Sejak sepuluh tahun yang lalu rencana memperkuat satuan
kapal selam “Hiu Kencana” Indonesia dengan sejumlah kapal selam kelas herder
sesungguhnya sudah menggema. Tercatat tahun 2007 berhembus angin sepoi-sepoi
yang menyatakan Indonesia memesan sedikitnya 2 kapal selam Kilo buatan Rusia.
Proses tarik ulur yang begitu kuat dan tegang antara mereka yang berkepentingan
dengan pengadaan kapal selam sampai memakan waktu lima tahun lamanya, sebelum
akhirnya pemenangnya bermerk Changbogo buatan Korea Selatan dengan embel-embel
transfer teknologi.
Lalu dibuatlah 3 kapal selam Changbogo dengan 2
diantaranya dibuat di Korsel dan 1 dibuat di PAL Surabaya. Saat ini dua kapal selam yang dibuat di
Korsel sedang dalam proses pembangunan dan satu diantaranya akan selesai akhir
tahun 2016, yang kedua tahun 2017 dan yang ketiga yang dibuat di PAL itu
diperkirakan selesai tahun 2019. Jika yang dibuat di PAL itu berhasil maka
inilah awal cikal bakal Indonesia membuat kapal selam made in sendiri dengan
supervisi Korsel sehingga tahun 2024 akan ada 6-8 kapal selam Changbogo.
KRI Nanggala 402, jam terbang sangat tinggi |
Tahun 2013 tiba-tiba ada statemen puting beliung dari Menhan Purnomo bahwa Indonesia
akan membangun armada kapal selam secara besar-besaran dengan membeli 12 kapal
selam Kilo dari Rusia. Supaya pernyataan itu lebih bergema maka dalam waktu
singkat dikirimlah tim analisis dan peneliti ke Rusia untuk membeli barang second
hand yang digadang-gadang itu. Respons
luar biasa dan sorak sorai menyambut rencana itu didendangkan dan dikumandangkan
oleh komunitas forum militer, pengamat militer dan mereka yang cinta jalesveva
jayamahe. Tetapi tak lama berselang rencana besar dan ambisius itu hilang tak
berbekas sampai kemudian kabinet berganti rezim.
Nah di bulan September 2015 yang ceria ini berhembus lagi
angin semilir nan menyejukkan hati karena pernyataan Menhan Ryamizard Ryacudu
bahwa Indonesia akan membeli sejumlah alutsista dari Rusia dalam sebuah paket
bantuan luar negeri senilai US$ 2,5 milyar meliputi jet tempur Sukhoi SU35,
kapal selam Kilo dan peluru kendali SAM jarak menengah S300. Makanya kita menyebutnya dengan pernyataan
September ceria karena rencana beli ini merupakan paket pengadaan alutsista
berkelas herder semuanya. Untuk jet
tempur Sukhoi SU35 rencananya tahap pertama akan didatangkan 8 unit dulu
lengkap dengan persenjataannya. Sementara untuk kapal selam Kilo pada tahap
pertama akan dibeli 3 kapal selam dari paket 6 kapal selam sampai tahun 2024.
Terkait dengan rencana pengadaan kapal selam Kilo ini
kita berharap banget program pengadaan kapal selam Changbogo tidak terganggu
karena ada program transfer teknologinya.
Jika 3 Changbogo berhasil dibuat dan sukses operasional maka untuk kapal
selam ke empat dan seterusnya kita diharapkan sudah mampu membuat kapal selam sendiri
tentu dengan supervisi Korsel. Ini tentu sangat membanggakan karena industri
pertahanan kita mampu mensuplay kebutuhan alutsista paling bergengsi, kapal
selam.
Jika berandai-andai dengan program MEF sampai tahun 2024
dengan prediksi kebutuhan 12-14 kapal selam maka hitung-hitungannya boleh jadi
dengan formula 6 kapal selam Kilo dan 6-8 kapal selam Changbogo. Artinya kita tetap masih membutuhkan kapal
selam Kilo untuk memperkuat armada kapal selam disamping terus memperbaharui
teknologi Changbogo sebagai karya anak bangsa. Simbiosis antara Kilo dan
Changbogo diperlukan karena untuk laut dalam seperti pantai selatan Jawa dan
pantai barat Sumatera tentu yang pantas tampil adalah kapal selam Kilo.
