Ramai pemberitaan tentang penggantian skuadron F5E Tiger
TNI AU yang sudah mengisi aktivitasnya selama lebih 30 tahun, tentu menarik
perhatian sejumlah kalangan. Tetapi jangan lupa dalam MEF 2 yang sebentar lagi
berlaku ada rencana penambahan minimal 1 skuadron tempur untuk memperkuat
barisan kawal udara Indonesia. Boleh
jadi bahkan bisa lebih dari itu mengingat dinamika konflik kawasan.
Maka urusan penggantian jet tempur F5E dalam pandangan
kita sangat dimungkinkan dengan kehadiran tambahan jet tempur F16 setara blok
52 sebagai lanjutan pengadaan 24 jet tempur jenis itu yang sudah
berdatangan. Artinya ada peluang besar
menambah 16 unit lagi, sebagaimana pernah ditawarkan Presiden AS beberapa waktu
lalu. Tentu biaya akuisisinya lebih
murah karena pakai metode retrofit FMS.
Peluang Gripen jelas ada dan kalau ini yang diambil tentu akan
meningkatkan gengsi pergantian skuadron F5E.
Jet tempur TNI AU berparade di Surabaya tgl 07 Okt 2014 |
Mungkin yang agak luput dari perhatian adalah adanya
rencana penambahan skuadron jet tempur di MEF 2. Bicara penambahan tentu sangat terkait dengan
kekuatan pukul yang lebih bernilai gahar.
Tentu lirikan pada jet tempur Sukhoi SU35 sangat beralasan. Saat ini kita sudah memiliki 1 skuadron jet
tempur Sukhoi dari jenis SU27 dan SU30. Kehadiran
jet tempur Sukhoi SU35 diperlukan sebagai kekuatan tawar yang sepadan untuk
perimbangan kekuatan kawasan. Penting
untuk diketahui jet tempur Sukhoi Class adalah produksi non Barat yang sangat
diperlukan sebagai kartu As bagi pertahanan udara Indonesia.
Adanya sejumlah jet tempur Barat seperti 34 jet tempur
F16 sangat berguna untuk patroli udara kawal dirgantara. Jet tempur inilah yang sejatinya akan lebih
banyak melakukan patroli rutin termasuk jika harus ikut meramaikan “jalannya
konflik” LCS dengan lawan utama Cina. Tetapi
melihat pengalaman sejarah dimana Barat selalu berwajah ganda dan sesuai
kepentingan libido hegemoninya maka penambahan perkuatan 1 skuadron dengan
Sukhoi SU35 adalah pilihan cerdas.
Artinya dengan adanya minimal 32 jet tempur Sukhoi family di ruang
dirgantara kita adalah untuk menjaga perubahan iklim yang ekstrim itu. Kita kan tidak tahu jalan sejarah masa depan,
hari ini kawan besok bisa jadi kawanan lawan.
Jadi prediksinya kira-kira begini: pengganti jet tempur F5E
sangat dimungkinkan dari jet tempur F16
batch 2 sedangkan untuk penambahan skuadron tempur “calon tunggalnya” ya itu
tadi Sukhoi SU35. Kita lihat saja nanti. Gak usah dipikir seriuslah, namanya juga
prediksi. Sekedar catatan, beberapa
tahun lalu kita juga pernah menulis prediksi bahwa Indonesia akan menambah 22
jet tempur F16 CD, terbukti kemudian kita mendapat 24 jet tempur dari jenis
itu.
****
Jagvane / 11 Okt 2014
iya cak Jagvane gak usah dipikir, yang penting doanya saja semoga pemimpin kita senantiasa memberikan yang terbaik buat alutsista TNI, agar kamampuan dan daya gentar TNI meningkat dan NKRI terjaga dengan baik. Aamiin YRA.
ReplyDeleteapapun yang diambil,semoga yang terbaik buat pertahanan indonesia tercinta vote sukhoi 35
ReplyDeleteYang paling sederhana itu alat beladiri yg bisa bikin musuh/penjahat berpikir ulang utk mengganggu/menyerang.
ReplyDeleteKalau beli/hibah pesawat mahal, tapi tidak mampu membikin musuh gentar tapi malah bikin musuh jadi geli, ya percuma saja.
Jadi alutsista itu dipilih yg benar2 bisa bikin musuh gentar, meskipun jumlahnya sedikit, syukur2 banyak.
Semoga SU 35 yang terpilih menggantikan F 5 . . .
ReplyDelete