Wednesday, November 1, 2023

Beli Alutsista Cepat Saji

Biasanya dalam iklan baris ada kalimat : BU, dijual cepat. Maksudnya butuh uang, dijual cepat. Tapi khusus untuk membeli kapal perang cepat saji kira-kira analogi bunyi kalimatnya begini : BB, dibeli cepat. Butuh barang dibeli cepat. Kementerian Pertahanan Indonesia kembali melakukan inovasi pembelian alutsista strategis. Inovasi maksudnya adalah berupaya membeli kapal perang yang sudah diorder lebih dulu oleh negara pabrikan. Kabar rencana pembelian cepat saji 2 unit kapal perang PPA dari Italia yang sedang ramai dibicarakan sebenarnya mengikuti pola pembelian 12 jet tempur Mirage dari Qatar. Agar asetnya cepat datang.

Angkatan Laut Italia sudah memesan 7 kapal perang Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau Multipurpose Offshore Patrol Vessel dari galangan kapal Fincantieri di Italia. Sudah ada 5 unit yang diserahkan ke Angkatan Laut Italia. 2 unit lainnya menyusul. Nah jika Kemenhan RI teken kontrak pembelian,  bisa langsung mengambil 2 unit kapal perang yang berbobot 4.900 ton dengan panjang 143 meter. Kemudian pemerintah Italia akan memesan 2 unit lagi ke Fincantieri sebagai penggantinya. Pola ini pernah digunakan Mesir ketika ingin membeli 2 kapal perang cepat saji Fremm Class dari Italia. Angkatan laut negeri Pizza itu sudah memesan 10 unit sebelumnya. Setelah akad jual beli, Mesir mendapatkan 2 unit dan Italia memesan 2 unit lagi ke galangan kapal Fincantieri.

Situasi Laut China Selatan (LCS) akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Kapal perang China barusan berseteru dengan kapal perang destroyer AS. Masing-masing kapal perang melakukan berbagai manuver berbahaya. Kemudian dengan Filipina, China melakukan upaya blokade logistik, untuk pasukan marinir Filipina yang bertugas di kapal perang LST Sierra Madre. Kapal perang ini sengaja dikandaskan Filipina sejak tahun 1999 di perairan kepulauan Spratly sebagai taktik cerdas Manila. Jadilah Sierra Madre sebagai pos intai garis depan Filipina dan dijaga pasukan marinir. Perkembangan terakhir tidak lagi kapal Coast Guard kedua negara, China dan Filipina yang saling sembur meriam air. Tapi kapal perang kedua negara mulai dikerahkan. China ingin LST Sierra Madre ditarik pulang. Filipina  tidak berkenan karena wilayah itu miliknya, sah secara hukum laut internasional.

Mengapa Indonesia berupaya membeli kapal perang dengan cara "menggunting" orderan negara pabrikan. Jawabnya untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Seperti kita ketahui saat ini PT PAL sedang membangun 2 kapal perang heavy fregate canggih di Surabaya. Durasi penyelesaiannya memerlukan waktu 4-5 tahun. Artinya paling cepat baru pada tahun 2026 kapal perang terbesar ini selesai. Sementara untuk mengantisipasi dinamika LCS yang semakin ruwet mau tidak mau harus ada tambahan ketersediaan kapal perang untuk memperkuat armada TNI AL di Natuna. Apalagi saat ini ada program modernisasi puluhan KRI berbagai jenis. Ini mengurangi ketersediaan KRI yang siap operasi. Program extra ordinary Kemenhan ini adalah untuk mempercepat tambahan aset pertahanan armada TNI AL.

Alasan pembelian jet tempur Mirage kurang lebih sama. Penyelesaian order 42 jet tempur Rafale perlu waktu 4-5 tahun juga. Paling cepat tahun 2026 jet tempur multi peran ini datang. Masih lama. Maka untuk mengisi tambahan kekuatan skadron tempur TNI AU dengan durasi cepat saji, Indonesia membeli 12 jet tempur Mirage dari Qatar. Prediksi tahun depan Mirage sudah hadir memperkuat skadron tempur TNI AU. Pesawat tempur dari Qatar ini meski bekas, namun durasi jam terbang dan perawatannya masuk kategori "sultan". Dan sudah mendapat restu Perancis untuk dipergunakan pilot-pilot TNI AU. Sekaligus untuk membiasakan operasional jet tempur buatan Perancis.

Sampai saat ini andalan armada kapal perang TNI AL untuk bisa berwibawa mengawal Natuna bertumpu pada 2 KRI  Martadinata Class, 3 KRI Bung Tomo Class dan 4 KRI Diponegoro Class. Hanya 9 KRI ini yang relatif masih baru. Sementara  3 KRI Fatahillah Class buatan Belanda tahun 1982 baru dimodernisasi instrumen tempurnya. Dan 4 KRI Ahmad Yani Class sudah terhitung sepuh buatan Belanda tahun 1967. Sebenarnya TNI AL punya belasan kapal cabe rawit little but lethal yaitu kapal cepat rudal. Namun kapal Clurit Class dan Sampari Class ini lebih pas "bermain" di halaman dalam perairan kita seperti selat Malaka, selat Sunda, laut Jawa dan sekitarnya.

