Sunday, September 4, 2022

18 Rafale

Program pengadaan jet tempur Rafale sudah tercover di Green Book. Nilainya US $2,9 milyar dari usulan pagu PLN (pinjaman luar negeri). Jumlah ini diprediksi untuk mendapatkan 12 unit Rafale. Jika digabung dengan kontrak efektif 6 Rafale terdahulu maka Indonesia akan memperoleh 18 jet tempur Rafale dari rencana akuisisi 42 unit. Lumayanlah. Sebuah langkah bijak dan pantas ditengah keterbatasan kemampuan keuangan pemerintah saat ini.

Bagaimanapun perkuatan alutsista TNI adalah keharusan. Karena kita saat ini masih harus mengejar ketertinggalan untuk memenuhi target minimum essential force kekuatan militer kita tahun 2024. Sementara situasi geopolitik kawasan Indo Pasifik khususnya Laut China Selatan semakin tinggi tensi konfliknya. Sampai hari ini alutsista kita belum sampai pada kekuatan minimal apalagi standar dan ideal.

***

Jagarin Pane / 03 Sep 2022

46 comments:

Anonymous said...

Alhamdullilah

Anonymous said...

18 rafale masih kurang. Stop ikn, perbanyak rafale dan f15idn

Anonymous said...

Ya Alhmdllah yg positip di beli, tp knpa ya india yg banyak ekonomi masyarakatnya masih mengkuatirkan bahkan banyak yg klaparan kok bisa bli alutssta stratgis macam pespur, kapal selam, drstroyet slalu dlm jumlah yg besar, bahkan kmarin meluncurkan kapal induk pertamanya dr mn dananya pdhal kita sama2 bangsa besar.. "Salut"

Air force said...

Alhamdulillah..12 unit utk skuadron pontianak & 6 unit utk skuadron pakanbaru, menggantikan hawk 100/200 yg sudah sepuh & waktu nya di istirahatkan..

black eagle said...

Akibat pengambil kebijakan mencla mencle ..ditambah mental korup...mknya ga selesai2...

black eagle said...

Setuju bgt..IKN bkn proyek strategis tp bakal bermasalah menguras APBN termasuk kereta cepat...akibat plonga plongo..susah punya negara kuat...disetir sm pemilik modal

black eagle said...

Krn musuh nyatznya jelas CHINA

Anonymous said...

@black eagle,

daripada loe SONTOLOYO






















... Xixixixixixixi 😁

Anonymous said...

...IKN sedang digeber pembangunannya s/d tahun 2024...selanjutnya akan step by step

KERETA CEPAT juga penting bikin KADRUN dan Malayon PLONGA PLONGO
















... Xixixixixixixi 😁

Anonymous said...

...kalau saja Pemerintahan Pak Jokowi selama 10 tahun nggak terhalang Covid 19

mungkin sudah se-ABREUG prestasinya dari Ekonomi, Infrastruktur, Manufaktur dan Militer, sekarang saja sudah begitu banyak yang dia bangun

untuk Indonesia Maju














... Xixixixixixixi 😁

Anonymous said...

Mohon pencerahan......apakah 18 ini bagian dari 42 atau memang yg dibeli hanya 18 unit ?

Ayoeng said...

Lumayanlah 18unit dulu sembari nunggu ekonomi membaik ntar digenapin hingga 42 unit komplit. Kabar progres hibah Mirage gimana Min ? Apakah tdk sebaiknya Indonesia beli baru F16 Viper buat gantiin yg sdh usang + program pengadaan F15ID & itung2 buat nyenengin om Joe Biden siapa tahu ntar dikasih hibah 200 LVTP 7 & 2 kapal frigate second

Ayoeng said...

18 unit termasuk dlm paket 42 unit om

Jongos said...

F3r atau F4 ya, untuk yang 6 dan 12. Ada clue min ?

Bagas said...

Karena mempunyai musuh yang nyata seperti china dan pakistan. Dengan pakistan statusnya msh gencatan senjata bukan damai permanen bung.

WIRO 212 said...

Alhamdulilah

Anonymous said...

pemerintah India memilih, sejahterakan rakyatnya atau perkuat militer.

musuh: pakistan dan cina -- punyak nuklir dan AB yang banyak ...... dengan AS gak begitu dekat
geografi: negara luas (butuh banyak tentara dan peralatan)
histori: wilayah negara pecah (menjadi pakistan dan bangladesh)
demografi: rakyat banyak yang miskin

kebijakan dipilih: perkuat militer, wilayah negara terjaga, tidak adalagi pemisahan wilayah, wibawa negara dipandang, perkuatan militer membawa dampak ekonomi

perekonomian: biarkan tumbuh dengan alami

Moon said...

42 Rafale tidak akan terpenuhi ,itu catatan penting karena kondisi keuangan kita dan hanya 0,8% anggaran militer Indonesia salah satu terkecil di Asean , untuk menutup kekurangan jet tempur Rafale yg di rencanakan maka jalan keluar y adalah akuisisi 18 unit mirage 2000 bekas

Pemuja ONTA said...

