Saturday, June 10, 2023

Menjelang Injury Time

Waktu berjalan terus, langkahpun terus bergegas bersaing dengan hari dan minggu, mengejar target yang harus disasar, cepat, dipercepat, percepatan. Kementerian Pertahanan saat ini sedang bergegas untuk menyelesaikan target extra ordinary pengadaan berbagai jenis alutsista untuk militer negeri kepulauan terbesar ini. Karena komandan kementeriannya juga sedang berburu waktu untuk ikut kontestasi pencapresan. Maklum karena ada lowongan menjadi Indonesia_One. Mengapa disebut injury time karena Oktober 2023 ini adalah jadwal pencapresan berlanjut dengan musim kampanye. Syukur-syukur tidak ada pergantian Menhan sampai akhir pemerintahan. That is injury time.

Sejauh ini kabar-kabar yang mencerahkan seputar penguatan alutsista tentara republik telah kita ketahui bersama. Ada kapal perang baru jenis korvet VVIP. Namanya KRI Bung Karno 369 produk dalam negeri dari galangan kapal swasta nasional di Batam. Yang istimewa adalah waktu pembuatannya sampai diresmikan 1 Juni 2023 yang lalu, hanya butuh waktu setahun. Tiga hari kemudian kapal perang ini sudah ikut memeriahkan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 di Selat Makasar bersama puluhan kapal perang dari negara partisipan. Luar biasa.

Sementara itu 2 kapal perang baru jenis penghancur ranjau buatan Jerman sudah resmi masuk Armada Dua TNI AL. Saat ini sedang dalam persiapan berlayar ke tanah air. KRI Pulau Fani 731 dan KRI Pulau Fanildo 732 adalah kapal perang yang dilengkapi infrastruktur canggih deteksi bom bawah air. Ini artinya dua unit kapal perang ini akan menambah kekuatan armada KRI bernomor kepala tujuh, bernama pulau kecil di tanah air. Kapal perang penghancur ranjau adalah bagian dari sistem senjata armada terpadu TNI AL. 

Beberapa kapal perang berbagai jenis saat ini sedang dalam proses pembangunan dan semuanya dibangun di dalam negeri. Seperti 2 OPV (Offshore Patrol Vessel), 2 LST (Landing Ship Tank), 1 KCR (Kapal Cepat Rudal) 3 KPC (Kapal Patroli Cepat) dan 2 kapal perang terbesar 140 meter Heavy Fregate "Merah Putih". Untuk pembuatan 2 kapal selam serbu saat ini  sedang dalam proses menuju kontrak efektif. Jerman dan Perancis sedang bersaing merebut simpati. Penetapan sumber pembiayaannya sudah disetujui Kementerian Keuangan. Plong rasane.

Tentara langit kita sedang menunggu kedatangan 6 jet latih tempur T50 Golden Eagle dari Korsel. Bersamaan dengan itu 13 T50 "kakak kelasnya" sedang diupgrade radar tempur dan persenjataan rudalnya. 12 jet tempur Mirage bekas pakai dari Qatar diharapkan tahun depan sudah menjadi aset TNI AU. Pesawat ini diperlukan sebagai wahana transisi dan pengisi sebelum jet tempur Rafale datang. Hitung-hitung untuk membiasakan menggunakan produk jet tempur Perancis. Kabar lain pesanan 5 pesawat angkut Super Hercules dari Lockheed Martin AS sudah datang 1 unit. Bulan Juni ini akan datang 1 unit lagi. 

Kemudian pengadaan pesawat angkut kelas berat multi fungsi A400M sebanyak 2 unit tinggal menunggu kedatangannya. Juga 13 radar GCI dari Thales Perancis. Dari Korsel ada perkembangan bagus dari kerjasama teknologi jet tempur KFX/IFX. Ada 2 Pilot TNI AU yang sudah melakukan uji terbang. Indonesia segera melakukan pembayaran lanjutan pembiayaan proyek prestise ini. Jika tidak ada kendala mulai tahun 2026 jet tempur KFX/IFX sudah mulai diproduksi. Siap-siap memberi nama dong karena Korsel sudah memberi nama jet tempur canggih ini dengan nama Boramae.

