Tuesday, December 6, 2022

Kepantasan Seorang Yudo Margono

Saatnya Panglima TNI dijabat "Laksamana Raja Di Laut", begitu kira-kira meminjam judul lagu dendang melayu klasik yang dinyanyikan Iyet Bustami. KSAL Laksamana Yudo Margono setelah sabar setahun menunggu, akhirnya tampil sebagai pucuk pimpinan TNI menggantikan Jendral Andika Perkasa. Sejauh ini sepanjang sejarah republik baru ada 2 figur KSAL yang mendapat kesempatan menjadi Panglima TNI selain Laksamana Yudo. Dan itu terjadi di era reformasi pasca 1998. Mereka adalah Laksamana Widodo AS dan Laksamana Agus Suhartono.

Yudo Margono sebelum menjabat sebagai KSAL dipercaya sebagai Pangkogabwilhan I yang wilayah operasionalnya salah satunya adalah hot spot terpanas Laut Natuna Utara (LNU). Antisipasi dinamika LNU yang demam berkepanjangan adalah konsentrasi penuh armada tempur TNI AL untuk siaga penuh. Tentu bersama TNI AD dan TNI AU. Sudah ada brigade tempur komposit Gardapati di Natuna dengan sejumlah pergelaran alutsista berbagai jenis. Ada skuadron jet tempur, UAV, satuan radar, sejumlah KRI disana. Termasuk kapal-kapal BAKAMLA dan KKP.

Inisiatif KSAL membangun kapal perang striking force jenis korvet untuk VVIP dengan nama KRI Bung Karno 369 adalah untuk sebuah refleksi nasional. Ini adalah kapal perang kepresidenan. Pemberian nama KRI Bung Karno sekaligus untuk mengingatkan kita betapa seorang "Bung Besar" Soekarno dengan "Dekrit Trikoranya" tahun 1961 mampu menjadikan angkatan laut Indonesia berjaya, disegani dan terkuat di kawasan bumi selatan. 

Bayangkan saat itu kita mempunyai seratusan kapal perang dan 12 kapal selam "Whiskey Class" dari Uni Sovyet. Juga kekuatan angkatan udara yang menggetarkan kawasan dengan seratusan pesawat tempur dan bomber strategis. Atas dasar kekuatan armada yang besar ini Presiden AS John F Kennedy kemudian "membujuk" Belanda agar bersedia keluar dari Papua secara terhormat melalui diplomasi dan bendera PBB. Akhirnya Belanda bersedia "pulang kampung".

Pembangunan kapal perang jenis korvet KRI Bung Karno 369 ini dibuat oleh galangan kapal swasta nasional di Batam. Bukan beli dari luar negeri. Dan ini jelas satu semangat dengan kalimat "Berdikari" yang digemakan The Founding Father Republik Indonesia. Seremoni penamaan KRI Bung Karno 369 dilakukan oleh Presiden ke 5 Megawati Sukarno Putri bersama KSAL tgl 20 Juni 2022 yang lalu di Jakarta.

Yudo Margono adalah figur sederhana yang lugas dan lincah dalam menjalankan tugas ketentaraannya. Jauh dari hingar bingar politik. Laksamana raja di laut kelahiran Madiun limapuluh tujuh tahun lalu dan suami seorang perwira Polri berpangkat AKBP ini dibalik kesederhanaannya, mimik wajahnya selalu memperlihatkan keseriusan dan ketegasan. Pada sisi yang lain dia juga ternyata seorang humanis  yang pintar berdendang. Vokal campur sarinya enak didengar.

Sebagai KSAL yang sedang mengembangkan kekuatan TNI AL, Yudo memindahkan markas Guskamla (Gugus keamanan laut) untuk bermarkas di Sabang. Kemudian Koarmada Satu  dipindah dari Jakarta ke Tanjung Pinang. Koarmada Dua di Surabaya dan Koarmada Tiga di Sorong Papua. Sangat tepat keputusan memindahkan markas Koarmada Satu di "garis depan" Kepulauan Riau. Juga sekaligus markas Kogabwilhan Satu. Rentang kendali dan efektivitas operasi KRI lebih terukur. Tidak perlu bolak balik ke Jakarta.

PT PAL saat ini sedang mempersiapkan pembangunan 2 kapal perang jenis fregat Arrowhead 140. Juga ada pesanan on going project sedang dalam proses produksi belasan kapal perang untuk TNI AL seperti OPV, LST, LPD, penyapu ranjau, KCR, KPC, BCM. Untuk alutsista marinir bisa dong lebih diprioritaskan pertambahannya karena sudah dikembangkan menjadi 3 divisi. Pasukan marinir adalah pasukan serbu pantai maka sangat wajar alutsistanya perlu ditambah secara kuantitas dan kualitas.

