Daerah Khusus (masih) Ibukota Jakarta, Lima Oktober 2024 kemarin berubah menjadi Daerah Khusus Alutsista. Ribuan alutsista TNI berbagai jenis dengan seratus ribuan tentara dan sejuta warga Jakarta dan sekitarnya memenuhi kawasan Monas dan jalan-jalan protokol di Jakarta. Lebih istimewa lagi dari perayaan ini adalah rakyat ikut menikmati rangkaian acara meski terik matahari menyengat. Bahkan ikut menaiki beragam jenis alutsista yang digelar secara besar-besaran. Berlanjut dengan pergelaran konser musik TNI_Rakyat di panas yang terik masih mampu menyedot ratusan ribu antusias warga Jakarta. Tolong dicatat, ini benar-benar spektakuler sepanjang sejarah.
Ribuan alutsista yang memadati Monas dan sekitarnya termasuk adanya penyerahan 569 unit alutsista baru dari Kementerian Pertahanan untuk matra TNI. Rinciannya adalah 23 panser Pandur, 9 panser Anoa, 4 panser Komodo, 8 tank Harimau dan 250 rantis Maung V3. Semuanya buatan PT Pindad. Selain itu ada juga penyerahan 250 truk angkut pasukan, 9 rantis APC, 8 unit RBB, dan 8 unit ransus peluncur missile. Semuanya dari industri pertahanan swasta nasional. Kalau dilihat dari udara penumpukan berbagai jenis alutsista ini seperti persiapan menuju perang besar.
Seluruh alutsista TNI tiga matra yang diperlihatkan, dipergelarkan termasuk aset TNI AL dengan puluhan KRI unjuk formasi tempur di Laut Jawa. Bersamaan dengan itu ada atraksi puluhan jet tempur TNI AU, atraksi Jupiter Aerobatic Team, puluhan helikopter tempur dan penampilan si tangguh Hercules. Tontonan yang membuat semua orang melihat ke angkasa adalah episode pertempuran jarak dekat (dog fight) antara jet tempur Sukhoi dan F16 TNI AU. Benar-benar sebuah sajian simulasi yang mengagumkan ketika masing-masing jet tempur meliuk-liuk melontarkan flare. Seperti sedang menyaksikan film Top Gun di dunia nyata. Cerahnya langit Jakarta membuat kita bisa menyaksikan adegan "pertempuran" dengan decak kagum.
Parade berbagai jenis alutsista TNI tampil gahar bersama derap langkah tegap ribuan pasukan Brigade Upacara. Alutsista TNI AD yang tampil banyak sekali. Ada panser Anoa, panser Badak, panser Pandur, dan tank Harimau. Semuanya buatan Pindad. Kemudian ada si perkasa MBT Leopard, tank Marder made in Jerman. Ranpur Bushmaster, SPH Caesar Nexter, SPH M109, MLRS Astross, M3 Amphibious Rig. Kemudian ranpur Satbak rudal Mistral dan Satbak rudal Starstreak. Penerbad mengerahkan helikopter Apache, Bell 412 Ep dan lain-lain. Yang menarik adalah penampilan surprise berbagai jenis drone dalam satuan Brigade Drone. Ada drone geospasial, drone surveillance, drone logistik dan drone combat. Penampilan drone combat CH4 milik skadron UAV 52 Natuna menarik perhatian khalayak.
TNI AL mengerahkan parade lima puluhan KRI berbagai jenis di Laut Jawa, termasuk kapal selam. Sementara untuk di Monas Korps Jalesveva Jayamahe ini menampilkan persenjataan strategis KRI striking force seperti peluru kendali anti kapal Exocet Blok 2 dan Blok 3. Juga rudal Harphoon, rudal C803, rudal C705, rudal Yakhont dan torpedo Black Shark. Tidak ketinggalan menampilkan Coastal Missile yang belum ada mereknya. Kebutuhan Coastal Missile memang sangat mendesak untuk perlindungan Natuna dan selat strategis Indonesia. Hantu laut Korps Marinir menampilkan tank amfibi BMP-3F, tank amfibi lawas PT76, panser amfibi BTR-50, tank amfibi angkut pasukan LVT7, Roket multi laras Vampire dan RM Grad serta berbagai jenis alutsista Kopaska dan Denjaka TNI AL.
