Gerak cepat diperlihatkan TNI dalam musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya baru-baru ini di perairan gugusan kepulauan Seribu. Sangat dekat dengan pangkalan angkatan laut Armada Satu Jakarta, lokasi jatuhnya pesawat naas ini cepat dijangkau. Meski akhirnya tidak menemukan korban hidup karena dahsyatnya benturan pesawat dengan air, semuanya hancur berkeping tanpa kecuali. Respon cepat ini patut diapresiasi.
Beruntung kita sudah punya 2 kapal perang intelijen bawah air yang canggih buatan Perancis yaitu KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934. Beruntung juga kita sudah punya 2 kapal perang jenis LPD rumah sakit yaitu KRI Semarang 594 dan KRI Dr Soeharso 990. Hebatnya lagi saat ini kita sedang membangun 2 kapal perang jenis rumah sakit. Yang satu sudah diluncurkan ke air dan diberi nama KRI Dr Wahidin Sudirohusodo 991. Kapal yang satu lagi masih dalam proses pembangunan. Target tiga kapal rumah sakit akan tercapai tahun depan dan KRI Semarang 594 akan dikembalikan fungsi utamanya sebagai kapal LPD angkut pasukan dan alutsista mobile.
Lebih dari itu kita punya pasukan penyelam berkualitas dan hebat dari Taifib, Denjaka, Kopaska dan Dislambair TNI AL. Dengan dukungan instrumen deteksi canggih dari KRI Rigel dan komando Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di KRI Raden Eddy Martadinata 331, pencarian korban dan kotak hitam dapat dikelola dengan manajemen militer cepat guna dan tepat guna. Bahkan TNI AU juga mengerahkan pesawat boeing intai strategis dari Skadron Makassar dan beberapa Helikopter dari Skadron Bogor.
Sebenarnya ada puluhan KRI dari Armada Satu Jakarta dan Armada Dua Surabaya yang sedang mempersiapkan diri untuk konvoi ke Natuna. Mau show of force lah sekalian untuk memeriahkan Hari Dharma Samudra tanggal 15 Januari 2021 di pulau strategis itu. Musibah Sriwijaya mengalihkan dan membatalkan rencana keberangkatan ke Natuna. Ini sebuah keputusan cepat guna dan tepat guna dan terbukti berhasil guna.
Demikian juga dengan bencana alam di Ķalsel dan Sulbar. Sedikitnya ada 8 pesawat Hercules diberangkatkan membawa bantuan sosial untuk segera mencapai sasaran dalam waktu cepat dan tepat. Artinya manfaat untuk cepat dan tanggap darurat diperlihatkan karena kita memiliki armada Hercules yang memadai. Saat ini ada dua skadron Hercules di Jakarta dan Malang. Skadron ketiga di Makassar yang baru dibentuk sangat bermanfaat untuk bencana Sulbar, cepat guna dan tepat guna. Tidak usah mendatangkan Hercules dari Jakarta dan Malang. Saat ini KRI Dr Soeharso 990 dan beberapa KRI lainnya bahu membahu mengirim bantuan ke Sulbar lewat laut yang lebih aman.
Pengembangan kekuatan militer Indonesia salah satunya adalah untuk fungsi OMSP seperti ini, dan mampu beroperasi di tiga hotspot sekaligus yaitu Jakarta, Kalsel dan Sulbar. Kostrad dimekarkan jadi tiga Divisi dimana lokasi Divisi 3 ada di Sulawesi dan Papua. Demikian juga dengan Armada TNI AL dimekarkan jadi tiga Armada. Dan Armada 3 ada di Sorong. Marinir tidak mau ketinggalan memekarkan dirinya jadi tiga Pasmar. Markas Pasmar 3 ada di Sorong Papua Barat. TNI AU menempatkan Biak sebagai markas Koopsau 3 dan membangun skadron tempur di Kupang, Skadron Helikopter di Jayapura, skadron angkut sedang di Biak dan skadron UAV di Timika.
Sebaran kekuatan TNI di tiga matra adalah bagian dari upaya respon cepat baik untuk operasi militer perang (OMP) maupun untuk operasi militer selain perang (OMSP). Sekalian untuk mengurai pemusatan kekuatan militer di pulau Jawa. Teritori garis depan seperti Natuna, Sabang, Tarakan, Morotai, Saumlaki, Merauke, Biak, Kupang sudah dicover satuan tempur tiga matra. Meski kekuatan alutsista striking force yang menyertainya masih sangat kurang. Contohnya Armada 3 dan Pasmar 3 di Sorong kuantitas dan kualitas alutsistanya masih sederhana banget.
