KRI Nanggala 402 adalah marwah dan kebanggaan Korps Hiu Kencana yang bersama KRI Cakra 401 merupakan sepasang monster bawah air yang mengawal teritori laut Indonesia sejak tahun 1981. Dua pengawal tangguh ini juga sempat bersahabat dengan "Pakdenya" KRI Pasopati 410 yang sudah ada sejak era Trikora tahun 1962 menjadi benteng teritori bawah laut negeri ini. Bedanya Pasopati setelah pensiun bisa terlihat jasadnya sebagai monumen kapal selam di Surabaya sementara Nanggala dalam perjalanan tugasnya yang mulia dan berwibawa berdiam abadi ke kedalaman laut Bali.
Sejarah perjalanan kapal selam Indonesia hadir pertama kali tahun 1959 dengan kedatangan 2 kapal selam Whiskey Class dari Uni Sovyet (sekarang Rusia). Keduanya diberi nama RI Cakra 401 dan RI Nanggala 402. Sekedar catatan sebelum tahun 1973 identitas penamaan kapal perang diawali dengan RI (Republik Indonesia), setelah itu diganti menjadi KRI (Kapal Republik Indonesia). Bersamaan dengan dikumandangkannya Trikora oleh Bung Karno 19 Desember 1961 maka penambahan Whiskey Class mencapai jumlah 12 unit.
Whiskey Class termasuk Nanggala 402 menjadi kekuatan penggentar, waktu itu kita lah yang terhebat di kawasan ini sehingga Belanda atas desakan AS bersedia hengkang dari Papua. Tentu melalui jalur PBB supaya terlihat terhormat. Padahal sejatinya kekuatan militer Indonesia lah yang menjadi penggentarnya. Waktu itu dengan seratusan kapal perang plus 12 kapal selam serta seratusan pesawat tempur dan pengebom strategis membuat pihak lawan ukur diri. Setelah Trikora dilanjut dengan Dwikora untuk mengganyang Malaysia. Poinnya ketangguhan satuan kapal selam Indonesia saat itu paling kuat di kawasan bumi selatan. Kita memiliki 12 kapal selam hanya dalam waktu 4 tahun, 1959 sampai dengan 1963.
Pergantian rezim tahun 1966 membuat eksistensi 12 kapal selam Indonesia memudar karena ketiadaan suku cadang. Sampai tahun 1980 hanya 2 dari 12 kapal selam Whiskey Class yang masih bertahan yaitu KRI Bramastra 412 dan KRI Pasopati 410. Maka ketika tahun 1981 KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402 datang langsung dikemudikan awak kapal selam kita dari pabrikannya di Kiel Jerman Barat (Sekarang Jerman), rasa bangga kembali mengembang. Membawa kapal selam dari Jerman ke Indonesia butuh waktu 2 bulan tentu merupakan keberanian yang membanggakan.
KRI Nanggala pernah berduet bersama KRI Cakra di laut Sulawesi beberapa tahun lalu untuk mencari 4 prajurit TNI AL. Penyebabnya adalah hilangnya 4 awak kapal KRI Layang ketika menangkap dan membawa kapal nelayan Filipina yang diduga adalah gerilyawan Marawi. Kapal nelayan diperiksa dan sebagian besar awaknya ditahan di KRI Layang. Kemudian 4 prajurit KRI Layang ditugaskan mengawal beberapa awak kapal nelayan Filipina. Ternyata tidak pernah sampai di Miangas. Tidak lama kemudian pertempuran hebat terjadi di Marawi antara pasukan pemerintah Filipina dengan gerilyawan.