Alutsista tentara langit kita berjaya menggemuruhkan langit Jakarta dan sekitarnya. Puluhan jet tempur berbagai jenis memperlihatkan manuver yang mengesankan. Ada jet tempur Hawk sedang mimik Avtur di udara dengan "SPBU" nya pesawat Hercules. Ada pesawat counter insurgency Super Tucano, ada jet tempur "baby falcon" T50 Golden Eagle. Kemudian gemuruh manuver belasan jet tempur F16 memberikan suasana kebanggaan bagi kita semua. Tidak ketinggalan ranpur peluncur peluru kendali surface to air missile Nassam2 tampil berwibawa. Nassam 2 adalah bagian dari Air Defence System pelindung Jakarta. Kekuatan jet tempur TNI AU akan bertambah jika 42 jet tempur Rafale dan 24 jet tempur F15 Id sudah menjadi aset strategis TNI AU. Makin strong saja kekuatan tentara langit kita.
Untuk diketahui parade limapuluhan kapal perang TNI AL kemarin adalah bagian dari pertanggungjawaban kesiapan operasional matra laut untuk menjaga dan melindungi perairan strategis kita. Kebanggaan yang menyertainya adalah suksesnya PT PAL dan galangan kapal swasta nasional melakukan upgrade 41 KRI dalam waktu 2 tahun. Ini pekerjaan yang luar biasa untuk menguatkan postur tempur KRI dengan pembaharuan instalasi rudal, radar dan instrumen tempur lainnya termasuk repowering. PT PAL sebagai lead integrator merasa bangga mampu menyelesaikan pekerjaan prestise ini. PT PAL belum pernah mendapatkan order upgrade KRI sebanyak ini. Sebuah kepercayaan yang luar biasa untuk industri pertahanan maritim Indonesia. Kita patut mengapresiasinya.
Perayaan HUT TNI ke 79 ini sejatinya adalah pertunjukan pertanggungjawaban program MEF (minimum essential force) TNI selama 15 tahun terakhir. Bersamaan dengan itu pergelaran pasukan dan alutsista TNI secara besar-besaran adalah bagian dari penghormatan untuk masa tugas Presiden Jokowi yang segera akan berakhir. Berlanjut dengan suksesi kepemimpinan nasional kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. Banyak pencapaian penguatan alutsista selama kepemimpinan Presiden Jokowi. Terutama lima tahun terakhir sejak Prabowo memimpin Kementerian Pertahanan.
Kepada kita rakyat Indonesia, Kementerian Pertahanan dan TNI memperlihatkan berbagai jenis alutsista canggih yang sudah masuk aset investasi pertahanan negeri. Melalui defile dan parade dengan penonton yang bergairah dan bangga, berbagai jenis alutsista TNI melintas gagah. Dan ini yang membanggakan rakyat bangsa mulai dari anak balita sampai dewasa bisa ikut menaiki dan menikmati beragam jenis alutsista kebanggaan negeri. Sebuah suasana kebangsaan yang membuncah dan membungakan hati. Para diplomat asing yang menyaksikan langsung acara ini ikut gembira dan kagum. Perayaan ulang tahun tentara sebuah negara kepulauan yang multi etnik, mampu memperlihatkan semangat nasionalis patriotik yang luar biasa.
