Saturday, January 2, 2021

Memahami Kebutuhan Alutsista TNI

Setahun perjalanan Prabowo memimpin Kementerian Pertahanan, gerak langkah cepatnya untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI perlu diapresiasi. Posisi geostrategis dan geopolitik Indonesia jika dikawinkan dengan dinamika konflik kawasan membuat kita sadar diri dan tahu diri. Bahwa sejatinya pagar pengaman teritori kita belum memadai. Prabowo melihat itu dalam kacamata out of the box. Bahasa kerennya beyond visual range.

Contoh terakhir ditemukannya drone bawah air milik angkatan laut China di perairan strategis selat Makassar beberapa hari yang lalu. Ini menunjukkan bahwa potensi infiltrasi militer asing melalui teknologi drone dan atau kapal selam sangat jelas. Jalur ALKI 2 selat Makassar adalah kawasan ideal jalur kapal selam karena perairannya dalam. Pesawat Adam Air yang tenggelam di selat Makassar bisa ditemukan melalui kapal selam mini tanpa awak milik AS di kedalaman 8.000 meter.

Luas teritori tanah dan air negeri ini seluas Eropa. Payung pelindung teritori seluas itu hanya dikawal oleh empatpuluhan jet tempur dan tigapuluhan kapal perang striking force. Memang secara data ada 8 skadron tempur yang dimiliki TNI AU namun yang bergigi untuk berkelahi hanya 3 skadron tempur alias hanya empatpuluhan. Demikian juga dengan data kekuatan angkatan laut yang memiliki sekitar 160 KRI. Hanya seperlimanya yang berkualifikasi striking force dipimpin Martadinata Class.

Lantas mengapa baru sekarang tergopoh-gopoh sampai terengah-engah baru menyadari urgensi pemenuhan kebutuhan alutsista negeri yang masih belum sampai pada kriteria minimal. Jawabnya simpel karena pendahulunya tidak melihat dalam kacamata visi beyond visual range. Jadi ya santai mawon, tidak ada ancaman untuk kita sampai tigapuluh tahun mendatang. Wong kita itu bersahabat dengan semua. Kita gak punya musuh and gak perlu kesusu apalagi misuh-misuh.

Siapa juga yang cari musuh. Tapi bukankah sahabat dari sahabat kita berpotensi jadi musuh kita. Atau mitra besar kerjasama ekonomi kita bisa jadi musuh kita. Konflik Timur Tengah contohnya. Meski berbaju egoisme kelompok puritan konservatif yang mudah diadu domba sesungguhnya adalah hasrat menggebu untuk penguasaan sumber daya energi fosil. Lihat saja Irak dan Libya sekarang siapa yang menguasai sumber daya energi fosil disana. Jadi musuh masa depan adalah mitra kita sendiri terutama yang haus sumber daya energi limited.

Dua hot spot di teritori kita saat ini yaitu perairan Natuna dan Ambalat bisa jadi di kemudian hari bertambah. Di perairan Arafuru misalnya yang juga kaya dengan sumber daya ekonomi fosil. Menjaga wilayah dua hot spot meski dalam kondisi damai tetap memerlukan energi ekstra berupa pengerahan sejumlah KRI setiap hari dengan dukungan patroli jet tempur.

Beredarnya publikasi anggaran tahun 2021 untuk penguatan alutsista TNI tentu menggembirakan kita semua. Kita akan membeli beragam jenis alutsista disamping memodernisasi alutsista eksisting. Ada penambahan yang siginifikan untuk jet tempur, pesawat intai, helikopter, radar, kapal perang fregat, kapal selam, peluru kendali berbagai jenis, drone, tank amfibi dan lain-lain. Termasuk menyempurnakan sistem manajemen pertempuran yang dikenal dengan network centric warfare. Pertengahan bulan ini ada seremoni peresmian kapal selam dan sejumlah KRI di Surabaya.

Memahami kebutuhan alutsista TNI sama dengan memenuhi kebutuhan rasa aman kita sebagai bangsa. Termasuk juga marwah dan harga diri bangsa. Rasa aman itu seperti tidak bermakna manakala kita sedang berada dalam kondisi aman. Padahal kondisi dan garansi aman itu tercipta karena ada institusi tentara yang senantiasa mengawal republik siang malam tanpa jeda. Oleh sebab itu sangat pantas dan wajar pengawal republik dicukupi kebutuhannya dengan alutsista canggih dan berkelas.