Kita berharap Laksamana Yudo mampu mengembangbesarkan angkatan laut negeri kepulauan ini bersama dua matra lainnya. Tentu bersinergi dengan Kementerian Pertahanan. Program modernisasi 41 KRI striking force dapat diselesaikan karena dinamika potensi konflik di kawasan sudah di depan mata. Juga penambahan jet tempur, satuan peluru kendali berbagai jenis, radar GCI dan pesawat peringatan dini AWACS. Indonesia harus mempersiapkan kekuatan militernya sebagai antisipasi cuaca terburuk di kawasan Indo Pasifik, khususnya Laut China Selatan. Laksamana raja di laut sudah sangat paham sekali soal geopolitik dan geostrategis ini.

****

Jagarin Pane / 6 Desember 2022


55 comments:

Jagarin Pane said...

Semoga

Koteka said...

Potensi memperkuat militer Indonesia lebih rasional dan cepat di TNI AL.
Fasilitas pembangunan KRI lebih dari pada cukup. Kemampuan tenaga ahli PT.PAL dan galangan kapal swasta membuat KRI tdk usah diragukan.
Yang menghambat pembangunan KRI adalah kebijakan politik saat kontrak kerja sama dgn pihak luar.

Beri kesempatan PT.PAL utk merancang KRI seperti kelas SIGMA yg radar , senjata dan peralatan elekroniknya beli langsung ke pabriknya dan diinstal di KRI buatan PT.PAL .

Dan itu yg berjalan skrg seperti meningkatkan / modifikasi kemampuan puluhan KRI .

Indonesia bisa 💪💪🇮🇩🇮🇩

Jagarin Pane said...

Setuju sekali, kita sudah mampu terkadang dikecilkan nilainya karena mudah dirayu pindah kelain hati.

Anonymous said...

sehubungan maraknya pemberitaan pulau pulau disewakan..apakah ini bisa berdampak pada pertahanan keamanan dalam negeri kita....jor joran kita bangun armada di ujung ujung pintu nusantara...sementara pulau di tengah tengah disewakan ke pihak asing..

Ayoeng said...

Saya berharap Indonesia dpt segera memiliki & memproduksi kapal LHD sekelas Mistral class atau sejenisnya agar kemampuan serbu amfibi meningkat

Anonymous said...

Selamat Pak Yudo Margono harapan kami smg TNI AL semakin maju dlm mengembangkan postur armada tempur yg kuat dan disegani . JALESVEVA JAYAMAHE.

Anonymous said...

kalau lihat usia pensiun, panglima baru hanya akan menjabat sekitar 1 thn, semoga beliau lebih konsen menambah tank + ranpur amphibi dan seluruh pasukan komando 3 matra diberikan alokasi heli transport.
pengadaan tankboat jg hrs dipercepat dg kualitas dan kuantitas yg besar utk memperkuat lanal garis depan, varian hanud hrs dibuat utk melindungi aset militer penting.

Koteka said...

Bung Jagarin 🤝🙏🇮🇩

Anonymous said...

Kalau pengadaan senjata bukannya dari kemhan ya bukan Panglima TNI kan ?

Jagarin Pane said...

Otorisasi di kemhan, user bersinergi dan nengusulkan.

Anonymous said...

Kalau penghapusan alutsista yang mengusulkan kepala staf atau panglima dan yg mengotorisasi kemhan juga ?

Anonymous said...

Selamat untuk beliau, yang InshaAllah akan menjadi Panglima TNI. Dibalik hingar bingar perang di Ukraina, dan juga di Qatar sedang berhajat 4 tahunan, sepakbola. Seperti yang kita saksikan ada sedikit riak yang terjadi, dimana kalau kita cermat, ada proxy war halus yg dijalankan oleh salah satu negara Eropa. Mereka memaksakan pengesahan kaum pelangi/LGBT. Kita harus sadar, mereka hendak menghajar NKRI dengan isu terorisme, disintegrasi, narkoba. Dan ini yg mereka coba yaitu LGBT. Semua pasti tahu 5 Agama yg ada di Indonesia dengan tegas menolak LGBT. Dan semoga DPR, TNI/POLRI, dan Pemerintah bisa dengan Tegas LGBT sebagai terorisme terselubung dan membuat UNDANG-UNDANG yang bisa menghukum kaum LGBT. Semoga Tuhan melindungi Negara Indonesia. Aammiin....