Di hadapan kita saat ini, dunia sedang tidak baik-baik saja. Demam berkepanjangan. Kawasan Timur Tengah sedang marah membara membahayakan eksistensi dunia. Perang Rusia Ukraina semakin mencekam dengan ancaman serangan nuklir balasan kepada negara yang menyerang Moskow dengan perlindungan negara pemilik nuklir. Semenanjung Korea semakin ruwet dengan pergelaran dan ancaman nuklir Korut. China juga ikut memanaskan kawasan dengan terus menerus memprovokasi Taiwan. Termasuk mengobok-obok Laut China Selatan. AS kembali mengerahkan 3 kapal induk ke Timur Tengah yang biasanya konsentrasi di Asia Pasifik. Perubahan geopolitik dunia begitu cepat.
Semua dinamika ini harus kita cermati, kita waspadai dan kita sikapi. Antisipasi terbaik adalah percepatan perkuatan barikade pertahanan. Indonesia sedang ada dalam fase ini, pengadaan alutsista secara extra ordinary. Maka langkah Kementerian Pertahanan mempercepat proses pengadaan alutsista adalah strategi terbaik. Seperti pengadaan 2 kapal perang PPA setara heavy fregate dari Fincantieri Italia adalah model pengadaan extra ordinary. Dukungan rakyat tercermin dari tumpah ruahnya mereka di acara HUT TNI ke 79. Mereka mengagumi tentaranya, mereka bangga dengan kepemilikan alutsista TNI. Inilah capital gain yang harus kita genggam untuk terus memperkuat alutsista TNI. Mari kita berlari mengejar percepatan itu.
****
Jagarin Pane / 14 Oktober 2024
π Terima kasih atas pencerahannya bung jagarin.. Tp ngomong2 emang kita jadi beli f15 id bung jagarin
ReplyDeleteDalam proses kan
DeleteNggak puas jika rafale blm hadir.
ReplyDeleteSabar dong
DeleteYang fregat dari jepang........???
ReplyDeleteKlu menurut sy mending di perbanyak frigate merah putihπͺπͺπͺ
ReplyDeleteBang..apa kita masih punya rencana untuk beli pesawat thypoon ex
ReplyDeleteMending nambah 59 super rafale biar dpt full tot
DeleteEh ralat 58 aja dah
DeleteGak ada, sdh dicoret
DeleteApa betul Prancis ada rencana menghibahkan Rafale ke Ukraina? Mending dihibahkan ke Indonesia aja lebih bermanfaat dan tepat guna..dan kabar terbaru hibah korvet Pohang class apa sudah diupgrade di Indonesia ?
DeleteHellMarch kemaren kurang greget.. Ranpur yg Parade kurang banyak.. Membayangkan selusin Rudal Trisula Hisar & Ballistic Missile KHAN ikut HellMarch.. walaupun cma dummy.. akan terkesan Sangar di mata internasional..
ReplyDeleteMasukan saya indonesia melakukan R n D pengembangan fregat merah putih dengan ukuran panjang 195 meter dan lebar 15 meter, untuk muat lebih banyak torpedo dump, hanya torpedo dan rudal jelajah permukaan ke permukaan dan permukaan ke udara, permukaan ke darat, juga membuat peluncur rudal dan rudal sekelas rim 116, menempatkan pada bagian depan, tengah dan belakang, di atas hanggar helikopter dan drone pada semua sisi, selain ada senapan mesin 6 atau 8 laras yg dikendalikan dng radar pengendali dan dilengkapi RCWS, selain pada decoy launcher pada semua sisi tidak hanya pada bagian belakang, serta supaya ini semua menjadi standar untuk pengadaan juga penempatan senjata pada semua sisi kapal perang
