Lama tak terdengar “lagu mars” yang bernama pembentukan
Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan), tergerus kampanye pilpres
dan segala macam hiruk pikuknya sampai dengan terpilihnya presiden baru. Lalu kesibukan menata pergerakan puluhan juta
manusia nusantara di musim Lebaran yang basah ini, akhirnya menimbulkan
pertanyaan silaturrahmi, apa kabar Kogabwilhan, baik-baik saja kan.
Kogabwilhan adalah bagian dari upaya untuk menghadirkan
kekuatan pemukul TNI di sekitar hotspot yang diprediksi menjadi ancaman
teritori dan separatis. Natuna, misalnya
sangat jelas bentuk ancamannya karena di perairannya ada persinggungan klaim teritori
dengan si Naga Cina yang mulai menunjukkan keangkuhan militernya. Pola tingkah militer negeri itu mau tak mau
harus disikapi dengan kehadiran militer RI yang terus menerus di sepanjang
tahun untuk mengawal perairan Natuna.
Daftar Belanja TNI AD |
Pengawalan yang terus menerus tentu memerlukan isian
ketersediaan alutsista utamanya AL dan
AU. Beruntunglah dalam waktu dekat ini 3
kapal perang Bung Tomo Class akan tiba sedangkan untuk AU sudah mulai
berdatangan jet tempur F16CD. Juga
berbagai alutsista jenis lain. Sekedar gambaran bedanya hotspot Aceh dan Natuna
adalah model pergerakan militernya dan jenis ancamannya. Untuk Natuna jelas merupakan ancaman pagar
teritori dan lebih banyak pergerakan alutsista AL dan AU. Bahkan jika terjadi
konflik terbuka jenis pertempurannya adalah pertempuran laut dan udara. Sedangkan Aceh dengan ancaman separatisnya
akan lebih banyak pergerakan pasukan dan alutsista AD.
Unjuk kerja “Kogabwilhan” sudah dipertunjukkan dalam
operasi Garda Wibawa di Kaltim dan Latgab 2014 yang lalu. Model persekutuan tempur antar matra dengan
satu komando yang bergerak bersama, menggerakkan Sukhoi di Makassar kemudian berkomunikasi
dan bersinergi dengan beberapa KRI di Ambalat dan batalyon TNI AD untuk
mendeteksi, mendekati dan menghancurkan musuh.
Jalannya operasi militer ini sudah memakai kurikulum Kogabwilhan. Demikian juga dengan Latgab 2014 yang baru
saja digelar akhir Mei 2014 yang lalu. Kombinasi serangan udara, perlindungan
udara, pertempuran udara, pendaratan amfibi, perang anti kapal selam,
peluncuran berbagai peluru kendali anti kapal disimulasikan dengan satu panglima
komando tempur untuk pertama kalinya sepanjang sejarah TNI.
Daftar Belanja TNI AL |
Evaluasi terhadap unjuk kerja simulasi Kogabwilhan
mestinya memberikan harapan bahwa tak lama lagi akan direalisasikan struktur
Kogabwilhan dan distribusi alutsistanya.
Tentu isian alutsista masih banyak yang harus dipenuhi karena 3-4 rumah
Kogabwilhan itu perlu perabotan perang yang berteknologi dan mencukupi. Jangan sampai satu rumah Kogabwilhan hanya
diisi perabotan kursi tamu di ruang tamu, alias hanya untuk gagah-gagahan
jabatan panglima bintang tiga. Oleh
sebab itu kita berpandangan lebih baik membuat 1 rumah Kogabwilhan lebih dulu untuk
hotspot Natuna atau Ambalat. Kogabwilhan lainnya menyusul sembari terus mendatangkan
alutsista baru di MEF 2.
Hotspot Natuna dan Ambalat jelas nian duduk persoalan dan
jenis penyakitnya, sama-sama ancaman kedaulatan teritori. Sementara Aceh dan Papua lebih kepada ancaman
separatis yang sudah menjadi lagu lama yang keasinan. Maka isian alutsista di Natuna adalah
pengerahan kapal perang yang punya rudal dan jet tempur sergap, misal F16.
Demikian juga di Ambalat. Khusus untuk Ambalat sudah terlihat pola kawal
teritorinya dengan senantiasa menggelar kapal perang, operasi intelijen dan
pergeseran pasukan Marinir.
Kehadiran Kogabwilhan memang diperlukan untuk memastikan
langkah cepat mendeteksi, menganalisis dan memukul lawan di batas teritori
dengan perintah panglima “regional” Kogabwilhan. Namun isian perabotnya mutlak harus ada. Jangan sampai ada rumah, perabot baru mau akan
diisi. Biak AFB yang direncanakan sebagai pangkalan skuadron jet tempur untuk
saat ini semua sudah tersedia, landasan, apron, satuan radar, paskhas namun
alutsista utamanya berupa jet tempur belum tersedia. Padahal kehadiran skuadron tempur TNI AU di
Papua ini sangat diperlukan. Bukankah
dengan lebih seringnya lalu lalang jet tempur di Papua akan memberikan dampak
kebanggaan bagi warga bangsa disana sekaligus pengawalan teritori udara yang
memadai.