Hilir mudik kapal asing baik kapal niaga, kapal perang, kapal selam bahkan drone bawah air mengharuskan kita memperkuat selat strategis dan ALKI ( Alur Laut Kepulauan Indonesia). Nah di program Kemenhan tahun ini sudah terurai jelas rencana menempatkan missile coastal di selat strategis seperti selat Sunda, selat Malaka, selat Lombok, juga di pantai Natuna. Termasuk pemasangan sonar deteksi kapal selam. Kita berpandangan ini harus menjadi prioritas untuk diinstal dalam MEF jilid 3 sekarang.
Infrastruktur pangkalan militer TNI boleh disebut sudah menyebar merata di pelosok tanah air. Hanya isian alutsista mobile yang belum mencukupi seperti jumlah jet tempur, jumlah KRI, peluru kendali SAM jarak menengah dan jarak jauh, UAV, Radar dan lain-lain yang diperlukan untuk menjamin terjaganya teritori kita. Maka kita menyambut optimis program besar Kemenhan tahun ini yang sudah dipublikasikan beberapa hari yang lalu bersamaan dengan Rapim Kemenhan. Yang terbaru adalah program instalasi missile coastal di selat-selat strategis. Termasuk lanjutan pengadaan kapal perang selain Iver Class, pengadaan kapal selam, jet tempur Typhoon dan Rafale, peluru kendali Nasams2, Radar, Helikopter berbagai jenis.
Investasi pertahanan dengan membeli dan mendatangkan sejumlah alutsista canggih terbukti sangat bermanfaat dalam penanggulangan musibah. Termasuk penyebaran ragam alutsista. Pengadaan sejumlah Hercules baru dari AS adalah bagian dari upaya memperkuat skadron angkut berat yang vital. Juga pengadaan sejumlah helikopter Chinook yang terbukti berjasa dalam bencana Tsunami Aceh. Bahwa pengadaan alutsista sejatinya adalah untuk mengcover keseluruhan wilayah NKRI baik untuk mengawal teritori dan untuk operasi kemanusiaan. Semuanya untuk memenuhi kriteria respon cepat guna dan tepat guna.
****
Jagarin Pane / 19 Januari 2021
Analisis yg memang membuktikan bahwa TNI kita dr matra saja adalah hebat.Bukan hanya dlm perang latihan,perlombaan,dan KEMANUSIAAN yg dimiliki melebihi cintaNYA kpd KELUARGA hanya sumpah SAPTAMARGA,hidup TNI KU
ReplyDeleteWIRO
Assalamualaikum wr, wb, saya IBU SUCHI saya Mengucapkan banyak2
DeleteTerima kasih kepada: AKI SOLEH
atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan "4D"
alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
dan berkat bantuan AKI SOLEH saya bisa melunasi semua hutan2 saya yang ada di BANK BRI dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah,
sekarang saya sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari2
Itu semua berkat bantuan AKI SOLEH sekali lagi makasih banyak ya, AKI
yang ingin merubah nasib
seperti saya ! ! !
SILAHKAN CHAT/TLPN DI WHATSAPP AKI: 082~313~336~747
Sebelum Gabung Sama AKI Baca Duluh Kata2 Yang Dibawah Ini
Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini.!!
1: Di kejar2 tagihan hutang
2: Selaluh kalah dalam bermain togel
3: Barang berharga sudah
terjual buat judi togel
4: Sudah kemana2 tapi tidak
menghasilkan, solusi yang tepat.!!
5: Sudah banyak dukun ditempati minta angka ritual belum dapat juga,
satu jalan menyelesaikan masalah anda.!!
Dijamin anda akan berhasil
silahkan buktikan sendiri
Angka:Ritual Togel: Singapura
Angka:Ritual Togel: Hongkong
Angka:Ritual Togel: Toto Malaysia
Angka:Ritual Togel: Laos
Angka:Ritual Togel: Macau
Angka:Ritual Togel: Sidney
Angka:Ritual Togel: Brunei
Angka:Ritual Togel: Thailand
" ((((((((((( KLIK DISINI ))))))))))) "
Bung Jagarin...awal tahun apakah ada deal besar pengadaan alutsista ? Apakah rafale sudah sign contract ?