Kekuatan alutsista TNI yang modern, berteknologi canggih, interoperability adalah nilai marwah dan harga diri republik. Kualitas dan kuantitas berbagai jenis persenjataan untuk mengawal teritori negeri kepulauan adalah model diplomasi militer. Pengerahan sejumlah KRI dengan dukungan drone dan jet tempur di Ambalat setiap hari dan selama ini, bagian dari diplomasi militer. Dampaknya telah menihilkan infiltrasi dan manuver militer jiran disana. Bandingkan dengan keadaan sepuluh tahun yang lalu.

Maka pemenuhan kebutuhan alutsista TNI utamanya angkatan laut dan udara adalah capital gain dalam investasi pertahanan negeri. Bukan belanja sia-sia, bukan pula sebagai kebutuhan nomor dua. Belanja alutsista adalah untuk eksistensi negeri dan akan berguna selama bertahun-tahun. Selama waktu itu pula ada garansi rasa aman dan sekaligus rasa bangga memiliki alutsista canggih dan berkualitas. Dan bagi negara lain kekuatan militer dan alutsista kita menjadi penggentar untuk berlaku tidak pantas. Jadi bukan untuk perang semata tetapi bisa menjadi formula untuk mencegah perang atau konflik. Selamat tahun baru 2021.

****

Jagarin Pane / 02 Januari 2021

51 comments:

  1. Mantaf om jagarin, mudah2an akan lebih baik inventory alutsista yang gahar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamualaikum wr, wb, saya IBU SUCHI saya Mengucapkan banyak2
      Terima kasih kepada: AKI SOLEH
      atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan "4D"
      alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
      dan berkat bantuan AKI SOLEH saya bisa melunasi semua hutan2 saya yang ada di BANK BRI dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah,
      sekarang saya sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari2
      Itu semua berkat bantuan AKI SOLEH sekali lagi makasih banyak ya, AKI
      yang ingin merubah nasib
      seperti saya ! ! !

      SILAHKAN CHAT/TLPN DI WHATSAPP AKI: 082~313~336~747

      Sebelum Gabung Sama AKI Baca Duluh Kata2 Yang Dibawah Ini
      Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini.!!
      1: Di kejar2 tagihan hutang
      2: Selaluh kalah dalam bermain togel
      3: Barang berharga sudah
      terjual buat judi togel
      4: Sudah kemana2 tapi tidak
      menghasilkan, solusi yang tepat.!!
      5: Sudah banyak dukun ditempati minta angka ritual belum dapat juga,
      satu jalan menyelesaikan masalah anda.!!
      Dijamin anda akan berhasil
      silahkan buktikan sendiri

      Angka:Ritual Togel: Singapura

      Angka:Ritual Togel: Hongkong

      Angka:Ritual Togel: Toto Malaysia

      Angka:Ritual Togel: Laos

      Angka:Ritual Togel: Macau

      Angka:Ritual Togel: Sidney

      Angka:Ritual Togel: Brunei

      Angka:Ritual Togel: Thailand

      " ((((((((((( KLIK DISINI ))))))))))) "

      Delete
  2. Sambil nunggu kita ngopi dulu bung jagarin

    ReplyDelete
  3. Analisa dan opini yg menarik .
    Sy hanya mencoba menambahkan dari segi bisnis alutsista dan politik yg tdk bisa kita kesampingkan.

    Setiap pemerintahan yg berkuasa tdk lepas dari TIM SUKSES yg mengharapkan imbal balik dalam pengadaan alutsista.

    Strategi militer bukan hanya perlu kacamata visi beyond visual range. Tapi perlu kelanjutan pengadaan walaupun terjadi pergantian pemerintahan / penguasa.

    Menurut sy kelangsungan pengadaan alutsista ini yg menghambat modernisasi militer Indonesia.

    Bukan rahasia klau pengadaan alutsista sering lambat atau batal krn pengadaannya sudah tdk sesuai dgn pemerintah atau pemangku kebijakan yg berkuasa.

    Komitmen pengadaan ALUTSISTA yg berkelanjutan ini yg jadi faktor utama modernisasi Indonesia.

    Industri militer dunia melihat kebutuhan militer Indonesia sangat menarik. Trick" marketing tingkat tinggi pasti dimainkan utk menangkan produk mereka.