KRI Cakra 401 dalam sebuah latihan |
Sesungguhnya titik kritis armada kapal selam kita ada di
saat ini sampai tahun 2017 saat dimana Changbogo pertama datang. Saat ini kita hanya punya kapal selam “Cakra
Class” sebanyak 2 unit, tentu jam terbang operasionalnya sangat tinggi. Melewati tahun-tahun kritis ini tentu harus
disikapi dengan “tabah sampai akhir” sebagaimana motto korps hiu kencana yang
memang selama setengah abad ini harus tabah dan sabar dengan jumlah kapal selam
yang sangat terbatas. Bayangkan perairan
yang luas ini hanya dikawal 2 kapal selam selama 50 tahun.
Oleh sebab itu rencana pengadaan kapal selam Kilo dan
menunggu selesainya 3 kapal selam Changbogo kita sikapi dengan lembut saja
sembari berdoa semoga program pengadaan kapal selam yang sangat dibutuhkan oleh
negara yang baru-baru ini menganut paham “Maritimiyah” bisa segera terwujud
dengan jelas. Sejujurnya kita sudah
cukup kecewa dengan program plin plan dari Pemerintah sejak tahun 2007 yang
gembar gembor mau beli kapal selam Kilo.
Lalu tahun 2013 didendangkan lagi lagu yang sama kemudian hilang tak
berbekas. Dan berkat itu semua sampai saat ini kapal selam kita tetap bertahan
dijumlah 2 biji sejak setengah abad yang lalu.
Ketika September ini dikumandangkan lagi lagu “pelipur
lara” itu bukan karena Vietnam sudah mendapatkan 4 kapal selam Kilo dari rencana
beli 6 unit kemudian kita merasa disalip, atau bukan karena Singapura beli lagi
2 kapal selam canggih U-218 dari Jerman, atau Thailand beli 2 kapal selam China.
Atau bukan pula karena selera rezim. Bukan, bukan karena itu tetapi karena
kebutuhan untuk perairan nusantara yang luas ini. Ada laut dangkal ada laut dalam itulah warna
perairan Indonesia. Maka di tengah
kelesuan ekonomi yang terjadi saat ini jangan sampai rencana perkuatan militer
kita ikut lesu karena perkuatan militer sesungguhnya investasi eksistensi
bangsa.
Kita sikapi semuanya dengan tenang. Kelesuan ekonomi semoga cepat berakhir dan
perjalanan kedaulatan ekonomi nasional dapat bangkit kembali. Demikian pula perjalanan kedaulatan
pertahanan nasional yang sedang dibangun dengan rencana bagus pengadaan kapal
selam Kilo, jet tempur Sukhoi SU35 dan peluru kendali SAM S300 bisa benar-benar
meyakinkan kita sampai barangnya kemudian ada di depan mata.
****
Jagarin Pane / 28092015
kalau mencermati berita lontong naik menurut primbon formil kaskus,biasanya ada tanda tanda kedatangan mainan baru gan jagvane,,hehehehe .. semoga menjadi kenyataan ngak hanya wacana,ganti pejabat ganti perencanaan ..aamiin
ReplyDeleteSekarang gak bohongan seperti dulu om, semua kompak sih..(TNI/MENHAN/DPR/PRESIDEN)
ReplyDeletejadi gak usah H2C, tetap rayakan saja dengan gembira menunggu MOU.
Dengan S300 juga ya bung....akhirnya....
ReplyDeletePaket Herder semua yaaa.. Semoga Semakin Disegani oleh Musuh NKRI nh TNI kita
ReplyDeleteKapan Nih beli kapal selam kilo nya ..
ReplyDeleteYg tau info kontrak su-35 share lah
Semoga 5 kasel kilo dan 5 amur melengkapi alutsista laut indonesia.ditambah 3 changbogo dan kasel produksi indonesia sendiri yg lebih canggih dari changbogo
ReplyDeleteSemoga kebutuhan alutsista tni dapat di suplai dari pabrikan dalam negeri..
ReplyDelete