Permintaan kita, daftar pengadaan alutsista yang mengemuka, sudah dipublikasikan dan sangat diperlukan menjadi aset TNI, segera eksekusi. Misalnya ranpur amfibi, tank Harimau, panser Badak perlu dalam kuantitas ratusan per item. Jangan sampai ada pandangan banyak beli merek tapi kuantitas hanya belasan. TNI AD jelas membutuhkan ratusan unit tank Harimau produksi Pindad. Juga panser kanon Badak. Mengikuti alur produksi Panser Anoa yang sudah mencapai lebih 400 unit saat ini. Termasuk memenuhi kebutuhan seratusan ranpur amfibi untuk Pasmar.

Kita menyambut sukacita kerjasama militer Indonesia dengan Turkiye yang menghasilkan pengadaan berbagai jenis alutsista. Dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki aset militer strategis dari Turkiye seperti UAV bersenjata Bayraktar dan Anka, infrastruktur peluru kendali darat ke udara Trisula dan peluru kendali antar permukaan Khan. Prediksi kontrak ranpur amfibi Zaha akan bekerjasama dengan Turkiye. Semua ini berawal dari kerjasama produksi tank Harimau dengan payung Undang-Undang.

Menjelang injury time, kita berharap semua program besar dan strategis Kementerian Pertahanan memenuhi target dan harapan kita. Publikasi pengadaan berbagai jenis alutsista khususnya yang belum kontrak efektif semoga menjadi kenyataan. Seperti proses pengadaan jet tempur bergengsi F15 dari AS, pengadaan kapal perang Heavy Fregate Fremm Class, pesawat peringatan dini AEW&C  dan kapal selam serbu adalah harapan kita bersama. Tidak usah banyak-banyak, cukuplah 10-12 unit F15 dan 2 unit Fremm Class. Setidaknya tidak ingkar janji gitu loh.

Program strategis lainnya yaitu peremajaan atau upgrade 41 KRI yang berusia lanjut dapat dipercepat. Pekerjaan ini pasti memerlukan beberapa galangan kapal swasta nasional secara paralel. Bersyukur kita bahwa ada 8 galangan kapal swasta nasional dan 1 BUMN PT PAL yang sudah mampu dan terbukti bisa membangun berbagai jenis kapal perang. KRI Teluk Hading 538 yang terbakar di perairan selat Makassar baru-baru ini adalah kapal buatan Jerman Timur tahun 1977. Indonesia membeli satu paket 39 kapal perang bekas dari Jerman tahun 1993, termasuk KRI Teluk Hading. Sebagian kapal perang bekas yang dibeli tahun 1993 ini layak untuk dipermak ulang infrastruktur tempurnya.

Kita sangat mengapresiasi kinerja berkualitas Kementerian Pertahanan yang berkolaborasi apik dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan. Termasuk pengadaan alutsista strategis dengan negara lain dengan pola G to G. Persetujuan sumber pembiayaan (PSP) pengadaan alutsista sejak tahun 2019 sampai akhir pemerintahan ini bisa mencapai US$ 25 Milyar. Sebuah pencapaian yang fantastis.  Karena kita memang harus bergegas bersiap diri memperkuat militer kita yang belum sampai pada kekuatan minimal. Kita sedang mengejar kekuatan minimal dan standar. Kita pun bergegas menjelang injury time. Semoga semuanya dimudahkan.

****

Jagarin Pane / 10 Juni 2023


64 comments:

Komodo said...

Semoga harapan terkabul...
Bung jagarin kalau kemenhan-1 jadi RI-1 apa semua bisa lanjut..??!

Pandu Kuper said...

Amin semoga pak Prabowo jadi RI_1

Ayoeng said...

Gimana kalo Presidennya Prabowo & Menhannya Andika Perkasa

Jagarin Pane said...

Berlanjut dan makin gagah militer kita👍👍

Jagarin Pane said...

Bagus itu🤝

mbuh said...

klau ada duet beli apapun bisa,,, surplus perdangan masih lanjut moga lebih besar,, semoga esok kepastian penyetopan rum matrial bauksi di lasanakan, tahun depan tembaga dan emas karena bangsa ini mau menjadi negara maju,,,,
dari penyetopan nikel aja belanjanya $20m keatas

Anonymous said...

Semoga presiden baru nanti adalah orang yg paham geopolitis dan geostrategis.. Sehingga mau mengeluarkan uang utk belanja alutsista demi keamanan dan pertahanan negara di masa depan

Anonymous said...