Jagarin Pane said...

Amin

Koteka said...

Saya juga tdk setuju LGBT.
Pendapat saya ,apa yg dilakukan dubes Inggeris kibarkan bendera simbol LGBT beberapa bulan yg lalu dan terakhir utusan LGBT yg coba diutus ke Indonesia.

Sebenarnya SINDIRAN HALUS / TAPI MENYAKITKAN dari negara" barat ke TOKOH" AGAMA, POLITIK, ORMAS dll bahwa sebenarnya LGBT sudah berada dan hidup dilingkungan kehidupan sosial, politik, agama dan pemerintahan serta masyarakat dll 🙏🙏

Pusing pusing said...

Dunia era sekarang adalah dunia teknologi canggih dan dunia yg lebih membutuhkan logika berpikir setiap kasus

Pusing pusing said...

Selamat bertugas sebagai panglima TNI yg baru bagi BPK Yudo Margono. Saat detik detik akhir BPk Yudo Margono masih sbg KASAL beliau menerangkan kepada media bahwa akan diperbaiki 9unit KRI usia tua dan kondisinya mulai rusak. Utk 9unit KRI ini kebanyakan adalah LST LST usia tua, maka di rubrik ini saya menghimbau mending distop LST LST yg berusia tua itu dan diganti dgn LST baru produk dalam negeri Bituni Class. Lalu utk corvet parchim class yg udah tua dan mulai rusak sebaiknya juga jangan diperbaiki tapi diganti OPV 90m atau OPV 98m baru produk dalam negeri karena kenapa? Karena bila beli produk baru Gress tentu kalo dihitung hitung biaya pemeliharaannya utk 10-15th tugas operasi akan lebih hemat lebih berkualitas dan lebih aman buat awak buah KRI apalagi produk baru buatan dalam negeri itu juga sudah bagus bagus dan sudah mengikuti kemajuan teknologi militer Matra laut.

Pusing pusing said...

Pemilihan Panglima TNI
Siapapun orangnya tapi harus anggota TNI aktif dan berpangkat bintang 4 berhak dicalonkan sebagai kandidat calon panglima TNI berikutnya. Yang terpenting dari seorang calon kandidat panglima TNI itu harus punya wawasan berpikir yg luas + mampu menganalisa masalah dgn cepat + mampu ambil keputusan yg cepat saat kondisi darurat negara + serta mampu mengelolah pasukan beserta alutsista militernya ke arah yg modern berwibawa profesional serta dapat mengikuti kemajuan teknologi militer yg sedang ngetren.
Cuma ada masalah bagi setiap calon kandidat panglima TNI yaitu bila ternyata anggaran militernya terbatas alias kecil karena jujur saja dgn anggaran militer yg terbatas ini akan susah juga mengelolah pasukan beserta alutsista militernya bila negara benar benar dalam kondisi genting . Seorang jendral bintang 4 pun sehebat apapun beliau akan bingung juga mengelolah anggaran yg terbatas ini karena anggaran yg terbatas ini membuat langkah langkah gerak maju pasukan beserta alutsistanya jadi terbatas juga dan langkah langka yg terbatas ini bila digempur bertubi tubi oleh musuh akan babak belur dan menyerah kalah.
Masalah ini setiap jendral TNI pun sudah tau dan mereka pun juga bingung ambil tindakan yg tepat guna mengelolah anggaran yg terbatas itu. Anggaran yg terbatas itu ibarat buah simalakama.

Anonymous said...

Saya mau usul buat bung Jagarin bahas karya-karya anak bangsa yang sedang dalam rancangan seperti i 22 sikatan, SLT buatan Dahana, PTTA buatan PT Nexin dll dan kalau upload artikel seminggu sekali Gitu aja Bung Jagarin semoga sukses

Pusing pusing said...