ReplyDeleteKemudian pada kapal patroli dan kapal angkut serta kapal ambulance dilengkapi dengan persenjataan tidak hanya meriam cal 75 atau cal 90 mm, melainkan juga dilengkapi meriam 6-8 laras, peluncur rudal dan rudal sekelas rim 116, hanggar untuk helikopter angkut dan helikopter anti kapal selam, juga peluncur torpedo, peluncur rudal jelajah dari permukaan ke permukaan da. Dari permukaan ke udara, permukaan ke darat, torpedo dump, sonar, decoy launcher, meriam cal 25 mm dng radar berpemandu dan rcws dng penglihatan malam serta infrared pada semua sisi, karena ketika perang, lawan tidak lagi memperhatikan hukum perang dng menggunakan senjata yang kelasnya sama dng kelas lawan
ReplyDeleteMembuat dan memperbanyak peluncur rudal anti tank, peluncur rudal anti drone, anti jet tempur, anti helikopter serta senapan rindukan dng teleskop dan helm dng penglihatan malam dan infrared, juga alat yg dpt melihat objek dibalik tembok
ReplyDeleteJuga menambah unit kapal selam medium tidak hanya 12 unit melainkan minimal 64 unit dan 180 unit kapal selam mini yg dapat meluncurkan 8 unit torpedo dan 12 unit rudal jelajah, membuat dan mengadakan MLRS dlm jumlah besar, membuat dan mengadakan kendaraan dan peluncur rudal pertahanan pesisir serta rudal pertahanan pesisir
ReplyDeleteJuga indonesia masih perlu tambahan helikopter serang ringan, helikopter serang berat, helikopter serang medium, helikopter serbu dari ringan sampai berat, helikopter angkut ringan sampai berat, helikopter ambulance, pesawat tempur counter insurgency, jet tempur generasi 5 selain jet tempur generasi 4,5 sembari indonesia meneliti, membuat dan mengembangkan secara mandiri jet tempur, dan.semua suku cadangnya
ReplyDeleteMin emng mobil maung masuk katagori alutsista heheh...
ReplyDeleteAda kemungkinan ga ...? Penambahan opv 98 m /98 ++ dan korvet made in lokal masa cmn bikin 2 nanggung secara kuantitas kurang banget apa ada kemungkinan juga tot dari korvet/ fregate bikinan turky ?
ReplyDeleteBelum juga beroperasi penuh pengen nambah lagi ,gimana sich , di mana juga kalo nambah pesanan user itu puas hasilnya
DeleteHanud kita terlalu banyak, sistem nya gak mungkin dipublis semua dalam satu event parade, mungkin dikasih contoh saja kalo ada Starstreak dengan Forceshield CM200, mistral dengan MPCV GBAD nya bisa juga dengan CM200 yg dikombinasikan dgn ZUR23. ZUR23 bisa digabung juga dgn system Aster dgn rudal Grom. Sistem Hanud Girrafe 40 yang kombinasi radar girrafe rudal RBS79 dan meriam hanud boffor. Adapula Skyshield 35mm dengan skyguard system nya yng digabung dengan X-band radar dan rudal chiron. Smart Hunter bisa kombinasikan Giantbow dan rudal QW. Banyak yg gak ikut event parade kemarin, sepeti sistem medium hanud Nasams, VLS Mica dan GM400a. macet jakarta kalo dipasang semua. apalagi nanti masuk Aster 30 dan Hisar. Tambah banyak lagi
ReplyDeleteKapal induk gimmana kapal induk
ReplyDeleteJadi disain sendiri apa beli
Target 2030 udah jadi
Hosh apa fakta itu sih
Dogma indonesia beruba
Dengan rencana kapal induk
Min Ga di update mobil kepresidenan yang baru buatan PT Pindad MV. 3 Garuda Limousine
ReplyDeleteSpesifikasi apa aja min
Iran dan korut sangat di takuti oleh amrik dan sekutunya padahal iran dan korut tidak punya pespur siluman....jadi apa artinya itu sodara?
ReplyDeleteArtinya Iran dan Korea Utara punya senjata andalan yaitu drone kamikaze dan rudal rudal jarak jauh antar benua bahkan Korea Utara sudah bisa buat sendiri rudal nuklir jarak jauh, inilah yang ditakuti oleh sekutu sekutu eropa.