Daripada dipimpin oleh gerombolan HINA pendukung KHILAFUCK PEMUJA ONTA...bisa ancur negara ini.. tuh contohnya si gabener Jakarta , si ABUD..gak bisa .kerja... Model pemimpin level rendah seperti itulah yang didukung gerombolan hina si imam super XXL habibanana pisang tegang...WKWKWKKWKW🤣🤣🤣🤣

Sawargi said...

Emang nya jokowi punya salah apa ame loe tong, kok sampai sebegitunya.

Anonymous said...

Daripada ndak ada samasekali, lumayan semampunya dulu

Jagarin Pane said...

Bertahap dulu, apalagi ada rencana mengisi stop gap 4 tahun (2022-2026) dgn mendatangkan 12-16 Mirage bekas pakai. Rafale kan baru datang paling cepat 2026.

Jagarin Pane said...

Sepakat

Jagarin Pane said...

F4 dong

Rads said...

Blm sembuh setres pilpres mu? Kita tambahin 1 periode lagi deh...nanggung🤣🤣🤣🤣

Ayoeng said...

Kalopun dpt mirage dulu yg penting tentengan rudalnya

wijaya281 said...

Berdoa aja cina makin nekat di natuna utara klo itu terjadi gw jamin jangankan 42 rafale. 100 rafale pun pasti kebeli sama Indonesia. Itulah dilema dari negara yg bebas aktif krn semuanya dianggap teman 😂

Anonymous said...

Akhirnya... Semoga apa yang fitulis bung jag... 100%benar.nungguin artikelmu bung serasa lama banget. Sip!

Unknown said...

Rafale adalah pilihan yang tepat untuk menggantikan grup SU, karena memiliki depedensi teknologi yang tinggi (hampir 100%) terhadap barat.
Sehingga ketika ketika anacaman embargo menimpa RI, kita masih setidaknya melakukan perlawanan dengan alutsista france ini. Tidak banyak aturan mengikat.
Tidak lantas diem gak bisa apa-apa, ngejogrok seperti dulu.

Secara deterent memang lebih tinggi grup SU, tapi teknologi rafale adalah salah satu yang terbaik.
Tinggal paket persenjataannya saja juga harus mumpuni, sebanding yang punya SUkhoi,

Indonesia bila perlu kerjasama dengan Turki yang membagi lebih banyak bagian dalam pembuatan pesawat tempur.


Jagarin Pane said...

Banyak aktivitas, mhn dimaklumi. Salam sehat dan ceria🙏💪

black eagle said...

Arrowhead 140 gmn kbr terakhir apa sdh potong baja?

Anonymous said...

Kata bung jag oktober..

Ranjau Laut said...

Dgn opsi 18 unit dulu dri rencana 36 atau 42 unit ya bagus lah dripd enggak sama sekali gak ada kabar,bertahap sambil tunggu ekonomi pelan2 membaik.
Klo menurut ane untuk ngisi gap,lbh baik ambil F16 eks gurun aja gt,kenapa kita ada rencana ambil mirage.? Kyk ny kita telat tuh ambil Stock rafale bekas punya prancis.keburu di ambil yunani

Ranjau Laut said...

Telat ambil stok bekas rafale nya kita

Anonymous said...

Kalau memang mau ambil Mirage bekas, kenapa kemarin typhoon bekas Austria batal ya? Kan lebih muda typhoon Austria dan kata nya juga jam terbang juga masih rendah

Anonymous said...

pembelian tahap pertama 6 unit, tahap 2 diperkirakan 12-16 unit tahap 3 mirage2000 n9 tahap akhir sisa dari 42 unit
selanjutnya f15ex di anggarkan mulai tahun 2024, total target p prabowo 10-12 skadron pespur baru tni au

Moon said...

Pengadaan f15ex gak masuk green book , jadi di tunda sampai waktu yang tidak di tentukan , duity gak ada

Anonymous said...

Betuuuuul, prestasi makin numpuk utang, makin gila harga bbm

Ranjau Laut said...

Klo mirage kan msih 1 pabrikan.
Typhoon jg gak di restui sama kongres sana,

Ranjau Laut said...

F15ex tunda dulu lah,fokus rafale dolo,klo bisa minta pengdaan rudal AGM84 blok 2 buat f16 biar makin bertaring.
Spt armada f16 punya Taiwan.

M.taga said...

Siapa yg mental korup lol.mungkin junjunganmu yg mental korup..

Anonymous said...

Mehong juga yah, 3,9 M$ cuma dapet 12 Rafale, padahal 11 SU35 cuma 11 M$ lengkap dgn senjata.
Kalo kita jadi impor minyak dari Rusia tahun depan, berarti Caatsa sudah tidak di anggap, & itu peluang bagi SU35 karena kontrak belum batal kata dubes.., Maybe. 😁

Anonymous said...

Ralat 2,9 M$

Anonymous said...

Gerombolan PKI n penyembah tiang jemuran kumat....

Malingsialan said...

@ black eagle & @ Malayon Miskin : keduanya Plonga-plongo & SONTOLOYO 😅 PLUS BLO'ON 🤭🤫

Anonymous said...

Preetlah matamu