Melihat potensi kuat ancaman militer China dan karakter ekosistem perairan di Natuna dan LCS, Indonesia secepatnya harus mempersiapkan kapal perang minimal sekelas light fregate. Kapal perang jenis PPA yang ukuran badannya setara heavy fregate bisa menjadi opsi untuk hadir di Indonesia. Meski kita sebenarnya  berharap bisa mengakuisisi kapal perang Fremm Class yang punya kemampuan tempur multi dimensi. Kapal perang PPA tidak memiliki kemampuan tempur anti kapal selam. Tapi namanya lagi butuh dan mendesak, tidak ada rotan akar pun jadi. Dan ruang untuk memperoleh Fremm sebenarnya masih terbuka. Termasuk peta jalan untuk mendapatkan 2 kapal selam "herder" masih dalam proses. Khusus untuk penambahan armada kapal selam, sesuai motto Korps Hiu Kencana "Tabah Sampai Akhir". Tabah dan sabarlah, semua akan terpenuhi pada waktunya.

****

Jagarin Pane / 01 Nopember 2023

82 comments:

Pandu Kuper said...
This comment has been removed by the author.
Pandu Kuper said...

Saya harap pengembangan yang perlu di lanjutkan dalam 3 matra adalah
TNI Au
1.pengembangan pesawat R80 peninggalan Pak Habibi
2. Komitmen tentang pesawat tempur KFX/IFX12 dan berbagai macam dron.
TNI Ad
2.pergantian tank Scorpion dengan tank harimau dan kelanjutan kepastian tentang pengembangan tank ampibi Saha.Indonesis dengan Turky
3.pengembangan dan kerjasama dalam radar untu memantau pergerakan di seluruh Indonesia
Tni Al
1.perbanyak teng Antasena dan kelanjutan KRI Kelewang Class
2.kelanjutan rencana 12 fregat merah putih
3. kelanjutan program prisai Nusantara 3matra
Pembelian fregat freem
4.pengembangan 36 kapalselam konfensional dan otonom berbagai ukuran untuk
Menjaga Indonesia
Saya harap Anreel(analisis realita)
Bisa secepatnya di exsekusi
"Amin.

Anonymous said...

Ke depan nya TNI harus lebih konsen di matra laut dan udara, perang asia Pasifik akan lebih dahsyat di banding medan laga timur Tengah dan ukraina,..

Drone kamikaze salah satu kunci

Anonymous said...

cina itu kakak besar kata kepala suku kalau gitu kenapa diwaspadai?

Anonymous said...

Saya setuju dengan pendapat nya pak haji ... Tetap semangat pak untuk membuka wawasan anak2 muda dinegri tercinta ini . Saya yakin Indonesia bukan hanya kuat namun bisa menjadi panutan negara lain ..... Aamiin

Anonymous said...

Pilihan kapal selam menurut kalian apa yg tepat utk TNI AL :
1. U214 = selama ini user TNI AL familiar dgn U209 & PT PAL sdh invest ready secara khusus utk pembuatan galangan ke varian U series TAPI Jerman gk mau kasih TOT serta teknologi AIP.
2. Scorpene = user adaptasi dgn produk baru & PT PaL kmungkinan ada inovasi galangan namun bisa dapat TOT serta pake teknologi baru baterai litium.. barang baru fgn teknologi baterai

Anonymous said...

Kalau berkaca dari perang gaza, ketika milisi hamas sudah memilik ATGM kelas berat kornet maka langsung bisa merubah sedikit keseimbangan di medan laga apalagi kalau di tambah payung udara, drone dan rudal. Jadi ketika tidak bisa membeli alutsista berat seperti yg di miliki musuh maka solusinya adalah membeli antidotnya. Di ukraina tank hancur bukan oleh tank lagi tapi oleh drone, kapal perang rusia yg segede gaban yg di lengkapi berbagai macam senjata canggih hancurnya hanya oleh sebuah drone laut dan rudal pesisir yg sekaligus bisa mematahkan mitos tentang kehebatan kapal perangnya rusia.

Anonymous said...

Khusus untuk melawan kapal selam cina harapan terakhir kita kaya nya harus minta bantuannya nyai loro kidul 😁.

Jagarin Pane said...

Thanks supportnya🀝

Anonymous said...

Si nyai takut ama song go kong bro...

Anonymous said...

Rumornya ada rencana beli second AAV7 benar gak yaaa ?

Anonymous said...

Jangan berfikiran sempit.rada2 enggan dgn alutsista versi baru dgn alasan adaptasi. Sedangkan alutsista versi lama doyan karena sudah familar. Pemikiran yg keliru.teknologi alutsista itu ibarat gerbong kereta api yg selalu berubah,bergerak maju kedepan sesuai kondisi zaman.kalau berfikiran begitu negara barat niscaya sampai hari mereka akan masih menggunakan alutsista zaman PD dua.justru dgn perubahan kemajuan teknologi dan selalu terdepan dalam perubahan dan pengusaan teknologi yg baru mereka mempertahankan hegemoninya di seluruh dunia. Adaptasi dari sudut positif teknologi artinya harus selalu membaca dan belajar iptek yg baru yg lebih modern dan canggih.

Anonymous said...

