Ribuan pasukan pemukul TNI sudah masuk rimba gunung Papua termasuk pasukan elite paling mematikan Kopassus. Gerak pasukan khusus ini dalam setiap penugasan tidak pernah terdeteksi pemberitaan, tidak terendus tiba-tiba sudah ada di medan operasi, pergerakannya siluman. Bisa saja Kopassus diterjunkan dari pesawat di titik tertentu kemudian bergerak cepat dan senyap lalu sergap. Apalagi uniform baru Kopassus benar-benar sesuai dengan hijau belantara rimba tropis. Sebuah kamuflase terbaik.
Kali ini KKB Papua harus membayar mahal atas perbuatan kejinya membunuh dan membakar. Selama ini operasi KAMDAGRI yang dilakukan POLRI dengan dukungan TNI adalah operasi bernuansa teritorial defensif semata untuk menjaga keamanan sipil. Sembari melakukan patroli keamanan, mengawal pembangunan infrastuktur juga memberikan penerangan wawasan kebangsaan pada warga sipil di pedalaman. Lama kelamaan KKB merasa besar kepala dan menganggap remeh kekuatan sesungguhnya pengawal republik. Momentum gugurnya kepala BIN Papua yang juga perwira tinggi Kopassus mendidihkan adrenalin tentara dan negara.
Negara sejatinya adalah kehormatan dan harga diri tertinggi, maka melukai marwah negara dengan cara biadab adalah cara-cara teroris. Berhadapan dengan gerombolan ini tidak bisa lagi menggunakan metode defensif pasif namun harus melakukan pre emptive strike. Mengejar dan menghancurkan markas-markas teroris KKB di seluruh belantara Papua adalah target utama sekaligus menghabisi para teroris sadis. Anda jual kami beli. Dan itu sudah dimulai. Dalam dua pekan 12 teroris KKB ditembak mati. Ini baru permulaan.
Pertarungan menghancurkan teroris KKB Papua tidak hanya berlaku di rimba belantara Papua tapi seharusnya juga di rimba maya alias media sosial. Termasuk upaya diplomasi proaktif Kemenlu di dunia internasional. Rimba media sosial yang tidak punya wilayah teritori adalah pertempuran digital terkini untuk mempengaruhi dan merebut opini mindset alias pola pikir personal. Kasus pembelotan seorang tentara yang sedang bertugas di hutan rimba Papua sangat diyakini karena termakan pertarungan opini alias perang pemikiran di medsos yang menghasut dan mampu mengubah persepsi dan perspektif obyektif.
Medsos adalah ruang besar kebebasan eksistensi diri, penampilan personal termasuk publikasi olah pikir apakah itu based on fakta, kebenaran, pembenaran atau kebohongan. Yang terakhir ini semakin merajalela karena disertai bumbu penyedap yang pedas bernama ujaran kebencian. Pertarungan opini di medsos adalah drama yang pemenangnya adalah yang mampu merubah cara pandang mindset seseorang. Tidak peduli dengan apakah didalamnya ada nilai kebenaran. Menghadapi teroris KKB Papua kita sebagai anak bangsa pecinta NKRI harus bisa memukul mundur opini pembenaran dan hasutan yang beredar di medsos. Kita harus proaktif melakukan counter attack terhadap opini-opini pembelokan fakta. Misalnya penembakan 3 teroris KKB beberapa waktu lalu yang dikatakan mereka sebagai warga sipil yang disiksa.