DeleteDengan Punya rudal hipersonik, drone kamikaze dan payung udara yg mumpuni, dengan 3 alutsusta itu saja musuh yg mau ngusik kedaulatan kita pasti mikir2 dulu, khususnya tetangga yg dari selatan
DeleteJangan berhenti di Rafale, tambah lg Pespur seperti Sukhoi SU 57 dan SU 35 KF21 Boramae minimal kita hrs punya Pespur 300 unit berbagai varian tipe sebelum 2035 hal ini tidak begitu muluk dan berlebihan mengingat Negara kita negara yg besar dg SDA melimpah ruah..maka jagalah aset itu dg kekuatan militer yg memadai...bravo TNI π²π¨π
ReplyDeleteUtk jet tempur TNIAU masa depan seperti nya akan ada pembelian batch2 Rafael Prancis sehingga total nantinya akan ada 100unit. Ini sedang digodok dan dianalisa matang matang oleh RI karena RI via PT DI sedang ingin mendapat teknologi pembuatan jet tempur via lisensi atau ToT dan ini disambut oleh produsen jet tempur Rafael Perancis asalkan RI beli minimal 100unit jet tempur Rafael kondisi baru kosongan. Bila ini terjadi maka KF21 Korsel-RI dan F15EX bisa batal diakuisisi oleh RI . Dan sepertinya RI via PT DI lebih memilih akuisisi 100unit jet tempur Rafael Perancis baru kondisi kosongan utk mengejar impian bisa buat sendiri jet tempur di PT DI, nah akuisisi batch2 jet tempur Rafael Perancis kemungkinan besar akan dibuat di hanggar PT DI dgn superviisi Dassault si produsen jet tempur Perancis tersebut .
ReplyDeleteNah bila akuisisi batch2 jet tempur Rafael Perancis berhasil dibuat di hanggar PT DI via lisensi atau ToT dari Dassault si produsen jet tempur Perancis, maka ada kemungkinan akuisisi lagi utk batch3 jet tempur Rafael tapi dgn teknologi akan lebih canggih lagi dgn memakai teknologi Made in RI dgn menggandeng. PT Infoglobal
ReplyDeleteSmart arahan anda.. Tp arahan jiran.. eh anda maksud sy berhasil membuat produsen lain lega.. Knp lega kerana Indo jlas tdk kan bise meraih impiannye sbg salah satu produsen pespur ato mandiri dlm bdg pespur itu sendiri artinye ifx garuda i22 sikatan buatan info global akan sirna.. Sm dlm bdg otomotip sampai skrg Indo tak punya merek roda 4 akibat dr strategi2 asing tersebut sy rase Indo sdh bijak dlm hal ini apalagi presidennya Bpk prabowo.. Akan banyak kejutan nanti.. Liat aja.. Indonesia..! πͺπͺπͺ
DeleteBila dicermati secara bijak teknologi yang ada di KF21 Korsel-RI versi awal adalah sama alias setara dgn teknologi yg ada di jet tempur Rafale Perancis,, sedang teknologi yg ada di F15EX setingkat di atas Rafale Perancis tapi rawan embargo dan sepertinya pihak Dassault Perancis sepakat tidak akan mengembargo RI
ReplyDeleteBerhitung cermat
ReplyDeleteAda contoh di depan mata RI yaitu Korea Utara, secara ekonomi tentu RI yg menang dan Korea Utara tertinggal jauh', masyarakat RI hidup lebih damai daripada rakyat Korea Utara, tapi hanya satu kemenangan Korea Utara atas RI yaitu ditakuti oleh sekutu bart pimpinan USA. Korea Utara mampu buat sendiri rudal rudal konvensional baik jarak dekat sampai jarak jauh antar benua bahkan kini Korea Utara sudah mampu buat sendiri rudal udal nuklir jarak jauh antar benua yg bisa sampai daratan negara USA. Kalo dihitung hitung berapa besar biaya yg dibutuhkan Korea Utara utk mandiri buat sendiri rudal rudal konvensional baik jarak dekat sampai jarak jauh? Apakah lebih