    Sudah pasti mereka punya orang" kepercayayaan yg mereka rekrut baik swasta maupun org di Dephankam Indonesia .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ita ini salah satu penghambat proses. Ganti menteri bisa merubah formula lama yg sudah berjalan. Belum lagi sikut2an makelar utk mempromosikan produk unggulannya. Fakta ini berlaku hampir di seluruh negara.

      Delete
  4. Klau demikian memang antara pemerintah dan kepentingan2 tertentu tdk dpt dipsahkan,sehingga selalu tarik ulur ujung2nya batal/ gak jdi ini bikin kita sakit hati.udah gitu bangganya mau punya alutsista yg gahar e tรจrnyata.....

    Wiro

    ReplyDelete
  5. Sabar lan narimo, tunggu waktunya yg tepat

    ReplyDelete
  6. Timbul pertanyaan dihatiku,bung jagarin.begini,apakah didalam pembelian alutsista tni itu ada perjanjian antar negara/ minimal 1 negara yg mengharuskan publikasi ke publik? Klau tdk ada lebih baik diam2 tp pasti agar kerahasiannya terjaga trus tdk ada sanksi2 segala,swu n bung

    Wiro

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terlacak di SIPRI kan. Sekarang susah membungkus kerahasiaan transaksi alutsista antar negara. Banyak intelijen menguping, mendeteksi, belum lagi pesaing produsen alutsista yg merasa kecewa dsb dsb

      Delete
  7. selama gak punya senjata nuklir posisi satu negara ya akan di bully... itu saja jawaban dari semua masalah alutsista ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iran sama Korut anteng2 wae ... hahaha . Benar sekali bro. Hmmm ... Jd ingat ketika isunya dulu entah benar apa tidak tetangga selatan mau ngebom Jakarta ...

      Delete
  8. Sukhoi 35 / 30 SM2 atau F15, setidak nya salah satu dari 3 jenis alutsista ini saja kita beli dalam jumlah banyak, minimal 60 unit minta TOT di PT DI, kmudian para enjiner alumnus KFX/IFX mulailah buat pesawat tempur utk kemandirian TNI, mesin bisa dari sukhoi atau F15

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya setuju dengan Om Air force.tidak perlu gado-gado.yg penting jumlahnya diperbanyak,karena menguntungkan untuk TNI dari segi manapun.

      Delete
  9. Saya setuju dengan pemikiran Bung jagarin.siapapun pemimpin negeri ini,jangan punya pemikiran tidak akan ada perang dalam berapa puluh tahun.sehingga santai woles aja.,itu pemikiran picik/sempit(menurut saya).dan jangan pula pengambil kebijakan alutsista TNI terkendala negara kawasan, apalagi belinya nyicil cm sedikit,mau nya dapat TOT banyak,udah gitu gado-gado jenisnya.kalau solidaritas rakyatnya tidak perlu diragukan jika terjadi perang.tp apa iya rakyat nya masih harus perang dengan bambu runcing lagi.karena embel-embel prinsip persemesta.harapan saya TNI semakin kuat,dan Inhan RI selau inovatif dan mandiri.

    ReplyDelete
  10. Saya tuh mikir gini, cmiiw, misal presiden punya kebijakan, sediakan dana tahun ini 500 m, kasih ke siapa aja yg bisa bikin mesin turboprop atau beli aja desain mesin jet mig 21 atau sabre, tahun depannya sediakan dana lagi 500m, kasih siapa aja yg bisa bikin mesin bensin atau diesel untuk mobil atau kapal, tahun depannya lagi 500m untuk bikin rudal asm, tahun depan lagi buat bikin meriam tank atau kapal, saya pikir kok ga sulit ya mewujudkannya.. Dalam 5 tahun masa kepemimpinan, sudah dapat 5 jenis mesin strategis, yg penting fokus pada satu jenis aja tapi jadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada BUMN yg bisa buat mesin PT. Boma Bisma Indra

      http://ptbbi.co.id/portofolio/index/all

      Delete
  11. Pertanyaannya, siapa yang merekomendasikan RR untuk menjadi Menhan ya? Kan bisa dilihat track recordnya sebelum dipilih. Gini nih jadinya kalau asal pilih menteri. Andai Prabowo yang mengambil posisi RR kemarin, gak bakal kayak gini jadinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah sudah yg berlalu biarlah berlalu ... wkwlwkwk

      Delete
    2. RR sudah cukup bagus selama menjabat,bahkan yg teken kontrak SU 35 itu RR...
      masalahnya anggaran dari menkeu belum turun sekalipun udah deal kontrak SU 35
      ..
      jd pengadaan alutsista lambat bukan sepenuhnya kesalahan beliau
      ..