Diplomasi aktif Kemenlu adalah bagian dari memenangkan dan menenangkan opini internasional. Bahwa eksistensi KKB teroris tidak lebih dari ulah segelintir orang yang ingin menghidupkan separatis. Padahal PEPERA 1969 sudah diakui PBB dan dunia internasional. Artinya semangat separatis yang didengungkan segelintir petualang politik sebenarnya tidak punya aspek legalitas dan kapabilitas apalagi klaim. Persoalannya adalah publikasi opini, pencarian dukungan yang bermuara minta sumbangan bisa menjadi sesuatu yang seakan-akan besar dan hebat, padahal hanya fatamorgana. Di forum PBB diplomat kita benar-benar high profil dan menohok ketika berdebat di forum dunia itu, manakala ada negara di Pasifik Selatan yang ingin menyerang Indonesia soal Papua. Ini adalah kecerdasan diplomatik yang sangat mengagumkan.
Organisasi teroris KKB harus dikunci mati. Tidak bisa tidak. Lakukan operasi senyap, tak perlu ada publikasi luas soal pemberangkatan batalyon-batalyon TNI, termasuk suasana kontak senjata di medan operasi. Ini adalah operasi penumpasan atas nama harga diri NKRI, di wilayah NKRI, urusan dalam negeri NKRI. Pemberantasan teroris bernuansa separatis, lokasinya di hutan belantara, harus dihadapi dengan operasi pasukan khusus di garis depan bersama pasukan raider. Sekali lagi ini momen yang tepat untuk menghancurkan KKB teroris Papua.
Sekedar catatan tiga dekade lalu ketika ada negara lain yang coba-coba mencampuri urusan dalam negeri kita soal Papua, TNI AU mengerahkan 3 jet tempur F5 Tiger dan mengeluarkan sonic bom persis di wilayah border Papua-PNG. Yang kebakaran jenggot Australia lalu protes. Dan memang negeri tetangga selatan itu selalu begitu, usil, rewel dan suka menghasut. Soal Timor Timur adalah pelajaran sejarah yang tidak boleh dilupakan. Nah sekarang dia sedang digebuk China lewat embargo impor batubara dan lain-lain karena terlalu usil, rewel dan suka mendikte. Intinya kita harus berhati-hati dengan negeri Kanguru ini.
Untuk pertarungan di hutan gunung Papua kita serahkan pada pengawal republik yang punya reputasi heroik. Demikian juga penempatan agen-agen diplomatik Kemenlu yang cerdas, gaul dan high profil di Kedubes, di forum PBB untuk menguatkan "silaturrahim" kelas dunia. Nah tugas kita sebagai netizen adalah bertarung di media sosial untuk memenangkan ghozwul fikr alias perang pemikiran alias pertempuran opini mindset soal Papua. Kita ada di posisi legal standing yang kuat, kita ada di posisi yang sah dan benar.
Maka kita publikasikan secara terus menerus dan massif posisi terhormat ini agar tidak digerogoti opini KKB yang bernama pembenaran, pembelokan arah atau bahkan seakan playing victim. Papua sudah banyak kemajuan, itu fakta dan itu harus kita dengungkan dengan bahasa netizen yang gaul, kocak dan nggemesi. Bahasa seperti ini adalah bagian dari intervensi dan infiltrasi untuk pertarungan ghozwul fikr khususnya di kalangan kaum milenial. Papua adalah bagian utuh dari bingkai NKRI, tidak bisa diganggu gugat dan sekarang saatnya kita kunci mati organisasi teroris KKB dari tiga front sekaligus, pertempuran real di hutan Papua, kecerdasan diplomatik dan pertarungan opini ghozwul fikr di media sosial.
****
Jagarin Pane / 15 Mei 2021
Siap bully akun2 pembela terorist Papua termasuk yg dari timles yg sedang nyari temen jadi negara nyungsep......!!!
ReplyDelete👍🏾👍🏾👍🏾
DeleteSiap, hancurkan teroris opm
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePembangunan infrastruktur di Papua sdh terlihat adanya kemajuan, di bidang SDM banyak saudara kita dari Papua yg menjadi Perwira Tinggi di TNI dan Polri.ayo gelorakan pembangunan dari Sabang sampai Merauke.