lGBT
Sejarah LGBT ini amat panjang bahkan dijaman nabi nabi pun LGBT itu sudah ada, menurut pendapat agama dilihat dari sejarah LGBT itu adalah keberhasilan setan jin iblis menggoda merayu merangkul sebanyak mungkin manusia manusia utk berpaling dan meninggalkan ajaran agamanya. Dan kalo diteliti lebih dalam oleh pakar pakar ahli ilmu kejiwaan LGBT itu disebabkan karena adanya benih benih pemikiran yg cenderung keluar dari area batas batas berpikir manusia normal dan siapapun orangnya kalo mencoba coba berpikir menerobos batas batas area normal manusia berpikir, maka yg terjadi adalah bisa gila bisa timbul pikiran pikiran nyentrik dan bisa timbul juga pemikiran ilmuwan.
Kelompok pemikiran ilmuwan juga termasuk manusia manusia yg menciptakan Oba terobos batas batas pemikiran manusia normal tapi ada untungnya yaitu ditemukan benda benda ciptaan ilmuwan utk menunjang kehidupan manusia. Nah orang gila adalah kelompok manusia yg gagal menerobos batas batas itu, lalu manusia manusia nyentrik inilah kelompok yg salah satunya LGBT. Masalahnya kenapa LGBT ini tidak musnah dari muka bumi bahkan tumbuh subur terutama di negara negara maju kaliber negara negara Eropa dan USA Kanada Jepang dan Korsel? Jawabannya adalah karena negara negara tersebut mayoritasnya sudah meninggalkan ajaran agama yg selama ini mereka anut, agama bagi mereka tinggallah sejarah masa lalu yg tidak cocok bagi masa depan kehidupan mereka, masa depan mereka itu berpatokan dari logika berpikir yg selalu mereka andalkan. Nah logika berpikir seperti mereka ini lah yg membawa mereka taunya ya cuma kehidupan dunia aja tanpa mau tau kehidupan sebelum lahir atau sehidupan setelah kematian. Merekalah umat manusia yg cinta dunia saja sehingga disitulah tumbuh subur perkembangan LGBT bahkan LGBT itu di negara mereka juga dilindungi UU Hukum&HAM dimana LGBT itu berhak hidup sebagai manusia biasa selama tidak melanggar UU Hukum&HAM tersebut. Itulah sejarah singkat tumbuh suburnya LGBT di negara negara maju.

Koteka said...

Sangat setuju 🤝🇮🇩

Alutsista TNI said...

Selamat atas terpilihnya Bapak KSAL Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI, dan terima kasih atas jasa-jasa, kemajuan dan perubahan besar yang diberikan oleh Bapak Panglima TNI Bapak Jenderal Andika Perkasa, mulai dari perubahan pengadaan, pengawasan dan evaluasi pengadaan serta pemeliharaan alutsista juga penyerapan anggaran, serta kualitas pelatihan gabungan dengan negara lain, juga adanya penambahan banyak saspras di berbagai Matra dan satker dari ketiga Matra juga pada markas TNI, selain itu hubungan koordinasi dengan Matra lainnya juga dengan Kemenhan.

Alutsista TNI said...

Sebagai anggota masyarakat, yang berharap kepada Pimpinan bangsa dan negara dari lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif, dalam pelaksanaan tugas kenegaraan, untuk tetap menjaga koordinasi dan keterbukaan dalam komunikasi, guna mengatasi berbagai permasalahan bangsa, yang tidak dapat diselesaikan sendirian, melainkan saling membutuhkan satu dengan lainnya, juga dengan merangkul masyarakat, agar tidak menjadi terpinggirkan akibat kebijakan yang selama ini salah, untuk dapat dibuat kebijakan yang baru yang mensejahterakan dan memakmurkan rakyatnya, untuk berkenan memiliki dan memelihara sikap serta sifat senang lihat orang senang, bukan memiliki sikap dan sifat susah lihat orang senang, dengan memberikan dukungan bukan hanya slogan, melainkan juga dukungan penuh berupa anggaran kepada anak bangsa dalam melakukan penelitian terhadap seluruh alutsista, demi kemandirian dalam pengadaan alutsista, shg tidak ada ketergantungan pada negara lain, dan sbg bentuk pencegahan terhadap potensi pelanggaran penyalahgunaan kekuasaan yang dapat merugikan keuangan negara, tetap dilakukan audit untuk mengetahui ada tidaknya kecurangan dalam penggunaan anggaran untuk penelitian terhadap alutsista yang ada maupun yang sedang diteliti, dikembangkan dan yang akan diproduksi

Alutsista TNI said...

Indonesia perlu mengadakan lebih banyak lagi kapal cepat dan peluncur rudal jelajah, kapal cepat pemburu ranjau, real fregat dan destroyer, jet tempur generasi 5 dibuat sendiri dengan mempelajari dari berbagai referensi dan karena kerjasama untuk pembuatan KFX/IFX gagal, membuat drone mandiri yang dipersenjatai rudal jelajah dan bom bungker berpemandu, peluncur rudal sekelas himars, dan MLRS, kemudian membuat sendiri sekelas oerlikon milenium gun dan mini gun dari Jerman, juga medium tank, kapal cepat dengan tank cal 105 mm,untuk memberikan bantuan tembakan, hovercraft yang dapat mengangkut 8 truk pengangkut personil dan 5 unit tank medium, dalam hovercraft dilengkapi 6 barel mini gun cal 12, 7 dan meriam cal 57 mm, dilengkapi dengan oerlikon milenium gun, sinar dan radar maritim, juga radar untuk pertahanan udara, dilengkapi RIM 116

Jagarin Pane said...

