Demam tinggi di
tengah Pandemi Covid 19 semakin mencekam di Laut China Selatan (LCS). China
lagi naik pitam sehubungan dengan melintasnya konvoi kapal perang dan pesawat
pengebom strategis B1B Lancer AS keliling hilir mudik di LCS.
Kalau
diurut-urut kejadiannya kan bermula dari China juga. Armadanya keliling LCS
mulai dari Vietnam, Filipina dan Malaysia Timur. Di Vietnam menghajar kapal
nelayan sampai tenggelam. Di perairan ZEE Filipina melakukan provokasi
berbahaya, lalu di Sabah show of force terhadap Petronas yang lagi eksplorasi
minyak di LCS.
Kamis ini
armada tempur China dengan dukungan kapal induk Liaoning, sejumlah
destroyer,fregat dan kapal selam termasuk jet tempur mulai memperlihatkan
taringnya di LCS. Meski kemarahannya ditujukan ke AS tapi limbah adrenalinnya
tetap tumpah kepada pemilik kapling klaim sejumlah negara ASEAN.
Astoss II Mk6 sudah ditempatkan di Natuna |
China
baru saja memberi nama dan region pada puluhan pulau kecil yang berserakan di
LCS. Saat ini China bahkan sedang mempersiapkan zona identifikasi pertahanan
udara ADIZ ( Air Defence Indentification Zone) di LCS. Ini sebuah langkah
berbahaya dan akan berdampak luas.
Berkenaan
dengan kondisi terkini di LCS militer Indonesia mengambil sikap bersiaga penuh.
Sementara Menlu Retno Marsudi bersuara terang menyatakan keprihatinannya akan
kondisi LCS. Semestinya bisa mengedepankan code of conduct karena kita semua
sedang dilanda wabah Covid 19, katanya.
Natuna
kembali jadi perhatian. Panasnya perairan LCS terasa di bumi rantau nan indah.
Pasukan TNI yang sudah ditempatkan disana akan melewati hari-hari penuh siaga.
Diantara seluruh perbatasan teritori yang kita kawal, Natuna adalah yang
terlengkap dan terintegrasi.
Sudah ada
sejumlah kapal Coast Guard, kapal KKP serta sejumlah KRI yang berpangkalan
disana. Termasuk Brigade tempur komposit Gardapati di daratan Natuna. Teritori
Natuna ada dalam kendali Kogabwilhan I. Dengan kekuatan Armada Satu 35 KRI, 3
Skadron tempur dan 1 Skadron UAV. Ada kekuatan 1 divisi Kostrad, 1 divisi
Marinir dan dukungan batalyon Kodam di Sumatra dan Kalimantan Barat.
Meski
tidak masuk Kogabwilhan I, kekuatan kapal perang KRI striking force dari Armada
Dua yang berkedudukan di Surabaya diniscayakan memback up kesiagaan ini. Juga 1
Skadron jet tempur Sukhoi dan 1 skadron F16.
Kekuatan
pukul organik di Natuna diisi oleh KRI Bung Tomo Class, sejumlah KRI Parchim
Class dan Fatahillah Class. Berkaca dari insiden Januari 2020 yang lalu
kehadiran KRI Martadinata Class dan KRI Diponegoro Class dari Armada Dua
diperlukan sebagai perkuatan inti.
Kemarahan
China dalam pandangan dunia internasional tidak pantas diperlihatkan. Seperti
anak kecil yang suka mengganggu bikin onar tapi ketika ketemu rival yang setara
mengedepankan emosi. Padahal kita lihat betapa negara-negara ASEAN yang
bersinggungan dengan dia tetap menahan diri.
KRI Bung Tomo Class mengawal Natuna |
Berhadapan
dengan karakter arogan ini maka perlindungan dan payung pertahanan Natuna harus
diprioritaskan. Sudah jauh-jauh hari kita sampaikan. Januari yang lalu China
sudah mengganggu ZEE Natuna. Nah sekarang datang lagi dengan tensi amarah unjuk
kekuatan di LCS. Dan ini yang terbesar. Masih pasif dan low profile kah kita.
Tidak
hanya memperkuat militer. Kita juga harus proaktif melalui jalur networking
diplomasi melakukan pendekatan kepada negara-negara yang jadi lawan China.
Harus ada langkah besar, cermat dan cepat untuk menyeimbangkan suasana,
menyeimbangkan arogansi. Jangan biarkan China merajalela di LCS.