Tidak ada rotan akar pun jadi. Tidak ada herder anjing kampung pun jadi πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„..ehhh salah maksudnya kalau tidak ada herder anjing kampung pun gak boleh ada, harussss herder...hehe

Anonymous said...

Mantap nih., Thaon diRevel Class 2 biji... barang baru, bukan bekas.. Joss.. Jangan kelamaan nego_nya.. sekalian Aster 30 missile nya Bungkusss..

Anonymous said...

Bung jagarin apakah ada di dunia ini tempat rental penyewaan alutsista2 gahar seperti pespur siluman, destroyer atau kapal selam nuklir? Kalau ada tolong kasih tahu kemenhan dong biar cepat2 nyewa tuh barang buat di taruh di natuna πŸ˜–.....gerammmm dan kesel rasanya kalau melihat proses beli alutsista2 gahar yg di lakukan pemerintah, banyak lika likunya lelet kaya sinyal internet di pedesaan.

Anonymous said...

Akhirnya tergerak juga hati petinggi kemenhan dan tni untuk menumbuh kembang industri MLRS dan drone combatan karya anak bangsa.kemenhan pesan MLRS R han 122 B produksi PINDAD cs dan menyusul drone tempur Rakata produksi lokal.alutsista kombatan berbasis produk lokal ini lah harus di tumbuh kembangkan agar bisa maju,kuat canggih dan punya daya gentar tinggi untuk menjawab tantang gangguan kedaulatan negara dari luar.alutsista kombatan berbasis kemandirian dalam negri ini lah sejati nyawa dan tulang punggung pertahanan negara. Semoga Pindad dan perusahaan strategis nasional lainnya bisa melangkah maju dalam penguasaan teknologi militer. Berharap nanti bisa memproduksi sendiri Rudal balistik dll secara mandiri.

Anonymous said...

Lolongan yahudi semakin nyaring. Akhir terbukti apa kata saya setelah IDF di bantu DELTA FORCE nya Amerika mengeroyok hamas namun tidak mempan mereka melolong minta bantuan SAS inggris. Dan SAS sudah bersiap. Berarti gurkha juga bersiap.kemarin2 mereka mengeroyok petani opium yg bersenjata AK 47 dan bersandal jepit sekarang mereka mengeroyok petani kurma...

Anonymous said...

Pepatah tidak ada rotan akar pun jadi itu mungkin cocok di sematkan pada milisi hamas, senjata gahar buatan luar tidak punya maka senjata buatan rumahan mereka pun jadi dan itu naluri alamiah ketika seseorang merasa terjajah dan terancam sedangkan SDA dan SDM mereka terbatas maka mereka harus berinovasi sendiri, bikin ATGM, drone dan roket sendiri walaupun di katakan bukan kelas berat tapi hasilnya lumayan bisa bikin pusing israel. Lalu bagaimana dengan indonesia yg katanya wilayah lautnya terancam di caplok oleh cina? apakah akan mengambil jalan pintas dengan membeli beberapa biji makanan cepat saji buatan luar? terus kalau makanannya itu sudah habis di makan musuh kemana lagi harus mencari?

Anonymous said...

Ketka ada orang yg keukeuh membela anjing kampung mungkin bukan karena membela anjingnya tapi membela kekonsistenan program pembuatan alutsistanya karena dengan konsisten itulah kita bisa mandiri, masalah kekurangan, ketidak puasan itu masalah tantangan yg harus di cari solusinya bukan malah di tinggalkan. Coba kita lihat alutsista2 gahar yg beredar di dunia sekarang, itu bukan UJUG UJUG jadi tapi melalui proses segala macam yg memakan waktu bertahun tahun bahkan puluhan tahun, ada juga yg merasakan jatuh bangun sampai berdarah darah yg di antaranya pespur rafale yg kita beli. Kalau setiap ada ketidak puasan langsung di tinggalkan saya tudak yakin kedepannya kita akan bisa mandiri karena akan terus terpotong, mungkin program kapal perang merah putihnya dan kasel scorpenenya cuma berhenti di 2 unit saja kalau mentalnya tidak di rubah.

Jagarin Pane said...

Heheeheee, bagus sindirannya bung. Sy juga kadang berpikir begitu lho.

Anonymous said...

Tentu dilihat dulu dan diteliti tingkat kepuasaanya. Kalau ketidak puasannya sangat parah hasilnya memang tidak bisa diandalkan melalui pengkajian yg mendalam dari usernya dari segala aspek ngapain juga di lankutkan. Buang2 anggaran.itu duit,duit rakyat. Udah terbukti kualitasnya bukan dibawah standar lagi tapi udah minus.kok masih ngotot dilanjutkan ya???? Ada apa ini??? Udah jelas juga produk uji coba dari orang pemula belajar. Apa motifnya ini???

Anonymous said...

Cina tdk perlu repot menjajah indonesia dgn senjata, bujuk rayu dgn utang (kereta cepat jakarta surabaya) maka sah indonesia sdh bagian dari cina, yg kereta cepat bandung jakarta saja sdh digadai APBN indonesia.

Anonymous said...