InsyaAllah

Pusing pusing said...

Mock up jet tempur ciptaan PT Infoglobal Tech.
Dari hasil penelusuran berita garuda militer ternyata mock upnya itu dari hasil perbaikan perbaikan hawk tniau yg berhasil diperbaiki oleh teknisi PT Infoglobal Tech. Infoglobal ini juga berhasil menguasai teknologi inti yg ada di hawk tniau itu sehingga timbullah ide ide utk membuat dari nol jet tempur baru yg basis dan teknologinya dari jet tempur hawk tniau sehingga terciptalah mock up ini oleh Infoglobal. Kalo saya bilang mereka ock up jet tempur baru ini bisa dibilang jet tempur next generation hawk utk tniau karena basis dan teknologi serta peran tempurnya sama persis dgn hawk tniau yg berhasil diperbaikinya . Jadi mock up jet tempur baru buatan Infoglobal ini sekelas dgn T50i lalu sekelas dgn FA50 lalu sekelas dgn hawk tentunya sekelas dgn jet tempur ringan dari italy maupun Rusia. Kata Infoglobal semua soal mock up jet tempur barunya sudah lengkap datanya beserta perlengkapan yg mau diinstal lalu tinggal mencari dananya utk pembuatan prototype beserta test test uji terbang di udara. Demi kemandirian RI soal dirgantara sebaiknya pemerintah RI mendukung penuh proyek jet tempur baru dari Infoglobal sehingga di masa depan kemungkinan besar dari Infoglobal inilah tercipta jet tempur latih jet tempur serang darat dan jet tempur multi roll utk tniau. Dan kabarnya Infoglobal sudah menguasai ilmu kloning suatu spart part maupun perangkat elektronik yg ada di sebuah jet tempur. Jadi sudah terjawab karena kemampuan Infoglobal inilah yg membuat USA melarang teknisi/insinyur PT DI mengakses perangkat perangkat Made in USA di proyek jet tempur KFX-IFX korsel-RI. USA takut bila perangkat elektronik inti di proyek KFX-IFX ini bisa dikloning oleh Infoglobal sehingga takut nantinya IFX saat diproduksi di hanggar PT DI akan memakai perangkat hasil kloning Infoglobal sehingga akan merugikan USA beserta Korsel karena pesanan spare part & perangkat elektronik turun sehingga income berkurang.

Alutsista TNI said...

Yang penting data DEDnya sudah dipegang oleh ahli2 dari Indonesia untuk IFX untuk membuat rancang bangun mesin, saya berharap untuk Tim dari infoglobal dipercayakan untuk melakukan referse engineering roket dan rudal yang kita beli, guna mengetahui komposisi bahan bakar rudal dan roket

Anonymous said...

Masukan untuk semua ke daratan lapis baja, tank medium, juga kendaraan pengangkut pasukan, serta panser amphibi juga tank amphibi, belajar pengalaman dari Afganistan, Mesir, Irak, di Afrika juga di Cheznya, dalam peperangan kota, tidak cukup hanya andalkan 1 RCWS untuk melindungi pasukan infantri yang diangkut dengan truk maupun yang melakukan patroli dengan berjalan kaki, belum lagi dipasang ranjau darat, belum lagi peperangan kota sekuat dan sebagus apapun tetap ada kelemahannya, mengapa kalau digempur dari semua sisi, sama aja membuka diri untuk dihajar habis-habisan belum lagi jika dihajar RPG dari semua sisi, ninggal nunggu waktu sampai bisa jebol pertahanan, karena itu saran saya dibagian depanfioasang RCWS dng komposisi dan letak 1 unit senapan mesin RCWS cal 12,7 mm dibagian tengah, kemudian dikiri dan kanan yg berada di samping depan dipasang senapan mesin dng RCWS cal 7,5 mm,, kemudian dibagikan belakang senapan mesin ada 3, dng letak 1 unit dibagian tengah, masing2 1 unit berada di kiri dan kanan belakang atas kendaraan dng RCWS, kemudian dibagian tengah atap dipasang peluncur roket dng sistem penjejak infra red, yang dapat meluncurkan 24 unit roket, nah lawan akan mikir jika ingin lawan TNI, kemudian di setiap Koramil dibangun bungker, di berbagai lokasi SBG tempat perlindungan, juga utm menyimpan kendaraan, logistik obat2an, pasokan makanan, alat komunikasi dan alutsista cadangan, termasuk rumah sakit darurat, dan tempat penampungan darurat, juga dng melengkapi toilet, dan perlengkapan listrik juga jaringan listrik memadai, dilengkapi alat telepon satelit, satelit portabel berbasis sel Surya, alat masak

Anonymous said...

