Tuesday, February 24, 2015

Militer Indonesia 12 Besar Dunia, Ekonomi 9 Besar Dunia



RANKING KEKUATAN MILITER DUNIA TAHUN 2015 VERSI GLOBAL FIRE POWER

1. USA               Pwrindx     0.1661
2. Rusia                                0.1868
3. China                                0.2341
4. India                                 0.2695
5. Inggris                             0.2743
6. Prancis                            0.3065
7. Korsel                              0.3098
8. Jerman                            0.3505
9. Jepang                            0.3836
10. Turki                               0.4335
11. Israel                              0.4074
 
12. Indonesia                      0.5231
13. Australia                        0.5281
14. Canada                          0.5625
15. Taiwan                          0.5671
16. Italia                              0.5735
17. Pakistan                       0.6122
18. Mesir                             0.6214
19. Polandia                       0.6688
20. Thailand                       0.6833


Indikator Penilaian kekuatan Militer Indonesia (Tahun 2015):

Jumlah penduduk: 253,609,643
Tenaga kerja : 129,075,188
Personil aktif :  476.000
Personil aktif Reserve: 400.000
Reaching military age annualy : 4.455.139


TNI AD
 
Tank tempur utama, light tank dan tank penghancur Termasuk jg pengangkut personel lapis baja (APC) dan Infantry Fighting kendaraan (model APC).

TanK: 468 UNIT
Lapis baja (AFVs): 1,089
Self-propelled senjata (SPGs): 37
Artileri: 80
MLRS: 86


TNI AU

Jumlah pesawat tempur termasuk pesawat sayap tetap dan rotary.

Jumlah pesawat: 405
Pesawat tempur/sergap: 30
Pesawat bersayap tetap: 52
Pesawat Transportasi : 187
Pesawat latih: 104
Pesawat lain: 148
Helikopter serbu : 5


TNI AL
 
Jumlah kapal perang dan beberapa material yg lainnya.

Kapal perang: 171
Kapal induk: 0
Fregat: 6
Kapal perusak: 0
Kapal Corvette: 26
Kapal selam: 2
Pertahanan pantai : 21
Mine Warfare: 12


SUMBER DAYA ENERGI
 

Produksi minyak: 983,000 bbl/hari
Konsumsi minyak: 1,355,000 bbl/hari]
Proven oil reserves : 4,030,000,000 bbl/hari


LOGISTIK

Angkatan kerja: 120,000,000
Merchant Marine strength: 1,340
Pelabuhan utama : 9
Cakupan jalan: 437,759km
Cakupan Kereta api: 5,042km
Jumlah Bandara: 673


KEUANGAN (dalam USD)


Anggaran pertahanan: $6,900,000,000
External debt : $223,800,000,000
Reserves of foreign exchange and gold : $83,450,000,000
PPP: $1,285,000,000,000


GEOGRAFI (km)


Luas wilayah : 1,904,569 km
Pantai: 54,716 km
Panjang Perbatasan: 2,958 km
Waterways : 21,579 km


KEKUATAN EKONOMI INDONESIA ( 9 Besar Dunia)
Based on World Bank Report

Saturday, February 21, 2015

Abbott, Tolong Jaga Cangkemmu



Hubungan pertemanan Indonesia Australia sebenarnya baik-baik aja tuh.  Semua berjalan sesuai kesetaraan bertetangga yang memang sudah menjadi takdir sejarah bagi kedua negara. Tetapi ternyata penyebab panas dinginnya silaturrahim selama dua tahun terakhir ini berasal dari sebuah virus yang teridentifikasi bernama “asam amino abbott laknat”. Ya virus itulah yang menyebabkan pola hubungan bertetangga RI Australia terkontaminasi keruh.

Ketika hubungan memanas akibat skandal “kamu ketahuan menyadap” si Abbott angkuh banget dan tak merasa bersalah apalagi boro-boro minta maaf.  Sampai akhirnya RI menarik Dubesnya dari Canberra dan memaksa Australia untuk mematuhi kode etik bertetangga, tak jua si Abbott berwajah teduh melainkan menampilkan gaya Cowboy. Ketika SBY mengakhiri pemerintahannya hubungan diplomatik RI Australia membaik dengan catatan si Abbott tak pernah mau meminta maaf.
Presiden Jokowi dan PM Abbott
Ketika skandal sadap itu menjadi demam, sesungguhnya hubungan militer kedua negara tetap akrab. Seperti kita ketahui Australia memberikan 4 Hercules dengan status hibah berbayar dan menjual 5 Hercules secondnya dengan harga diskon. Hibah berbayar itu maksudnya meski dikasih gratis tetapi perlu ongkos retrofit sebelum dikirim ke Jakarta.  Dari 9 Hercules ini sudah datang sebanyak 4 unit dan nantinya akan membentuk skuadron angkut berat yang bermarkas di Makassar. Kerjasama yang lain adalah dalam bentuk pelatihan militer dan pemberian Bushmaster untuk Kopassus.