Sekarang banyak partai yg lagi butuh duit...hehe

Anonymous said...

Gatot gigit jaring dong.

Anonymous said...

Presidennya gatot menhannya AHY😁

Jagarin Pane said...

Amin.

Ranjau Laut said...

Fremm dpt 2 aja tanggung,minimal 3 lah gt.

Anonymous said...

hanya menhan rasa presiden bapak prabowo yg sangat memahami berapa kekuatan tni harus besar, kuat dan tercanggih yg akan menuju kekuatan tempur ditakuti semua negara kawasan kita dan disegani negara besar seperti amerika dan china, smg oborabowo jadi presiden RI-24 kelak yg tentunya menhannya tak perlu mengemis anggaran ke bappenas n mentri keuangan cukup satu kata p presiden kita yg baru menerintahksn anggaranbpertahanan dibuat minimal 1,5 % PDB, shg dlm 2024-2029-2034 kekuatan militer kita masuk di level 5 besar di indo pasifik

Anonymous said...

F15 strike eagle ex jepang lebih realistis, kasau sedang nego, semoga bisa dapat 60 unit utk 5 skuadron, kabar nya dr 203 unit F15 nya separo akan di jual.. semoga

Anonymous said...

janganlah dikasih nama BOROBOROMAE.

Anonymous said...

Semoga pak Prabowo JD presiden...AAMIIN

Anonymous said...

Gw lg mikirin apa nama ifx kita

Anonymous said...

King Garuda namanya

Anonymous said...

Bung Jagarin
mohon disampaikan ke Pak Prabowo

kita perlu memiliki sejumlah pesawat pembom untuk dapat menghancurkan:
1. menghancurkan terlebih dahulu pusat-pusat pergerakan senjata dari negara yang sudah deklarasi terang-terangan ingin menyerang Indonesia
2. menghancurkan garis logistik negara musuh yang sedang menyerang Indonesia
3. melakukan penyusupan jauh ke dalam wilayah negara musuh untuk menghancurkan sejumlah obyek vital sebagai shock therapy atas serangan mereka ke Indonesia

jenis pesawat pembom yang paling taktis, ringkas dan mematikan yang tidak terlalu rumit untuk emiliki dan merawatnya saat ini adalah SU-34 dari Rusia. Kita memerlukan pesawat ini untuk ditempatkan di beberapa wilayah:

1. Banda Aceh
untuk mengantisipasi pergerakan pesawat dan kapal tempur India yang sudah ditempatkan di kepulangan Nicobar dan Andaman untuk mencegat dan menghancurkan kapal musuh yang keluar dari selat malaka.

2. Riau
untuk merusak pangkalan militer singapura dan Malaysia jika ada pergerakan dari tempat mereka oleh QUAD atau FPDA untuk menyerang Indonesia.

3. Kalimantan Timur
untuk menghancurkan pangkalan militer Cina di pulau-pulau Laut Cina Selatan

4.Pulau Serui
untuk menghancurkan tempat-tempat militer AS dan Australia di PNG, Palau dan Filipina

5. Merauke
untuk mengantisipasi serangan dari Australia dan New Caledonia (Perancis)

6. Purbalingga
untuk menetralisir pangkalan militer di cocos dan christmas Islands

masing-masing tempat minimal dapat ditaruh 4 pesawat.
Idealnya mereka dikawal oleh pesawar tempur SU-35 saat menyerang suatu tempat.


khusus menghadapi ancaman India, Indonesia perlu untuk membuat pangkalan militer udara dan laut di pulau Sabang guna mengamankan jalur keluar masuk kapal dari selat malaka untuk kepentingan ekonomi perdagangan dan keamanan Indonesia.

untuk saat ini minimal di Sabang ditaruh 4 kapal KCR dan sistem pertahanan udara pantai



-F-

wong,jowo said...