TNI bisa membeli truk bekas, dan memperbaiki dan memodifikasinya untuk dijadikan alat untuk menarik kendaraan yg rusak, menjadikan sebagai ambulance militer darurat, dan alat pengangkut pasukan yg dipersenjatai RCWS dnh bentuk dan jumlah yg saya sebutkan di atas, dilengkapi peluncur roket, peluncur drone yg dipersenjatai juga drone kamikaze

Anonymous said...

Bang bahas KFX, kepastiannya bagaimana ya,beritanya simpang siur apa Indonesia di keluarkan dari program tersebut ya?

Jagarin Pane said...

Belum valid, hanya berupa asumsi dan kabar burung.

Ayoeng said...

Indonesia sptnya tahu kelemahan KFX/IFX mangkanya diplomasi dagang bayar pelan2 kalo mau dikeluarin ya gpp krn lebih baik join sama perancis termasuk mundur dr kerjasama changbigo diganti scorpene

Pusing pusing said...

Soal proyek KFX-IFX
Beberapa bulan lalu tersiar kabar bahwa pihak Airbus menawarkan win win solution pangsa pasar di Eropa buat KFX Korsel dimana pangsa pasar utk area Eropa dan Afrika penjualan KFX lewat AIRBUS cuma belum tau apakah KFX nantinya juga diproduksi di hanggar pabrik Airbus atau tidak. Lalu beberapa hari lalu juga tersiar kabar bahwa Polandia berminat soal proyek KtFX-IFX ini yg artinya bisa mengarah produksi KFX di Polandia buat AU Polandia dan bisa juga pola sia memasarkan ke market terbuka di Eropa utk pembelian baru KFX produksi Polandia.
Dari semua tawaran itu belum ada jawaban pasti dari Korsel karena masih dipikir pikir dulu untung ruginya.

Pusing pusing said...

Terbukti sudah
Dalam berita defense studie hari ini kalo kaga salah ada berita Wakasal tnial saat pemotongan baja pertama pembuatan 2unit KCP 60m di PT CAPUTRA Banten dimana beliau menghimbaubPT CAPUTRA bisa membuat kapal kapal perang utk TNIAL yg hemat BBM karena kemampuan pemerintah soal BBM alat perang TNI sangat terbatas dimana utk TNIAL saja pemerintah hanya sanggup supply BBM utk 50unit KRI saja.
Jadi ya sudah jelas kenapa selama ini anggaran militer sangat terbatas yaitu mungkin karena supply BBM yg terbatas tadi.

Pusing pusing said...

Dan dari sin ipulahlah RI selalu berusaha keras utk tidak terlibat bentrok bentrokan yg bisa menyulut konflik terbuka karena yg namanya alat perang pasti butuh BBM dan kebetulan supply BBMnya juga terbatas dari negara.

Alutsista TNI said...

Mohon informasi Bapak H.Jagarin, apakah Indonesia dikeluarkan dari proyek IFX Boromae ? Bagaimana tanggapan dari Pemerintah atas informasi tidak adanya bendera RI di pesawat IFX Boromae ? Kemudian apa sebelum dihapusnya bendera RI dari IFX Boromae, Pemerintah RI menyiapkan langkah antisipasi ?

Alutsista TNI said...

Menurut Bapak H. Jagarin, dari informasi penandatanganan kontrak dan pemberlakuan kontrak efektif, postur MEF ke 3 apakah sudah tercapai dan berapa persen prosentasenya ?

Alutsista TNI said...

Apa saja alutsista dan berapa jumlahnya menurut Bapak Haji Jagarin yang harus diadakan oleh Indonesia dalam mencapai postur MEF ke 3 dengan mempertimbangkan kondisi geografis, situasi kondisi kerawanan konflik laut Natuna Utara dan perang modern yang melibatkan semua sisi kehidupan dan berbagai bangsa untuk mengkotakkan 1 negara yang dimusuhi?

Pusing pusing said...