Prajurit Hiu Kencana adalah pasukan khusus TNI AL yang sudah lulus ujian ketangguhan, cerdas, kuat, tegar, tahan, tabah dan sabar. Motto Hiu Kencana adalah Tabah Sampai Akhir sejatinya adalah ketahanan mengelola emosi, sabar, tahan tidak melihat matahari berminggu-minggu, kuat dan mampu menikmati tugas di dalam mesin pembunuh berlapis, pelenyap kapal musuh dalam kesenyapan di kedalam laut yang sunyi. Pernah sekali waktu didatangkan seorang Dokter untuk mendeteksi tingkat stres awak kapal selam selama menyelam. Ternyata memasuki minggu kedua si Dokter yang berteriak-teriak histeris minta dikembalikan ke pangkalan. Awak kapal tersenyum melihat kondisinya. Kapal selam memang dirancang dan dibangun untuk tidak terdeteksi. Dia berjalan sendiri berminggu-minggu melakukan tugas pengintaian dan infiltrasi serta penembakan. Termasuk harus pintar menyembunyikan diri ketika diincar kapal musuh.
Secara operasional jam terbang Cakra dan Nanggala sangat padat. Bayangkan periode 1981 sampai dengan 2015 Indonesia hanya punya 2 kapal selam dengan luas wilayah perairan yang membentang. Melakukan tugas intelijen dan infiltrasi dalam kesenyapan, sesungguhnya beban kerja keduanya overload, karena tidak ada penambahan kapal selam. Ketika Ambalat memanas tahun 2005 Nanggala tampil sebagai benteng terdepan, berpatroli sendiri berminggu-minggu. Akhirnya keduanya secara bergantian dioverhaul dan diganti jeroannya dengan instrumen digital di Korsel. Nanggala overhaul tahun 2012. Delapan tahun setelah itu KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402 mendapat "keponakan baru" yaitu KRI Nagapasa 403, KRI Ardadedali 404 dan KRI Alugoro 405. Ketiganya lahir dari hasil kerjasama alih teknologi dengan Korsel.
Barusan mendapat tugas mengawal Natuna bersama KRI Ardadedali 404 dan KRI Alugoro 405, Nanggala kembali ke markasnya di Armada Dua. Seperti diketahui KRI Clurit 641 dan KRI Kujang 642 dari Armada Satu sukses menembakkan rudal anti kapal C705 menenggelamkan KRI Balikpapan 905 yang baru pensiun di Laut Natuna Utara. Kemudian Armada Dua akan melakukan hal yang sama di Laut Bali. Selain akan menembakkan rudal anti kapal dari KRI Hiu 634 dan KRI Layang 635, juga akan menembakkan torpedo SUT dari KRI Nanggala 402. Diantara tiga Armada laut yang dimiliki TNI AL hanya Armada Dua yang memiliki alutsista strategis 5 Kapal Selam bermarkas di Surabaya.
Jalan cerita kemudian berubah dan itulah takdir akhir cerita. Nanggala bersama 53 orang awaknya termasuk komandan satuan kapal selamnya tidak pernah menyahut panggilan dari kapal markas KRI Dr. Soeharso 990 ketika sudah diizinkan menyelam dan menembak torpedo SUT. Kapal baja seberat 1200 ton itu meluncur ke dasar laut ALKI 2. Sang pelenyap berakhir dalam senyap. Kita kehilangan SDM militer yang mahal. Mencetak awak kapal selam butuh waktu dan investasi. Padahal kita juga akan menambah sedikitnya 3 kapal selam baru dari yang sudah ada sekarang. Kita relakan kepergian Nanggala bersama para awaknya. Mereka akan dikenang sepanjang sejarah. Seluruh dunia akhirnya tahu tentang Nanggala, seluruh dunia tahu tentang keperkasaan prajurit Nanggala, seluruh dunia berduka dengan kepergian abadi Nanggala berdiam dalam senyap. Lahumul Fatihah.
****
Jagarin Pane / 26 April 2021
Yaa Robb...kuatkan bagi mereka yang ditinggalkan ..selamat jalan pejuangku
ReplyDeleteAlfatikhah.ENGKAU GUGUR DALAM TUGAS,SAHIDLAH DIMATA ALLAH DAN KEPADANYALAH ENGKAU KEMBALI DALAM KHUSNUL QOTIMAH.SELAMAT JALAN PAHLAWANKU SURGA MENUNGGU MU,AMIIN
ReplyDeleteWIRO
Bagi kalian pejuang tangguh kami : jasamu akan tetap dikenang dan semoga kalian damai disisi Nya.
