejak sandal pro lgbt NATO,cina rakus tapi NATO dan gengnya lebih rakus sda negara lain,kalau kiblat alutsista TNI kestandar NATO maka akan dibawah singa dan australele.
Fokusnya Menghadang naga cina tapi lupa dengan naga Dajjal NATO....

Anonymous said...

Kalau beli alutsista dari cina dan korsel di sebut alutsista anjing kampung, kalau beli dari blok NATO rawan embargo, kalau beli dari rusia rawan sanksi dari AS, terus kita mau beli dari mana tong? Mau beli dari UMKM? ๐Ÿ˜„. Sebagai negara yg bukan produser alutsista kelas berat kita harus tahu diri dan sadar diri makanya negara kita harus pandai2 main cantik biar tak tejepit oleh 2 negara adikuasa dan adidaya.. kita gak boleh jumawa dan sombong, karena orang biasa di larang sombong๐Ÿ˜

Anonymous said...

Ternyata oh ternyata komentar si pusing pusing tempo hari soal pembelian alutsista baru buat TNI satu per satu muncul kebenarannya salah satunya adalah komentar si pusing pusing soal lebih baik batalkan saja pembelian jet tempur ex AU Qatar yaitu mirage 2000-5 dan dananya digeser utk melunasi tunggakan cicilan kerjasama KF21 Korsel - RI ternyata benar adanya lalu pengadaan baru kapal selam utk TNIAL kata si pusing pusing lebih baik melanjutkan batch2 changbogo class karena murah utk 3unit kasel yg total hanya USD 900juta dan ternyata benar apa adanya. Jadi bukan scoorpeen class atau U212 atau U214 tapi batch2 changbogo class Korsel. Hebat ya si pusing pusing kalo berkomentar.

Anonymous said...

Pak H. Jakarin. Kapan F-15 ID. Kontrak efektif. Akankan kongres AS menyetujui permintaan indonesia

Anonymous said...

Utk F15EX baru buat TNIAU kongres USA udah menyetujuinya karena merekalah yg pertama kali menawarkan kepada pemerintah RI cuma masalahnya ada di keuangan negara RI yaitu ada duit atau nggak buat bayar pembelian F15EX baru, sepertinya dibatalkan pembeliannya oleh pemerintah RI karena RI fokus pada 42unit jet tempur rafael baru + melunasi tunggakan iuran KFX antar Korsel-RI utk mendapatkan 48unit KF21 berikut alih teknologinya sebagai batch 1.

Jagarin Pane said...

Tetap berlanjut kok

Anonymous said...

Dengan anggaran yg terbatas itupun ngutang kita fokus di pembelian Rafale itupun udah ngos ngosan ditambah berinvestasi di kf 21 ini pun sudah sangat maksimal dalam kemampuan finansial kita yg terbatas adapun utk menghibur paman sam supaya tidak ngambek setelah jual paksa ( jual dedet ) f 15 utk sementara' kita membeli 22 black hawk inilah strategi pembelian alatista yg paling msk akal dgn kondisi secara dunia global terjadinya resesi dan politik dalam negeri sedikit tidak stabil dikarenakan kita baru melaksanakan pilpres dan pileg semoga setelah ini iklim investasi dan perekonomian kita lebih maju dan perkembangan sehingga kita dpt lebih fokus kepada pembelian alatista yg sempat tertunda dikarenakan tidak tersedianya duit

Anonymous said...

Begitu bodohnya mantan dosen Anies b dan gubernur Ganjar yang memberi nilai 5 kinerja pak prabowo jadi kemenhan, padahal tanpa koar2 udah membuktikan kinerjanya makannya Anies dan Ganjar kalah,.rasakan itu Anis maganjar

Anonymous said...

Sy sependapat f15id gak usah d beli ucapan selamat aja sdh diceramahin ham apalagi udh kebeli cukup perbanyak rafale dgn tot 100%