Kesadaran berpikir
Maksudnya adalah kekayaan alam bumi Nusantara ini amat melimpah dan menjanjikan bagi kemakmuran rakyat Indonesia tapi kenyataannya berbeda jauh dan sebagian besar rakyat Indonesia belum makmur. Dari sini juga jelas bahwa pendapatan negara di sektor migas ini juga belum menjanjikan sehingga timbullah keterbatasan alokasi anggaran terutama bagi anggaran militer + juga terpaksa ada keterbatasan supply BBM bagi alutsista militer.
Pada posisi ini dapat dibaca kemampuan tempur dgn anggaran terbatas+BBM terbatas yaitu terbatas juga kemampuan tempur, kemampuan tempur yg terbatas ini juga menandakan tidak bakalan ada kemenangan dalam bertempur. Karena posisi negara RI adalah kepulauan yg artinya terbuka dari segala penjuru pastinya amat sulit menjaga keamanan wilayah karena banyak celah terbuka yg tidak bisa dijaga, kenapa? Karena anggaran militer yg terbatas ini menunjukkan tidak bisa beli banyak banyakalutsista militer serta kebanyakan alutsista militer juga menyulitkan anggaran pemeliharaan & perawatan karena adanya keterbatasan anggaran dari negara buat alokasi militer.
Hanya satu jalan keluar buat menjaga wilayah RI yg terbuka ini yaitu radar aktifmaupun pasif + rudal pertahanan udara beserta meriam meriam penangkis serangan udara baik yg manual maupun yg otomatis penjejak sasaran + rudal rudal permukaan ke permukaan baik jarak pendek menengah maupun jauh . Pesawat tempur heavy fregat heavy tank heavy panser akan sulit diakuisisi karena anggaran yg terbatas.

Jagarin Pane said...

Belum mencapai target. Hanya dikisaran 80-85 % dan kita harus mensyukurinya.

Jagarin Pane said...

Semua on the track. Kita sdh mulai bayar tunggakan, nyicil gitu.

Alutsista TNI said...

Terima kasih Bapak H. Jagarin atas informasinya

Alutsista TNI said...

Terima kasih atas informasinya Bapak H. Jagarin

Alutsista TNI said...

Sebenarnya solusi sudah ada di depan mata menurut saya, jika para pengambil kebijakan dan otoritas keuangan juga pihak legislatif saling menjaga, tidak perlu kapal induk, namun perlu ditempatkan banyak lanal dan pos lanal dan peningkatan Lantamal, dengan dilengkapi saspras memadai, misalnya mess, menara mercusuar, menara pemantau di pinggir pantai dan jalur masuk markas termasuk gudang logistik, sebelum masuk markas dibuat pos sebelum masuk markas untuk parameter penjagaan dilengkapi CCTV, sensor gerak, utk atasi mahalnya biaya operasional listrik, bisa pakai panel surya dan tenaga angin, ataupun membuat jaringan listrik arus laut, pos lanal setidaknya dilengkapi 4 kapal patroli, dan 2 kapal perang kelas korvet, serta 5 hovercraft, jumlah personil juga ditambah setidaknya mencapai 150 orang diluar perwira, ditambah dengan 30 orang personil tenaga medis dan 10 orang dokter, dilengkapi fasilitas tank amphibi dan panser amphibi, juga run away untuk bandara juga hangar yg dapat menampung setidaknya 3 unit pesawat patroli, dilengkapi radar, dan peluncur sonoboy, ditempatkan 5 unit heli serbu, dan 3 unit heli anti kapal selam, 400 unit peluncur RPG dan ribuan peluncur rudal dan roket, dilengkapi fasilitas kilang untuk menampung bahan bakar, juga dibangun bungker untuk menyimpan alat komunikasi cadangan, BBM cadangan, obat2an cadangan, juga logistik makanan serta panser juga gank, helikopter angkut, heli serbu dan heli anti kapal selam cadangan, radar dan menara ATC darurat yang bisa mobile, juga tempat tidur, dsbnya

Alutsista TNI said...

Biasanya kalau pemimpin militer sudah siap dengan langkah antisipatif bukan kayak orang bingung jika ada masalah, termasuk jika ada negara lain yang melakukan penyerangan atau melakukan perang psy war moderen

Alutsista TNI said...