ReplyDeletePembangunan infrastruktur di Papua sdh terlihat adanya kemajuan, di bidang SDM banyak saudara kita dari Papua yg menjadi Perwira Tinggi di TNI dan Polri.ayo gelorakan pembangunan dari Sabang sampai Merauke.
ReplyDeleteSaya fikir agak sedikit terlambat bung pemerintah kita melabeli dengan label terorris.. sejatinya KKB sudah menjadi terorris sejak mereka membunuh warga papua siapapun itu apalagi aparatur negara seperti tni polri dengan sengaja, label kkb itu kalau mereka cuma melakukan semacam perampokan dan tindak kejahatan umum saja. Masih ingat tindakan santoso cs... mereka hanya menyasar tni polri dan negara ini sudah di katakan terorris meski tidak secara khusus menargetkan warga sipil untuk di bunuh, warga sipil hanya sebagai collateral damage, dan itu jumlah warga sipil yang terbunuh masih bisa di hitung dengan jari tangan jika di bandingkan kkb kalau mau membandingkan lho ya..!, maka kkb seharusnya sudah bisa di labeli sbg terorris dr awal,dan negara sudah bisa melakukan tindakan seperti saat ini... sehingga korban tidak semakin banyak, negara jadi semakin kondusif, dan efek positifnya semakin banyak..., tp ini analisis abal2 dr orang awam lho bung jagarin... xixixix🤭🤭
ReplyDeleteSy juga sependapat, harusnya sdh lebih awal digempur🙂🙂
Deleteindonesia menunggu moment yg tepat utk menjulukinya teroris dan secara. kebetulan moment itu terbentang di dpn mata. dari mulai pembunuhan dan pembakaran. maka mungkin kalau dilihat dr aspek hukum sdh ada suatu bukti yg kuat dan tak mudah dipatahkan ooleh opini apapun dr dlm dan luar negeri
DeleteSeperti yang saya sampaikan diatas... bahwa momen tersebut sudah ada dan tercipta sejak KKB pertama kali menyasar warga dengan sengaja...
DeleteIni opini pribadi.
ReplyDeletePemberantasan KKB hanya satu dari sekian kelompok separatis yg ada di Indonesia tapi berjubah beda tapi perjuangan ideoligi politiknya sama menghancurkan Indonesia.
Gerakan KKB selama ini mendapat simpatik dari LN tapi tdk ditunjukkan secara terang terangan dibadan PBB kecuali oleh beberapa negara jongos .
Gerakan KKB / OPM di PBB tdk mendapat dukungan yg nyata krn semua negara tau negara RI mempunyai konstitusi negara yg tdk RASIS atau berdasarkan keagamaan tertentu.
Lain halnya jika suatu saat Negara Indonesia sdh berideologi khilafa maka dukungan negara" besar terhadap KKB / atau daerah minoritas pasti secara terang terangan dgn alasan penindasan negara ( khilafa ) terhadap hak" kelompok minoritas.
Indonesia bersatu dari Sabang sampai Merauke krn kesepakatan dgn Ideologi Pancasila yg menjamin semua hak suku bangsa yg ada di Indonesia.
Merubah ideologi ke sistim Khilafa / islam secara otomatis memicu perpecahan bangsa dan inilah yg ditunggu bangsa barat / asing utk kuasai Indonesia.
Separatis, komusis berbahaya tapi gerakan berdasar ideologi agama / khilafa adalah ancaman nyata yg lebih dahsyat krn mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam yg tentu saja bersimpati.
Maaf bung ini tentang kkb jangan menggiring opini pada hal2 yang tidak secara substansial sedang di bahas oleh penulis... 🙂🙂🙏🙏
DeleteMaaf bung " Unknow " sy mencoba menyampaikan fakta tentang kelompok" yg berpotensi mengancam kedaulatan RI.