Kedepan
ini pertarungan memperebutkan hegemoni antara China dengan AS semakin terang
benderang dan vulgar. Tuduhan AS terhadap asal muasal Corona, berjayanya
teknologi 5G Huawei, perang dagang, pertumbuhan ekonomi dan militer China yang
signifikan, klaim China atas LCS.
Semuanya
akan menjadi dentuman keras bernuansa nuklir. Sebagaimana ancaman Presiden
Donald Trump. Ancaman itu kemudian dijawab oleh China dengan ready for war.
Pengerahan armada tempur China ke LCS adalah salah satu sekamnya.
****
Jagarin Pane / 07 Mei 2020
TNI tidak pernah tidur! Bravo TNI
ReplyDeleteCode of conduct ASEAN tidak akan di gubris CHINA
DeleteLangkah 4negara ASEAN(Indonesia,Malaysia,Vietnam,Philipina) harus menunjukan sikap jgn hanya berbicara yg tak akan di dengar China,
Misal dengan latihan bersama di LCS,.dengan itu menunjukkan eksistensi bersama negara2 Asean yg bersengketa dengan China
Untuk Indonesia yg dalam waktu dekat akan latihan bersama dengan Rusia laut Natuna Utara bisa di jadikan spot unjuk otot angkatan laut.
Setelah Russia,..India,Jepang juga kita tarik untuk latihan bersama di Natuna Utara..
Wajaar dunia marah termasuk As dan sekutu nya di eropa krn sampai saat ini Cina tidak transparan terbuka tentang asal muasal Corona di wuhan.
ReplyDeleteKeren..
ReplyDeleteSaat percepat kemandirian rudal dan anti rudal kalo terjadi perang bisa bisa rudal diarahkan ke Indonesia kita minimal harus bisa tangkis baru balas jika punya rudal untuk balas jadi marwah bangsa dihormati
ReplyDeleteNatuna masih blm memadai alutsiatanya,blm ada hanut yg mumpuni,rudal pertahan pantai blm ada,smg segera dilengkapi,dan segera tambah kpl selam minimal 2 brigade dinatuna
ReplyDeleteseharusnya PKR class udah ke Natuna, soalnya KRI yg di natuna semuanya ga ada pertahanan udara. Bung tomo class belum ada SAMnya, mau gimana coba. butuh pkr, karena pkr bawa 8 exocet blok 3 per kapalnya + ada VL MICA, ditambah diponegoro class yg 4 exocet blok 3 per kapal+ mistral.untuk sekarang itu dah oke.
ReplyDeletepemerintah harus lebih gesit upgrade bung tomo class. untuk PKR cukup tambah 2 dulu, ditambah iver juga cukup 2 dulu untuk ngehadapin ancaman di LCS sekarang (setidaknya per 2024) . setidaknya untuk natuna, sukhoi perlu turun, karena f-16 ga bisa bawa anti kapal, yg bisa hanya Sukhoi.
semoga f-16 viper nanti bisa bawa harpoon juga.
...bisakah Su-27/30 Flanker D TNI AU,
Deletemelawan Su-35 Flanker E dan J-20 STEALTH milik China ?
... Xixixixixixixi 😁
Di natuna cuma butuh alutsista satu aja sekelas Hanud Buk m3 dan P bastion.
ReplyDeleteItu saja sudah cukup.
Cina juga bakal mikir2 kali sebelum usk natuna krn indonesia sahabat deket rusia dan rusia sekutu dekat cina
hahaha, jelas ga bisa lah, flanker china menang lah, makanya kita ga mungkin all out sama china. harus ada dukungan US disitu. selama ada US di LCS kita masih aman2 aja
ReplyDelete...karena F-16 kita nggak bisa di ANDELIN untuk melawan Heavy Fighter
Delete... Xixixixixixixi 😁
f-16 kita aja gabisa diandelin, apalagi su-30 dengan r-77 lamanya ? yg punya peluang cuman f-16 blok 52 + amraam kita
ReplyDeletesoal f-16 ga kuat lawan heavy fighter, coba tanyain ke SU 30 mki india tuh, gimana rasanya dikejer amraam C nya F-16 blok 52, tapi gabisa balas nembak karena sadar r-77 ga ada kualitasnya hahaha, padahal kurang canggih apa tuh MKI dibanding f-16 blok 52, Thrust vectoringnya cuman bisa dipake buat lari.