Bapak H. Jagarin, bagaimana menurut pendapat Bapak H. Jagarin, untuk pembuat model i- sikatan juga mempelajari onderdil SU 27 dan SU 30, serta T-50 i, dengan komponen serta avionik serta radar dan rudalnya, meskipun harus mengorbankan 1 unit untuk dibongkar pasang, dng juga melibatkan ahli dari PT. dirgantara, Lapan dan ITB serta UGM, ITS, dll, tapi diberikan target, tidak seperti yg selama ini didengungkan buat drone yg modelnya mirip dibeli dari Cina, shg karena tidak ada source code untuk pegang kendali, akhirnya proyek drone jadi kosong, kalau cara publikasi berita spt semua juga bisa, misalnya saya bilang akan buat mobil, ternyata modelnya dari cina, jadi malu, mending diam2 buat lalu jadi tanpa menduplikasi buatan negara lain, jika meniru juga hanban ngeplek, mending modifikasi, mohon maaf kesan yg saya tangkap negara kita hebat berkoat2 tapi pelaksanaanya mengecewakan

Alutsista TNI said...

Pemikiran diatas timbul, mengapa Iran yang diembargo, bisa membuat drone yang membuat Arab, Ukraina dan pihak barat kewalahan membantu Ukraina melawan Rusia dengan sekutunya

Jagarin Pane said...

Sy gak begitu yakin, kan sdh ada proyek kfx/ifx. Terlalu ambisius

Anonymous said...

Gagak dari mana kemenkeu sdh mengeluarkan anggaranya utk kfx/ifx utk anggaran 2022-2023

Anonymous said...

Maksudnya gagal

Anonymous said...

Biarlah harga diri dan kedaulatan bangsa dilecehkan demi Menghindari konflik karena keterbatasan dari negara.sedangkan buat proyek ini itu yg bisa buat lahan korupsi anggaranya ada. Bagus

Pusing pusing said...

Bingung proyek KFX-IFX
Kenapa bingung? Karena mungkin tidak teliti dari awal saat diajak kerja sama proyek KFX-IFX oleh Korsel
Dan ternyata Korsel minta bantuan USA utk mengisi part part di dalam pesawat baru KFX-IFX dan karena itulah para teknisi RI di proyek KFX-IFX dilarang meng-akses beberapa teknologi elektronik made in USA yg ada di dalam pesawat proyek KFX-IFX dan yg sangat mengejutkan ternyata harus mengeluarkan dana lagi utk produk ksi 48unit IFX buat tniau di hanggar PT DI. Jadi menurut berita yg beredar bgn iuran 20% RI di proyek KFX-IFX ini tidak termasuk pembuatan 48unit IFX di hanggar PT DI termasuk juga iuran Korsel tidak termasuk pembuatan 120unit KFX utk AU Korsel. Jadi iuran dari RI maupun iuran dari Korsel itu murni utk proyek KFX-IFX dari nol sampe oke uji test test ke6 prototype KtFX-IFX saja beserta penentuan harga jual dasar paling ekonomis buat pesawat tempur baru generasi 4,5 KFX-IFX dan utk melanjutkan ke tingkat produksi massal utk AU Korsel maupun TNIAU masing masing negara harus merogoh uang alias dana utk pembelian KFX-IFX bagi AU Korsel maupun TNIAU . Di situlah letaknya semrawut proyek KFX-IFX yg menyebabkan RI menghentikan pembayaran iuran. Mungkin juga disitulah RI baru sadar akan ketidaktelitian dari awal saat menjajaki prospek proyek KFX-IFX yg ditawarkatn oleh Korsel.

Pusing pusing said...

Dan kalo memang betul kejadian semrawutnya proyek KFX-IFX antara korsel-RI gara gara ada teknologi Made in USA di dalam pesawat tempur KFX-IFX seperti yg dijelaskan di atas tadi, maka hanya ada satu jalan keluar buat RI supaya tidak rugi karena telah keluarkan uang sekitar USD 200juta utk yang muka proyek KFX-IFX yaitu tetap bayarkan sampee lunas iuran RI yg masuk 20% di proyek KFX-IFX tadi tapi kerjasamanya dirubah menjadi 20% iuran RI itu menjadi suntikan dana segar dari RI sebagai negara pertama pembelian 48unit jet tempur baru KFX tapi produksi 48unit tadi itu harus dilakukan di hanggar PT DI di bawah supervisi teknisi Korsel. Satu satunya jalan inilah yg memang harus dilakukan RI supaya tidak rugi serta menjaga hubungan baik korsel-RI selama inilah dan lagi pula terlalu banyak campur tangan USA di proyek KFX-IFX ini. Muddah mudahan ini jalan keluar yg baik utk RI.

Alutsista TNI said...

Atau dikatakan membeli lisensi dan membangunnya dibawah supervisi dari Korsel

Pusing pusing said...

Iya betul

jhon rambo said...

Kami berharap banyak Pak dan Slamat bertugas. Jalaseva Jayamahe..