DeleteTdk ada maksud menggiring opini ke pada kelompok tertentu atau agama 🙏🙏
Saya suka liat youtube bapak moro kagoya panglima perang suku dani, mencerminkan masyarakat papua di puncak jaya yg NKRI damai selalu bersama TNI Polri
ReplyDeleteSikat basmi dan habisi sampai ke akar akarnya NKRI harga mati
ReplyDeleteSy setuju sekali dgn bung jagarin soal ostralali bahkan menurut saya selama negara kanguru ini masih berupa sebuah negara mereka tidak akan pernah berhenti untuk menghancurkan nkri trutama bagian timur,ini pelajaran bagi kita dan generasi kita ke depannya untuk berhati" dan menguasai ilmu dan tekhnologi setinggi tingginya karna itu kunci penawarnya dan tentu terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan yg semakin mendalam demi kejayaan Nkri Amin..
ReplyDeleteUntuk dihormati sbg suatu negara maka anda harus kuat baik dari segi pertahanan, ekonomi, dan diplomasi. Apapun yg dilakukan rusia dan cina, tdk ada seorangpun yg berani melawannya. Cina berhasil menganeksasi tibet dan turkistan hingga berhasil meredam pemberontakkan sampai saat ini krn kekuataan dan ekonomi begitu pula dgn laut cina selatan, cina berhasil membentuk pulau2 buatannya agar secara de facto diakui keberadaannya. Hanya masalah waktu laut cina selatan akan diakui sbg milik cina. Saya setuju penanganan di papua dilakukan senyap tetapi mematikan dan menyeluruh. Jangan tanggung lagi dan ditunda lg. Kalau medsos, istana mempunyai segudang buzzer utk itu.
ReplyDeleteBila sudah ada warga sipil yang sengaja di bunuh sudah selayaknya sejak awal di beri label terrorist apalagi ini bermotifkan ideology dan politics. Sedangkan label KKB harus nya bermotifkan ke ekonomis terlihat gamang Dan tidak tegas sejak awal andai saja tidak ada korban seorang PATI mungkin julukan KKB masih melekat hingga saat ini padahal nama OPM sudah ada sejak awal.
ReplyDeleteApapun nama dan bentuknya membunuh baik sesama muslim saudara sedarah setanah air adalah sebuah kejahatan hanya dengan dalih MEMBEBASKAN DARI NEGARA BERDAULAT YG BERNAMA INDONESIA.Apakah yg dilakukan tidak lebih menDZOLIMI warga negara yg tak bersalah dengan alasan MATA MATA .SEmoga negeri papua segera kembali kondusif,Amiin
ReplyDeleteJangan lupa sama proxy2nya Selandia Baru dan cecunguk2nya di Asia Pasifik yang sebentar lagi mau pindah tuan, hehehe
ReplyDeleteSy anggap..intelijen Qt msh blm cerdas dan msh takut utk melakukan taktik dan strategi utk mematikan para otak2 KKN semisal Debby sambon,Benny Wenda,dll yg ada diluar negeri.. padahla mrkanoinya dana...andaikan tetoris KKB ini melawan Israel SDH lama agen2.mossad mematikan.mrka diluar sana walaupun mrka dpt suaka dri negara lain.. jd mksd sy knp para pimpinan inteligen Qt TDK berpikir menggunakan tangan2 agen2 negara lain semisal Israel atau agen bayaran utk mematikan.mereka..jd RI bisa cuci tangan..ketika ini terpublish ..lht SJ Israel dan arab Saudi..walaupun Israel scra resmi tak ada hub diplomatik nmn urusan kerja2 agen2 intelijen senyap tanpa beks dan melewati batas2 kerja sama antar negara yg dibutuhkan adalah duit dna kepentingan bisnis to bisnis..