ReplyDeletebedanya, nanti yg kita hadapi adalah PL-15nya china, kalo kemampuannya sesuai dgn yg digadang2 mah bahaya buat kita.
...nasib nasiiiiiiiiiiiiiiiiiiib ( sambil tepok jidat )
Delete... Xixixixixixixi 😁
...dan yang pasti, Su-35 Flanker E dan J-20 China akan memback-UP Frigat dan Detroyernya
Delete... Xixixixixixixi 😁
...belum lagi kawanan penguasa bawah LAUT, dengan SUBMARINE China yang bejibun
Delete... Xixixixixixixi 😁
...mempunyai JET TEMPUR selain kuantitas, juga harus memikirkan kualitas
ReplyDelete1. Kelas Berat
2. Kelas 3/4
3. Kelas Menengah
4. Kelas Ringan/Latih, tapi bisa untuk tempur
...jadi semuanya mempunyai tugas masing2, sesuai peruntukannya
... Xixixixixixixi 😁
...nach kekurangan TNI AU adalah...selain belum memiliki Arhanud jarak jauh, juga belum memiliki Heavy Fighter
Delete... Xixixixixixixi 😁
itu lah bro, sekarang ini kita masih belum siap buat stand off sama china, sama spore aja masih banyakan spore.
ReplyDeletekemarin mau datangin su-35 malah ngelawak smpe gajadi2 sampe sekarang
...kalau ngatasi Singapura mah GAMPANG, karena negaranya sempit
Delete...satu titik itulah yang jadi kelemahan FATAL bagi Singapura
DAMAI dengan Indonesia adalah langkah terbaik bagi Singapura
... Xixixixixixixi 😁
Rudal rudal rudal penting mandiri secepatnya
ReplyDeleteUntuk 20 thn kedepan jangan Cari perkara dgn China, ingat palagan nya matra laut, udara Dan bawah permukaan laut, kalau total Dan konyol nanti. Realita is suck
ReplyDelete...bu Megawati nekat membeli Su-27 dan Su-30 Flanker D saat di Embargo US Amerika, kekesalannya memuncak ketika F-16 yang diperbaiki di Korea Selatan nggak bisa dikembalikan ke Indonesia
ReplyDelete...sudah pesawat sendiri, servicenya bayar lagi...masa nggak boleh diambil ?
https://youtu.be/3VJWCvA8c_M
... Xixixixixixixi 😁
...sekarang beli Su-35 Flanker E ajach, RIBET banget ?
Delete... Xixixixixixixi 😁
Untuk Mengantisipasi ADIZ ( Air Defence Indentification Zone) di LCS.cepat atau lambat pasti terbentuk... Mau Tidak Mau Kita harus segera mempersiapkan
ReplyDelete1.NASAMS Sebagai pertahan Udara
2.SU 35 Mudah2an Dalam Waktu dekat Terealisasilah hendaknya
3.Pesawat AWACS Mau Tak Mau Harus Segera Sangat Penting
4.Rudal Permukaan Hipersonik yang Disa Hanya BRAHMOS
Harus Benar2 FOkus Demi menjaga kedaulataan NKRI .....
Bastion atau BAL mungkin bisa di pertimbangkan untuk pertahanan pantai ?
ReplyDelete...KABAR BAIK nich untuk Su-35 Flanker E, masa depan F-35 semakin MENGKHAWATIRKAN
ReplyDelete👇👇👇
https://www.jejaktapak.com/2020/05/15/f-35-kehabisan-onderdil-buatan-turki/amp/
... Xixixixixixixi 😁
Ada bau2 siroil dlm sikap2 ekspansif dan arogansi cina di lcs. Konon pemikir2 siroil telah lama menjadi penasehat (di belakang layar) utk penguasa china era jinping.
ReplyDeleteSikap ekspansif (dg kekerasan)
dan prinsip "yg terkuat (militer) adalah yg benar" secara nyata sudah kelihatan di lcs.
perkuat otot2 natuna dg posedon, 8 ucav pespur su34 1 sqdron 2destroyer, 4 real fregat, 3 batre bastion atau iskander M dan 3 unit kasel kls amur atau lada ..class, anggara smua jgn melulu ke covid sy khawatir dikorupsi
ReplyDeleteMantan model Playboy jadi Agen Sepak bola , Siapa dia ? Check Disini!!!
ReplyDelete