dari USD 25 milyar? Atau kurang dari itu? Sedangkan RI butuh pinjaman luar negeri utk modernisasi TNi 3 matra sebesar USD 25 milyar dan dana sebesar itu RI dapat apa? Kalo ditimbang timbang secara adil sebaiknya RI pindah haluan penggunaan dana USD 25 milyar itu yaitu digeser dana tersebut buat mandiri dibidang rudal rudal konvensional baik jarak dekat jarak menengah maupun jarak jauh seperti yg dilakukan Korea Utara. Kalo sudah mandiri di bidang rudal rudal konvensional baru di gas ke arah mandiri utk rudal rudal nuklir jarak dekat jarak menengah maupun jarak jauh . Kalo sudah begini tentu sekutu sekutu USA hormat kepada RI walaupun alutsista militernya jadul jadul tapi punya rudal rudal konvensional dan rudal rudal nuklir
Semoga sebelum th 2035 RI punya minimal 300 unit pespur berbagai varian agr keamanan seluruh wil.NKRI bs tercover dan marwah RI akn segera ditegakkan kembali..bravo TNIπ²π¨
ReplyDeleteAda satu keunggulan bila RI bisa mandiri dalam pembuatan rudal nuklir baik jarak pendek atau jarak menengah atau jarak jauh alias rudal antar benua yaitu saat rudal nuklir sudah diluncurkan ke lokasi target daerah musuh, maka musuh dilarang menembak utk menjatuhkan rudal nuklir tersebut, kenapa? Jawabannya adalah bahaya radiasi nuklir yg bercampur dgn udara terbuka alias bahay radiasi nuklir saat meledak di udara dan itu sangat berbahaya sekali bagi kehidupan di sekitar meledaknya rudal nuklir tersebut, itulah mengapa bila suatu negara sudah meluncurkan rudal nuklirnya ,, maka musuh hanya bisa diam dan melihat saja saat rudal nuklir tersebut mendarat di lokasi target tanpa bisa menembaknya.
ReplyDeleteItulah jawabannya kenapa sebuah negara kalo udah bisa mandiri dalam pembuatan rudal nuklir, maka semua negara di dunia ini akan hormat dan tidak berani usil.
Kalo rudal konvensional baik itu rudal jarak pendek atau jarak menengah atau jarak jauh masih bisa diatasi dgn rudal anti rudal maupun meriam otomatis anti serangan udara atau anti serangan rudal. Untuk rudal nuklir jelas kaga bisa di atasi seperti rudal konvensional karena akibat bahaya radiasi nuklir yg ditimbulkan oleh rudal nuklir itu saat meledak di tempat target lokasi musuh.
ReplyDeleteKita berpikir logik aja klu seandainya di dunia ini rata2 hampir semua negara punya senjata Nuklir mo jd apa dunia ini.. Jgn di kira ktk Indo punya senjata nuklir ngra ngra di asteng ini aja akan diam dgn hanya memiliki senjata konvensional
DeleteBang Gafar minta tanggapannya dong Daftar lirik lagu TNI yang aku buat aku penggemar jenengan."
ReplyDeleteIni saya sudah Buatin."
1.Pertarungan lagit
https://youtu.be/Hw_k9MK6ifM?feature=shared
2.tiga Matra, satu jiwa
https://youtu.be/tvZMsJq19KE?feature=shared
3.prajurit Biru
https://youtu.be/RLRCUNds5ok?feature=shared
4.399 Destroyer
https://youtu.be/oSnIAOtC99Y?feature=shared
5.berjaya
https://youtu.be/NDh6cMcVrb4?feature=shared
6. Hantu Laut
https://youtu.be/kK_O3rfon80?feature=shared
7.Rumah
https://youtu.be/aZxH9Tghsu4?feature=shared
Da potong baja kcr 70 buatan Turkey tinggal nunggu korvet Ama fregatenya ada bocoran ?
ReplyDeleteOktober sudah lewat, kenapa tidak ada kabar tentang kapal PPA dari italia. Info awal tadinya kapal disiapkan untuk parade hari TNI, tetapi kok belum muncul juga...