Jalan pintas itu harus diambil mau tidak mau suka tidak suka. Namanya juga jalan pintas darurat melihat kondisi global saat ini.tapi harus diiringi dgn tekad yg kuat untuk mewujudkan kemandirian alutsista. Ini hanya pendapat orang awam jgn terlalu dihiraukan

Anonymous said...

kalau minus berarti tidak bisa nyelem dong atau bisa nyelem tapi gak bisa timbul lagi 😁

Anonymous said...

dari segala aspek itu salah satunya ada pemasukan buat si oknum yah om?

Anonymous said...

motif nya cuma tidak ingin melihat program alutsista ini plin plan maju mundur atau maju tidak mundur pun tidak, seperti proyeknya KFX.

Anonymous said...

Gak gak lagi plin plan yg tuan. Keputusan sudah jelas pilihannya scorprne.seandainya tuan awak yg mengooerasikan kasel baru uji coba ini pasti tuan ngerti kenapa tidak dilanjutkan pesanan. Keluhan detail teknisnya sudah disampaikan ke menhan sebelumnya.kapal selam ini pilihan sby dibawah tekanan gerembolan. TNI AL mintanya kilo klas. idaman TNI AL.

Anonymous said...

Ohhh tuan ini user yg nguji coba nya ya 😁😁😁...seorang presiden bisa di teken oleh gerombolan??????

Anonymous said...

Kalau dulu kita beli kilo clas mungkin sekarang kita tidak punya galangan kapal selam, tidak bisa jahit2 kapal selam. Sekarang PT PAL sudah bisa overhaul sendiri KRI cakra, jadi gak usah berobat ke jerman sana...apakah itu yg namanya buang2 duit dan sia2??? itu semua ilmu ilmu om😁😁😁

Anonymous said...

Dulu dengan anggaran yg pas2an tapi ingin beli 3 unit kasel plus TOT nya, perusahaan mana yg mau menjualnya? Masih ingat kah kasus kapal selamnya scorpene milik malaysia yg katanya gak bisa nyelem (aneh kapal selam kok gak besa nyelem 😁😁😁) akibat skandal korupsi. Itu pertanda bahwa kasel secanggih apapun pasti ada saja eror nya terutama kalau pejabatnya juga ikutan pada eror 😁😁😁.

Anonymous said...

Gak tau ya waktu rencana pembelian kilo itu geger kawasan indopasifik?langsung australia panas dingin kontak amerika minta tekan indonesia batalkan pembelian.akhir karena isyarat dari washington akhirnya dibatalkan. padahal kilo klas itu meski barangnya belum datang tapi sudah ada gbrnya di almanak TNI AL.

Anonymous said...

Ya gara2 tidak di bawa berobat ke jerman pembuatnya asli akhirnya nanggala dan seluruh kru terbaiknya memasuki eternal patrol patroli abadi di dasar laut bali.

Anonymous said...

Walaupun scorpene malaysia bermasalah tidak bisa nyelam tapi tidak masalah.masalah kecil. karena dgn mudah diatasi prancis.sekarang sudah oke siap tempur. Kalau cangbogo mana tanggung jawab kirea itu mengatssinya? Tidak ada

Anonymous said...

Sekarang prancis sudah menawarkan scorpene yg paling canggih plus TOTnya.scorpene evolved dgn batre lithium full.jauh lebih baik dari cangbogo Masih berusaha menggiring opini untuk melanjutkan cangbogo.sudah tamat tuh cangbogo

Anonymous said...

Ya iyalah gerembolan pengusa dunia kok. Bukan gerembolan preman kampung.sedangkan presiden smiling general aja bisa dibuat bertekuk lutut tunduk kepada mereka tanpa menggunakan kekuatan militer cukup dgn memainkan nilai tukar mata uang.sudah bisa bikin tragedi 98.belum dgn kekuatan militer itu.

Anonymous said...

Kalau misalnya kita dulu beli kilo clas terus sekarang sakit2an mau di bawa berobat kemana tuh? Wong juragan kilonya aja lagi sibuk perang malah sudah ada kilo terbaru KO kena rudal.

Anonymous said...

Kalau begitu sekarang pihak TNI sama aja mau bunuh diri dong kalau melakukan overhoul KRI cakra nya di PT PAL, sedangkan overhoulnya itu menyeluruh lho bukan cuma ngasih obat sakit doang.

Anonymous said...

Hadeuuuhhh kalau kasel tidak bisa nyelem itu masalah paling besar karena tugasnya kasel itu ya nyelem 😁😁😁 sama misalnya kalau pesawat terbang gak bisa terbang itu pesawat gagal namanya, kalau si ncang kan bisa nyelem dan bisa timbul lagi.

Anonymous said...

Cuma beli dua biji apa iya itu produsen mau ngasih ilmunya 100%?...emang nya siapa saya? Pemerintah gak bakalan terpengaruh dengan opini saya...saya cuma sekedar ingin indonesia bisa mandiri bikin kapal selam walaupun belum secanggih buatan barat, bukan sekedar beli barang canggih to, kalau sekedar beli kasel canggih mah tetangga kita sudah punya banyak tapi mereka belum bisa bikin sendiri galangannya pun belum punya.

Anonymous said...