ReplyDeleteSy anggap..intelijen Qt msh blm cerdas dan msh takut utk melakukan taktik dan strategi utk mematikan para otak2 KKB semisal Debby sambon,Benny Wenda,dll yg ada diluar negeri.. padahla mrkanoinya dana...andaikan tetoris KKB ini melawan Israel SDH lama agen2.mossad mematikan.mrka diluar sana walaupun mrka dpt suaka dri negara lain.. jd mksd sy knp para pimpinan inteligen Qt TDK berpikir menggunakan tangan2 agen2 negara lain semisal Israel atau agen bayaran utk mematikan.mereka..jd RI bisa cuci tangan..ketika ini terpublish ..lht SJ Israel dan arab Saudi..walaupun Israel scra resmi tak ada hub diplomatik nmn urusan kerja2 agen2 intelijen senyap tanpa beks dan melewati batas2 kerja sama antar negara yg dibutuhkan adalah duit dna kepentingan bisnis to bisnis..
ReplyDeleteLibas GILAS Lindas Dan Hancurkan PEMBERONTAK dimanapun di Tanah Air Tumpah DARAH KITA REPUBLIK INDONESIA 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
ReplyDeleteTingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, terutama dipapua. Dan hal ini yang dimanfaatkan oleh aktor² utama, dengan menghasut dan membujuk orang² untuk masuk menjadi anggota OPM. Untuk itu terus tingkatkan pendidikan diseluruh Indonesia agar tidak ada lagi organisasi² didaerah lain seperti OPM.
ReplyDeleteSkrg mata internasional hanya melotot ke Israel dan Palestina,momentum ini mesti di manfaatkan oleh TNI semaksimal mungkin utk menumpas habis teroris kkb
ReplyDeleteVeronica kuman..
ReplyDeleteKumannya nkri..
ReplyDeleteSalam.
ReplyDeleteHari ini al aqsa kembali mnjadi ladang pembunuhan kaum yahudi.
Hari ini bumi palestina berdarah darah dari anak hingga orangtua mati dlm keadaan khusnul khotimah.
Berpulanglah kalian kehadapan rabb Mu para ahli surga.
Dimana kah posisi umat muslim terbesar didunia Indonesia.
Diam...Diam...Diam..tak mampu berbuat banyak.
Hanya menghimbau dan menggalang diplomasi alakadarnya.
Dimanakah pemimpin bangsa ini melihat mayat anak anak ditanah palestina.
Lagi lagi kita hanya punya pemimpin yg hanya kelas lurah dan kepala desa.
Tidak punya nyali.Tidak punya posisi tawar di mata dunia.
Matinya jiwa pemimpin bangsa ini seperti redupnya lilin yg menyinari bangsa ini.
Rindunya kami memiliki pemimpin sekelas Ir.Soekarno.
Rindunya kami memiliki pemimpin sekaliber SBY.
Diriwayatkan oleh Syaikhaini (Bukhari dan Muslim) dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Kalian benar-benar akan membunuhi kaum Yahudi, sampai-sampai mereka bersembunyi di balik batu, maka batu itupun berkata, ‘wahai hamba Allah, ini ada Yahudi di belakangku, bunuhlah dia!’.”
Semoga mata hati pemimpin bangsa ini tidak ditutup selamanya....
Mengharapkan pemimpin berpandangan mirip PKI ,makay mulai dari pertumbuhan ekonomi ,hukum, berdiplomasi lemah , politik dan perkembangan militer kita lemoot kek cacing tanah ,gak berkah di bawah kepemimpinan y ,dari kemarin banyak sekali mengharap maju ini negara di bawah y ,gigimu maju ,pegang omongan ku ,di bawah kepemimpinan y tidak akan lebih baik dari SBY yg jauh lebih bijak dan hukum tidak terlalu timpang
DeleteMaaf boss......disini diskusi militer bukan tentang agama.