ReplyDeleteBagi pemerintah : singkirkan besi² tua Krn jgn ada lagi pejuang tangguh kita meregang nyawa karena Alusista tua. Segera realisasikan Scorpene, Rafale, Iver agar ini menjadi penghibur prajurit TNI dan juga senjata Negara.
Salam.
ReplyDeleteTerkdang sbuah bencana membawa hikmah untuk bangsa ini selamat jalan sang penyelamat laut NKRI "Tabah Sampai Akhir" Buat pemerintah berapa lagi nyawa anak bangsa yg mau dikorbankan untuk alutista tua...jangan sampai tong kosong nyaring bunyinya...bergerak lah dan tarik semua alutista tua jadikan museum.
selamat jalan prajurit nanggala 402 baktimu kepada negara akan selalu dikenang sepanjang masa semoga allah swt bersamamu disana dan keluarga tabah menghadapi cobaan ini jalesvepa jayamahe tabah sampai akhir
ReplyDeleteselamat jalan prajurit nanggala 402 baktimu kepada negara akan selalu dikenang sepanjang masa semoga allah swt bersamamu disana dan keluarga tabah menghadapi cobaan ini jalesvepa jayamahe tabah sampai akhir
ReplyDeleteTunai sudah janji bakti,sumpah mu telah engkau buktikan KPD kami,kami tdk butuh pembuktian yg lain lg
ReplyDeleteTabah sampai akhir.
ReplyDeleteGugurnya kamu sang pengabdi laut.
Bukan krena kamu tak hebat
Gugurnya kamu sang hiu kencana
Bukan kamu tak pintar
Gugurnya kamu pahlawan tanpa pemakaman di taman makam pahlawan.
Gugurnya kamu tumbal dari kepintaraan orang orang yg mengaku mencintai negeri ini.
Gugurnya kamu kerena negara ini tak mampu melindungi kamu dengan alutista yg layak kamu pakai.
Gugurnya kamu membuat sang jendral ompong itu harus turun dari jabatannya krena dia gagal mnjadi pelindung kamu.
Setelah kamu gugur kamu akan dinaikkan pangkat dan anak anak mu sekolah gratis...kedunguan bangsamu.
Wahai kamu yg gugur di kedalaman 850 M
Tabah sampai akhir sampai kamu bertemu zat yg maha benar dari semua yg benar.
Selamat jalan sang penjaga laut NKRI
Bertemulah dengan Rabb Mu dalam keadaan Syahid krena surga ada di depan matamu.
Kejayaan kamu yg gugur lengkap dimata manusia dan di mata rabb Mu.
Selamat jalan kri nanggala sang hiu kencana...love and respect
Ungkapan yang jernih, bening dan menyentuh. Semoga investigasi akan bisa mengungkap sebabnya.
DeleteTurut berduka cita untuk awak kapal KRI nanggala 402 semoga amal ibadah di terima di sisi Nya Mau bertanya sejak dulu indonesia punya kapal selam mengapa tidak kepikiran untuk beli kapal penyelamat kapal selam apakah karna harganya atau mengapa ? Mengingat tetangga sebelah punya 2 kapal selaam tapi punya kapal penyelamatnya mohon pencerahanga bung2 senior sekalian
ReplyDeleteKalo menurut sya,pengadaan kapal penyelamat itu yg cocok dri Basarnas yg tugasnya memnang selemat2in.
DeleteKlo pengadaan dri AL akan membebani anggaran nya.krn fokus AL pengadaan nya ke Frigat,Kasel
Betul mas tp bagi saya siapaun entah basarnas atau yg lain yg jelas ini sudah urgent sekali
Delete04 Agustus 2020
DeleteTNI AL Dapatkan Alokasi Anggaran untuk Pengadaan Kapal Submarine Rescue
04 Agustus 2020
Kapal penyelamat kapal selam (submarine rescue vehicle) (photo : moship)
Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, Kementerian Pertahanan telah mengalokasikan anggaran USD 87 juta (Rp 1,2 triliun) untuk pengadaan satu submarine rescue vehicle systems pada periode anggaran 2020-2024.