      Delete
    3. Anggaran gimana gan? Lha wong kita nya mau imbal dagang, tapi Rusia maunya dollar, ya gak bakal deal sampai kiamat. Sampai akhirnya CAATSA keluar. Giliran CAATSA keluar, gak ada bank yang berani memberikan pinjaman kepada kita buat akuisisi alutsista Rusia. Dah lah. Good bye SU35,... Welcome Rafale.

      Delete
  12. Indonesia berada di posisi ke - 45 dalam hal kekuatan militer pada tahun 2021.

    https://ceoworld.biz/2021/01/02/the-worlds-most-powerful-countries-for-2021-ranked/?utm_source=facebook&utm_medium=CEOSocial&utm_campaign=SocialWarfare

    Info dalam website ini lebih akurat dan relevan dibandingkan dengan survei Global Fire Power yang dibangga banggakan oleh media militer abal-abal, yang turut mempengaruhi sebagian pejabat yang buta geopolitik sehingga mengira Indonesia adalah negara militer terkuat no. 16 dunia versi GFP yang gak akurat dan tidak relevan. Wajar pejabat kita nyantai dan bilang bahwa negara kita bakal aman 30 tahun lagi. Atau mungkin 100 tahun lagi. Kena prank situs GFP ya gini jadinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seandainya GFP vs Sonny tulung= Survei Membuktikan....?

      Delete
  13. cina dan sovyet dah tau indonesia jadi gak mungkin cina perangi indonesia . kalau cari perhatian sih biasa .

    ReplyDelete
  14. Pindad perusahaan sebesar kamu ha rusnya dah bikin mesin dewek..

    ReplyDelete
  15. buat perencanaan sampai dgn 2030 yg harus dicapai tni adalah : TNI AU Raffale 48 unit (TOT),F15 32 unit,Sukhoi 35 32 unit,Sukhoi 30 32 unit,F16 48 unit,Grippen NG 36 unit,Yak 130 36 unit.hercules family 45 unit,CN 295 36 unit,caracal 32 unit,Black Hawk 24 unit,Puma Family 24 unit,intai strategis 12 unit.ucav 36 unit.TNI AD : penerbad ; Chinook 24 unit,CN 235 32 unit,CN 212 24 unit,Bell 412 family 80 unit,Apache 36 unit,MI 17 24 unit,MI35 32 unit.Heli Panther 24 unit.TNI AL,penerbal : CN 212 24 unit,CN235 MPA 24 unit,CN 295 angkut 24 unit ( 16 angkut,8 MPA ),heli AKS 32 unit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bro mimpi perlu
      Tapi realistis nomor satu

      Delete
    2. Lihat gaya tulisannya kayak tukang hitung phd...wakakak

      Delete
    3. Kalau cuma mimpi itu biasa,semua org tidur jg bermimpi...
      tapi kalau HALU itu yg repot... ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜…๐Ÿ˜†

      Delete
    4. Bukan gue itu.

      Gue lebih suka 1 merk untuk 1 jenis pespur dibeli yang banyak sekalian. Bukan nyicil sedikit unit banyak merk gitu.

      Misal medium untuk workhorse dan interceptor ya beli yang operasionalnya murah, satu merek saja : F16
      Maritim strike 1 merek saja : Rafale

      Beli itu langsung yang banyak sekalian.

      Kalo hanya 32 atau 36 atau 48 unit itu tanggung banget.

      Beli langsung 96 atau 100 atau 128 atau 144 gitu.

      Jadi kalopun diembargo bisa dikanibal.

      Selain itu semakin banyak yang dibeli semakin mungkin kita dapat TOT atau lisensi.

      Heavy bisa nanti-nantilah kalo ada duit itu.

      Delete
  16. Prajurit kita juga memerlukan sandang & pangan yg mencukupi sehinggan dapat fokus melaksanakan tugasnya . BANG JAGARIN PANE , apakah para prajurit TNI mendapatkan program asuransi jiwa juga ? Sehingga ketika gugur dlm bertugas keluarganya mendapatkan santunan yang layak dan kalau perlu anak2 mereka mwndapatkan beasiswa sampai Perguruan Tinggi juga .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener huga,,, penambahan alutsista penting, kesejahteraan prajurit juga penting klo asuransi TNI punya ASABRI, karena prajurit yg tangguh perlu asupan gizi bathin dan rohani yg baik pasti akan full effort jaga NKRI nya, lanjutken!