Kinerja menhan Prabowo sangat memuaskan..jauh klo di bandingkan riamuzard ryacudu heran mereka sama2 ex serdadu yg satu kerja cepat yg satu mirip kura2 kurang jamu..ga keliatan blas hasilnya

mbuh said...

menit menit akhir pemerintahan jokowi setidaknya masih ada alustita yang akan di beli tergantung usulan kemenhan f16 viper atau f 15 bekas tapi ya rawan sekali ebargo,,,, kemenhan tentu sudah tahu yang terbaik buat bangsa ini
yang penting ketika ada perang meminimal korban pihak kita.
krn predeksi perang dunia mulai di bicarakan tinggal pemicunya dan tempatnya

Anonymous said...

sebaiknya dialokasikan 1 sampai 3 milyar usd utk produksi pespur di dalam negeri, diutamakan membuat boramae secara mandiri, biaya produksinya sekitar 60 - 80 jt usd per unit, paling tinggi 100 jt usd per unit sdh lengkap biaya rnd + rudal + training dll.

Anonymous said...

Ada yang tahu jadwal pengiriman pesawat CL-415 dengan CL-515 dari kanada

dan tambahan T50 golden eagle dari korea buat TNI AU ?

mbuh said...

paketan dari qatar mau tiba siapa yg mau nyambut? ✌

Buana said...

Apa dari Mirage 2000-9 UEA jadi??, Supaya bisa ditempatkan di Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan

Buana said...

Kemudian IFX Boromae ditempatkan di Natuna, di Batam, di

Buana said...

Aceh, di Pontianak, di pangkalan Bun, di Singkawang, di kepulauan Riau, di palu, di pulau terluar dari provinsi Sulawesi Utara,palu, daerah terluar dari Gorontalo, Kendari, Sulawesi Barat, Berau, Tarakan, Malinau, Balikpapan, Samarinda dan Penajam Paser Utara, Palangkaraya, dan Banjarmasin, serta Jakarta, Lampung, Bandung, Surabaya, Malang, Banyuwangi, NTB dan NTT serta Bali,

Anonymous said...


Kita harus mulai membeli kapal destroyer

paling minimal kita perlu 4 kapal destroyer sebelum tahun 2030
untuk ditempatkan di:
- Laut Kepulauan Riau (1) - merespon ancaman Cina dari LCS dan ancaman India dari selat malaka
- Laut Jawa (1) - merespon ancaman dari Selat Sunda dan Selat Makassar
- Laut Arafura (1) - merespon ancaman Australia dan Perancis dari laut Coral, serta AS dari PNG
- Pangkalan AL Surabaya (1) - perawatan dan pemeliharaan

-F-



Anonymous said...

Kalau buat menjaga perairan dalam negeri dan ALKI sebaiknnya serahkan pada KCR dan OPV yang sudah bisa di produksi di dalam negari, Heavy fregat diproyeksikan untuk laut di luar zona ZEE

Anonymous said...

Intinya dari sabang sampai merauke 😁😁😁.

Koteka said...

Dari banyak program pengadaan alutsista TNI yg diperjuangkan oleh Kementerian Pertahanan.
Pengadaan PESAWAT MIRAGE 2000 menurut sy adalah yg TERBAIK dan DIPERLUKAN .

Indonesia sebagai negara kepulauan / maritim perlu kekuatan militer yg dahsyat dan cepat menindak lawan.
Pengadaan KCR dgn tujuan
HIT n RUN sesuai strategi TNI AL.

Dengan adanya MIRAGE 2000 yg mempunyai kemampuan menembakkan RUDAL EXOCET tentu efektifitas dan daya jangkau menyergap dan menghancurkan kapal perang musuh lebih menakutkan dibanding KCR 60.

MIRAGE 2000 ini lebih DAHSYAT DAYA HANCURNYA dan MENJADI PERTIMBANGAN SERTA MERUBAH permainan di LCS terhadap musuh yg mencoba memprovokasi Indonesia lewat laut / Kapal perang.

Kordinasi terbaik antara Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan serta BAPENAS semoga berlanjut dgn pengadaan secepatnya Rudal anti kapal dan pesawat yg berbasis di darat.

Indonesia 💪💪🇮🇩🇮🇩

Anonymous said...

Dengan sudah dilakukan upgrade pada F16 TNI AU apakah sudah sanggup membawa rudal SOM buatan Turki, lumayan buat teman exocet mirage 2000

Anonymous said...


destroyer diperlukan bukan untuk menjaga perairan Indonesia
tapi ..
untuk menghadapi perang yang mengancam baik dari utara, selatan, barat dan timur Indonesia

doktrin kita harus diubah menjadi bersiap untuk berperang dan harus dilakukan sebelum tahun 2030
kita harus siap untuk berperang bukan ronda2 malam




-F-

Pusing pusing said...