Alokasi anggaran ini masuk pada pos Pinjaman Luar Negeri, sehingga berupa kredit ekspor yang akan diwujudkan dalam pembelian produk dari luar negeri. Dengan demikian Kemhan menginginkan produk yang telah design proven.
Kebutuhan kapal penyelamat kapal selam (submarine rescue vehicle) diperlukan karena pada tahun 2024 TNI AL akan mengoperasikan 8 kapal selam sebagaimana tuntutan MEF.
Jelas dari pernyataan KASAL langsung bahwa ks Nanggala 402 bukan karena human error' tetapi kesalahan dari kapaly karena adanya kerusakan , para awak mengoperasikan Nanggala sesuai prosedur,padahal tahun 2012 pernah terjadi kecelakaan di mana 3 awak gugur karena pada saat akan menembakkan torpedo tutup torpedo tidak terbuka otomatis terjadilah ledakan kecil , dan setelah itu di overhaul di Korsel , kemungkinan besar ada sesuatu ketika di overhaul tidak sesuai apa yg di harapkan TNI,dan katay para perwira kapal selam juga sudah melaporkan banyaknya masalah dari alugoro yg di buat pt.pal kepada atasany tetapi di persulit oleh atasannya sendiri , mungkin harus di terima apapun keadaannya , menurut saya pengadaan batch 2 changbogo cancel dan ganti dari Jerman langsung , peristiwa ini semoga di jadikan pelajaran oleh para pengambil keputusan
ReplyDeleteMenurut saya jam operasional 2 kasel kita sungguh berat karena harus menjaga perairan indonesia yg luas ini tanpa ada kasel lain yg menggantikan seharusnya idealnya utk 1 titik alki harus mempunyai minimal 2 kasel dgn pembagian 1 kasel yg operasional dan 1 kasel lg dlm perawatan. Medan kasel sangat berat krn harus melewati tekanan air di laut dalam shg perlu maintenance yg terjaga.
ReplyDeleteKlo udah kayak gini pikirin lagi buat batch kedua pengadaan kasel dr korsel.gw yakin mayoritas prajurit hiu kencana klo ditanya dan boleh milih pasti ngga mau pake kasel dari korsel.kasian prajurit TNI klo harus pake Alusista abal abal dr korsel.asal pemerintah ngga pelit anggaran klo soal TOT banyak negara pasti mau kerjasama dgn NKRI yg penting wani Piro
ReplyDeletePakai duit siapa Mas?Negara yg mana yg mau beliin? duitnya sayang kalau buat beli Alutsista.mending di korupsi.kemerdekaan itu murah Bos.
DeleteKe depan semoga pengadaan alutsista satu type saja, agar perawatan lebih mudah serta di beli dari negara asal jangan negara kedua.. misal : pengadaan selanjut nya krn TNI AL kita sudah familiar dgn type U209 maka pengadaan selanjut nya U boat series bisa U209 atau U214 dan beli nya lgsg ke jerman, minta ilmu maintenace & TOT ke jerman selaku pembuat asli U boat series..
ReplyDeleteMari kita bac Al fatihah utk awak nanggala semoga amal ibadah nya diterima di sisi Tuhan YME
Alfatihah๐คฒ๐
DeleteMasalahnya ada di penutup tabung peluncur torpedo sepertinya, karena dulu pernah bermasalah disitu yang mengorbankan 4 awaknya, dan kemarin komunikasi langsung hilang setelah penembakan torpedo ...
ReplyDeleteBeli langsung dari negara produsen seperti Jerman atau Perancis kedepannya dan minta ToT terutama dalam hal pemeliharaan.
ReplyDeleteManusia hanya bisa merencanakan, Tuhan Yang Maha Kuasa yg menentukan..
ReplyDeleteNanggala 402 On Eternal Patrol..