Kan kata pejabat PT PAL sekarang mereka sudah menguasai hampir 65 % ilmu pembuatan kapal selam, nah coba kalau dulu si ncang nya di tambah lagi pasti sekarang ilmunya sudah mau mendekati minimal 95,5 %😁...nah kalau sudah punya ilmu segitu baru kita beli kasel yg lebih gahar lagi + TOT nya, buat menggenapi ilmunya hingga nyampe ke 100 %.

Anonymous said...

Bakalan mentok di angka 60 persen bro. Teknologi kunci dan intinya dikunci. Sampai nangis darahpun kamu tidak akan dikasih.sudaj dapat barang abal2 dari produsen abal abal mimpi lagi dapat teknologi 65 persen.dapat teknologi 10 persen aja dari korea itu udah baik betul mereka. Teknologi kuncinya jelas masih digenggaman uber ales.

Anonymous said...

Kalau dari prancis tentu beda karena karena beli dan belajar ke ppembuatnya langsung. Beda dgn ginseng yg baru lisensi dan coba2.hitung2 anak TK aja deh. Udah berapa lama prancis produksi kapal selam sedangkan korea? Sudah berapa biji prancis telurkan kapal selam? Korea? Prancis bikin kapal selam dari o hingga seratus persen usaha dan iptek sendiri korea????

Anonymous said...

Makanya beli 2 biji dulu.belajar pelan2.bertahap berproses. Tidak bisa instan seperti ucap jampi2 sihir.ini berguru kepada produsenya langsung.bukan berguru kepada yg sedang berguru. Bukankah seratus itu awalnya dari satu dua dst.yg penting terus berusa. Yg jelas hasil tidak mengkhiati usaha

Anonymous said...

Makanya udah punya galangan kapal harus berguru kepada guru yg sudah diakui kualitasnya jgn berguru ke anak TK.udah jelas ssalah berguru ke anak TK masih propaganda itu adalah jalan yg terbaik dan benar.🀣🀣

Anonymous said...

Lebih tahu kemenhan dan TNI lah tentang alutsista.kalau alutsista di reject pengadaan lanjutanya berarti ada yg salah, ada yg tidak beres minimal tidak sesuai harapan standar.yg ambil keputusan di kemenhan dan TNI itu perwira2 elit tinggi militer semua.

Anonymous said...

Cerita scorpene tidak bisa nyelam itu lagu lama kaset usang bro.sekarang siap tempur itu barang.yg perlu itu kondisi real time.hanya cerita pelipur lara kisah kenangan tidak bisa nyelam. Tahun berapa itu???? πŸ˜‚πŸ˜‚sudah selesai masalahnya. Sudah bisa dan kuat itu barang nyelam ya.

Anonymous said...

Hitung2 anak sd aja nee indonesia belajar ke korea bikin kasel. Korea juga lagi belajar ke jerman (karena masih lisensi) jadi jerman lah produsen sumber pemilik penguasa teknologinya.berarti indonesia peringkat ketiga didasar klasmen.sekarang kemenhan mengupayakan beli kasel ke prancis plus upaya TOT ddan belajar. Sedangkan prancis adalah sumber pemilik penguasa teknologinya.jelas prancis selevel jerman.jelas juga berada di peringkat ke dua naik satu strip selevel korea bukan lagi di bawah ketek korea. Lha kok ditertawakan diremehkan dan dianggap keliru upaya dan kerja pihak kemenhan ini ya???

Anonymous said...

terserah orang bilang apa.nilai lah sendiri gmana nasib nanggala dan awaknya. Jgn berfikir negatif nuduh2 TNI bunuh diri. Pihak TNI sebagai instansi militer yg mengurusi pertahanan tentu telah mengevaluasi dan langkah2 koreksi untuk mengantisipasi ke depanya.pengambil kebijakan dan keputusan di suatu lembaga akan mengalami pergantian dan regenerasi. Lazimnya semua akan mengaju kepada keadaan yg lebih baik

Anonymous said...

Yang ngomong bukan ane tapi pejabat PT PAL.ilmu kapal selam ini kan sesuatu yg baru buat pt pal, itu berarti berangkat dari 0 %, hasil dari TOT nyampe ke 65% itu sudah luar biasa, itu produsen sangat bermurah hati 😁😁😁

Anonymous said...

Kalau seandainya misalnya umpama😁 dari dua biji itu ada ketidak puasan, apakah akan di lanjut lagi tuh barang?

Anonymous said...

Korea itu anak TK yg jenius sekarang mereka menuju 3 besar dunia sebagai negara pengimport alutsista, guru2nya sebentar lagi lewat 😁

Anonymous said...

Tidak ada yg meragukan keahlian strategi militer TNI lah wong itu sudah kerjaannya sehari hari, tapi kalau ngomongin masalah alutsista bukan sekedar masalah strategi tapi juga peredaran dan pemasukan duit 😁, masih ingat kah kasus korupsi satelit militer yg merugikan negara 1,5, itu pelakunya sekelas bintang 3, jadiiii kalau masalah duit mah sekelas jendral yg ahli strategi pun itu pasti ngilerrr juga.

Anonymous said...