      Delete
  17. US Navy akan borong 22 jet F-5 Swiss dan memodifikasinya lebih modern

    ReplyDelete
  18. Semboyan kita tetap : Mikir Mulu Beli Kagak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayang duitnya,mending buat jajan,jalan-jalan.mau riset dana sedikit,mau joint dana sedikit maunya banyak.susah pokoknya dah

      Delete
  19. https://www.kemhan.go.id/strahan/2020/12/30/kunjungan-duta-besar-india.html

    ReplyDelete

  20. Tuh Filipina sudah banyak belanja barang militer tuh...
    Ayo Indonesia harus realisasikan pembelanjaan militer yang sudah direncanakan segera..


    cina sudah bersiap militernya di depan natuna..

    ReplyDelete
  21. Pemerintah kita klau mau beli gembar gembor dulu tp hasilnya kebanyakan setengah,mbok ya diam gak perlu publikasi yg berlebihan.kt udah bosen dengar yg indah2 ujungnya menyesakkan dada kena sanksi lah,kendala uanglah,dll.gimana bung JAGARIN
    WIRO

    ReplyDelete
  22. Ini jan 21 udah tgl08 kok belum denger berita kontrak2 gitu? Mau rafale,typoon,su35,fregat.kok sepi2 aja bung JAGARIN PANE?
    WIRO

    ReplyDelete
  23. Belajar dari sukses CN235 Pak Menhan!

    Tahun 1975 airbus spanyol menjalin kerjasama dengan indonesia untuk ahli teknologi industri pesawat terbang
    Baru pada tahun 2013 Indonesia memperoleh licensi pembuatan peswat CN295 dan CN 235.

    Panser Anoa adalah TOT VAB panser francis yg memberi licensi pembuatan panser dengan mesin Renault.

    Yg baru ini kapal laut rumah sakit Dr.Wahidin LPD class berkat TOT korea selatan...akhir bangsa ini bisa export LPD Class ke philipina.

    Tank Harimau pun TOT dari FNSs Turki.

    Alutista Apa yg tidak bisa dibuat bangsa ini yakin sekalipun Rudal S500 rusia dan Rudal supersonic Minuteman Amerika.

    Tapi lagi lagi kita kecewa dengan bangsa ini yg semua mau serba instan dan tidak mau repot repot bangun industri militer tinggal beli beli beli

    Padahal banyak sejarah bangsa di asia yg sangat dekat dengan Indonesia yg sukses membuat industri militernya kuat contoh Turki dan korea selatan.

    Apalagi banyak rumor IFX sdh tidak dilirik pemerintahan skarang dengan sejuta alasan lihat pak menhan tahun 1975 Airbus kerjsama dengan indonesia baru pada tahun 2013 kita dapat licensi CN235..perlu waktu panjang..

    ReplyDelete
  24. Bangganya bangsa ini jika protype KFX dan IFX akan terbang tahun 2021 ini dan 2 unit IFX akan terbang dilangit halim perdanakusuma disaksikan oleh seluruh anak bangsa dan 2 pemimpin besar bangsa ini SBY yg menjalin kerjasama Indonesia dan korea selatan dan Jokowi yg menyelesaikan pesawat ini jadi ada bendera merah putih di badan pesawat KFX dan IFX.

    Namun sayang semua tidak seindah mimpi yg dititipkan SBY hari ini hutang IFX kekorea selatan tak kunjung dibayar.

    Korea selatan dulu menganggap bangsa indonesia raksasa yg masih tertidur dan ketika bangun akan mnjadi bangsa besar namun bangsa ini memilih menjadi bangsa yg kecil yg tidak mempunyai komitment yg jelas...

    India perlu 300 trilun untuk mndapatkan licensi SU 30 rusia yg diberi nama Tejas.
    Indonesia hanya berkontribusi 20 trilyun dari kerjasama KFX dan IFX tapi mau perakitan di Indonesia.

    Hari ini ini Rafale francis akan melakukan produksi pesawat Rafale di India dengan syarat India pesan 100 pesawat klau 1 peswat 1 trilun berarti 100 trilyun..

    Semoga berjaya negeri ku Indonesia.

    ReplyDelete
  25. https://militermeter.com/tni-al-pilih-tank-amfibi-ringan-sprut-sdm1-untuk-tank-pt-76-yang-menua/ sprut sdm1 utk marinir sdh smp mn? infonya donk

    ReplyDelete