Patroli Selama-lamanya dalam lautan..
Patroli Abadi dalam Lautan Nusantara Indonesia..
Semoga Arwah-Arwah Semua Awak Nanggala 402 tenang disana.
Amin
DeleteInnalillahi wa innailaihi rooji'un...insyaALLAH almarhum husnul khotimah, aamiin
ReplyDeleteSelamat jalan Pahlawan kami , jasa kalian abadi di hati kami dan negeri ini !
ReplyDeleteSemoga husnul khotimah
ReplyDeleteTeriring doa utk para satria hiu kencana nanggalas 402..dharma baktimu yg sempurna amal ibadahmu smoga diterima disisi Alloh SWT khusnul khotimah syurga pantas utk pengabdianmu...kmi yg ditinggalkan sungguh sedih ..sedih atas kecongkakan pimp yg abai dlm melindungimu yg sdh seharusnya negara membelamu..tp krn kedunguan para pemimpin pengambil kebijakan yg kurang berpihak kpd penjaga NKRI
ReplyDeleteAmin
DeleteKe depannya penyelidikan kasus ini harus benar2 trungkap tanpa harus di tutup2pi penyebabnya,apakah murni kecelakaan atau ada serangan..
ReplyDeleteSudah saatnya pemerintah membuka mata dan sadar bahwa pertahanan tidak bisa diukur dengan ekonomi, rencana anggaran kapal penyelamat 1,2 T dapat kapal cap apa, itu punya singapur minim senilai 4 T lebih
ReplyDeletecoba di review lagi pengadaan kapal selam dari korsel , sekali kali coba tanya korp hiu kencana bagaimana perasaan mereka saat pake tuh kasel buatan korsel. gue yakin pasti rata rata mereka sedih harus menggunakan alusista KW abal abal buatan Korsel.sekali kali bikin quetioner yang isi prajurti hiu kencana pasti klo bisa teriak mereka pasti teriak ngga sudi pake tuh KASEL negeri K POP. jangan gara gara slogan TOT kita mengorbankan prajurit kita. klo soal tot NEGARA MANA pun pasti mau syaratnya cuma beli yang banyak dan siap dana buat TOT . disinilah anggaran yang berbicara dan uang tidak pernah bohong Semboyannya YOU GET WHAT YOU PAID BERLAKU DI SINI. jadi jangan berkhayal dapat barang bagus plus TOT tapi minta murah.
ReplyDeleteUS Rusia sebagai negara pengguna kasel terbanyak pun pernah merasakan seperti kita..jadikan ini pembelajaran buat bangsa ini.ON ETERNAL PATROL SAHABAT DAN SAUDARA KU
ReplyDeleteWIRA ANANTA RUDIRA
JALASEVA JAYAMAHE
Selamat jalan para satria lautku...semoga amal ibadah mu d terima d sisi Allah SWT...alfatihah
ReplyDeletePelajaran bagi pemerintah..jangan ad lgi beesi tua yg dipakai,singkirkan semua jadikan museum..sudah saatnya memodernisasi dengan mengganti dengan yg baru dan yg tidak bekas..sekian dari saya
ReplyDeleteSemoga para awak Nanggala Husnul Khotimah ditempatkan di tempat terbaik disisi Allah SWT Aamiin.,untuk para pucuk pimpinan n Pemerintah stop beli Alutsista bekas jgn ada lagi korban akibat alutsista yg usang..tingkatkan terus alutsista TNI baik dr kualiatas maupun kuantitas..Jalesveva Jayamahe tabah sampai akhir we love TNI ๐ฎ๐ฉ
ReplyDeleteSelamat jlan pahlawanku.
ReplyDeleteMelihat Tragedi yg menimpa para personil TNI jd miris ya ....dalam channel Youtube disebutkan oleh Connie R bhw Mafia Alutsista insialnya M, https://www.youtube.com/watch?v=k2TTupUSib4
ReplyDeletetp klo menurut sy kok aneh ya narsumnya seolah jd kyk Maling Teriak Maling ....https://nasional.tempo.co/read/517045/divonis-4-tahun-ini-kata-letjen-djaja-suparman
turut berduka cita .semoga penumpang nenggala diterimah disisi ALLAH .dan keluargs yang ditinggalkan diberi kekuatan menerima cobaan ini .hai para pemangku kepentingan lihat !!!.tenggelamnya nanggala.tegakkan hukum .gantung para koruptor .