Kalau ada omongan sudah lah masalah pertahanan ini serahkan ke ahlinya yaituTNI dan MENHAN, kalau begitu buat apa ada forum diskusi militer? Sama halnya udah lah jangan ngomong2 politik serahkan saja ke ahlinya yaitu para politikus, kalau begitu buat apa ada forum diskusi politik? jadi setiap warga indonesia itu bebas mengeluarkan pendapatnya walaupun dia bukan ahli militer (tni) atau bukan ahli politik (politikus).

black eagle said...

Sdh wktnya inhan utk membuat inovasi drone mini kapal selam yg membawa rudal / torpedo dg daya pukul besar shgga bs melumpuhkan kpl2 destroy -fregat cina di natuna..sontong dibekali rudal kapal...

Koteka said...

Perdebatan tentang alutsista selama ini baik PERCEPATAN atau PELAMBATAN pengadaan alutsista.
Terlalu heroik diperdebatkan dgn alasan" yg semuanya benar dan salah sesuai sudut pandang yg pro dan kontra.

Sangat menarik kalau kita semua mencoba berdiskusi dari sudut pandang yg baru tapi fatal terutama berkaitan TOT alutsista.

Setiap TOT yg tdk dilanjutkan kita sering mendengar KUTIPAN / pernyataan dari TIM AHLI baik dari PT.PAL, PT DI , PT PINDAD dll bahwa mereka TIDAK PUAS atau diberi AKSES ketekhnologi kunci dari ALUTSISTA yg mau di TOT.

Kesimpulannya jelas. Kontrak pengadaan alutsista yg disertai TOT tdk melibatkan TIM AHLI dari INHAN yg berkaitan dgn alutsista yg dibeli Indonesia

Akibatnya seperti yg kita lihat skrg KETIDAK PUASAN dgn tekhnologi dari alutsista yg di TOT.
Klau TOT itu diminta oleh TIM AHLI dari INHAN tentu tetap berlanjut dan kita punya kekuatan dalam kontrak yg ditanda tangani.

Fakta ini sudah jelas yg MEMPERCEPAT dan MEMPERLAMBAT pengadaan ALUTSISTA adalah DINASTI PENGADAAN ALUTSISTA yg hanya mikir kelanjutan bisnis mereka πŸ™πŸ™

Indonesia bisa πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ‡²πŸ‡¨πŸ‡²πŸ‡¨

. said...

Pantas di jajah Belanda 350 tahun khusus Jawa, karena mempertahankan dan meyakini pemikiran goblock itu

. said...

Kalau merasa lemah menghadapi China izinkan usa buat pangkalan militer darat laut udara di Natuna.. China akan berfikir ulang mencaplok Natuna, tapi kita harus siap jadi babunya USA dan NATO

black eagle said...

Bener gan

black eagle said...

Bapenas dan kemenhan gerak cepatlah ...tawaran italia dg fregat Thson segera di skuisisi 4 unit mendesak dsn 2 unit FREMM utk jangka menengah...2024 fokus laut dan udara...Thain tinggal make aja

Anonymous said...

Suka tidak suka negara kita ini memang penuh dengan mafia, di darat (tanah) udara laut pertambangan perikanan dan alutsista semua itu ada mafianya. Khusus untuk masalah alutsista mungkin salah satu penyebab alutsista kita selalu ketinggalan ya karena adanya mafia ini, atau jangan2 para mafia tidak ingin negara kita bisa mandiri karena itu bisa menyebabkan usaha mereka terganggu sama halnya seperti di sektor migas.

Anonymous said...

lihat tetangga kita singapura yg selalu menempati posisi teratas sebagai negara yg bersih dari korupsi, mereka dengan sangat entengnya belanja alutsista gahar kelas wahid di kawasan tanpa banyak basa basi banyak cingcong atau banyak drama, tau tau alutsista sudah pada berdatangan yg tentunya di dukung pula oleh faktor ekonominya yg terkenal makmurrr.

Buana said...