DeleteSalah masuk boss
Kayaknya anda staff keTuhanan jadi tahu semuanya
DeleteOhh dr sini toh mimin albiruni dpt artikelnya
ReplyDeleteTeroris Separatis KKB-OPM di Irian Jaya itu sangat Pro Zionist Israel Amerika Australia Inggris dan Teroris "Khilafah ala ISIS" MIT di Poso itu juga "cecunguk" CIA Mossad, jadi kita harus tau bahwa NKRI yang sangat kaya SDA ini SEDANG DI "NGILERIN" oleh NWO Barat yang sangat rakus SDA negeri lain untuk dikuasainya lewat para Proxy nya yakni, Ormas2 Radikal Pro"khilafah ala ISIS (ciptaan Israel Amerika)" dan OPM yang didukung Gereja Evangelist Zionist yang sangat Pro Israel (seperti di Tolikara, Papua). Jadi sejak 500 tahun yang lalu kita semua tau siapa yang sangat rakus menjajah dari Eropa ke negeri2 lain. www.kampungmuslim.org
ReplyDeleteHadeuh... diskusinya yg asik aja dong. Jangan didkit2 dibawa2 ke soal agama lagi. Ingat ya NKRI ini bukan milik SATU AGAMA saja!!!!
ReplyDeleteBetul, pendatang yg banyak jadi korban dari dulu di Papua itu ORANG TORAJA, yg juga kebtulan beragama KRISTEN, jadi di Papua itu jgn bicara soal agama. Ini NKRI.
ReplyDeletememang sebaiknya yg diburu peminpin2nya.
ReplyDeletememang sebaiknya yg diburu peminpin2nya.
ReplyDeleteMenunggu tulisan bung jagarin dengan judul SAH INDONESIA TELAH MENANDATANGANI UTK PEMBELIAN 36 RAFAEL, 2 KASEL DARI PRANCIS...
ReplyDeleteDi Garuda defense di beritakan bahwa menhan Prabowo sudah menandatangani pengadaan 36 jet tempur Rafale sebesar 40 miliar euro tinggal keputusan dari presiden RI untuk pembiayaan tersebut
ReplyDeleteDari presiden ini rada2 bulet,muga dengan musibah yg menimpa kri nanggala membuat pemimpin kita kerja cepat kerja nyata kerja nyata kerja kerja kerja.....nggak cuma slogan tapi dibuktikan .Ayo bung Jagarin ditunggu tulisanya
ReplyDeleteWIRO
Skrg sudah jelas ditetapkan sebagai teroris, tinggal langkah selanjutnya ntar yg diluar negeri itu comot satu2 operasi senyap, kqlau kmrn kan belum bisa melangkah kesitu, kalau cap teroris itu bisa lintas negara cukup dengan dalih mengancam kepentingan nasional
ReplyDeleteOm @jagarin postingan baru om ,lama benar apa gegara pengadaan Rafale mbulet karena faktor kekurangan dana 💆😪, jadi bingung apa yang mau di posting artikel
ReplyDeletetransisi dari penggunaan armada F-16 eksisting ke F-16 Viper akan lebih mudah, sederhana dan hemat biaya, khususnya jika dibandingkan Indonesia membeli pesawat tempur yang tipenya benar-benar baru. “Membangun ekosistem pendukung pesawat tempur akan sangat mahal, belum lagi jika bicara tentang infrastruktur di lapangan, pelatihan pilot dan pemeliharaan,”apalagi F16 viper sudah menggunakan radar aesa yg merupakan hal baru bagi pilot TNI
ReplyDeleteDr kemarin sy buka judulnya masih sama "Mengunci...
ReplyDeleteJakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan di bawah Menhan Prabowo Subianto diterpa isu tidak sedap karena memiliki Perusahaan Terbatas (PT) di lingkungan internalnya, yakni PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
ReplyDeletePT TMI disebut-sebut memiliki kuasa untuk melakukan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). Nilainya fantastis, mencapai Rp. 1.760 triliun. Informasi ini diberikan oleh salah satu anggota Komisi I DPR RI, yang menangani pertahanan kepada Analisis Militer Connie Rahakundini Bakrie.