ReplyDeleteturut berduka cita .semoga penumpang nenggala diterimah disisi ALLAH .dan keluargs yang ditinggalkan diberi kekuatan menerima cobaan ini .hai para pemangku kepentingan lihat !!!.tenggelamnya nanggala.tegakkan hukum .gantung para koruptor .
ReplyDeleteindonesia akan jaya jika pemimpinnya berani menggantung para koruptor.
ReplyDeleteJustru Pemimpin sekarang ini adalah sahabatnya Para Koruptor....
Delete๐คฃ๐๐คฃ๐๐คฃ๐๐๐๐คฃ
Harun masiku itu group siapa ( kasus suap di kpu ? Sampai detik ini Lom keliatan batang hidungnya
DeleteSalam dari Mesjid Jogokariyan Jogyakarta.
ReplyDeleteBelum mengering bunga di pemakaman sang hiu kencana di lau bali.
Disebuah mesjid di jogyakarta pecah semangat patriot anak bangsa dengan satu misi membeli kapal selam canggih untuk korp angkatan laut.
Dari tukang becak.Nelayan.Kulibangunan.Guru.Anak anak Tk.Pegawai.Pengusaha.pedagang.semua menyumbangkan uang dari 2.000 sampai 15.000.000.
Dari sabang sampai marauke dari mesjid Jogokariyan jogyakarta perhari ini terkumpul 1.5 Milyard dalam hitungan hari bisa dibayangkan bila sebulan dan setahun 100% haqqul yakin kapal selam rakyat akan terbeli.
Ingat semua ini hanya akan bisa terbeli beli 200 juta rakyat jelata ikut urunan alias sumbang.
Pesan dari masjid jogokariyan jogyakarta buat para pemimpin bangsa ini
Kami rakyat jelata punya mimpi yg pasti bisa kami wujudkan krena kami tidak sendiri kami bersama 200 juta rakyat jelata.
Kami juga tidak akan pakai broker/Calo alias PT abal abal kami langsung mbeli ke negara yg produksi kapal selam.
Kami juga tidak perduli kena Catsa Amerika bila kami membeli kilo class.
Kalian yg menganggap 53 Sang hiu kencan itu mati karena takdir saya yakin mreka semua tidak memilih takdir mati di kedalaman 850 M.
Negara dengan GDP 4000 trilyun tak mampu beli kapal selam salah urus.gak fokus.Muter muter kedunia cuma cari barang rongsokan.
Wahai pemimpin NKRI yg jiwanya mati lihat disudut mesjid jogokariyan jogyakarta anak bangsa sedang mengurai mimpinya kapal selam canggih 100% haqqul yakin Allahu akbar "KAMI TIDAK SENDIRIAN".
Bung jagarin#
ReplyDeleteIni dah bulan Mei apakah Kontrak2 Alutsista bakal di teken sblm Lebaran atau sesudah nih?
ReplyDeletesemoga tercapai keinginan rakyat indonesia
tapi kalau uangnya udah cukup harus ada yg mengawasi .jagalah bangsaku.
ReplyDeletesemoga tercapai keinginan rakyat indonesia
tapi kalau uangnya udah cukup harus ada yg mengawasi .jagalah bangsaku.
Sederhana saja kalo penyelenggara Negara bisa berfikir lebih jernih Sumber Daya Mineral di batter dgn Alutsista plus TOT berkerjasama dgn Rusia / Prancis / Swedia / Herman yang tidak berbelit dgn HAM dsb atau opsi leasing Alutsista bisa jadi pilihan kelak Alutsista bisa di beli
ReplyDeleteBarter red. dan Jerman red.
ReplyDelete