ReplyDeleteSegera, pak menhan kan mau ke perancis dan inggris, masih terhambat lockdown
DeleteBetul,dikarenakan eropa lagi lockkdown virus baru jdi terhambat,tp proses ttp berjalan.
DeleteSemoga indonesia lekas pulih.
ReplyDeleteIndonesia harusnya membeli tambahan kri rigel dan membeli secepatnya helikopter angkut berat.
ReplyDeleteBung jagarin untuk Coastal Defense kira2 satuan mana yg bakal operasikan ya
ReplyDeleteBelum tahu bung. Bisa saja pasmar🙂🙂🙏🙏
DeleteMichele Florio
ReplyDelete@MikiAV8BHarrier
Following the Contract assigned to #NavalGroup🇨🇵, the Lafayette class frigates that will be modernized are:
Courbet
Aconit
La Fayette
For the remaining 2
Surcouf
Guepratte
it is possible, according to the recent Fr🇨🇵-In Flag of Indonesia bilateral agreement, to be sold to the #IndonesianNavyFlag of Indonesia
Strategy TNI dalam memanfaatkan alutsista utk perang dan non perang memang patut diacungin jempol krn kondisi keadaan perang dan keadaan bencana sebetulnya sama saja cuma keadaan perang lebih berat lagi krn hrs menghadapi 2 front sekaligus yaitu menyelamatkan rakyat indonesia termasuk prajurit TNI sendiri dan menghadapi lawan secara bersamaan. Pengadaan alutsista saat ini harus dipercepat krn MEF 2 tidak berjalan sebagaimana mestinya namun sebaiknya pengadaan alutsista bekas dibarengi pula dgn tawaran tot service dan maintenancenya dan merupakan satu kesatuan terpadu dgn pengadaan alutsista baru agar daya tawarnya bisa meningkatkan. Dalam hal ini pengadaan alutsista dari perancis sptnya sdh memberlakukannya dgn paket kontrak baru dan bekas dgn alutsista dari beberapa matra sekaligus. Namun agar tdk terlalu tergantung nantinya diupayakan adanya TOT shg jikalau sedang perang kita sdh tdk cemas lagi dgn ancaman embargo spt yg tjd pada turki saat ini ataupun pengalaman kita sendiri dulu di timles.
ReplyDeletesaya sgt mengapresiasi menhan kita krn diam diam sdh loi dgn prancis tinggal menunggu teken contract aja. bung jagarin ada berita di laman sebelah bahwa indonesia sdh dalam level tertinggi pengadaan alutsista dgn jepang. apakah ini juga artinya tunggu teken contract aja.
ReplyDeleteSudah sesuai Marwah pertahanan kita,,, strategi penyebaran alutsista sudah di pikirkan matang-matang oleh para ahli di bidangnya,,di bawah arahan pak menhan dan panglima TNI sebagai penggunanya,,,dengan melihat 4 arah mata angin dimana kita sekarang di apit berbagai kekuatan besar dan gahar... LCS ada kampanye militer besar-besaran baik dari Tiongkok atau dari USA.. semuanya tetep dalam posisi siap tembak,,, Indonesia dalam hal ini TNI harus bisa mengambil alih tongkat komando keamanan regional,di selatan ada Ausie yang katanya akan menambah jumlah armada Poseidon nya,,,woowww bisa ngintip kita dari jauh looh... mungkin di era yang akan datang kita juga harus memikirkan payung udara nasional bukan cuma khusus ibukota tapi semua bisa tercover dari sishanud kita yang handal,,,kita bisa intip adakah lalat yang akan macam2 dengan wilayah udara kita,sekelas iron dome nya Israel,,,makin mantap dan gk ada yang berani lewat tanpa permisi
ReplyDeleteMemangnya berapa unit kasel dan rafale yg ingin dibeli oleh prabowo?
ReplyDeleteKasel 4 unit
DeleteRafale 48 atau 36
Khabare osprey gimana bung ..!!!
ReplyDeleteKok adem ayem kbr2e kontrak alutsistane yo
ReplyDeleteWiro
Eropa lagi lovkdown mas hehhe
DeleteMin.mau tanya ni kira2 ada gak alutsista yg di umpetin di brunei hehe? Kasel gt
ReplyDeleteKorban alutsista ghoib kayaknya🤭
DeleteSelamat untuk yunani yg sudah teken kontrak Rafale kemarin,setelah kita bisa nyusul moga eropa bisa longgar lockdown nya.
ReplyDeleteAmin