Untuk sebuah persoalan hukum yang sudah terang benderang dengan akan dieksekusinya 2 Napi narkoba kelas berat “Bali Nine”, gaya penyampaian Abbott sangat tidak elok didengar ketika berupaya mendikte, mengungkit lalu mengancam dengan bahasa vulgar.  Sekali lagi bahasa vulgar bukan bahasa diplomatik apalagi bahasa rayuan untuk menyelamatkan 2 warga negaranya di depan regu tembak Nusakambangan.  Yang paling menyesakkan adalah ketika dia merasa menjadi pahlawan atas musibah akbar Tsunami Aceh tahun 2004.  Menjadi sangat tidak pantas bantuan yang sudah menjadi segudang pahala besar bagi Australia lalu diminta untuk “dibayar” dengan transaksi 2 Bali Nine.

Menggambarkan Abbott seperti menggambarkan sosok yang tak memahami pola bertetangga yang elegan. Dia lebih banyak mengedepankan emosi jiwa, karakter superior daripada santun berbahasa. Sebenarnya saat ini posisi jabatan PMnya berada diujung tanduk, mengalami titik terendah selama dia menjabat dan terancam diberhentikan.  Boleh jadi kasus Bali Nine itu dijadikan komoditi politik domestik untuk menaikkan pencitraannya.  Tetapi karena kebanyakan cangkem malah dia dikritik habis di dalam negerinya sendiri.

Sekedar mengingatkan hubungan Indonesia dan Australia atau dengan negara manapun dibangun dan dikembangkan dengan prinsip kesetaraan.  Maknanya adalah jangan coba-coba mencampuri urusan dalam negeri dan rumah tangga RI.  Ekseskusi mati 2 Bali Nine itu sudah melalui tahapan yang jelas dan terang benderang sampai Presiden Joko Widodo menolak memberikan grasi.  Lha kok ente merasa keberatan dan main ancam untuk boikot dan ungkit tsunami. Benar-benar sampeyan itu tak memahami tata krama bertetangga.

Satu dari sembilan Hercules Australia untuk RI
Indonesia akan berjalan terus menapaki jalan cita-cita dan harapannya menuju negara kesejahteraan yang bermartabat. Pembangunan ekonomi diiringi dengan pembangunan kekuatan militer sedang giat dilaksanakan.  Kedua hal ini diyakini sebagai kekuatan seiring sejalan, seia sekata yang mampu membawa nilai-nilai kebanggaan sebagai bangsa besar yang berbudaya. Ya kita membangun bangsa yang berkebudayaan yang mampu menjaga hubungan pertemanan dengan negara lain, saling menghormati, tidak suka mendikte.  Itulah salah satu ciri budaya timur.  Beda dengan si Abbott yang merasa barat tapi lahir dan tinggal di lingkungan timur yang memiliki sopan santun.  Jadilah dia seperti Tarzan.

Rakyat Australia sepanjang yang kita ketahui sesungguhnya memahami dan mengagumi kultur Indonesia.  Mereka bahkan bisa menyesuaikan dalam kondisi tertentu untuk menjalani pola hidup negeri nusantara ini sebagaimana sering kita lihat di berbagai kota di Indonesia.  Rakyat Australia memahami bahwa kultur barat yang menjadi darah dagingnya tidak untuk dibenturkan melainkan disinergikan dengan kultur timur yang dimanifestasikan dengan Indonesia.

Maka ketika gaya angkuh pemerintahan si Abbott mengeluarkan statemen obral dan merasa sebagai pemimpin superior agar Indonesia tidak jadi mengeksekusi 2 warganya yang terkena kasus narkoba, kemudian mengancam untuk boikot Bali, ungkit tsunami Aceh, akhirnya kita merasa jijik dan mau muntah.  Kita merasa heran kok ya bisa orang nomor satu di negeri Kanguru itu tidak menampilkan kualitas persepsi dan perspektif intelektual. Maka pantas juga omongannya di respons dengan gaya omongan di Lapo Tuak : macam mananya kau, pake-pake maen ancam, emang siapa kau.  Kalau  aku mau tembak warga kau, suka-suka akulah.

Bandingkan dengan gaya anggun Menteri Retno yang mungil itu, gaya penyampaian bahasanya yang tegas, sistematis,berwibawa, tidak emosi dan berkelas ketika merespons statemen si Abbott.  Demikian juga gaya lugas Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang langsung menyiapkan sejumlah alat tempur berupa pasukan khusus dan sejumlah KRI di Nusakambangan.  Perkataan dan gaya kedua pejabat kebanggaan RI itu jika disatukan maknanya adalah: anda jual kami beli, kalau mau tetap bersahabat, pelihara cangkemmu Abbott.
****
Jagarin Pane / 21 Feb 2015