Mohon diingat ya bahwa akuisisi mirage 2000-5 ex AU Qatar itu hanya utk melatih para pilot tniau upaya terbiasa menerbangkan jet tempur buatan perancis dgn segala avionic made in france. Jadi bukan utk berperang ya karena produksi mirage 2000-5 sudah dihentikan oleh pabrik dan diganti dgn produksi jet tempur baru yaitu rafael. Jadi spare part baru sudah tidak disediakan oleh pihak pabrikan utk pemilik mirage 2000-5 berikut semua mirage 2000 series. Makanya saat RI mengakuisisi mieage 2000-5 ex AU Qatar ini menggandeng salah satu perusahaan swasta perancis guna menjamin spare part moeage 2000-5 yg masih ada di dunia internasional berikut service rutinnya selama dipake melatih pilot pilot tniau. Yang dipake utk berperang itu bukan mirage 2000-5 tapi jet tempur baru rafael. Dan harap diingat juga ya bahwa teknologi mirage 2000-5 ini sudah usang masih canggihan teknologi pada upgrade F16 elu tniau.

Anonymous said...

Ya seandainya mmg terjadi perang knp tdk bisa di gunakan kalau dia masih laik..liat ukrain rusia sekarang alutssta tua aja di hidupkan lg

Pusing pusing said...

Iya betul, memang bisa dipake buat perang walau teknologi sudah tertinggal, cuma utk perang ukraina vs rusia terlihat rusia memang tidak maksimum mengeluarkan strategi dan alat perang yg mumpuni karena selain menghadapi ukraina di depan mata rusia juga berjaga jaga bila sewaktu waktu usa beserta NATO tiba tiba membuka perang baru dgn menyerang rusia, maka dari itu rusia mengeluarkan alat perang tua dan usang sekedar menghabiskan stok stok lama yg masih menumpuk di gudang gudang senjata.

Pusing pusing said...

RI membeli 12unit mirage 2000-5 berikut perlengkapan tambahan dari exAU Qatar sebesar USD 728juta kalo tidak salah ya, Harga segitu utk barang bekas cukup mahal tetapi kalo dipikir pikir lagi ada pihak perusahaan swasta perancis yg memfasilitasinya, ini kemungkinan memang ada unit unit mirage 2000-5 yg lain di luar 12unit tetapi bukan utk diterbangkan melainkan utk stok gudang spare part yg nantinya akan jadi proses kanibal supaya 12unit mirage 2000-5 yg dibeli tniau masih bisa dipake 10-20 lagi walau teknologi avioniknya sudah ketinggalan jaman.

Ayoeng said...

Abis Mirage 2000-5 ex Qatar dibungkus selanjutnya Mirage 2000-9 ex UEA akan diakuisisi pula

Anonymous said...

Kalau buat menghadapi malaysia sih masih ok tapi kalau di tengah jalan berpapasan dengan F35 singapura atau australia atau juga J20 nya cina, ini si mbah mirage kasihan karena penglihatannya udah agak kabur dan juga larinya sudak gak terlalu kenceng....umur gak bisa di bohongi 😁😁😁.

Anonymous said...

Cuma di film TOP GUN, pesawat tempur generasi 4 bisa mengalahkan pespur generasi5.

Anonymous said...

Yth. Menhan Prabowo

Saya berharap agar Indonesia bisa borong minimal 24 Mirage 2000-9
lalu borong juga F15 ex Jepang sebanyak 24 pesawat
Jumlah tersebut nantinya cukup untuk mengisi gap hingga total rafale dan total F15ex datang semua di Indonesia

Pesawat angkut c130j- super hercules ex Inggris yang baru dipensiunkan sebaiknya semua diakuisisi Indonesia. Pesawat tersebut akan sangat berguna untuk mobilisasi pasukan ke target pertempuran, selain nanti bisa untuk SAR dan pengungsian WNI di negara konflik.

-F-

Anonymous said...