Stlah membaca materi yg dismpaikan oleh admin Bapak Haji Jagarin Pane, & slruh komen atas materi yang dipaparkan Pak Haji, mnrt saya mau beli jadi dan ToT smuanya pnting serta benar, tdk ada yang salah. Saya melihat pmrintah mngadakn krn mempertimbangkan kondisi akhir2 ini di laut cina selatan, antara Cina dng Malaysia, Cina dng Filipina yang situasi panasnya mningkat, ditambah nelayan Vietnam yang masih kdptan mngkap di wilayah Natuna Utara, sedangkan jumlah kapal selam cina banyak data yang bisa dilihat dari berbagai informasi sktar krg lebih 70 kapal selam, nah masalahnya diluar yang ditampilkan oleh berbagai sumber Indonesia tdk tahu, mskipun mengetahuipun, Indonesia blulm punya anti dotnya utk mengimbangi kemampuan cina, shg secara strategis dan prioritas kesan yang dilihat kok sepertinya beli semua apalagi ada prbahan dari kpl slm berbasis AIP mnjdi kapal selam berbasis baterai lithium, krn ketidaksiapan infrastruktur Indonesia utk membangun pangkalan kpl slam yang mnydiakan fasilitas perawatan dan prbikan sarana AIP di dalam kpl selam, yang jumlahnya tidak cukup 1 pangkalan, mlainkan tersebar di berbagai tempat, Indonesia brntung jika bisa membngun 150-250 tempat pngklan kpl slam berbasis multifungsi tidak hnya untuk kpl slm konvensional mlainkn juga yang berbasis baterai lithium & berbasis AIP yang dftarnya hanya dimiliki bberapa pejabat, tidak semua orang bisa mengakses mngntisipasi jk Kemenhan, mabes TNI aL brhsil dikuasai musuh, Indonesia masih bisa mnghilmpun, mngmpulkan slruh kekuatan sblum brsaha mrebut kembali dan mengusir musuh dari wilayah NKRI. Nah saya tidak tahu apakah pejabat Kemenhan, mabes TNI AL juga pejabat di Pangkoarmada di masing2 armada juga seluruh komandan kapal selam, pusdiklat TNI AL serta Lemhannas & Universitas Prthanan sudah memikirkan hal ini atau tidak, yang mnrut saya ini harus dipikirkan, siapkan seluruh infrastruktur sblum alutsista dibuat agr alutsista tidak mnjdi barang rngsokan yang tidak bisa dibrdyakan jika ada srngan musuh pada tmpt pnting yang sebutkan di atas, belajar dari pengalaman Ukraina vs Rusia, Aljazair vs Armenia, Yunani vs Turki, Argentina vs Inggris, Jepang vs USA dan sekutu, Jerman Vs USA dan sekutu. Mnrut saya klu mau mksimal smuanya bisa namun butuh Anggaran besar yaitu misalnya mengadakan 5 unit untuk scorpene model baru masing2 berbasis AIP & berbasis baterai, juga 5 unit masing-masing versi U218 dan 216 dari Jerman berbasis AIP, namun anggaran di negara tidak hanya untuk pengadaan alutsista, harus dialokasikan untuk anggaran pngakan hukum, anggaran kesehatan, anggaran pendidikan, anggaran sosial utk bantuan sosial & program sosial lainnya, anggaran bisa ekonomi berupa fasilitas subsidi, nah ini harus dipikirkan juga, nmn Indonesia bisa negosiasi untuk memndptkan ToT utk masing-masing kapal selam produk Jerman dan Perancis di atas, shg negara lain tidak bisa membaca di tempat mana Indonesia akn mnmptkan kapal selam berbasis AIP, dan ditempat mana Indonesia mnmptkan kapal selam berbasis lithium dari Perancis atau di tempat mana Indonesia mnemptkan kapal selam berbasis U216,218 yg akn membrikn dmpak deteren, aplagi jika diam 2 tanpa publikasi Indonesia tiba2 memiliki 200 unit kpl selam klas scorpene berbasis AIP, & berbasis baterai, masing2 dng bobot 3000 ton, 1000 ton, 850 ton utk yang tanpa awak & dmkn pula dari Jerman, Indonesia membangun kapal selam berbasis U218 dan U216 masing2 dng bobot 3000 ton, jg bobot 1000 ton,& 850 ton untuk yang tanpa awak, ditambah jika Indonesia memiliki 150 unit real fregat, 50 unit destroyer, 300 korvet, 50 unit kpl RS, 250 unit kapal BCM, kapal pngangkut drone yang dipersenjatai, heli serbu dng panjang geladak 200 meter, Indonesia bisa membt sndri heli serbu, heli serang, heli angkut, heli anti kapal selam, heli yg dilengkapi alat monitor medis dan alat bantu medis lainnya, dng kmpnen dlm negeri 100 %

Anonymous said...

Lha forum ini kan sengaja diadakan untuk memfasilitasi kamu yg suka cuap2 berteori segala macam suka nulis panjang2 melebihi artikel yg punya forum. πŸ˜‚πŸ˜‚ya udah itu ajah. Gak pake panjang2

Anonymous said...

ketika pihak TNI menyodorkan beberapa jenis alutsista yg di butuhkannya kepada pihak kemenhan, mungkin ada sebagian oknum di kemenhan yg berfikir kira2 kalau beli ini alutsista ada keuntungannya gak buat dia pribadi 😁😁😁.

Buana said...

Semuanya kembali pada pribadi, niat dan nasionalisme yang terlihat dari kinerjanya bekerja secara tulus, ikhlas dan jujur, serta transparan, tidak mencari untung, disitulah yang namanya orang mengabdi dengan orang yang mencari untung akan terlihat perbedaannya

Buana said...

Termasuk penggunaan bahan bakar dan pengadaan logistik alutsista, bahan makanan, obat-obatan, juga pakaian, celana, saspras, sepatu, tas yang berpotensi untuk dikorupsi dengan melibatkan oknum rekanan juga oknum personil, yg untuk mengimbangi perlu adanya audit menyeluruh dari seluruh alutsista. Pengadaan alutsista, dan barang menggunakan e katalog, tidak menjamin dari bebasnya pengadaan dari korupsi, belajar dari USA army ketika membuat APC M113, ada oknum personel TNi yang berkerjasama dengan oknum rekanan untuk membuat APC M113, sampai beberapa kali ganti model bahkan sampai dibuat filmnya yang saya lupa judul filmnya, kemudian diekspos dengan inspektorat, KPK, BPK, BPKP, Kemenhan, Bapenas, Kemenkeu, dan Komisi I DPR RI, DPD, Universitas Pertahanan, Lemhanas, Kejagung, Mabes Polri, BRIN, secara terbuka.