"Kita dalam bahaya lho, kita punya anggaran yang harus habis di 2024, pengadaan alutsista jumlahnya kalau dirupiahkan Rp 1.760 triliun," kata Connie saat diskusi dengan Akbar Faisal dalam akun YouTubenya, Akbar Faisal Uncensored, dikutip Jumat (28/5/2021).
Jubir Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak akhirnya mengungkapkan soal PT TMI yang memang benar adanya. Melalui surat resmi bernomor B/2099/M/XI/2020 tertanggal 16 November 2020 yang ditandatangani Menhan Prabowo menyatakan bahwa PT. TMI berada di bawah kendali Kemenhan
ReplyDeleteSalam.
ReplyDeleteBung jagarin coba di analisa berita CNBC ini uang 1.760 trilyun dikelola satu PT.TMI dibawah kendali menhan..
Ini mafia alutista atau mbahnya mafia.
Anggaran 1.760 triliun dapat apa aja itu , harusnya Rafale sudah deal gak ngambang gitu , ini berita benar apa boong ya , harusnya mef bisa tuntas dengan anggaran segitu kalo benar adanya
ReplyDeleteTernyata anggaran 1.760 triliun sampai 2024 itu baru perencanaan ,bukan anggaran yang sudah ada / di ketuk palu , baru akan di usulkan oleh Kemenhan ke DPR , presiden , menkeu dan bappenas
ReplyDeleteMana nih bg haji pane artikel barunya
ReplyDeleteIbu connie.
ReplyDeleteMakin terang benderang setelah ibu jelaskan di media hutang alutista 1760 trilyun..Terimaksih bu semoga banyak orang yg masih berjiwa merah putih mau berkata benar.
Ya Allah azab lah orang orang yg mau berhutang sebanyak ini saat kondisi negara sdng diambang kehancuran ekonomi sudah 4 semester pertumbuhan ekonomi minus ( - ).
Wahai pemimpin bangsa kami sdh sangat cerdas dan bisa memahami mana yg mau niat merampok atau niat membela merah putih...
Sebenarnya anggaran 1.760 triliun yang dari pinjaman luar negeri itu tidak masalah,yang masalah itu ketika keadaan ekonomi morat Marit tapi memaksakan pemindahan ibu kota baru yg tidak begitu mendesak yang total anggaran y saja di taksir 700 triliun lebih , coba kalo di alihkan untuk pengadaan alutsista untuk menghadapi kondisi di lcs yang semakin memanas , pemimpin yang sekarang jauuuuuuh sekali dengan pola pikir SBY yang lebih terukur mengkalkulasi anggaran negara
DeleteMasih dlm perencanaan awal,dan angka tersebut blm final atau blm pasti dan belum ke tahap pembelian/pengadaan bung@Anymous,ini semua msih dikaji terus dgn menkeu,bappenas krn perlu disesuaikan dgn keuangan negara,blm di Ketuk Palu nya.
DeleteKita memang butuh anggaran byk untuk modernisasi alutsista,byk alutsista yg sudah tua,ada yg hrus diganti.
Cetar dan geĺegar bukan petir di siang hari tp kayak BOM NUKLIR kalau aq ngikuti berita dari berbagai media . Apakah bener itu atau berita yg dibenarkan dari satu pihak saja .pokoknya repot dan ribet,pusing klau semua sudah di tumpangi politik.Susah bener TNI ini jadi kuat alutsistanya,kayak INDONESIA ini SULIT cari orang JUJUR DAN AMANAH pemilu seakan hampir tdk pernah menghasilkan PEMIMPIN YANG BERPIHAK RAKYAT/TNI ,uang dan uang aja yang diburu .Semoga akan tampil MANUSIA NKRI yang segera muncul dan mengabdi demi bangsa ini,SEMOGA AMIIN.
ReplyDeleteTNI ma polri keok... Tiap hr d cocok satu.. Satu... 👎
ReplyDelete