Dengan Akuisi Mirage dari qatar, lanjut ke UEA, ada indikasi bawah yang siap tempur hanya F 16. yg sewaktu2 rawan embargo. Sukhoi ( problem suku cadang karena perang Ukraina - rusia ). Hawk sudah mau habis masa pakainya. kalau hanya untuk pesawat latih 12 biji saja cukup dari qatar. tapi kalau sampai masih cari dari UEA, berarti untuk pesawat penganti. bukan cuma sebagai pesawat latih.

Anonymous said...

Dari semua jenis pesawat tempur TNI AU hanya keluarga Sukhoi yang mempunyai kemampuan peperangan terbilang lengkap udara lawan udara, udara lawan permukaan, peperangan maritim.
Dengan berlakunnya CAATSA maka kemampuan peperangan maritim TNI AU akan berkurang padahal zona konflik berada di laut natuna utara, mirage 2000 hadir untuk mengisis GAP tersebut mudah mudahan penambahan mirage 2000 UEA dapat terlaksana paling tidak 12 unit seperti yg sudah diakuisi dari Qatar

Anonymous said...

Selain itu mirage 2000 dash 5 dan 9 sudah berkemampuan membawa rudal storm shadow/SCLAP yang memiliki jangkauan hampir 500 KM ini akan menjadikan TNI AU mempunyai kemampuan serangan jarak jauh yg mematikan

Ayoeng said...

Acc bungkus aja katanya

Pusing pusing said...

Kenapa RI berani akuisisi bekas pakai mirage 2000-5 lalu sebentar lagi mirage 2000-9 ? Jawabannya adalah buah manis dari pembelian jet tempur baru rafael utk tniau sebanyak 42unit lalu hampir deal pembelian 2unit kasel diesel elektrik scoorpen utk tnial sebanyak 2unit dulu sbg batch1. Dibalik pemberian ToT akuisisi 42unit jet tempur baru rafael ternyata perancis berikut pabrikan setuju backup+support tniau kalo mau beli mirage 2000 bekas. Backup+ support dari perancis itu artinya garansi bahwa perancis bersedia sediakan spare part yg diperlukan tniau saat mengoperasikan mirage 2000 bekas utk masa 10-20 th operasional dan perancis akan mencari dan mengumpulkan semua spare part mirage 2000 yg ada di AU negara negara dunia internasional berikut garansi service rutine berjangka sesuai buku manual.

Pusing pusing said...

Kandidat jet tempur bekas yg dilirik RI selain mirage 2000-5 ex AU Qatar adalah mirage 2000-9 ex AU UEA lalu ada lagi yaitu F15 J ex AU Jepang, pihak USA tidak terdengar suaranya mau backup+support TNIAU soal spare part F15J ex AU Jepang dan hanya perancislah yang benar benar bersuara total backup+support spare part mirage 2000 yg dibeli RI utk tniau selama 10-20 th pengoperasian..

Koteka said...

Anonymous 12.00. Point sy Mirage 2000 ini sebagai Penyergap Kapal perang musuh yg mendekati / provokasi di laut seperti di LCS dll.

Dengan kemampuan membawa rudal anti kapal tentu kapal musuh baik yg sekelas Fregat, penjelajah, perusak maupun kapal induk menjadikan Mirage 2000 ini sebagai ANCAMAN UTAMA buat mereka.

Bisa berargumen kapal perang punya rudal anti pesawat ? Betul semua senjata tentu punya kelebihan dan kekurangan . Mirage walaupun dibilang jadul tapi kemampuan membawa rudal Exocet dan menyusup mendekati kapal musuh dalam jarak tembak efektif sesuai jangkauan rudal dan peralatan elektronik pendukung maka nilai keberhasilannya lebih tinggi dibanding KRI .
Jarak tembak Exocet 150 - 250 km menghadapi Kapal musuh yg punya rudal anti pesawat dgn jarak tembak kurang dari 150 km berarti Mirage 2000 dipastikan keberhasilannya diatas 80%.

Semuanya tergantung manusia dalam menjalankan strategi perang bukan canggih atau kuno.

Anonymous said...

Kapal induk ketika berlayar pastinya tidak akan di biarkan sendirian, dia akan di kawal kapal permukaan, kapal selam dan tentunya di bekali berbagai senjata tuk melindungi diri...dengan alutsista canggih pastinya akan meningkatkan kepercayaan diri buat prajurit yg mengawakinya. sepintar apapun orang kalau dia di kasih mobil kijang jadul buat balapan melawan perrari sampai kapan pun gak bakalan menang.