Anonymous said...

walau bagaimanapun jeniusnya anak TK ya tetap anak TK.itu kan kata anda saja yg jenius.menurut penelitian untuk asia jepang yg lebih jenius. Eropa satu tingkat diatasnya. Dan yahudi 2 tingkat diatas eropa

Anonymous said...

Yg dua biji dari prancis bagaimanapun tidak memuaskan tapi kemampuannya tetap diatas cangbogo. Prancis produsen asli kapal selam. Sudah pengalaman puluhan tahun. Sudah produksi KS nuklir lagi.

Anonymous said...

Cangbogo di bangga banggain. Mending kacangijo

Anonymous said...

Walaupun berbeda pendapat anak bangsa bersatulah kalian.tanpa mendahului yg diatas Perang besar di indopasifik besar kemungkinan akan terjadi. Pemain pemainya utama sedang mempersiapkan diri.langkah yg bijak tetap waspada dan mempersiapkan diri.

Anonymous said...

Mantap opini anda. Benar2 mencerdaskan bangsa. Tetaplah berkarya.

Anonymous said...

para pejabat kita di atas sekarang sudah tidak peduli lagi untuk menjaga negri ini dari serangan pihak luar, mereka sekarang sedang memikirkan diri sendiri, memperkaya diri sendiri dan keluarganya...jadi jangan ngomongin yg namanya NASIONALISME dengan mereka karena pada dasarnya merekalah yg menghancurkan bangsanya sendiri.

Anonymous said...

jadi percaya lah kalau pejabat kita membeli alutsista, pada hakekatnya bukan untuk kepentingan bangsa dan negara tapi untuk kepentingan diri mereka sendiri, terlalu banyak drama di negri ini.

Anonymous said...

yakin lah seandainya KPK bisa masuk ke kemenhan TNI dan polri, maka bisa di pastikan banyak jendral yg bertumbangan dan memakai rompi oranye... di mana ada gula maka di situlah ada semut, gulanya berada ditempat aman lagi gak ada orang luar yg berani kesana.

Anonymous said...

semakin banyak ancaman, mereka akan semakin senang karena akan semakin banyak proyek pembelian alutsista dan tentunya ada KELEBIHANNYA buat masuk kekantong mereka...sedangkan anak buahnya di bawah berjuang mati2an untuk menjaga negri ini tanpa rasa takut lelah, jauh dari keluarga bahkan ada yg pulang sudah tidak bernyawa.

Pusing pusing said...

Di Indonesia saat ini banyak para pejabat yg terjangkit penyakit ingin cepat kaya padahal mereka lupa apa lupa benaran atau pura pura bego bahwa yg namanya pegawai pemerintah baik PNS TNI maupun POLRI itu tugasnya mengabdi bukan cari uang buat jadi kaya, Dari zaman ke zaman yg namanya bidang pekerjaan di pemerintah RI itu tidak ada yang namanya jadi kaya banyak duit banyak harta, kalo memang ingin cepat kaya punya duit banyak ya jangan jadi pegawai pemerintah RI tapi jadi pengusaha atau jadi karyawan swasta atau sekalian jadi rampok kelas kakap. Jadi selama di Indonesia masih banyak para pejabat atau pegawai pemerintah RI TNI POLRI yg bermental ingin cpat kata ya sudah Indonesia ini kaga akan jadi negara maju, apa yg bisa diharapkan dari seorang pejabat kalo bermental ingin cepat kaya, pengabdian yg tulus? Kasihan almarhum bpk Hoegeng yg dibuatkan tugu buat menghormati pengabdian tulus beliau tapi kaga ditiru oleh generasi penerusnya.

Anonymous said...

Karena Mau jadi pejabat daerah ongkosnya terlalu mahal, mau masuk TNI POLRI biaya masuknya di luar nalar, jadi ketika mereka sudah menjabat yg ada di pikirannya bagaimana caranya mengembalikan uang yg di pakai buat masuknya itu, minimal balik modal kek atau masa sih gak ada untungnya 😁😁😁...kalau ngitung2 dari gajih mah gak bakalan balik modal atuh...hehe.

Anonymous said...

Kalau POLRI banyak sampingannya 😁 tapi kalau kemenhan (tni) sampingannya dari mana ayooo, coba tebaaakk.

Anonymous said...

Kata gusdur " di kementrian agama itu semua serba ada KECUALI AGAMA" 😁

. said...

Beli buatan Jerman tuh percuma, ngak akan dikasih Spec yg setara dgn punya Singapore

Anonymous said...

Dari konflik Ukraina kita bisa belajar dan berinovasi bahwasanya alutsista yang bertonase tinggi dan mahal bisa ludes dengan teknologi drone.Drone udara dan laut sudah menunjukkan tariannya.Sangat perlu dipertimbangkan adanya drone darat.contoh misal ATV remote dengan senapan mesin ringan yang mengelilingi MTB untuk melindungi dari sergapan infanteri ,dan sebagai aktivator ranjau anti tank/mengamankan lajur yang hendak dilewati tank.

Gus Endho said...

Analisa brilliant bung Jagarin