ReplyDeleteDenger2x kapalnya udah jadi duit buat bayarnya blom tersedia ....
DeleteUntuk OPV PPA Itali rasa fregat unitnya ada 2kapal tapi belum dibayar oleh RI karena anggaran yg berasal dari PLN sebesar USD 25,5milyar belum ditanda tangani oleh MenKeu RI karna mau ada pergantian presiden RI.
ReplyDeleteUntuk KCR 70m buatan Turkey memang sebanyak 2unit kapal utk TNI-AL memang harus dilakukan pembeliannya oleh RI karena itulah syarat syarat dari Turkey utk memberi ToT kepada RI yg kemungkinan besar ToTnya adalah pembuatan dan penguasaan teknologi rudal rudal Turkey oleh RI sehingga nantinya RI mandiri di bidang teknologi rudal rudal., teknologi rudal Turkey ini akan dikawinkan dgn teknologi rudal C705 RRC sehingga hasilnya nanti akan melahirkan rudal nasional yg diharapkan RI.
ReplyDeleteGalangan kapal Itali yg memproduksi kapal perang sepertinya pelit ToT tapi galangan tersebut sudah menunjukkan minat pemberian ToT kepada RI dibidang pembuatan kapal selam mini dan kapal selam ringan di galangan swasta RI cuma belum ada tanda tanda pembelian dari pihak RI.
ReplyDeleteKCR 60 + OPV 90 vs KCR 70 Turkey
ReplyDeleteSebetulnya KCR 60m lalu KP 60m lalu OPV 90m buatan lokal tidak kalah dgn buatan luar negeri termasuk tidak kalah dgn KCR 70m buatan Turkey.
Soal senjata di kapal perang buatan lokal itu tergantung permintaan pihak TNI-AL cuma sayang karena anggaran terbatas maka senjata yg dipasang di kapal perang baru buatan lokal tidak segarang dgn senjata yg dipasang di KCR 70m buatan Turkey.
Yang unggul di KCR 70m buatan Turkey itu terletak di mesin turbin gas disamping 2 buah mesin diesel sehingga kapal bisa dikebut di atas 30knot tapi harap diingat bahwa adanya mesin turbin gas ini, maka BBM akan boros.
Karena alasan BBM boros ini, maka kapal perang baru buatan lokal tidak dipasang mesin turbin gas sehingga wajar kecepatan maks hanya di bawah 30knot .
Rata rata kapal KRI TNI-AL menon aktifkan mesin turbin gas supaya didapat BBM yg irit serta menghindari perawatan mesin turbin gas yg mahal biayanya.
Ya jelas untuk kcr series Turki lebih unggul di bandingkan buatan lokal gimana sich , makay nanti kita dapat blue frint dari turki, ke depan mungkin untuk desain kcr pake design Turki jauh lebih kokoh
DeleteSiapa bilang kcr kita kalah dgn Turki.. Itu di beli utk menambah perbendaharaan desain selain tot rudal karna saat ini jnis kcr lain sdh di buat di salah satu galangan kapal swasta di Indonesia kcr 60 m berkecepatan 40 knot dgn menggunakan tambahan tenaga dr water jet sm dgn yg punya Turki ye dgn desain yg berbeda dr kcr PT pal.. Klu tdk salah kemhan memesan klu gak 2 .. 3 tu kcr trsbt.. Tdk lama lg akan segera di luncurkan
ReplyDeleteBanyakin aja ...opv 98 m ato lebih made in lokal lagi......lebih murah tinggal nyari tot rudal
ReplyDeleteBung Jagarin bagaimana kabar tambahan 6 T-50 golden Eagle ada update kah
ReplyDeleteBelum ada
DeletePT Steadfast Marine
ReplyDeleteKalo tidak salah galangan kapal tersebut memberi info sudah bisa membuat kapal perang jenis OPV 90 dan LPD 125m namun belum dapat order pembelian dari TNI-AL
Dilihat dari gambar yg diedarkan oleh galangan swasta tersebut produk OPV 90 nya bisa bersaing karena punya spek senjata lengkap berikut produk LPDnya juga punya senjata lengkap bersaing dgn produk LPD dari PT PAL.