Anonymous said...

Jadi kalau di sebut buat mengisi kekosongan sih masih di mengerti tapi kalau di sebut buat efek gentar sih itu lebay, biasa aja lah bener kata bung pusing pusing itu cuma tuk latihan pilot2 kita, karena kalau di suruh patroli di laut natuna utara yg di hadapi itu KOKO PANDA bukannya sekelas OPM.

Koteka said...

Indonesia beli ALUTSISTA SECANGGIH APAPUN dan jika DIBANDINGKAN tehnologi dan jlhnya dgn ALUTSISTA CINA, US cs pasti TDK ADA ARTINYA .

Apapun yg dilakukan oleh Pemerintah / KEMENHAN pasti jadi sorotan apalagi tdk berbuat utk penguatan alutsista.

Pro dan kontra itu wajar .
Indonesia 💪💪🇮🇩🇮🇩

Anonymous said...

Beli baru dibilang kemahalan, beli bekas di bilang sia-sia, gak beli di bilang gak ada kerja
Maunya apa? memang butuh orang yang berani mengambil keputusan di negeri ini, bertindak cepat walaupun di hujat sana sini setidaknnya berani mengambil keputusan walaupun salah dari pada tidak ada keputusan sama sekali

Anonymous said...

Ketika terjadi kecelakaan alutsista yg merenggut nyawa prajurit kita, pasti ada pejabat yg berkata kita harus mempensiunkan alutsista yg tua2 dan stop pembelian alutsista bekas...tapi itulah kita yg terlalu cepat lupa akan sejarah.

Anonymous said...

12 T kalau di belikan barang baru kira2 dapat berapa yah? Kan kalau beli baru membutuhkan waktu bertahun tahun....hmmmm yakinlah selama kurun waktu menunggu tersebur gak bakalan terjadi apa2 dengan negara kita karena KEMUNGKINAN sudah dari dulu pespur2 siluman negara lain wara wiri di wilayah kita tanpa terdeteksi.

Jagarin Pane said...

Sepakat👍👍

Anonymous said...

Berlokasi di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada hari Senin (19/6/2023) pukul 18.21 waktu setempat, telah sukses meluncur roket SpaceX Falcon 9 yang membawa satelit komunikasi SATRIA (SAteliT Republik IndonesiA). Ada yang unik dari spesifikasi SATRIA, yakni bukan hanya menjadi satelit komunikasi terbesar di Indonesia, melainkan juga yang terbesar di Asia, dengan kemampuan menunjang komunikasi sipil dan militer.
------------------------------------------
Mudah2an dengan diluncurkannya Satelit ini Sistem komunikasi untuk seluruh Wilayah NKRI semakin Mantap Pendukung TNI dan Sipil

Anonymous said...

betul makanya knp Mirage ini akan di tempatkan di lanud Supadio Kalbar perhitungan jarak thd ancaman

Anonymous said...

Aduuh pembelian mesin jet tempur f15 bekasJepang itu untuk 33 unit f16 tni au yg mau di ugrade semuanya ke blok 72 viper , bukan untuk pengadaan f15 dari Jepang

Anonymous said...

Kelebihan mirage 2000-9 UEA itu kokpit y sudah digitalisasi di banding kan kokpit mirage 2000 qatar

Anonymous said...

Bang engga update kabar trisula pertahanan pa prabowo?

Jagarin Pane said...

Lagi ada tugas luar, mhn dimaklumi🙏🙏🤝

Anonymous said...

Bung jagarin berita pembelian maung sampai 10000 unit bg sy sangat luar biasa aplgi dgn jmlh pesanan segitu mesinnya akan di buat di dlm negri mudah2an ini akan menambah kemandirian kita terutama dlm bidang permesinan ke depannya bahkan kalau bisa ranpur2 dan tank ke depannya mesinnya bisa buatan sendiri amin..

Ayoeng said...

Om Jagarin adakah potensi Indonesia mengakuisisi C130J yg rencananya akan dipensiunkan di th 2023 ? Sebanyak 14 unit C130J yg dipensiunkan 5 diantaranya telah diambil banglades berarti masih tersisa 5 unit yg msh bs ditawar. Ataukah negara sebelah yg akan mengambilnya ?

Yok said...

Pret!