Daftar Belanja TNI AU |
Kita berharap tidak ada kendala teknis dalam pembentukan
minimal 1 Kogabwilhan sebelum perayaan 5 Oktober 2014 mendatang. Bukankah perayaan
HUT TNI kali ini akan menjadi perayaan terbesar sepanjang sejarah TNI dengan
memamerkan seluruh jenis alutsista yang baru dibeli sekaligus perpisahan dengan
panglima tertinggi yang berjasa besar memodernisasi militer Indonesia. Jika Kogabwilhan
dibentuk sebelum atau bersamaan dengan peringatan HUT TNI nanti, diniscayakan
akan menjadi momentum gagah untuk memastikan berjalannya doktrin “berani masuk
digebuk”.
Jika kendalanya ada di “pemegang kendali” bintang tiga
Kogabwilhan, maka pola giliran antar matra bisa diterapkan sebagaimana jabatan
panglima TNI. Saat ini semua matra TNI
sedang mengembangkan organisasinya. Armada TNI AL dikembangkan menjadi 3 armada
tempur, Kostrad juga menjadi 3 divisi, Marinir tak ketinggalan dengan
memekarkan diri menjadi 3 Pasmar.
Alutsista baru MEF 1 terus berdatangan dan akan terus dipesan dalam MEF2
nanti. Maka Kogabwilhan adalah bagian
dari strategi transmigrasi alutsista dan pasukan untuk tidak lagi Java
Centris. Moga-moga seperti itulah
kabarnya Kogabwilhan, tinggal tunggu waktu yang tepat untuk pengumumannya.
****
Jagvane / 04 Agustus 2014
semoga pemerintahan baru melanjutkan program2 pertahanan pemerintahan sby seperti melanjutkan mf jilid 2-3 setrusnya.. juga pembangunan pangkalan dan alutsita serta belanja yang belum bisa dibuat di dalam negeri
ReplyDeleteAku pesimis dengan pemerintahan pak wi.yg pasti. MEF hanya terpenuhi separuhnya itupun hanya beli ke blok barat/amrik/alutsista embargo krn dia didukung amerika.yg ke2 dia tdk mengerti ttg alutsista contohnya waktu debat capres. Ia mengatakan MBT leopard tdk cocok di indonesia krn tdk ada jembatan yang mampu dilewati pdhal sebelumnya sudah dibawa kejatim utk dipamerkan dan diangkut pakai saflouder tdk ada jembatan ambruk,yg ke3 dia memang tdk mampu jadi presiden
ReplyDeleteMakanya Pilih gw, yang Amanah, Jek!
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDasar orang Orangnya Jokopret,kuculik nanti kamu
DeleteOk kita lihat nanti..aku yakin ada statemen 2% lah..GDBlah..aku yakin dan berani sumpah 2015 tdk akan. Belanja alutsista 200trilyun,mimpi kali ye.?penasehat militer pak wi(pak to)lebih senang senjata jadul.dan pasti belinya ke blok barat(100%)krn berutang budi.pengalaman embargo dilupakan.dan perlu anda ingat jenderal moeldoko bkn jaminan pak wi bakal beli SU35,kilo klas dan S400.kita lihat nanti.klo ente berani beli senjata blok timur siap2 papua lepas,tawuran antar kampung dan siap2 angkat koper kata si bos..bung aris..mari kita lihat nanti
ReplyDeleteMakasih kau jilaat pantatku, gak sekalian jidatku biaar tambah licin
DeleteRis..ris.payah kamu.statemen gitu aja percaya.klo cuma ngomong akupun bisa.wong gak usah bayar kok.orang mengira jadi presiden itu uang negara banyak dan gampang sehingga dia seenaknya bilang mau beginilah..mau begitulah..setelah nyampe tahu kenyataannya ia akan pusing tujuh keliling.akibatnya ia tdk akan menepati janji2nya.emang kadang kenyataan itu tak seindah yang dibayangkan.
ReplyDeleteTerima kasih kau jilat pantatku
DeleteJancuk kon sudi kutu kupret..asu kamu.kamu itu klo ngomong kayak orang bodoh.seharusnya orang terpelajar kyak kamu itu statemennya yang logis,rasional dong.
ReplyDeleteUdah lu tukang becak Ikkut aku. Aje
DeleteKlo aku tkg becak tenagaku kuat,ototku padat klo merenhgkuh istrimu erat dalam dekapanku,kankutekan menembus Ulu hatinya,dia tengadah membuka mulutnya yang langsung disumpal dengan rudal scud tertahan ditenggorokoannya.lalu meledak danmuncratlah darah putih dan istrimu terbelalak..mati kau makan itu...
ReplyDeleteOoo yeaaah
DeleteAparat Sutres Kagak naik pangkat motong kemaluannya Senddiri wakakakkaka
DeleteDasar antek jokowi taek lo. Makan tu drone sampe muntah. Cuiiihhh
DeleteAntek Suharto dah jadi tanah mau diungkit ungkit
DeleteAda apa dengan papua?apa yang akan terjadi selanjutnya dengan indonesia?dari terawang batinku banyak permasalahan besar akan mewarnai politik dan stabilitas keamanan
ReplyDeleteKepada aris soedijanto saya beritahukan bahwa anggaran kenenhankam thn 2015 sebesar 95 trilyun.jelas ya bung sudi..bkn 200 Trilyun. Seperti yang anda prediksi,tdk usah nambah anggaran yang penting MEF II masih jln sdh untung.
ReplyDelete