Jadi sudah sepantasnya TNI-AL memberi order pembelian terhadap 2 jenis kapal perang tersebut dimana OPV 90 produk galangan swasta ini lebih bagus dari korvet KRI Bung Karno karena udh ada spek senjata lengkap dan bahkan setara dgn 2unit OPV 90m buatan PT Palindo yg sudah diluncurkan tempo hari.
Saran saya tingkalkan korvet KRI Bung Karno dan fokus perbanyak pembelian order kepada OPV 90 buatan PT Palindo serta buatan PT Steadfast Marine ini.
Utk LPD buatan galangan swasta ini juga dikasih order pembelian sebanyak-banyaknya 6unit untuk penggantikan LST Frosch class milik TNIAL yg seharusnya sudah mulai dipensiunkan.
Secara tampilan sebetulnya produk OPV 90 dari 2 galangan swasta ini adalah korvet dan bukan OPV karena punya spek senjata lengkap.sedangkan korvet KRI Bung Karno justru adalah OPV karena tidak punya spek senjata lengkap
Ada satu lagi produk KCR 60m buatan PT Tesco dgn adanya tambahan tenaga pendorong yaitu water jet disamping 2 mesin diesel nya sehingga KCR 60m buatannya diba dikebut lebih cepat dari KCR 60m buatan PT PAL bahkan kecepatan maks 35 knot dgn water jet tersebut.
ReplyDeleteSoal senjatanya bisa selengkap dgn KCR 60m buatan PT PAL. Cuma masalahnya belum dapat order pembelian dari TNI-AL..
Saran saya segera kasih order pembelian minimal 6unit kapal utk mendampingi 6unit KCR 60m buatan PT PAL dan sepintas kapal KCR produk galangan swasta ini bisa setara dgn KCR 70m produk Turkey.
Sepakat banget bro ....walau bagaimanapun suatu saat korvet pemburu kapal selam buatan Jerman timur muste pensiun da sepuh banget buatan taun 60 an jumlahnya cukup banyak 14 buah harus ada gantinya ...pling memungkinkan memperbanyak korvet Ama opv dalam negeri yg disesuaikan dengan kebutuhan dan bujet tentunya
ReplyDeleteJadi penasaran utk spek kembaran korvet bung Karno apakah ada peningkatan dari sisi persenjataan dsb karna suatu saat korvet 2x ini akan menggantikan korvet parchim class yg sudah uzur dan suatu saat korvet ini bisa digunakan utk fungsi yg sama sebagai korvet pemburu kapal selam ?
ReplyDeleteRudal petir
ReplyDeleteRudal ini adalah karya swasta anak bangsa dan sudah diuji berapa kali bahkan modelnya pun dirubah, versi terbaru rudal ini punya kecepatan maks 350km/jam dgn jangkauan sekitar 35km. Menurut kabar terbaru rudal petir ini sedang ditingkatkan kecepatannya menjadi diatas 1mach dan tentunya disain rudal petir akan berubah menyesuaikan kecepatan tingginya itu dan ini masih dalam bentuk eksperimen.
Sy menyarankan utk TNI-AL supaya segera order rudal petir versi terakhir yg udh diuji coba terbang yaitu rudal petir yg punya kecepatan maks 350km/jam.
Tujuan saya adalah rudal petir ini utk latihan menembak serangan udara atau serangan rudal bagi kapal perang TNI-AL berhasil atau tidak meriam meriam KRI menembak jatuh rudal petir ini yg ditembakan menuju sasaran KRI.
Ini adalah latihan bagi awak KRI utk menambah kemampuan dalam menembak jatuh rudal yg datang atau pesawat tempur yg datang.
Itulah gunanya rudal petir versi kecepatan maks 350km/jam bagi TNI-AL.